Anda di halaman 1dari 2

PERNAPASAN CUMI-CUMI

Teman-teman pasti tahu dengan hewan yang akan aku ceritakan kali ini. Hewan ini
termasuk hewan laut yang memang terkenal karena bentuk tubuhnya yang unik. Hewan ini
memiliki bentuk tubuh dengan ciri khas kaki menyatu dengan kepala dan tubuhnya agak lonjong
berbentuk pipa. Hewan laut ini pun memiliki 8 tentakel yang biasa disebut lengan. Serta Tubuh
lunak merupakan ciri khasnya. Pasti teman-teman tau kan hewan apa yang akan aku ceritakan,
ayo tebak?. Yaps betul, Cumi-cumi jawabannya.
Cumi-cumi merupakan hewan laut populer loohh teman-teman. kalian tau gak sih kenapa
hewan ini bisa populer di kalangan masyarakat. Alasannya yaitu, cumi-cumi ini rasanya sangat
enak dan kaya akan protein, cumi-cumi sering banget di temui menjadi salah satu menu di kedai
seafood maupun menu mewah di restoran. karena rasanya yang enak dan pas di lidah seluruh
kalangan masyarakat, maka dari itu banyak orang yang tahu dengan hewan yang satu ini. eh stop
stop deh... kalian jangan ngiler pengen makan cumi asam manis yah teman-teman hehe. Karena
dalam tulisan ku kali ini, aku mau membahas salah satu sistem kerja fisiologi tubuh cumi-cumi.
Salah satu sistem kerjanya yang akan ku bahas yaitu mengenai sistem pernafasannya teman-
teman.
Sebelum membahas sitem pernapasannya, alangkah baiknya kalian kenalan lebih jauh
dulu nih dengan si cumi-cumi ini. Cumi-cumi adalah kelompok hewan chepalopoda atau jenis
Mollusca yang hidup di laut. Seperti yang saya sebutkan seblumnya, “chepalopoda” dalam
bahasa Yunani berarti “kaki kepala”, hal ini karena kakinya yang terpisah menjadi sejumlah
tangan yang melingkari kepala. Cumi-cumi adalah salah satu hewan dalam golongan invertebrata
(tidak bertulang belakang). Salah satu jenis cumi-cumi jenis Heteroteuthis, memiliki kemampuan
yang unik loh teman-teman, yaitu ia mampu memancarkan cahaya. Organ yang mengeluarkan
cahaya itu terletak pada ujung suatu juluran Panjang yang menonjol di depan. Hal ini
dikarenakan peristiwa luminasi yang terjadi pada cumi-cumi. Cumi-cumi menyemprotkan
sejumlah besar cairan bercahaya apabila dirinya merasa terganggu, proses ini sama seperti pada
halnya cumi-cumi biasa yang menyemprotkan tinta. Keunikan lainnya dari cumi-cumi yaitu ia
berenang mundur. Cumi-cumi menghisap air melalui rongga pusat tubuhnya (rongga mantel) dan
memaksanya keluar melalui suatu pembuluh yang lentur yang disebut sifon yang terletak
dibelakang tangan. Oleh karena itu pancaran air yang mendorong cumi-cumi berenang mundur
(Sinar, N.S. et al. 2015).
Cumi-cumi melakukan pergerakan diurnal, yaitu pada siang hari akan berkelompok dekat
dasar perairan dan akan menyebar pada kolom perairan pada malam hari. Cumi-cumi tertarik
pada cahaya (fototaksis positif), oleh karena itu sering ditangkap dengan menggunakan bantuan
cahaya (Roper. et al. 1984). Karakteristik yang dimiliki hewan adalah adanya kantong tinta yang
terletak di atas usus besar. Bila kantung ini dibuka, maka akan mengeluarkan tinta berwarna
cokelat atau hitam yang diakibatkan oleh pigmen melanin. Cumi-cumi akan mengeluarkan
tintanya melalui siphon untuk menghindari predator (Buchsbaum. Et al. 1987). Selain itu cumi-
cumi juga digolongkan sebagai hewan karnivora karena memakan udang dan ikan-ikan pelagis
yang ditangkap dengan tentakelnya (Barnes. 1987). Komponen makanan ditemukan dalam
lambung cumi-cumi adalah ikan-ikan kecil, crustacean merupakan komponen makanan yang
sering ditemui (Raharjo dan Bengen. 1990).
Berbicara mengenai proses bernapas dapat kita artikan bahwa bernapas adalah memasok
oksigen ke dalam tubuh dan mengeluarkan karbondioksida ke luar tubuh. Seluruh makhluk hidup
bernapas untuk bisa bertahan hidup, karena berbagai fungsi tubuh sehari-hari seperti mencerna
makanan, menggerakkan anggota tubuh atau bahkan hanya berpikir sejenak, membutuhkan
asupan oksigen. Beda halnya dengan manusia, jika manusia bernafas dengan hidung dan paru-
paru, lain halnya dengan cumi-cumi teman-teman, hewan ini bernafas menggunakan insangnya.
Agar pernapasan lancar, ada sejumlah organ yang ikut andil dalam prosesnya. Organ pernapasan
pada cumi-cumi yaitu insang dan funnel. Insang berfungsi mengikat oksigen yang larut dalam air
dan mengeluarkan karbondioksida, sedangkan funnel berfungsi sebagai tempat pengeluaran air
yang sudah berisi karbondioksida (Pelu. 1988).
Sistem pernapasan pada cumi-cumi terdiri dari dua cabang insang pada rongga
mantelnya. Cumi-cumi memiliki 3 bagian jantung dan berdarah biru, 2 untuk memompa darah ke
2 cabang insang dan 1 bagian untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Dua dari jantung
mereka berlokasi dekat dengan masing-masing insangnya dan karena hal itu mereka dapat
memompa oksigen ke bagian tubuh yang beristirahat dengan mudah. Cumi-cumi memiliki pokok
sistem pernapasan senyawa tembaga, berbeda dengan manusia. Dimana manusia mempunyai
pokok sistem pernapasan senyawa besi, yang berakibat jika terlalu tertutup pada permukaan di
mana terdapat air panas, cumi-cumi dapat mati dengan mudah karena lemas. Mekanisme
pernapasan cumi-cumi yaitu dengan cara menyedot air ke dalam rongga mantel melalui kedua
buah insang dan disemburkan keluar melalui funnel. Aliran air yang masuk ke dalam insang
akan mengalami pertukaran udara dalam lamella insang (Pelu. 1988).

DAFTAR PUSTAKA
(1) Barnes. (1987). Invertebrate Zoology. Sounders College Publishing : New York
(2) Buchsbaum R, M. Buchsbaum, J. Pearse, and V. Pearse. (1987). Animal without
Backbone. Third Edition. The University of Chicago Press: Chicago.
(3) Pelu. (1988). Beberapa Karakteristik Biologi Cumi-Cumi (Squids), LONAWARTA. Balai
Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya Laut Ambon : Ambon.
(4) Raharjo, S dan D. G. Bengen. (1984). Studi Beberapa Aspek Biologi Cumi-Cumi (Loligo
Sp) Di Perairan Gugus Kepulauan Seribu. Fakultas perikanan, institute pertanian bogor :
Bogor.
(5) Roper, C.F.E, M.J Sweeney, and Nauen. (1984). Chepalopods of the World Marine
Fishery Resources. FAO Fisheries Technical Paper. No. 457. Rome, FAO. P 175-187.

Anda mungkin juga menyukai