SPRAIN ANKLE
baiknya.
kegiatan Fisioterapi Olahraga yang merupakan mata kuliah wajib di prodi DIII
baik, terarah, dan terencana. Pada setiap topik telah ditetapkan tujuan mata kuliah
Fisioterapi Olahraga dan semua kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa/i
yang di bahas.
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu itu penyusun mengaharapkan kritikan
dan saran yang membangun guna penyempurnaan Modul Sprain Ankle ini dimasa
pihak yang telah membantu baik secara langsung maupum tidak langsung.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
kemungkinan cedera, dan cedera ini akan berdampak pada gangguan aktivitas
fisik, psikis dan prestasi. Salah satu anggota tubuh yang sering terjadi cedera
adalah pada bagian sendi pergelangan kaki. Cedera pergelangan kaki dapat terjadi
karena terkilir secara mendadak ke arah lateral atau medial yang berakibat
pertemuan antara otot dan tendon) disebut strain, sendangkan sprain adalah cedera
pada sendi, dimana tejadi robekan (biasanya tidak komplet) dari ligament,
berlebihan.
Keseleo pergelangan kaki merupakan salah satu cedera akut yang sering
dialami para atlet. Tidak seperti pada cedera yang lainnya yang disebabkan oleh
tekanan tingkat rendah yang berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Cedera
pada bagian sisi pergelangan kaki tetapi biasanya dapat juga merusak bagian luar
(lateral) ligament. Hal in terjadi pada saat kaki melakukan belokan (memutar)
pada tungkai kaki, meregangkan pergelangan pada titik di mana akan dapat
merobek atau retak tulang (ligament persendian pergelangan kaki bagian depan).
Tujuan Pembelajaran :
PEMBAHASAN
A. SPRAIN ANKLE
sering terjadi pada berbagai cabang olahraga.” hal ini terjadi karena stress
B. ANATOMI ANKLE
tulang dan 55artikulasi yang dihubungkan dengan ligamen dan otot. Ankle
275% ketika berlari. Sendi dan ligamen berperan sebagai stabilitator untuk
stabil.
besar maka bentuk dan ukurannya lebih luas. Kaki memiliki persendian
tanah dan harus dapat beradaptasi ketika berubah posisi. Fungsi otot
3. Persendian
dari bagian distal dari tulang tibia, distal fibula dan bagian superior
tulang talus. Jenis dari ankle joint adalah hinge joint. Dengan bagian
antara lain adalah talus dan calcaneus (subtalar joint), antara tulang
tarsal (midtarsal joint), antar tarsal bagian depan (anterior tarsal joint),
4. Ligamen
dibagian lateral yang tergabung dalam satu kapsul sendi. Jaringan pada
sendi ankle diikat oleh beberapa ligamen, antara lain adalah ligamen
antara tibia dengan fibula, ligamen deltoid yang mengikat tibia dengan
pada otot betis sampai calcaneus yang membantu kaki untuk gerakan
5. Vaskularisasi
Pada ankle terdapat dua percabangan arteri poplitea, yaitu arteri
anterior tibia dan arteri posterior tibia yang berfungsi untuk mensuplai
posterior tibia mensuplai 75% darah di kaki pada bagian posterior dan
terbagi menjadi arteri medial dan lateral anterior sebagai pemasok darah
pada bagian plantar dari kaki. Percabangan dari arteri posterior tibia
6. Persarafan
7. Biomekanik Ankle
gerakan eversi adalah 20˚, dan gerakan inversi adalah 40˚. Penulisan
akan tertulis (S) 20-0-50 dan gerak inversi dan eversi tertulis (S) 20-0-
40.
Cedera yang sering terjadi pada atlet adalah sprain yaitu cedera
terjadi efusi cairan yang menyebabkan bengkak. Pada sprain berat, seluruh
dengan rasa nyeri hebat, pembengkakan dan adanya darah dalam sendi.
Di seluruh dunia, satu kasus sprain ankle terjadi pada 10.000 orang
per hari. Hampir dari sebagian sprain ankle terjadi karena aktifitas
cedera sprain ankle, sedangkan sepak bola dan lari juga merupakan
kegiatan atletik yang sering mengalami cedera sprain ankle. Gejala yang
bahwa terdapat nyeri kronis, kelemahan otot dan tidak stabil. Pada bidang
tiga, pada sprain ankle tingkat pertama biasanya terjadi robekan kecil pada
tetapi masih stabil dan atlit masih bisa bergerak dengan sedikit nyeri atau
tidak sama sekali. Pada tingkat kedua terjadi robekan yang lebih besar
pada serabut ligamen. Gejala yang muncul adalah peradangan pada sendi,
terdapat nyeri tetapi masih dapat digerakkan dan bengkak pada area
serabut ligamen, gejala yang timbul adalah bengkak, sendi tidak stabil,
yaitu :
Gambar 5. Sprain.
Keterangan :
disekitarnya sebagai reaksi radang. Reaksi lokal segera pada jaringan yang
menimbulkan nyeri.
lainnya. Ligamen tidak dapat pulih dengan cepat karena darah yang
a) Fase I Hemoragik
dan limfosit akan muncul yang dipicu oleh lepasnya sitokinin pada
b) Fase II Inflamasi
Makrofag akan muncul 24-48 jam dan menjadi sel utama dalam
non kolagen.
terdapat bengkak).
dan hematom)
1) Drawer Test
E. PENCEGAHAN
rohani.
mampu melawan kekuatan medial, lateral, penekanan dan rotasi. Hal ini terjadi
dalam proses pembelajaran pada kegiatan perkuliahan, baik teori maupun praktik.
Mahasiswa/i lebih mendalami materi lain di samping materi yang ada di modul ini
melalui berbagai sumber, jurnal, maupun internet. Semoga modul ini bermanfaat
Tak lupa dalam kesempatan ini, penulis mohon kritik dan saran yang
yang akan datang. Semoga modul ini memberikan manfaat bagi mahasiswa/i dan