Anda di halaman 1dari 2

DIAGNOSA LIDAH DALAM TCM

Menurut Sim Kie Jie (2002, hal. 253), umumnya penyakit qi atau patogen
luar diekspresikan melalui selaput lidah, sedangkan penyakit Xue-darah dan
organ Zang Fu diekspresikan melalui tubuh lidah. Pada kesempatan ini akan
dibahas tentang fenomena selaput lidah. Selaput lidah terbentuk oleh
penguapan qi-lambung dan pelembaban cairan lambung. Namun selaput
lidah patologis pada orang sakit, terjadi akibat qi-lambung yang disertai
patogen mengalir ke atas. Pengamatan selaput lidah mencakup inspeksi
terhadap (1) sifat maupun (2) warnanya. (1) Sifat Selaput Lidah (a) Ketebalan
Sebagai standar pemeriksaan, diapakai pedoman apakah dasar lidah masih
dapat terlihat lewat selaput lidah atau tidak. Apabila dasar terlihat samar-
samar, maka selaput dikualifikan 'tipis' dan sebaliknya, jika tidak tampak,
maka selaput tergolong 'tebal'. Selaput lidah yang tipis terlihat pada stadium
awal penyakit eksogen. Menandakan faktor patogen terletak di permukaan
dan penyakitnya ringan. Keadaan tersebut juga tampak pada penyakit yang
disebabkan oleh fisura internal dengan defisiensi qi-sehat, terutama yang
disertai hipofungsi limpa dan lambung. Selaput lidah yang tebal
menandakan faktor patogen mengganas dan meningkat secara gradual.
Peningkatan ketebalan selaput lidah menandakan semakin beratnya suatu
penyakit. (b) Kelembaban Kelembaban menggambarkan keadaan dan
distribusi cairan tubuh. Selaput lidah lembab mengindikasikan cairan tubuh
yang cukup dan tersebar naik namun jika terlalu lembab patut diduga pasien
terkena sindrom dingin (han). Sementara itu selaput lidah yang kering dan
kasar mengindikasikan konsumsi cairan oleh panas cukup melimpah atau
cairan yin terkonsumsi. Selaput makin kering dan kasar menunjukan
konsumsi cairan tubuh semakin parah. (c) Kebersihan Pada orang yang sehat
selaput lidahnya relatif bersih. Dan selaput lidah yang kotor umumnya
menggambarkan kemunduran maupun perkembangan yang-qi. Keadaan ini
sering ditemukan pada sindrom pada sindrom panas-lembab ataupun
sindrom panas yang-shi. Kerap dijumpai pada sindrom retensi makanan di
lambung dan usus atau merupakan
akumulasi phlegma (contoh phlegma pekat : dahak) (2) Warna Selaput Lidah
Biasanya selaput lidah memiliki 3 warna : putih, kuning dan kehitaman.
Dimana masing-masing dapat muncul secara sendiri-sendiri ataupun
bersamaan. Untuk dapat membantu menegakkan diagnosa terhadap warna
selaput lidah, hendaknya digabungkan dengan analisa terhadap tekstur dan
bentuk lidah itu sendiri (akan dibicarakan pada tulisan lain) (a) Putih Selaput
lidah yang berwarna putih umumnya dijumpai pada keadaan normal,
sindrom luar/permukaan (biao) dan sindrom dingin (han) (b) Kuning Selaput
lidah yang berwarna kekuningan banyak ditemukan pada sindrom
internal/dalam (li) dan sindrom panas. Jika terdapat perubahan warna
selaput lidah dari putih ke kuning maka hal tersebut menandakan bahwa
faktor patogen telah ditransformasikan ke panas dan menyebar ke arah
interior serta menunjukkan bahwa faktor patogen semakin panas. (c) Hitam
(Keabu-abuan) Selaput lidah yang berwarna abu-kehitaman dan hitam
keabu-abuan menandakan sindrom panas-internal atau sindrom dingin-
internal yang berat. Melalui kelembaban selaput serta teknik diagnosis
lainnya, praktisi dapat mengetahui sifat panas-dinginnya penyakit. Sumber
Bacaan : Dasar Teori Ilmu Akupuntur. Sim Kie Jie. Grasindo. Jakarta. Cetakan
II. November 2002. Diagnosis TCM. Irwan Hendrata Widjaja & Ivan Hardi.
Adromeda. Sidoarjo. 2009. Pedoman Praktis Belajar Akupuntur. G. Pong
Permadi D. & Djuharto S. Sutanto. Penerbit Alumni. Bandung

Anda mungkin juga menyukai