Anda di halaman 1dari 5

MODUL EKOLOGI HEWAN

“STUDI KOMUNITAS HEWAN ARTHROPODA PERMUKAAN TANAH


DENGAN METODE CUPLIKAN JERAT LUBANG”

OLEH:

KELOMPOK 6
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
1. NURHENI ARIFIN 1714042009
2. DELIVIA MIRANDAH 1714042036
3. NURKHAIRA SUKMA 1714042006
4. SUMARNI 1714042045

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
STUDI KOMUNITAS HEWAN ARTHROPODA PERMUKAAN TANAH
DENGAN METODE CUPLIKAN JERAT LUBANG

A. Landasan Teori
Komponen utama dalam ekologi adalah ekosistem, ekosistem merupakan
satuan fungsional dasar dalam ekologi, karena ekosistem meliputi makhluk hidup
dengan lingkungan organisme (komunitas biotik) dan lingkungan abiotik,
masing-masing akan mempengaruhi sifat-sifat lainnya dan keduanya perlu untuk
memelihara kehidupan sehingga terjadi keseimbangan, keselarasan dan
keserasian alam di bumi ini. Dalam hal ini fungsi utama ekosistem di bumi
penekanannya adalah pada hubungan ketergantungan dan hubungan sebab akibat,
yang merupakan serangkaian komponen-komponen untuk membentuk satuan-
satuan fungsional (Irwan, 2003).
Keanekaragaman hayati tanah memegang peranan penting dalam
memelihara keutuhan dan fungsi suatu ekosistem. Ada tiga alasan utama untuk
melindungi keanekaragaman hayati tanah, yaitu: (a) secara ekologi; dekomposisi
dan pembentukan tanah merupakan proses kunci di alam yang dilakukan oleh
organisme tanah dan berperan sebagai ‘pelayan ekologi’ bagi eksistensi suatu
ekosistem, (b) secara aplikatif; berbagai jenis organisme tanah telah
dimanfaatkan dalam berbagai bidang misalnya pertanian, kedokteran dan
sebagainya, dan (c) secara etika; semua bentuk kehidupan , termasuk biota tanah
memiliki nilai keunikan yang tidak dapat digantikan (Hagvar, 1998).
Arthropoda permukaan tanah merupakan kelompok dari filum Artropoda
yang hidup dan beraktivitas di permukaan tanah. Jumlah jenis arthropoda
permukaan tanah yang terdapat pada suatu tempat tertentu menunjukkan
keanekaragaman. Keanekaragaman makhluk hidup yang menempati bumi
memiliki arti yang penting ditinjau dari berbagai alasan. Keanekaragaman hayati
berperan penting dalam menjaga kestabilan ekosistem (Sugiyarto, 2016).
B. Tujuan
1. Untuk menentukan kekayaan jenis hewan arthropoda permukaan tanah pada
area kajian di kampus UNM Parangtambung.
2. Untuk menentukan keanekaragaman jenis hewan arthropoda permukaan
tanah pada area kajian di kampus UNM Parangtambung.
3. Untuk menentukan kemerataan jenis hewan arthropoda permukaan tanah
pada area kajian di kampus UNM Parangtambung.

C. Alat dan Bahan


1. Jerat lubang (pitfall trap)
2. Sekop
3. Meteran
4. Larutan asam pikrat jenuh (larutan pengawet)
5. Loupe
6. Pinset
7. Tudung pelindung
8. Botol plastic
9. Label
10. Patok kayu/bamboo

D. Prosedur Kerja
1. Pilih area kajian di kampus UNM Parangtambung.
2. Tentukkan 15 titik sampel secara acak dalam area kajian tersebut.
3. Buat lubang vertikal pada setiap titik sampel sesuai ukuran jerat lubang.
4. Masukkan jerat lubang kedalam setiap lubang dengan mulut menghadap ke
atas usahakan agar tidak ada kotoran yang masuk ke dalam jerat lubang
tersebut.
5. Isi jerat lubang tersebut dengan larutan asam pikrat jenuh setinggi kira-kira
seperempat bagian.
6. Jika musim hujan, pasang tudung pelindung dari bahan plastik kira-kira 20 cm
di atas jerat lubang.
7. Pasang patok kayu/bambu di sekitar jerat lubang sebagai penanda.
8. Pemasangan pertama dimulai pada pagi hari besoknya;pemasangan kedua
dimulai pada pagi hari hingga sore hari pada hari yang sama.
9. Kumpulkan hasil tangkapan (beserta larutan pengawetnya)ke dalam botol-
botol plastik yangtelah diberi label; pisahkan hasil tangkapan siang hari dan
malam hari.
10. Lakukan identifikasi dan pencacahan hasil tangkapan di laboratorium.

E. Hasil Pengamatan
Catat hasil pengamatan kedalam tabel berikut ini:
Jumlah/waktu pengeratan
NO Takson Hewan
Malam Siang Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
Jumlah

DAFTAR PUSTAKA
Irwan, Zoer’aini Djamal. 2003. Prinsip-Prinsip Ekologi Dan Organisasi
Ekosistem, Komunitas, Dan Lingkungan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sugiyarto., Dhini Wijaya., Suci Yuliati Rahayu. 2016. Biodiversitas Hewan
Permukaan Tanah pada Berbagai Tegakan Hutan di Sekitar Goa Jepang,
BKPH Nglerak, Lawu Utara, Kabupaten Karanganyar. Jurnal
Biodiversitas. Vol. 3 (1).
Hagvar, S. 1998. The relevance of the Rio-Convention on Biodiversity to
conserving biodiversity of soils. Applied Soil Ecology. Vol 9 (1).

Anda mungkin juga menyukai