Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN PERTAMA PADA GIGITAN ULAR

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Tanda - Tangan
KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
PEMERINTAH
KABUPATEN
LUMAJANG
drg. ERWAN BUDISANTOSO
NIP. 19681118 200604 1 0008
1. PENGERTIAN Kasus gigitan ular adalah salah satu permasalahan kesehatan masyarakat
global terutama negara tropis seperti di Indonesia.

2. TUJUAN Sebagai acuan prosedur tindakan awal pada gigitan ular

3. KEBIJAKAN 1. Permenkes No. 19 Tahun 2016 Tentang SPGDT


2. Perbup No 90 Tahun 2019 Tentang Pembentukan PSC 119 Kabupaten
Lumajang
4. REFERENSI 1. (Rifai & Cholifah, 2016)
2. (Ningrum, Agustina, & Santoso, 2018)
5. MENGENAL 1. Ophitoglypha : memiliki taring bisa pendek dan terletak agak kebelakang
MACAM-MACAM pada rahang atas
ULAR Contoh: ular cicin, ular ini berbisah menengah
2. Proteroglypha : memiliki taring bisa panjang dan terletak di bagian depan
Contoh: ular cobra, ular king cobra, ular cabe ular ini berbisa tinggi
3. Solenoglyipha : memiliki tae=ring bisa sangat panjang di bagian depan dan
dapat dilipat
Contoh: ular tanah berbisa tinggi

6. PROSEDUR 1. Hubungi nomor telepon unit gawat darurat, atau berteriak untuk meminta
2. pertolongan
3. Ingat-ingat tampilan ular yang menggigit Anda
4. Jauhi ular itu
5. Batasi gerakan dan lindungi bagian yang terkena gigitan
6. Lepaskan pakaian, perhiasan, atau benda lain yang terpasang ketat
7. Bersihkan luka gigitan ular semampu Anda, tetapi jangan membilasnya
dengan air
8. Tunggu atau cari pertolongan medis
9. Hindari langkah yang akan memperparah kondisi Anda
10. Pahami perawatan medis yang seharusnya Anda terima
11. Ikuti anjuran perawatan lanjutan gigitan ular
12. Tetap tenang dan menunggu jika Anda tidak dapat mencari pertolongan

7. LANGKAH- 1. Jangan panik. Tidak semua gigitan ular mengandung bisa yang
LANGKAH berbahaya, bahkan meski yang menggigit adalah spesies ular berbisa.
PROSEDUR 2. Kurangi gerak. Setiap gerakan yang tidak perlu hanya akan menyebabkan
bisa ular menyebar lebih luas melalui peredaran darah. Usahakan untuk
tetap diam, sebisa mungkin gunakan alat transportasi dan jangan berjalan
kaki untuk mencapai lokasi yang menyediakan pertolongan pertama.
3. Cuci mata jika kena semburan bisa. Beberapa spesies ular kobra yang
hidup di Asia dan Afrika mampu menyemburkan bisa mematikan tanpa
harus menggigit korban. Jika semburan ini mengenai mata atau lapisan
mukosa tipis lainnya, segera cuci dengan air bersih.
4. Lakukan prassure dan imobilisasi pada daerah yang terka gigitan dengan
cara pemasangan bidai untuk mengurangi gerakan.
5. Observasi pembengkakan, tandai opembengkakan pertama dengan
plaster dan catat jam pertama, kemudian jika timbul pembengkakan
selanjutnya tandai kembali dengan plaster dan catat jam kedua
6. Kemudian ukur panjang pembengkakan pertama dan kedua, jika panjang
pembengkakan kedua bertambah dua kali lipat dari pembengkakan
pertama.
7. Baswa kerumah sakit kemudian lakukan pemeriksaan laboratorium untuk
observasi tanda gejala yang muncul.

8. checklist

Pertanyaan Ya Tidak
Apakah digigit ular berbisa?
Jika ular berbisa kepala berbentuk segitiga?
Jika ular tidak berbisa kepala berbentuk segi empat
panjang?
Apakah bekas gigitan terdapat seperti tusukan sebanyak
dua dan sejajar?
Apakah bekas gigitan berwarna merah?
Apakah diare gigitan timbul pembengkakan dan berwarna
kebiruan?
Apakah korban mengalami pusing, sakit kepala?
Apakah korban sadar?
Apakah korban mengalami perdarahan dari mulut, hidung,
dan area luka?
Apakah dimulut korban keluar air liur yang berlebih hingga
berbusa?


9. BAGAN ALUR
Identifikasi
PASIEN gigitan ular

Ular tidak
Tidak berbisa atau ya
berbisa

Cuci luka Ikat kuat-kuat


dengan air sekitaran luka
bersih

Rujuk ke Rumah
Perawatan
Sakit
luka tehnik
steril

Injeksi serum anti


Dokumentasi bisa sesuai dosis
Tindakan dari dokter
10. HAL-HAL YANG 1. Jika Anda mendengar ada ular berbisa yang mendekat, diam, jangan
PERLU bergerak. Ular tidak dapat melihat dengan baik dan menggunakan
DIPERHATIKA gerakan untuk mengetahui adanya ancaman. Mundur perlahan, beri
N
tahukan orang lain akan keberadaan ular saat mencapai tempat yang
aman.
2. Perhatikan langkah Anda di tempat yang dihuni oleh manusia dan ular
derik. Ular derik menggunakan suara deriknya untuk mengusir bahaya di
sekitarnya, sehingga dia tidak perlu menyerang. Namun pemburuan ular
derik oleh manusia telah mengubah perilaku ini di tempat yang banyak
dihuni manusia. Ular derik di sekeliling manusia jarang mengeluarkan
suara deriknya, namun lebih sering menyamarkan diri, sehingga Anda
mudah menginjaknya.
3. Beberapa orang menyarankan untuk mengikatkan perban elastis namun
tidak terlalu erat sejauh 5 hingga 7 cm di atas luka gigitan. Anda bisa
menggunakan perban Ace atau membuat perban elastis sendiri dari kaus
atau kain yang lentur. Perawatan seperti ini akan membuat sejumlah
besar bisa terlepas saat ikatan dilepaskan. Selain itu, orang yang tidak
mendapatkan pelatihan pertolongan pertama sering kali
memasangkannya terlalu erat, seperti torniket, yang berisiko
menghentikan aliran darah dan memperparah kondisi Anda.
4. Jangan mencoba untuk mengiris luka dan mengisap bisa ular keluar dari
tubuh, baik dengan mulut atau peralatan pertolongan gigitan ular.
Langkah ini tidak terbukti dapat mengurangi jumlah bisa secara
usignifikan, dan mungkin justru menyebabkan meluasnya kerusakan di
permkaan kulit.

10. DOKUMEN 1. Laporan Kejadian yang tersimpan dalam sistem aplikasi Si_Lugas PSC
TERKAIT 119 Kab. Lumajang

11. REKAMAN
HISTORIS Tanggal Mulai
PERUBAHAN No. Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai