Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN OUTING CLASS

PENGAMATAN EKOSISTEM GUNUNG BROMO

KABUPATEN PROBOLINGGO

PROVINSI JAWA TENGAH

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Depok

JL. Nusantara Raya 317 Kota Depok

Tahun 2018

X6

Disusun oleh :

Altito Apprizal (3)

Dimas Tegar Bayu Wasesa (8)

Rafindra Afnanhaqi P. (26)

Syafiq Maulana Alfaruq (31)


Ekosistem

I. Pendahuluan

Komponen penyusun ekosistem yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain

suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup

yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekosistem berhubungan erat

dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan

ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan

kesatuan.

1.1 Faktor Biotik

Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik

tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan

berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.Faktor biotik

juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas,

ekosistem, dan biosfer. Tingkatantingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam

ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang

menunjukkan kesatuan.

a. Individu

Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon

jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, satu

jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus

mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara

anaknya.
b. Populasi

Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi

Misalnya, populasi pohon kelapa .Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan

ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan

menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu.

c. Komunitas

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah

tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki

derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.

Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara

komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.

d. Ekosistem

Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan

kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen

(tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai

1.2 Faktor Abiotik

Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik

utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.

a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan

organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu

tertentu.

b. Sinar matahari

Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu.

Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen

untuk berfotosintesis.

c. Air

Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup

organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan

penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup

lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain,

misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.

d. Tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan

organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur

penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.

e. Ketinggian

Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena

ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.

f. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji

tumbuhan tertentu.

g. Garis lintang

Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis

lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan

bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

II. Tujuan dan Manfaat Pengamatan

1. Untuk mengetahui posisi koordinat tempat pengamat terhadap posisi koordinat

perkebunan Apel di Desa Gubugklakah

2. Untuk mengetahui jarak pengamat terhadap perkebunan Apel di Desa

Gubugklakah dan SMAN 1 Depok

3. Untuk mengetahui luas area ekosistem perkebunan Apel di Desa Gubugklakah

4. Untuk mengidentifikasi factor biotik ekosistem dalam hubungan terhadap factor

abiotic pada ekosistem

III. Metode pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan cara menetapkan koordinat ekosistem yang diamati dan

mengidentifikasi faktor biotik dan abiotik sebatas pandang dan literasi ilmiah
IV. Hasil Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan pada :

Hari / tanggal : 8 Mei 2018

Lokasi : Kebun Apel, Desa Gubugklakah, Jawa Timur.

Koordinat
No Tempat Keterangan
S E
Jarak thd
6°22'02"S 106°51'38"E lokasi 850
1 Rumah Altito km
Jarak thd
6°25'27"S 106°50'51"E lokasi 876
2 Rumah Dimas km

Jarak thd
6°22'53"S 106°50'20"E lokasi 873
3 Rumah Rafindra km
Jarak thd
6°23'19"S 106°46'01"E lokasi 880
4 Rumah Syafiq km
Jarak thd
6°23'34"S 106°49'06"E lokasi 878
5 SMA Negeri 1 Depok km

Ekosistem di Kebun Apel 7°58'24"S 112°50'47"E -


6 (Desa GubugKlakah)
Luas Ekosistem pada Perkebunan Apel di Desa Gubugklakah, Jawa Timur, yaitu :

3.06 km2

Jarak dari Rumah Altito ke tempat ekosistem yaitu 850 km, Jarak dari Rumah Dimas ke tempat

ekosistem yaitu 876 km, Jarak dari Rumah Rafindra ke tempat ekosistem yaitu 873 km, Jarak dari

Rumah Syafiq ke tempat ekosistem yaitu 880 km, Jarak dari SMAN 1 Depok ke tempat ekosistem yaitu

878 km
6. Tipe Ekosistem apakah yang kamu amati tersebut.?

Yang kami amati adaalah ekosistem di kebun apel yang termasuk tipe ekosistem

Terestrial atau bisa disebut ekosistem darat.Ekosistem di kebun apel termasuk kedalam tipe

ekosistem Terestrial karena di kebun apel sangat dipengaruhi oleh temperatur dan curah

hujan. kebun apel juga berada di tempat yang sejuk yg berarti dipengaruhi oleh iklim,oleh

karenanya ekosistem kebun apel termasuk tipe ekosistem Terestrial

7. Komponen biotik dan komponen abiotik apakah yang menyusun ekosistem tersebut,

tampilkan hasil pengamatanmu .

Berikut adalah komponen Abiotik dan Biotik yang kami lihat di perkebunan apel

*Komponen Abiotik

No Komponen Abiotik Jumlah

1 Batu Banyak

2 Tanah Tidak terhingga

3 Air Lumayan Banyak

4 Cahaya Tidak terhingga

5 Suhu Tidak terhingga

6 Udara Panas

7 Sampah Sedikit

*komponen biotik

No Komponen Biotik Jumlah


1 Pohon Banyak

2 Rumput Banyak

3 Bunga Banyak

4 Lumut Lumayan Banyak

5 Lalat 4

6 Semut Hitam Banyak

7 Ulat 5

8 Kupu-Kupu 3

9 Belalang 4

10 Burung Kecil 5

11 Elang 0

12 Ular 0

8. Populasi organisma apakah yang membentuk komunitasnya. Tampilkan hasil

pengamatanmu.

Setelah kami mengamati beberapa komponen komponen yang berada di perkebunan

apel,kemudian terbentuk beberapa populasi,yaitu populasi:

1.populasi pohon apel

2.populasi rumput

3.sekelompok ulat

4 sekelompok semut

5.sekolompok burung
Dari populasi tersebut membentuk suatu komunitas,karena karena menempati tempat

yang sama dan pada waktu yang sama di perkebunan apel.komunitas ini disebut komunitas

perkebunan apel.

9. Setelah kalian pelajari hubungan interaksi apakah yang terdapat dalam ekosistem tersebut,

jelaskan contohnya

Setelah kami mempelajari hubungan interaksi, kami mengamati adanya interaksi pada

ekosistem di kebun apel diantaranya :

*Interaksi antar Komponen Abiotik

1. Adanya air yang lumayan banyak menyebabkan tanah menjadi lebih lembab dan

mudah untuk di gali.

*Interaksi Komponen Abiotik dengan Komponen Biotik

1. Cahaya matahari dibutuhkan untuk terjadinya fotosintesis pada tumbuhan sehingga

rumput dan pepohonan dapat hidup.

2. Tumbuhan yang membutuhkan karbondioksida untuk keberlangsungan hidupnya dan

agar dapat menjaga kestabilan komposisi udara.

*Interaksi antar Komponen Biotik

1. Kupu-kupu yang membantu bunga dalam proses penyerbukan.

2. Burung kecil yang memakan serangga serangga kecil untuk memnuhi kebutuhan

hidupnya.
10. Jelaskanlah secara singkat tipe-tipe biomanya

Bioma adalah ekosistem yang besar dengan daerah yang luas dan terdiri dari flora dan
fauna yang khas. Bioma dibagi dalam enam jenis bioma utama yaitu padang rumput, gurun,
tundra, hutan hujan tropis basah, hutan musim dan taiga. Macam-macam bioma adalah
sebagai berikut :

1. Bioma Stepa/Padang Rumput: Persebaran bioma gurun banyak terdapat yang di benua
Australia (Gibson), Indonesia (Parangtritis), Afrika Utara (Sahara), Asia (Takla

Makan), dan Amerika Utara (Great Basin).

2. Bioma Tundra: Bioma tundra adalah bioma yang ada di sekitar kutub utara dan
sebagian di selatan. Bioma tundra tidak ditemukan pepohonan, namun hanya

tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. Lokasi wilayah bioma terdapat di sekitar

lingkar artik, Greenland di wilayah kutub utara.

3. Bioma Taiga: Taiga adalah hutan yang tersusun dari satu spesies misalnya pinus,
konifer, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan

hewannya antara lain moose, beruang, ajag, rubah, beruang hitam, serigala, dan

burung-burung yang bermigrasi ke selatan di musim gugur. Taiga banyak ditemukan

belahan bumi utara, seperti wilayah negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga

merupakan bioma yang terluas dari boma-bioma lain di bumi.

4. Bioma Gurun: Bioma padang gurun atau padang pasir dalam istilah geografi adalah
suatu derah yang menerima curah huhan sedikit-kurang dari 250 mm/tahun. Gurun

dianggap mempunyai kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Kurang lebih

dari sepertiga wilayah bumi adalah terbentuknya gurun. Contohnya Gurun Gobi di

Asia dan Gurun Sahara di Afrika.

5. Bioma Hutan Hujan Tropis: Hutan hujan tropis adalah bioma yang berupa hutan
basah atau lembab, yang ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa, yaitu kurang lebih

lintang 0-10 derajat celcius ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan hujan
tropis dapat diartikan sebagai hutan yang terletak di daerah tropis dengan curah hujan

tinggi. Contoh hutan hujan tropis adalah Afrika, Meksiko, Australia, Amerika Selatan,

Kepulauan Pasifik, dan Amerika Tengah.

6. Bioma Hutan Gugur: Bioma hutan gugur adalah bioma yang terletak pada kisaran 30-
40 derajat lintang LU/LS denga beriklim sedang. Bioma hutan gugur terdapat di

wilayah Amerika Serikat di bagian timur, ujung selatan benua Amerika, Kepulauan

Inggris dan Australia.

VI. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, dan dari data data yang telah kami

kumpulkan kami dapat menyimpulkan bahwa :

1. Posisi koordinat tempat pengamat yaitu rumah kami terhadap posisi koordinat

perkebunan Apel di Desa Gubugklakah menunjukkan letak kami terhadap

perkebunan apel sangat jauh.

2. Jarak pengamat terhadap perkebunan Apel di Desa Gubugklakah, yaitu jarak

dari Rumah Altito, Rumah Dimas, Rumah Rafindra, Rumah Syafiq, dan

SMAN 1 Depok terhadap perkebunan Apel di Desa Gubuklakah terhitung

sangat jauh.

3. Luas area ekosistem perkebunan Apel di Desa Gubugklakahn yaitu sangat

luas, dengan luas 360 km2 .

4. Adanya hubungan antara factor biotik dengan factor abiotic pada ekosistem

perkebunan Apel yang berupa tumbuhan dengan matahari, dan tumbuhan

dengan karbondioksida

Anda mungkin juga menyukai