Anda di halaman 1dari 5

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

(Teori-Teori yang Mendasari Pembelajaran Berdiferensiasi)

Nama : Resni Nurul Hamidah


NIM : 2216667
Kelas : PPG Prajabatan Kimia 2-B
Tahap : AKSI NYATA TOPIK 1

1. Apakah Anda puas dengan proses belajar pada topik ini? Mengapa?
Jawab:
Ya, saya cukup puas dengan proses belajar pada topik terkait teroi-teori yang mendasari
pembelajaran berdiferensiasi. Proses belajar dilakukan dengan metode diskusi dan mencakup
semua aspek pada alur MERDEKA. Pada bagian eksplorasi konsep saya mendapatkan lebih
banyak pemahaman baru terkait pembelajaran berdiferensiasi. Menurut saya, pendidik perlu
belajar tentang pembelajaran berdiferensiasi karena pendidikan masa kini mencakup berbagai
macam siswa dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan yang berbeda. Setiap siswa memiliki
kecepatan belajar, gaya belajar, minat, dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, pendidik
harus mampu menyediakan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap
siswa. Secara keseluruhan, pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan pendidik untuk
memberikan pendekatan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Ini
membantu menciptakan pengalaman pembelajaran yang relevan, bermakna, dan sukses bagi
semua siswa.
2. Ide apa yang Anda dapatkan setelah belajar pada topik ini?
Jawab:
Setelah belajar pada topik ini saya memiliki ide untuk menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi dengan melakukan hal-hal berikut:
a. Mengenali siswa secara pribadi dengan mempelajari minat mereka, kebutuhan khusus,
dan tingkat kemampuan mereka dalam berbagai mata pelajaran. Dalam hal ini dapat
digunakan tes diagnostik, observasi kelas, atau konsultasi dengan guru sebelumnya untuk
memperoleh informasi yang diperlukan.
b. Membuat kelompok belajar: Berdasarkan informasi yang telah diperoleh siswa dibagi ke
dalam kelompok-kelompok belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
mereka. Kelompok-kelompok ini dapat dibentuk berdasarkan tingkat kemampuan, minat,
atau tugas khusus.
c. Materi yang disesuaikan: Menyediakan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan masing-masing kelompok. Materi ini dapat mencakup bahan bacaan, tugas,
aktivitas, dan sumber daya yang relevan. Materi tersebut menantang siswa secara tepat,
tetapi tetap sesuai dengan tingkat kemampuan mereka.
d. Metode pengajaran yang berbeda: menggunakan berbagai metode pengajaran yang
berbeda untuk memenuhi gaya belajar yang beragam. Misalnya, menggunakan ceramah,
diskusi kelompok, proyek kolaboratif, demonstrasi, atau pembelajaran berbasis teknologi.
e. Menyediakan dukungan tambahan: Siswa dengan kebutuhan khusus mungkin
memerlukan dukungan tambahan. Maka perlu memberikan bantuan ekstra atau
penyesuaian yang diperlukan, seperti waktu tambahan, petunjuk yang lebih jelas, atau
pendekatan belajar yang berbeda.
f. Evaluasi yang berbeda: menggunakan berbagai bentuk evaluasi yang mencakup preferensi
belajar siswa. Selain ujian tertulis, dapat menggunakan proyek, presentasi, portofolio, atau
penilaian lainnya yang memungkinkan siswa menunjukkan pemahaman mereka dengan
cara yang sesuai bagi mereka.
g. Fleksibilitas: Bersikap fleksibel dalam pengajaran. Terus memantau perkembangan siswa
dan siap untuk menyesuaikan pendekatan belajar jika diperlukan.
h. Kolaborasi dengan rekan kerja: mendiskusikan dan berbagi pengalaman dengan rekan
kerja. Kolaborasi dengan guru lain dapat memberikan wawasan baru dan ide-ide untuk
menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi secara efektif.

3. Bagaimana caranya supaya Anda dapat merealisasikannya?


Jawab:
Cara untuk merealisasikan pembelajaran berdiferensiasi yang ingin saya terapkan yaitu:
a. Mengenali siswa secara pribadi dengan mempelajari minat mereka, kebutuhan khusus,
dan tingkat kemampuan mereka dalam berbagai mata pelajaran. Dalam hal ini dapat
digunakan tes diagnostik, observasi kelas, atau konsultasi dengan guru sebelumnya untuk
memperoleh informasi yang diperlukan.
b. Membuat kelompok belajar: Berdasarkan informasi yang telah diperoleh siswa dibagi ke
dalam kelompok-kelompok belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
mereka. Kelompok-kelompok ini dapat dibentuk berdasarkan tingkat kemampuan, minat,
atau tugas khusus.
c. Materi yang disesuaikan: Menyediakan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan masing-masing kelompok. Materi ini dapat mencakup bahan bacaan, tugas,
aktivitas, dan sumber daya yang relevan. Materi tersebut menantang siswa secara tepat,
tetapi tetap sesuai dengan tingkat kemampuan mereka.
d. Metode pengajaran yang berbeda: menggunakan berbagai metode pengajaran yang
berbeda untuk memenuhi gaya belajar yang beragam. Misalnya, menggunakan ceramah,
diskusi kelompok, proyek kolaboratif, demonstrasi, atau pembelajaran berbasis teknologi.
e. Menyediakan dukungan tambahan: Siswa dengan kebutuhan khusus mungkin
memerlukan dukungan tambahan. Maka perlu memberikan bantuan ekstra atau
penyesuaian yang diperlukan, seperti waktu tambahan, petunjuk yang lebih jelas, atau
pendekatan belajar yang berbeda.
f. Evaluasi yang berbeda: menggunakan berbagai bentuk evaluasi yang mencakup preferensi
belajar siswa. Selain ujian tertulis, dapat menggunakan proyek, presentasi, portofolio, atau
penilaian lainnya yang memungkinkan siswa menunjukkan pemahaman mereka dengan
cara yang sesuai bagi mereka.
g. Fleksibilitas: Bersikap fleksibel dalam pengajaran. Terus memantau perkembangan siswa
dan siap untuk menyesuaikan pendekatan belajar jika diperlukan.
h. Kolaborasi dengan rekan kerja: mendiskusikan dan berbagi pengalaman dengan rekan
kerja. Kolaborasi dengan guru lain dapat memberikan wawasan baru dan ide-ide untuk
menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi secara efektif.

4. Apa yang melatarbelakanginya?


Jawab:
Hal yang melatarbelakangi pembelajaran berdiferensasi yaitu pendidikan masa kini yang
mencakup berbagai macam siswa dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan yang berbeda.
Setiap siswa memiliki kecepatan belajar, gaya belajar, minat, dan kebutuhan yang berbeda.
Pembelajaran berdiferensiasi dilakukan sebagai usaha guru untuk memenuhi kebutuhan setiap
individu yang berbeda-beda. Perbedaan individu setidaknya dapat dilihat dari sistem ekologi
(latar belakang keluarga, budaya, politik, ekonomi, lingkungan, dan lain sebagainya), multiple
intelligences, zone of proximal development (ZPD), learning modalities atau gaya belajar,
dan lain-lain.
5. Apa tujuannya dari kegiatan tersebut?
Jawab:
Tujuan pembelajaran yang berdiferensiasi adalah sebagai berikut:
a. Memenuhi kebutuhan individu: Tujuan utama dari pembelajaran yang berdiferensiasi
adalah memenuhi kebutuhan individu setiap siswa. Setiap siswa memiliki kecepatan
belajar, minat, gaya belajar, dan tingkat kemampuan yang berbeda. Dengan pendekatan
yang berdiferensiasi, guru dapat menyesuaikan pengajaran untuk memastikan bahwa
setiap siswa mendapatkan dukungan dan tantangan yang sesuai dengan kebutuhan
mereka.
b. Meningkatkan keterlibatan siswa: Dengan memperhatikan minat dan preferensi siswa,
pembelajaran yang berdiferensiasi dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses
belajar. Ketika siswa merasa relevan dan terhubung dengan materi pelajaran, mereka lebih
cenderung aktif, antusias, dan terlibat dalam pembelajaran.
c. Meningkatkan pemahaman dan pencapaian siswa: Dengan memberikan materi yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa, pembelajaran yang berdiferensiasi
dapat membantu meningkatkan pemahaman dan pencapaian siswa. Ketika siswa diberikan
tantangan yang sesuai dengan tingkat mereka, mereka dapat mencapai kemajuan yang
lebih baik dan merasa lebih percaya diri dalam menguasai materi.
d. Memfasilitasi pembelajaran kolaboratif: Pembelajaran yang berdiferensiasi
memungkinkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok yang sesuai dengan kebutuhan
mereka. Ini merangsang pembelajaran kolaboratif, di mana siswa saling mendukung dan
belajar satu sama lain. Kolaborasi dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan sosial,
dan kerja tim siswa.
e. Mendorong keberagaman: Dalam kelas yang berbeda-beda, setiap siswa memiliki
keunikan dan keberagaman yang perlu diakui dan dihargai. Dengan menerapkan
pembelajaran yang berdiferensiasi, guru memberikan pengakuan terhadap keberagaman
siswa dan menciptakan lingkungan inklusif di mana setiap siswa merasa dihormati dan
diterima.
f. Memfasilitasi belajar seumur hidup: Dengan menerapkan pendekatan yang
berdiferensiasi, siswa diajarkan keterampilan belajar seumur hidup yang dapat mereka
terapkan di masa depan. Mereka belajar untuk mengenali kebutuhan mereka sendiri,
mengelola waktu mereka, mencari sumber daya, dan mengambil inisiatif dalam
pembelajaran mereka.

6. Apa indikator keberhasilannya?


Jawab:
Berikut adalah beberapa indikator keberhasilan dalam penerapan pembelajaran yang
berdiferensiasi:
1. Kemajuan individu: Siswa menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan
dan pemahaman mereka seiring waktu. Indikator ini dapat dilihat dari peningkatan skor
ujian, hasil proyek, atau portofolio siswa.
2. Keterlibatan siswa: Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Mereka
berpartisipasi dalam diskusi, kolaborasi, dan berkontribusi dalam kegiatan kelompok.
Siswa menunjukkan minat, antusiasme, dan keinginan untuk belajar.
3. Kepercayaan diri: Siswa memiliki kepercayaan diri dalam kemampuan mereka untuk
menguasai materi pelajaran. Mereka merasa yakin dan siap untuk menghadapi tantangan
belajar. Siswa mengakui kemajuan mereka dan memiliki pandangan positif terhadap diri
mereka sebagai pembelajar.
4. Pemenuhan kebutuhan individu: Siswa merasa bahwa kebutuhan mereka diperhatikan dan
diakomodasi dalam proses pembelajaran. Mereka merasa bahwa materi dan tugas
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan mereka, dan mereka mendapatkan
dukungan yang sesuai.
5. Kolaborasi dan komunikasi: Siswa bekerja sama dalam kelompok dengan baik. Mereka
berkomunikasi dengan jelas, mendengarkan pendapat orang lain, dan memberikan
kontribusi yang berharga. Siswa mampu bekerja sama secara efektif dan menghargai
perspektif dan perbedaan mereka.
6. Pembelajaran yang mendalam: Siswa memperoleh pemahaman yang mendalam tentang
materi pelajaran. Mereka mampu menghubungkan konsep-konsep baru dengan
pengetahuan sebelumnya, menerapkan pemahaman mereka dalam situasi dunia nyata, dan
menjelaskan dan berargumen dengan menggunakan pengetahuan mereka.
7. Keterampilan metakognisi: Siswa mengembangkan keterampilan metakognisi yang
memungkinkan mereka untuk mengatur dan mengelola belajar mereka sendiri. Mereka
mampu mengidentifikasi tujuan belajar, mengevaluasi kemajuan mereka, menggunakan
strategi belajar yang efektif, dan mengatasi hambatan belajar.
8. Pembelajaran inklusif: Siswa merasa diterima dan dihargai dalam lingkungan
pembelajaran. Mereka merasa aman untuk mengungkapkan pendapat dan ide-ide mereka
tanpa takut dihakimi atau dinilai negatif. Lingkungan pembelajaran mempromosikan
keragaman, inklusi, dan saling pengertian.
9. Dampak jangka panjang: Pembelajaran yang berdiferensiasi memberikan dampak yang
berkelanjutan pada siswa. Mereka mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang mereka pelajari dalam konteks kehidupan nyata. Siswa mengembangkan minat yang
berkelanjutan dalam pembelajaran dan mempertahankan semangat belajar mereka.

7. Bagaimana langkahnya?
Jawab:
Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi yaitu:
a. Menentukan tujuan pembelajaran
b. Memetakan kebutuhan belajar murid (kesiapan belajar, minat, profil belajar
c. Menentukan strategi dan alat penilaian yang akan digunakan
d. Menentukan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang akan dijalankan (konten,
proses, produk)
e. Mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi berserta asesmen formatif dan
sumatif
f. Melakukan refleksi, evaluasi dan pembuatan tidak lanjut untuk pembelajaran
berikutny

Anda mungkin juga menyukai