Anda di halaman 1dari 25

Praktikum Kimia Analisi spektrometri

Tahun Akademik 2018/2019

FOTOMETRI

I. TUJUAN
1. Mengenal peralatan fotometer filter
2. Mempelajari hubungan sifat serapan variasi konsentrasi komponen pada
beberapa jenis sinar
3. Menentukan konsentrasi Fe3+ dalam larutan tugas
II. LANDASAN TEORI
2.1 Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif
Metode kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang
tradisional, dan metoe baru, metode positivistik dan metode postpositivik, metode
scientific dan metode discovery. Jadi metode kuantitatif sering dinamakan metode
tradisional, positivic, scientivic dan metode discovery. Selanjutnya metode kualitatif
sering dinamakan sebagai metode baru, postpositivik, artistik, dan interpretive
research.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah,(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara tringulasi (gabungan).
Analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi4.
2.2 Instrumentasi
Instrumentasi untuk spektrofotometri, sebuah spektrofotometer adalah suatu
instrument untuk mengukur transmitans atau absorbans suatu contoh sebagai fungsi
panjang gelombang, pengukuran terhadap sederatan sampel pada suatu panjang
gelombang tunggal dapat pula dilakukan. Instrument semacam itu dapat
dikelompokkan secara manual atau merekam atau pengelompokkan lain: berkas
tunggal dan berkas rangkap. Dalam praktek instrument berkas tunggal biasanya

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

dijalankan dengan tangan (manual), dan instrument berkas rangkap umumnya


mencirikan perekaman automatic terhadap spectra sarapan, namun dimungkinkan
untuk merekam suatu spectrum dengan instrument berkas tunggal.
Pengelompokkan cara lain didasarkan pada daerah spectral, dan kita menyebutnya
spektrofotometer inframerah, ultraviolet, dan sebagainya.
Monokromator ini adalah piranti optis untuk memencilkan suatu berkas radiasi
dari suatu sumber berkesinambungan, berkas mana mempunyai kemurnian spectral
yang tinggi dengan panjang gelombang apa saja yang diinginkan. Komponen hakiki
(esensial) dari sebuah monokromator adalah suatu system celah dan suatu unsur
dispersive2.
2.3 Fotometri
Ada dua macam fotometer yang digunakan, yaitu : fotometer sel tunggal atau berkas
tunggal dan fotometer sel ganda atau fotometer berkas ganda. Model sel berkas
tunggal kurang umum digunakan jika dibandingkan dengan berkas ganda.
Reprosudibilitas merupakan suatu masalah jika fluktuasi arus terlalu besar. Kita
akan bicarakan lebih dahulu model berkas tunggal. Berkas sinar yang konstan dari
sumber akan melalui lensa pemfokus serta filter sehingga menjadi monokromatis,
selanjutnya berkas sinar akan melewati larutan, sebelum menumbuk fotosel di mana
berkas sinar tersebut diubah menjadi arus pada sirkuit dan akhirnya galvanometer
menunjukkan defleksi. Arus ini diukur dengan pengukur yang peka, dua skala
dapat digunakan, yaitu logaritma dan yang lain dalam persen transmitan. Tahanan
geser dihubungkan secara parallel dengan galvanometer sehingga dapat
mengendalikan banyaknya arus total fotoelekrik yang melaluinya ini dapat
digunakan untuk mengatur agar diperoleh defleksi penuh pada saat menguji larutan
blangko. Diafragma irisnya dapat digunakan untuk mengatur banyaknya arus
sedemikian rupa sehingga galvanometer (G) memperlihatkan penyimpangan “nol”,
bila sinar melewati larutan blangko ( pengaturan “nol” dapat juga dilakukan dengan
tahanan geser ). Bila sampel diletakkan pada jalannya sinar, sinar melewati sampel
dan kemudian menumbuk fotosel, maka akan teramati suatu penyimpangan arus
yang besarnya sebanding dengan konsentrasi larutan. Jika respons fotosel linear,
maka respons arus cahaya menghasilkan transmitan (T).

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

Pada fotometer berkas ganda, terdapat dua tipe model. Kedua fotoselnya tetap,
sedangkan variasi intensitas didapat dari tahanan geser atau diafragma iris. Salah
satu dari fotosel dapat digerakkan sesuai dengan berkas sinar yang jatuh. Kita lihat
tipe yang pertama. Sebenarnya ide dasar penggunaan berkas ganda tersebut agar
fluks cahaya yang masuk kondisinya sama sehingga dapat mengurangi kesalahan
pengoperasian. Pada berkas ganda ini yang kita ukur adalah perbedaan intensitas
antara dua berkas sinar, yaitu antar berkas sinar yang melalui larutan dan sinar yang
melalui larutan sampel.
Prinsip kerjanya adalah berkas sinar dari sumber sinar kontinu dilewatkan ke
filter dan dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian sinar dilewatkan ke kuvet yang
berisi sampel kemudian menumbuk permukaan fotosel. Bagian sinar yang lain
setelah melalui diafragma iris yang dapat digerak gerakkan baru melalui larutan
pembanding untuk kemudian tiba pada sel pembanding. Perbedaan intesitas antara
dua berkas sinar tersebut menghasilkan pengukuran absorbs asalkan kedua fotosel
mula –mula diatur pada respons yang sama untuk mengoperasikannya. Hal ini
umumnya diatur dengan diafragma iris. Untuk mengoperasikannya, kuvet diisi
dengan pelarut dan jumlah radiasi yang jatuh pada sel pembandimg diatur
sedemikian rupa sehingga galvometer menunjuk nol. Kemudian larutan
pembanding diganti dengan larutan sampel sehingga akan tampak penyimpangan
skala galvanometer. Penyimpangan galvanometer dibuat menjadi nol dengan
perangkat tegangan listrik3.
2.4 Hukum Fotometri
Terdapat dua hukum dalam fotometri, yaitu :
a. Hukum kuadrat terbalik
Titik P adalah sumber cahaya dengan kuat penerangan I, jika A,B dan C adalah
permukaan bola yang berjari jari 1m,2m dan 3m dari titik P dan mempunyai
sudut ruang yang sama maka:
F F F 1 1 1
EA : EB : EC = = = = 2 = 2 =
A B C 1 2 32

Jadi, penerangan pada sebuah permukaan yang tegak lurus cahaya jatuh
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari permukaan tersebut ke sumber.
b. Hukum cosinus lambert

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

Hukum kuadrat terbalik dipakai untuk cahaya jatuh tegak lurus permukaan.
Jika arah cahaya jatuh tidak tegak lurus yaitu membuat sudut 𝜃 dengan sudut
normal maka luasnya menjadi Acos 𝜃. Penerangan pada sebuah titik diatas
suatu permukaan berbanding lurus dengan cosinus sudut antara cahaya jatuh
dan arah normal. Hal ini disebut hokum cosinus dari lambert.

E= 2 cos 𝜃
d

Keterangan :
E = derajat pancaran (lux)
I0 = besar kuat penerangan pada arah tersebut (Cd)
d = jarak dari sumber (m2)
maka dapat dikatakan suatu permukaan ternyata sama terangnya jika dilihat
dari arah manapun1.
I COS θ I
=
A COS θ A

Keterrangan
I = kuat penerangan (Cd)
A= luas permukaan (m2)
𝜃 = sudut ( ° )

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat dan Fungsinya
No Alat Fungsinya
1 Fotometer sebagai alat mengukur transmitan
2 Labu ukur sebagai wadah mengencerkan larutan
3 Pipet gondok sebagai alat pengambil sampel
4 Buret sebagai wadah efgjdfjdsh larutan
5 Pipet tetes sebagai alat pengambil larutan
6 Kuvet sebagai wadah sampel pada alat fotometer

3.1.2 Bahan dan Fungsinya


No Bahan Fungsinya
1 Larutan standar fe3+ sebagai larutan standar dan tugas
2 Asam salisilat 1% sebagai pengompleks
3 Asam asetat 0,1 M sebagai penstabil kompleks
4 Akuades sebagai pelarut

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

3.2 Cara Kerja


3.2.1 Pembuatan Larutan Standar
Dibuat larutan Fe3+ 50 mg/L dari larutan induk Fe3+ 500 mg/L, setelah dibuat
deretan standar dengan variasi 0; 0,5; 1,0; 2,0; 4,0; 7,0; dan 10 mL masing masing ke
dalam labu ukur 50 mL. Selanjutnya ditambahkan 2 mL asam salisilat dan 5 mL
asam asetat 0,1 M pada masing-masing larutan. Diminta larutan tugas dan di set alat
dengan benar pada jenis sinar monokromatis, diukur dan catat nilai transmitan
semua larutan, diukur larutan tugas dan ditentukan nilai absorbannya.

3.2.2 Pemakaian Alat Filter Fotometer


Diminimumkan tombol PI, dihubungkan dengan arus listrik dan ditekan tombol on,
distabilkan selama 10 menit. Setelah itu diset monokromator pada panjang
gelombang/jenis filter yang ditugaskan, dimasukkan blanko pada posisi bulatan
putih dan C1 pada posisi merah lalu ditutup. Dipilih mode transmitan pada posisi
putih/blanko kemudian diatur tombol PI atau tombol fine sehingga skala
menunjukan angka 100 persen T, maka alat telah terset, lalu dipindahkan
pengukuran pada posisi merah untuk membaca nilai transmitan dan dilakukan
terhadap seluruh larutan standar, kemudian hal yang sama dilakukan pengukuran
pada dua panjang gelombang yang ditugaskan asisten, dilakukan pengukuran
larutan tugas pada 1 panjang gelombang dimana absorbannya maksimum, setelah
itu dikonversi data transmitan, menjadi nilai absorbat dan ditentukan nilai X setelah
itu diminimumkan tombol PI dan dimatikan alat fotometer.

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

3.3 Skema Kerja


3.3.1 Pembuatan larutan standar

Fe3+ 50 mg/L

- Dibuat dari larutan induk Fe3+ 500 mg/L.


- Dibuat larutan standar dengan variasi 0; 0,5; 1,0; 2,0; 4,0; 7,0; dan 10
mL. masing-masing dalam labu ukur 50 mL.
- Ditambahkan 2 mL asam salisilat dan 5 mL asam asetat 0,1 M ke
masing-masing larutan lalu diencerkan sampai tanda batas.
- Diminta larutan tugas dengan menggunakan labu ukur yang sama,
diperilakukan sama dengan deretan standar
- Diset alat pada sinar monokromatis yang ditugaskan dan dicatat nilai
transmitan pada larutan ulangi pengukuran pada dua panjang
gelombang.
- Diukur pula pada panjang gelombang atau jenis filter sinar
monokromatis yang memberikan serapan tertinggi.
- Ditentukan nilai absorban dan dibuat kurva kalibrasi standar.
-
Hasil

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

3.3.2 Pemakaian Alat Filter Fotometer

Filter fotometer

- Diminimumkan tombol PI, dihubungkan dengan arus listrik.


- Ditekan tombol ON dibiarkan selama 10 menit.
- Diset monokromator pada panjang gelombang atau jenis filter yang
ditugaskan.
- Dimasukkan blanko pada posisi bulatan putih, C1 pada posisi
merah lalu ditutup. Pilih mode absorban pada posisi blanko.
- Diatur tombol PI atau tombol fine sehingga skala tepat
menunjukkan angka 100% T.
- Dipindahkan pengukuran pada posisi merah.
- Dilakukan pada seluruh larutan standar.
- Dilakukan pengukuran terhadap dua panjang gelombang yang
ditugaskan asisten.
- Dilakukan pengukuran larutan tugas pada 1 panjang gelombang
dimana serapannya maksimum.
- Dikonversi data transmitan ini menjadi nilai absorbat.
- Ditentukan nilai X
- Diminimumkan tombol PI, matikan alat.

Hasil

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

3.4 Skema Alat

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

3.4 Gambar Alat


1

3
4
2 5

Keterangan :
1. Tombol on atau off
2. Pengatur panjang gelombang
3. Skala transmitan
4. Tempat sampel
5. Tombol absorban dan transmitan
6. Tombol PI
7. Tombol sensitivity

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

IV Hasil dan Pembahasan


4.1 Hasil
4.1.1 Data
Larutan induk Fe3+ : 10 mL
Larutan Fe3+ (standar) : 0 mL
Larutan Fe3+ (standar) : 0,5 mL
Larutan Fe3+ (standar) : 1 mL
Larutan Fe3+ (standar) : 2 mL
Larutan Fe3+ (standar) : 4 mL
Larutan Fe3+ (standar) : 7 mL
Larutan Fe3+ (standar) : 10 mL

4.1.2 Perhitungan
A. Pengenceran larutan induk 500 mg/L

V1 × N1 = V2 × N2
V1 × 500 mg/L = 100 mL × 50 mg/L
V1 = 10 mL
B. Penentuan konsentrasi larutan standar
1. 0 mL
V1 × N1 = V2 × N2
0 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 0 mg/L
2. 0,5 mL
V1 × N1 = V2 × N2
0,5 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 1 mg/L
3. 1 mL
V1 × N1 = V2 × N2
1 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 2 mg/L
4. 2 mL
V1 × N1 = V2 × N2
2 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

N2 = 4 mg/L
5. 4 mL
V1 × N1 = V2 × N2
4 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 8 mg/L
6. 5 mL
V1 × N1 = V2 × N2
5 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 10 mg/L
7. 7 mL
V1 × N1 = V2 × N2
7 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 14 mg/L
8. 10 mL
V1 × N1 = V2 × N2
10 mL × 50 mg/L = 25 mL × N2
N2 = 20 mg/L

C. Tabel panjang gelombang


1. λ = 490 nm
λ (nm) Konsentrasi %T Absorban
0 100 0
1 85 0,070
2 94 0,026
490 4 91 0,040
8 79 0,102
14 68 0,67
20 59 0,229

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

2. λ = 520 nm
λ (nm) Konsentrasi %T Absorban
0 100 0
1 88 0,055
2 87 0,060
520 4 74 0,075
8 74 0,130
14 61 0,2146
20 47 0,327

3. λ = 550 nm
λ (nm) Konsentrasi %T Absorban
0 100 0
1 96 0,017
2 89 0,050
550 4 86 0,065
8 75 0,124
14 63 0,200
20 49 0,309

D. Persamaan regresi
1. untuk λ = 490 nm
X = konsentrasi
Y = adsorban (A)
X Y XY X2
0 0 0 0
1 0,070 0,070 1
2 0,026 0,053 4
4 0,040 0,16 16
8 0,102 0,816 64
14 0,67 9,38 196
20 0,229 4,58 400

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

Σ = 49 Σ = 1,137 Σ = 15,050 Σ = 681


𝑋̅ = 7 𝑌̅ = 0,162

n . ƩXY ‒(ƩX . ƩY)


B = ( 2 )
n . ƩX2 ‒(ƩX)
7 ×15,05 -(49 × 1,1137)
= ( )
7 ×681 -(2401)

105,35-( 55,713)
= ( )
2366

B = 0,02

A = 𝑌̅ - B𝑋̅
= 0,162 – (0,02 × 7)
= 0,022

Y = A + BX

= 0,022+ 0.02X

2. ʎ = 520 nm
X Y XY X2
0 0 0 0
1 0,055 0,055 1
2 0,060 0,12 4
4 0,075 0,3 16
8 0,130 1,04 64
14 0,2146 3,004 196
20 0,327 6,54 400
ƩX = 49 ƩY = 0,866 ƩXY = 11,059 ƩX2 = 681
X =7 Y = 0,123 XY = 1,57

n . ƩXY ‒(ƩX . ƩY)


B = ( 2 )
n . ƩX2 ‒(ƩX)

7 × 11,059 ‒(49 × 0,866 )


= ( )
7 × 681 ‒(2401)
= 0.014

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

A = Y- BX

= 0,123 ‒(0.0147) 7

= 0,0195

Y = A + BX

= 0,0195 + 0.0147X

3. ʎ = 550 nm
X Y XY X2
0 0 0 0
1 0,017 0,017 1
2 0,050 0,1 4
4 0,065 0,26 16
8 0,124 0,992 64
14 0,200 2,8 196
20 0,309 6,18 400
ƩX = 49 ƩY = 0,765 ƩXY = 10,349 ƩX2 = 681
X =7 Y = 0,109 XY = 1,478

n . ƩXY ‒(ƩX . ƩY)


B = ( 2 )
n . ƩX2 ‒(ƩX)

7 × 10,349 ‒(49 × 0,765 )


= ( )
7 × 681 ‒(2401)

= 0014

A = Y − BX

= 0,109 ‒(0.014) 7

= 0,011

Y = A + BX

= 0,011 + 0.014X

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

E. Data sampel

ʎ (nm) %T Adsorban
520 68 0.167

Y = A +BX

0.1674 = 0,0195+ 0,0147X

X = 10,06 mg/l

F. Pengenceran sampel

V1 . N1 = V2 . N2

V1 . 50mg/I= 25M . 10,06 mg/l

V1 = 5,5 ml

V sampel - V percobaan
% Kesalahan = ( ) × 100%
V percobaan

5,5 ml – 5ml
= ( ) × 100%
5ml

% Kesalahan = 10 %

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

4.3 Grafik
4.3.1 Grafik Konsentrasi VS Absorban

KONSENTRASI VS ABSORBAN
(490 nm)
0.8
0.7 y = 0.021x + 0.022
0.6 R² = 0.446
absorban

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 5 10 15 20 25
konsentrasi (mg/L )

KONSENTRASI VS ABSORBAN
(520 nm)
0.35
y = 0.0149x + 0.019
0.3
R² = 0.9832
0.25
absorban

0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 5 10 15 20 25
konsentrasi (mg/L )

KONSENTRASI VS ABSORBAN
(550 nm)
0.35
0.3 y = 0.014x + 0.011
0.25 R² = 0.993
absorban

0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 5 10 15 20 25
konsentrasi (mg/L )

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

4.3.1 Grafik Konsentrasi VS Transmitan

KONSENTRASI VS TRANSMITAN
(490 nm)
120
100
transmitan

80
y = -1.8669x + 95.354
60 R² = 0.9122
40
20
0
0 5 10 15 20 25
konsentrasi (mg/L )

KONSENTRASI VS TRANSMITAN
(520 nm)
120
100
transmitan

80
60
40 y = -2.287x + 91.866
R² = 0.9232
20
0
0 5 10 15 20 25
konsentrasi (mg/L )

KONSENTRASI VS TRANSMITAN
(550 nm)
120
100
transmitan

80
60
40 y = -2.4438x + 96.821
R² = 0.9859
20
0
0 5 10 15 20 25
konsentrasi (mg/L )

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

V. Pengamatan dan Pembahasan

5.1 Pengamatan setiap langkah kerja


No Cara kerja Foto Pengamatan Analisi
1 Buat larutan Fe3+ 50 warna larutan bewarna bening Diencerkan untuk memperkecil
mg/l dari larutan dan diencerkan sampai tanda konsentrasi dan agar larutan yang
induk Fe3+ 500 mg/l batas diambil lebih teliti kemudian
dan dibuat deretan dibuat variasi konsentrasi yang
standar 0, 0.5, 1, 2, 4, 7, digunakan sebagai standar untuk
10 ml menentukan konsentrasi larutan
tugas berdasarkan kurva kalibrasi
yang didapatkan .
2 Ditambahka 2 ml asam Larutan berubah dari warna Perubahan warna ke yang lebih
salisilat dan 5 ml asam bening ke warna ungu pekat dan tajam karena
asetat 0.1M kedalam penambahan asam salisilat yang
masing-masing larutan berfungsi sebagai pengompleks
sedangkan fungsi asam asetat
sebagai penstabil kompleks pada
larutan.

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

3 Ukur dan catat nilai Sampel dimasukkan ke dalm Pada praktikum ini digunakan
transmitan yang kuvet dan nilai trasmitan terbaca tiga variasi panjang gelombang
terbaca pada alat pada alat fotometer yang bertujuan untuk melihat
fotometer untuk panjang gelombang maksimum
semua larutan dan dari sampel. Kuvet dibersihkan
untuk ketiga panjang terlebih dahulu yang tujuannya
gelombang. supaya tidak ada pengotor yang
menganggu sehingga sinar yang
diteruskan dapat terbaca oleh alat
fotometer

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

5.2 Pembahasan
Telah dilakukan praktikum mengenai fotometri yang bertujuan untuk mempelajari
hubungan sifat serapan variasi konsentrasi komponen pada beberapa jenis sinar dan
mennetukan konsentrasi Fe3+ dalam larutan tugas. Dimana prinsip percobaan kali ini
yaitu pengukuran besar serapan sinar monokromatis yang dilewatkan pada larutan
dan sebagai detektornya adalah fotosel.
Pengukuran mengunakan alat fotometer, larutan yang akan diuji harus
memiliki warna karena prinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar
akibat adanyan interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan
larutan atau zat warna yang dilewati, Pada praktikum ini sampel yang digunkan
adalah Fe3+,dimana Fe3+ memiliki warna dan warna tersebut lemah oleh karena itu
ditambahkan asam salisilat kedalam larutan standar Fe3+ sehingga terbentuklah
kompleks yang akan menghasilkan warna yang lebih tajam sehingga serapan
sinarnya dapat terbaca oleh alat fotometer.
Pada percobaan kali ini juga dilakukan penambahan asam asetat yang
berfungsi untuk menstabilkan senyawa kompleks agar warna dari senyawa
kompleks tetap stabil. Pengukuran mengunakan fotometer dilakukan untuk
mengukur nilai transmitan. Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan bahwa
dengan semakin besar konsentrasi maka nilai transimitannya semakin kecil begitu
juga sebaliknya sehingga dapat disimpulkan hubungan antara konsentrasi dan
transmitan adalah berbanding terbalik. Hal ini disebabkan semakin besarnya
konsentrasi maka semakin banyak analit didalam larutan, yang akan dapat
menyerap sinar sehingga memperkecil sinar yang akan diteruskan.
Pada praktikum ini digunakan tiga variasi panjang gelombang yang bertujuan
untuk melihat panjang gelombang maksimum dari sampel yang ditandai dengan
nilai absorban maksimum. Berdasarkan panjang gelombang maksimum inilah yang
digunakan untuk menentukan konsentrasi dari sampel. Panjang gelombang yang
menghasilkan nilai absorban maksimum adalah pada panjang gelombang 520 nm.
Jadi dapat disimpulkan bahwa panjang gelombang maksimum dari sampel adalah
520 nm yang akan digunakan untuk mengukur larutan sampel atau larutan tugas
tersebut.

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan persamaan regresi y = -


2.287x + 91.866 dari panjang gelombang maksimumnya yaitu 520 nm. Berdasarkan
persamaan regresi tersebut didapatkan konsentrasi larutan tugas sebesar 10,06 mg/l
dan didapatkan volume larutan tugasnya adalah 5,5 ml serta persen kesalahan yang
didapat pada percobaan ini sebanyak 10%. Hal ini menunjukkan praktikum yang
dilakukan cukup teliti dan tepat namun masih terdapat beberapa kesalahan yang
terjadi selama praktikum diantaranya adalah kurang telitinya dalam melakukan
pengenceran larutan standar, kurang bersih dalam membersihkan kuvet sebagai
tempat sampel yang akan diukur nilai transmitannya, dan kurang teliti saat
mengubah nilai transmitan, karena fotometer memiliki kesensitivan yang tinggi
sehingga digeser sedikit saja maka nilainya akan berubah-rubah secara drastis.

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa
metode fotometri menggunakan prinsip pengukuran besar serapan sinar
monokromatis yang dilewatkan pada larutan dan sebagai detektornya adalah
fotosel. Nilai transmitan berbanding terbalik dengan konsentrasi dan berbanding
lurus dengan absorban. Panjang gelombang maksimumnya adalah 520 nm dengan
persamaan regresi y = -2.287x + 91.866. Konsentrasi larutan tugas yang didapatkan
sebesar 10,06 mg/l dengan volume larutan tugasnya adalah 5,5 ml. Persen kesalahan
yang didapat pada percobaan ini sebanyak 10%.
6.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka disarankan pada praktikan
selanjutnya agar :

1. Melakukan pengenceran dengan hati-hati dan teliti


2. Pastikan kuvet dalam keadaan yang bersih
3. Periksa terlebih dahulu alat fotometer yang digunakan, usahakan alat harus
stabil sehingga hasil yang didapatkan akurat
4. Dalam membaca skala pada alat fotometer dilakukan dengan teliti (tegak lurus)

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adriana, yunita. Dkk. Rancang Bangun Alat Ukur Efisiensi Lampu Pijar Berbasis
Mikrokontrolel. UI : FMIPA

[2] R.A. Day. Jr dan Underwood. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga. 1956.

[3] S.M. Khopkar. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI.PRES. 2010.

[4] Sugiyono, Prof. Dr. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Jakarta : Alifabeta.
2008.

Fotometri 1
Praktikum Kimia Analisi spektrometri
Tahun Akademik 2018/2019

Lampiran 1. Struktur Bahan yang digunakan (lihat punya aci)

No. Bahan Struktur


1 Asam salisilat (C7H6O3) O

OH

OH

2 Akuades (H2O) O
H H
3 Asam asetat (CH3COOH)

Fotometri 1

Anda mungkin juga menyukai