Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SOSIOLOGI INDUSTRI

Disusun oleh

1. Fabillahs Fasha (1816011047)


2. Sistia Andara Putri (1816011049)
3. Teni Kartika Putri (1816011051)

4. Tria Handayani (1816011061)

5. Tria Fadilla (1816011065)

6. Windi Wilantika (1816011069)

Mata Kuliah : Sosiologi Industri


Dosen : Junaidi S.Pd., M.Sos

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

I. PENDAHULUAN…………………………………………………………… 3

A. Latar Belakang ………………………………………………………..3

B. Rumusan Masalah…………………………………………………….4

C. Tujuan…………………………………………………………………4

II. PEMBAHASAN ……………………………………………………………5

A. Kerangka Teoritis…………………………………………………….5
B. Pengertian Sosiologi Industri………………………………………..6
C. Pokok Kajian Sosiologi Industri…………………………………….7
D. Aliran Mempengaruhi Timbulnya Sosiologi
Industri………………………………………………………………9

SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi.

Bandar Lampung, 26 Februari 2020

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Pembangunan Industri merupakan salah satu upaya manusia dalam


meningkatkan kualitas hidup. Salah satu tujuan dari pembangunan industri di
antaranya untuk memperluas lapangan kerja, menunjang pemerataan
pembangunan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat . Alfian
(Syaifullah, 2009 : 47) memberikan uraian mengenai berbagai akses atau dampak
industrialisasi yang terjadi dalam masyarakat di antaranya: Ditinjau dari sudut
ekonomi, keberhasilan tentunya akan menyebabkan perubahan yang amat berarti
dalam struktur perekonomian masyarakat.

Dalam bidang sosial, diperkirakan industrialisasi akan menyebabkan terjadi


struktur sosial di mana sebagian besar dari anggota masyarakat akan
menggantungkan mata pencahariannya pada sektor industri. Sedangkan dari segi
budaya, industrialisasi diperkirakan akan menimbulkan perubahan nilai-nilai dan
pola gaya hidup (life style pattern) masyarakat yang amat berarti pula.

Industrialisasi mempunyai pengaruh yang cukup besar pada perubahan tata


kehidupan masyarakat. Industrialisasi mengubah bentuk kesejahteraan
masyarakat, cara manusia dalam berinteraksi, cara berpikir hingga pola
pengelompokan dan penggolongan manusia di dalam masyarakat.

Pada masa kini, tidak ada satu masyarakat atau negara pun yang tidak
menggunakan industri sebagai mesin penggerak perubahan sosial ekonominya.
Negara-negara maju, seperti Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Amerika
Serikat, Kanada atau Jepang telah jauh lebih awal bahkan menjadi pelopor dari
industrialisasi.

3
Ketika industrialisasi menjadi sebuah fenomena sosial ekonomi yang sangat
meluas menggantikan ekonomi pertanian, wajah persoalan dari kehidupan
masyarakat juga berubah. Awal maraknya pertumbuhan industri sering kali diikuti
oleh munculnya berbagai masalah sosial yang sangat serius.

Sosiologi Industri mengkaji tentang dunia industri dan pola – pola ekonomi
dan juga struktur industri yang akan membentuk masyarakat yang cerdas dalam
perekonomian maupun perindustrian seperti saat ini, serta memberikan identitas
sosial pada seseorang dan gaya hidup serta membentuk bagaimana masyarakat
yang berada disekitar kita (S.R Parker, 1992:1).

Dalam ilmu Sosiologi Industri lebih menekankan bagaimana kita dalam


menghadapi dunia industri dengan mengenal lebh dalam pola ekonomi maupun
struktur di dunia industri itu sendiri. Selain itu fokus utama pada sosiologi industri
juga lebih menekankan pada struktur ekonomi dan industrinya. Maka dari itu
perlu adanya kajian lebih dalam mengenai pengertian, objek, dan aliran teori yang
terdapat pada Sosiologi Industri. Makalah ini akan memaparkan ketiga poin
tersebut dalam bab pembahasan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian Sosiologi Industri?


2. Apa saja pokok kajian Sosiologi Industri?
3. Aliran apa yang Mempengaruhi Timbulnya Sosiologi Industri?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Sosiologi Industri.
2. Untuk mengetahui pokok kajian Sosiologi Industri.
3. Untuk mengetahui Aliran yang Mempengaruhi Timbulnya Sosiologi
Industri.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kerangka Teoritis
Makalah ini menggunakan teori struktural fungsional dari Talcott Parsons.
Menurut Talcott masyarakat mempunyai keterkaitan dalam upaya menjalankan
hubungan atau interaksi sehingga kondisi atau merupakan prasyarat dalam
kehidupan. Esensi masyarakat berawal dari yang kecil menuju yang besar,
kemudian menjadi prasyarat. Adapun prosesnya ada 3 fungsi yakni :
1. Sumber ekonomi atau fungsi adaptasi. Fungsi adaptasi adalah
menyesuaikan dengan kemampuan. Fungsi ini dijalankan oleh sistem
ekonomi.
2. Pencapaian tujuan ini terdapat beberapa tujuan yang harus dijalankan,
misalnya mencari persamaan visi dan misi kelompok.
3. Integrasi. Integrasi sebagai hukum yang terdapat suatu teks yang tertulis
dan terdapat bukti, kemuadian setelah disepakati akan muncul aturan yang
berlaku.
Talcott Parsons juga menciptakan teori fungsional tentang perubahan seperti
para pendahulunya Talcott menganalogikan perubahan sosial pada masyarakat
seperti halnya pertumbuhan pada makhluk hidup. Komponen utama dari
pemikiran Parson yaitu adanya proses diferensiasi. Dari asumsinya menyatakan
bahwa masyarakat terdiri dari sekumpulan subsistem yang berbeda berdasarkan
struktur dan makna fungsionalnya bagi masyarakat luas. Ketika mengalami
perubahan, masyarakat itu akan tumbuh lebih baik untuk menanggulangi
permasalahan hidupnya.
Dengan adanya pernyataan tersebut dapat dilihat bahawa Parson adalah
seseorang yang memandang optimis sebuah perubahan. Pendapat dari teori ini
yaitu masyarakat di pandang menjadi satu kesatuan atas dasar kesepakatan dari
anggota masyarakat terhadap nilai tertentu yang mampu mengatasi perbedaan

5
sehingga dipandang sebagai sebuah sistem yang secara fungsional terintegrasi
dalam keseimbangan.

B. Pengertian Sosiologi Industri

Sosiologi berasal dari bahasa Latin, yaitu Socius yang memiliki arti “teman”
dan logos yang berarti ilmu. Pengertian sosiologi menurut beberapa ahli seperti
August Comte yang menyatakan bahwa sosiologi merupakan sebuah studi positif
tentang hukum-hukum dasar dari berbagai gejala sosial yang terdiri dari sosiologi
statis dan dinamis. Menurut Soerjono Soekanto, sosiologi merupakan ilmu yang
memfokuskan pada aspek kemasyarakatan yang bersifat umum serta berusaha
untuk mendapatkan pola-pola umum dalam kehidupan masyarakat. (Soerjono
Soekanto & Budi Sulistyowati, 2017)

Pengertian Industri merujuk pada pengalaman historis tiga negara besar di


Eropa seperti Inggris, Jerman, dan Perancis di abad ke 17 telah tampil sebagai
Negara Industri. Munculnya gerakan revolusi pada negara-negara tersebut seperti
di Inggris telah membawa dampak hilangnya pembatasan dalam lapangan
produksi (restriksi) dari kekuasaan politik kaum kapitalis dengan kaum borjuis
yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan aliansi dengan gologan aristokrat
yang lebih progresif. Hal ini lah yang membuat Inggris tampil sebagai negara
pertama yang melakukan revolusi industri. Di Indonesia sendiri sebagai salah satu
negara yang sedang melakukan proses perubahan dari negara agraris menjadi
negara industri, sangat penting untuk mengembangkan studi-studi tentang industri
ini.

Istilah industri berasal dari bahasa latin yaitu industria yang memiliki arti
tenaga kerja. Adapun industri secara luar memiliki makna bahwa kegiatan
manusia yang dapat menggerakkan perekonomian secara komersial dan produktif
sebagai upaya memenuhi kebutuhan manusia. Menurut Schneider (1993) industri
adalah jaringan yang menjangkau hampir setiap aspek masyarakat seperti
kebudayaan dan kepribadian. Industri juga menjadi sebuah faktor yang penting
dalam pembentukan permasalahan sosial yang kompleks.

6
Menurut UU Nomor 5 Tahun 1984, industri adalah kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan bahan jadi
menjadi barang yang nilainya lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk
kegiatan rancang-bangunan dan perekayasaan industri. Menurut Hasibuan, secara
mikro industri merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan yang menghasilkan
barang homogen atau barang-barang yang memiliki sifat saling mengganti secara
erat, dari industri tersebut akan menciptakan nilai tambah.

Jadi sosiologi industri merupakan salah satu cabang dalam ilmu sosial yang
membahas karakter dan arti dunia kerja serta kehidupan manusia yang terlibat di
dalamnya. Permaslahannya tidak hanya segal sesuatu yang berhubungan langsung
dengan kegiatan kerja, namun banyak hal lain yang secara tidak langsung seperti
faktor yang mempengaruhi aktivitas kerja dalam kegiatan industri tersebut.
Sosiologi industri sering disebut juga sebagai sosiologi organisasi, yang juga
membahas sikap dan ideologi setiap pimpinan pada suatu tingkat dalam struktur
organisasi serta membahas kegiatan atau tindakan sosial apa yang dilakukan
individu dalam organisasi tersebut. Dalam proses pengkajiannya,sosiologi
menggunakan cabang ilmu-ilmu sosial lainnya sehingga membentuk kajian
multidisipliner seperti sosiologi industri ini. (Hikmat,2019)

Sosiologi industri lebih menekankan pada perkembangan industri seiring


dengan perkembangan masyarakat, hal ini dikarenakan industri dan masyarakat
mempunyai hubungan yang erat. Dengan adanya industri akan memberikan
dampak perubahan sosial di dalam kehidupan masyarakat. Dalam sosiologi
industri membahas hubungan antara fenomena sosial yang terjadi di dalam
masyarakat dengan fenomena industri.

C. Pokok Kajian Sosiologi Industri

Objek dan kajian sosiologi industri adalah Sosiologi industri mengkaji


hubungan antara fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan kegiatan
industri. Beberapa materi yang dipelajari antara lain peranan industri dalam
perubahan sosial, aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan pokok ekonomi

7
(produksi, distribusi, dan konsumsi), serta hubungan industri dengan berbagai
struktur yang ada dalam masyarakat. Kajiannya ini menitik beratkan pada fokus
manusia dan mengaitkannya dengan faktor mesin serta mekanisme kerja pabrik
yang berorientasi pada efektif dan efisiensi.

Secara Internal, Analisis tingkah laku manusia dalam hubungan kerja


diperusahaan atau industri.

a. Hubungan kerja dalam industri

b. Organisasi industri

c. Manajemen industri

d. Leadership dalam industri

Secara Eksternal, Analisis kegiatan manusia dengan latar belakang sosial


ekonomi dan kultural yang berbeda-beda.

a. Tipologi masyarakat industri

b. Perkembangan masyarakat industry

c. Birokrasi (kaitan birokrasi dengan industri)

d. Analisis dampak lingkungan

e. CSR (Coorporate Sosial Responsibility

Kajian sosiologi industry mencakup masyarakat kerja yang selalu dihubungkan


dengan aktivitas industry, di dalamnya termasuk hubungan antar manusia dalam
rangka melakukan pekerjaan. Jenis pekerjaannya pun bervariatif, baik dalam
perpindahan kerja atau jabatan maupun tingkat kepuasaan, kesempatan maupun
monotonitas, resiko maupun upah yang diberikan.

Adapun kosentrasi dalam kajian pokok Sosiologi Industri yaitu :

1. Mempelajari Hubungan Masyarakat Dengan Individu

8
Sosiologi Industri memperdalam kajian tentang masyarakat secara
keseluruhan yang sifatnya kompleks, karena pola hubunganya bersifat luas.
Hubungan tersebut berwujud hubungan yang terjadi diantara masyarakat pabrik
itu: contohnya hubungan antara majikan dan para pekerja, hubungan antara
seorang pekerja dengan anak-anaknya, dan hubungan anatara pekerja pria dan
pekerja wanita dsb. Semua hubungan tersebut pada akhirnya membentuk suatu
hubungan interaksi tersendiri dalam masyarakat itu.

2. Organisasi Industri

Sosiologi Industri juga terdapat organisasi yang menjadi salah satu sumber
pokok kajian sosiologi industri, organisasi ini juga berkaitan dengan lembaga
sosial yang ada di dalam masyarakat. Sehingga pada tahap ini sosiologi industry
memberikan pandangan bahwa secara menyeluruh yang kompleks dan masyarakat
industri.

3. Manajemen Industri

Manajemen ini berkaitan dengan cara pengelolaan perusahaan dan masyarakat


yang seimbang, antara satu dengan yang lainnya. Manajemen Industri menjadi
ruang lingkup kedua setelah Organisasi Industri

4. Kepemimpinan dalam Industri

Leadership atau kepemimpinan yang merupakan hubungan sosial antara atasan


dengan bawahanya menjadi sangat penting untuk dilakukan kajiannya dalam
Sosiologi Industri

D. Aliran Pemikiran yang Mempengaruhi Timbulnya Sosiologi Industri

Aliran Pemikiran yang mempengaruhi timbulnya Sosiologi Industri adalah


munculnya teori atau pemikirannya Karl Marx perspektif konflik ini lahir pada
saat terjadi krisis sosial yaitu terjadinya revolusi industri Marx melihat terjadinya
kemelaratan dan keserakahan di masyarakat. Ia melihat gambaran kehidupan
kaum pekerja yang nestapa, kontras dengan gaya kehidupan kaum pemilik modal
yang mewah.

9
Pikiran awal Marx amat dipengaruhi oleh munculnya industrialisasi abad
19, yang telah melahirkan fenomena yang bertolak belakang antara buruh yang
hidup menderita dan sengsara dan pemilik alat-alat produksi yang menikmati
surplus yang disambung oleh keringat dan tenaga yang dikeluarkan oleh kaum
buruh. Dari latar belakang sejarah itu dapat ditarik benang merah yang
menggambarkan munculnya kondisi- kondisi yang mempengaruhi aliran Marxist
awal, yaitu pertama tekanan struktural yang kuat pada individu dan kedua, kondisi
industri yang memperburuk hubungan sosial ke dalam alienasi.

Aliran filsafat yang mempengaruhi Marx.

Marx dipengaruhi oleh sejumlah aliran pemikiran filsafat yang berkembang


saat itu, seperti idealisme spiritualisme Hegel, Materialisme dan Feurbach, teori
ekonomi politik laizess faire dan teori sosialisme Perancis. Spiritualisme Hegel
sebagai aliran filsafat besar di Jerman mempengaruhi masa mudanya, yang
berpandangan bahwa evolusi manusia dan masyarakat sintesis yang
berbeda dengan tesis maupun antitesis. Kedua, Hegel melihat bahwa kesadaran itu
ditentukan oleh ide (pikiran), “saya sadar maka saya ada”. Perjuangan terus-
menerus antara ide yang ada dan bentuk sosial serta semua yang akan ada
merupakan unsur dasar dalam perubahan sosio budaya.

Dalam karyanya yang dibuat semasa masih muda, Karl Marx memakai
dialektika Hegal dan bergabung dengan lingkaran generasi muda Hegelian
Radikal. Setelah kawin ia keluar dari Jerman dan tinggal di Paris yang sedang
mengalami industrialisasi dan kapitalisme. Ia mempelajari teori Ekonomi
Politik Inggris, seperti Adam Smith dan David Ricardo. Ia melihat bahwa
mentalitas dunia pasar bersifat impersonal, yaitu meluas ke hubungan-hubungan
sosial dan struktur sosial sebagai satu sumber yang paling mendalam.

Pertemuannya dengan Friedrich Engels yang memberikan informasi


tentang gaya hidup borjuis dan kondisi-kondisi proletarian, kemudian
memunculkan interpretasi bahwa kondisi-kondisi material serta hubungan-
hubungan sosial yang muncul dari kondisi itu merupakan dasar perkembangan
intelektual atau kekuatan yang mendorong perubahan sejarah. Dengan

10
demikian perubahan bukan muncul dari ide atau pertumbuhan akal budi.
Kehidupan modern hanya bisa ditelusuri melalui sumber-sumber material
misalnya struktur kapitalisme dan solusinya hanya bisa diperoleh dengan cara
menghancurkan struktur tersebut dengan menggerakkan tindakan kolektif massa
(lihat Marx dan Engels, dalam Ritzer, 1996c: 20)

Asumsi yang mendasari teori Marx. Teori konflik yang berakar dari Marx
dibangun atas dasar asumsi-asumsi bahwa:

a) Perubahan merupakan gejala yang melekat pada setiap masyarakat.

b) Konflik adalah gejala yang selalu melekat di dalam setiap masyarakat.

c) Setiap unsur dalam masyarakat memberikan sumbangan bagi


terjadinya disintegrasi dan perubahan sosial.

d) Setiap masyarakat yang terintegrasi di atas penguasaan atau


didominasi oleh sejumlah orang tertentu terhadap sejumlah orang lainnya.

Dimensi dan Konsepsi Dasar Teori Marx

Dalam asumsi dasar seperti telah dijelaskan di atas, maka Marx kemudian
membangun teori yang memiliki dimensi yang cukup luas, antara lain
meliputi konflik sosial, formasi sosial, (kesadbaran) kelas, ideologi, alienasi,
eksploitasi, kapitalisme, dominasi, emansipasi, komodifikasi, reifikasi dan
lainnya (lihat Ritzer, 1996c: 149-182)

Guna memahami dimensi-dimensi teoritik yang luas itu menarik untuk


mengikuti konsepsi dasar Marx dalam menjelaskan formasi sosial yang bisa
diikuti dalam tulisannya The Communist Manifesto, yang aslinya diterbitkan di
London, Februari 1848. Dalam hal ini Marx menjelaskan bahwa sejarah manusia
tiada lain adalah sejarah perjuangan klas yang berlangsung dalam 3 periode
peradaban (sejarah) yakni: perbudakan (slavery), feodalisme, dan kapitalisme.

Pada intinya, Marx memandang bahwa masyarakat kapitalis


terbagi dalam sub-struktur dan super struktur. Super struktur tiada lain
merupakan reproduksi dari struktur klas, yang mencakup ideologi, negara,

11
pendidikan, filsafat, moralitas, hukum dan seterusnya. Sedangkan sub struktur
digambarkan di dalamnya mengandung struktur kelas yang merupakan fungsi dari
hubungan produksi di satu pihak dan di lain pihak mengandung kekuatan
produksi. Mengenai apa yang dimaksud Marx sebagai kekuatan produksi
adalah alat produksi seperti teknologi atau pengetahuan dan sarana produksi
seperti tanah, air dan seterusnya, yang digunakan dalam memproduksi berupa
barang dan jasa.

Dalam hubungan produksi Marx menggambarkan struktur kelas


masyarakat terbagi atas kelas pemilik dan klas bukan pemilik. Kelas pemilik
dalam sejarah peradaban masyarakat perbudakan berada di tangan master atau
majikan yang menjadikan budak sebagai komoditi. Sementara itu dalam
masyarakat feodal, kelas pemilik berada di tangan tuan tanah atau bangsawan
dan dalam masyarakat kapitalis, pemilik adalah berada di tangan klas borjuis
yang mengeksploitasi proletar sebagai klas bukan pemilik (lihat Campbell,
1994, 146-154)

Namun demikian, Marx tidak hanya memperkenalkan klas borjuiseyang


memiliki perilaku eksploitatif, karena ia juga mengenal apa yang ia sebut dengan
Petty-Bourgeois Socialism. Yakni kelas yang berada di tengah-tengah antara
kaum proletariat dan borjuis, dan dalam banyak hal lebih berpihak kepada kaum
proletariat dengan melakukan berbagai upaya, seperti menyadarkan kepada
masyarakat mengenai dampak dari mode produksi kapitalistik, pembagian kerja,
konsentrasi pemilikan modal di tangan segelintir orang, over produksi dan krisis,
anarkis dalam produksi, ketimpangan distribusi dan seterusnya yang
menimbulkan penderitaan kaum proletar (Tucker, 1978: 492-493)

Kekuatan dan Teori Marx

Harus diakui Marx telah memberi sumbangan besar bagi perkembangan


pengetahuan terutama dalam upaya memahami berbagai persoalan yang
berkaitan dengan kesadaran klas maupun kesadaran semu (false consciousness)
serta menyangkut ideologi, di samping teori Marx juga banyak memberi
inspirasi untuk berbicara tentang aspek kultural maupun mode produksi

12
masyarakat kapitalis. Oleh karena itu meski tidak sedikit orang yang mencoba
mengabaikan karena berbagai alasan tetapi jelas bahwa perspektif Marx ini
memiliki banyak dimensi teoritik yang berhasil disumbangkan bagi
perkembangan teori sosial. Bahkan Beilharz sampai kepada kesimpulan bahwa
betapapun teori Marx masih merupakan bacaan terbaik hingga saat ini dalam
kritiknya terhadap budaya kapitalisme (Beilharz, 1991: 173)

13
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

14
DAFTAR PUSTAKA

Hikmat. (2019). Pokok-Pokok Kajian Sosiologi Industri. Bandung: Yayasan


Hikmat Insan Cendikia.

Limakrisa,N.(2011). Konflik dalam Hubungan Industrial Ditinjau dari Aspek


Sosiologi Industri: Suatu Survey Pada Industri Garmen di Kabupaten Bandung
http://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/view/5511 (Diakses 26 Februari
2020)

Nugroho,H.(2008).Modul-1 Prinsip-Prinsip Dasar Sosiologi Industri


http://repository.ut.ac.id/4608/1/SOSI4314-M1.pdf (Diakses 26 Februari 2020)

Nawawi,I,Ruyadi,Y,Komariah,S. Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap


Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Desa Lagadar Kecamatan
Marga Asih Kabupaten Bandung I .
file:///C:/Users/MICROS~1/AppData/Local/Temp/1528-2745-1-SM-1.pdf

(Diakses 26 Februari 2020)

Soekanto, Soerjono & Sulistyowati, Budi. (2017). Sosiologi Suatu Pengantar.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

http://digilib.uinsby.ac.id/7325/3/Sosiologi.pdf (diakses pada 26 Februari 2020)

15

Anda mungkin juga menyukai