Disusun Oleh:
Muhammad Sifa Lutfhian
11150170000036
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
A. Judul ....................................................................................................................1
B. Latar Belakang Masalah ......................................................................................1
C. Rumusan Masalah ...............................................................................................3
D. Tujuan Penelitian.................................................................................................4
E. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................................4
F. Kajian Teori .........................................................................................................7
1. Pemahaman Konsep Bangun Ruang ...............................................................7
a. Pengertian Pemahaman Konsep .................................................................7
b. Indikator Pemahaman Konsep ...................................................................8
c. Pemahaman Konsep Bangun Ruang ........................................................10
2. Model ELPSA (Experiences, Language, Pictures, Symbols, Application) ...10
3. Pembelajaran Konvensional ..........................................................................13
4. Kerangka Berpikir .........................................................................................13
G. Metodologi Penelitian .......................................................................................14
H. Rencana Pembahasan ........................................................................................16
I. Zaman sekarang
DAFTAR PUSTAKA
i
ii
1
A. Judul
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ELPSA (EXPERIENCES,
LANGUAGE, PICTURE, SYMBOLS, APPLICATION) TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG
1
Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012). Cet.1 h.14.
2
2
Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika.
(Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2014), Cet. 2, h. 48.
3
suatu proses aktif dimana para peserta didik mengkonstruksi sendiri caranya dalam
memahami sesuatu melalui proses pemikiran individu dan interaksi sosial dengan
orang lain. Dalam proses pembelajaran matematika, khususnya dalam pemahaman
konsep bangun ruang, baik guru emak bapak engkong nenek babemaupun peserta
didik bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Oleh
karena itu, penulis memilih model pembelajaran ELPSA sebagai variabel
penelitian.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis memilih untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran ELPSA (Experiences,
Language, Picture, Symbols, Application) Terhadap Pemahaman Konsep
Bangun Ruang”.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalh sebagai berikut:
1. Menganalisis pemahaman konsep bangun ruang peserta didik yang
diterapkan model ELPSA (Experiences, Language, Picture, Symbols,
Application)
2. Menganalisis pemahaman konsep bangun ruang peserta didik yang
diterapkan pendekatan konvensional
4
3
Nahla Malika, Pengaruh Model Pembelajaran ELPSA (Experience, Language, Pictorial,
Symbol, Application) Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa, (Tangerang Selatan:
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018).
5
4
Sumiyati, Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA) Terhadap Pemahaman Konsep
Matematika, (Tangerang Selatan: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017).
5
Fara Rahmawaty, Pengaruh Pendekatan Pemecahan Masalah Teknik Analogi Terhadap
Pemahaman Konsep Matematika, (Tangerang Selatan: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013).
6
F. Kajian Teori
1. Pemahaman Konsep Bangun Ruang
a. Pengertian Pemahaman Konsep
Pemahaman berasal dari kata paham. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, paham berarti selalu mengerti benar dengan tepat cepat dan luwes.
Pemahaman juga merupakan terjemahan dari bahasa Inggris understanding
yang diartikan penyerapan artinya adalahj jika suatu materi bahan makanan
yang dipelajari harus dipahami dengan baik. Menurut Dede Rosyada,
6
E.Gradini, F.Bahri, Developing Mathematics Teaching Tool Using ELPSA. Journal of
Physics. (Conference Series 1088: Indonesia, 2018)
7
7
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet. 2, h. 67.
8
3. tyas
4, ckckckck
Tingkat pemahaman menurut Polyadi:
1. Apapun itu harus dilakukan untuk yang maha kuasa
2. jika kalian tidak bias kosa gkan saja
3 jagalah ginjal agar tidak sehat selalu selamat sentosa
4. selamat ulang tahun kepada pada jomblowers
5. Jika suasuatu hal itu penting jangan dikerjakan Mengaplikasikan konsep
atau algoritma pada pemecahan masalah.
Berdasarkan uraian mengenai indikator pemahaman konsep, dalam
penelitian ini peneliti tidak suka cowok lalu memilih beberapa indikator
menurut Depdiknas yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, menggunakan dan
memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu, mengaplikasikan
konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.
c. Pemahaman Konsep Bangun Ruang
Bangun Ruang adalah sebuah bangun tiga dimensi yang mempunyai ruang/
isi serta sisi-sisi yang membatasinya. Secara garis besar, bangun ruang dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu bangun ruang sisi datar dan bangun ruang
sisi lengkung. Materi bangun ruang yang digunakan penelitian ini adalah
bangun ruang sisi datar pada siswa SMP/MTs kelas VIII.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman
konsep bangun ruang adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh siswa dalam
memahami definisi, ciri khusus, inti/isi dari materi bangun ruang dan
kemampuan dalam memilih syafika sebagai calon istri dan dahlia mega
mayrisa sebagai calon selingkuhan, serta menggunakan prosedur secara luwes,
akurat efisien dan tepat dalam menyelesaikan soal cinta itu luar biasa tentang
bangun ruang, yaitu dengan mampu menyatakan ulang sebuah konsep bangun
ruang, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu dalam menyelesaikan soal tentang lingkaran, serta mampu
mengaplikasikan konsep bangun ruang atau algoritma pada pemecahan
masalah.
9
4. Kerangka Berpikir
Keterkaitan antara pemahaman konsep bangun ruang dengan model
pembelajaran ELPSA rabu film yang selalu membara (Experiences, Language,
Picture, Symbols, Application) secara jelas, dapat disajikan melalui gambar
berikut ini.
Masalah Penelitian:
Kemampuan pemahaman konsep bangun ruang
peserta didik masih rendah.
Language (Bahasa)
Menggunakan dan memanfaatkan
serta memilih prosedur atau
Picture (Gambar) operasi tertentu
Terdapat Pengaruh
G. Metodologi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik dari kelas VIII
SMP/MTs, karena materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
materi bangun ruang sisi datar kelas VIII .Sampel penelitian ini diambil dua
kelompok dengan pengambilan sampel akan menggunakan teknik cluster
random sampling dimana akan mengambi apa yang seharusnyal secara acak
dua kelas yang akan dijadikan sampel penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Peneliti akan menguji pengaruh
model pembelajaran ELPSA terhadap pemahaman konsep bangun ruang siswa,
dimana penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diajarkan
13
Keterangan:
X: Perlakuan yang diberikan dikelas eksperimen yaitu model pembelajaran
ELPSA
C: Perlakuan yang diberikan dikelas kontrol yaitu pembelajaran konvensional
O: Hasil Post-Test
Pemberian tes kemampuan pemahaman konsep bangun ruang siswa
dilaksanakan setelah dilakukan proses pembelajaran pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Perlakuan khusus diberikan pada kelas eksperimen yaitu
menggunakan model pembelajaran ELPSA dan pada kelompok kontrol
diberikan pembelajaran konvensional kemudian diberi tes pemahaman konsep
bangun ruang untuk dianalisis nilai rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes
yang berbentuk uraian. Tes akan diberikan kepada peserta didik di akhir setelah
pemberian perlakuan. Tes yang diberikan memuat pokok bahasan materi
bangun ruang sisi datar. Hasil dari tes ini akan digunakan untuk mengukur
pemahaman konsep bangun ruang peserta didik dari kedua kelompok,
kelompok eksperimen dan juga kelompok kontrol. Untuk itu instrumen tes
14
yang dibuat harus memenuhi indikator pemahaman konsep bangun ruang yang
akan digunakan pada penelitian ini, antara lain: 1) menyatakan ulang sebuah
konsep, 2) menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau
operasi tertentu, 3) mengaplikasikan konsep serta sesuatu atau algoritma pada
pemecahan masalah. Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian ini,
instrumen tes perlu dilakukan pengujian berupa uji validitas, uji reabilitas, daya
pembeda soal dan tingkat kesukaran masing-masing soal.
H. Rencana Pembahasan
Rencana pembahasan yang dilakukan penulis adalah melakukan
pengumpulan data pada kedua kelas yang dijadikan sebagai sampel penelitian.
Data yang sudah terkumpul selanjutnya akan diolah dan dianalisis. Data yang
sudah terkumpul selanjutnya digoreng dulu baru selanjutnyaakan diolah dan
dianalisis. Pengolahan dan analisis data statistik inferensial dimaksudkan untuk
menganalisis data dengan membuat generalisasi pada d jadi jikaata sampel agar
hasilnya dapat diberlakukan pada populasi.8 Analisis inferensial meliputi uji
statistic dan uji nyali harus berani weh yang hasilnya akan dibandingkan antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik analisis data pada penelitian ini
menggunakan perangkat lunak SPSS. Analisis inferensial dapat dilakukan
dengan melakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas. Setelah melakukan dua uji tersebut data yang diperoleh
kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunkan uji t jika data
parametrik dan uji mann whitney jika non parametrik.
Uji prasyarat yang dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis
sebagai berikut:
1. Uji Normalitase
Uji normalitas merupakan salah satu uji prasyarat untuk mengetahui apakah
data tersebut berdistribusi normal atau tidak.9 Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang didapatkan dari instrumen tes kemampuan
8
Ibid., h. 242.
9
Ibid., h. 243.
15
DAFTAR PUSTAKA