Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS ILMIAH

MEMANFAATKAN SAMPAH BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA


TEKNOLOGI VERTIKULTUR UNTUK KOTA MEDAN BERSIH,
HIJAU, ASRI DAN SEHAT
(DIAJUKAN SEBAGAI UJIAN PRAKTIK MATA PELAJARAN..........................)

DISUSUN OLEH :
(NAMA)
(NIS)
(KELAS)

SMA KRISTEN SAINT JOHN

Jl. Tanah Apit Rt. 06 / Rw. 009, Medan Satria


Harapan Indah – Bekasi 17131
Telp. (021) 8886 5702, 8886 5703
Fax. (021) 8886 5701
HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH YANG BERJUDUL “MEMANFAATKAN SAMPAH


BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA TEKNOLOGI VERTIKULTUR UNTUK
KOTA MEDAN BERSIH, HIJAU, ASRI DAN SEHAT” INI TELAH DISAHKAN DAN
DISETUJUI SEBAGAI UJIAN PRAKTIK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2018 / 2019 PADA:
HARI :
TANGGAL :
OLEH :

Penyusun

(.....................................)

Wali Kelas

(.....................................)

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Renny Trianna, S.E.,M.M.


HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : ………………………………………………….
Tempat & tanggal lahir : ………………………………………………….
Kelas : ..................................................
Alamat email : ………………………………………………….
Judul Karya Tulis : ………………………………………………….

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang saya buat dalam
ujian praktik mata pelajaran ................................... adalah benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan karya orang lain dan belum pernah diikutkan dalam
segala bentuk perlombaan serta belum pernah dimuat di manapun.
Apabila di kemudian hari ternyata tulisan/karya saya tidak sesuai dengan
pernyataan ini, maka saya siap menerima konsekuensi berupa sanksi dari sekolah.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
................................................2019
Yang Menyatakan

‘’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’
ABSTRAK
Kota Medan yang berkembang semakin pesat mengakibatkan jumlah kendaraan berkembang
semakin pesat pula. Hal yang ditimbulkan adalah kemacetan.Kemacetan adalah situasi atau
keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya
jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.solusi alternatif yangvdapat dilakukan adalah
dengan memanfaatkan fasilitas runningtext bagi pemerintah kota Medan. Penelitian ini
menggunakan metode dokumenter dan analisa isi dokumen. Ide kreatif ini sangat sederhana
dalam pelaksanaannya dan sangat mungkin untuk diterapkan. Biaya murah karena sarana
sudah ada, cukup dengan meningkatkan peran aktif semua pihak yang terkait maka program
ini akan membantu percepatan mewujudkan Medan Berhias.
Kata Kunci : running text, Medan, kemacetan.

ABSTRACT
The city of Medan which is growing rapidly has resulted in the number of vehicles developing
more rapidly as well. The thing that is caused is congestion. Congestion is a situation or state
of stagnation or even cessation of traffic caused by the large number of vehicles exceeding
road capacity. the alternative solution that can be done is to use the running text facility for
the Medan city government. This research uses documentary methods and analyzes the
contents of documents. This creative idea is very simple in its implementation and is very
possible to implement. Low cost because the facilities already exist, enough by increasing the
active role of all parties involved, this program will help accelerate the realization of the
Decorative Field.

Keywords: running text, Medan, congestion.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Yesus Kristus karena berkat cinta dan kasih-Nya
saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Memanfaatkan Sampah
Barang Bekas Sebagai Media Teknologi Vertikultur Untuk Kota Medan Bersih, Hijau, Asri
Dan Sehat”. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi ujian praktik mata pelajaran
bahasa Indonesia.
Karya Tulis Ilmiah ini berisi tentang gagasan penulis mengenai permasalahan kota
Medan yang semakin pesat. Kendaraan yang pesat tidak diikuti dengan kelengkapan sarana
dan prasarana di kota Medan. Oleh karena itu, penulis memberikan gagasan penggunakan
running text.
Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan karya tulis ini. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu guru yang mempercayakan
saya bahkan membimbing saya dalam penyusunan tugas ini.
Demikian, apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini saya
selaku penyusun dengan terbuka menerima kritik dan saran dari guru pembimbing, teman-
teman, serta para pembaca. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.

Bekasi, .... Maret 2019


Penyusun
DAFTAR ISI
HalamanJudul …………………………………………………………………...i
Halaman Pengesahan .....……………………………………………………….ii
Halaman Pernyataan ........……………………………………………………..iii
Abstrak …………………………………………………………………………..v
Kata Pengantar ………………………………………………………………..…vi
Daftar Isi …………………………………………………………………………..vii
BAB. I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…. ……………………………………………………….1
1.2. Rumusan Masalah….……………………………………………………2
1.3. Tujuan Penelitian………………………………………………………..2
1.4. Manfaat Penelitian…….………………………………………………..2
BAB. II KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian ……..………………………………………..4
2.2. . ……….………………………..6
2.3. ………..…….………………………..6
2.4. .……………………….7
2.5. ………………………….8
2.6. ..…………..8
BAB. III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian……………………………………………………………9
3.2. Teknik Penyimpulan Data………………………………………..……10
3.3. Teknik Analisa Data…….…………….………………………………..11
BAB. IV PEMBAHASAN
4.1. Penyebaran Angket….……………………………………………..….12
4.2. Membuat Diagram Atau Gambar Dari Jawaban Angket ……13
4.3 Menganalisis Setiap Pertanyaan…………………………………..16
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………..18
V PENUTUP
5.1. Kesimpulan…………………………………………………………………19
5.2. Saran……………………………………………………………………….…20
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..21
LAMPIRAN………………………………………………………………………..22
BAB I:
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Pertumbuhan jumlah kenderaan di kota Medan yang semakin pesat dan tidak diikuti
dengan peningkatan sarana dan prasarana jalan yang memadai berdampak pada terjadinya
kemacetan lalu lintas terutama pada jam-jam sibuk. Tingginya arus lalu lintas Pagi hari
diantara jam 7.30 wib sampai dengan jam 9.30 wib siang hari pada jam istirahat jam 12.00
wib sd. Jam 13.30 dan sore hari mulai dari jam 16.30 wib sd. 19.00 wib. Wilayah kemacetan
terjadi di jalan-jalan utama di pusat kota terutama di wilayah perkantoran, pusat perbelanjaan
dan daerah industri.
Dari data statistik Kota Medan bahwa pertumbuhan kenderaan sebesar 19,85% dapat
dilihat bahwa perkembangan jumlah kenderaan dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan
yang sangat signifikan. Walaupun kondisi kemacetan belum separah kota Jakarta tetapi
alangkah lebih baik jika pihak pemerintah kota Medan sudah harus berbenah diri dari
sekarang sebelum semua menjadi lebih parah. Melihat tingkat pertumbuhan ekonomi yang
juga semakin meningkat, tentu saja akan meningkatkan daya beli masyarakat sesuai
kebutuhan sarana transportasi. Apalagi sarana angkutan umum di kota Medan ini masih
kurang diminati kalangan menengah ke atas dengan alasan rawan tindakan kriminal, supir
yang ugal-ugalan, panas dan berbagai ketidaknyamanan dialami saat naik kenderaan umum.
Kepadatan arus lalu lintas berdampak pada kenyamanan dan keasrian kota, kondisi
jalan yang belum memadai ditambah lagi dengan maraknya perbaikan dan pembangunan
drainase disetiap ruas jalan yang rawan banjir, menyebabkan semakin tidak lancarnya lalu
lintas di Kota Medan. Debu dan asap yang menyesak dada dan rongga pernafasan disaat
cuaca panas. Becek dan banjir dimana-mana di saat hujan, menyebabkan ketidaknyamanan
para pengguna jalan dan masyarakat di sekitar.
Semakin padatnya jumlah arus lalu lintas kendaraan, sedangkan untuk menambah
jumlah sarana jalan raya dan prasarana lainnya butuh waktu dan perencanaan yang panjang
dan tentu saja berbiaya tinggi. Maka dibutuhkan ide-ide kreatif dan inovatif untuk dapat
membantu pihak Pemerintah Kota Medan untuk memanfaatkan saran prasana yang sudah ada
demi kelancaran dan kenyamanan di jalan raya.
Berbagai upaya yang selama ini dilakukan pun masih belum mampu mengantisipasi
tingkat kemacetan yang terjadi. Layanan traffic light yang disertai dengan waiting time,
pelebaran jalan, dan kebijakan penerapanan jalan satu arah pada ruas jalan tertentu juga
menimbulkan kemacetan pada jalan lainnya. Sementara menunggu kebijakan untuk pelebaran
jalan dan sarana lainnya tentu membutuhkan biaya yang tinggi dan waktu yang lama.
Tulisan ini ingin memberikan solusi alternatif yang dapat dilakukan dengan cara
memanfaatkan fasilitas umum yang sudah ada, dan dapat ditambahkan kemanfaatannya
sehingga dapat membantu pemerintah Kota Medan dalam mengatasi semakin tingginya
tingkat kemacetan di Kota Medan. Salah satu fasilitas umum yang sudah ada dan
memungkinkan untuk dapat ditambah fungsinya adalah running text, jika alat ini dijadikan
sebagai sarana informasi situasi dan kondisi jalan diharapkan dapat memberikan informasi
bagi pengendara dan penguna jalan untuk menghindari kemacetan jalan.
Dalam kesempatan ini penulis akan mencoba menguraikan apa dan bagaimana peranan
running text dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif untuk mengantisipasi kemacetan
lalu lintas di Kota Medan.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peranan Pemerintah Kota Medan dalam mengatasi kemacetan lalu lintas?
2. Bagaimana solusi alternatif yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas running
text bagi pemerintah kota Medan dalam mengatasi kemacetan lalu lintas?

c. Maksud dan tujuan

Maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :


1. Untuk memberikan masukan dan solusi alternative bagi pemerintah Kota Medan dalam
mengatasi kemacetan lalu lintas di Medan
2. Untuk memberikan kemudahan layanan lalu lintas bagi pengguna jalan di kota Medan
untuk dapat menghindari kemacetan di jalan raya melalui layanan running text.
BAB II :
KERANGKA TEORI

2.1. Kemacetan
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas
yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Budi Baihaki
(2012). Banyak hal yang dapat menyebabkan kemacetan, antara lain jumlah kendaraan yang
melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan, traffic light tidak menyala, terjadi
kecelakaan, perbaikan jalan ataupun parit, banjir, parkir yang tidak tertata rapi, acara tertentu
yang menggunakan badan jalan seperti pesta atau kemalangan dll. Termasuk sekolah-sekolah
yang berada di jalan-jalan utama, bahkan untuk di kota Medan secara khusus prilaku supir
kenderaan umum (angkot) yang sering ugal-ugalan di jalan, sembarangan
memberhentikan kenderaan untuk menaikkan dan menurunkan penumpangnya, sehingga
mengganggu pengguna jalan yang lain.
Kemacetan lalu lintas menurut Budi Baihaki (2012) memberikan dampak negatif yang
besar yang antara lain disebabkan:
- Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
- Pemborosan energi, karena pada saat berhenti kenderaan tetap menyala sehingga
menambah konsumsi bahan bakar
- Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang
pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
- Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih
tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
- Meningkatkan stress pengguna jalan,
- Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran
dalam menjalankan tugasnya

Sedangkan Baroto Setyo (2004) mengungkapkan adanya hubungan kemacetan lalu


lintas terhadap kualitas hidup penduduk, tingkat kualitas hidup penduduk diukur berdasarkan
indikator kesehatan akibat pencemaran udara oleh kemacetan lalu lintas, yaitu dengan
variabel gangguan kesehatan, biaya pengobatan dan waktu tidak penuh kerja. Kemacetan lalu
lintas di jalan raya umumya disebabkan karena tidak sebandingnya jumlah kenderaan yang
melintasi jalan dengan saran jalan yang ada. Belum optimalnya kualitas pelayanan prasarana
jalan, ditandai dengan banyaknya kondisi jalan rusak sehingga menimbulkan keterbatasan
akses darisatu temapt ke tempat lainnya. Menurunnya kualitas pelayanan prasarana jalan
yang ada di jalur-jalur ekonomi tersebut disebabkan muatan dan dimensi berlebih, serta
terbatasnya dana pemeliharaan. Hal tersebut mengakibatkan biaya operasi kendaraan dan
biaya distribusi barang menjadi mahal dan tingkat kompetitifnya menurun (penelitian
Balitbang Prov Sumatera Utara, 2010).
Kemacetan lalu lintas berdampak pada pemborosan bahan bakar, pencemaran udara,
tingginya tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas, hilangnya akses bagi pejalan kaki,
sehingga kota tidak menarik bagi pariwisata (Hairulsyah, 2006). Pada umumnya langkah-
langkah yang diambil untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dilakukan dengan peningkatan
kapasitas jalan, memperlebar atau memperluas jalur dan meningkatkan kapasitas
persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover, dan
mengembangkan inteligent transport sistem (Budi Baihaki, 2009). Hal lain yang dapat
dilakukan oleh pemerintah kota adalah pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum
memperbaiki kualitas pengawasan manajemen lalu lintas dengan meningkatkan penegakan
hukum oleh aparat pengawas. (Barata Setyono, 2004).
Jika mengacu kepada kebijakan pemerintah pusat yang berupaya membatasi pemilikan
kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak
kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi. Sedangkan pemerintah DKI Jakarta banyak hal
yang dapat dicontoh untuk mengatasi kemacetan, walaupun semua kebijakan yang telah
dilakukan masih belum dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. Kebijakan yang telah
dilakukan antara lain, pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu,
seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain
pembatasan sepeda motor masuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway,
rencana lebih lanjut pemerintah DKI berencana melakukan pembatasan penggunaan
kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan
di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP), dan telah diterapkan di Singapura dan
London Running text saat ini sangat marak penggunaannya di kta-kota besar di seluruh dunia,
tak terkecuali Kota Medan sebagai kota metropolitan terbesar di Sumatera. Umumnya
running text digunakan hanya sebagai promosi dan iklan yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak
tertentu untuk menyampaikan informasi produk ataupun menarik minat konsumen. Bagi
pihak pemerintah running text ini digunakan sebagai sarana informasi dan komunikasi untuk
menyampaikan program kerja dan informasi umum berkaitan dengan pemerintahan.
Dalam kesempatan ini penulis mencoba mengembangkan ide untuk memanfaatkan
running text sebagai salah satu alat yang dapat digunakan oleh Dinas Perhubungan dan Polisi
Lalu Lintas untuk menginformasikan kondisi lalu lintas di waktu-waktu tertentu. Hal ini tidak
akan merugikan pihak manapun, justru hal ini akan meningkatkan manfaatnya menjadi
informan yang handal dalam semua aspek.
BAB III:
METODE PENULISAN

3.1. Jenis Penelitian

3.2. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumenter yakni salah satu
metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data
historis (Burhan Bungin, 2007, hal 121). Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah
data berupa dokumen tulisan dan artikel dari media cetak dan media elektronik.
3.3. Metode Analisis Data
Data dokumenter yang telah dikumpulkan nantinya akan diurai dan dianalisis dengan
menggunakan analisa isi dokumen (Content analysis document). Metode penulisan Content
analysis document adalah yakni teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui
usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis (Moleong,
2007, 220).
BAB IV:
PEMBAHASAN
a. Identifikasi masalah
Kondisi jalan di Kota Medan saat ini terus mengarah pada perbaikan, pihak pemerintah
dalam hal ini dinas perhubungan bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan umum juga terus
berbenah untuk menyediakan sarana dan prasana guna kelancaran arus lalu lintas di Kota
Medan. Namun kondisi yang terjadi saat ini infrastuktur yang ada belum menunjukkan hasil
yang baik. Tingginya tingkat kemacetan di Kota Medan sudah mulai mengahambat aktivitas
berbagai pihak, dimana waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lainnya menjadi lebih lama
dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi semua pengguna jalan dan masyarakat sekitar.
Kemacetan terjadi buka hanya di jalan-jalan utama, tetapi juga hampir disetiap ruas jalan
menuju jalan utama (daerah kota dan perkantoran). Dampak lainnya adalah lingkungan
menjadi tidak asri dan tidak sehat disebabkan polusi udara karena debu dan asap kenderaan.
Permasalahan utama yang harus dicarikan solusinya adalah bagaimana menghindari
ataupun meminimalisir terjadinya kemacetan lalu lintas. Jika dilihat dari aspek pembangunan
sarana dan prasarana tidak memungkinkan dalam waktu dekat. Pemerintah kota Medan
melalui Dinas Perhubungan dalam jangka panjang sudah merencanakan peningkatan sarana
dan prasarana untuk mengantisipasi kemacetan di jalan raya dan dana yang dibutuhkan untuk
merealisasikan rencana tersebut cukup besar dan masa waktu yang tidak singkat.
Maka dalam kesempatan ini, penulis mencoba mengemukan ide kreatif dengan
memanfaatkan running text yang saat ini sudah sangat banyak disetiap sudut persimpangan
jalan. Running text yang dikelola langsung oleh pihak Pemerintah Kota Medan maupun
Swasta ini akan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu solusi alternatif untuk membantu
mengatasi kemacetan.

b. Analisis Masalah
Selama ini informasi mengenai kepadatan lalu lintas dan kondisi jalan raya biasanya
dapat diperoleh pengguna jalan melalui media komunikasi terutama dari siaran radio. Tidak
dapat dipungkiri peranan radio bagi pengguna kenderaan terutama mobil menjadi satu-
satunya informasi yang paling update untuk mengetahui kondisi jalan apakah lancar atau
tidak.
Sementara pihak pemko melalui Dinas Perhubungan yang dibantu oleh pihak
kepolisian jalan raya biasanya turun ke jalan setelah terjadi kemacetan yang panjang. Media
radio-lah yang sudah menginformasikan terlebih dahulu kepada pengguna jalan melalui
program acara yang sengaja disampaikan pada pendengarnya di jam-jam sibuk.
Sebenarnya jika dilihat dari penggunaan fasilitas layanan informasi yang masih banyak
hal yang dapat dikembangkan oleh pemerintah kota Medan, salah satunya adalah running
text. Pengelolaan running text selama ini dilakukan secara manual oleh masing-masing
pengelola sesuai informasi yang ingin mereka sampaikan. Bagi pemerintah pemanfaatan
running text ini masih hanya berisikan informasi-informasi kegiatan pemerintah, prestasi,
informasi kebijakan dan informasi lainnya yang bersifat umum.
Sedangkan bagi pihak swasta running text digunakan untuk sarana promosi dan
memperkenalkan produk mereka. Beberapa lokasi yang penulis dapat amati running text yang
dikelola Pemerintah Kota Medan antara lain, simpang jalan Ahmad Yani dan jalan Pemuda,
Merdeka Walk, Jalan Imam Bonjol, Jalan Sudirman, Jalan Pattimura, Jalan Gatot Subroto.
Posisi letak running text yang berada pada kawasan padat lalu lintas sangat cocok untuk
dimanfaatkan memberikan informasi lalu lintas, baik mengenai pantauan kepadatan jalan
maupun jalan-jalan alternatif yang dapat dipilih pengguna jalan untuk menghindari
kemacetan di jalan. Sedangkan yang dikelola oleh Swasta ini sangat banyak dan menurut
penulis dapat dimanfaatkan untuk membantu menginformasikan kondisi arus lalu lintas di
jalan raya. Seperti yang diungkap Hairulsyah dalam penelitiannya, dengan meningkatkan
peranan dan melibatkan beberapa pihak saja akan memungkinkan untuk meminimalisir
terjadinya kemacetan yang bertambah parah.

Teknis Kerja running text untuk mengatasi kemacetan Lalu Lintas


1. Pihak yang Terkait
Untuk dapat melaksanakan kegiatan ini tentunya akan melibatkan berbagai pihak maka,
dalam hal ini yang harus berperan adalah: :
a. Pihak pemerintah Kota Medan dalam hal ini Dinas Perhubungan, berperan sebagi
pihak yang akan memantau kondisi jalan, dan arus lalu lintas
b. Kepolisian Lalu Lintas, berperan sebagai pihak yang mengelola kepatuhan pengguna
jalan terhadap peraturan lalu lintas.
c. Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda), berperan sebagi pihak yang mengetahui dan
memiliki data pihak swasata yang memiliki dan memasang running text pada usahanya.
Karena running text adalah sarana promosi dan iklan yang oleh Pihak Dipenda data tersebut
digunakan untuk memungut pajak atas reklame.
2. Cara Kerja
Pihak yang paling berperan untuk melakukan kegiatan ini adalah pihak Dinas
Perhubungan. Langkah-langkah yang harus dilakukan secara sederhana dapat dilakukan
sebagai berikut :
a. Dinas perhubungan melakukan pendataan berdasarkan data yang diterima dari
Dipenda Kota Medan, dan sangat lebih baik dan akurat jika dilakukan pendataan langsung di
setiap jalan-jalan yang diprioritaskan untuk 1q25
b. Menghubungi setiap pengelola running text dan membuat kesepakatan untuk mau
terlibat dalam penyampaian informasi lalu lintas, baik yang berasal dari dinas perhubungan
maupun kepolisian. (Untuk kelancaran hal ini kemungkinan harus ada surat edaran dari pihak
Walikota Medan mengenai keharusan dan kerjasama dari pihak pengelola running text
terutama pengelola swasta).
c. Setelah terdata dan ada kesepakatan kerjasama, maka Dinas perhubungan harus
menyiapkan personil (informan) yang setiap saat mengadakan pengawasan atau melakukan
pemantauan lapangan di setiap ruas jalan raya secara bergantian setiap hari setiap jam.
Informan ini juga dapat memanfaat pengguna jalan dengan memberikan line telepon atau sms
kepada operator yang stand by setiap saat.
d. Operator sebagai pusat informasi yang menerima informasi dan kondisi lalu lintas
dari seluruh informan di jalan raya akan menghubungi setiap pengelola running text untuk
menyampaikan informasi tentang kondisi jalan mana yang mengalami kemacetan dan
memberikan jalur alternatif yang dapat digunakan pengguna jalan untuk menghindari
kemacetan.
e. Informasi mengenai jalur alternatif ini tentu saja juga berdasarkan informasi dari
informan, pengguna jalan dan tentu saja pihak kepolisian lalu lintas.

Langkah yang diuraikan diatas ini menurut penulis dapat masih harus dikembangkan,
dan langkah tersebut masih sangat sederhana. Penulis meyakini bahwa tulisan ini merupakan
salah satu alternatif untuk mengantisipasi kemacetan dengan berbiaya murah dan mudah
hanya perlu memanfaatkan sarana yang sudah ada selanjutnya dikemas dengan menggunakan
tambahan teknologi komunikasi dan kordinasi kepada pihak terkait maka kemanfaatan dari
running text menjadi sarana komunikasi yang dapat meminimalisir tingkat kemacetan di Kota
Medan.
BAB V:
PENUTUP

Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas diperlu kerjasama dan komitmen yang tinggi
dari pihak pemerintah dalam memikirkan dan mencari solusi alternatif sebelum terjadi
kondisi yang lebih parah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
kemacetan lalu lintas ini adalah dengan menambah sarana dan prasarana jalan raya yang
memadai seperti penambahan jalur dan perluasan jalan raya melalui pelebaran dan
pembangunan jembatan fly over, perbaikan jalan, dan lain-lain. Rencana tersebut tentu sudah
menjadi pemikiran dan perencanaan yang mendalam dari pihak pemerintah Kota Medan.
Namun hal tersebut tidak mudah diwujudkan, karena membutuhkan waktu yang lama
(bertahun-tahun) dan biaya yang tidak sedikit.
Dalam kesempatan ini penulis menawarkan pemanfaatan running text untuk digunakan
sebagai sarana mengantisipasi kemacetan lalu lintas. Ide kreatif ini sangat sederhana dalam
pelaksanaannya dan sangat mungkin untuk diterapkan. Biaya murah karena sarana sudah ada,
cukup dengan meningkatkan peran aktif semua pihak yang terkait maka program ini akan
membantu percepatan mewujudkan Medan Berhias. Dengan kordinasi dan kerjasama dari
beberapa pihak maka Medan akan “berhias” dalam makna berhias yang sebenarnya. Berhias
untuk mempercantik pelayanan pemerintah dalam pelayanan jalan raya dan kenyamanan
pengguna jalan. Running text tidak hanya mempercantik kota dan menimbulkan kesan
eksklusif bagi pihak yang memasangnya, tetapi juga akan memberikan informasi yang akurat
bagi pengguna jalan raya.
DAFTAR PUSTAKA

Baroto Setyono, Hubungan Kualitas Hidup Penduduk Kota dengan Kemacetan Lalu
Lintas: Studi Kasus Kota Depok, Thesis Universitas Indonesia.
Budhi Baihakki, 2012, Kemacetan Transportasi dan Kurang Baiknya Infrastruktur di
Ciputat, http://kuliahtantan.blogspot.com/2012/10/proposal-penelitiankemacetan. html
diakses 27 September 2013
Bungin, M Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik dan Ilmu social Lainnya. Penerbit Kencana, Jakarta
Balitbang Provinsi Sumatera Utara, 2010, Kajian Mengatasi Kemacetan Jalan Medan –
Brastagi di Sumatera Utara, Laporan Akhir Penelitian Balitbang Pemko Medan Hairulsyah,
2006, Kajian tentang Transportasi di Kota Medan dan Permasalahannya (Menuju Sistem
Transportasi yang berkelanjutan), Jurnal Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Wahana
Hijau, Volume 1 No.3 h. 110-120.
Moleong, Lexi J, 2007, Metode Penelitian Kualitatif, Penerbit Remaja Rosda Karya
Bandung . www.pemkomedan.go.id.

Anda mungkin juga menyukai