Anda di halaman 1dari 30

ASSALAMUALAIKUM

WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH
CRITICAL BOOK
REVIEW
PENDIDIKAN
PANCASILA

KELOMPOK 4
NAMA – NAMA KELOMPOK

FADILLAH
JUAN PELI M SITI NURHALIZAH

ROBI GUSNANDA FRAM RITONGA

R.A AULIA
WULANDARI

YAUMI ERNITA ERNAWATI


MAGHFIRA
PURBA
BUKU UTAMA

Pada Bab pertama, diawali dengan latar belakang pendidikan Pancasila,


kebijakan nasionalpembangunan bangsa dan karakter; landasan hukum pendidikan
Pancasila, kerangka konseptual pendidikan Pancasila, visi dan misi, tujuan
pendidikanPancasila, desain mata kuliah; kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Padabagian pengantar ini, mahasiswa diajak untuk memahami konsep, hakikat,
danperjalanan pendidikan Pancasila di Indonesia. Bahasan materi ini penting untuk
diketahui karena berlakunya pendidikan Pancasila di perguruan tinggimengalami
pasang surut. Selain itu, kebijakan penyelenggaraaan pendidikanPancasila di perguruan
tinggi tidak serta merta diimplementasikan, baik di perguruan tinggi negeri maupun di
perguruan tinggi swasta. Keadaan tersebutterjadi karena dasar hukum yang mengatur
berlakunya pendidikan Pancasiladi perguruan tinggi selalu mengalami perubahan dan
persepsi pengembangkurikulum di masing-masing perguruan tinggi berganti-ganti.
Bab kedua membahas Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia.Pokok
bahasan ini mengkaji dinamika Pancasila pada era pra kemerdekaan,awal
kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Pada bagian ini,mahasiswa
akan dihantarkan untuk memahami arus sejarah bangsaIndonesia, terutama terkait
dengan sejarah perumusan Pancasila. Haltersebut penting untuk diketahui karena
perumusan Pancasila dalam sejarahbangsa Indonesia mengalami dinamika yang kaya
dan penuh tantangan.Perumusan Pancasila, mulai dari sidang BPUPKI sampai
pengesahan Pancasilasebagai dasar negara dalam sidang PPKI. Pembahasan pada
bab kedua ini, diawali dengan penelusuran tentang konsepdan urgensi Pancasila
dalam arus sejarah bangsa Indonesia. Kemudian,menanyakan dan menemukan
alasan diperlukannya Pancasila dalam kajiansejarah bangsa Indonesia. Selanjutnya,
mahasiswa perlu menggali sumberhistoris, sosiologis, dan politis tentang Pancasila
dalam kajian sejarah bangsaIndonesia. Kemudian, mahasiswa perlu membangun
argumen tentangdinamika dan tantangan Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
Indonesia sekaligus mendeskripsikan esensi dan urgensi Pancasila dalam kajian
sejarahbangsa Indonesia untuk masa depan.
Pada Bab ketiga membahas kedudukan Pancasila sebagai dasar negara.
Pokokbahasan ini mengkaji hubungan antara Pancasila dan Proklamasi,
hubunganantara Pancasila danPembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun
1945,penjabaran Pancasila dalampasal-pasal UUD Negara Republik Indonesiatahun
1945, implementasi Pancasila dalampembuatan kebijakan negara,khususnya dalam
bidang politik, ekonomi, sosial budaya kami sebagai mahasiswa diajak untuk
memahami konsep, hakikat, dan pentingnyaPancasila sebagai dasar negara, ideologi
negara, atau dasar filsafat negaraRepublik Indonesia dalam kehidupan bernegara. Hal
tersebut pentingmengingat peraturan perundang-undangan yang mengatur
organisasinegara, mekanisme penyelenggaraan negara, hubungan warga
negaradengan negara, yang semuanya itu harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dan tentu saja kami sebagai mahasiswa membahas bahwa Pancasila sebagaidasar
negara yang autentik termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.
Pada bab keempat dibahas tentang kedudukan Pancasila sebagai
ideologinegara. Pokok bahasan ini mengkaji Pengertian dan
Sejarah Ideologi,Pancasila dan Ideologi Dunia, Pancasila dan
Agama. Bahasan ini sangatpenting karena ideologi merupakan
seperangkat sistem yang diyakini setiapwarga negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Mahasiswa
tentu mengetahui bahwa setiap sistem keyakinan itu terbentuk
melalui suatu proses yang panjang karena ideologi melibatkan
berbagaisumber, seperti: kebudayaan, agama, dan pemikiran para
tokoh. Ideologi yangbersumber dari kebudayaan, artinya, berbagai
komponen budaya yangmeliputi sistem religi dan upacara
keagamaan, sistem dan organisasikemasyarakatan, sistem
pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup,
sistem teknologi dan peralatan memengaruhi danberperan dalam
membentuk ideologi suatu bangsa.
Pada bab kelima mengkaji pengertian filsafat, filsafatPancasila, hakikat
sila-sila Pancasila. Pancasila sebagai sistem filsafatmerupakan bahan
renungan yang menggugah kesadaran para pendiri negara,termasuk
Soekarno ketika menggagas ide philosofische grondslag. Perenungan ini
mengalir ke arah upaya untuk menemukan nilai-nilai filosofisyang menjadi
identitas bangsa Indonesia. Perenungan yang berkembangdalam diskusi-
diskusi sejak sidang BPUPKI sampai ke pengesahan Pancasilaoleh PPKI,
termasuk salah satu momentum untuk menemukan Pancasilasebagai sistem
filsafat.Dimana Sistem filsafat merupakan suatu proses yang berlangsung
secara kontinusehingga perenungan awal yang dicetuskan para pendiri
negara merupakanbahan baku yang dapat dan akan terus merangsang
pemikiran para pemikir berikutnya, seperti: Notonagoro, Soerjanto
Poespowardoyo, danSastrapratedja. Mereka termasuk segelintir pemikir
yang menaruh perhatianterhadap Pancasila sebagai sistem filsafat. Oleh
karena itu, kedudukan. Pancasila sebagai sistem filsafat dengan berbagai
pemikiran para tokoh yangbertitik tolak dari teori-teori filsafat akan dibahas
pada subbab tersendiri.Mahasiswa perlu memahami Pancasila secara
filosofis karena mata kuliahPancasila pada tingkat perguruan tinggi
menuntut mahasiswa untuk berpikirsecara terbuka, kritis, sistematis,
komprehensif, dan mendasar sebagaimanaciri-ciri pemikiran filsafat.
Pada bab keenam Pancasila dikaji sebagai sistem etika yangmeliputi:
pengertian etika, etika Pancasila, Pancasila sebagai solusi problembangsa, seperti
korupsi, kerusakan lingkungan, dekadensi moral, dan lain-lain.Pancasila sebagai
sistem etika di samping merupakan way of lifebangsa Indonesia juga merupakan
struktur pemikiran yang disusun untukmemberikan tuntunan atau panduan
kepada setiap warga negara Indonesiauntuk bersikap dan bertingkah laku.
Pancasila sebagai sistem etikadimaksudkan untuk mengembangkan dimensi
moralitas dalam diri setiapindividu sehingga memiliki kemampuan menampilkan
sikap spiritualitasdalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dan saya sebagai seorang mahasiswa sebagai peserta didik termasuk anggota
masyarakat ilmiah-akademik yangmemerlukan sistem etika yang orisinal dan
komprehensif agar dapatmewarnai setiap keputusan yang diambilnya dalam
profesi ilmiah. Olehkarena itu, keputusan ilmiah yang diambil tanpa
pertimbangan moralitas dapat menjadi bumerang bagi dunia ilmiah itu sendiri
sehingga menjadikandunia ilmiah itu hampa nilai. Karena sejatinya seorang
mahasiswa Mahasiswa sebagai insan akademisyang bermoral Pancasilais juga
harusterlibat dan berkontribusi langsung dalam kehidupan berbangsa
danbernegara sebagai perwujudan sikap tanggung jawab warga negara
Pada Bab ketujuh membahas dan mengkaji Pancasila sebagai
dasar nilaipengembangan ilmu, yang meliputi nilai ketuhanan,
kemanusian, persatuan,kerakyatan dan keadilan. sebagai dasar
pengembangan ilmu. Pengembanganilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) dewasa ini, mencapai kemajuan pesatsehingga
peradaban manusia mengalami perubahan yang luar
biasa.Pengembangan iptek tidak dapat terlepas dari situasi yang
melingkupinya artinya iptek selalu berkembang dalam suatu
ruang budaya.
Berdasarkan bahasan bab ketujuh ini, kami sebagai mahsiswa
tentunya diharapkan memilikikompetensi: bersikap inklusif,
toleran dan gotong royong dalam keragamanagama dan budaya;
bertanggung jawab atas keputusan yang diambil berdasarpada
prinsip musyawarah dan mufakat; merumuskan Pancasila
sebagaikarakter keilmuan Indonesia, merumuskan konsep
karakter keilmuan berdasar Pancasila, menciptakan model
pemimpin, warga negaradanilmuwan yang Pancasila.
BUKU PEMBANDING

Adapun di bab pertama ini membahas tentang tujuan mempelajari pancasila yang dimana
subjeknya adalah adalah mahasiswa dimana inginmengetahui pancasila yang benar yakni yang
dapat dipertanggungjawabkan baik secara yuridis konstitusional maupun secara objektif ilmiah.
Secara yuridis konstitusional karena pancasila sebagai dasar negara yang dipergunakan sebagai
dasar mengatur/menyelenggarakan pemerintah negara. Mengingat bahwa pancasila adalah
dasar negara, maka mengamalkan dan mengamankan pancasila sebagai dasar negara
mempunyai sifat imperatif/memaksa yang artinya setiap warga negara indonesia harus tunduk
atau taat padanya. Kepada siapa yang melanggar pancasila sebagai dasar negara harus
bertindak menurut hukum yakni hukum yang berlaku di negara indonesia.
Pada bab kedua membahas mengenai pancasila sebagai lambang negara
indonesia dimana dalam sejarahnya ideologi pancasila tidak hanya sekedar
confirm and deepen yakni identitas bangsa indonesia itu lebih dari itu,
pancasila adalah identitas bangsa indonesia sendiri sepanjang masa. Sejak
pancasila digali kembali dan dilahirkan kembali menjadi dasar dan ideologi
negara, maka pancasila membangunkan dan membangkitkan identitas yang
dormant, yang tertidur dan yang terbius selama kolonialisme.
Pada bab ketiga membahas tentang pancasila sebagai sistem filsafat dimana
pancasila sudah memenuhi syarat sebagai pemikiran filsafat. Pancasila memuat
ajaran yang mendasar, menyeluruh dan sistematis tentang manusia dengan segala
aspek kehidupannya. Pancasila sebagai filsafat dengan teori dialektika hegel, bahwa
indonesia berdasarkan atas ucapan soekarno yang menyatakan bahwa pancasila
adalah isi jiwa bangsa indonesia. Pendapat ini senada dengan pendapat Driyanarka,
Notonegoro serta Roeslan Abdulgani yang membernarkan pancasila sebagai sistem
filsafat. Oleh karena itu pancasila bukan hasil pemikiran spontan timbul tetapi
dipikirkan secara mendalam serta bertahun-tahun lamanya dan oleh karenanya telah
memenuhi syarat berpikir kefilsafatan dengan melakukan deskripsi, berpikir kritis,
evaluasi dan abtsraksi.
Pada bab keempat membahas mengenai pancasila sebagai sistem nilai, etika dan
norma dimana pengertian nilai adalah termasuk bidang kajian filsafat yaitu filsafat
nilai yang sering adiartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai yang dalam bidang filsafat
dipakai untuk menunjukkan kata benda abstrak yang artinya keberhargaan atau
kebaikan dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai
atau melakukan penilaian. Dengan demikian, nilai itu sebenarnya adalah suatu
kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya.
Pada bab kelima membahas tentang muatan sila-sila dalam pancasila, yakni dalam
• sila pertama dengan menyertakan moral ketuhanan sebagai dasar negara, pamcasila
memberikan dimensi transdental pada kehidupan politik serta mempertemukan dalam
hubungan simbolis antara konsepsi daulat tuhan dan daulat rakyat.
• Sedangkan dalam sila kedua pancasila potensi kemanusiaan dimiliki oleh setiap manusia
di dunia, tidak pandang ras dan warna kulitnya, dan bersifat universal. Sama-sama
memiliki martabat kemanusiaan yang tinggi, sehingga harus diperlakukan sesuai dengan
nilai-nilai kemanusiaan, sesuai dengan fitrahnya sebagai makhluk tuhan yang mulia.
• Pada sila pancasila yang ketiga Persatuan Indonesia ialah persatuan kebangsaan
indonesia yang dibentuk atas bersatunya beragama latar belakang, sosial, budaya, politik,
agama, suku, bangsa dan ideologi yang mendiami wilayah indonesia bersepakat
menyatakan sebagai satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa yang didorong untuk
mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan
berdaulat dengan satu bendera.
• Pada sila keempat pancasila dinyatakan bahwa kerakyatan yang dianut oleh bangsa
indonesia bukanlah kerakyatan yang mencari suara terbanyak saja, tetapi kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
• Pada sila kelima pancsila secara khusus keadilan sosial dalam sila pancasila menekankan
pada prinsip keadilan dan kesejahteraan ekonomi atau apa yang oleh soekarno sebut
dengan prinsip sociale rechtvaardigheid yakni persamaan, emansipasi dan partisipasi
yang dikehendaki bangsa ini bukan hanya di bidang politik, melainkan juga di bidang
perekonomian.
Pada bab keenam membahas tentang pancasila sebagai ideologi bangsa
dan negara. Ideologi selain sebagai sumber motivasi juga merupakan
sumber semangat dalam berbagai kehidupan negara. Oleh karenanya akan
menjadi realistis manakala terjadinya orientasi bersifat dinamis antara
masyarakat, bangsa dengan ideologi dengan demikian ideologi akan
bersifat terbuka dan antisipatif bahkan bersifat reformatif dalam arti
senantiasa mampu mengadaptasi perubahan-perubahan sesuatu dengan
aspirasi bangsanya.
Pada bab ketujuh membahas tentang demokrasi pancasila dimana
demokrasi sebagai dasar hidup bernegara diartikan bahwa pada tingkat
terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok
mengenai kehidupannya termasuk dalam menentukan kehidupan rakyat.
Jadi negara demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan
kehidupan dan kemauan rakyat. Demokrasi mempunyai arti penting bagi
masyarakat yang menggunakannya, sebab dengan demokrasi, hak
masyarak untuk menentukan sendiri jalannya organisasi negara dijamin.
Oleh karena itu, istilah demokrasi selalu memberikan posisi penting bagi
rakyat walaupun secara operasional implikasinya di berbagai negara tidak
selalu sama
Pada bab kedelapan buku pembanding ini membahas tentang hak dan
kewajiban asasi manusia dalam pancasila dimana hak asasi manusia dalam
sila ketuhanan yang maha esa yakni setiap orang dijamin untuk melakukan
ibadah menurut agama dan keyakinan 12 masing-masing, setiap orang
bebas untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Setiap agama
dipandang sama hak dan kedudukannya terhadap negara. Hak asasi manusia
dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab dimana setiap orang
berharap untuk diperlakukan secara sepintas, tidak boleh disiksa dan
dihukum secara sewenang-wenang, tidka boleh dihina atau diperlakukan
melampaui batas, ia berhak untuk dianggap tidka bersalah sampai
dibuktikan kesalahan menurut undang-undang.
Pada bab kesembilan buku pembanding membahas tentang pancasila dalam
sistem ketatanegaraan indonesia dimana pada sila pertama mengemukakan
prinsip keimanan dan kepatuhan kepada tuhan.
Dalam sila kedua dinyatakan bahwa suatu sikap dan perbuatan manusia untuk
memenuhi hasrat atau tuntutan kodrat manusia secara ketubuhan kejiwaan,
perseorangan, kemahluk sosial, pribadi berdiri sendiri dan makhluk tuhan dalam
kesatuan. Dalam sila persatuan indonesia mengandung pokok-pokok pikiran
yakni nasionalisme indonesia bukan nasionalisme sempit yang selalu
mengangung-agungkan 13 bangsa sendiri, namun nasionalisme indonesia adalah
nasionalisme yang menghargai bangsa-bangsa lain atas dasar kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam sila keempat pancasila dinyataka
bahwa negara indonesia itu didasarkan atas hukum. Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia mengandung pengertian, bahwa wujud kesejahteraan,
kebahagiaan dan kemakmuran harus atas dasar dan untuk memenuhi kebutuhan
kodrat kemanusiaan, yaitu kebutuhan-kebutuhan keragaan kejiwaan, individu
sosial dan religius baik nasional maupun internasional.
Pada bab terakhir yakni bab 10 membahas tentang refleksi pancasila
sebagai paradigma reformasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yakni peran pancasila sangat penting sebagai pedoman dan
pandangan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila mengandung
nilai-nilai luhur yang berkepribadian khas bangsa indonesia, sehingga
menjadi filter bagi masuknya nilai-nilai baru akibat derasnya arus globalisasi.
Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila, sebagai masyarakat indonesia tidak perlu khawatir dalam
pancasila, sebagai masyarakat indonesia tidak perlu khawatir akan adanya
globalisasi. Justru sebaliknya, harus memanfaatkan dengan sebaik-baiknya
kesempatan yang ada agar turut berperan dalam memajukan bangsa dengan
harapan ke depannya bangsa ini akan lebih makmur dan sejahtera.
PEMBAHASAN CBR
– Latar Belakang Masalah yang akan dikaji

Pada tugas berikut ini dijelaskan bahwa membandingkan kedua buku, dimana kedua buku yang
saya bandingkan adalah buku Pendidikan Pancasila untuk Perguruan tinggi. Mengingat di dalam
buku utama terdapat tujuh bab buku yang membahas tentang pengantar pendidikan pancasila,
pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia, pancasila menjadi dasar negara republik
indonesia, mengapa pancasila menjadi ideologi negara, pancasila sebagai sistem filsafat,
pancasila sebagai sistem etika, dan pancasila menjadi dasar pengembangan ilmu. Ketujuh bab
tersebut dimaksudkan kepada mahasiswa perguruan tinggi, dimana pada jaman sekarang
banyaknya kaum muda yang semakin kehilangan jiwa pancasila sebagai dasar negara yang
fundamental, jadi para tim penyusun menisyaratkan lewat buku yang mereka tulis yang
diperuntukkan bagi mahasiswa kelak agar kedepannya seluruh mahasiswa yang menjadi generasi
penerus bangsa nantinya akan berjiwa pancasilais dan tidak melupakan sejarah-sejarah yang juga
terikut pada pancasila. Rasa demokrasi yang ditanamkan dan sesuai dengan jalannya sila-sila
pancasila juga turut andil dibahas dalam buku ini mengingat sudah banyaknya masalah yang
timbul di negeri ini karena tidak berlandaskan pancasila.
Sementara pada buku pembanding dimana buku ini tidak jauh beda
pembahasannya dengan buku utama yakni sama-sama membahas
pancasila dan diperuntukkan juga kepada mahasiswa perguruan tinggi
yakni pendidikan pancasila merupakan pelajaran yang memberikan
pedoman kepada setiap insan untuk mengkaji, menganalisis dan
memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan negara dalam
perpektif nilainilai dasar pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
republik indonesia. Disamping itu, seiring dengan perkembangan
kehidupan global dan tuntutan sebagai akibat dari adanya kemajuan
dalam segala bidang. Perlunya relevansi pancasila sebagai faktor
integratif dan salah satu fundamen identitas nasional.
Permasalahan yang akan dikaji
Permasalahan yang dikaji dalam bentuk pemenuhan tugas ini dengan saya
sebagai pembanding memuat beberapa pertanyaan yang berkenaan dengan
buku ini yaitu :
1. Apa yang mendasari pancasila penting bagi kehidupan bangsa dan negara
khususnya mahasiswa di perguruan tinggi?
2. Bagaimana bentuk sikap yang sesuai dengan sila-sila pancasila?
3. Apa yang seharusnya dilakukan seorang mahasiswa jika terjadinya
ketidakadilan di lingkungan kampus?
4. Bagaimana sikap kita sebagai generasi penerus bangsa terhadap
globalisasi yang terus masuk ke negara indonesia?
5. Apakah dampak yang diterima jika pancasila tidak lagi ada di pikiran dan
hati para wilayah ketatanegaraan pemerintah?
Kajian Teori yang digunakan / konsep yang digunakan
Pada buku utama dan pembanding disajikan secara lengkap oleh para tim penyusun dan
penulis pada kedua buku, dimana mereka tidak hanya menyajikan teori namun secara
faktanya mereka juga sajikan dalam buku ini. Pada buku utama yakni tim penyusun tidak
hanya menjadikan mahasiswa sebagai subjek yang mengarah pada buku, namun juga
sebagai bentuk teori yang dihadirkan kepada masyarakt luas dengan demikian masyarakat
yang berbangsa dan bernegara tidak hanya hafal tentang sila-sila dalam pancasila namun
juga mengamalkan nilai-nilai dalam pancasila yang berkenaal dengan nilai, norma serta
etika. Juga dalam buku utama dan buku pembanding dibahas mengenai pancasila sebagai
sistem filsafat, jadi secara teori penulis tidak hanya menyajikan teori yang biasa namun
sebuah teori dan pemikiran para ahli tentang bagaiman filsafat yang berkenaan dengan
pancasila dan mengutip dari beberapa kata-kata ahli teori yang juga berkenaan dengan
pancasila. Dan pada buku pembanding juga memuat pembahasan tentang bagaimana
refleksi pancasila dijadikan sebagai paradigma reformasi dalam kehidupan masyaralat
saat ini yang berlandaskan pancasila sebagai ideologi negara.
Metode yang Digunakan

– Metode yang digunakan adalah metode penelitian historis, karena pada dasarnya
buku utama dan buku pembanding sama-sama menghadirkan peristiwa historis
sejarah masa lampau tentang pancasila dan berkaitan dengan pancasila
sebagaimana pancasila dijadikan teori utam dalam buku yang mereka sajikan.
Penulis dari kedua buku melakukan penelitian sejarah terlebih dahulu dan
membuat teori-teori dengan penggunaan sistematika penulisan yang tepat agar
para pembaca dengan mudah menggali lagi dan mengingat lagi peristiswa-
peristiwa yang terjadi yang tentunya berkenaan dengan pembahasan yang dikaji
dan disajikan kedalam buku utama dan buku pembanding.
Analisis CBR

– Ada sejumlah perbedaan yang signifikan ketika saya mereview kedua buku yang sama-
sama melatarbelakangi soal Pancasila, dan adapun analisis yang saya berikan yaitu :

1. Pada buku utama dan kedua sama-sama menceritakan persoalan Pancasila dan bagaimana
dinamika pelajaran penting yang terdapat pada pancasila yang diterapkan pada Perguruan
Tinggi saat ini.

2. Hubungan antara gagasan yang disampaikan penulis-penulis pada buku utama


menyajikan sejumlah gagasan yang menganalisis lebih kedalam, artinya mereka tidak
sembarangan dalam mengambil contoh dan peristiwa yang dijadikan refleksi dan tentu
mengacu pada materi pada bab-bab yang disampaikan..
3. Buku utama yang terdiri dari sejumlah pembahasan yang sebagaimana telah saya
sampaikan, dan pada buku pembanding juga membahas tentang orientasi terhadap
pendidikan pancasila, yang kemudian disusul dengan pembahasan tentang
memahami sejarah pancasila sebagai lambang negara indonesia, pancasila sebagai
sistem filsafat dan pancasila sebagai sistem nilai, etika dan norma. Berikutnya
dibahas tentang muatan sila-sila dalam pancasila, pancasila sebagai ideologi bangsa
dan negara, dan demokrasi pancasila. Selanjutnya dibahas perihal ihwal hak dan
kewajiban asasi manusia dalam pancasila dan pancasila dalam sistem ketatanegaraan
indonesia. Juga sebagai penutup disajikan refleksi pancasila sebagai paradigma
reformasi dalam kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan
Bernegara
4. Adanya bagian kesimpulan serta motivasi yang disajikan oleh penulis pada buku
dengan tujuan agar generasi penerus bangsa khususnya mahasiswa bisa meneladani
dan mengayomi sikap serta etika dan norma yang tertera pada Pancasila.
5. Penulis tentunya juga memberikan referensi terkait dengan sumber teori yang
mereka sajikan kedalam buku, karena sejatinya mereka juga mengambil dari
referensi luar demi terciptanya buku yang akan dipakai pada perguruan tinggi.
6. Adapun kekurangan serta kelebihan yang disajikan pada kedua buku tersebut,
yakni penggunaan sistematika kalimat yang terkadang kurang dimengerti karena
bahasa baku yang sangat sulit dimengerti artinya serta pemahamannya. Sedangkan
kelebihannya, penulis menyajikan sejumlah fakta-fakta yang mendukung adanya
teori yang mereka sampaikan.
7. Pengarang / penulis memberikan saran terkait dengan pembahasan pada buku
yang mereka tulis yakni agar kami sebagai pembaca melakukan penelitian lebih
lanjut terkait dengan apa yang mereka sampaikan agar kedepannya mendukung
karya yang telah penulis buat dan sebagai mengingat sejarah pancasila.
KESIMPULAN
Pada buku-buku yang telah saya review bisa ditarik kesimpulan bahwa tercapainya tujuan
penulis / pengarang dikarenakan bagi para pembaca tentunya akan mengetahui lebih banyak
ilmu dan wawasan terkait tentang pendidikan pancasila dan pembahasanpembahasan yang telah
disajikan dalam buku ini. Tentunya baik penulis / pengarang bersifat subjektif dan objektif
karena pada dasarnya buku-buku ini mereka tujukan pada mahasiswa agar kelak mahasiswa
bisa menerapkan nilai-nilai pancasila. Pengarang/ penulis tidak mengabaikan pesan relevan
terkait pada pembahasan karena pada awal buku sudah mereka katakan bahwa mereka
menerima saran dan kritik yang membangun terkait dengan buku yang mereka buat. Esensi
yang ditulis tentunya memberikan wawasan keilmuan yang mendalam terkait dengan mata
kuliah pada perguruan tinggi. Manfaat pembahasan materi yang disajikan pada buku-buku ini
tentunya menambah wawasan pembaca dan pereview karena dapat mengetahui lebih banyak
tentang demokrasi dan sistem ketatanegaraan terkait pancasila. Pengaruh yang bisa saya ambil
sebagai reviewer adalah saya jadi mengetahui tentang pentingnya nilai, etika dan norma yang
berkenaan dengan pancasila dan saya berusaha untuk menerapkan nilai-nilai itu kedalam
lingkungan masyarakat dan sekitarnya.
WASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai