Anda di halaman 1dari 10

SEDIAAN STERIL

KELOMPOK 3 (12.1)

AINI AYUNDARI
ANDILA FEBRIANI
ANISSA KAMILA
AZKHARIEN MEYDIANA
DANISH ARDIAN
DESNATALIA DAELI
DEWI YANTI IRMAWAN
DIAH CAHYANI
DWI YUPITA SARI
DEFINISI SEDIAAN STERIL
Steril adalah suatu keadaan zat
yang bebas dari mikroba hidup baik
yang patogen maupun yang tidak
patogen baik dalam bentuk vegatatif
maupun bentuk spora.
SEDIAAN STERIL
SEDIAAN STERIL UNTUK PEMAKAIAN MATA
1. Collyrium
2. Guttae Ophthalmicae/Obat tetes mata
3. Oculentum (unguentum ophthalmica)

SEDIAAN STERIL INJEKSI


Berdasarkan penggolongannya dibedakan menjadi :
1. Sediaan berupa larutan dalam air/minyak/pelarut organikyang lain, contoh : injeksi
vitamin c, injeksi camphora oil dan injeksi luminal
2. Sediaan padat kering tidak mngandung dapar, pengencer atau bahan tambahan lain,
contoh : injeksi streptomisin sulfat
3. Sediaan pekat kering atau suspensi steril, contoh: injeksi prokain penisilin G
4. Sediaan berupa suspensi serbuk dan tidak disuntikan intravena/ spinal, contoh :
injeksi suspensi kortison asetat steril
5. Sediaan berupa emulsi , contoh : injeksi penisilin oil
SEDIAAN INFUNDABILIA
1. Untuk nutrisi dasar contoh Infus Dekstrosa
2. Untuk perbaikan keseimbangan elektrolit contoh
Infus ringer
3. Untuk pengganti cairan tubuh contoh Infus Dekstrosa
dan NaCl

SEDIAAN IRIGASI
1. Sodium Chlorida
2. Steril Water
3. Ringers
KELEBIHAN DAN KEKURANAGAN
SEDIAAN STERIL
KELEBIHAN SEDIAAN PARENTERAL:
Aksi obat lebihcepat
Cocok untuk obat inaktif
Kondisi pasien yang tidak memungkinkan obat diberijan secara per oral misal pingsan,
dehidrasi
Dapat digunakan secara depotrapi
Kemurnian dan takaran zat berkhasiat lebih terjamin

KEKURANGAN SEDIAAN PARENTERAL :


Karna bekerja cepat jika terjadi kekeliruan sukar untuk dicegah
Harga lebih mahal dibandingkan per oral
Cara pemberian lebih sukar, butuh personil khusus
Risiko jika alergi atau salah obat maka tidak bisa langsung dihilangkan
PERBEDAAN INJEKSI DAN INFUS
SKEMA PEMBUATAN ASEPTIK
SKEMA PEMBUATAN NON ASEPTIK
CONTOH PERHITUNGAN STERIL
Contoh Soal:

R/ EPHEDRIN 0,5% E NaCl = 0,28


PANTOPON 1.0% E NaCl = 0,15
m.f.sol.isot.et NaCl ad 60 ml
perhitungan:
jumlah gram NaCl yang ekivalen
untuk efedrin 0,5 x 0,28 = 0,14
untuk pantopon 1,0 x 0,15 = 0,15
total = 0,29
artinya, 0,29 gram sudah isotonis, sedangkan NaCl yang isotonis adalah 0,9% b/v atau 0,9
gram dalam 100 ml, maka kita hitung berapa gram NaCl yang dibutuhkan
NaCl butuh —> 0,9 g – 0,29 = 0,61 g
jadi, NaCl yang dibutuhkan untuk 100 ml adalah 0,61 g, sedangkan di resep sediaan
dalam 60 ml, maka untuk 60 ml = 60 / 100 x 0,61 g = 0,366 gram
Contoh soal penetapan titik beku

> Jika diketahui bahwa penurunan titik beku air yang disebabkan oleh
1% b/v asam borat 0.288 hitunglah berapa kadar larutan asam borat
yang isotonis.

Jawab :
Kadar as. Borat isotonis = X % b/v
PTB lar. NaCl = 0.576
PTB lar. As. Borat 1% = 0.288 karena kadar larutan as. Borat isotonis
B=0 (isotonis, tidak perlu penambahan NaCl)
0= 0.52-0.288X / 0,576
0= 0.52-0.288X
X= 0.52/0.288 = 1,806 (satuan X adalah % b/v zat berkhasiat) kadar
larutan as. Borat isotonis 1,806%

Anda mungkin juga menyukai