Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA ANALISIS KASUS

KELOMPOK : 2 (Dua)
NAMA ANGGOTA : 
1. M. KHUDHORIS
2. ANDRI HERMAWAN
3. TAUFIQI INAYATI
4. HAIDANTO
5. PUSPITA ARDHANARICWARI
6. LULUK SUSTININGSIH
7. ZAINURRASID
8. RINAKSO
9. Ahmad Ali Mansur S.
10. SITI AISYAH, S.Pd
11. YOSRIYATI
12. MUDIARTI
13. St. MAIMUNATUN SHOFIYAH
14. SITI RAHMAWATI

TANGGAL : 27 Agustus 2023

Kelompok 2 membahas kasus 2:


Bu Cici merupakan guru kelas, pada awal tahun ajaran baru, Bu Cici
melakukan asesmen awal pembelajaran pada siswa di kelasnya untuk melihat
bakat minat mereka sebagai dasar pengelompokan siswa dengan gaya belajar
auditori, visual dan kinestetik.
Data hasil asesmen tersebut bu Cici gunakan untuk membuat desain
pembelajaran yang berbasis auditori, visual dan kinestetik pada setiap tema
pembelajaran di pertemuan berbeda agar siswa di kelasnya tidak bosan dan
dapat belajar dengan beragam cara.
Pada akhir semester, ada siswa yang nilannya jauh di bawah standar
kelas dan akhirnya diputuskan tidak naik kelas dengan alasan siswa harus
diberikan materi ajar sesuai dengan kemampuannya.

Pertanyaan:
1. Apakah kasus 2 sudah menggambarkan proses pembelajaran yang berpusat pada
murid? berikan alasannya?
2. Bagaimana menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, yang dapat
dilakukan oleh guru?, apa langkah-langkahnya? dan apa tantangannya?

1. Ya, kasus 2 dapat dianggap sebagai contoh pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada murid. Alasannya adalah sebagai berikut:
 Asesmen Awal: Guru, dalam hal ini Bu Cici, melakukan asesmen awal
terhadap siswa untuk mengidentifikasi gaya belajar mereka. Ini menunjukkan
upaya untuk memahami kebutuhan dan karakteristik unik setiap siswa, yang
merupakan salah satu prinsip penting dalam pendekatan berpusat pada murid.
 Desain Pembelajaran Berbasis Gaya Belajar: Bu Cici menggunakan data
asesmen untuk merancang pembelajaran yang beragam berdasarkan gaya
belajar siswa, yaitu auditori, visual, dan kinestetik. Hal ini menunjukkan
penyesuaian pembelajaran sesuai dengan preferensi dan kecenderungan
belajar masing-masing siswa.
 Perhatian Terhadap Kemampuan Siswa: Ketika ada siswa yang nilai
akademiknya jauh di bawah standar kelas, keputusan diambil untuk tidak
mempromosikan mereka ke kelas berikutnya. Ini mencerminkan perhatian
pada kebutuhan dan kemampuan siswa secara individual.
 Penyesuaian Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan: Keputusan
untuk memberikan materi ajar sesuai dengan kemampuan siswa yang lebih
rendah, menunjukkan upaya untuk memberikan dukungan dan pembelajaran
yang tepat bagi siswa yang memerlukan bantuan lebih ekstra.
2. Bagaimana menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid yang dapat
dilakukan oleh guru? Apa langkah-langkahnya? Dan apa tantangannya?

Langkah-langkah menciptakan pembelajaran berpusat pada murid oleh guru:


 Pemahaman tentang Siswa: Kenali siswa Anda dengan mendapatkan
informasi tentang bakat, minat, gaya belajar, kebutuhan khusus, dan latar
belakang mereka.
 Asesmen Awal: Lakukan asesmen awal untuk mengidentifikasi tingkat
pemahaman dan keterampilan siswa terhadap topik yang akan diajarkan.
 Desain Pembelajaran: Merancang pembelajaran dengan memperhitungkan
beragam gaya belajar, minat, dan tingkat kemampuan siswa. Gunakan
berbagai strategi dan sumber daya untuk mendukung pengajaran.
 Pengelompokan Berdasarkan Keberagaman: Kelompokkan siswa
berdasarkan kebutuhan, gaya belajar, atau minat yang serupa, tetapi juga
campur aduk kelompok untuk mendorong kerja sama dan saling belajar
antara siswa yang berbeda.
 Pemberdayaan Siswa: Beri siswa peran aktif dalam proses pembelajaran.
Biarkan mereka memiliki pilihan dan tanggung jawab dalam bagaimana
mereka ingin menggali dan memahami materi.
 Penggunaan Beragam Metode dan Materi: Gunakan berbagai metode
pengajaran, bahan bacaan, video, aktivitas kreatif, dan teknologi untuk
menyampaikan materi dengan cara yang berbeda.
 Mendorong Keterlibatan: Dorong partisipasi dan diskusi aktif dalam kelas.
Ajak siswa berbicara tentang pengalaman pribadi mereka dan bagaimana
materi yang dipelajari dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
Tantangan yang mungkin dihadapi:
 Kelas yang Beragam: Mengelola kelas yang memiliki beragam gaya belajar,
tingkat kemampuan, dan kebutuhan khusus bisa menantang.
 Waktu dan Sumber Daya: Menerapkan pendekatan berpusat pada murid
mungkin memerlukan waktu dan persiapan yang lebih banyak untuk
merancang pembelajaran yang sesuai dan mengelola kelompok-kelompok
berbeda.
 Evaluasi yang Beragam: Menilai perkembangan dan pemahaman siswa
yang beragam dengan cara yang adil dan konsisten bisa sulit.
 Penyesuaian Berkelanjutan: Tantangan terus muncul ketika siswa baru
masuk kelas atau ketika mereka mengalami perubahan dalam gaya belajar
dan kemampuan.
 Pengelolaan Kelas yang Efektif: Mengelola kelompok-kelompok berbeda
dan memastikan keterlibatan aktif dari semua siswa dapat menantang.
Meskipun ada tantangan, pendekatan berpusat pada murid memiliki potensi besar
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil siswa, karena setiap siswa dapat belajar
dengan cara yang paling efektif bagi mereka sendiri.

1. Pembedaan Berdasarkan Konten:


 Menyediakan materi tambahan untuk siswa yang lebih cepat dalam
memahami konsep.
 Menyediakan sumber daya yang lebih mendalam untuk siswa yang ingin
mengeksplorasi topik lebih jauh.
 Menggunakan bahan bacaan, video, atau aktivitas yang beragam untuk
memberikan akses yang sesuai kepada berbagai tingkat pemahaman.
2. Pembedaan Berdasarkan Proses:
 Memberikan opsi untuk siswa bekerja dalam kelompok berdasarkan minat
atau kebutuhan.
 Menggunakan variasi dalam metode pengajaran, seperti ceramah, diskusi
kelompok kecil, proyek individu, atau presentasi.
 Menyediakan panduan langkah demi langkah bagi siswa yang memerlukan
dukungan tambahan.
3. Pembedaan Berdasarkan Produk:
 Memungkinkan siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka melalui
berbagai bentuk karya, seperti esai, poster, presentasi, atau proyek kreatif.
 Memberikan pilihan kepada siswa dalam menentukan cara mereka
mengekspresikan pengetahuan dan ide.
4. Pembedaan Berdasarkan Lingkungan:
 Menyediakan ruang di kelas yang memungkinkan kerja kelompok atau
individu, tergantung pada preferensi siswa.
 Mengatur sudut-sudut belajar yang berbeda dengan berbagai sumber daya,
seperti buku, komputer, atau bahan manipulatif.
5. Pemberian Dukungan Tambahan:
 Menyediakan bantuan dan panduan lebih lanjut untuk siswa yang mengalami
kesulitan.
 Menggunakan tutor atau rekan belajar untuk membantu siswa yang
membutuhkan pendampingan ekstra.
6. Berikan Pilihan:
 Memberi siswa pilihan dalam topik atau proyek yang ingin mereka pelajari
atau kerjakan.
 Memungkinkan siswa untuk memilih gaya belajar yang paling cocok bagi
mereka.
7. Penggunaan Teknologi:
 Menggunakan alat dan platform teknologi untuk memberikan materi
tambahan, latihan, atau konten adaptif sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan masing-masing siswa.
8. Pemberian Umpan Balik yang Spesifik:
 Memberikan umpan balik yang merinci langkah-langkah yang harus
ditingkatkan oleh siswa untuk meningkatkan pemahaman mereka.
9. Kolaborasi:
 Menggalakkan kerja sama antara siswa dalam kelompok dengan kombinasi
tingkat kemampuan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai