Anda di halaman 1dari 26

Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Tahun Ajaran 2019-2020

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Konstruksi dan Properti
Kompetensi Keahlian : Desain Pemodelan dan Informas
Mata Pelajaran : Estimasi Biaya Konstruksi
Kelas/Semester : XI /
Materi Pokok : Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Pertemuan ke : -
Alokasi Waktu : 8 (4 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong


royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan


faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Desain Pemodelan dan Informasi
Bangunan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Teknik Konstruksi dan Properti. Menampilkan kinerja mandiri dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam

Tiara Arianti, S.Pd 1


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


3.11 Menerapkan analisa harga satuan 3.11.1 Menerapkan analisa harga satuan
pekerjaan konstruksi gedung,
jalan dan jembatan pekerjaan pada konstruksi gedung
3.11.2 Menerapkan analisa harga satuan
pekerjaan pada konstruksi jalan
3.11.3 Menerapkan analisa harga satuan
pekerjaan pada konstruksi
jembatan
4.11 Menghitung harga satuan 4.11.1 Menghitung volume pekerjaan
pekerjaan konstruksi gedung, pada konstruksi gedung
jalan dan jembatan 4.11.2 Menghitung analisa harga satuan
pada konstruksi jalan
4.11.3 Menghitung analisa harga satuan
pada konstruksi jembatan
4.11.4 Membuat daftar analisa harga
satuan pada konstruksi gedung,
jalan, dan jembatan

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan proses pembelajaran dan menggali informasi, peserta didik akan
dapat:
1. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menerapkan analisa
harga satuan pekerjaan pada konstruksi gedung dengan jujur, responsive dan
bertanggung jawab.

Tiara Arianti, S.Pd 2


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
2. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menerapkan Analisa
harga satuan pekerjaan konstruksi jalan dengan jujur, responsive dan bertanggung
jawab.
3. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik menerapkan Analisa harga
satuan pekerjaan konstruksi jembatan dengan jujur, responsive dan bertanggung
jawab.
4. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik mampu menghitung
volume pekerjaan konstruksi gedung dengan jujur, responsive dan bertanggung
jawab.
5. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserts didik mampu menghitung analisa
harga satuan konstruksi jalan dengan jujur, responsive dan bertanggung jawab.
6. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik mampu menghitung analisa
harga satuan konstruksi jembatan dengan jujur, responsive dan bertanggung
jawab.
7. Melalui diskusi dan menggali informasi. Peserta didik mampu membuat daftar
analis harga satuan pada konstruksi gedung, jalan dan jembatan.

D. Materi Pembelajaran
1. Daftar Harga bahan-bahan bangunan
2. Daftar upah pekerja
3. Daftar analisa
4. Analisa harga satuan pekerjaan
5. Daftar Volume pekerjaan pada konstruksi gedung, jalan, dan jembatan
6. Perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientifict
Model : Problem Based Learning
Metode : Diskusi, tanya jawab, ceramah, penugasan

F. Media dan Sumber Pembelajaran


Media belajar :
 Power Point
 LCD projector dan Laptop
 Spidol

Tiara Arianti, S.Pd 3


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
 White board

Sumber belajar:
1. Buku Estimasi Biaya Konstruksi kurikulum 2013 edisi revisi
2. Bahan bacaan (buku, artikel, internet) yang relevan

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1 dan 2

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU


1. Mengucapkan Salam dan mengajak
siswa untuk berdoa bersama.
2. Melakukan absensi siswa.
Apersepsi:
3. Guru memberikan motivasi akan
kegunaan mempelajari pelajaran yang
akan diajarkan.
Pendahuluan 4. Guru memberitahukan kepada peserta 15 Menit
didik bahwa materi yang akan
dipelajari mengenai analisa harga
satuan pekerjaan konstruksi gedung

5. Menyampaikan Kompetensi Inti dan


Kompetensi Dasar, Indikator serta
Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Inti Mengamati 155 Menit
 Guru membaca informasi menggenai
analisa harga satuan pekerjaan
konstruksi gedung
 Siswa mengamati, membaca dan
mencatat informasi yang telah
disampaikan oleh guru.
Menanya (Problem Statement/ Identifikasi
Masalah)
 Guru mengkondisikan dan memberikan

Tiara Arianti, S.Pd 4


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU


kesempatan kepada peserta didik untuk
secara aktif bertanya tentang analisa
harga satuan pekerjaan konstruksi
gedung
 Mengarahkan peserta didik agar
berdiskusi tentang analisa harga satuan
pekerjaan konstruksi gedung
Mengeksplorasi/Mengumpulkan informasi
(Data Collection/Pengumpulan Data)

 Peserta didik diperintahkan agar


mencari informasi terkait tentang
contoh analisa harga satuan pekerjaan
konstruksi gedung beserta cara
pembuatannya dari berbagai sumber
ajar seperti buku, sumber informasi
melalui internet dan melalui tanya
jawab.
Mengasosiasi (Verication/Pembuktian)
 Peserta didik mengkatagorikan
data/informasi dan menentukan
hubungannya, selanjutnya
disimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait dengan data-data
analisa harga satuan pekerjaan
konstruksi gedung
 Peserta didik mendiskusikan dan
menerapkan analisa harga satuan
pekerjaan dengan hasil volume
bangunan yang telah dihitung
sebelumnya.
Mengkomunikasikan
(Generaliation/Menarik Kesimpulan)

Tiara Arianti, S.Pd 5


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU


 Guru memberikan kesempatan peserta
didik menyampaikan hasil tugas yang
telah dikerjakan.
 Peserta didik menyampaikan hasil
diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan tentang hasil hitungan
analisa harga satuan pekerjaan
konstruksi gedung
1. Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan dari proses pembelajaran
yang telah berlangsung.
2. Guru memberikan apresiasi terhadap
semua peserta didik yang terlibat aktif
dan kondusif selama kegiatan
pembelajaran praktik berlangsung.
3. Guru melakukan refleksi terhadap
Penutup seluruh kegiatan belajar mengajar. 10 Menit
4. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
5. Mengajak seluruh peserta didik untuk
bersama – sama mengucapkan rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala Rahmat Pengetahuan yang
diberikan.

Tiara Arianti, S.Pd 6


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
Pertemuan Ke 3 dan 5

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU


1. Mengucapkan Salam dan mengajak
siswa untuk berdoa bersama.
2. Melakukan absensi siswa.
Apersepsi:
3. Guru memberikan motivasi akan
kegunaan mempelajari pelajaran yang
akan diajarkan.
Pendahuluan 4. Guru memberitahukan kepada peserta 15 Menit
didik bahwa materi yang akan
dipelajari mengenai analisa harga
satuan pekerjaan konstruksi jalan

5. Menyampaikan Kompetensi Inti dan


Kompetensi Dasar, Indikator serta
Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Inti Mengamati 155 Menit
 Guru membaca informasi menggenai
analisa harga satuan pekerjaan
konstruksi jalan
 Siswa mengamati, membaca dan
mencatat informasi yang telah
disampaikan oleh guru.
Menanya (Problem Statement/ Identifikasi
Masalah)
 Guru mengkondisikan dan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
secara aktif bertanya tentang analisa
harga satuan pekerjaan konstruksi jalan
 Mengarahkan peserta didik agar
berdiskusi tentang analisa harga satuan
pekerjaan konstruksi jalan
Mengeksplorasi/Mengumpulkan informasi
(Data Collection/Pengumpulan Data)

Tiara Arianti, S.Pd 7


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU


 Peserta didik diperintahkan agar
mencari informasi terkait tentang
contoh analisa harga satuan pekerjaan
konstruksi jalan beserta cara
pembuatannya dari berbagai sumber
ajar seperti buku, sumber informasi
melalui internet dan melalui tanya
jawab.
Mengasosiasi (Verication/Pembuktian)
 Peserta didik mengkatagorikan
data/informasi dan menentukan
hubungannya, selanjutnya
disimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait dengan data-data
analisa harga satuan pekerjaan
konstruksi jalan
 Peserta didik mendiskusikan dan
menerapkan analisa harga satuan
pekerjaan dengan hasil volume
konstruksi jalan yang telah dihitung
sebelumnya.
Mengkomunikasikan
(Generaliation/Menarik Kesimpulan)
 Guru memberikan kesempatan peserta
didik menyampaikan hasil tugas yang
telah dikerjakan.
 Peserta didik menyampaikan hasil
diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir

Tiara Arianti, S.Pd 8


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU


sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan tentang hasil hitungan
analisa harga satuan pekerjaan
konstruksi jalan
1. Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan dari proses pembelajaran
yang telah berlangsung.
2. Guru memberikan apresiasi terhadap
semua peserta didik yang terlibat aktif
dan kondusif selama kegiatan
pembelajaran praktik berlangsung.
3. Guru melakukan refleksi terhadap
Penutup seluruh kegiatan belajar mengajar. 10 Menit
4. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
5. Mengajak seluruh peserta didik untuk
bersama – sama mengucapkan rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala Rahmat Pengetahuan yang
diberikan.

Pertemuan Ke 6 dan 8

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU


1. Mengucapkan Salam dan mengajak 15 Menit
Pendahuluan
siswa untuk berdoa bersama.
2. Melakukan absensi siswa.
Apersepsi:
3. Guru memberikan motivasi akan
kegunaan mempelajari pelajaran yang
akan diajarkan.
4. Guru memberitahukan kepada peserta
didik bahwa materi yang akan

Tiara Arianti, S.Pd 9


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU


dipelajari mengenai analisa harga
satuan pekerjaan konstruksi jembatan

5. Menyampaikan Kompetensi Inti dan


Kompetensi Dasar, Indikator serta
Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Inti Mengamati 155 Menit
 Guru membaca informasi menggenai
analisa harga satuan pekerjaan
konstruksi jembatan
 Siswa mengamati, membaca dan
mencatat informasi yang telah
disampaikan oleh guru.
Menanya (Problem Statement/ Identifikasi
Masalah)
 Guru mengkondisikan dan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
secara aktif bertanya tentang analisa
harga satuan pekerjaan konstruksi
jembatan
 Mengarahkan peserta didik agar
berdiskusi tentang analisa harga satuan
pekerjaan konstruksi jembatan
Mengeksplorasi/Mengumpulkan informasi
(Data Collection/Pengumpulan Data)

 Peserta didik diperintahkan agar


mencari informasi terkait tentang
contoh analisa harga satuan pekerjaan
konstruksi jembatan beserta cara
pembuatannya dari berbagai sumber
ajar seperti buku, sumber informasi
melalui internet dan melalui tanya
jawab.
Mengasosiasi (Verication/Pembuktian)
Tiara Arianti, S.Pd 10
Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU


 Peserta didik mengkatagorikan
data/informasi dan menentukan
hubungannya, selanjutnya
disimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait dengan data-data
analisa harga satuan pekerjaan
konstruksi jembatan
 Peserta didik mendiskusikan dan
menerapkan analisa harga satuan
pekerjaan dengan hasil volume
konstruksi jembatan yang telah
dihitung sebelumnya.
Mengkomunikasikan
(Generaliation/Menarik Kesimpulan)
 Guru memberikan kesempatan peserta
didik menyampaikan hasil tugas yang
telah dikerjakan.
 Peserta didik menyampaikan hasil
diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan tentang hasil hitungan
analisa harga satuan pekerjaan
konstruksi jembatan
Penutup 1. Guru dan peserta didik membuat 10 Menit
kesimpulan dari proses pembelajaran
yang telah berlangsung.
2. Guru memberikan apresiasi terhadap
semua peserta didik yang terlibat aktif

Tiara Arianti, S.Pd 11


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU


dan kondusif selama kegiatan
pembelajaran praktik berlangsung.
3. Guru melakukan refleksi terhadap
seluruh kegiatan belajar mengajar.
4. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
5. Mengajak seluruh peserta didik untuk
bersama – sama mengucapkan rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala Rahmat Pengetahuan yang
diberikan.

H. Penialaian
a. Penilaian Afektif
- Teknik penilaian : observasi
- Bentuk instrumen : lembar observasi
- Kisi-kisi penilaian
Nama peserta didik :
Kelas :
Tanggal pengamatan :
Materi pokok :

Penilaian Motivasi
Aspek Yang dinilai Jumlah
Nilai
kelompok Partisipasi

skor
Jujur

Percaya Diri
Kerjasama

Nama
TahuRasa Ingin
Tanggung
dalam

Jawab

No.
Siswa

Tiara Arianti, S.Pd 12


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
1.
2.
3.
4.
Dst
Pedoman Penskoran
Afektif : Skor Max 3 dan Skor Min 1 dengan criteria sebagai berikut:
3 = Kegiatan Baik sekali atau intensitas tinggi
2 = Kegiatan cukup atau intensitas sedang
1 = Kegiatan kurang atau intensitas rendah
Penilaian disiplin
Aspek Yang dinilai

mengerjakantu
Kesesuaian

pembelajaran
waktu dalam

sampai selesai Mengikuti


gas Ketepatan
Nama
tugas

No. Jumlah skor Nilai


Siswa

1.
2.
3.
4.
5.
Dst..

Pedoman penskoran
Diskusi : Skor maximum 3 dan skor minimum 1 dengan kriteria sbb :
3 = Pertanyaan logis /Jawaban tepat/argumen sanggahan mempunyai
dasar yang kuat
2 = Pertanyaan mendekati logis /Jawaban tepat/argumen sanggahan
mempunyai dasar yang kuat
1 = Pertanyaan tidak logis /Jawaban tepat/argumen sanggahan mempunyai
dasar yang kuat
nilai yang diperoleh
Perhitungan nilai = x 100=nilai akhir
nilai maksimal

b. Penilaian Pengetahuan/Kognitif
- Teknik Penilaian: Tes tertulis
- Bentuk instrumen : soal uraian
- Kisi-kisi

Bentuk Butir pada


Kompetensi Dasar Indikator Indikator soal
Instrumen instrumen
3.5 Menerapkan 3.11.1 Menerapkan analisa 1. Peserta didik Uraian 1-5
Tiara Arianti, S.Pd 13
Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
Analisa harga harga satuan mampu
satuan pekerjaan pekerjaan pada menerapkan
konstruksi konstruksi gedung analisa harga
gedung, jalan 3.11.2 Menerapkan analisa satuan pekerjaan
dan jembatan harga satuan pada konstruksi
pekerjaan pada gedung
konstruksi jalan 2. Peserta didik
3.11.3 Menerapkan analisa mampu
harga satuan menerapkan
pekerjaan pada analisa harga
konstruksi jembatan satuan pada
pekeraan
konstruksi jalan
3. Peserta didik
mampu
menerapkan
analisa harga
satuan pekerjaan
pada konstruksi
jembatan.

Instrumen Penilaian

No Instrumen Skor
1. Analisis harga satuan pekerjaan terdiri dari beberapa 20
komponen, sebutkan!
2. Dalam analisa harga satuan pekerjaan terdapat biata 20
langsung dan biaya tak langsung, jelaskan yang
dimaksud dengan biaya langsung tersebut!
3. Buatlah table analisa satuan pekerjaan pondasi! 20
4. Jelaskan pengertian dari koefisien pekerjaan! 20
5. Dalam analisa pekerjaan galian tanah terdapat keterangan 20
pekerja 0,4 OH, dan Mandor 0,04 OH, Jelaskan maksud
tersebut.
Total skor 100

Kriteria penilaian:
90 – 100 : Sangat Baik
80 – 89 : Baik
70 – 79 : Cukup
Di bawah 70 tidak tuntas dan perlu remedial

c. Penilaian Keterampilan/Psikomotor
Teknik Penilaian : Tugas
Bentuk instrumen : laporan
Kisi-Kisi

Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal

Tiara Arianti, S.Pd 14


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
4.11 Menghitung harga 4.11.1 Menghitung volume Melalui diskusi yang
satuan pekerjaan pekerjaan pada konstruksi dilakukan siswa mampu
konstruksi gedung, jalan gedung menghitung volume
dan jembatan 4.11.2 Menghitung analisa harga pekerjaan konstruksi gedung
satuan pada konstruksi dan menghitung Analisa
jalan harga satuan pada konstruksi
4.11.3 Menghitung analisa harga gedung, jalan dan jembatan
satuan pada konstruksi serta membuat daftar Analisa
jembatan harga satuan pekerjaan.
4.11.4 Membuat daftar analisa
harga satuan pada
konstruksi gedung, jalan,
dan jembatan

Tugas :
1. Mengitung volume pekerjaan pada konstruksi Gedung
2. Menghitung dan membuat daftar analisa harga satuan pekerjaan
Jenis Tugas
Jenis tugas adalah individu
Pedoman Penskoran
Mata Pelajaran : Estimasi Biaya Konstruksi
Alokasi Waktu : Semester Ganjil
Sample Yang dikumpulkan : laporan

Aspek yang Dinilai Keterangan


Nama
No
Siswa Kesesuai Keaslian Kerapihan Keutuhan

1.
2.
3.
4.
5.
dst

Petunjuk Penyekoran:
Baik Sekali : Apabila Memperoleh skor 87,75 – 100
Baik : Apabila Memperoleh Skor 62,75 – 87,50
Cukup : Apabila Memperoleh Skor 44 – 62,50
Kurang : Apabila Memperoleh Skor 25 – 43,75

Bandung, Februari 2020


Kepala Program Teknik Konstruksi Guru Mata Pelajaran
dan Properti

Tiara Arianti, S.Pd 15


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI

Tiara Arianti, S.Pd


NIM. 1911781

Tiara Arianti, S.Pd 16


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
Lampiran 1 : Materi Pembelajaran

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

A. Pengertian Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)

AHSP adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi yang
dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan bangunan, upah kerja, dan peralatan dengan
harga bangunan, standar pengupahan pekerja dan harga sewa/beli peralatan untuk
menyelesaikan per satuan pekerjaan konstruksi.

Harga Satuan Pekerjaan akan berbeda antara daerah satu dengan daerah yang lain, hal
ini disebabkan karena adanya perbedaan harga pasaran bahan dan harga / upah tenaga kerja
yang berlaku di setiap daerah. Jadi dalam menghitung dan menyusun Anggaran Biaya suatu
proyek, harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan di
lokasi pekerjaan yang akan dibuat.

Hal yang perlu dilakukan dalam menghitung besarnya RAB antara lain : merinci
semua jenis pekerjaan yang ada dan masing-masing harus dihitung, volume pekerjaan serta
menghitung harga satuan pekerjaan masing-masing.

Setiap jenis pekerjaan yang telah dirinci harus dihitung harga satuan pekerjaan sendiri-
sendiri, sesuai dengan jenis, jumlah, spesifikasi bahan dan jenis, jumlah tenaga kerja yang
akan dipakai.

Setelah itu dari hasil penglian antara volume dengan harga satuan pekrjaan akan
didapat harga per unit pekerjaan. Harga Anggaran Biaya didapat dengan menjumlah semua
harga unit pekerjaan yang telah dihitung.

Sedangkan harga penawaran dihitung dengan menjumlah hasil perhitungan Anggaran


Biaya tersebut dengan pajak pertambahan nilai (PPn), keuntungan untuk kontraktor.
Ketelitian dan kecermatan dalam menghitung semuanya tersebut akan sangat
mempengaruhi tingkat keakuratan menghitung Rencana Anggaran Biaya.

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dapat memakai 2 macam analisa, yaitu :

1. Analisa BOW (Burgerlijke Openbare Werken), yaitu ketentuan dan ketetapan umum
yang ditetapkan Dir. BOW tanggal 28 Pebruari 1921, Nomor 5372 A pada zaman
Pemerintahan Belanda. Analisa BOW hanya dapat dipergunakan untuk pekerjaan
padat karya yang memakai peralatan konvensional. Sedangkan bagi pekerjaan yang

Tiara Arianti, S.Pd 17


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
mempergunakan peralatan modern / alat berat, analisa BOW tidak dapat dipergunakan
sama sekali. Tentu saja ada beberapa bagian analisa BOW yang sudah tidak relevan
lagi dengan kebutuhan pembangunan, baik bahan maupun upah tenaga kerja. Namun
demikian analisa BOW masih dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun
Anggaran Biaya Bangunan.
2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan yang dikeluarkan oleh Balai Pengujian dan Informasi
Konstruksi, Dinas Permukiman dan Tata Ruang, dalam buku yang berjudul “ Daftar
Harga Satuan Bangunan Gedung Negara Bahan Bangunan / Upah dan Analisa
Pekrjaan yang terbit setiap bulan. Pada waktu sekarang analisa ini yang banyak
dipakai untuk menghitung harga satuan pekerjaan terutama proyek-proyek milik
pemerintah.

Besarnya harga per satuan pekerjaan tersebut tergantung dari besarnya harga satuan
bahan, harga satuan upah dan harga satuan alat dimana harga satuan upah tergantung pada
tingkat produktivitas dari pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Penentuan harga satuan
bahan tergantung pada ketelitian dalam perhitungan kebutuhan spesifikasi bahan material
untuk setiap jenis pekerjaan. Sedangkan penentuan harga satuan peralatan baik sewa
ataupun investasi tergantung dari kondisi lapangan, kondisi alat/efisiensi, metode
pelaksanaan, jarak angkut dan pemeliharaan jenis alat itu sendiri.

1. Analisa Harga Satuan Upah


Upah pekerja merupakan suatu imbalan yang harus diberikan oleh kontraktor
kepada pekerja sebagai balas jasa terhadap hasil kerja mereka. Besaran upah menjadi
salah satu faktor pendorong bagi manusia untuk bekerja karena mendapat upah berarti
mereka akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan pemberian besaran upah
yang sesuai dengan jasa yang mereka berikan akan menimbulkan rasa puas, sehingga
para pekerja akan berusaha untuk bekerja lebih baik lagi.
Analisa harga satuan upah pekerjaan adalah menghitung banyaknya tenaga yang
diperlukan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut.
Kebutuhan tenaga kerja adalah besarnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk suatu volume pekerjaan tertentu yang dapat dicari dengan menggunakan rumus :

Tiara Arianti, S.Pd 18


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
Tingkatan dan tugas tenaga kerja pada masing-masing pekerjaan dapat dijelaskan
sebagai berikut ini:
 Pekerja, jenis tenaga kerja ini berada pada tingkatan tenaga kerja terendah yang
tugasnya membantu dalam persiapan bahan atau pekerjaan yang tidak
membutuhkan keterampilan khusus. Karena berada tingkatan yang paling rendah,
tenaga kerja yang satu ini mendapatkan upah yang rendah pula.
 Tukang, yaitu tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan tertentu, seperti tukang kayu, tukang batu, dan tukang las.
 Kepala Tukang, yaitu tenaga kerja yang bertugas mengelola tukang lainnya untuk
suatu bidang pekerjaan, misalnya kepala tukang kayu, kepala tukang batu, kepala
tukang las.
 Mandor, yaitu tenaga kerja yang mempunyai tingkatan paling tinggi dalam suatu
pekerjaan yang bertugas untuk memonitor jalannya pekerjaan dan memantau
kinerja tenaga kerja yang lain.
 Sedangkan untuk upah pekerjaan, secara luas dapat dibedakan beberapa macam
yaitu :
 Upah borongan, yaitu upah yang harus dibayarkan kepada tenaga kerja yang
ditentukan berdasarkan kesepakatan antar pekerja dengan yang memberikan
pekerjaan pada saat belum dimulai pekerjaan.
 Upah per potong atau upah satuan, yaitu besaran upah yang akan ditentukan dengan
banyaknya hasil produksi yang dicapai oleh pekerja dalam waktu tertentu. Dengan
model pembayaran upah seperti ini akan membuat para pekerja berusaha segiat-
segiatnya untuk mengejar penghasilan yang besar sehingga perusahaan berproduksi
lebih cepat dan lebih besar.
Sedangkan jenis upah yang banyak dimanfaatkan di perusahaan-perusahaan
diklasifikasikan menjadi 2 golongan yaitu :
1) Upah menurut waktu
Merupakan sistem pengupahan pekerja yang dibayar berdasarkan waktu yang
dihabiskan, misalnya perjam, per hari, per bulan, per tahun, misalnya:
 Hari orang standar (standar man day). Satuan upah dalam 1 hari kerja dan
disingkat h.o atau m.d., dimana 1 h.o. (m.d) = upah standar dalam 1 hari kerja.
Pekerja standar adalah pekerja terampil yang dapat mengerjakan satu jenis
pekerjaan saja misalnya pekerja gali, pekerja kayu, tukang batu, tukang kayu,
mandor, kepala tukang, dan lain-lain.

Tiara Arianti, S.Pd 19


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
 Jam orang standar (standar man hour). Pemberian upah tenaga kerja yang
dihitung berdasarkan jam kerja efektif dan diberikan kepada tenaga yang bekerja
sungguh-sungguh dan tidak boleh lengah seperti pekerja pabrik, pekerja
konstruksi, dan lain-lain.
 Bulan orang standar (standar man month). Pemberian upah untuk bulanan seperti
pelaksana lapangan, manajer prroyek, dan lain-lain.
2) Upah menurut hasil kerja
Dengan sistem ini tenaga kerja dibayar untuk jumlah unit pekerjaan yang telah
diselesaikan tanpa menghiraukan jumlah waktu yang dipergunakan.
 Upah menurut standar waktu. Dengan sistem ini upah dibayarkan berdasarkan
waktu yang telah distandarisasi guna menyelesaikan suatu pekerjaan.
 Upah menurut kerja sama pekerja dan pengusaha. Sistem ini meliputi pembagian
keuntungan yang pembayarannya dilakukan kemudian sebagai tambahan atau
kombinasikan dengan sistem pembayaran upah yang telah disebutkan di atas.

Faktor Pengaruah Tingkatan Upah

Diantara berbagai faktor penting yang mempengaruhi tingkatan upah pekerja adalah
sebagai berikut:

1. Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja

Jenis pekerjaan yang membutuhkan kompetensi atau keterampilan tinggi dan jumlah
tenaga kerjanya langka, maka besaran upah cenderung tinggi sedangkan untuk jenis
pekerjaan yang mempunyai penawaran melimpah akan cenderung turun.

2. Organisasi atau Asosiasi Profesi

Ada tidaknya organisasi atau asosiasi profesi sejenis serta lemah kuatnya organisasi
tersebut akan ikut mempengaruhi terbentuknya besaran upah. Adanya asosiasi
profesi yang kuat, yang berarti posisi “bargaining” pegawai/tenaga kerja tersebut
juga kuat.

3. Kemampuan perusahaan untuk membayar

Upah yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan salah satu komponen biaya
produksi. Tingginya upah pekerja akan mengakibatkan naiknya biaya produksi dan
akhirnya akan mengurangi keuntungan/laba yang didapat oleh perusahaan. Jika

Tiara Arianti, S.Pd 20


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
kendala biaya produksi sampai mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, maka jelas
perusahaan akan tidak mampu memenuhi fasilitas pegawainya.

4. Produktivitas

Upah pekerja merupakan imbalan atas prestasi pekerjaan. Semakin tinggi prestasi
pegawai seharusnya semakin besar pula upah yang akan diterima. Prestasi biaya ini
dinyatakan sebagai produktivitas.

5. Biaya Hidup

Setiap kota di Indonesia pastinya memiliki tingkatan UMR yang berbeda yang
dipengaruhi oleh kebutuhan biaya hidup masyarakatnya. Dimana biaya hidup tinggi,
maka upah juga cenderung tinggi. Sehingga besaran upah untuk masing-masing kota
tentunya memiliki perbedaan.

6. Pemerintah Daerah

Pemerintah dengan peraturan-peraturannya juga mempengaruhi tinggi rendahnya


upah. Peraturan tentang upah minimum merupakan batas bawah dari tingkat upah
yang akan dibayarkan.

2. Analisa Harga Satuan Bahan

Bahan yang disebut disini jenisnya tergantung pada item pekerjaannya (material pokok)
dan metodenya (material penunjang). Material bangunan dapat berupa bahan dasar (raw
material) yang harus diproses dalam pelaksanaan proyek konstruksi, atau berupa bahan
jadi/setengah jadi yang tinggal dipasang saja pada saat pekerjaan di lapangan.

Dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu proyek, faktor waste (pemborosan) bahan
sangat penting untuk dikendalikan. Yang dimaksud dengan waste bahan dalah sejumlah
bahan yang dipergunakan/ telah dibeli, tetapi tidak menambah nilai jual dari produknya.

Biasanya ada beberapa waste bahan yang dialami oleh sebuah perusahaan sehingga perlu
untuk dikendalikan, yaitu antara lain :

 Penolakan oleh owner karena bahan tidak memenuhi syarat.


 Kerusakan bahan karena kelemahan dalam handling atau penyimpanan.

Tiara Arianti, S.Pd 21


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
 Kehilangan bahan karena kelemahan pengwasan keamanan.
 Pemborosan pemakaian di lapangan.

Analisa harga satuan bahan adalah menghitung banyaknya/volume masing-masing


bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan. Sedangkan indeks satuan bahan menunjukkan
banyaknya bahan yang akan diperlukan untuk menghasilkan suatu volume pekerjaan yang
akan dikerjakan, baik dalam volume 1 m3, 1m2, atau per m’.

Kebutuhan bahan/material ialah besarnya jumlah bahan yang dibutuhkan untuk


menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan. Kebutuhan bahan dapat
dicari dengaan rumus sebagai berikut:

3. Analisa Harga Satuan Peralatan

Banyak jenis pekerjaan konstruksi yang memerlukan peranan alat guna membantu
manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Oleh karena itu
bila dalam pelaksanaan suatu item pekerjaan tertentu memerlukan alat-alat konstruksi,
terutama jenis alat-alat berat, maka sub harga satuan alat harus dihitung tersendiri seperti
halnya sub harga bahan. Alat berat yang umum dipakai terutama proyek-proyek konstruksi
dengan skala yang besar antara lain dozer, excavator, front shovel, clamshell, loader, truck,
roller, dan lain-lain. Dengan bantuan alat berat tersebut, penyelesaian pekerjaan bisa tercapai
dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.

Dasar perhitungan sub harga satuan peralatan ini sama dengan sub harga satuan upah,
yaitu mempertimbangkan tingkat roduktivitas alat tersebut. Bila alat yang digunakan adalah
sewa, maka harga sewa alat tersebut dipakai sebagai dasar perhitungan sub harga satuan
peralatan. Namun bila alat yang digunakan adalah milik sendiri, maka harus dipakai “konsep
biaya alat” yang terdiri dari :

 Biaya penyusutan (depresiasi) alat, yaitu biaya yang disisihkan untuk pengembalian
investasi alat yang bersangkutan.
 Biaya perbaikan, yaitu meliputi biaya yang diperlukan untuk penggantian suku cadang
dan upah mekanik.

Tiara Arianti, S.Pd 22


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
 Biaya operasi, yaitu meliputi biaya-biaya yang diperlukan untuk keperluan bahan
bakar, pelumas, minyak hidrolis, grease, dan upah operator.

Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam keberhasilan suatu proyek. Ketepatan dalam pemilihan peralatan untuk pekerjaan
konstruksi akan memperlancar jalannya proyek

B. Cara Menghitung AHSP


Skema harga satuan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh faktor bahan/material, upah
tenaga kerja dan peralatan dapat dirangkum paada gambar 1.

Dalam menghitung analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) sendiri dipengaruhi oleh
angka koefisien yang menunjukkan nilai satuan upah tenaga kerja, nilai satuan
bahan/material, dan nilai satuan alat yang dapat digunakan sebagai acuan/panduan untuk
merencanakan atau mengendalikan biaya suatu pekerjaan. Kontraktor di dalam menghitung
suatu AHSP tidak hanya menggunakan Analisa Bina Marga (K) ataupun Analisis SNI, tetapi
juga menggunakan perhitungan sendiri. Di dalam perhitungan sendiri perusahaan kontraktor
tidak mempunyai patokan koefisien, akan tetapi berdasarkan pengalaman, metode
pelaksanaan, kondisi lapangan, kondisi/efisiensi peralatan, keadaan cuaca pada saat
pekerjaan dilaksanakan serta jarak angkut bahan material ke lokasi pekerjaan.
Tahapan menghitung analisa bahan material adalah didapat dari harga pasaran, yang
kemudian dikumpulkan didalam suatu daftar yang dinamakan harga satuan bahan/material,
sedangkan upah tenaga kerja didapatkan di lokasi setempat yang kemudian dikumpulkan
dan didata dalam suatu daftar yang dinamakan daftar satuan upah tenaga kerja.
Berikut contoh bentuk perhitungan analisa SNI beserta keterangannya dalam bentuk
tabelisasi :
Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Plesteran
Satuan Pembayaran : M2

Tiara Arianti, S.Pd 23


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI

Keterangan :
Kolom 1 : Penomoran.
Kolom 2 : Menandakan item pekerjaan.
Kolom 3 : Menandakan satuan bahan, upah tenaga dan peralatan.
Kolom 4 : Menandakan indeks atau koefisien baik untuk bahan, upah, tenaga maupun
peralatan. Koefisien / indeks mendeskripsikan seberapa besar alat, bahan dan tenaga
yang digunakan didalam mengerjakan pekerjaan plesteran.
Kolom 5 : Menandakan harga satuan bahan, upah tenaga, dan peralatan.
Kolom 6 : Menandakan jumlah harga yang berarti koefisien dikalikan dengan harga
satuan.
Untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan maka harga satuan bahan, harga satuan
tenaga, dan harga satuan alat harus diketahui terlebih dahulu yang kemudian dikalikan
dengan koefisien yang telah ditentukan

Tiara Arianti, S.Pd 24


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
Lampiran : Kunci Jawaban Penilaian Kognitif
1. Komponen penyusun analisa harga satuan pekerjaan
 Biaya langsung
 Biya tak langsung
 Biaya overhead dan keuntungan
2. Biaya langsung dalam pekerjaan konstruksi bangunan gedung
Biaya langsung adalah biaya yang langsung berhubungan dengan kegiatan pekerjaan
tersebut, yang mana tanpa ada hal tersebut maka siklus proyek akan menjadi terganggu
 Bahan/ material
 Tenaga/tukang
 biaya alat
3. Contoh format Daftar analisa pekerjaan pasangan pondasi batu kosong
A.3.2.1.9. Pemasangan 1 m3 batu kosong (anstamping)

S HargaSat
a uan Jumlah
K t (Rp) Harga
o u Koe
N d a fisie
o Uraian e n n   (Rp)
A TENAGA          
Pekerja L. O 0,78 57 44.8
0 H .500,00 50,00
1
TukangBa L. O 0,39 62 24.3
tu 0 H .500,00 75,00
2
KepalaTu L. O 0,03 67 2.6
kang 0 H 9 .700,00 40,30
3
Mandor L. O 0,03 70 2.7
0 H 9 .500,00 49,50
4
      JUMLAH TENAGA 74.61
KERJA 4,80
B BAHAN          
Batubelah   m 1,2 130. 156.0
3
000,00 00,00
Pasirurug   m 0,43 106. 45.7
3
2 000,00 92,00
      JUMLAH HARGA 201.792
BAHAN ,00
C PERALA          
TAN
           
      JUMLAH HARGA
ALAT -
           
D Jumlah (A+B+C) 276.406

Tiara Arianti, S.Pd 25


Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI
,80
E Overhead & Profit 0,10 xD 27.6
(Contoh 10 %) 40,68
F HargaSatuanPekerjaan (D+E) 304.047
,48

4. Koefisien adalah angka-angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan
untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu satuan trtentu. Koefisien analisa harga
satuan berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana anggaran biaya bangunan,
itulah mengapa koefisien menjadi kunci menghitung dengan tepat perkiraan anggaran
biaya bangunan.
5. Pekerja = 0,4 OH
Mandor = 0,04 OH
Artinya, untuk menyelesaikan galian biasa dengan kedalaman 1m3 kalau kita kalikan
100 maka perbandingan 40 pekerja dan 4 Mandor atau dengan tenaga 40 pekerja dan
mandor 4 orang akan menghasilkan galian 100 m3 atau 25 m3 dengan tenaga 10 pekerja
dan 1 mandor.
Pekerja = 10 orang/ 25 m3* hari = 0,4 Orang hari ( OH)
Mandor = 1 orang/25 m3 * hari = 0,04 Orang hari ( OH)

Tiara Arianti, S.Pd 26

Anda mungkin juga menyukai