2018
Silvi, Yuliana
Univesitas Sumatera Utara
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8091
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT (SIMRS) DI RSUD dr. ADNAAN WD
PAYAKUMBUH TAHUN 2018
SKRIPSI
Oleh
YULIANA SILVI
NIM: 141000405
SKRIPSI
Oleh
YULIANA SILVI
NIM: 141000405
Saya yang bertanda tangan dibawah ini bahwa skripsi saya yang berjudul
beserta seluruh isinya adala benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan kecuali secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya
siap menangggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila
saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Yuliana Silvi
Setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan
penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS). SIMRS di RSUD dr. Adnaan WD belum berjalan maksimal,
dikarenakan masih terdapatnya gangguan dalam pelaksanaan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD dr.
Adnaan WD Payakumbuh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
metode observasi dan wawancara mendalam terhadap 8 informan yang terdiri dari
1 Direktur Umum dan Keuangan, 1 Kepala Instalasi SIMRS, 2 petugas SIMRS, 2
petugas pengolahan data, 1 petugas penyimpanan, dan 1 petugas bagian
pendaftaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input meliputi tenaga pelaksana
masih kurang, dan tidak adanya pelatihan khusus yang diberikan. Proses meliputi
kegiatan pengawasan terhadap jalannya kegiatan tidak dilakukan secara rutin.
Output meliputi ketersedian informasi dimana belum semua terintegrasi sehingga
bila diperlukan informasi yang menyeluruh diperlukan waktu yang cukup lama.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh belum berjalan maksimal, maka diharapkan agar jumlah tenaga
terkait pelaksanaan SIMRS dapat sesuai kebutuhan dan standar pendidikan, dan
agar dapat diberikan pelatihan.
iii
iv
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di
besarnya kepada:
Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan
4. dr. Fauzi, S.K.M selaku dosen pembimbing saya yang telah memberikan
sungguh-sungguh.
5. Puteri Citra Cinta Asyura Nasution S.K.M., MPH selaku dosen penguji I
skripsi ini.
Sumatera Utara.
berlangsung.
pengorbanan baik dari segi moril maupun materi serta doa yang tiada
10. Semua pihak yang telah berjasa dan tak bisa disebutkan satu persatu atas
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
Yuliana Silvi
vi
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI i
HALAMAN PENGESAHAN ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR ISTILAH xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
RIWAYAT HIDUP xiii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 5
Tujuan Penelitian 6
Tujuan Umum 6
Tujuan Khusus 6
Manfaat Penelitian 6
TINJAUAN PUSTAKA
Rumah Sakit 8
Definisi Rumah Sakit 8
Klasifikasi Rumah Sakit 8
Fungsi Rumah Sakit 10
Kewajiban Rumah Sakit 11
Rekam Medis 12
Pengertian Rekam Medis 12
Tujuan dan Kegunaan Rekam Medik 13
Tujuan Rekam Medis 13
Kegunaan Rekam Medis 13
SIMRS 14
Definisi SIMRS 14
Manfaat SIMRS di Unit Rekam Medik 17
Peran SIMRS 19
Kegiatan SIMRS 21
Komponen SIMRS 21
Modul SIMRS 23
Faktor Keberhasilan SIMRS 24
Permenkes No. 82 tentang SIMRS 25
Penelitian Terkait 27
Kerangka Berfikir 28
vii
DAFTAR PUSTAKA 59
LAMPIRAN 62
viii
No Judul Halaman
1 Karakteriktik Informan 40
ix
No Judul Halaman
3 Kerangka Pikir 28
xi
1 Pedoman wawancara 62
Sumatera Barat 75
Payakumbuh 76
7 Dokumentasi 85
xii
Juni 1996. Penulis beragama Islam, anak bungsu dari dua bersaudara dari
Yuliana Silvi
xiii
Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang sangat kompleks dan padat profesi, padat teknologi,
dan padat aturan. Sebagai salah satu organisasi dalam pelayanan kesehatan rumah
peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, dan aman.
komputer.
SIMRS adalah program aplikasi atau software komputer yang dibuat untuk
membantu manajemen rumah sakit dalam melakukan entri data, mengolah data
dan membuat laporan data pasien. Sistem informasi manajemen rumah sakit
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan rumah sakit secara
keseluruhan, dan bahkan merupakan salah satu sendi utama dalam kegiatan
telah diatur dalam Permenkes No. 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi
Nomor 44 Tahun 2009, setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan
di rumah sakit. SIMRS yang terintegrasi adalah kumpulan dari sub sistem yang
saling berhubungan membentuk satu kesatuan dan saling berinteraksi antar bagian
satu dengan yang lain yang ada di RS untuk melakukan pengolahan data yang
dimulai dari masukan data (input), kemudian mengolah (prosesing), dan hasil
Haryanto, 2005).
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) memiliki peran yang vital dalam
kualitas pelayanan oleh masyarakat semakin tinggi sehingga rumah sakit dituntut
manajemen merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam menata dan
rumah sakit kelas C milik Pemerintah Kota Payakumbuh yang merupakan unsur
Rumah Sakit ini dituntut untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
belum sepenuhnya berjalan di rumah sakit ini karena program atau aplikasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) berbasis komputer pada bagian unit Rekam
2018 diketahui bahwa dalam pelaksanaan SIMRS di unit rekam medik RSUD dr.
SIMRS yang digunakan di unit rekam medik adalah aplikasi VB (Visual Basic)
versi 6 yang terhubung dengan jaringan LAN (Local Area Network). Dalam
adalah masih kurangnya anggota atau petugas SIMRS dimana anggotanya hanya
terdiri dari dua orang yang mempunyai tugas sebagai system support hardware,
Payakumbuh memang belum sepenuhnya berjalan dan belum semua unit yang
namun aplikasi SIMRS di bagian rekam medik itu sudah digunakan sekitar tahun
2004. Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan SIMRS ini yaitu kurangnya
tenaga ahli dibidang teknologi dan informasi. Anggota SIMRS hanya terdiri dari
dua orang yang mempunyai tugas sebagai system support hardware, system
support software, system support network yang seharusnya idealnya itu ada empat
orang, kemudian kendala lain yang dihadapi petugas rekam medis terkait dengan
cukup baik. Namun hambatan yang sering terjadi terdapat pada kompnen SDM.
Penerapan SIMRS perlu pengawasan pada sistem yang berjalan, pemeliharaan dan
pasien.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) di poli bedah umum RSUP DR. M.Djamil
RSUP Dr. M. Djamil khusus poli bedah umum masih mengalami beberapa
kendala. Disarankan agar jumlah tenaga instalasi SIMRS dapat sesuai kebutuhan
rumah sakit tersebut, sehinga rumah sakit Dr. Adnaan WD dapat meberikan
pelaksanaan SIMRS yang masih kurang berjalan secara optimal agar nantinya
Rumusan Masalah
pada penelitian ini adalah, bagaimana ketersedian informasi terkait dengan proses
Tujuan Penelitian
3. Untuk menganalisis komponen output, yaitu hasil yang dihasilkan dari proses
Adnaan WD Payakumbuh.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi rumah sakit dalam upaya
Rumah Sakit
Association dalam (Azwar, 1996) rumah sakit adalah suatu organisasi yang
melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang
kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap
Sakit dan Perizinan Rumah Sakit menyebutkan bahwa pengertian Rumah Sakit
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit
No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi Rumah Sakit, jenis pelayanan yang
8
diberikan yang ada di Rumah Sakit dikategorikan menjadi Rumah Sakit Umum
dan Rumah Sakit Khusus.Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Rumah
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit umum kelas C paling sedikit meliputi :
terus menerus.
g. Pelayanan medis spesialis gigi dan mulut paling sedikit berjumlah satu
pelayanan.
asuhan kebidanan.
intensif untuk semua golongan umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi
Fungsi rumah sakit. Rumah sakit adalah sebuah organisasi yang sangat
pelayanan. Hasil perawatan pasien sebagai costumer rumah sakit ada tiga
tenaga yang bekerja di rumah sakit terdiri dari berbagai jenis profesi dan
fungsi,yaitu :
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit mempunyai kewajiban :
masyarakat.
kemampuan pelayanannya.
miskin.
muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan kejaddian luar biasa,
yang layak antara lain sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk
Rekam Medis
tahun 2008 adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang
dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang
dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas tidak hanya sekedar
pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data
medik pasien selama pasien itu mendapat pelayanan medik di rumah sakit. Dan
rekam medis menurut PERMENKES No. 269 Tahun 2008 adalah sebagai
berikut:
sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan
benar, tidak mungkin tertib administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana
yang diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang
1. Aspek Administrasi
2. Aspek Medis
3. Aspek Hukum
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam
rangka usaha untuk menegakkan hukum serta penyediaan bahan bukti untuk
menegakkan keadilan.
4. Aspek Keuangan
5. Aspek Penelitian
6. Aspek Pendidikan
pemakai.
7. Aspek Dokumentasi
Definisi SIMRS
1. Sistem.
Sistem menurut Sabarguna (2009) adalah suatu kesatuan yang utuh dan
terdiri dari berbagai faktor yang berhubungan atau diperkirakan berhubungan serta
satu sama lain mempengaruhi yang kesemuanya dengan sadar dipersiapkan untuk
mencapai suatu tujuan. Adapun yang dimaksud dengan bagian atau elemen
tersebut ialah sesuatu yang mutlak harus ditemukan, yang jika tidak demikian
halnya maka tidak ada yang disebut dengan sistem. Dalam melakukan analisis,
kita dapat melihat dari teori sistem yang meliputi enam unsur.
2. Informasi
pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu
juga atau secara tidak langsung pada masa mendatang (Sutanta, 2003). Data
adalah barisan fakta yang merupakan blok bangunan informasi. Sabarguna (2005)
2. menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima
Permintaan Tujuan
dan Target
tuju
Evaluasi Pelaksanaan
INFORMASI
Program Kebutuhan
Pengendalian
Mutu
Pelayanan
Alokasi
Sumber Daya
informasi
3. Manajemen.
melalui kerja sama dengan orang lain. Pada proses ini terdapat kegiatan
bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem manusia atau mesin
suatu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara satu dengan yang
bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai niilai nyata yang
dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun dimasa mendatang,
memanfaatkan berbagai sumber daya dan tersedia bagi fungsi tersebut guna
Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang
memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem
2. Merubah budaya kerja menjadi lebih disiplin, dimana setiap unit akan
4. Lebih akurat dan transparan, karena mencegah terjadinya duplikasi data untuk
pelayanan
5. Lebih terintegrasi, bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan
di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan
dipendaftaran saja
sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut dan
sistem pencatatan data administrasi dapat dilakukan dengan cara “Single Entry”.
Artinya, suatu data cukup dimasukkan satu kali saja. Setelah itu, semua bagian
1. Integritas data, artinya suatu data tertentu akan konsisten sama pada semua
2. Keterpaduan data, artinya data dari berbagai macam bagian dapat digunakan
3. Standardisasi data. Sitem pengkodean yang sama dan baku diharapkan akan
dapat ditegakkan pada semua bagian rumah sakit. Dengan demikian seluruh
bagian rumah sakit akan menggunakan kode yang sama untuk menunjuk
sakit akan dapat diintegrasikan menjadi satu kesatuan yang terpadu sehingga
5. Keamanan data yang lebih baik, artinya ssemua data ada dikomputer maka
pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Dalam hal ini perlu
disadari bahwa pelanggan rumah sakit dapat berupa pelanggan internal dan juga
rumah sakit itu sendiri. Sementara itu, pelanggan eksternal adalah pasien dan
derap bersama mencapai visi dan misi rumah sakit. Informasi merupakan sarana
sakit.
kompleks, baik data medis pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki
oleh rumah sakit sehingga bila dikelola secara konvensional tanpa bantuan
1. Reduksi Data, pencatatan data medis yang sama dapat terjadi berulang-ulang
berkas.
masing unit/instalasi.
hal ini berakibat sering terjadi kesalahan dalam proses pencatatan dan
pengolahan data yang dilakukan secara manual terlebih lagi jika jumlah data
yang dicatat atau diolah sangatlah besar. Pemasukan data yang tidak sinkron
untuk pasien atau barang yang sama tentu saja akan menyulitkan pengolahan
data dan tidak jarang berdampak pada kerugian materi yang tidak sedikit bagi
proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan
prosedur asministrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Payakumbuh meliputi :
menjalankan SIMRS sesuai dengan fungsi dan jabatan. Secanggih apapun SIMRS
yang dibuat, kalau sumber daya manusia yang ada tidak siap dan belum memiliki
informasi, tidak hanya berupa mesin (komputer, printer, scanner), namun juga
internet. Sumber daya jaringan disebut juga Local Area Network (LAN). Sumber
daya ini menggunakan server untuk mendukungnya dan letaknya juga jangan
8. Pemantauan (monitoring)
memudahkan mengolah data di rumah sakit diperlukan modul pada setiap sistem
proses pendaftaran pasien setiap kali pasien datang ke Rumah Sakit/Klinik. Modul
tersedia, data pasien, data dokter, pemesanan tempat, pencatatan pasien pindah
semua data medik pasien, menyimpan dan juga memudahkan pencarian kembali
data rekam medik. Modul pencatatan medik, memuat : rekaman riwayat data
medik pasien, pencarian dokumen data medik, inquiry data medik pasien, dan
mencetak laporan.
pada kasus yang mana pasien membutuhhkan jasa medis darurat dimana
poliklinik sedang tutup atau pasien dari dokter atau RS lain mendapatkan rujukan
untuk rawat inap, oleh karena hal tersebut setiap IGD RS selalu menyediakan
pelayanan 24 jam untuk kasus seperti ini. Modul pelayanan gawat darurat meliputi
: rekaman riwayat data medik terakhir pasien, memasukkan data (identitas pasien,
tindakan yang diambil), inquiry ( buku pintar tentang tindakan yang harus diambil
dan perhitungan honor dokter/jasa medik. Modul pelayanan rawat jalan, memuat :
rekaman data medik terakhir seorang pasien, memasukkan data (identitas pasien,
diambil).
memberikan data mengenai jumlah kamar dan kelas kamar yang tersedia, dan
biaya pelayanan tersebut disesuaikan dengan kelas kamar yang dipilih oleh
pasien. Modul pelayanan rawat inap, memuat: rekaman data medik terakhir
Nugroho (2008), agar SIM sukses dan mempunyai dampak positif terhadap rumah
sakit maka terlebih dahulu sistem informasi harus mempunyai dampak terhadap
haruslah tercapai. Menurut Oetomo (2002), agar SIMRS dapat berjalan dengan
pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi dalam
kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga
3. Developmen team, tim yang membangun SIM harus ahli dan berpengalaman
dibidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam membangun sebuah
dan Teknik Komputer. Tim ini perlu juga melibatkan para dokter, perawat,
rumah sakit. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu
seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan
pelaksanaan manajerial
Informasi Kesehatan
memenuhi 3 (tiga) unsur yang meliputi keamanan secara fisik, jaringan, dan
sistem aplikasi
Penelitian Terkait
cukup baik. Penerapan SIMRS perlu pengawasan pada sistem yang berjalan,
buku pedoman serta pendistribusian SOP ke semua unit kerja terkait, dan
Bedah Umum.
Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I/BB Medan dalam Pemenuhan
penerapan SIMRS di RS Putri Hijau cukup baik. Dimana jika dilihat dari
dirawat, selain itu juga dalam hal kecepatan pelayanan, keakuratan dan
Kerangka Berfikir
memiliki unsur-unsur yang meliputi masukan (input), proses (process), dan luaran
1. SDM 1. Pengumpulan
2. Sarana, Ketersediaan
data
Prasarana Informasi
2. Pengolahan data
3. Penyimpanan
sebagai berikut:
SIMRS sesuai dengan fungsi dan jabatan. Secanggih apapun SIMRS yang
dibuat, kalau sumber daya manusia yang ada tidak siap dan belum memiliki
b. Sarana dan prasarana adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai penunjang
jaringan, SOP.
Sumber daya berupa perangkat keras yang digunakan dalam sistem informasi,
tidak hanya berupa mesin (komputer, printer, scanner), namun juga berupa
Sumber daya jaringan disebut juga Local Area Network (LAN). Sumber daya
ini menggunakan server untuk mendukungnya dan letaknya juga jangan terlalu
4) SOP adalah tata cara atau pedoman dalam pelaksanaan kegiatan SIMRS
pelayanan kesehatan.
Pengolahan data di unit rekam medik terdiri dari assembling, coding, dan
indexing.
3. Luaran (output) adalah hasil akhir dari proses yaitu ketersedian informasi,
Jenis Penelitian
kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana yang dikutip oleh Moleong
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati.
dilaksanakan mulai dari bulan Januari 2018 sampai bulan September 2018.
Informan Penelitian
tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi ia harus mempunyai banyak
anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal. Sebagai anggota tim
dengan kebaikannya dan dengan ia dapat memberikan pandangan dari segi orang
dalam, tentang nilai-nilai, sikap, bangunan, proses, dan kebudayaan yang menjadi
yang berkaitan dengan topik penelitian, yaitu berjumlah 8 informan yang terdiri
dari Direktur Umum dan Keuangan, Kepala Instalasi SIMRS, 2 informan petugas
data lengkap dan mendalam kepada pihak-pihak terkait yang berpedoman pada
panduan wawancara yang telah disiapkan. Alat bantu yang digunakan dalam
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dalam hal ini, penulis
kamera/HP.
bersumber dari data yang sudah tersedia seperti buku, jurnal, data rumah sakit,
Triangulasi
baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara
mebandingkan apa yang dilakukan orang di depan umum dengan apa yang
tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, (4)
pandangan orang lain, (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu
suatu deskripsi dari gejala yang diteliti. Menurut Moleong (2010), teknik analisis
data kualitatif dilakukan dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah
seluruh data yang terkumpul, menyusunnya dalam satu satuan yang kemudian
dengan analisis dan menggunakan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat
kesimpulan penelitian.
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, akan
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Kesimpulan ini
sebagai hipotesis yang apabila didukung oleh data maka akan dapat menjadi
teori.
sebelah Utara dari pusat Kota Payakumbuh di Kelurahan Labuah Baru dan Balai
Kaliki Koto Nan Gadang Kecamatan Payakumbh Utara. RSUD dr. Adnaan WD
sebagian Kabupaten Lima Puluh Kota dan Tanah Datar. Jumlah penduduk Kota
dan 64 kelurahan.
RSUD dr. Adnaan WD berdiri Tahun 1923 yang menjadi sarana pelayanan
pengobatan pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Pada Tahun 1967
menjadi Rumah Sakit Pembantu Payakumbuh dengan luas areal 3.267 m dengan
26 tempat tidur dan jumlah personil 30 orang termasuk 1 dokter umum yang
merangkap Kepala Rumah Sakit. Tahun 1978 – 1992 status RSUD dr. Adnaan
WD adalah tipe D dan pada tahun 1993 menjadi Tipe C, melalui SK Menkes No.
191/Menkes/SK/II/1993.
Mentri Dalam Negri Nomor 8 Tahun 1970 tanggal 17 Desember 1970, Kota
diatas kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Payakumbuh. Tahun 1993
35
Visi dan misi RSUD dr. Adnaan WD. Visi RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh adalah Rumah Sakit Umum Daerah yang Maju, Aman (Safety), dan
pasien
lingkungan
4. Memberikan nilai positif bagi pelanggan internal dan eksternal rumah sakit
dan Tepat)”.
a. Administrasi umum
b. Keuangan, kepegawaian
1) Poliklinik umum
3) Poliklinik gigi
5) Poliklinik mata
8) Poliklinik THT
14) Hemodialisa
(55 TT)
(31 TT)
g. Pelayanan ICU
a. Pelayanan radiologi
b. Pelayanan laboratorium
d. Palayanan gizi
f. Pelayanan IPSRS
4. Pelayanan Khusus
a. Bank darah
b. General check up
c. EKG
d. USG
e. Diagnostik terpadu
f. Hemodialisa
a. Pelayanan Ambulance
6. Fasilitas lainnya :
a. Gudang
b. Kantin
c. Mushola
Payakumbuh Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat
SKM, MPH
Karakteristik Informan
Tabel 1
Karakteristik Informan
Jenis Jabatan/ Tanggung
Nama Pendidikan
Kelamin Jawab
Nora Herlinda, S.IP P S1 Direktur Umum dan
(Informan 1) Keuangan/Pengawas
(SIMRS) adalah :
Tabel 2
Struktur organisasi SIMRS
Nama Jabatan
dr. Efriza Naldi, Sp.OG Direktur Utama
Penganggaran
terbagi menjadi dua yaitu kuantitas tenaga pelaksana dan pelatihan terhadap
tenaga pelaksana.
SIMRS harus dilakukan oleh unit kerja struktural atau fungsional didalam
organisasi Rumah Sakit dengan sumber daya manusia yang kompeten dan terlatih.
bahwa tenaga purna waktu untuk mengelola SIK sangat penting adanya. Tidak
adanya tenaga purna waktu yang mengelola Sistem informasi Manajemen (SIM)
terlibat dalam pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen (SIMRS) terdiri dari staf
Khusus di bagian rekam medik yang terlibat dalam pelaksanaan Sistem Informasi
Manajemen (SIMRS) yaitu petugas entry data. Rumah Sakit dr. Adnaan WD
SIMRS untuk unit rekam medik RSUD dr. Adnaan WD terdiri dari 2 orang
anggota yang memiliki tugas sebagai system support software, system support
“ untuk saat ini belum, masih dua orang anggotanya. solusinya ya nanti
harusnya ditambahkan lagi anggotanya karena kan 2 orang itu
kerjaanya jadi double. Memang sudah ada perencanaannya nantikan
SIMRS di rumah sakit ini akan dikembangkan secara bertahap nah kalau
sudah dilakukan pengembangan dan semua unit sudah terintegrasi satu
sama lain gak mungkinlah anggotanya cuma dua orang” (Informan 2)
“SIMRS dan seluruh unit kerja yang terintegrasi dengan sistem ikut
terlibat, umumnya rekam medis. Kalo dilihat dari struktur organisasinya
ya dek Cuma abang sama bang Asnul anggotanya, jadi intinya yang
bekerja sebagai system support softrware, hardware dan jaringan ya
abang dengan bang Asnul tetapi alhamdulilah semuanya bisa
diatasi.”(Informan 5)
terhadap hardware, software, dan jaringan terdiri dari 2 orang anggota. Hal ini
Rumah Sakit (SIMRS) dan belum adanya pembagian kerja yang merata sehingga
Perencanaan di RSUD Pasaman Barat yang menyatakan bahwa tenaga, alat, dan
prosedur sudah ada, namun masih belum mencukupi serta organisasi khusus
“ kalau pelatihan itu ada, tapi waktunya tidak ditentukan, misalnya kalau
ada trouble atau permasalahan” (Informan 1)
“ Kalau pelatihan khusus sih gak ada ya dek, karena memang petugas SIMRS
itu sendiri mempunyai pengalaman dibidang komputer. Lagian kalo
pelatihan SIMRS kan istilahnya cuma pengetahuaannya saja dan kalo sudah
punya pengalaman dibidang komputer kesulitan untuk menggunakan SIMRS
itu hampir tidak ada” (Informan 5)
“Untuk pelatihan khusus tidak ada tapi setahu abang kalau seminar-seminar
gitu ada” (Informan 6)
seminar terkait SIMRS telah dilakukan. Seminar yang diadakan hanya untuk
dilaksanakan pada waktu tertentu, misalnya ada perubahan atau perbaikan pada
aplikasi yang digunakan maka akan dilakukan pelatihan terkait dengan aplikasi
dilaksanakan namun hanya saja sasaran dari pelatihan tersebut belum mencakup
Sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana adalah segala sesuatu yang
sebuah komputer yang sifat alat nya bisa dilihat dan diraba secara langsung atau
Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui bahwa ada sekiar 160 unit
pelaksanaan SIMRS :
“Untuk saat ini kalau diserver pusat itu kira-kira ada sekitar 40 unit
komputer dan kondisinya bagus” (Informan 2)
“Dibagian rekam medik itu ada 7, dibagian pendaftaran termasuk poli ada
sekitar 14 an kalau tidak salah .udah lebih dari cukuplah dek untuk saat ini”
(Informan 4)
“bagian rekam medik termasuk bagian pendaftaran, dan server pusat SIMRS
jumlah komputernya itu kira-kira ada 40 unit, udah cukup untuk saat ini”
(Informan 5)
komputer dibagian rekam medik itu ada sekitar 40 unit. Hal ini menunjukkan
“Menurut kakak sudah bagus sih, selama akak pakai gak ada masalah sih,
tapi sesekali bisa juga error, kalau lah error tu paling nanti bang Alul yang
perbaiki” (Informan 4)
“kualitasnya cukup bagus, karena kan juga rutin di servis. Kalau ada yang
rusak dan masih bisa diperbaiki di tempat biasanya abang yang perbaiki tapi
kalau memang udah parah itu tinggal telfon nomor yang itu” (Informan 5)
“bagus lah dek. Kan ini bagian pendaftaran pasien ya, kalo kualitasnya jelek
terus sering rusak proses pelayanan nya terganggu lah nanti kasian
pasiennya, bisa- bisa waktu tunggu pasien jadi lama” (Informan 8)
kualitas komputer yang ada sudah bagus, karena memang untuk komputer sendiri
kondisinya masih baru dan juga rutin dilakukan perawatan agar kualitasnya tetap
Penelitian ini tidak sejalan dengan Bulqis (2009) dalam skripsinya yang
bahwa alat yang diperlukan untuk pengolahan data terhadap Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit sudah ada, tapi masih kurang karena keadaan unit
terdapat pada sebuah komputer yang doformat kemudian disimpan secara digital.
Bisa dibilang bahwa Software merupakan komponen yang tidak terlihat secara
fisik, tetapi terdapat dalam sebuah komputer. Software bisa juga diartikan sebagai
pelaksanaan aplikasi tersebut untuk saat ini berjalan dengan lancar dan tidak
aplikasi ini belum menyeluruh untuk semua bagian di Rumah Sakit, aplikasi ini
hanya digunakan dibagian rekam medik termasuk bagian pendaftaran pasien. Hal
ini disebabkan karena aplikasi masih dalam tahap pengembangan secara bertahap.
“kalau dibilang 100% belum lah, karena ini belum terintegrasi secara
keseluruhan ya. Aplikasi ini masih digunakan dibagian rekam medik yang
terintegrasi dengan rawat jalan dan rawat inap” (Informan 6)
“selama ini gak ada kendala ya, kakak pakai aman-aman saja” (Informan 4)
hanya digunakan dibagian rekam medik yang terintegrasi dengan rawat jalan dan
rawat inap, hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan SIMRS di RSUD dr. Adnaan
WD secara keseluruhan belum baik, tetapi untuk aplikasi atau software yang
digunakan untuk saat ini sudah baik dan tidak sering ditemukan gangguan pada
software VB tersebut.
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah faktor teknis yang terdiri dari
Secara umum fasilitas dan peralatan adalah alat penunjang keberhasilan suatu
proses upaya yang dilakukan di bagian pelayanan publik, karena apabila kedua hal
tersebut tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat
mencapai hasil yang diharapkan sesuai rencana. Sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Literini (2012) tentang peran software dalam proses bisnis di
Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta menjelaskan bahwa software yang
digunakan secara umum sudah sesuai dengan proses kerja yang ada walaupun
belum 100%.
“Di ruangan ibuk aman-aman saja, tapi kalau misalnya mati lampu, kan
pakai genset tuh kadang-kadang gak mau connect” (Informan 1)
“Di rumah sakit ini jaringan yang kita pakai itu namanya LAN ya. Jaringan
ini didistribusikan keseluruh bagian di rumah sakit ini. Untuk saat ini tidak
ada gangguan” (Informan 2)
“sesekali bisalah tiba-tiba jaringannya terputus, gangguan itu pasti ada gak
munggkin enggak” (Informan 4)
Network) yang kecepatan transfer datanya sekitar 1000 Mbit/s. Untuk gangguan
jaringan itu sendiri jarang terjadi, hal ini menunjukkan bahwa kualitas jarinngan
Penerapan Sistem Informasi Rekam Medis di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa
Barat diketahui bahwa penerapan sistem informasi rekam medis dipengaruhi oleh
faktor SDM, software yang optimal, perencanaan yang matang, pengawasan dan
supra sistem.
(Notoatmodjo, 2011).
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dilakukan oleh petugas entry data
(rekam medik). Proses pengumpulan data dilakukan mulai dari entry data pada
bagian pendaftaran.
“Kalau proses pengumpulan data itu tugasnya rekam medik. Setelah pasien
mendaftar disini selanjutnya data tersimpan diserver. Nanti kan ini
terhubung kebagian rekam medik, disana petugas rekam medik sudah
menyiapkan berkas pasien untuk diantarkan ke masing-masing unit, setelah
itukan berkas rekam medik pasien bakalan dikumpulin lagi, kemudian
dilakukan entry lagi.peran hardware, software dan jaringan nya sangat
penting sekali. Untuk gangguan yang terjadi seperti jaringan yang tiba-tiba
terputus dan komputer yang tiba-tiba error” (Informan 4)
pengumpulan data dilakukan oleh petugas entry data (rekam medik). Masih
terdapat gangguan dalam proses pengumpulan data seperti jaringan yang tiba-tiba
terputus dan komputer yang error. Proses pengumpulan data merupakan proses
Sakit (SIMRS) karena data yang dikumpulkan tersebut harus tepat dan akurat.
Dalam proses pengumpulan data ini peranan software, hardware, dan jaringan
data menjadi informasi dan dapat digunakan dalam mendukung berbagai kegiatan
memahami perbedaan antara data dan informasi. Salah satu cara untuk mengubah
bentuk data menjadi informasi adalah dengan analisis data sehingga terdapat
“Pengolahan data yang dimaksutkan disini yaitu mengolah data rekam medik
pasien yang datang berobat mulai dari pasien rawat jalan, rawat inap, IGD.
Nanti kan disini bisa dilihat berapa org jumlah pasien setelah itu datanya.
Proses pengolahannya itu terdiri dari assembling, koding, indeksing.
Assembling itu kita melakukan pengecekan kelengkapan berkas rekam medik,
koding itu pemberian kode penyakit dan indeksing itu pengisian kartu”
(Informan 4)
data dilakukan oleh petugas entry data (rekam medik). Proses pengolahan data
assembling. Bagian assembling mencatat pada buku register semua berkas yang
masuk sesuai tanggal masuk kebagian assembling dan tanggal pasien pulang. pada
proses ini akan diketahui berkas yang kembali tepat pada waktunya dan yang
terlambat kembali ke unit rekam medis. Setelah itu berkas rekam medis dianalisis
melalui unit kerjanya. Berkas rekam medis akan ditinggal dalam waktu yang telah
adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf dan angka atau
kombinasi antara huruf dan angka yang mewakili komponen data. kegiatan yang
pengkodean tindakan medis. Kode klasifikasi penyakit oleh WHO (world health
dengan Bulqis (2009) yang menyatakan bahwa tidak ada pengolahan data yang
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Sari (2016) yang mengatakan bahwa
tidak ada proses pengolahan data yang dilakukan oleh tenaga rekam medis, proses
pengolahan data dilakukan oleh sistem atau aplikasi secara langsung setelah
Payakumbuh disimpan pada server pusat atau yang ada di Instalasi Sistem
“kan ada yang namanya pusat SIM, jadi datanya tersimpan di server pusat”
(Informan 5)
“Kalau dikomputer ini gak tersimpan dek. Semua data yang telah diolah
tersimpan di server pusat. Karena itu merupakan datapenting jadi gak bisa
diakses sembarangan. ” (Informan 7)
yang sudah di entry akan tersimpan di server pusat Sistem Informasi Manajemen
(SIM). Untuk di masing-masing unit kerja data tidak tersimpan karena disana
hanya tempat kegiatan entry data. Hal ini menunjukkan bahwa tempat
penyimpanan data hanya ada diserver pusat yang artinya kerahasiaan data dapat
“Kalau untuk kerusakan pada hardware ya pasti adalah dek, namanya juga
mesin. Tapi itu tidak membuat data-data menjadi hilang juga kan disini
sudah dipikirkan kedepannya itu seperti apa perawatannya gimana,
antivirusnya apa sehingga kita bisa meminimalisir terjadinya gangguan.
Masalahnya ini kan semua data-data penting kalau hilang bisa bahaya”
(Informan 2)
“Kalau untuk hardware di server pusat itu sangat jarang terjadi gangguan,
karena disana semua data-data yang penting terkumpul, jadi memang sebisa
mungkin gangguan diminimalisir, kalau gangguan pasti ada tapi tidak
mengakibatkan kerusakan yang parah” (Informan 5)
terdapat gangguan saat proses penyimpanan data namun gangguan yang terjadi
tidak menyebabkan data yang tersimpan menjadi rusak atau hilang. Hal ini
disimpan pada server pusat SIM. Setelah melakukan input data pada proses
pengumpulan data masing-masing petugas entry data (rekam medis) disetiap unit
dan tidak tersimpan di setiap unit kerja terkait. Penelitian yang dilakukan oleh
Sari (2016) yang mengatakan bahwa masih ditemukannya kendala dalam proses
penyimpanan data di poli bedah umum yang disebabkan oleh software error.
rupa sehingga keamanannya terjamin, hemat biaya dan mudah ditelururi dan
diambil apabila diperlukan. Pentingnya keamanan informasi dapat dilihat dari tiga
sudut pandang yaitu agar tidak jatuh ketangan orang yang salah, aman terhadap
Evaluasi output dapat dilihat dari ketersediaan informasi yang dihasilkan dari
“Lebih mudah aja. Tapi harapan kedepannya semoga bisa terintegrasi semua
unit, karena SIMRS ini belum terintegrasi ke semua unit di rumah sakit ini”
(Informan 3)
“Lebih mudah ya dek. Kalau dulu sebelum ada aplikasi SIMRS ini kan
semuanya dilakukan secara manual,tapi sekarang karena sudah online dan
sudah terintegrasi jadi dalam hal pelayanan pun jadi lebih cepat” (Informan
4)
“lebih cepat aja, biasanya kan waktu tunggu pasien yang dulunya misalnya
25 menit sekarang bisa jadi 15 menit”.(Informan 8)
(SIMRS) sangatlah penting. Oleh karena itu informasi harus didukung oleh data
yang relevan dengan kondisi rumah sakit. Informasi merupakan data yang telah
diolah dan dianalisa secara formal dengan cara yang benar dan effektif, sehingga
akurat, dan cepat dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang
Kesimpulan
1. Input
berjumalah 2 orang, untuk saat ini sudah cukup memadai walaupun idealnya
software dan jaringan sudah cukup baik, dimana jumlah hardware yang
tersedia ±160 unit, dan software atau aplikasi yang digunakan adalah aplikasi
2. Proses
a. Pengumpulan data dilakukan oleh petugas entry data (rekam medis) setiap
b. Pengolahan data dilakukan oleh petugas rekam medik mulai dari assembling,
57
Saran
jumlah petugas atau staf kepada pimpinan agar pelaksanaan SIMRS dapat
Aditama, T,Y. (2003). Manajemen administrasi rumah sakit. (Ed. 2). Jakarta:
Universitas Indonesia.
Bulqis. (2009). Analisis pelaksanaan sistem informasi rumah sakit (SIRS) dalam
mendukung penyusunan perencanaan di RSUD dr. Prof. Hanafiah SM
Batusangkar tahun 2009 (Skripsi). Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Andalas, Padang.
Delfi. (2015). Analisis pelaksanaan sistem informai rumah sakit (SIRS) dalam
penyusunan perencanaan di RSUD Pasaman Barat tahun 2015 (Skripsi).
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas, Padang.
Djojodibroto, RD. (1997). Kiat mengelola rumah sakit. (Ed. 1). Jakarta:
Hiprokrates.
Gunawan, I. (2013). Metode penelitian kualitatif: teori dan praktik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Herlambang, S., dan Haryanto, (2005). Sistem informasi : konsep, teknologi dan
manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
59
Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 1171 Tahun 2011. Tentang sistem
informasi rumah sakit. Jakarta: Anonim.
RSUD dr. Adnaan WD. (2016). Profil RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh tahun
2016. Payakumbuh: Anonim.
Sabarguna, B.S. (2005). Manajemen pelayanan rumah sakit. (Ed. 1). Yogyakarta:
Konsorsium.
Sabarguna, B.S. (2009). Manajemen rumah sakit. (Ed. 2). Jakarta: CV. Sagung
I. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Jabatan :
Proses
1. Pengumpulan data
a) Bagaimana proses pengumpulan data dari unit terkait ?
b) Bagaimana peran hardware dalam proses pengumpulan data dari
masing-masing unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh ?
2. Pengolahan data
a) Bagaimana proses pengolahan data ?
b) Bagaimana peran hardware dalam pengolahan data masing-masing
unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh ?
3. Penyimpanan data
a) bagaimana proses penyimpanan data?
a) Bagaimana peran hardware dalam penyimpanan data masing-
masing unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh
?
c) apakah sering terjadi gangguan pada proses penyimpanan?
Output
a. Bagaimana dampak penggunaan aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh ?
I. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Jabatan :
Proses
1. Pengumpulan data
a) Bagaimana proses pengumpulan data dari unit terkait ?
b) Bagaimana peran hardware dalam proses pengumpulan data dari
masing-masing unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh ?
2. Pengolahan data
a) Bagaimana proses pengolahan data ?
b) Bagaimana peran hardware dalam pengolahan data masing-masing
unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh ?
3. Penyimpanan data
a) Bagaimana peran hardware dalam penyimpanan data masing-
masing unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh?
Output
a. Bagaimana dampak penggunaan aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh ?
I. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Jabatan :
Proses
1. Pengumpulan data
a) Bagaimana proses pengumpulan data dari unit terkait ?
b) Bagaimana peran hardware dalam proses pengumpulan data dari
masing-masing unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh ?
2. Pengolahan data
a) Bagaimana proses pengolahan data ?
b) Bagaimana peran hardware dalam pengolahan data masing-masing
unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh ?
3. Penyimpanan data
a) Bagaimana peran hardware dalam penyimpanan data masing-
masing unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh?
Output
a. Bagaimana dampak penggunaan aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh ?
I. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Jabatan :
Proses
1. Pengumpulan data
a) Bagaimana proses pengumpulan data dari unit terkait ?
b) Bagaimana peran hardware dalam proses pengumpulan data dari
masing-masing unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh ?
2. Pengolahan data
a) Bagaimana proses pengolahan data ?
b) Bagaimana peran hardware dalam pengolahan data masing-masing
unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh ?
3. Penyimpanan data
a) Bagaimana peran hardware dalam penyimpanan data masing-
masing unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh
?
Output
a. Bagaimana dampak penggunaan aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh ?
I. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Jabatan :
Proses
1. Pengumpulan data
a) Bagaimana proses pengumpulan data dari unit terkait ?
b) Bagaimana peran hardware dalam proses pengumpulan data dari
masing-masing unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh ?
2. Pengolahan data
a) Bagaimana proses pengolahan data ?
b) Bagaimana peran hardware dalam pengolahan data masing-masing
unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh ?
3. Penyimpanan data
a) Bagaimana peran hardware dalam penyimpanan data masing-
masing unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh
Output
d. Bagaimana dampak penggunaan aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh ?
I. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Jabatan :
Proses
1. Pengumpulan data
a) Bagaimana proses pengumpulan data dari unit terkait ?
b) Bagaimana peran hardware dalam proses pengumpulan data dari
masing-masing unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh ?
2. Pengolahan data
a) Bagaimana proses pengolahan data ?
b) Bagaimana peran hardware dalam pengolahan data masing-masing
unit kerja yang ada di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh ?
3. Penyimpanan data
Output
a. Bagaimana dampak penggunaan aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD dr. Adnaan WD
Payakumbuh ?
Lampiran 7. Dokumentasi