FOTOMETRI
I. TUJUAN
1. Mengenal peralatan fotometer filter
2. Mempelajari hubungan sifat serapan variasi konsentrasi komponen pada
beberapa jenis sinar
3. Menentukan konsentrasi Fe3+ dalam larutan tugas
II. LANDASAN TEORI
2.1 Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif
Metode kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang
tradisional, dan metoe baru, metode positivistik dan metode postpositivik, metode
scientific dan metode discovery. Jadi metode kuantitatif sering dinamakan metode
tradisional, positivic, scientivic dan metode discovery. Selanjutnya metode kualitatif
sering dinamakan sebagai metode baru, postpositivik, artistik, dan interpretive
research.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah,(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara tringulasi (gabungan).
Analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi4.
2.2 Instrumentasi
Instrumentasi untuk spektrofotometri, sebuah spektrofotometer adalah suatu
instrument untuk mengukur transmitans atau absorbans suatu contoh sebagai fungsi
panjang gelombang, pengukuran terhadap sederatan sampel pada suatu panjang
gelombang tunggal dapat pula dilakukan. Instrument semacam itu dapat
dikelompokkan secara manual atau merekam atau pengelompokkan lain: berkas
tunggal dan berkas rangkap. Dalam praktek instrument berkas tunggal biasanya
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
Pada fotometer berkas ganda, terdapat dua tipe model. Kedua fotoselnya tetap,
sedangkan variasi intensitas didapat dari tahanan geser atau diafragma iris. Salah
satu dari fotosel dapat digerakkan sesuai dengan berkas sinar yang jatuh. Kita lihat
tipe yang pertama. Sebenarnya ide dasar penggunaan berkas ganda tersebut agar
fluks cahaya yang masuk kondisinya sama sehingga dapat mengurangi kesalahan
pengoperasian. Pada berkas ganda ini yang kita ukur adalah perbedaan intensitas
antara dua berkas sinar, yaitu antar berkas sinar yang melalui larutan dan sinar yang
melalui larutan sampel.
Prinsip kerjanya adalah berkas sinar dari sumber sinar kontinu dilewatkan ke
filter dan dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian sinar dilewatkan ke kuvet yang
berisi sampel kemudian menumbuk permukaan fotosel. Bagian sinar yang lain
setelah melalui diafragma iris yang dapat digerak gerakkan baru melalui larutan
pembanding untuk kemudian tiba pada sel pembanding. Perbedaan intesitas antara
dua berkas sinar tersebut menghasilkan pengukuran absorbs asalkan kedua fotosel
mula –mula diatur pada respons yang sama untuk mengoperasikannya. Hal ini
umumnya diatur dengan diafragma iris. Untuk mengoperasikannya, kuvet diisi
dengan pelarut dan jumlah radiasi yang jatuh pada sel pembandimg diatur
sedemikian rupa sehingga galvometer menunjuk nol. Kemudian larutan
pembanding diganti dengan larutan sampel sehingga akan tampak penyimpangan
skala galvanometer. Penyimpangan galvanometer dibuat menjadi nol dengan
perangkat tegangan listrik3.
2.4 Hukum Fotometri
Terdapat dua hukum dalam fotometri, yaitu :
a. Hukum kuadrat terbalik
Titik P adalah sumber cahaya dengan kuat penerangan I, jika A,B dan C adalah
permukaan bola yang berjari jari 1m,2m dan 3m dari titik P dan mempunyai
sudut ruang yang sama maka:
F F F 1 1 1
EA : EB : EC = = = = 2 = 2 =
A B C 1 2 32
Jadi, penerangan pada sebuah permukaan yang tegak lurus cahaya jatuh
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari permukaan tersebut ke sumber.
b. Hukum cosinus lambert
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
Hukum kuadrat terbalik dipakai untuk cahaya jatuh tegak lurus permukaan.
Jika arah cahaya jatuh tidak tegak lurus yaitu membuat sudut 𝜃 dengan sudut
normal maka luasnya menjadi Acos 𝜃. Penerangan pada sebuah titik diatas
suatu permukaan berbanding lurus dengan cosinus sudut antara cahaya jatuh
dan arah normal. Hal ini disebut hokum cosinus dari lambert.
Iθ
E= 2 cos 𝜃
d
Keterangan :
E = derajat pancaran (lux)
I0 = besar kuat penerangan pada arah tersebut (Cd)
d = jarak dari sumber (m2)
maka dapat dikatakan suatu permukaan ternyata sama terangnya jika dilihat
dari arah manapun1.
I COS θ I
=
A COS θ A
Keterrangan
I = kuat penerangan (Cd)
A= luas permukaan (m2)
𝜃 = sudut ( ° )
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
Fe3+ 50 mg/L
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
Filter fotometer
Hasil
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
3
4
2 5
Keterangan :
1. Tombol on atau off
2. Pengatur panjang gelombang
3. Skala transmitan
4. Tempat sampel
5. Tombol absorban dan transmitan
6. Tombol PI
7. Tombol sensitivity
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
4.1.2 Perhitungan
A. Pengenceran larutan induk 500 mg/L
V1 × N1 = V2 × N2
V1 × 500 mg/L = 100 mL × 50 mg/L
V1 = 10 mL
B. Penentuan konsentrasi larutan standar
1. 0 mL
V1 × N1 = V2 × N2
0 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 0 mg/L
2. 0,5 mL
V1 × N1 = V2 × N2
0,5 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 1 mg/L
3. 1 mL
V1 × N1 = V2 × N2
1 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 2 mg/L
4. 2 mL
V1 × N1 = V2 × N2
2 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
N2 = 4 mg/L
5. 4 mL
V1 × N1 = V2 × N2
4 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 8 mg/L
6. 5 mL
V1 × N1 = V2 × N2
5 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 10 mg/L
7. 7 mL
V1 × N1 = V2 × N2
7 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 14 mg/L
8. 10 mL
V1 × N1 = V2 × N2
10 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 20 mg/L
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
2. λ = 520 nm
λ (nm) Konsentrasi %T Absorban
0 100 0
1 88 0,055
2 87 0,060
520 4 74 0,075
8 74 0,130
14 61 0,2146
20 47 0,327
3. λ = 550 nm
λ (nm) Konsentrasi %T Absorban
0 100 0
1 96 0,017
2 89 0,050
550 4 86 0,065
8 75 0,124
14 63 0,200
20 49 0,309
D. Persamaan regresi
1. untuk λ = 490 nm
X = konsentrasi
Y = adsorban (A)
X Y XY X2
0 0 0 0
1 0,070 0,070 1
2 0,026 0,053 4
4 0,040 0,16 16
8 0,102 0,816 64
14 0,67 9,38 196
20 0,229 4,58 400
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
105,35-( 55,713)
= ( )
2366
B = 0,02
A = 𝑌̅ - B𝑋̅
= 0,162 – (0,02 × 7)
= 0,022
Y = A + BX
= 0,022+ 0.02X
2. ʎ = 520 nm
X Y XY X2
0 0 0 0
1 0,055 0,055 1
2 0,060 0,12 4
4 0,075 0,3 16
8 0,130 1,04 64
14 0,2146 3,004 196
20 0,327 6,54 400
ƩX = 49 ƩY = 0,866 ƩXY = 11,059 ƩX2 = 681
X =7 Y = 0,123 XY = 1,57
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
A = Y- BX
= 0,123 ‒(0.0147) 7
= 0,0195
Y = A + BX
= 0,0195 + 0.0147X
3. ʎ = 550 nm
X Y XY X2
0 0 0 0
1 0,017 0,017 1
2 0,050 0,1 4
4 0,065 0,26 16
8 0,124 0,992 64
14 0,200 2,8 196
20 0,309 6,18 400
ƩX = 49 ƩY = 0,765 ƩXY = 10,349 ƩX2 = 681
X =7 Y = 0,109 XY = 1,478
= 0014
A = Y − BX
= 0,109 ‒(0.014) 7
= 0,011
Y = A + BX
= 0,011 + 0.014X
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
E. Data sampel
ʎ (nm) %T Adsorban
520 68 0.167
Y = A +BX
X = 10,06 mg/l
F. Pengenceran sampel
V1 . N1 = V2 . N2
V1 = 5,5 ml
V sampel - V percobaan
% Kesalahan = ( ) × 100%
V percobaan
5,5 ml – 5ml
= ( ) × 100%
5ml
% Kesalahan = 10 %
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
4.3 Grafik
4.3.1 Grafik Konsentrasi VS Absorban
KONSENTRASI VS ABSORBAN
(490 nm)
0.8
0.7 y = 0.021x + 0.022
0.6 R² = 0.446
absorban
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 5 10 15 20 25
konsentrasi (mg/L )
KONSENTRASI VS ABSORBAN
(520 nm)
0.35
y = 0.0149x + 0.019
0.3
R² = 0.9832
0.25
absorban
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 5 10 15 20 25
konsentrasi (mg/L )
KONSENTRASI VS ABSORBAN
(550 nm)
0.35
0.3 y = 0.014x + 0.011
0.25 R² = 0.993
absorban
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 5 10 15 20 25
konsentrasi (mg/L )
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
KONSENTRASI VS TRANSMITAN
(490 nm)
120
100
transmitan
80
y = -1.8669x + 95.354
60 R² = 0.9122
40
20
0
0 5 10 15 20 25
konsentrasi (mg/L )
KONSENTRASI VS TRANSMITAN
(520 nm)
120
100
transmitan
80
60
40 y = -2.287x + 91.866
R² = 0.9232
20
0
0 5 10 15 20 25
konsentrasi (mg/L )
KONSENTRASI VS TRANSMITAN
(550 nm)
120
100
transmitan
80
60
40 y = -2.4438x + 96.821
R² = 0.9859
20
0
0 5 10 15 20 25
konsentrasi (mg/L )
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
3 Ukur dan catat nilai Sampel dimasukkan ke dalm Pada praktikum ini digunakan
transmitan yang kuvet dan nilai trasmitan terbaca tiga variasi panjang gelombang
terbaca pada alat pada alat fotometer yang bertujuan untuk melihat
fotometer untuk panjang gelombang maksimum
semua larutan dan dari sampel. Kuvet dibersihkan
untuk ketiga panjang terlebih dahulu yang tujuannya
gelombang. supaya tidak ada pengotor yang
menganggu sehingga sinar yang
diteruskan dapat terbaca oleh alat
fotometer
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
5.2 Pembahasan
Telah dilakukan praktikum mengenai fotometri yang bertujuan untuk mempelajari
hubungan sifat serapan variasi konsentrasi komponen pada beberapa jenis sinar dan
mennetukan konsentrasi Fe3+ dalam larutan tugas. Dimana prinsip percobaan kali ini
yaitu pengukuran besar serapan sinar monokromatis yang dilewatkan pada larutan
dan sebagai detektornya adalah fotosel.
Pengukuran mengunakan alat fotometer, larutan yang akan diuji harus
memiliki warna karena prinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar
akibat adanyan interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan
larutan atau zat warna yang dilewati, Pada praktikum ini sampel yang digunkan
adalah Fe3+,dimana Fe3+ memiliki warna dan warna tersebut lemah oleh karena itu
ditambahkan asam salisilat kedalam larutan standar Fe3+ sehingga terbentuklah
kompleks yang akan menghasilkan warna yang lebih tajam sehingga serapan
sinarnya dapat terbaca oleh alat fotometer.
Pada percobaan kali ini juga dilakukan penambahan asam asetat yang
berfungsi untuk menstabilkan senyawa kompleks agar warna dari senyawa
kompleks tetap stabil. Pengukuran mengunakan fotometer dilakukan untuk
mengukur nilai transmitan. Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan bahwa
dengan semakin besar konsentrasi maka nilai transimitannya semakin kecil begitu
juga sebaliknya sehingga dapat disimpulkan hubungan antara konsentrasi dan
transmitan adalah berbanding terbalik. Hal ini disebabkan semakin besarnya
konsentrasi maka semakin banyak analit didalam larutan, yang akan dapat
menyerap sinar sehingga memperkecil sinar yang akan diteruskan.
Pada praktikum ini digunakan tiga variasi panjang gelombang yang bertujuan
untuk melihat panjang gelombang maksimum dari sampel yang ditandai dengan
nilai absorban maksimum. Berdasarkan panjang gelombang maksimum inilah yang
digunakan untuk menentukan konsentrasi dari sampel. Panjang gelombang yang
menghasilkan nilai absorban maksimum adalah pada panjang gelombang 520 nm.
Jadi dapat disimpulkan bahwa panjang gelombang maksimum dari sampel adalah
520 nm yang akan digunakan untuk mengukur larutan sampel atau larutan tugas
tersebut.
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa
metode fotometri menggunakan prinsip pengukuran besar serapan sinar
monokromatis yang dilewatkan pada larutan dan sebagai detektornya adalah
fotosel. Nilai transmitan berbanding terbalik dengan konsentrasi dan berbanding
lurus dengan absorban. Panjang gelombang maksimumnya adalah 520 nm dengan
persamaan regresi y = -2.287x + 91.866. Konsentrasi larutan tugas yang didapatkan
sebesar 10,06 mg/l dengan volume larutan tugasnya adalah 5,5 ml. Persen kesalahan
yang didapat pada percobaan ini sebanyak 10%.
6.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka disarankan pada praktikan
selanjutnya agar :
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
DAFTAR PUSTAKA
[1] Adriana, yunita. Dkk. Rancang Bangun Alat Ukur Efisiensi Lampu Pijar Berbasis
Mikrokontrolel. UI : FMIPA
[2] R.A. Day. Jr dan Underwood. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga. 1956.
[3] S.M. Khopkar. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI.PRES. 2010.
[4] Sugiyono, Prof. Dr. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Jakarta : Alifabeta.
2008.
Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019
OH
OH
2 Akuades (H2O) O
H H
3 Asam asetat (CH3COOH)
Fotometri 1