Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

HYGIENE

Stase keperawatan dasar primer

Disusun Oleh :

VEVI HERLIANI

J.230.195.142

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

1
I. PENGERTIAN
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene yang artinya sehat. Personal hygiene atau kebersihan diri
adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk
memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis. Ukuran kebersihan atau penampilan
seseorang dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada setiap orang
sakit karena terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan. Perawat dapat memberikan
informasi-informasi tentang personal hygiene yang lebih baik terkait dengan waktu atau
frekuensi aktifitas, dan cara yang benar dalam melakukan perawatan diri ( Hidayat,
2010).

II. ANATOMI FISIOLOGI


A. Kulit
Kulit adalah organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung, ekskresi, regulasi
temperature, dan sensasi. Kulit mempunyai tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis,
dan hypodermis.
B. Epidermis
Adalah lapisan terluar terdiri dari berbagai sel lapis yang tipis dimana ada
perbedaan dalam berbagai tingkat kematangan. Lapisan paling dalam dari sel ini
berfungsi untuk mengganti sel yang mati.
C. Dermis
Adalah lapisan yang lebih tebal yang terdiri dari sekelompok kolagen dan fiber
– fiber yang elastis untuk mendukung epidermis. Fiber syaraf, pembuluh darah,
kelenjar keringat, kelenjar sebasea, dan folikel rambut melewati lapisan dermal.
Kelenjar sebasea mensekresi sebum, minyak, cairan odorous, hingga folikel
rambut.
D. Hypodermis atau subkutan
Lapisan subkutan terdiri dari pembuluh darah, syaraf, limpa, dan jaringan
pengikatyang berisi sel lemak. Jaringan lemak adalah insulator panas bagi tubuh.
Subkutan juga menjadi pendukung lapisan kulit atas yang menahan stressor dan
tekanantanpa injury.
E. Kaki, Tangan, dan Kuku
Kaki, tangan, dan kuku selalu diperuntukkan untuk memberi perhatian yang
khusus untuk mencegah infeksi. Apakah ada luka pada kaki termasuk adakah

2
pertumbuhan atau luka pada kulit bagian atas, bisa nyeri dan pada pasien normal
kemampuan berjalan. Kuku adalah jaringan epitel yang tumbuh dari akar nail bed,
yang terletak di kulit pada nail groove, yang disembunyikan oleh fold kulit, disebut
cuticle, kuku juga memilki body nail, itu berbentuk area putih, disebut lunula.
Dibawah kuku terdapat lapisan epiteldisebut nail bed. Kuku yang normal dan sehat
transparan, lembut, dan konveks, dengan warna nail bed merah jambu. Penyakit
dapat memengaruhi bentuk, ketebalan, dan curvature dari kulit.
F. Rongga Mulut
Rongga mulut dibatasi oleh membrane mukosa yang berhubungan dengan kulit.
Rongga mulut terdiri dari bibir yang disekitarnya mulut yang terbuka, pipi berada
disepanjang rongga, lidah dan ototnya, hard dan soft palate. Mukosa mulut
normalnya berwarna merah jambu terang (light pink) dan lembab. Pada dasar mulut
dan area bawah lidah kaya akan pembuluh darah.tipe dari ulcer atau trauma dapat
mengakibatkan perdarahan. Ada 3 kelenjar saliva yang mensekresikan 1 liter saliva
per hari. Kelenjar buccal ditemukan pada mukosa yang membatasi pipi dan mulut
yang mencegah hygiene dan kenyamanan pada jaringan oral. Gigi adalah organ
mengunyah, atau mastication. Mereka didesain untuk memotong, menyobek, dan
mematahkan makanan sehingga dapat dicampur dengan saliva dan ditelan. Gigi
yang normal terdiri dari kepala, leher, dan akar. Gigi yang sehat terlihat putih,
bersinar, dan berdiri sendiri. Kesulitan mengunyah dapat berkembang sewaktu
sekeliling gusi menjadi inflamasi atau infeksi atau ketika gigi tanggal. Oral hygiene
yang teratur dibutuhkan untuk menjaga integritas area gigi dan untuk mencegah
gingivitis, atau inflamasi gusi.
G. Rambut
Rambut, distribusi, dan pola dapat mengindikasikan status kesehatan orang
secara umum. Perubahan hormone, emosional, dan stress fisik, umur, infeksi, dan
penyakit tertentu dapat memengaruhi karakteristik rambut.
H. Mata
Amati adanya tanda-tanda konjungtiva pucat, kesimetrisan palpebra, sklera dan
pupil.
I. Telinga
Perhatikan adanya serumen, lesi, infeksi/ perubahan daya pendengaran.
J. Hidung

3
Kaji kebersihan hidung, pendarahan hidung, adanya kotoran, dan amati adanya
secret.

K. Genetalia
Amati kondisi dan kebersihan genetalia, perhatikan pola pertumbuhan rambut
pubis. Pada laki-laki perhatikan adanya kelainan/luka.
L. Tubuh secara umum
Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara keseluruhan dan perhatikan adanya
kelainan tubuh.

III. NILAI-NILAI NORMAL


Karakteristik Kenormalan
Kulit Smooth dan kering, hangat, mempunyai turgor
yang bagus (apabila kulit ditekan maka akan
kembali seperti semula dengan cepat), warna
kulit light pink atau warna gading sampai ruddy
pink, dari coklet terang ke coklat gelap
Kaki, tangan, dan Toes straight (lurus) dan flat.
kuku Kulit ari lembut, utuh, tidak ada inflamasi.
Kuku transparan, lembut, bulat lepat, konveks,
sudut nail bed 160o kuku pada kaki dan jempol
lebih keras dan tebal
Rambut Rambut terminal panjang, kesat, shiny, liat
Rambut vellus kecil, lembut
Rongga mulut Bibir pink, lembab, simetris, dan lembut
Mukosa mulut, gigi, dan gigi gigi normal
(lembut, putih, cdan shiny), membrane mukosa
(pinkish red, lembut, dan lembab), mukosa
(berkilau, pink, lembut, lembab, lunak), gusi
(pink, lembut, lembab)
Lidah dan mulut dasar lidah (medium atau merah
tumpul, lembab, agak kasar pada permukaan atas

4
dan lembut sepanjang garis tepi marginal), daeral
ventral (pink dan lembut)
Palate light pink dan lembut
Mata, hidung, telinga Mata konjungtiva (transparan), kornea
(transparan, shiny, dan lembut), alis mata
(simetris)
Telinga ear canal (berliku dan sepanjang 2.5 cm).

IV. JENIS KELAINAN/ GANGGUAN


A. Gangguan pada kulit
1. Kulit kering karena kekurangan cairan. Lebih terlihat pada kulit tangan,
lengan, kaki, dan wajah.
2. Jerawat: Inflamantory,erupsi kulit papulostular.
3. Hirsutisme : Pertumbuhan rambut badan dan muka yang berlebihan.
4. Ruam kulit : Terjadi karena paparan matahari berlebihan, pelembab atau reaksi
alergi.
5. Dermatitis : Kontak inflamasi kulit ditandai dengan letusan eritema pruritis,
nyeri dan lesi bersisik.
6. Abrasi : Lapisan epidermis yang hancur atau terpotong sehingga terjadi
perdarahan local dan mengeluarkan cairan serosa.
B. Gangguan pada gigi dan mulut
1. Karies gigi: tumbuhnya lubang merupakan kerusakan email gigi yang
berhubungan dengan kekurangan kalsium.
2. Plak : plak, transparan yang melekat pada gigi. Plak mencegah dilusi asam
normal dan netralisasi karena asam akan merusak gigi.
3. Halitosis : disebut juga bau nafas yang disebabkan oleh intake makanan
tertentu dan infeksi.

V. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAYS


Personal hygiene adalah suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk
memelihara kebersihan diri. Personal hygiene dapat terganggu apabila individu sedang
sakit. Selan itu fasilitas yang kurang, kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene
yang tepat, ekonomi yang kurang dan faktor lingkungan sekitar. Akibatnya individu
akan mrngalami defisit personal hygiene.

5
Apabila defisit personal hygiene individu terganggu, maka akan menimbulkan
dampak baik dilihat dari segi fisik maupun psikologis. Dampak fisik yang mungkin
muncul adalah:
1. Gangguan integritas kulit
2. Gangguan mukosa mulut
3. Infeksi pada mata dan telinga
4. Gangguan fisik pada kuku
Dampak psikologis yang mungkin muncul adalah:
1. Kebutuhan harga diri
2. Gangguan interaksi sosial
3. Aktualisasi diri
4. Gangguan rasa nyaman
5. Kebutuhan mencintai dicinta
PATHWAYS

Gangguan pemeliharaan kesehatan

Personal hygiene Core problrm

Isolasi social: menarik diri

VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


1. Rambut
Amati kondisi rambut :
a. Keadaan kesuburan rambu
b. Keadaan rambut yang mudah rontok
c. Keadaan rambut yang kusam
d. Keadaan tekstur
2. Kepala
Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala.

6
a. Botak/alopesia
b. Ketombe
c. Berkutu
d. Adakah eritema
e. Kebersihan
3. Mata
Amati adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, sekret pada kelopak mata,
kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
4. Hidung
Kaji kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung, tanda-tanda
pilek, tanda-tanda alergi, adakah perubahan penciuman, dan bagaimana membran
mukosa.
5. Mulut
Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan adanya lesi,
tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-pecah.
6. Gigi
Amati adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak lengkap atau
gigi palsu.
7. Telinga
Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau perubahan
daya pendengaran.
8. Kulit
Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan kebersihannya. Perhatikan
adanya warna kulit, stria, kulit keriput, lesi atau pruritus.
9. Kuku tangan dan kaki
Amati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan adanya kelainan atau luka.
10.Genetalia
Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perinium. Perhatikan pola
pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki perhatikan kondisi skrotum dan
testisnya.
11.Tubuh secara umum
Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara umum. Perhatikan adanya kelainan
pada kulit atau bentuk tubuh.

7
VII. ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat keperawatan
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan sekarang
4. Riwayat penyakit terdahulu
5. Riwayat kesahatan keluarga
B. Pola pemenuhan KDM
1. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
2. Pola nutrisi-metabolik
3. Pola eleminasi
4. Pola aktivitas dan latihan
5. Pola kognitif dan persepsi
6. Pola persepsi - konsep diri
7. Pola tidur dan istirahat
8. Pola peran – hubungan
9. Pola seksual – reproduksi
10. Pola toleransi stress – koping
11. Pola nilai – kepercayaan
C. Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum
2. Tanda – tanda vital
3. Pemeriksaan fisik

VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Menurut Kozier 2013, diagnosa keperawatan umum untuk klien dengan
masalah personal hygiene adalah defisit perawatan diri. Diagnosa tersebut dibagi
menjadi 4 yaitu:
A. Defisit perawatan diri : makan
Kemungkinan berhubungan dengan:

8
a. Gangguan kognitif
b. Penurunan motivasi
c. Kendala lingkungan
d. Ketidaknyamanan
Ditandai dengan:
a. Ketidakmampuan menagmbil makanan dan memasukan kemulut
b. Ketidakmampuan mengunyah makanan
c. Ketidakmampuan menghabiskan makanan
d. Ketidakmampuan menelan makanan
B. Defisit perawatan diri : mandi
Kemungkinan berhubungan dengan:
a. Gangguan kognitif
b. Penurunan motivasi
c. Kendala lingkungan
d. Nyeri
Ditandai dengan:
a. Ketidakmampuan untuk mengakses ke kamar mandi
b. Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi
c. Ketidakmampuan mengeringkan tubuh
d. Ketidakmampuan menjangkau sumber air
C. Defisit perawatan diri: berpakaian
Batasan karakteristik:
a. Hambatan memilih pakaian
b. Hambatan mempertahankan penampilan yang memuaskan
c. Hambatan mengambil pakaian
d. Hambatan mengenakan pakaian pada tubuh bagian atas
e. Hambatan mengenakan pakaian pada tubuh bagian bawah
f. Hambatan mengunakan alat bantu
g. Hambatan menggunakan resleting
h. Ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian
i. Ketidakmampuan memadupadakan pakaian
j. Ketidakmampuan mengancing pakaian
k. Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian
Faktor yang berhubungan:

9
a. Ansietas
b. Gangguan fungsi kognitif
c. Gangguan musculoskeletal
d. Gangguanneuromuskular
e. Gangguan persepsi
f. Kelemahan
g. Keletihan
h. Kendala lingkungan
i. Ketidaknyamanan
j. Nyeri
k. Penurunan motovasi
D. Defisit perawatan diri: eleminasi
Batasan karakteristik:
a. Ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi secara komplit
b. Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi
c. Ketidakmampuan mencapai toilet
d. Ketidakmampuan menyiram toilet
e. Ketidakmampuan naik ketoilet
f. Ketidakmampuan untuk duduk di toilet
Faktor yang berhubungan:
a. Ansietas
b. Gangguan fungsi kognitif
c. Gangguan musculoskeletal
d. Gangguan neuromuscular
e. Gangguanpersepsi
f. Hambatan kemampuan berpindah
g. Hambatan mobilisasi
h. Kelemahan
i. Keletihan
j. Kendala lingkungan
k. Nyeri
l. Penurunan motivasi

IX. INTERVENSI KEPERAWATAN


10
Rencana asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan personal
hygiene harus meliputi beberapa pertimbangan yaitu hal – halyang disukai klien,
kesehatan klien serta keterbatasan yang dimilikinya. Selain itu perawat perlu
mempertimbangkan waktu yang tepat untuk memberikan asuhan keperawatan serta
fasilitas dan tenaga yang tersedia.
Berikut ini adalah salah satu contoh rencana keperawatan.
Diagnosa yang dapat diangkat:
A. Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
ditandai dengan badan kotor dan bau
B. Defisit perawatan diri: makan b/d nyeri ditandai dengan tidak mampu menelan
makanan
C. Defisit perawatan diri: berpakaian b/d penurunan motivasi ditandai dengan
penampilan tidak rapi
D. Defisit perawatan diri: eleminasi b/d hambatan mobilitas ditandai dengan tidak
mampu ke toilet sendiri

No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1 Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji hambatan
keperawatan selama ...x 24 jam, partisipasi dalam
px mampu mempertahankan perawatan diri
kebersihan diri dan kerapian,
dengan KH: 2. Bantu pasien
1. Penampilan rapi memilih pakaian
2. Rambut rapi dan bersih
3. Mampu memakai pakaian 3. Jelaskan tentang
dan berhias secara mandiri cara – cara personal
hygiene yang tepat

4. Libatkan
keluarga

2 Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji budaya


keperawatan selama ...x 24 jam, pasien ketika

11
px mampu melakukanaktivitas mempromosikan
eleminasi secara tepat, dengan aktivitas perawatan
KH: diri
1. Px mampu duduk dan turun
dari toilet 2. Bantu pasien ke
2. Px mampu membersihkan toilet
diri setelah eleminasi secara 3. Berikan
mandiri/dibantu pengetahuan
tentang personal
hygiene
4. Libatkan
keluarga

3 Setelah dilakukan asuhan 1. Pantau integritas


keperawatan selama ...x 24 jam, kulit pasien
px merasa nyaman dan bersih
dengan KH: 2. Bantu pasien
1. Kulit pasien tidak kotor mandi
2. Tidak ada bau badan
3. Kuku pasien tidak panjang 3. Berikan
dan kotor pendidikan
4. Rambut bersih kesehatan tentang
perawatan diri

4. Libatkan
keluarga

12
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksannan Tindakan. Jakarta: Salemba Medika
Herlman, T. Heather, dkk. 2015. NANDA International Diagnosis Keperawatan :
Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.
Wartonah. 2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba
Medika.
Amin, Handhi. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
NANDA. Jakarta : MediAction
Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar. Jakarta : EGC

13

Anda mungkin juga menyukai