Laporan Workshop On Pipe Laying

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................... i

DAFTAR TABEL ............................................................... iv
1. LATAR BELAKANG ....................................................... 1
2. MAKSUD DAN TUJUAN WORKSHOP .................................... 5
3. KELUARAN
3.1. Keluaran yang diharapkan dari Peserta ........................ 6
3.2. Keluaran yang diharapkan dari Tenaga Ahli/Spesialis
Indonesia .......................................................... 7
4. TENAGA AHLI ............................................................. 8
5. PELAKSANAAN WORKSHOP .............................................. 8
5.1 Lokasi Workshop .................................................... 8
5.2 Pelaksanaan Workshop ............................................ 9
5.3 Peserta Workshop .................................................. 9
5.4 Metode Pelaksanaan Workshop .................................. 9
5.5 Jadual Kegiatan Workshop ....................................... 10
6. MATERI WORKSHOP ...................................................... 12
6.1. Materi workshop hari-1 .......................................... 12
6.1.1. Pengantar dan Penjelasan Workhop ........................... 12
6.1.2. Materi Presentasi Tenaga Ahli VEI ............................. 15
6.1.3. Materi Presentasi Specialist Indonesia ........................ 16
6.1.4. Materi Presentasi Balai Teknik Air Minum Bekasi ........... 20
6.1.5. Materi Presentasi Balai Teknik Penyehatan Lingkungan
Permukiman Surabaya ........................................... 24
6.1.5.1. Program Kerja dan Pelaksanaan Bimtek Tahun 2016 .. 24
6.1.5.2. Bimbingan Teknis Bidang Air Minum ..................... 25
6.1.5.3. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Operator/Pelaksana
Transmisi dan Distribusi ................................... 26
6.2. Materi Workshop Hari ke-2 .................................... 29
6.2.1. Materi Presentasi PDAM Tirta Banteng Kota Tangerang .. 29
6.2.1.1. Kajian pasar ................................................. 29
6.2.1.2. Pertumbuhan Jumlah Pelanggan ......................... 30
6.2.1.3. Unit Produksi ................................................ 31
6.2.1.4. Manajemen Pelayanan ..................................... 31
6.2.1.5. Rencana Pengembangan …………………………………....……. 32
Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

ii
6.2.1.6. Investor ................................................... 32

6.2.1.7. Potensi Pelayanan Air Bersih .......................... 33
6.2.1.8. Pemilihan Material Pipa dan Accessories ............ 34
6.2.1.9. Permasalahan Terkait Jaringan Perpipaan .......... 35
6.2.2. Materi Presentasi PDAM Tirta Moedal Kota Semarang 35
6.2.2.1. Visi ......................................................... 36
6.2.2.2. Misi ......................................................... 36
6.2.2.3. Kondisi Existing PDAM Tirta Moedal Kota Semarang 36
6.2.2.4. Permasalahan Pelaksanaan Pekerjaan Perpipaan... 36
6.2.3. Materi Presentasi PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi ..... 38
6.2.3.1. Kriteria Pemilihan Jenis Pipa dan Accessories ..... 38
6.2.3.2. Persyaratan Umum dan Teknis Pemasangan Pipa.. 38
6.2.3.3. Pengendalian Pekerjaan Galian ...................... 39
6.2.3.4. Pemasangan Pipa ....................................... 39
6.2.3.5. Pengujian Hidrostatis .................................. 39
6.2.4. Materi Presentasi PDAM Kota Malang .................... 40
6.2.4.1. Latar Belakang Pemilihan Material Pipa dan
Accessories ............................................... 40
6.2.4.2. Pemilihan Material Pipa dan Accessories ............ 40
6.2.4.3. Spesifikasi Barang Yang Digunakan ................... 41
6.2.4.4. Cara Penyambungan Pipa HDPE ……………………………. 41
6.2.4.5. Pelaksanaan Konstruksi/Proses Penyambungan
Pipa HDPE dengan Compression Fitting ……………….. 41
Pipa HDPE Butt Fusion ………………………………………….. 42
Pipa HDPE Electro Fusion ……………………………………… 42
6.2.4.8. Kombinasi Sambungan HDPE .......................... 43
6.2.4.9. Pekerjaan Pengawasan di PDAM Kota Malang ...... 43
6.2.4.10. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja …… 44
6.2.4.10.1. Identifikasi Kejadian Bahaya Pada Pekerjaan
Galian dan urugan …………………………………….. 44
6.2.4.10.2. Kelengkapan Alat Keselamatan Kerja ……….... 44

iii
6.2.4.11. Permasalahan Yang Timbul Pada Pemasangan Pipa .. 44

6.2.4.11.1. Masalah Teknis ………………………………………………. 44
6.2.4.11.2. Masalah Non Teknis ................................ 45
6.2.4.12. Solusi Yang Telah Dilaksanakan ……………………………….. 45
6.2.4.12.1. Masalah Teknis ……………………………………………….. 45
6.2.4.12.2. Masalah Non Teknis ................................ 45
6.2.5. Kunjungan Workshop ……………………………………………………… 45
6.3. Materi Workshop Hari ke-3 ……………………………………………. 53
6.3.1. Pembahasan Kelompok A ……………………………………......... 54
6.3.1.1. Target Peserta ............................................. 55
6.3.1.2. Hasil Pembahasan ......................................... 55
6.3.2. Pembahasan Kelompok B ……………………………………………… 56
6.3.2.1. Target Peserta ………………………………………………………… 57
6.3.2.2. Hasil Pembahasan …………………………………………………… 57
6.3.3. Pembahasan Kelompok C ……………………………………………... 57
6.4. Pembahasan Pleno ………………………………………………………… 58
6.4.1. Bimtek Pelaksana/Operator Jaringan Pipa Transmisi
dan Distribusi (Level Pelaksana) …………………………………. 58
6.4.2. Pengawas Pemasangan Pipa Transmisi dan
Distribusi (Level Supervisor) ………………………………………. 59
6.4.3. Pengambil Kebijakan Dalam Pelaksanaan
Pekerjaan Perpipaan (Manajemen) ……………………………. 60
7. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 63
7.1. KESIMPULAN ................................................... 63
7.2. SARAN .......................................................... 63
LAMPIRAN 1 : DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 2 : DOKUMENTASI
LAMPIRAN 3 : MATERI PRESENTASI TENAGA AHLI VEI
LAMPIRAN 4 : MATERI PRESENTASI TENAGA AHLI INDONESIA
LAMPIRAN 5 : MATERI PRESENTASI BTAM BEKASI
LAMPIRAN 6 : MATERI PRESENTASI BTPLP SURABAYA
LAMPIRAN 7 : MATERI PRESENTASI PDAM TIRTA PATRIOT BEKASI
LAMPIRAN 8 : MATERI PRESENTASI PDAM TIRTA BENTENG TANGERANG
LAMPIRAN 9 : MATERI PRESENTASI PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG
LAMPIRAN 10 : MATERI PRESENTASI PDAM KOTA MALANG

iv
DAFTAR TABEL
Tabel-1 Tabel 1 Jadual Kegiatan Workshop ........................... 11

Tabel-2 Jadual Pelaksanaan Bimtek Transmisi Distribusi di
Balai Teknik Air Minum Bekasi ............................... 23
Tabel-3 Kegiatan Bimtek di Balai Teknik PLP Wiyung Surabaya
Tahun 2016 …………………………………………………………………….. 25
Tabel-4 Durasi Bimtek di Balai Teknik PLP Wiyung Surabaya
tahun 2016 ...................................................... 26
Tabel-5 Bimtek Pipa Transmisi Distribusi Di Balai Teknik PLP
Wiyung Surabaya .............................................. 28
Tabel-6 Hasil Real Survey Demand di PDAM Tirta Banteng
Kota Tangerang ............................................... 30
Tabel-7 Pertumbuhan Jumlah Pelanggan dan Panjang Pipa
di PDAM Tirta Banteng Kota Tangerang .................. 30
Tabel-8 Unit Produksi di PDAM Tirta Banteng Kota Tangerang . 31
Tabel-9 Permasalahan Pelaksanaan Pekerjaan Perpipaan
di PDAM Tirta Moedal Kota Semarang ..................... 37
Tabel-10 Daftar Peralatan di Balai Teknik Air Minum Bekasi
Untuk Bimtek Perpipaan ……………………………………………….. 46
Tabel-11 Hasil Pembahasan Kelompok A ........................... 54
Tabel-12 Hasil Pembahasan Kelompok B ………………………………….. 56
Tabel-13 Hasil Pembasan Kelompok C ……………………………………… 58
Tabel-14 Hasil Pembahasan Pleno Bimtek Pelaksana/Operator
Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi (Level Pelaksana) 58
Tabel-15 Hasil Pembahasan Pleno Pengawas Pemasangan Pipa
Transmisi dan Distribusi (Level Supervisor) ………………….. 59
Tabel-16 Hasil Pembahasan Pleno Pengambil Kebijakan
Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Perpipaan (Manajemen)….. 60

1
1. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pada Capacity Building for High Standard Education and

Training Programmes for The Water Supply and Sanitation Sector in
Indonesia (NICHE/IDN/186), IHE Delft bersama dengan Vitens Evides
Internasional (VEI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Institut
Teknologi Bandung (ITB) telah membentuk konsorsium melalui
Memorandum of Agreement pada tahun 2013 untuk melaksanakan
peningkatan kapasitas sumber daya BTAMS (Balai Teknik Air Minum dan
Sanitasi) Wilayah I Bekasi dan BTAMS Wilayah II Surabaya.
Program ini ditujukan untuk memperkuat BTAMS I, BTAMS II dan

Direktorat PSPAM (Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum) dalam
rangka memastikan bahwa organisasi ini mampu memenuhi tugas utama
mereka dalam membangun kapasitas sumber daya, secara khusus, pada
PDAM yang ada di Indonesia agar menjadi perusahaan daerah yang sehat
dan berkelanjutan. Untuk mencapainya, program ini akan fokus dalam
upaya mengembangkan kapasitas BTAMS I dan BTAMS II, baik dalam hal
merancang, menyusun, mengelola, melaksanakan,serta menjamin
program pelatihan dan pendidikan yang berkualitas tinggi.
Jaringan perpipaan merupakan urat nadi dari sistem pendistribusian air

minum. Pemasangan jaringan pipa yang baik mulai dari pemilihan jenis
pipa yang dipasang, penyambungan pipa dengan benar, konstruksi
jaringan pipa yang mengikuti kaidah keteknikan dan pendokumentasian
pelaksanaan pekerjaan pemasangan jaringan pipa akan memudahkan pada
saat pengoperasian dan pemeliharaan. Oleh karenanya sejak proses
persiapan pelaksanaan pekerjaan sampai dengan penyelesaian pekerjaan
hendaknya senantiasa mengikuti azas keteknikan yang handal.
Melalui Workshop on Pipe Laying (Workshop Perpipaan) ini para peserta

yang dalam hal ini adalah para personel penyusun modul Bintek di BTAMS
I dan BTAMS II bersama dengan Direktorat PSPAM serta PDAM undangan
sebagai nara sumber akan berlatih dan berdiskusi untuk memahami

2
bagaimana melakukan pemasangan perpipaan, secara efektif dan efisien

agar dapat digunakan dengan baik sesuai dengan fungsinya, sehingga pada
saat pengoperasian dan pemeliharaan jaringan perpipaan dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
Tujuan PROJECT NICHE/IDN/186 dalam memperkuat kapasitas dari BTAMS

I, BTAMS II dan Direktorat PSPAM ini, melalui NICHE/IDN/186 Project
terdapat enam paket pekerjaan yang akan dicapai, yang terkait dengan
paket pekerjaan yang terpisah, namun saling berhubungan, yaitu:
Tujuan Khusus 1 : Strategi Institusi (Paket Pekerjaan WP1)

a. Melakukan revisi terhadap visi dan strategi BTAMS I : Dilakukan
dengan melibatkan manajemen puncak yang relevan serta terintegrasi
dengan aspek gender dan peka terhadap persoalan sektor air minum
yang berlangsung.
b. Mengembangkan visi dan strategi institusi BTAMS II: Dilakukan dengan
melibatkan manajemen puncak yang relevan serta terintegrasi dengan
aspek gender dan peka terhadap persoalan sector air minum
yangberlangsung.
c. Mengevaluasi, merevisi dan implementasi Rencana Strategis BTAMS I :
Didasarkan pada rumusan visi dan strategi BTAMS I yang telah direvisi,
rencana strategis akan direview, diperbaiki dan diimplementasikan.
d. Membangun dan mengimplementasikan Rencana Strategis BTAM II:
Didasarkan pada rumusan visi dan strategi BTAMS II yang telah
direvisi, rencana strategis akan direview, diperbaiki dan
diimplementasikan.
Tujuan Khusus 2 : Komunikasi dan Fasilitasi (Work Package WP2)

a. Peningkatan kapasitas untuk komunikasi dan fasilitasi untuk
memperkuat pemberdayaan masyarakat; Strategi sosialisasi dan
komunikasi dan fasilitasi kapasitas BTAMS I & II untuk terlibat dengan
masyarakat lokal pengguna air minum akan diperkuat.

3
b. Pengembangan dan Pelaksanaan Rencana untuk penyebaran informasi

dan pengetahuan akan air minum; Sebuah Rencana Penyebaran
Informasi dan Pengetahuan akan dikembangkan dan
diimplementasikan. Pelaksanaan rencana akan dipantau selama
proyek.
Tujuan Khusus 3 : Sistem Organisasi dan Manajemen (Work Package WP3)

a. Mengembangkan kapasitas manajemen organisasi ; Pengetahuan,
keterampilan dan sikap manajemen organisasi akan ditingkatkan.
Konsep dan pelatihan yang menjadi dasar dari organisasi
pembelajaran akan dieksplorasi dan diterjemahkan ke dalam catatan
konsep untuk mengubah struktur organisasi yang ada di BTAMSI dan II
menjadi organisasi pembelajaran.
b. Meningkatkan dan Menerapkan sistem Integral Manajemen Mutu ISO-
terakreditasi di BTAMS I dan II; Sistem manajemen mutu akan ditinjau
dan ditingkatkan guna mendapatkan sertifikasi ISO yang relevan.
c. Pengembangan dan Penerapan sistem operasional ICT (Information
and Communication Technology/ Technologi Informasi dan
Komunikasi, TIK) untuk memfasilitasi proses berbagi pengetahuan dan
data antara BTAMS I dan II dan Direktorat PAM; Sebuah sistem
operasional ICT untuk memfasilitasi proses berbagi pengetahuan dan
data akan dikembangkan dan diperbaiki selama proyek pelatihan
berlangsung.
d. Melengkapi laboratorium dan pelatihan instruktur di kedua lokasi;
Peralatan di laboratorium akan ditingkatkan. Staf akan dilatih secara
langsung (on-the-job) untuk menggunakan peralatan yang telah
diperbaharui.
Tujuan Khusus 4 : Mengevaluasi dan memperbaharui program pendidikan

dan pelatihan (Work Package WP4)
a. Pengembangan dan penerapan sistem TNA yang telah ditingkatkan;
Instrumen dan pedoman TNA akan dikembangkan dan diterapkan dan
hasilnya dianalisis.

4
b. Penguatan kapasitas staf untuk mengembangkan pelatihan yang

dibuat khusus yang mencerminkan kebutuhan klien; Output dari
perbaikan sistem TNA akan diterjemahkan ke dalam program
peningkatan kapasitas operasional di mana pelatihan yang dibuat
khusus yang mencerminkan kebutuhan klien.
c. Evaluasi dan pembaharuan terhadap sistem monitoring dan evaluasi
untuk BTAMS I & II; Pemantauan dan sistem pelatihan yang ada akan
diperbarui. Penerapan sistem akan dipantau selama proyek
berlangsung.
d. Review dan perbaikan materi pembelajaran, metodologi dan
kurikulum pada air minum dari BTAMS I & II dan Dit. PAM ; Proyek ini
akan meninjau materi pelatihan, metodologi dan kurikulum terkait
dengan melibatkan spesialis / pakar internasional (IHE, VEI, TU Delft-
) dan spesialis / pakar dari Indonesia (ITB,ITS).
e. Pengembangan dan penerapan strategi dan material untuk menjamin
kualitas eksternal instruktur; Sebagai bagian dari monitoring yang
lebih baik dan sistem evaluasi untuk program pelatihan, mekanisme
akan dikembangkan untuk menjamin kualitas (eksternal) instruktur.
Tujuan Khusus 5 : Penguatan Kapasitas Individu (WorkPackageWP5)

a. Magang kerja untuk staf BTAMS I & II dan Dit. PAM di PDAM dan/ atau
organisasi pelatihan ; staf di BTAM I dan II dan Dit. PAM akan
mengikuti magang kerja dan dua magang yang lebih kecil di PDAM
untuk mendapatkan pengalaman kerja secara langsung tentang utilitas
air.
b. Pendidikan setingkat S2 sains ; 5 staf BTAM I, 3 staf BTAMS II dan 2
staf Dit. PAM akan mengikuti program S2/Master dalam disiplin ilmu
yang relevan di Belanda.
c. Pendidikan setingkat S1 Teknik Lingkungan ; 2 staf BTAMS I dan 2 staf
BTAMS II akan mengikuti program S1/Sarjana Teknik Lingkungan di
institusi di Indonesia.
d. Pelatihan untuk semua instruktur BTAMS I dan II dan Dit. PAM di
bidang air minum ; proyek ini akan menyediakan/ mengembangkan

5
lintasan pelatihan, berdasarkan kebutuhan pelatihan yang telah

diidentifikasi, untuk staf BTAMSI dan II dan Dit PAM.
e. Pelatihan untuk semua instruktur BTAMS I dan II dan Dit. PAM pada
pengetahuan didactical, ketrampilan dan sikap terhadap fasilitasi ;
Pelatihan didactical akan menjadi komponen atas semua pelatihan
teknis untuk memungkinkan instruktur berpengalaman dalam
penerapan konsep-konsep didactical dan metode baru dalam praktek.
f. Pelatihan instruktur pada kemampuan bahasa Inggris ; Untuk
memastikan instruktur akan bisa mendapatkan program pelatihan dan
pendidikan dengan maksimal dan proyek ini akan meningkatkan
kemampuan Bahasa Inggris mereka.
g. Pelatihan instruktur di BTAMS I & II dalam menggunakan peralatan
laboratorium ; Staf terkait akan mendapatkan pelatihan secara
langsung dalam menggunakan peralatan laboratorium yang terbaru.
Tujuan Khusus 6 : Investasi dalam peningkatan sarana (Work Package

WP6)
a. Memperbaharui dan meningkatkan fasilitas belajar umum,
laboratorium pelatihan dan peralatan; fasilitas dan peralatan
pembelajaran umum akan ditingkatkan.
b. Memperbaharui dan meningkatkan fasilitas siswa di BTAMS I dan II;
Fasilitas siswa akan diperbaharui.
2. MAKSUD DAN TUJUAN WORKSHOP

Maksud dari kegiatan Workshop on Pipe Laying ini adalah :
a. Pelatihan bagi semua instruktur dari BTAMS I dan II serta Direktorat
PSPAM di bidang air minum ; Proyek ini akan memberikan/membangun
lintasan pelatihan, berdasarkan kebutuhan pelatihan yang telah
diidentifikasi untuk semua staf BTAMS I dan II serta Direktorat PSPAM.
b. Pelatihan para instruktur dari BTAMS I dan II serta Direktorat PSPAM
pada pengetahuan didaktikal, ketrampilandan sikap akanfasilitas ;
Pelatihan secara didaktikal akan menjadi suatu komponen akan semua

6
pelatihan teknis untuk memberikan pengalaman kepada semua

instruktur dalam penerapan konsep didaktikal dan metode baru dalam
praktek.
c. Peningkatan kemampuan peserta dalam mengembangkan konsep serta
modul yang terbaik untuk pelatihan atau bimbingan teknis tentang
Pipe Laying, sehingga menjadikan proses pembelajaran dan pelatihan
lebih baik dan terkini.
Tujuan kegiatan Workshop on Pipe Laying ini adalah :

1. Penyusunan konsep penyempurnaan Materi Bimbingan Teknis (Bimtek)
Perpipaan.
2. Penyusunan konsep penyempurnaan peralatan praktikum Bimbingan
Teknis (Bimtek) Pemasangan Perpipaan.
3. KELUARAN
3.1. Keluaran yang diharapkan dari Peserta
Selama Workshop on Pipe Laying ini berlangsung, diharapkan dapat
menghasilkan beberapa keluaran bagi peserta, diantaranya :
a. Peserta mampu mengembangkan konsep serta modul yang terbaik
untuk bimbingan teknik perpipaan, sehingga menjadikan proses
pembelajaran dan bimbingan teknik yang lebih baik dan terkini.
b. Peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan memahami
bagaimana melakukan pemasangan pipa, khususnya dalam
jaringan perpipaan air bersih, secara efektif dan efisien sehingga
dapat digunakan dengan baik sesuai dengan fungsinya berdasarkan
perkembangan permasalahan-permasalahan terkini yang sedang
dan akan dihadapi.
c. Peserta dapat meningkatkan ketrampilan dalam menggunakan
peralatan pelatihan yang ada, terutama peralatan yang
berhubungan, sehingga mampu memberikan instruksi yang tepat
pada saat pelatihan berlangsung.

7
3.2. Keluaran yang diharapkan dari Tenaga Ahli/Spesialis Indonesia

Dalam melakukan workshop, spesialis diharapkan dapat menghasilkan
keluaran (Output) sebagai berikut:
a. Melakukan pendampingan terhadap spesialis Belanda selama
Workshop on Pipe Laying berlangsung, serta mengarahkan
jalannya workshop sesuai dengan topik yang dibahas.
b. Memberikan materi dan masukan terhadap modul yang dimiliki
BTAMS tentang Pipe Laying, untuk pengembangan kedepan dan
berdasar saran masukan spesialis dari Belanda.
c. Melakukan pembinaan dan memberikan masukan kepada BTAMS I
dan BTAMS II pasca Workshop on Pipe Laying, khususnya
pengembangan dan perbaikan terhadap modul yang selama ini
dipakai sehingga menjadi lebih baik dan terkini sesuai dengan
kebutuhan yang ada.
d. Evaluasi terhadap kinerja BTAMS I dan BTAMS II pada hasil
Workshop on Pipe Laying yang telah dilaksanakan sebelumnya,
serta proses penerapan pasca workshop tersebut terhadap modul
bimbingan teknik yang diterapkan oleh BTAMS I dan BTAMS II.
e. Spesialis perpipaan diharapkan membuat :
1). Jadwal waktu kerja (working time sheet) sesuai program
aktivitas dan durasi (man-days) masing masing dengan total 21
hari sebagaimana jadwal pelaksanaan, yang terdiri dari 10
mandays untuk workshop, 6 mandays untuk coaching dan 5
mandays untuk evaluation.
2). Pelaporan secara periodik terhadap kondisi perkembangan
masing-masing BTAMS dalam rangka untuk mencapai target
output (keluaran) yang telah ditetapkan, yaitu laporan
terhadap kegiatan yang telah dilakukan spesialis berdasarkan
masing-masing program aktivitas, yakni:
- laporan lengkap sebagai pendamping spesialis pompa dan
genset dalam Workshop on Pipe Laying dalam pelaksanaan
workshop.

8
- laporan kegiatan pasca workshop, yaitu

coaching/pembinaan terhadap proses penerapan kegiatan
workshop yang telah diberikan oleh spesialis Belanda di
BTAMS I dan BTAMS II, terutama sehubungan dengan
pengembangan dan perbaikan modul pelatihan yang
berhubungan dengan pompa dan genset.
- laporan evaluasi terhadap kinerja BTAMS I dan BTAMS II
sehubungan dengan peningkatan modul yang dimiliki untuk
pengembangan ke depan sesuai hasil kegiatan workshop dan
coaching yang telah dilakukan sebelumnya.
4. TENAGA AHLI
Workshop ini dipandu oleh 2 orang tenaga ahli atau spesialis, yakni
Spesialis dari Belanda dan Spesialis dari Indonesia :
a. Spesialis dari Belanda adalah Mr. Maarten Blok dari Vitens Evides
International.
b. Spesialis dari Indonesia adalah Ir. Soetarmo, Dipl.SE, praktisi air minum.
5. PELAKSANAAN WORKSHOP
5.1 Lokasi Workshop

Kegiatan workshop ini diselenggarakan di Balai Teknik Air Minum, Jl.
Chairil Anwar 1 Bekasi Timur.
5.2 Pelaksanaan Workshop

Kegiatan workshop dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Selasa s/d Kamis tanggal 20 s/d 22 September
2016.
5.3 Peserta Workshop

a. BTAMS I Bekasi : 5 orang

9
b. BTAMS II Surabaya : 2 orang

c. Direktorat PSPAM : 2 orang
d. PDAM Kota Malang : 2 orang
e. PDAM Kota Batu : 1 orang
f. PDAM Kota Tangerang : 1 orang
g. PDAM Kota Bekasi : 1 orang
h. PDAM Kota Padang : 1 orang
i. PDAM Kota Depok : 1 orang
Jumlah : 16 orang
5.4 Metode Pelaksanaan Workshop
Kegiatan workshop
 Presentasi dari Spesialis Vitens Evides, Belanda tentang
pelaksanaan pemasangan pipa, perbaikan pipa, operasional
jaringan pipa distribusi, penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja yang dilakukan di Vitens Evides, Belanda.
 Presentasi dari BTAMS I Bekasi tentang Bimbingan Teknis
Transmisi dan Distribusi di BTAMS I Bekasi.
 Presentasi dari BTAMS II Surabaya tentang Bimbingan Teknis
Trabsmisi dan Distribusi di BTAMS II Surabaya.
 Feed back atau masukan dari peserta workshop.
 Kunjungan/peninjauan lapangan peralatan praktikum perpipaan di
BTAMS I Bekasi.
 Pembahasan evaluasi dan penyempurnaan materi Bimtek
Perpipaan untuk diklat BTAMS I dan II.
 Diskusi TOR.
 Kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam pelaksanaan program workshop selama 3 hari telah dilaksanakan

tahapan workshop sebagai berikut :
Hari ke-1 (Selasa) :

10
a. Pengantar dan penjelasan workshop.

b. Presentasi dari Spesialis Belanda, Spesialis dari Indonesia, BTAMS I
Bekasi, dan BTAMS II Surabaya.
c. Feed Back dari peserta workshop.
d. Diskusi group tentang materi pelatihan perpipaan.
Hari ke-2 (Rabu) :
a. Presentasi group diskusi tentang materi pelatihan perpipaan.
b. Sharing pengalaman dari PDAM dalam pelaksanaan pemasangan pipa,
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, pengoperasian jaringan
pipa.
c. Kunjungan lapangan ke BTAMS I Bekasi untuk melihat fasilitas dan
peralatan praktikum operasi dan perawatan pompa dan peralatan
mekanikal dan elektrikal lainnya yang ada di BTAMS I Bekasi.
Hari ke-3 (Kamis) :

a. Presentasi dari Spesialis Belanda keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Review pelaksanaan workshop hari ke-1 dan hari ke-2 oleh Spesialis
Indonesia.
c. Lanjutan diskusi group tentang materi operasi dn perawatan pompa.
d. Diskusi draft pointer TOR pelatihan operasi dan perawatan pompa.
e. Review pelaksanaan workshop hari ke-3.
f. Penutupan.
5.5 Jadual Kegiatan Workshop

Tabel 1 Jadual Kegiatan Workshop
Hari Waktu Sesi Pembicara/Fasilitator/Peserta
Hari Pertama 08.30 - 09.00 Registrasi Peserta
Selasa 09.00 - 09.30 Pembukaan Kepala Balai Teknik Air Minum
20 Sep 2016
09.30 – 09.45 Perkenalan dan foto bersama Seluruh peserta
09.45 – 10.00 Coffee/Tea Break
10.00 – 11.30 Perpipaan di Belanda VEI Specialist
11.30 – 12.30 Perpipaan di Indonesia IDN Specialist
12.30 – 13.30 Ishoma
13.30 – 14.30 Bimtek Perpipaan BTAM Bekasi BTAM Bekasi

11
14.30 – 15.30 Bimtek Perpipaan BTPLP Surabaya

15.45 – 16.30 Kesimpulan dari Ahli VEI/IDN Specialist
Hari Kedua 09.00 – 09.45 Review dari Ahli VEI Specialist
Rabu 09.45 – 10.00 Coffee/Tea Break
21 Sep 2016
10.00 – 12.00 Sharing dari PDAM Tangerang, Depok, Batu,
Padang
12.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 14.00 Sharing dari PDAM Bekasi, Malang
14.00 – 15.00 Kunjungan ke workshop BTAM Bekasi
15.15 – 16.30 Diskusi Panel BTAM, BTPLP, PDAMs
Hari Ketiga 09.00 – 10.00 Diskusi Kelompok A BTAM, BTPLP, PDAMs
10.00 - 10.15 Coffee/Tea Break
10.15 – 11.15 Diskusi Kelompok B BTAM, BTPLP, PDAMs
11.15 – 12.15 Diksusi Kelompok C BTAM, BTPLP, PDAMs
12.15 – 13.15 Ishoma
13.15 – 15.00 Draft TOR Specialist
15.15 – 16.00 Kesimpulan, Penutupan Seluruh peserta
6. MATERI WORKSHOP
6.1 Materi workshop hari-1

6.1.1 Pengantar dan Penjelasan Workhop
Pengantar dan penjelasan workshop disampaikan oleh Kepala
Balai Teknik Air Minum Bekasi dan Indonesian Specialist, Ir.
Soetarmo, Dipl.SE.
Pokok-pokok bahasan dari pengantar dan penjelasan

workshop :
 Berdasarkan pada Capacity Building for High standard
Education and Training Programmes for the Water and
Sanitation Sector In Indonesia (NICHE/IDN/186), IHE Delf
bersama dengan Vitens Evides International (VEI), Institut

12
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Institut Teknologi

Bandung (ITB) telah membentuk konsorsium melalui
Memorandum of Agreement pada tahun 2013 untuk
melaksanakan peningkatan kapasitas sumber daya BTAMS
Wilayah I Bekasi dan BTAMS Wilayah II Surabaya.
 Program ini ditujukan untuk memperkuat BTAMS I Bekasi,
BTAMS II Surabaya dan Direktorat Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (PSPAM) dalam rangka memastikan
bahwa organisasi ini mampu memenuhi tugas utama
mereka dalam membangun kapasitas sumber daya, secara
khusus, pada PDAM yang ada di Indonesia agar menjadi
perusahaan daerah yang sehat dan berkelanjutan.
 Untuk mencapainya, program ini akan fokus dalam upaya
mengembangkan kapasitas BTAMS I Bekasi dan BTAMS II
Surabaya, baik dalam hal merancang, menyusun,
mengelola, melaksanakan, serta menjamin program
pelatihan dan pendidikan yang berkualitas tinggi. Program
pelatihan ini juga menggunakan pendekatan terpadu
dengan mempertimbangkan gender serta pasar yang
berlaku dalam sistem penyediaan air minum.
 NICHE/IDN/186 Project melalui program kegiatan tahun
2016 akan mengadakan Workshop on Pipe Laying yang
dilaksanakan pada saat ini, selama 3 hari, tanggal 20 – 22
September 2016. Menurut rencana workshop ini akan
diselenggarakan di BTAM Bekasi
 Workshop ini diikuti oleh peserta dari BTAM Bekasi, BTPLP
Surabaya, Direktorat PSPAM, dan beberapa perwakilan
undangan dari PDAM di Indonesia.
 Dalam workshop ini akan difasilitasi oleh Spesialis dari VEI
Belanda dan Spesialis dari Indonesia.
 Setelah workshop berlangsung akan dilanjutkan dengan
coaching dan evaluasi kepada BTAM Bekasi dan BTPLP
Surabaya.

13
 Selama ini Bimtek Air Minum (termasuk perpipaan) bagi

seluruh PDAM di Indonesia dilaksanakan di BTAMS I
Bekasi, untuk melayani Bimtek Indonesia Bagian Barat
(Sumatera, Jawa, Kalimantan), dan di BTAMS II Surabaya
untuk melayani Bimtek Indonesia Bagian Timur (Sulawesi,
Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua). Namun pada
tahun 2016 telah keluar Keputusan Menteri PUPR yang
menetapkan bahwa Bimtek Air Minum akan dilaksanakan
di Bekasi (Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi I Bekasi
berubah nama menjadi Balai Teknik Air Minum Bekasi),
dan Bimtek Sanitasi/Penyehatan Lingkungan Permukiman
akan dilaksanakan di Surabaya (Balai Teknik Air Minum
dan Sanitasi II Surabaya berubah nama mejadi Balai Teknik
Penyehatan Lingkungan Permukiman Surabaya). Dengan
demikian tugas BTAM Bekasi akan difokuskan melayani
semua kebutuhan Bimtek Air Minum di seluruh Indonesia.
 Melalui proses Bimtek Perpipaan, diharapkan akan bisa
mencetak pelaksana/pengawas pekerjaan perpipaan
berkualitas baik, sehingga pelaksana/pengawas pekerjaan
perpipaan dengan baik, dan akan menghasilkan sistem
jaringan perpipaan yang handal.
 Proses bimtek pekerjaan perpipaan akan menghasilkan
pelaksana/pengawas yang berkualitas baik jika ditunjang
dengan materi pelatihan yang baik, peralatan praktikum
yang baik dan nara sumber yang baik.
 Materi pelatihan pekerjaan perpipaan yang ada merupakan
materi pelatihan yang sudah lama, disusun pada era tahun
1990 an, sehingga sudah saatnya dievaluasi untuk
disempurnakan dan disesuaikan dengan perkembangan
teknologi.
 Alat praktikum yang ada di BTAM Bekasi merupakan
peralatan yang sudah lama, diadakan pada tahun 1990 an,
sehingga sudah saatnya untuk dievaluasi, diperbaiki (yang

14
sudah rusak), diganti (yang sudah rusak) dan ditambah

dengan peralatan baru sesuai dengan perkembangan
teknologi. Dalam rangkaian kegiatan workshop ini
terdapat kegiatan kunjungan lapangan ke BTAM Bekasi
untuk melihat fasilitas dan peralatan praktikum operasi
dan perawatan pompa.
 Jadi tujuan dan sasaran workshop ini adalah untuk evaluasi
terhadap materi bimtek pekerjaan perpipaan yang ada
untuk menghasilkan konsep penyempurnaan materi bimtek
operasi dan perawatan pompa dan evaluasi peralatan
praktikum bimtek pekerjaan perpipaan yang ada untuk
menghasilkan konsep penyempurnaan peralatan praktikum
pekerjaan perpipaan.
 Dengan tujuan dan sasaran tersebut seyogyanya workshop
ini juga dihadiri oleh para trainer atau calon trainer
bimtek pekerjaan perpipaan. Pada tahap berikutnya perlu
diadakan pertemuan antara para trainer/calon trainer
pekerjaan perpipaanuntuk membahas materi bimtek dan
peralatan praktek bimtek hasil workshop.
 Bimtek pekerjaan perpipaanini sangat diperlukan oleh
semua PDAM di Indonesia, sehingga sangat diperlukan
partisipasi dan peran aktif seluruh peserta workshop
terutama dari peserta PDAM untuk bisa memberikan
masukan tentang kebutuhan bimtek ini di PDAM masing-
masing dan bisa memberikan sharing pengalaman operasi
dan pemeliharaan pompa dari masing-masing PDAM yang
bersangkutan.
 Ke depan BTAM Bekasi disamping melakukan bimtek
perpipaan juga diharapkan menjadi tempat untuk uji
kompetensi (sertifikasi) pelaksana/pengawas pekerjaan
perpipaan.
6.1.2 Materi Presentasi Tenaga Ahli VEI

15
Materi presentasi berupa pengalaman pemasangan perpipaan di

Vitens Evides, Perusahaan Air Minum di Belanda, disampaikan
oleh Mr. Maarten Blok.
Pokok-pokok bahasan dalam presentasi :

 Maarten Blok adalah salah satu dari 8 Supervisor pekerjaan
pemasangan pipa baik pemasangan baru maupun
rehabilitasi yang ada di Viten Evides International.
 Pembagian tugas Supervisor diatur sedemikian rupa, jika
salah satu tidak dapat menjalankan tugas dapat dicover
oleh Supervisor lainnya. Karena seluruh pekerjaan
dikendalikan dengan sistem informasi manajemen yang
baik.
 Seluruh pekerjaan dikendalikan dengan time schedule yang
ketat berbasis dengan menggunakan software aplikasi,
sehingga dapat diketahui progres fisik dan keuangan ke
dalam software dimaksud.
 Pengendalian administrasi kontrak senantiasa diperhatikan,
agar tidak terjadi pelanggaran dalam klausul kontrak.
 Perencanaan penggunaan keuangan untuk keperluan
pembelian material, tenaga kerja dan peralatan.
 Penggunaan alat pelindung diri dalam rangka menerapkan
keselamatan dan kesehatan kerja mendapat perhatian
serius. Karena kecelakaan kerja akan merugikan banyak
pihak, mulai dari pekerja yang bersangkutan, keluarga
sampai perusahaan.
 Ditekankan pentingnya as built drawing disediakan pada
saat pelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa. Hal ini
sangat diperlukan oleh pengelola (dalam hal ini PDAM),
untuk mengidentifikasi kembali jaringan pipa yang sudah
dipasang (tertanam di bawah permukaan tanah).

16
 Di Belanda pembuatan as built drawing menggunakan

sofware aplikasi ArcGIS, yakni berbasis pada Geographic
Information System.
 Tidak kalah pentingnya pemahaman tentang hidrolika pada
jaringan perpipaan harus dimiliki oleh pengelola SPAM.
6.1.3 Materi Presentasi Specialist Indonesia

Materi presentasi berdasarkan pengalaman di Indonesia dan
harapan ke depan agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik.

 Sering dikeluhkan besarnya kehilangan air secara fisik
mengindikasikan proses pemasangan pipa tidak dilakukan
oleh tenaga kerja yang kurang kompeten.
 Untuk mendapatkan hasil pekerjaan pemasangan pipa,
terdapat 4 aspek yang perlu diperhatikan : Pemilihan jenis
dan karakteristik pipa, pelaksanaan konstruksi pemasangan
pipa, pengawasan konstruksi pemasangan pipa,
keselamatan dan kesehatan kerja
 Pemilihan jenis pipa harus diperhatikan aspek teknis,
meliputi : pengaruh beban dari luar dan tekanan air di
dalam pipa.
 Kemampuan pipa beradaptasi dengan lingkungan di
sekitarnya, misalnya tanah yang korosi.
 Aspek biaya dan kemudahan memperoleh pipa menjadi
salah satu pertimbangan yang perlu diperhatikan.
 Dimensioning pipa perlu diperhatikan agar tidak terjadi
over design.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap pekerjaan

persiapan antara lain :

17
 Koordinasi pada tahap persiapan merupakan faktor yang

ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan proyek,
sehingga kegiatan ini perlu mendapat perhatian yang
serius.
 Setting out lapangan sebagai pekerjaan awal juga perlu
diperhatikan untuk mengantisipasi terjadinya pekerjaan
tambah/kurang.
 Menyiapkan shop drawing, untuk memberi gambaran
rencana pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
 Mobilisasi tenaga kerja, peralatan dan material, harus
diperhatikan penempatannya, termasuk kemungkinan
terjadinya langsiran untuk menuju lokasi pekerjaan.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan

pekerjaan konstruksi :
 Menentukan jenis galian tanah dengan memperhatikan
jenis tanah yang ada untuk menghindari terjadinya
longsoran yang berakibat pada lamanya penyelesaian
pekerjaan. Kemungkinan penggunaan alat berat,
kedalaman galian tanah, penggunaan perkuatan dinding
galian tanah dan penggunaan pasir sebagai bantalan
pipa.
 Jika terpaksa dilakukan pemotongan pipa, maka harus
dilakukan dengan teknik yang benar, agar memperoleh
sambungan pipa yang baik.
 Penyambungan pipa harus diperhatikan jenis pipa yang
akan disambung, menggunakan sambungan kaku atau
fleksibel. Yang perlu mendapat perhatian serius adalah
penyambungan pipa HDPE, karena penyambungan
dengan pemanasan yang tidak optimal akan menghasikan
sambungan yang tidak sempurna.
 Pengujian pipa dilakukan secara parsial berdasarkan
tekanan kerja yang akan dipikul oleh pipa. Selanjutnya

18
dilakukan general test untuk meyakinkan bahwa

sambungan-sambungan pipa pada titik-titik yang
dipergunakan pada tes parsial benar-benar sudah
tersambung secara sempurna.
 Disinfeksi dilakukan dengan membubuhkan kaporit,
dimaksudkan untuk membersihkan pipa dari kuman-
kuman penyakit. Sehingga pada saat dioperasikan, pipa
sudah dalam keadaan steril.
 Penggelontoran dilakukan untuk membersihkan pipa dari
sisa-sisa kotoran yang menempel pada dinding pipa.
 Hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian :

 Rekondisi jalan, harus mengikuti ketentuan yang
dikeluarkan oleh pengelola jalan.
 Membuat Rencana Anggaran Biaya, untuk memberikan
pengetahuan penyusunan anggaran biaya dengan
memperhatikan komponen-komponen biaya upah kerja,
peralatan dan material.
 Membuat jadual pelaksanaan pekerjaan, dapat
menggunakan sofware aplikasi atau secara manual.
 Membuat laporan harian dan mingguan, untuk
mengetahui kemajuan pelaksanaan pekerjaan hari demi
hari.
 Membuat as built drawing
 Membuat thrust block sebagai bangunan pelengkap agar
pipa tidak lepas dari sambungan, karena tekanan dari
dalam.
 Membuat sambungan rumah yang benar dan tidak bocor,
sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik bagi
pelanggan.
 Prinsip water hammer untuk memperoleh pengetahuan
tentang bahaya arus balik air di dalam pipa akibat
penghentian aliran secara tiba-tiba.

19
 Membuat peredam tekanan berlebih untuk menjaga pipa

dari kerusakan akibat tekanan berlebih.
 Membuat peta contour tekanan pada jaringan pipa,
untuk mengetahui situasi tekanan pada jaringan pipa.
Sehingga memudahkan untuk mengetahui kondisi
tekanan air untuk pengembangan pelayanan.
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja mengacu pada :

 Undang-undang nomor 1 tahun1970 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
 Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor
5/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
6.1.4 Materi Presentasi Balai Teknik Air Minum Bekasi

Materi presentasi Balai Teknik Air Minum Bekasi meliputi pola
rekruitmen peserta, program kerja, penjadualan dan
dokumentasi pelaksanaan bimbingan teknis.

 Koordinasi dilakukan untuk menyiapkan penyelenggaraan
bimtek pada tahap persiapan.
 Sosialiasi dilakukan kepada PDAM-PDAM tentang rencana
penyelenggaraan bimtek, agar PDAM menyiapkan tenaga
kerja yang akan diikutsertakan pada penyelenggaraan
bimtek.
 Penjaringan calon peserta dengan memperhatikan
Kebutuhan Akan Bimbingan Teknis.

20
 Seleksi calon peserta bimbingan teknis untuk mengetahui

pemenuhan persyaratan latar belakang pendidikan,
pengalaman pada jenis bimtek yang dipilih.
 Pelaksanaan bimtek diselenggarakan pada jadual yang telah
ditentukan.
 Evaluasi penyelenggaraan bimtek dilakukan untuk
mengetahui sampai sejauh mana efektifitas pencapaian
proses belajar mengajar.
 Monitoring dan evaluasi pasca bimtek dilakukan
pemantauan terhadap peserta bimtek di tempat kerja.
Dengan meminta informasi dari atasan langsung, sejauh
mana perubahan kompetensi peserta di tempat kerja
setelah mengikuti bimtek.
 Program bimtek yang ada di Balai Teknik Air Minum Bekasi
meliputi :
 Bidang Produksi air :
 Perencanaan Instalasi Pengolahan Air
 Operasi dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air
 Pengoperasian Instalasi Pengolahan Air
 Laboratorium dan Pengendalian Kualitas Air.
 Bidang Jaringan Transmisi dan Distribusi

 Perencanaan Jaringan Transmisi dan Distribusi Air
Minum
 Penanganan Kehilangan Air (Non Revenue
Water/NRW);
 Operasional dan Pemeliharaan Jaringan Transmisi
dan Distribusi;
 Supervisi Pemasangan Jaringan Perpipaan Air Minum
/ Pengawas Pemasangan Pipa;
 Bidang Mekanikal dan Elektrikal

 Mekanikal dan Elektrikal Air Minum;

21
 Pengoperasian dan Pemeliharaan Pompa dan Genset;

 Efisiensi Energi;
 Bidang pendukung lainnya

 Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan keuangan
berdasarkan SAK-ETAP;
 Bimbingan Teknis Pengembangan Pemasaran Air
Minum PDAM,
 Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Manajeman
Personalia PDAM.
 Bimbingan Teknis Supervisi Pemasangan Jaringan Perpipaan

Air Minum
Kegiatan bimbingan teknis Supervisi Pemasangan Jaringan
Perpipaan Air Minum mempunyai tujuan :
 Tujuan Instruksional Umum (TIU) :
Setelah mengikuti Bimbingan Teknis Supervisi
Pemasangan Jaringan Perpipaan Air Minum ini, peserta
diharapkan mampu menjelaskan teknis pengawasan /
supervisi pada pekerjaan pemasangan pipa air minum
dengan baik sesuai dengan persyaratan teknis yang
ditentukan, serta diharapkan mampu melakukan
pekerjaan pemasangan pipa, dan rehabilitasi jaringan,
serta mampu melakukan pemeliharaan jaringan pipa air
minum agar dapat berfungsi sesuai dengan yang
direncanakan
 Deskripsi Singkat :
Bimbingan Teknis ini, memberikan penjelasan tentang
Administrasi Proyek pada pekerjaan pemasangan pipa air
minum, Gambar Jaringan Pipa, Penyusunan RAB
Pekerjaan Pemasangan Pipa, Penyusunan Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan, hidrolika dan Pompa,

22
Pengenalan Pipa dan Perlengkapannya, Penyambungan

Pipa dan Fitting, Sambungan Rumah, Bangunan
Perlintasan, Penanganan Pipa (Handling), Pengetesan
Pipa dan Desinfeksi, Perlindungan Sambungan Pipa,
Pekerjaan Uitset dan Tanah, Laporan Pelaksanaan
Pekerjaan, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan, serta pelaksanaan pekerjaan pemasangan
pipa air minum.
 Metoda Pembelajaran :
 Ceramah (Penjelasan Materi) di kelas
 Diskusi dan tanya jawab
 Praktek di Workshop
 Praktek pemasangan berbagai jenis pipa di simulator
pemasangan pipa
 Kunjungan Lapangan/Studi Lapangan
 Presentasi dan Diskusi
 Media Pendukung :
 LCD Projector
 Computer Jinjing/Laptop/PC
 Screen
 White Board
 Flipchart
 Wireless
 Sasaran peserta adalah :

 Kabag/Kasie Transmisi dan Distribusi;
 Staf Pemeliharaan Jaringan Tansmisi dan Distribusi;
 Pelaksana/Pengawas pekerjaan Jaringan Transmisi
dan Distribusi dari PDAM dan Instansi penyelenggara
SPAM lainnya

23
 Syarat/Kriteria Peserta
Pendidikan minimal STM, SMA dan atau yang sederajat,
dan atau telah bekerja di bagian Pengawasan dan
Operasional Pemeliharaan Jaringan Transmisi dan
Distribusi selama minimal 2 tahun dan atau mendapat
tugas mengikuti bimbingan teknis dari pimpinan
instansinya.
 Durasi / Lamanya Pelaksanaan Bimbingan Teknis :

Waktu yang diperlukan dalam pelaksanaan Bimbingan
Teknis ini adalah 73 Jam Pelajaran (1 jam pelajaran @
45 menit) atau lebih kurang 10 (sepuluh) hari.
Tabel-2 Jadual Pelaksanaan Bimtek Transmisi Distribusi di

Balai Teknik Air Minum Bekasi
No Nama Mata Pelajaran Jumlah JP
I Materi Pokok
1 Pengantar SPAM 2
2 Administrasi Proyek 2
3 Gambar Jaringan Pipa 2
4 Penyusunan RAB Pekerjaan Pemasangan Pipa 2
5 Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 2
6 Hidrolika 4
7 Pompa 4
8 Pengenalan Pipa dan Perlengkapannya 4
9 Penyambungan Pipa dan Fitting 4
10 Sambungan Rumah 2
11 Bangunan Perlintasan 2
12 Penanganan Pipa (Handling) 2
13 Pengetesan Pipa dan Desinfeksi 2
14 Perlindungan Sambungan Pipa 3
15 Pekerjaan Uitset dan Tanah 2
16 Laporan Pelaksanaan Pekerjaan 2
17 Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan 3
18 Praktek Pemasangan Pipa di Workshop Pipa 8
19 Praktek Pemasangan Pipa di Simulator 8
20 Kunjungan dan praktek penyambungan dan 8

24
No Nama Mata Pelajaran Jumlah JP

pengujian sambungan
II Materi Penunjang
1 Dinamika Kelompok 2
2 Presentasi dan Diskusi 3
3 Penjelasan Bimtek dan Pre test, Arahan Program, 3
Evaluasi dan Post Test
Jumlah Jam pelajaran 76
6.1.5 Materi Presentasi Balai Teknik Penyehatan Lingkungan

Permukiman Surabaya
Materi presentasi Balai Teknik Penyehatan Lingkungan
Permukman Surabaya meliputi pola rekruitmen peserta,
program kerja, penjadualan dan dokumentasi pelaksanaan
bimbingan teknis.
6.1.5.1 Program Kerja dan Pelaksanaan Bimtek Tahun 2016
Program kerja dan pelaksanaan bimtek yang
diselenggarakan oleh Balai Teknik Penyehatan
Lingkungan Permukiman Surabaya masih bercampur
dengan kegiatan bidang air minum. Hal ini disebabkan
oleh terbitnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat nomor 20/PRT/M/2016 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
setelah program Balai tersusun dan dilaksanakan.
Adapun penyelenggaraan program Balai Teknik
Penyehatan dan Lingkungan Permukiman dimaksud
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel-3 Kegiatan Bimtek di Balai Teknik PLP Wiyung Surabaya Tahun 2016

25
Pagu
Durasi Tanggal
No Nama Bimtek Peserta
(hari) Pelaksanaan
(orang)
1 Operator Transmisi dan Distribusi 20 5 20 – 26 Februari
Perencana Jaringan Transmisi dan Distribusi Air 25 10 15 - 26 Februari
2
Minum (Perencanaan dan EPANET)
3 Petugas Laboratorium 25 4 21 - 24 Maret
4 Operator IPA 30 10 21 Maret - 01 April
5 Hubungan Pelanggan dan Pemasaran 20 5 11 - 15 April
6 Mekanikal dan Elektrikal 30 10 11 - 22 April
7 Laporan Keuangan Sesuai SAK-ETAP 30 5 25 - 29 April
8 Pengelolaan Air Tak Berekening ( Non Revenue
30 10 16 - 27 Mei
Water / NRW )
9 Kasubag Personalia dan SDM 20 5 23 - 27 Mei
10 Bimbingan Teknis Provinsi COE NRW Kelas A 15 6 25 - 30 Juli
11 Bimbingan Teknis Provinsi COE NRW Kelas B 15 6 25 - 30 Juli
12 Bimbingan Teknis Provinsi COE NRW Kelas A 15 6 1 - 6 Agustus
13 Bimbingan Teknis Provinsi COE NRW Kelas B 15 6 1 - 6 Agustus
14 Bimbingan Teknis Provinsi COE NRW Kelas A 15 6 8 - 13 Agustus
15 Bimbingan Teknis Provinsi COE NRW Kelas B 15 6 8 - 13 Agustus
6.1.5.2 Bimbingan Teknis Bidang Air Minum

Bimbingan teknis bidang air minum meliputi beberapa
kegiatan antara lain :
 Bidang Produksi
 Operasi dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan
Air Minum
 Petugas Pengawasa Kualitas Air
 Bidang Jaringan Transmisi dan Distribusi

 Perencanaan Jaringan Pipa Air Minum dengan
Program Epanet
 Pengelolaan Air Tak Berekening ( NRW )
 Operator / Pelaksana Transmisi Distribusi
 Pengawas Pemasangan Pipa
 Bidang Mekanikal dan Elektrikal

26
 Mekanikal & Elektrikal

 Operator Pompa Genset
Tabel-4 Durasi Bimtek di Balai Teknik PLP Wiyung Surabaya tahun 2016
Jml Teori Praktek Jml. Waktu
No Bidang Bimbingan Teknis
Materi (%) (%) JP Bimtek
I Bidang Produksi
1 O & P Instalasi Pengolahan Air Minum 22 60 40 75 2 Minggu
2 Petugas Pengawas Kualitas Air 14 40 60 34 1 Minggu
II Bidang Jaringan Transmisi dan Distribusi
3 Perencanaan Jaringan Pipa Air Minum dengan 21 60 40 62 2 Minggu
Program Epanet
4 Pengelolaan Air Tak Berekening ( NRW ) 28 50 50 80 2 Minggu
5 Operator / Pelaksana Transmisi Distribusi 11 40 60 36 1 Minggu
6 Pengawas Pemasangan Pipa Air Minum 23 50 50 67 2 Minggu
III Bidang Mekanikal dan Eklektrikal
7 Mekanikal dan Elektrikal 23 50 50 76 2 Minggu
8 Operator Pompa & Genset 21 40 60 76 2 Minggu
6.1.5.3 Pelaksanaan Bimbingan Teknis Operator/Pelaksana

Transmisi dan Distribusi
 Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mengikuti Bimbingan Teknis Operator
Transmisi Distribusi, peserta diharapkan mampu
menjelaskan dan melaksanakan kegiatan dalam
bidang Transmisi Distribusi, serta pemeliharaan
sarana tersebut dengan baik dan benar sesuai
dengan Prosedur Operasional Standar (POS) dan
ketentuan teknis yang dipersyaratkan.
 Deskripsi Singkat :
Bimbingan Teknis Operator / Pelaksana Transmisi
Distribusi ini memberikan penjelasan teori dan
mempraktekkan tentang macam-macam pipa, cara
penyambungan dan pemasangannya, Pencegahan

27
lepasnya sambungan pipa, komponen pendukung

perpipaan, aspek keamanan (K3) serta bagaimana
cara menyimpan, perlintasan dan pengetesan pipa
dengan ketentuan teknis yang dipersyaratkan
 Metoda Pembelajaran :
 Pembelajaran di kelas
 Diskusi
 Tanya jawab
 Praktik di workshop perpipaan
 Media Pendukung :
 LCD Projector
 Komputer
 Screen
 White Board
 Flipchart
 Wireless
 Alat Peraga dan Peralatan Praktek
 Sasaran Peserta / Target Group

 Staf Teknik Transmisi Distribusi ;
 Staf Pemeliharaan Jaringan Transmisi
Distribusi;
 Syarat Peserta
Pendidikan minimal SMU dan sederajat, dan atau
telah bekerja sebagai staf Transmisi Distribusi /
staf pemeliharaan jaringan trandis PDAM minimal
1 (satu) tahun dan atau mendapat tugas mengikuti
bimbingan teknis dari atasannya.
 Waktu / Lama Bimbingan Teknis :

28
Waktu yang diperlukan dalam pelaksanaan

Bimbingan Teknis ini adalah 1 Minggu dengan
jumlah jam pelajaran 34 JP.
Daftar Mata Ajar Bimtek Operator Transmisi dan

Distribusi
Daftar mata ajar bimtek dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel-5 Bimtek Pipa Transmisi Distribusi Di Balai Teknik PLP Wiyung

Surabaya
No Mata Pelajaran Jam Pelajaran

1 Motivasi Kerja 2 JP
2 Pengenalan Pipa dan Perlengkapan 2 JP
3 Bangunan Perlintasan 2 JP
4 Perlindungan Sambungan Pipa 2 JP
Gaya Dorong pada Sambungan dan Block serta
5 2 JP
Water Hammer
6 Prinsip Kontinuitas 2 JP
7 K3 dan Lingkungan 2 JP
Praktek Pengenalan Aksesoris Pipa PVC, GI, HDPE
8 4 JP
(Workshop Pipa)
9 Praktek Penyambungan Pipa HDPE Butt Fushion 4 JP
Praktek Pemasangan Pipa HDPE, Sambungan SR &
10 8 JP
Pengetesan Pipa
11 Uji Wawancara 4 JP
Jumlah jam pelajaran 34 JP
6.2 Materi Workshop Hari ke-2

Pada hari ke-2 diselenggarakan paparan dari beberapa PDAM yang
diundang. Terdapat beberapa PDAM yang siap memaparkan secara
terstruktur dan terdokumentasi. Namun demikian terdapat beberapa
PDAM yang menyampaikan secara lisan saja.

29
Adapun PDAM yang memaparkan dapat dilihat pada penjelasan di

bawah ini :
6.2.1 Materi Presentasi PDAM Tirta Banteng Kota Tangerang
Materi presentasi PDAM Tirta Banteng Kota Tangerang meliputi
kondisi existing dan rencana pengembangan PDAM ke depan.
6.2.1.1 Kajian pasar
Berdasarkan hasil survey diperoleh data sebagai
berikut :
 Keinginan menyambung :
 94,6% responden non-pelanggan PDAM tertarik
untuk berlangganan
 5,4% reponden tidak tertarik untuk
berlangganan
 Keinginan membayar :
 Kesanggupan membayar biaya penyambungan
(BP) tidak lebih dari Rp. 1.500.000,-/SL
dengan cara dibayar kontan
 Mayoritas sanggup membayar tagihan bulanan
Rp. 75.000,- s/d Rp. 150.000
Berdasarkan hasil real demand survey dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :
Tabel-6 Hasil Real Survey Demand di PDAM Tirta Banteng Kota Tangerang
Keterangan Unit Per RT
Pengeluaran rata-rata pembelian air per RT per bulan Rp 60.000 – 100.000
Konsumsi air per RT per bulan M3/bulan 21
Liter/bulan 21.000
Harga rata-rata Rp/m3 6000
Kemauan membayar Rp/m3 3.600 – 7.000
Jumlah anggota per RT Orang 5
Konsumsi air per kapita Liter/org/hari 140

30
6.2.1.2 Pertumbuhan Jumlah Pelanggan

Pertumbuhan pelanggan secara kumulatif mulai
tahun 2005 sampai dengan bulan Agustus 2016 dan
panjang pipa terpasang secara kumulatif dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel-7 Pertumbuhan Jumlah Pelanggan dan Panjang

Pipa di PDAM Tirta Banteng Kota Tangerang
Jumlah Panjang Pipa
Tahun
Pelanggan (m)
2005 14.482 328.035
2006 15.417 330.180
2007 16.151 336.633
2008 16.623 339.772
2009 17.383 345.914
2010 17.832 419.883
2011 22.563 424.728
2012 24.508 427.894
2013 26.499 451.506
2014 27.526 456.796
2015 28.088 456.796
Agustus 2016 30.943 Tidak ada
data
6.2.1.3 Unit Produksi

Unit produksi untuk melayani sambungan pelanggan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel-8 Unit Produksi di PDAM Tirta Banteng Kota Tangerang
Unit Produksi Debit (liter/detik)

31
IPA 1 & 2 Mekarsari 150

IPA 3 & 4 Mekarsari 220
Sumur Bor 5
IPA Benda 50
IPA Banjar Wijaya 30
Jumlah 455
6.2.1.4 Manajemen Pelayanan

Manajemen pelayanan PDAM Tirta Benteng Kota
Tangerang senantiasa memperhatikan aspek
kepuasan pelanggan dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
 Dalam melaksanakan perbaikan disiapkan tim
24 jam.
 Pelayanan pembayaran dilaksanakan secara
online.
 Kualitas air dibeberapa tempat telah dapat
langsung diminum sesuai dengan kepmenkes no.
907/Menkes/SK/VII/2002 dan kepmenkes no.
492/Menkes/SK/VII/2010.
 Pelayanan keluhan pelanggan dilaksanakan
melalui sms walikota dan buku tamu walikota
serta buku tamu pdam tirta benteng kota
tangerang dan layanan telepon hotline.
 Peningkatan kualitas sdm terus dilakukan
melalui pendidikan dan pelatihan yang sesuai
dengan kebutuhan.
 Peningkatan kualitas peralatan dalam rangka
perbaikan

32
 Memberikan informasi kepada pelanggan

melaluiweb-site (www.pdamtirtabenteng.co.id)
6.2.1.5 Rencana Pengembangan

Pengembangan dilakukan melalui 3 (tiga) zona dalam
rangka pemerataan pelayanan di kota Tangerang
yang selama ini pelayanan kurang merata, zona
tersebut sbb :
 Zona I : kap. 500 l/det kec. Neglasari, Cipondoh,
Benda, Batuceper dan bandara Soekarno-Hatta
 Zona II : kap. 500 l/det. Kec Jatiuwung,
karawaci, periuk, cibodas
 Zona iii : kap. 500 l/det kec. Karang Tengah,
Pinang, Larangan & Ciledug
6.2.1.6 Investor
PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang menerapkan
sistem terbuka bagi investor yang bersedia
melakukan kerja sama. Berikut adalah investasi yang
telah ditanam oleh investor dalam rangka memenuhi
kebutuhan air warga kota Tangerang.
• PDAM Tirta Benteng kota Tangerang telah
melakukan kerjasama dengan investor PT Moya
Indonesia
• Investor tersebut diproyeksikan menanamkan
modalnya sebesar Rp. 1,o63 triliun. Dana
tersebut salah satunya akan digunakan untuk
menambah sambungan langganan sebanyak 12o
ribu
• Sambungan baru ini akan menambah 3o ribu
sambungan langganan yang sudah ada sehingga
jumlah sambungan langganan di kota Tangerang

33
akan menjadi 6o% dari jumlah warga kota

tangerang.
• Penambahan sambungan langganan ini
direncanakan selesai dalam kurun 5 tahun.
6.2.1.7 Potensi Pelayanan Air Bersih

• IPA 500 liter/det (PT. Moya), peruntukannya :
• Bandara Soekarno Hatta 200 liter/detik
• Wilayah Kec. Benda 150 liter/detik
• Wilayah Kec. Batuceper 50 liter/detik
• Wilayah Kec. Cipondoh 100 liter/detik
• Utk Soedirman one dan Apartemen Paragon sdh
ada permintaan air bersih
• Dengan ditindaklanjuti kerja sama dg PT. Moya
Tangerang, pelayanan air bersih di zona 1 sdh
bisa teratasi sekalipun msh kurang berkisar 250
liter/detik
• Pengembangan wilayah Kec. Periuk
membutuhkan 50 liter/detik dapat disupply dari
kelebihan kapasitas PT. Multi Agung Transco
penjual air melalui truk tangki
• Pengembangan wilayah Pinang dan Kunciran
dan sekitarnya, kerja sama dengan PT. BHJ
(Bintang Hytien Jaya), dgn merubah perjanjian
dari konsesi menjadi air curah, rencana tahap
awal 170 liter/detik
• Untuk apartemen ayodhya, kp kelapa, RS. Awal
bros dan perumahan premier park dapat
disupply dari kelebihan kapasitas 20 liter/detik
dari PT. Cilamaya
• Untuk Kec. Neglasari akan disupplay sebesar 80
l/d dari pengalihan supply ke Bandara Soeta,
krn kebutuhan air bersih Bandara Soekarno

34
Hatta sepenuhnya disupply dari produksi air

minum PT. Moya
• Rencana pengembangan SPAM zona 2
diupayakan kerja sama dengan TKR dan PT.
Moya, untuk zona 3 kerja sama dengan PT.
Moya
• Diharapkan lima tahun kedepan cakupaan
layanan sdh mencapai 62% (TB :46%; TKR : 16%)
dari existing thn 2014 27% (TB : 6%; TKR : 21%)
6.2.1.8 Pemilihan Material Pipa dan Accessories

 PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, sejak
berdiri pada tahun 1995, jaringan distribusi
perpipaan memakai pipa jenis PVC S 12.5
 Jaringan Sambungan Rumah (SR) memakai pipa
jenis steel galvanis
 Setelah Tahun 2005, Sambungan Rumah (SR)
diameter 13 mm sudah memakai pipa jenis
HDPE
 Dan Sambungan Rumah (SR) eksisting yang
memakai pipa steel galvanis di rehap dan di
ganti ke pipa jenis hdpe
 Setelah bekerjasama dengan investor PT. Moya
Tangerang pada tahun 2013 untuk jaringan pipa
distribusi sudah berganti ke pipa jenis HDPE
6.2.1.9 Permasalahan Terkait Jaringan Perpipaan

 Pipa PVC S 12.5 rawan bocor, karena beban
jalan yang meningkat, pelebaran jalan PU Bina
Marga, spesifikasi pemasangan yang tidak
sempurna, dan karakteristik pipa yang gampang
pecah (mungkin pengaruh penyimpanan atau
penanganan waktu pengiriman)

35
 Pipa Steel Galvanis, umur teknis di lapangan

kurang lebih 5 tahun, lebih dari 5 tahun terjadi
korosi dan pengecilan diameter dalam pipa
karena timbul karang penyumbatan
 Pipa HDPE, apabila terekpose tidak tahan api
dan sering terjadi bocor karena gigitan tikus
 Terjadi pemasangan pipa paralel sampai dengan
3 pipa dalam 1 (satu) ruas jalan, karena proyek
pemasangan dan sumber dana yang bertahap
 Masih adanya pipa distribusi di taping untuk
mengisi reservoir, sehingga kesulitan dalam
mengatur tekanan pada jaringan pipa
 Sejak pemasangan pipa jenis HDPE, dari
pengamatan melalui DMA terjadi 0% kehilangan
air pada jaringan distribusi
 Sudah jarang terjadi komplain air ga mengalir
akibat dari penyumbatan pipa Sambunga Rumah
(SR)
 Umur teknis HDPE lebih lama
6.2.2 Materi Presentasi PDAM Tirta Moedal Kota Semarang

Materi presentasi PDAM Tirta Moedal Kota Semarang meliputi
kondisi existing dan kriteria pemiihan jenis pipa yang
dipergunakan untuk pengembangan jaringan pipa di PDAM.

6.2.2.1 Visi
Menjadi Penyedia Air Minum Pilihan Masyarakat dan
Terbaik di Indonesia
Menjadi Penyedia Air Minum Pilihan Masyarakat

36
“Sebagai perusahaan penyedia air pilihan utama

masyarakat Kota Semarang dalam memenuhi
kebutuhan air bersih khususnya air minum”
Menjadi Penyedia Air Minum Terbaik di Indonesia
“Sebagai perusahaan penyedia air minum yang
memiliki kinerja terbaik di Indonesia dari aspek
teknis, keuangan dan organisasi”
6.2.2.2 Misi
Misi yang ingin dicapai oleh PDAM Tirta Moedal Kota
Semarang adalah :
 Profesional dalam pengelolaan perusahaan
 Memberikan Pelayanan Prima secara efektif &
efisien dalam memenuhi stantar kualitas,
kuantitas dan kontinuitas
 Melaksanakan aktifitas Pengelolaan Air Minum
yang Berwawasan Lingkungan
 Mengembangkan kapasitas SDM dengan
menerapkan teknologi tepat guna
 Memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah
yang berkesinambungan
6.2.2.3 Kondisi Existing PDAM Tirta Moedal Kota Semarang

Gambaran kondisi existing PDAM Tirta Moedal Kota
Semarang dapat dilihat di bawah ini :
 Jumlah penduduk : 1.780.000 jiwa
 Jumlah Kecamatan : 16 Kec
 Kecamatan terlayani : 16 Kec
 Kec. belum terlayani : - Kec
 Jumlah samb. rumah : 162.650 Unit
 Jml. pddk terlayani : 930.472 jiwa
 Cakupan pelayanan : 63, %
 Kapasitas terpasang : 3.333 liter/detik

37
 Kapasitas produksi : 2.895 liter/detik

 Kapasitas distribusi : 2.710 liter/detik
 Kapasitas air terjual : 1.369 liter/detik
 Idle Capacity : 438 liter/detik
 Kebocoran : 41,37 %
6.2.2.4 Permasalahan Pelaksanaan Pekerjaan Perpipaan
Tabel-9 Permasalahan Pelaksanaan Pekerjaan Perpipaan di PDAM

Tirta Moedal Kota Semarang
No Pekerjaan Permasalahan Solusi
1 Pemilihan Material & • Kualitas • Lakukan
Accessories • Belum familier evaluasi beberapa
dengan PDAM merk yang sudah di
pakai PDAM seluruh
pada umumnya.
• Harus
Standart SNI
Pelaksanaan • Perijinan dengan • Perlu lebih ditingkat
Konstruksi dinas lain kan koordinasi
• Keterbatasan lahan • Perlu adanya regu
untuk penempatan lasi yang mengatur
utilitas letak posisi utilitas.
Pengawasan Tidak konsistennya • Perlu dilakukan
Pemasangan Jaringan pengawas dalam seringnya pelatihan
Perpipaan mengawasi pekerjaan pengawasan
• harus bersertifikasi
Keselamatan dan Susahnya merubah Perlu dibuatkan
Kesehatan Kerja watak seseorang aturan tentang K3
akan peduli dilingkungan PDAM
terhadap
keselamatan kerja
6.2.3 Materi Presentasi PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi

38
Materi presentasi PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi meliputi

kriteria pemiihan jenis pipa dan accessories yang dipergunakan
untuk pengembangan jaringan pipa di PDAM, pekerjaan
pemsangan pipa dan pengujian pipa.

6.2.3.1 Kriteria Pemilihan Jenis Pipa dan Accessories
Penentuan kriteria pemilihan jenis pipa dan
accessories mengacu pada Standar Nasional Indonesia
(SNI) meliputi :
 Diameter Nominal(mm)
 Tebal Dinding Nominal(mm)
 Kelas Pipa
 Nama Pabrik Pembuat/Manufaktur.
 Merk Dagang Serta waktu (Bulan Dan Tahun)
Pembuatannya.
Jenis pipa dan accessories yang dipergunakan saat ini

lebih banyak menggunakan pipa Poly Vinyl Chloride
(PVC) dengan mengacu pada ketentuan tekanan
kerja.
6.2.3.2 Persyaratan Umum dan Teknis Pemasangan Pipa

 Rekanan harus menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan dokumen dan spesifikasi teknis.
Pekerjaan yang tidak tercantum dikerjakan
sesuai dengan praktek2 yang biasa dikerjakan
dan sesuai syarat pemberi tugas (PDAM).
 Teknis Dan Pengujian Pemasangan Pipa :
 Bertanggungjawab dalam pemasangan.
 Berhati-hati dalam pengerjaan.
 Kedalamaan Pipa.
 Ex : D = 50 mm, H= 70 cm

39
 Deviasi/penyimpangan harus mengikuti

pemberi tugas.
6.2.3.3 Pengendalian Pekerjaan Galian

 Lintasan Pipa Dan Kedalaman pipa harus sesuai
dengan yang diinginkan oleh pemberi tugas
(PDAM), kondisi galian pipa kering sehingga
aman dan efisien.
 Lebar galian sesuai spesifikasi teknis, tersedia
ruang penyambungan yang cukup
 Penimbunan galian
 Barikade dan papan petunjuk serta penerangan
jika diperlukan
 Pengamanan lalulintas
 Antisipasi gangguan pelayanan.
6.2.3.4 Pemasangan Pipa

 Penurunan Pipa
 Pemeriksaan
 Peletakan Pipa
 Pemotongan Pipa
 Kondisi yang tidak sesuai dengan pemasangan
pipa.
 Penyambungan Pipa :
 Mechanical Joint (Flange)
 Push On Joint (Socket
6.2.3.5 Pengujian Hidrostatis

Dilakukan dengan cara mengisi pipa dengan air
sampai penuh. Kedua ujung pipa ditutup dengan
blind flange yang kuat. Sedemikian rupa sehingga
ketika diberi tekanan hidrostatik kedua ujung pipa
tidak lepas. Tekanan pada saat pengujian disesuaikan

40
berdasarkan tekanan kerja yang akan dipikul oleh

pipa pada saat operasional.
6.2.4 Materi Presentasi PDAM Kota Malang

Materi presentasi PDAM Kota Malang meliputi kriteria pemiihan
jenis pipa dan accessories yang dipergunakan untuk
pengembangan jaringan pipa di PDAM, pekerjaan pemsangan
pipa dan pengujian pipa.

6.2.4.1 Latar Belakang Pemilihan Material Pipa dan
Accessories
Penerapan manajemen aset dalam rangka
menurunkan tingkat Non Revenue Water dengan
meningkatkan kualitas bahan pipa maupun assesories
untuk pemasangan/ penyambungan pipa.
6.2.4.2 Pemilihan Material Pipa dan Accessories

 Pemilihan material pipa menggunakan pipa High
Density Poly Ethylene karena :
 Anti karat dan aman bagi kesehatan
 Mudah dalam pemasangan dan ringan
 Mempunyai umur teknis hingga 50 thn lebih
 Harga sangat kompetitif
 Bersifat food grade jadi aman bagi kesehatan
 Assesories dari bahan ductile iron, karena sangat
kuat dan tidak mudah pecah/bocor (G.Joint,
universal coupling, zadel klem dll)
 Dari bahan stainless steel karena tidak mudah
berkarat (repair clamp, segel putar dll)
6.2.4.3 Spesifikasi Barang Yang Digunakan

 Pipa HDPE :

41
 Ukuran diameter Pipa Ø ½” = PN 20

 Ukuran diameter Pipa Ø 3/4”-1” = PN 16
 Ukuran diameter Pipa Ø 2” keatas= PN 12,5
 Pipa double layer warna biru strip kuning
sebagai tanda pipa PDAM Kota Malang
 Fitting Ø 1/2”-1” = PN 16
 Fitting Ø 2” keatas= PN 12,5
 Accessories dari bahan ductile iron min. PN
10
6.2.4.4 Cara Penyambungan Pipa HDPE
 Compression Fitting Joint untuk diameter pipa Ø
½” - Ø 4”
 Butt Fusion Joint untuk diameter pipa Ø 2”
keatas
 Electro Fusion Joint untuk diameter pipa Ø 2”
keatas
6.2.4.5 Pelaksanaan Konstruksi/Proses Penyambungan Pipa

HDPE dengan Compression Fitting
Pelaksanaan penyambungan ini memakai sambungan
pipa (fitting) HDPE atau HDPE Compression Fitting
dan tinggal disambungkan tanpa perlu memakai lem
Pelaksanaan :
 Buka compression collar dan lepaskan union dan
ring penjepitnya.
 Pasang union dan ring penjepit keujung pipa.
 Pasang kembali compression collar dan
kencangkan dengan tangan atau alat pengencang
standart.
 Lakukan hal yang sama pada pipa lainnya yang
akan disambung.

42

HDPE Butt Fusion
Pelaksanaan penyambungan ini menggunakan Mesin
Butt Fusion atau Welding Machine HDPE Pipe dengan
cara kedua ujung pipa dipanaskan sampai derajat
tertentu kemudian disambung menggunakan alat
Butt Fusion tersebut.
Pelaksanaan :
 Pasang ujung-ujung pipa yang akan disambung di
alat Butt Fusion.
 Kencangkan alat penjepitnya sampai kedua ujung
pipa berada dalam satu sumbu
 Ratakan ujung-ujung pipa dengan alat perata
elektrik sampai kedua pipa benar-benar rata dan
bersih
 Pasanglah alat pemanas diantara ujung-ujung
pipa dan panaskan plat pemanas sampai titik
senyawa
 Sambungkan dan tekanlah kedua ujung pipa yang
sudah dipanaskan sampai tekanan persenyawaan
yang sesuai.

HDPE Electro Fusion
Pelaksanaan penyambungan ini menggunakan Fitting
HDPE Electrofusion yang bisa dialiri listrik dan
membuat fitting di pipa tersebut panas dan bisa
menyatu dengan pipa tersebut dengan baik karena
panas yang ditimbulkan dari sambungan electrofusion
tersebut.

43
Pelaksanaan :
 Bersihkan ujung-ujung pipa yang akan disambung
 Pasang ujung-ujung pipa tersebut ke electro
fitting
 Hubungkan electroda yang ada di electrofusion
ke electro fitting dan hidupkan
Persenyawaan sambungan telah terjadi apabila
warna lampu indikator telah kuning
6.2.4.8 Kombinasi Sambungan HDPE

Metode Penyambungan Pipa HDPE seperti tersebut di
atas bisa dikombinasikan dengan Teknik Jointing
System menggunakan Flange dan Rubber Gasket dan
dijadikan suatu sistem sambungan atau HDPE
Jointing System yang biasa disebut dengan Flange to
Flange Connection. Flange to Flange Jointing System
ini biasa dilakukan karena pipa yang akan disambung
jenisnya berbeda jadi diperlukan sambungan yang
cocok pada metode penyambungan pipa HDPE
tersebut.
6.2.4.9 Pekerjaan Pengawasan di PDAM Kota Malang

Untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh rekanan
pengawasan dilakukan oleh Bagian Pengawasan
Pekerjaan (Satker),
Untuk pekerjaan operasional rutin pengawasan
dilakukan oleh Bagian yang bersangkutan (Waskat).
terintegrasi dengan sistem work order (SIWO) PDAM
menggunakan HP Android.
6.2.4.10 Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

44
Identifikasi kejadian bahaya pada saat pemasangan

pipa dengan memastikan kembali lokasi pemasangan
pipa sudah diamankan dengan memberi safety line/
rambu-rambu, sehingga aman dari kemungkinan
kecelakaan dari pengguna jalan lain.
6.2.4.10.1 Identifikasi Kejadian Bahaya Pada
Pekerjaan Galian dan urugan
Memastikan urugan tanah galian berada
pada jarak aman dari titik galian
(sebagai antisipsi urugan tanah galian
tidak jatuh/longsor kelobang galian )
6.2.4.10.2 Kelengkapan Alat Keselamatan Kerja
 Safety line
 Tiang safety line
 Rompi APD
 Cone Safety
 Topi/helm safety
 Sepatu Karet
 Kotak P3K
 Lampu hazart
 Rambu-rambu
6.2.4.11 Permasalahan Yang Timbul Pada Pemasangan Pipa

6.2.4.11.1 Masalah Teknis
 Bocor pada sambungan karena tidak
sempurna dalam prosedur
pemasangan pipa PE (buttfusion/
elektrofusion)
 Bocor pada fitting karena kurang
keras/kurang kuat dalam
pemasangannya

45
 Bocor karena menggunakan fitting

bukan fitting untuk pipa PE (gibault
joint, universal coupling)
6.2.4.11.2 Masalah Non Teknis

 Perijinan pada dinas terkait
 Perijinan pada masyarakat sekitar
 Pengawasan pekerjaan yang kurang
maksimal
6.2.4.12 Solusi Yang Telah Dilaksanakan

6.2.4.12.1 Masalah Teknis
 Menggunakan repair clamp stainless
 Menggunakan restrenaid coupling
with grip
 Menggunakan clamp stainless grip
6.2.4.12.2 Masalah Non Teknis
 Koordinasi dengan dinas terkait
lebih ditingkatkan
 Sosialisasi pada masyrakat sekitar
dengan pendekatan yang lebih baik
 Pengawasan pekerjaan lebih
ditingkatkan
6.2.5 Kunjungan Workshop

Kunjungan ke workshop Balai Teknik Air Minum Bekasi
diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi peralatan
workshop yang ada di Balai sebagai kelengkapan praktek
peserta bimtek.
Adapun peralatan yang terdapat di Balai dalam rangka
menunjang bimtek perpipaan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :

46
Tabel-10 Daftar Peralatan di Balai Teknik Air Minum Bekasi Untuk Bimtek
Perpipaan
Kondisi
No Nama Alat Merk/Type Tahun Jml Sat Fungsi
B RR RB
1 Cut Model Joint Coupling GIP - 1990 1 bh Alat peraga 1
100 mm penyambung-
an pipa
2 Cut Model Push On Joint ACP - 1990 1 Bh Alat peraga 1
100 mm penyambung-
an pipa
3 Cut Model Flexible Joint DIP - 1990 1 Bh Alat peraga 1
100 mm penyambung-
an pipa
4 Cut Model Push On Joint DIP - 1990 1 Bh Alat peraga 1
100 mm penyambung-
an pipa
5 Cut Model Push On Joint PVC - 1990 1 Bh Alat peraga 1
100 mm penyambung-
an pipa
6 Cut Model Sock Draat Dalam - 1990 1 Bh Alat peraga 1
Pipa GIP penyambung-
an pipa
7 Cut Model Jenis-jenis Pipa - 1990 1 Bh Alat peraga 1
(PVC 75 – 315 mm, GIP penyambung-
25 mm an pipa
8 Cut Model Flexible Joint GIP - 1990 1 Bh Alat peraga 1
100 mm penyambung-
an pipa
9 Cut Model Push On Joint and - 1990 1 Bh Alat peraga 1
Mechanical Joint DIP 100 penyambung-
mm an pipa
10 Repair Clamp DIP 100 mm 1990 3 Bh Alat peraga 2
penyambung-
an pipa
11 Cut Model Gibault Joint DIP - 1990 1 Bh Alat peraga 1
100 mm penyambung-
an pipa
12 Cut Model Air Valve 100 1990 1 Bh Alat peraga 1
mm penyambung-
an pipa
13 Cut Model Gate Valve 100 - 1990 1 Bh Alat peraga 1
mm penyambung-
an pipa
14 Water Meter Induk 100 mm Acharis 1990 2 Bh Alat peraga 2
penyambung-
an pipa
15 Water Meter Induk 150 mm Acharis 1990 1 Bh Alat peraga 1
pengukuran
debit
16 Butterfly Valve 400 mm - 1990 1 Bh Alat peraga 1
pengaturan
aliran
17 Cut Model Water Meter - 1990 4 Bh Alat peraga 1
12,5 - 25 mm pengukuran
debit
18 Cut Model PVC 12,5 - 300 - 1990 1 Set Alat peraga 1
mm dan Pipa PE 12,5 – 150 jenis-jenis

47
Kondisi
B RR RB
mm pipa
19 Model sambungan Rumah 1990 2 Uniy Alat peraga 2
20 Tanggem Kaki 1990 3 Unit Sarana kerja 3
21 Kompresor Shark 1990 1 Bh 1
22 Welding Machine PE 12,5 – 1990 1 Set Alat 1
150 mm penyambung
an jenis pipa
23 Welding Machine PE 12,5 – 1990 1 Set Alat 1
315 mm penyambung
an jenis pipa
24 Electromagnetic Flow Meter Fujitecom 1990 1 Set Alat peraga 1
System pengukuran
debit air bisa
di print1
25 Test Bench 1990 1 Set Kalibrasi 1
water meter
26 Welding Machine Listrik Panasonic 1990 1 Unit Menyambung 1
besi
27 Engine Pump Robin 1990 1 Bh Memompa air 1
28 Portable Crane Steel Okura 1990 2 Unit Memindahkan 1
alat beban
berat
29 Gate Valve 150 mm 1990 4 Bh Menutup dan 4
membuka
aliran air
membuka
aliran air
membuka
aliran air
32 Hydrant 1990 3 Bh 3
33 Snie Manual ½” – 1,5” Diamond 1990 4 Bh Membuat ulir 4 - -
draat pipa
34 Snie Manual ½” – 2” Diamond 1990 2 Bh Membuat ulir 2 - -
drat pipa
35 Ductile Pipe Cutter dengan Otsuka 1990 3 Unit Memotong - - 3
Diesel pipa
36 ACP Pipe Cutter max 200 SMC 746 1990 1 Bh Memotong 1 - -
mm pipa
37 Generator Set output 450 Watt Honda 1990 1 Bh Pembangkit - - 1
for Electromagnetic Flow EM650Z tenaga listrik
Meter
38 Kunci Pipa 57 – 36 mm Fukung 1990 2 Bh Memasang, 2 - -
Brand mengencang
kan dan
membuka
pipa
39 Kunci Pipa 200 – 48 mm Fukung 1990 2 Bh Memasang, 2
Brand mengencang
kan dan
membuka
pipa
40 PVC Pipe Cutter max 150 - 1990 1 Bh Memotong 1
mm pipa
41 Kunci Rantai untuk Pipa - 1990 4 Bh Alat bantu 4

48
Kondisi
B RR RB
150 mm peletakan
pipa
42 Kunci Rantai untuk Pipa - 1990 2 Bh Alat bantu 2
200 mm peletakan
pipa
43 Bor tangan - 1990 1 Bh - - 1
44 Machine Blade Holder (Cosmo - 1990 1 Set - - 1
Drinking Machine)
45 Tanggem Duduk - 1990 1 Bh - - 1
46 Bor Tapping Manual - 1990 1 Set Membuat ulir 1
drat pipa
47 Pipe Joint Tool Yamato 1990 2 Set Alat bantu 2
penyambung
pipa2
48 Regulator for Welding - 1990 3 Unit Alat bantu 3
penyambung
pipa
49 Bor Tapping Listrik Toshiba 1990 1 Set Membuat 1
lubang
connection
50 PVC Pipe Cutter max 50 Rothen 1990 2 set Memasang, 2
mm berger mengencang
kan dan mem
buka pipa
51 Bor Listrik Hitachi 1990 1 Set Memotong 1
pipa
52 Bor Tapping for PVC Cosmo 1990 2 Set Memotong 2
pipa
53 Sepatu Boot Karet 1990 43 Bh Sepatu kerja 43
54 Test Pump 1990 2 Set Menambah 2
tekanan air
pada saat test
pipa
55 Gergaji Besi 1990 4 Bh Memotong 4
besi
56 Gergaji Kayu 1990 4 Memotong 4
kayu
57 Tirus 1990 1 Bh Membuat 1
halus ujung
pipa
58 Kampak 1990 1 Bh 1
59 PVC Pipe Cutter 100 - 150 1990 1 Bh Memotong 1
mm pipa jenis
PVC
60 GI Pipe Cutter 11,5 - 50 1990 3 Bh Memotong 3
mm pipa jenis GI
61 Air Valve (Single) GIP 100 1990 5 Bh Alat peraga 5
mm praktek
62 Air Valve (Doblle) GIP 100 1990 1 Bh Alat peraga 1
mm praktek
63 Tee Clamp 100 mm 1990 2 Bh Alat peraga 2
praktek
64 Gibault Joint GIP 100 mm 1990 14 Bh Alat peraga 14
praktek
65 Bold Valve 100 mm 1990 3 Bh Alat peraga 3
praktek

49
Kondisi
B RR RB
66 Gibault Joint Adapter 100 1990 2 Bh Alat peraga 2
mm praktek
67 Gibault Joint Adapter 150 1990 2 Set Alat peraga 2
mm praktek
68 Gate Valve 100 mm 1990 2 Bh Alat peraga 2
praktek
69 Box Tool Set 1990 2 Bh Alat peraga 2
praktek
70 Mesin Snie and Cutter Listrik Asada 1990 1 Set Membuat ulir/ 1
drat dan
memotong
71 Tracker Sling 1990 2 Bh Alat praktek 1 1
perpipaan,
melepas dan
memasang
pipa 1
72 Tracker Tarik Dorong 1990 2 Bh Alat praktek 2
perpipaan,
melepas dan
memasang
pipa
73 Meteran Gulung 50 m 1990 4 Bh Mengukur 3
panjang
74 Meter Air ½” Berbagai Merk 1990 20 Unit Alat peraga 20
dan praktek
75 Manometer Pressure Gauge 0 Kecil 1990 5 Bh Mengukur 5
– 10 kg/cm2 tekanan air
78 Manometer Pressure Gauge 0 Besar 1990 1 Bh Mengukur 1
81 Master Meter Analog Kimon 1990 1 Bh Mengukur 1
akurasi meter
air
82 Master Meter Digital Linflow 1990 1 Bh Mengukur 1
akurasi meter
air
83 Metal Locator F-80, 1990 4 Bh Mencari 3 1
Fujitecom logam di
bawah tanah
atau box valve
84 Metal Locator F-90, 1990 1 Bh Mencari 1
Fujitecom logam di
bawah tanah
atau box valve
85 Water Pressure Recorder Fujitecom 1990 5 Unit Mengukur dan 5
mencatat
tekanan air
86 Pipe Metal/Cable Locator Fujitecom 1990 5 Unit Mencari letak 5
pipa logam

50
Kondisi
B RR RB
87 Acoustic Rod/Listening Stick FSB-7D, 1990 3 Unit Mendeteksi 3
Digital Fujitecom suara aliran
air
88 Water Leak Noise Correlator LC 2000, 1990 2 Unit Mencari titik 2
Fujitecom bocor air
dengan
mengetahui
jarak (semi
computerized)
89 Pipe Locator PL-130, 1990 3 Unit 3
Fujitecom
90 Water Leak Detector FD-10, 1990 13 Bh 13
Fujitecom
91 Water Leak Detector HG-10A II, 1990 2 Bh Menentukan 2
Fujitecom titik bocor air
di pipa
92 Water Leak Detector FD-10, 1990 13 Bh enentukan titik 6
Fujitecom bocor air di
pipa
93 Water Leak Detector WL-200, 1990 4 Bh enentukan titik 2 2
Fujitecom bocor air di
pipa
94 Acoustic Rod/Listening Stick - 1990 24 Bh Mendeteksi 24
Manual suara aliran
95 Meter Air BR 15 mm BR 2011 10 Bh Alat peraga & 10
praktek
praktek
praktek
98 Meter Air Yuta 15 mm Yuta 2011 10 Bh Alat peraga & 10
praktek
99 Meter Air Yuta 20 mm Yuta 2011 10 Bh Alat peraga & 10
praktek
100 Meter Air Linflow 15 mm Yuta 2011 10 Bh Alat peraga & 10
praktek
101 Meter Air Linflow 20 mm Linflow 2011 10 Bh Alat peraga & 10
praktek
102 Meter Air Linflow 25 mm Linflow 2011 3 Bh Alat peraga & 3
praktek
103 Meter Air Barindo 25 mm Barindo 2011 3 Bh Alat peraga & 3
praktek
104 Cut Modell Meter Air BR 15 BR 2011 1 Bh Alat peraga & 1
mm praktek
105 Cut Model Meter Air 15 mm Yuta 2011 1 Bh Alat peraga & 1
praktek
106 Cut Model Meter Air 15 mm Linflow 2011 1 Bh Alat peraga & 1
praktek
107 Sparepart Meter Air 20 mm BR 2011 2 Bh Alat peraga & 2
praktek
praktek
praktek
110 Sparepart Meter Air 20 mm Yuta 2011 2 Bh Alat peraga & 2
praktek

51
Kondisi
B RR RB
111 Sparepart Meter Air 25 mm Yuta 2011 2 Bh Alat peraga & 2
praktek
112 Sparepart Meter Air 15 mm Barindo 2011 2 Bh Alat peraga & 2
praktek
113 Sparepart Meter Air 20 mm Linflow 2011 2 Bh Alat peraga & 2
praktek
praktek
praktek
116 Basic Hydraulic Feed System Edibon 2011 1 Unit Alat peraga & 1
and Energy Losses Pipe praktek
headloss
117 Meja Rangka Besi - 2011 3 Unit Menyimpan 3
peralatan
118 Ragum Besar - 2011 3 Bh Penjepit 3
119 Kunci Pipa Kecil - 2011 3 Bh Membantu 3
penyambung
an pipa
120 Kunci Inggris Kecil - 2011 3 Bh Membantu 3
membuka dan
mengunci
baut
121 Kunci Ring - 2011 3 Bh Membantu 3
membuka dan
mengunci
baut
122 Kunci Pas - 2011 3 Bh Membantu 3
membuka dan
mengunci
baut
123 Obeng - 2011 3 Bh Membantu 3
membuka dan
mengunci
baut
124 Palu Besi - 2011 3 Bh Pemukul 3
125 Palu Karet - 2011 3 Bh Pemukul 3
126 Palu Kayu - 2011 3 Bh Pemukul 3
127 Tang Lancip - 2011 3 Bh Menjepit 3
128 Tang Biasa - 2011 3 Bh Menjepit 3
129 Tang Pengunci - 2011 3 Bh Menjepit 3
dengan
kuncian
130 Kunci L - 2011 3 Bh Membuka dan 3
mengunci
131 Kunci L Bintang - 2011 3 Bh Membuka dan 33
mengunci
132 Kunci Shock - 2011 3 Bh Membuka dan 3
mengunci
133 Tool Box - 2011 3 Bh Kotak 3
penyimpan
peralatan
kunci pipa
134 Kikir Bulat - 2011 3 Bh Mempertajam 3
gergaji
135 Kikir Persegi - 2011 3 Bh Mempertajam 3

52
Kondisi
B RR RB
gergaji
136 Bor Listrik Duduk - 2011 3 Unit Membuat 3
lubang
(mengebor)
137 Mata Bor Listrik Tangan Boss 2011 2 Unit Membuat 2
lubang
(mengebor)
138 Mata Bor Listrik Tangan Makita 2011 3 Unit Membuat 3
lubang
(mengebor)
139 Mata Bor Listrik Rotary Makita 2011 2 Unit Membuat 2
Hammer lubang
(mengebor)
140 Mesin Potong Besi - 2011 1 Unit Membuat 1
lubang
(mengebor)
141 Mesin Bor Listrik - 2011 3 Unit Membuat 3
lubang
(mengebor)
142 Mesin Bor Rotary Hammer - 2011 2 Unit Membuat 2
lubang
(mengebor)
143 Mesin Potong Pipa Type 3” to - 2011 1 Unit Membuat 1
6” lubang
144 Sarung tangan Kulit - 2011 12 Set Membuat 12
lubang
145 Mesin Trafo Las - 2011 1 Unit Memotong 1
pipa
146 Pompa Air Engine 3” - 2011 1 Unit 1
147 Helm Proyek - 2011 30 Bh Menyedot air 30
148 Lampu Senter Flashlight - 2011 6 Bh Melindungi 6
kepala
149 Lampu Senter Flashlight - 2011 6 Bh Penerangan 6
150 Gunting PE - 2011 6 Bh Penerangan 6
memotong
pipa PE
151 Mesin Gerinda Duduk Makita 2011 3 Unit Menghalus 3
kan permuka
an benda
152 Mesin Gerinda Tangan Makita 2011 3 Unit Menghalus 3
kan permuka
an benda
153 Mesin Genset 3,5 kVA - 2011 1 Unit Pembangkit 1
listrik
154 Kunci Shock 8 – 32 mm - 2011 13 Bh Membuka dan 13
mengunci
155 Tracker Sling Ukuran Sedang - 2011 4 Bh 4
156 Sepatu Kerja Yang Dilengkapi - 2011 Bh 4
Pelindung Metal
157 Sling Nylon 2 meter - 2011 4 Bh 4
158 Ragum/Catok/Tandem - 2011 4 Bh 4
159 Jas Hujan Lapang (Baju + - 2011 20 Bh 20
Celana)
160 Lori Rangka Besi Bulat - 2011 3 Bh 3
161 Mata Bor Tapping ½” - 2011 3 Bh 3

53
Kondisi
B RR RB
162 Mata Bor Tapping ¾” - 2011 3 Bh 3
163 Palu Karet 5 kg - 2011 3 Bh 3
164 Palu Karet 2 kg - 2011 3 Bh 3
165 Palu Besi 5 kg - 2011 3 Bh 3
166 Palu Besi 3 kg - 2011 3 Bh 3
167 Linggis Besi Ulir 20” - 2011 3 Bh 3
168 Kunci Inggris 12” - 2011 3 Bh 3
169 Kunci Pipa 14” - 2011 5 Bh 5
170 Kunci Pipa 12” - 2011 5 Bh 5
171 Obeng (-) ukuran 8 mm x 8” - 2011 5 Bh 5
172 Obeng (-) ukuran 8 mm x 6” - 2011 5 Bh 5
173 Tang Jepit 10” - 2011 5 Bh 5
174 Waterpass Digital - 2011 3 Bh 3
175 Meteran Laser Digital - 2011 3 Bh 3
176 Tang Lancip 8” - 2011 5 Bh 5
177 Tang Biasa 8” - 2011 5 Bh 5
178 Kunci L set ukuran 1,5 – 10 - 2011 2 Bh 2
mm
179 Slang Air Spiral Gulungan ½” - 2011 1 Bh 1
180 Test Bench : 2 tangki DN 15 – 40 2011 1 set Pengujian 1
pengujian Stainless Steel 5 mm, Linflow meter air
liter; 3 skala pengujian aliran
air 10 – 100 liter/jam, 100 –
1000 liter/jam, 1.000 – 10.000
liter/jam. Pneumatic Clamping
System termasuk nylon holder,
pipa stainless steel, panel
control manual, kompresor
1PK, pompa dilengkapi
dengan fasilitas test tekanan
air
181 Trenching Area, dilengkapi - 1 set Tipikal galian 1
dengan tipikal galian, sudut pipa
pemasangan bend
6.3 Materi Workshop Hari ke-3

Pada hari ke-3 pelaksanaan workshop difokuskan pada penyusunan
agenda pelatihan perpipaan. Peserta dikelompokkan menjadi 3
kelompok, masing-masing kelompok memaparkan hasil kajian
kelompok kemudian dibahas pada pembahasan pleno. Pembahasan
pleno menghasilkan usulan final pada sesi workshop untuk
dipergunakan sebagai pedoman pada penyusunan TOR yang akan
datang.
Pembagian tugas kelompok dibagi sebagai berikut :

54
 Kelompok A : Operator Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi

(Level Pelaksana)
 Kelompok B : Pengawas Pemasangan Pipa Distribusi (Level
Supervisor)
 Kelompok C : Pengambil Kebijakan (Manajemen)
6.3.1 Pembahasan Kelompok A

Kelompok A terdiri atas 4 orang, yaitu :
 Endro Siswanto
 Ni Putu Sri W.
 Mamduh
 Joko Surana
Pokok pembahasan : Modul Operator Jaringan Transmisi dan
Distribusi.
Hasil pembahasan dituangkan pada tabel di bawah ini :
Tabel-11 Hasil Pembahasan Kelompok A

No Mata Pelajaran Jml. JP
1 Pre Test 1
3 Motivasi dan Etos Kerja 2
4 Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan 3
5 Pengenalan Jaringan Pipa dan Pelrengkapannya 2
7 Sambungan Rumah 5
9 Penangan Pipa (Handling) 3
10 Pengetesan Pipa, Disinfeksi dan Flushing 4
12 Praktek Pembuatan As Built Drawing 2
14 Persiapan Praktek dan Peninjauan Lapangan 2
15 Praktek Pemsangan Pipa di Workshop 4
16 Praktek Pemasangan dan Pengetesan Pipa di Simulator 8
17 Kunjungan Lapangan 8

55

18 Post Test 1
Jumlah Jam Pelajaran 60
6.3.1.1 Target Peserta

Persyaratan peserta pada bimtek ini adalah :
 Staf/Operator Transmisi dan Distribusi
 Jenjang Pendidikan : minimal SMA/sederajat
atau SMP/sederajat dengan pengalaman
minimal 2 tahun
6.3.1.2 Hasil Pembahasan

 Persyaratan pengalaman kerja selama 2 tahun
sudah cukup memadai.
 Durasi pada jadual Membuat As Built Drawing
dianggap masih kurang memadai.
 Perlu dipertimbangkan jadual mata pelajaran
Hidrolika agar dialokasikan waktu yang cukup.
Disepakati alokasi waktu mata pelajaran
Hirolika sebanyak 6 JP.
 Mata pelajaran Keselamatan dan Kesehatan
Kerja agar disampaikan materi teori dan
praktek.
 Agar dipertimbangkan bagaimana caranya
seorang supervisor dapat melanjutkan
pelaksanaan proyek yang sedang berjalan.
 Bagaimana cara menguji peserta berhasil atau
gagal pada proses bimtek.
6.3.2 Pembahasan Kelompok B

Kelompok A terdiri atas 4 orang, yaitu :
 Andri Kurniawan

56
 Komar Ibrahim
 Mukhammad Firdaus
 M. Fadillah
Pokok Bahasan : Pengawas Pemasangan Pipa Transmisi dan Distribusi

Hasil pembahasan dituangkan pada tabel di bawah ini
Tabel-12 Hasil Pembahasan Kelompok B

1 Pre Test 1
3 Etos Kerja 2
4 Manajemen Konstruksi (manajemen traffic, manajemen konflik, 3
manajemen risiko)
5 Studi Lapangan 8
6 Penyusunan Jadual dan Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan 4
dengan “Kurva S”
7 Pengenalan Gambar Jaringan Pipa 2
11 Pekerjaan Uizet dan Tanah 2
12 Pengetesan Pipa dan Disinfeksi 2
13 Hidrolika 6
15 K3 dan Lingkungan 2
16 Pengenalan Manajemen Proyek 2
18 Teori Rencana Anggaran Biaya 4
19 Spesifikasi Teknis 2
20 Aspek Hukum 3
21 Praktek Pemasangan Pipa 4
22 Praktek Sambungan Rumah 4
23 Post Test 1
6.3.2.1 Target Peserta

57
Persyaratan peserta pada bimtek ini adalah :

 Kepala Seksi Teknik/yang membidangi pengawas
 Staf Senior Teknik
 Pendidikan minimal SMA/sederajat
6.3.2.2 Hasil Pembahasan

 Persyaratan peserta bimtek masih belum memberikan
persyaratan pengalaman bekerja, perlu ditambahkan
pengalaman bekerja selama minimal 2 tahun.
 Latar belakang pendidikan perlu mendapat perhatian,
minimal D3
6.3.3 Pembahasan Kelompok C

Kelompok C terdiri atas 4 orang, yakni :
 Suhadi
 Sun”an
 Darmadi
 Sulis Andri A
Pokok bahasan : “Pengambil Kebijakan Dalam Pelaksanaan Pekerjaan

Perpipaan”
Hasil pembahasan Kelompok C dituangkan pada tabel di bawah ini :
Tabel-13 Hasil Pembasan Kelompok C

1 Pre Test 1
3 Teknik Komunikasi 2
4 SMK3 & Lingkungan 2
5 Manajemen Proyek 2
6 Progges " Kurva S " 4
7 Pembuatan As Built Drawing 4

58

9 Supervisiory Manajemen 2
10 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya 4
11 Proses Pengadaan Barang dan Jasa 4
12 Penyusunan Spesifikasi Barang 2
12 Manajemen Asset 4
14 Manajemen Leadership 2
15 Post Test 1
Jumlah Pelajaran 38
6.4 Pembahasan Pleno

Setelah dilakukan pemaparan oleh masing-masing kelompok,
dilakukan pembahasan dalam pembahasan pleno. Seluruh peserta
yang hadir memberikan masukan, koreksi, saran guna penyempurnaan
penyusunan agenda pelatihan.
Dari pembahasan pleno diperoleh hasil sebagai berikut :
6.4.1 Bimtek Pelaksana/Operator Jaringan Pipa Transmisi dan

Distribusi (Level Pelaksana)
Tabel-14 Hasil Pembahasan Pleno Bimtek Pelaksana/Operator

Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi (Level Pelaksana)
1 Pre Test 1
4 Komunikasi 2
5 Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (Teori dan 3
Praktek)
6 Pengenalan Gambar Jaringan Pipa dan Pelrengkapannya 2
7 Prinsip Hidrolika 6
8 Pengenalan Pipa, Fitting dan Accessories 2
10 Sambungan Rumah 5
11 Penanganan Pipa (Handling dan mobilisasi)

59

12 Pemasangan Pipa 2
14 Pengetesan Pipa, Disinfeksi dan Flushing 4
16 Pemahaman Shop Drawing 2
17 Laporan Pelaksanaan Pekerjaan (Laporan Harian, Mingguan 6
dan lain-lain)
18 Praktek Penyambungan Pipa di Workshop 4
19 Praktek Sambungan Rumah 4
20 Praktek Pemasangan dan Pengetesan Pipa di Simulator 8
21 Persiapan Studi Lapangan 1
22 Studi Lapangan 8
23 Post Test 1
Dari hasil diskusi pada rapat pleno beberapa hal perlu

mendapat perhatian :
 Mata pelajaran Komunikasi diharapkan ada pembekalan
tentang prinsip-prinsip komunikasi. Keterampilan ini
diperlukan bagi seorang pelaksana untuk memudahkan
melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik pada saat
persiapan, pelaksanaan maupun pasca pelaksanaan
pekerjaan di lapangan
 Mata pelajaran Prinsip Hidrolika, sebagai dasar perhitungan
aliran air di dalam pipa harus dikuasai untuk memberikan
konsep bagaimana air mengalir di dalam pipa.
 Mata pelajaran Shop Drawing untuk memberikan
pemahaman tentang bagaimana membuat/memeriksa
gambar yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
 Praktek di workshop diberikan dalam durasi yang cukup
untuk memastikan seluruh peserta dapat melaksanakan
pekerjaan pemsangan pipa secara mandiri.

60
6.4.2 Pengawas Pemasangan Pipa Transmisi dan Distribusi (Level

Supervisor)
Tabel-15 Hasil Pembahasan Pleno Pengawas Pemasangan Pipa

Transmisi dan Distribusi (Level Supervisor)
1 Pre Test 1
4 Aspek Kepemimpinan 2
5 Manajemen Konstruksi (Manajemen Traffic, Manajemen 6
Konflik, Manajemen Risiko, Komunikasi, Role Play)
6 Aspek Hukum 3
7 Penyusunan Jadual dan Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan 4
dengan “Kurva S”
8 K3 Lingkungan (Pengendalian) 2
9 Prinsi-prinsip Hidrolika 6
10 Pengenalan Gambar Jaringan Pipa 2
11 Pekerjaan Uitzrt dan Tanah 2
15 Pengetesan Pipa dan Disinfeksi 2
17 Bangunagn Perlintasan 2
18 Penyusunan Anggaran Biaya 4
19 Spesifikasi Teknis 2
20 Praktek Pemsangan Pipa, Sambungan Rumah,Pengetesan Pipa 8
21 Persiapan Studi Lapangan 1
22 Studi Lapangan 8
23 Post Test 1

 Mata pelajaran manajemen konstruksi memberi bekal bagi
seorang pengawas (supervisor) pengetahuan tentang

61
manajemen konstruksi. Pengetahuan tentang pengaturan

lalu lintas, mengatasi konflik kepentingan baik secara
internal maupun eksternal dan mengelola risiko yang akan
timbul di lapangan.
 Mata pelajaran Membuat As Built Drawing memberikan
bekal kepada peserta untuk membuat gambar setelah
pelaksanaan pekerjaan selesai, sehingga dapat menjadi
dokumentasi yang diperlukan pada saat pengelolaan
berikutnya.
 Mata pelajaran membuat Rencana Anggaran Biaya
memberikan bekal kepada peserta pengetahuan tentang
komponen-komponen yang ada dalam rencana anggaran
biaya.
 Mata pelajaran Spesifikasi Teknis memberikan bekal
kepada peserta pengetahuan tentang spesifikasi teknis
pekerjaan perpipaan, sehingga pada saat melakukan
pengawasan dapat mengendalikan pekerjaan sesuai
dengan persyaratan yang diminta dalam spesifikasi teknis.
6.4.3 Pengambil Kebijakan Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Perpipaan

(Manajemen)
Tabel-16 Hasil Pembahasan Pleno Pengambil Kebijakan Dalam

Pelaksanaan Pekerjaan Perpipaan (Manajemen)
1 Pre Test 1
3 Teknik Komunikasi 2
4 K3 dan Lingkungan 2
5 Manajemen Proyek 2
6 Progres Kurva S 4
7 Pembuatan as Built Drawing 4

62

9 Supervisory Manajemen 2
10 Penysunan Rencana Anggaran Biaya 4
11 Pengadaan Barang dan Jasa 4
12 Penyusunan Spesifikasi Barang 2
13 Manajemen Aset 4
14 Manajemen Kepemimpinan 2
15 Post Test 1

 Mata pelajaran Pengadaan Barang dan Jasa memberi bekal
kepada peserta pengetahuan tentang proses pengadaan
barang dan jasa seuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
 Mata pelajaran Manajemen Kepemimpinan memberi bekal
kepada peserta tentang pengetahuan pengambilan
keputusan.
 Mata pelajaran Manajemen Aset memberi bekal kepada
peserta tentang pengetahuan mengelola aset yang dimiliki
perusahaan.
7. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 KESIMPULAN
1. Bimbingan teknis perpipaan sangat diperlukan oleh semua PDAM
di Indonesia, untuk melatih pengetahuan dan keterampilan
pemasangan, pengawasan dan manajemen pemasangan pipa.
2. Materi bibingan teknik yang dipakai sekarang merupakan materi
yang sudah lama, disusun tahun 1990 an, sudah saatnya
dievaluasi dan disempurnakan dan disesuaikan untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

63
3. Peralatan praktek di workshop Balai Teknik Air Minum sudah

lama, tapi masih berfungsi dengan baik untuk praktikum
pemasangan pipa. Namun demikian perlu tambahan tambahan
peralatan praktikum untuk menyesuaikan/mengikuti dengan
perkembangan teknologi.
7.2 SARAN
1. Materi bimbingan teknis dan peralatan praktikum perpipaan di
Balai Teknik Air Minum Bekasi perlu disempurnakan.
2. Materi bimbingan teknis dikelompokkan menjadi 3
level/tingkatan, yaitu :
a. Level dasar/basic : untuk pelaksana
b. Level middle/medium : supervisor
c. Level manajemen : untuk perencana (Kabag)
3. TOR (Term of Reference) rekomendasi penyempurnaan materi dan
peralatan praktikum hasil workshop perlu segera dibahas dengan
Balai Teknik Air Minum Bekasi. Dalam pembahasan ini disarankan
dihadiri oleh para trainer/nara sumber Perpipaan Transmisi dan
Distribusi.
4. Setelah dibahas di tingkat Balai Teknik Air Minum Bekasi dibahas
di tingkat Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mendapatkan
persetujuan, untuk dilaksanakan.
5. Dengan penyempurnaan materi bimbingan teknis dan peralatan
praktikum tersebut seyogyanya diikuti dengan pelatihan dan
konsolidasi para trainer/nara sumber, untuk meningkatkan
kualitas proses bimbingan teknis.
6. Ke depan, BTAM Bekasi bisa difungsikan juga sebagai tempat
pelatihan dan uji sertifikasi kompetensi operator dan karyawan
PDAM dan Pengelola Air Minum lainnya.

Laporan Workshop On Pipe Laying

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Workshop On Pipe Laying

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

i

DAFTAR ISI .................................................................... i

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

6.2.1.6. Investor ................................................... 32

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

6.2.4.11. Permasalahan Yang Timbul Pada Pemasangan Pipa .. 44

LAMPIRAN 1 : DAFTAR HADIR

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

Tabel-1 Tabel 1 Jadual Kegiatan Workshop ........................... 11

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

Berdasarkan pada Capacity Building for High Standard Education and

Program ini ditujukan untuk memperkuat BTAMS I, BTAMS II dan

Jaringan perpipaan merupakan urat nadi dari sistem pendistribusian air

Melalui Workshop on Pipe Laying (Workshop Perpipaan) ini para peserta

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

bagaimana melakukan pemasangan perpipaan, secara efektif dan efisien

Tujuan PROJECT NICHE/IDN/186 dalam memperkuat kapasitas dari BTAMS

Tujuan Khusus 1 : Strategi Institusi (Paket Pekerjaan WP1)

Tujuan Khusus 2 : Komunikasi dan Fasilitasi (Work Package WP2)

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

b. Pengembangan dan Pelaksanaan Rencana untuk penyebaran informasi

Tujuan Khusus 3 : Sistem Organisasi dan Manajemen (Work Package WP3)

Tujuan Khusus 4 : Mengevaluasi dan memperbaharui program pendidikan

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

b. Penguatan kapasitas staf untuk mengembangkan pelatihan yang

Tujuan Khusus 5 : Penguatan Kapasitas Individu (WorkPackageWP5)

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

lintasan pelatihan, berdasarkan kebutuhan pelatihan yang telah

Tujuan Khusus 6 : Investasi dalam peningkatan sarana (Work Package

2. MAKSUD DAN TUJUAN WORKSHOP

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

pelatihan teknis untuk memberikan pengalaman kepada semua

Tujuan kegiatan Workshop on Pipe Laying ini adalah :

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

3.2. Keluaran yang diharapkan dari Tenaga Ahli/Spesialis Indonesia

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

- laporan kegiatan pasca workshop, yaitu

5.1 Lokasi Workshop

5.2 Pelaksanaan Workshop

5.3 Peserta Workshop

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

b. BTAMS II Surabaya : 2 orang

5.4 Metode Pelaksanaan Workshop

Dalam pelaksanaan program workshop selama 3 hari telah dilaksanakan

Hari ke-1 (Selasa) :

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

a. Pengantar dan penjelasan workshop.

Hari ke-3 (Kamis) :

5.5 Jadual Kegiatan Workshop

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

14.30 – 15.30 Bimtek Perpipaan BTPLP Surabaya

6.1 Materi workshop hari-1

Pokok-pokok bahasan dari pengantar dan penjelasan

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Institut Teknologi

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

 Selama ini Bimtek Air Minum (termasuk perpipaan) bagi

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

sudah rusak), diganti (yang sudah rusak) dan ditambah

6.1.2 Materi Presentasi Tenaga Ahli VEI

Workshop on Pipe Laying - NICHE/IDN/186 Project

Materi presentasi berupa pengalaman pemasangan perpipaan di

Pokok-pokok bahasan dalam presentasi :