Disusun oleh
JURUSAN SOSIOLOGI
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
I. PENDAHULUAN…………………………………………………………… 3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….4
C. Tujuan…………………………………………………………………4
A. Kerangka Teoritis…………………………………………………….5
B. Pengertian Sosiologi Industri………………………………………..6
C. Pokok Kajian Sosiologi Industri…………………………………….7
D. Aliran Mempengaruhi Timbulnya Sosiologi
Industri………………………………………………………………9
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pada masa kini, tidak ada satu masyarakat atau negara pun yang tidak
menggunakan industri sebagai mesin penggerak perubahan sosial ekonominya.
Negara-negara maju, seperti Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Amerika
Serikat, Kanada atau Jepang telah jauh lebih awal bahkan menjadi pelopor dari
industrialisasi.
3
Ketika industrialisasi menjadi sebuah fenomena sosial ekonomi yang sangat
meluas menggantikan ekonomi pertanian, wajah persoalan dari kehidupan
masyarakat juga berubah. Awal maraknya pertumbuhan industri sering kali diikuti
oleh munculnya berbagai masalah sosial yang sangat serius.
Sosiologi Industri mengkaji tentang dunia industri dan pola – pola ekonomi
dan juga struktur industri yang akan membentuk masyarakat yang cerdas dalam
perekonomian maupun perindustrian seperti saat ini, serta memberikan identitas
sosial pada seseorang dan gaya hidup serta membentuk bagaimana masyarakat
yang berada disekitar kita (S.R Parker, 1992:1).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Sosiologi Industri.
2. Untuk mengetahui pokok kajian Sosiologi Industri.
3. Untuk mengetahui Aliran yang Mempengaruhi Timbulnya Sosiologi
Industri.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerangka Teoritis
Makalah ini menggunakan teori struktural fungsional dari Talcott Parsons.
Menurut Talcott masyarakat mempunyai keterkaitan dalam upaya menjalankan
hubungan atau interaksi sehingga kondisi atau merupakan prasyarat dalam
kehidupan. Esensi masyarakat berawal dari yang kecil menuju yang besar,
kemudian menjadi prasyarat. Adapun prosesnya ada 3 fungsi yakni :
1. Sumber ekonomi atau fungsi adaptasi. Fungsi adaptasi adalah
menyesuaikan dengan kemampuan. Fungsi ini dijalankan oleh sistem
ekonomi.
2. Pencapaian tujuan ini terdapat beberapa tujuan yang harus dijalankan,
misalnya mencari persamaan visi dan misi kelompok.
3. Integrasi. Integrasi sebagai hukum yang terdapat suatu teks yang tertulis
dan terdapat bukti, kemuadian setelah disepakati akan muncul aturan yang
berlaku.
Talcott Parsons juga menciptakan teori fungsional tentang perubahan seperti
para pendahulunya Talcott menganalogikan perubahan sosial pada masyarakat
seperti halnya pertumbuhan pada makhluk hidup. Komponen utama dari
pemikiran Parson yaitu adanya proses diferensiasi. Dari asumsinya menyatakan
bahwa masyarakat terdiri dari sekumpulan subsistem yang berbeda berdasarkan
struktur dan makna fungsionalnya bagi masyarakat luas. Ketika mengalami
perubahan, masyarakat itu akan tumbuh lebih baik untuk menanggulangi
permasalahan hidupnya.
Dengan adanya pernyataan tersebut dapat dilihat bahawa Parson adalah
seseorang yang memandang optimis sebuah perubahan. Pendapat dari teori ini
yaitu masyarakat di pandang menjadi satu kesatuan atas dasar kesepakatan dari
anggota masyarakat terhadap nilai tertentu yang mampu mengatasi perbedaan
5
sehingga dipandang sebagai sebuah sistem yang secara fungsional terintegrasi
dalam keseimbangan.
Sosiologi berasal dari bahasa Latin, yaitu Socius yang memiliki arti “teman”
dan logos yang berarti ilmu. Pengertian sosiologi menurut beberapa ahli seperti
August Comte yang menyatakan bahwa sosiologi merupakan sebuah studi positif
tentang hukum-hukum dasar dari berbagai gejala sosial yang terdiri dari sosiologi
statis dan dinamis. Menurut Soerjono Soekanto, sosiologi merupakan ilmu yang
memfokuskan pada aspek kemasyarakatan yang bersifat umum serta berusaha
untuk mendapatkan pola-pola umum dalam kehidupan masyarakat. (Soerjono
Soekanto & Budi Sulistyowati, 2017)
Istilah industri berasal dari bahasa latin yaitu industria yang memiliki arti
tenaga kerja. Adapun industri secara luar memiliki makna bahwa kegiatan
manusia yang dapat menggerakkan perekonomian secara komersial dan produktif
sebagai upaya memenuhi kebutuhan manusia. Menurut Schneider (1993) industri
adalah jaringan yang menjangkau hampir setiap aspek masyarakat seperti
kebudayaan dan kepribadian. Industri juga menjadi sebuah faktor yang penting
dalam pembentukan permasalahan sosial yang kompleks.
6
Menurut UU Nomor 5 Tahun 1984, industri adalah kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan bahan jadi
menjadi barang yang nilainya lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk
kegiatan rancang-bangunan dan perekayasaan industri. Menurut Hasibuan, secara
mikro industri merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan yang menghasilkan
barang homogen atau barang-barang yang memiliki sifat saling mengganti secara
erat, dari industri tersebut akan menciptakan nilai tambah.
Jadi sosiologi industri merupakan salah satu cabang dalam ilmu sosial yang
membahas karakter dan arti dunia kerja serta kehidupan manusia yang terlibat di
dalamnya. Permaslahannya tidak hanya segal sesuatu yang berhubungan langsung
dengan kegiatan kerja, namun banyak hal lain yang secara tidak langsung seperti
faktor yang mempengaruhi aktivitas kerja dalam kegiatan industri tersebut.
Sosiologi industri sering disebut juga sebagai sosiologi organisasi, yang juga
membahas sikap dan ideologi setiap pimpinan pada suatu tingkat dalam struktur
organisasi serta membahas kegiatan atau tindakan sosial apa yang dilakukan
individu dalam organisasi tersebut. Dalam proses pengkajiannya,sosiologi
menggunakan cabang ilmu-ilmu sosial lainnya sehingga membentuk kajian
multidisipliner seperti sosiologi industri ini. (Hikmat,2019)
7
(produksi, distribusi, dan konsumsi), serta hubungan industri dengan berbagai
struktur yang ada dalam masyarakat. Kajiannya ini menitik beratkan pada fokus
manusia dan mengaitkannya dengan faktor mesin serta mekanisme kerja pabrik
yang berorientasi pada efektif dan efisiensi.
b. Organisasi industri
c. Manajemen industri
8
Sosiologi Industri memperdalam kajian tentang masyarakat secara
keseluruhan yang sifatnya kompleks, karena pola hubunganya bersifat luas.
Hubungan tersebut berwujud hubungan yang terjadi diantara masyarakat pabrik
itu: contohnya hubungan antara majikan dan para pekerja, hubungan antara
seorang pekerja dengan anak-anaknya, dan hubungan anatara pekerja pria dan
pekerja wanita dsb. Semua hubungan tersebut pada akhirnya membentuk suatu
hubungan interaksi tersendiri dalam masyarakat itu.
2. Organisasi Industri
Sosiologi Industri juga terdapat organisasi yang menjadi salah satu sumber
pokok kajian sosiologi industri, organisasi ini juga berkaitan dengan lembaga
sosial yang ada di dalam masyarakat. Sehingga pada tahap ini sosiologi industry
memberikan pandangan bahwa secara menyeluruh yang kompleks dan masyarakat
industri.
3. Manajemen Industri
9
Pikiran awal Marx amat dipengaruhi oleh munculnya industrialisasi abad
19, yang telah melahirkan fenomena yang bertolak belakang antara buruh yang
hidup menderita dan sengsara dan pemilik alat-alat produksi yang menikmati
surplus yang disambung oleh keringat dan tenaga yang dikeluarkan oleh kaum
buruh. Dari latar belakang sejarah itu dapat ditarik benang merah yang
menggambarkan munculnya kondisi- kondisi yang mempengaruhi aliran Marxist
awal, yaitu pertama tekanan struktural yang kuat pada individu dan kedua, kondisi
industri yang memperburuk hubungan sosial ke dalam alienasi.
Dalam karyanya yang dibuat semasa masih muda, Karl Marx memakai
dialektika Hegal dan bergabung dengan lingkaran generasi muda Hegelian
Radikal. Setelah kawin ia keluar dari Jerman dan tinggal di Paris yang sedang
mengalami industrialisasi dan kapitalisme. Ia mempelajari teori Ekonomi
Politik Inggris, seperti Adam Smith dan David Ricardo. Ia melihat bahwa
mentalitas dunia pasar bersifat impersonal, yaitu meluas ke hubungan-hubungan
sosial dan struktur sosial sebagai satu sumber yang paling mendalam.
10
demikian perubahan bukan muncul dari ide atau pertumbuhan akal budi.
Kehidupan modern hanya bisa ditelusuri melalui sumber-sumber material
misalnya struktur kapitalisme dan solusinya hanya bisa diperoleh dengan cara
menghancurkan struktur tersebut dengan menggerakkan tindakan kolektif massa
(lihat Marx dan Engels, dalam Ritzer, 1996c: 20)
Asumsi yang mendasari teori Marx. Teori konflik yang berakar dari Marx
dibangun atas dasar asumsi-asumsi bahwa:
Dalam asumsi dasar seperti telah dijelaskan di atas, maka Marx kemudian
membangun teori yang memiliki dimensi yang cukup luas, antara lain
meliputi konflik sosial, formasi sosial, (kesadbaran) kelas, ideologi, alienasi,
eksploitasi, kapitalisme, dominasi, emansipasi, komodifikasi, reifikasi dan
lainnya (lihat Ritzer, 1996c: 149-182)
11
pendidikan, filsafat, moralitas, hukum dan seterusnya. Sedangkan sub struktur
digambarkan di dalamnya mengandung struktur kelas yang merupakan fungsi dari
hubungan produksi di satu pihak dan di lain pihak mengandung kekuatan
produksi. Mengenai apa yang dimaksud Marx sebagai kekuatan produksi
adalah alat produksi seperti teknologi atau pengetahuan dan sarana produksi
seperti tanah, air dan seterusnya, yang digunakan dalam memproduksi berupa
barang dan jasa.
12
masyarakat kapitalis. Oleh karena itu meski tidak sedikit orang yang mencoba
mengabaikan karena berbagai alasan tetapi jelas bahwa perspektif Marx ini
memiliki banyak dimensi teoritik yang berhasil disumbangkan bagi
perkembangan teori sosial. Bahkan Beilharz sampai kepada kesimpulan bahwa
betapapun teori Marx masih merupakan bacaan terbaik hingga saat ini dalam
kritiknya terhadap budaya kapitalisme (Beilharz, 1991: 173)
13
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15