KELOMPOK : 2 (Dua)
NAMA ANGGOTA :
1. M. KHUDHORIS
2. ANDRI HERMAWAN
3. TAUFIQI INAYATI
4. HAIDANTO
5. PUSPITA ARDHANARICWARI
6. LULUK SUSTININGSIH
7. ZAINURRASID
8. RINAKSO
9. Ahmad Ali Mansur S.
10. SITI AISYAH, S.Pd
11. YOSRIYATI
12. MUDIARTI
13. St. MAIMUNATUN SHOFIYAH
14. SITI RAHMAWATI
Pertanyaan:
1. Apakah kasus 2 sudah menggambarkan proses pembelajaran yang berpusat pada
murid? berikan alasannya?
2. Bagaimana menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, yang dapat
dilakukan oleh guru?, apa langkah-langkahnya? dan apa tantangannya?
1. Ya, kasus 2 dapat dianggap sebagai contoh pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada murid. Alasannya adalah sebagai berikut:
Asesmen Awal: Guru, dalam hal ini Bu Cici, melakukan asesmen awal
terhadap siswa untuk mengidentifikasi gaya belajar mereka. Ini menunjukkan
upaya untuk memahami kebutuhan dan karakteristik unik setiap siswa, yang
merupakan salah satu prinsip penting dalam pendekatan berpusat pada murid.
Desain Pembelajaran Berbasis Gaya Belajar: Bu Cici menggunakan data
asesmen untuk merancang pembelajaran yang beragam berdasarkan gaya
belajar siswa, yaitu auditori, visual, dan kinestetik. Hal ini menunjukkan
penyesuaian pembelajaran sesuai dengan preferensi dan kecenderungan
belajar masing-masing siswa.
Perhatian Terhadap Kemampuan Siswa: Ketika ada siswa yang nilai
akademiknya jauh di bawah standar kelas, keputusan diambil untuk tidak
mempromosikan mereka ke kelas berikutnya. Ini mencerminkan perhatian
pada kebutuhan dan kemampuan siswa secara individual.
Penyesuaian Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan: Keputusan
untuk memberikan materi ajar sesuai dengan kemampuan siswa yang lebih
rendah, menunjukkan upaya untuk memberikan dukungan dan pembelajaran
yang tepat bagi siswa yang memerlukan bantuan lebih ekstra.
2. Bagaimana menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid yang dapat
dilakukan oleh guru? Apa langkah-langkahnya? Dan apa tantangannya?