Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

TUGAS KULIAH GEOLOGI INDONESIA


EVOLUSI TEKTONIK PROVINSI JAWA TENGAH

DISUSUN OLEH:
AISYAH SALSABILLA ROSITHA
17/410230/TK/45587

DOSEN PENGAMPU :
Salahuddin Husein, S. T., M. Sc., Ph. D.

YOGYAKARTA
FEBRUARI
2020
Menurut Hall dan Sevastjanova (2012), Jawa Tengah terdiri dari lempeng SW Borneo
(Sunda) dan Sutur Meratus (Gambar 1).

Gambar 1. Lempeng penyusun Asia Tenggara (Hall dan Sevastjanova, 2012)

Zona melange diinterpretasikan oleh Hamilton (1969) dalam Asikin (1974) sebagai batas
tepi benua. Pada zona mélange, bentuk-bentuk boudin sangat umum dijumpai. Hal tersebut
menandakan terjadinya proses penghancuran akibat karena adanya percampuran batuan yang tidak
sejenis. Percampuran tersebut sebagai akibat dari penekukan dan pensesaran lempeng samudra
yang menunjam ke lempeng benua melalui jalur Benioff atau disebut dengan subduksi. Regangan
dapat terjadi pada bagian bawah bidang sesar utama. Sedangkan pada bagian atasnya, perlipatan
dan pembentukan struktur sisik akan terjadi. Pada bagian dinding dalam jalur subduksi, selama
proses subduksi berlangsung, terjadi penimbunan material-material dari lantai samudra. Zona-
zona penggerusan (shear zone) akan terbentuk yaitu adanya sesar-sesar naik yang besar akibat
deformasi yang kuat. Akan terbentuk flysch akibat pensesaran berkali-kali dan hadir irisan-irisan
batuan ofiolit di dalam zona mélange.

Di Jawa Tengah, zona melange terdapat di daerah Karangsambung, yang disebut dengan
Kompleks Melange Luk Ulo dan Formasi Karangsambung. Kompleks Melange Luk Ulo
berasosiasi dengan mélange yang memanjang dari Kalimantan Tenggara hingga Jawa tengah yang
terbentuk pada Kapur bawah. Hal ini merupakan bukti dari aktivitas pelengseran gaya berat di
dalam palung yang mengakibatkan batuan ultrabasa yang berasal dari mantel bumi terhimpun pada
dinding palung bagian belakang. Kedudukan busur ini diperkuat dengan arah-arah sumbu lipatan
yang diukur dari arah foliasi pada batuan sekis dan filit di Luk Ulo dan Pegunungan Jiwo.

Formasi Karangsambung terbentuk akibat lempeng Australia bergerak ke utara pada


permulaan Eosen karena pemekaran lantai samudra yang baru dari pematang samudra yang
memanjang dari Lautan India ke Selatan Australia. Akibatnya terbentuk palung baru yang sejajar
kedudukannya dengan palung yang ada sebelumnya. Dijumpai pula ciri-ciri zona mélange pada
formasi ini.

Sistem sesar mendatar berarah Timur Laut-Barat Daya terbentuk akibat tumbukan
menyudut antara lempeng samudra India dengan Kalimantan pada cekungan Laut Jawa bagian
timur. Gerak-gerak vertikal di bagian barat Laut Jawa mengakibatkan terbentuknya cekungan dan
pundak berupa bongkah. Gejala sesar bongkah ini mempengaruhi antiklin-antiklin penghasil
minyak bumi yang memiliki arah umum NNE-SSW (Utara-Timut Laut – Selatan-Barat Daya).
Sementara di Laut Jawa bagian timur berarah NE-SW (Timur Laut-Barat Daya). Di daerah Luk
Ulo gejala sesar bongkah ditandai dengan olisostrome satuan breksi lempung yang merupakan
pengendapan pada daerah tektonik aktif.
Daftar Pustaka :
Asikin, S. 1974. Evolusi Geologi Jawa Tengah dan Sekitarnya, Ditinjau dari Segi Tektonik Dunia
yang Baru. Disertasi. Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Teknologi Bandung. Bandung.
Hall, Robert & Sevastjanova, Inga. 2012. Australian Crust in Indonesia. Australian Journal of
Earth Sciences - AUST J EARTH SCI. 59. 1-18. 10.1080/08120099.2012.692335.

Anda mungkin juga menyukai