Disusun oleh :
Tim Pengembang Kurikulum SMA
Disusun oleh :
Tim Pengembang Kurikulum SMA
Alhamdulillah adalah kata yang pantas saya ucapkan karena dengan izin-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan Program GLS yang berjudul “STRATEGI PELAKSANAAN
GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) MELALUI PROGRAM 3M2B DALAM
MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN SEPANJANG HAYAT“. Program ini dibuat
dengan tujuan untuk menciptakan strategi untuk mewujudkan program gerakan literasi
dasar di sekolah, dengan tujuan dapat menumbuhkan motivasi minat baca siswa
menjadi lebih baik.
Ucapan terimakasih yang tulus saya berikan kepada semua warga sekolah dan semua
pihak yang telah memberikan motivasi dan membantu terselesaikan program ini.
Tim penulis hanya dapat berdoa, mudah-mudahan segala amal dan bantuannya
mendapat pahala serta balasan dari Allah SWT dan semoga program ini dapat
bermanfaat bagi dunia pendidikan. Amin.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah ungkapan "Buku adalah jendela dunia", ini berarti kunci untuk membuka
dunia adalah membaca. Sangatlah jelas bahwa membaca dapat membuka,
memperluas wawasan dan juga pengetahuan seseorang. Faktor penting dalam
proses pembentukan kebiasaan membaca terutama diawali dari lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar.
kegiatan 15 menit membaca diatur dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2015. Pada
program tersebut, sekolah bersama dengan pemangku kepentingan lainnya
memfasilitasi dan menggerakkan budaya membaca siswa. Dalam pelaksanaannya,
GLS memiliki tiga tahapan meliputi pembiasaan, pengembangan, dan
pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum tujuan dari GLS adalah untuk menumbuhkembangkan budi pekerti
peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam
Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat, sedangkan
secara khusus bahwa GLS diharapkan dapat menumbuhkembangkan budaya literasi di
sekolah, meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat, menjadikan
sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah
mampu mengelola pengetahuan dan menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan
menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
Tentunya GLS dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh lingkungan fisik
sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana prasarana literasi), lingkungan sosial dan afektif
(dukungan dan partisipasi aktif semua warga sekolah) dalam melaksanakan kegiatan
literasi SMA dan lingkungan akademik (adanya program literasi yang nyata dan bisa
dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah).
Agar kegiatan membaca dapat membangkitkan minat siswa maka buku referensi yang
dibaca oleh siswa adalah buku-buku nonpelajaran (novel, kumpulan cerpen, buku
ilmiah populer, majalah, komik, dsb.), Peserta didik dapat diminta membawa bukunya
sendiri dari rumah dan buku yang dibaca/dibacakan adalah pilihan peserta didik sesuai
minat dan kesukaannya.
Rangkuman merupakan bentuk singkat dari teks fiksi maupun non fiksi. Selain itu,
ringkasan berisi ide – ide pokok dari suatu wacana akan tetapi tetap memperhatikan
unsur kronologi dan susunan dari ide – ide tersebut. Rangkuman membuat uraian yang
panjang menjadi lebih singkat dan proporsional. Rangkuman membuat pembaca lebih
mudah menemukan ide – ide pokok dari sebuah teks. Rangkuman merupakan cara
paling efektif untuk menyajikan teks yang panjang menjadi lebih ringkas, karena ide –
ide utama yang dirangkum dari sebuah teks atau wacana tetap dipertahankan, hanya
rincian dan ilustrasi saja yang dibuang.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa merangkum berarti suatu kegiatan dimana
kita memangkas uraian yang panjang dalam suatu teks menjadi lebih singkat, padat dan
jelas tanpa mengabaikan sistematika kronologi dari teks tersebut. Setelah membaca,
pada waktu luang (misal istirahat, jam kosong, dan dirumah) siswa diminta membuat
rangkuman ringkas tentang apa yang dibaca. Untuk membangkitkan minat siswa dalam
membuat rangkuman, maka siswa diminta untuk mengumpulkan hasil rangkuman ke
guru mata pelajaran bahasa untuk mendapat nilai tambah keterampilan siswa.
6
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan berupa
penuangan ide/gagasan dengan kemampuan yang kompleks melalui aktivitas yang aktif
produktif dalam bentuk simbol huruf dan angka secara sistematis sehingga dapat
dipahami oleh orang lain. Pada tahapan pelaksanaan strategi GLS yang ketiga ini, siswa
diminta menulis sesuai dengan bakatnya baik berupa cerita, cerpen, puisi, dan
sebagainya yang kemudian dikumpulkan kepada guru Bahasa Indonesia untuk diberikan
penilaian.
melalui bahasa lisan untuk menyampaikan pesan yang berupa gagasan, ide, pikiran dan
perasaan kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Pada tahapan yang ke empat ini, guru meminta siswa dapat berlatih berbicara untuk
mengungkapkan hasil tulisannya tanpa harus menunjuk/memilih siswa tapi dengan
kemauan siswa itu sendiri dan memberikan penilaian tambahan bagi nilai keterampilan
siswa.
Berlomba dapat diartikan (1) beradu kecepatan (2) beradu kecakapan (kemampuan,
ketangkasan dan sebagainya). Pada kegiatan GLS tahapan ini yang dimaksud berlomba
adalah beradu kecapakan berupa kemampuan dan kepandaian siswa dalam
mengaplikasikan GLS yang sudah dilaksanakan siswa dalam wujud nyata dari hasil
tulisan siswa. Pada tahapan strategi yang ke lima ini, maka sekolah harus mengadakan
kegiatan lomba GLS disekolah dan/atau mengikutkan beberapa siswa untuk mengikuti
kegiatan lomba di luar sekolah.
8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Budaya membaca itu hadir karena ada kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca ada
jika ada rencana membaca secara rutin dan rutinitas dalam membaca adalah penting
sekali. Kesimpulannya, bahwa butuh sebuah pembiasaan dalam melaksanakan kegiatan
GLS namun didukung pula oleh semua warga sekolah yang ada, sehingga motivasi
siswa dalam minat membaca meningkat. Membangkitkan motivasi awal memang harus
diawali melalui motivasi ekstrinsik yang pada akhirnya akan memunculkan motivasi
intrinsik dalam diri siswa melalui sebuah strategi seperti hanyal strategi 3M2B.
Sarannya, semoga dengan Program kegiatan GLS yang dilaksanakan secara rutin dan
baik nantinya akan melahirkan siswa-siswa yang memiliki pembiasaan dengan karakter
yang berbudaya dan pada akhirnya menjadikan semua warganya sebagai pembelajar
sepanjang hayat.
9
DAFTAR PUSTAKA
________http://www.kajianpustaka.com/2013/07/pengertian-tujuan-dan-
tahapan-menulis.html. (diunduh pada tanggal 19 Nov 2016)
________http://www.prbahasaindonesia.com/2016/04/rangkuman-pengertian-
cara-merangkum.html. (diunduh pada tanggal 19 Nov 2016)
LAMPIRAN
11
Gambar 3. Strategi M yang ketiga (Menulis) ( Guru Meminta Siswa Membuat Tulisan
sesuai Minat dan bakat seperti Cerpen, Puisi, Artikel dll)