FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PENCASILA
SMT. GASAL – TA: 2020-2021
LANDASAN THEORI,
METODOLOGI, DAN
PEMBAHASAN ILMIAH
TENTANG PANCASILA
MENURUT KAELAN (2004)
ADA EMPAT LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
Setiap bangsa memiliki ideologi dan pandangan hidupnya
sendiri yang diambil dari nilai-nilai yang hidup dan
berkembang dalam bangsa itu sendiri;
Secara historis bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disyahkan
menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif-historis
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia. Dengan demikian
1. Landasan
nilai-nilai Pancasila tidak lain bersumber dari aspirasi
Historis.
bangsa Indonesia;
Atas dasar itulah, maka sangat penting bagi generasi
penerus bangsa terutama kalangan intelektual kampus
(mahasiswa) untuk mengkaji, memahami dan
mengembangkan berdasarkan pendekatan ilmiah, yang
pada gilirannya akan memiliki suatu kesadaran serta
wawasan kebangsaan yang kuat berdasarkan nilai-nilai
yang dimilikinya sendiri.
LANJUTAN
Bahwa bangsa yang tidak memiliki pandangan hidup
adalah bangsa yang tidak memiliki kepribadian, dan jati
diri sehingga bangsa, dan akan mudah terombang-
ambing dari pengaruh yang datang dari luar negeri;
Kepribadian yang lahir dari dalam diri-sendiri akan lebih
mudah menyaring masuknya nilai-nilai yang datang dari
luar. Sebaliknya, apabila bangsa itu menerima
kepribadian dari bangsa luar, yang belum teruji
2. Landasan kebenarannya , akan dapat menghilangkan jati dirinya;
Kultural.
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya
dalam bermasyarakat, berbangsa/bernegara pada asas
kultural yang sudah melekat pada warga/bangsanya;
Nilai-nilai kenegaraan/kemasyarakatan yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila bukan hanya hasil konseptual
seseorang saja, melainkan hasil karya besar bangsa
Indonesia, yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang
dimiliki melalui proses refleksi filosofis pendiri Negara.
LANJUTAN
Undang-Undang No.2 Th. 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Pasal 39; bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan
jenjang pendidikan, wajib memuat Pend-Pancasila, Pend-Agama
dan Pend- Kwrganegaraan;
Undang-Undang tersebut, diperbaharui dengan UU No.20 Th.
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang pada prinsipnya
sama bahwa isi kurikulum wajib;
PP No.60 Th 1999 tentang Pendidikan Tinggi, SK Dikti
No.467/Dikti/Kep/1999, dan SK Mendiknas No. 232/U/200
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
3. Landasan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, pasal 10 ayat (1) – Isi intinya
Yuridis. sama (menguatkan);
SK No.38/Dikti/Kep/2002 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan
“Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Pada pasal 3” (Pend
Pancasila, Pend Agama, Pend.KWN, Pend.ISBD, dan Pend. IKD);
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pasal 1
ayat 2; bahwa Sisdiknas, berdasarkan Pancasila;
Undang-Undang Perguruan Tinggi No. 12 tahun 2012 Pasal 35
ayat 3 secara eksplisit dicantumkan bahwa kurikulum Pendidikan
Tinggi wajib memuat Mata Kuliah Pend-Agama, Pend-Pancasila,
Pend-Kewarganegaraan & Bahasa Indonesia.
LANJUTAN
Secara filosofis dan obyektif, nilai-nilai yang tertuang
dalam sila-sila Pancasila merupakan filosofi bangsa
Indonesia sebelum berdiri menjadi suatu Negara;
Sebelum berdiri Negara Indonesia, bangsa Indonesia
adalah bangsa yang berketuhanan, berkemanusiaan yang
adil dan beradab, dan selalu berusaha mempertahankan
persatuan seluruh rakyat untuk mewujudkan keadilan;
(Materi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, MPR RI, 2017: 42-43)
LANJUTAN