Anda di halaman 1dari 1

RESUME TINGKAT PERILAKU KEKERASAN PASIEN

Oleh : Rika Safetyka (J230195129)

Nn. Wiwi (sidoname) berusia 23 tahun tinggal di Sragen. Pendidikan terakhir


pasien adalah SMP. Pasien sudah berkali-kali masuk ke RSJ. Pasien di bawa ke
RSJD Surakarta pada hari Minggu, 08 Desember 2019, karena menurut
keterangan keluarga pasien kluyuran dan teriak-teriak.

Saat dilakukan pengkajian dibangsal pada tanggal Rabu, 11 Desember


2019 didapatkan data, pasien nampak mondar-mandir, berbicara sendiri dan suka
teriak-teriak. Pasien suka tiba-tiba marah, tiba-tiba meluk dan menangis. Pasien
juga sering ketawa-ketawa sendiri dan berbicara kasar. Saat diajak berdiskusi
pasien nampak tidak kooperatif, berbicara ngelantur tidak sesuai pertanyaan dan
tidak bisa diam. Pasien mengatakan bahwa dia mendengar bisikan-bisikan, telinga
kiri membisiki hal-hal yang baik, seperti menyuruh sholat. Sedangkan telinga
kanan menyuruhnya untuk bebuat jahat seperti, menyuruh marah. Pasien
mengatakan seing mendengar ada yang memanggil dia. Pasien juga sering
berbohong selama diajak berdiskusi.

Pasien masuk dengan diagnosa F31.2 atau halusinasi. Hasil pemeriksaan


tanda-tanda vital didapatkan data, TD= 120/80 mmHg, Rr= 20x/menit, N=
88x/menit, S= 36,80 C. Pasien mendapatkan obat berupa Triheksilfenidine 2x2mg,
Frimania 2x1 tab, Clozapine ½ tab. Pasien hari ini menjalani pemeriksaan
jantung.

Bedasarkan kasus diatas diagnosa keperawatan yang muncul adalah 1)


Gangguan persepsi sensori 2) Resiko perilaku kekerasan 3) Hambatan komunikasi
verbal. Dari hasil penilaian broset violent checklist didapatkan skor lebih dari 2,
yang berarti pasien beresiko perilaku kekerasan tinggi. Intervensi yang perlu
dilakukan yaitu lakukan pencegahan, observasi dan lakukan tindakan yang
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai