Anda di halaman 1dari 2

Infus adalah larutan dalam jumlah besar yang terhitung mulai dari 100 mL yang diberikan melalui intravena

tetes demi tetes, dengan


bantuan peralatan yang cocok. Asupan air elektrolit yang dapat terjadi melalui makanan dan minuman yang dikeluarkan dalam jumlah
yang relative sama(Anief, 1993).Infus intravena adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi,bebas pirogen dan sedapat mungkin
dibuat isotois terhadap darah, disuntikkan langsung ke dalam vena dengan relatif banyak. Kecuali dinyatakan lain, infus intravenous
tidak diperbolehkan mengandungbakterisida dan zat dapar. Larutan infus intravenous harus jernih dan praktisbebas partikel (Depkes RI,
1979)

Penggolongan Sediaan Infus (Stefanus Lukas, 2006)

A. Larutan Elektrolit, Secara klinis larutan yang digunakan untuk mengatasi perbedaan ion atau penyimpanan jumlah norunal elektrolit
dalam darah.

B. Infus Carbonat, Berisi larutan atau destrosa yang cocok untuk donor kalori

C. Larutan kombinasi elektrolit dan carbonat

D. Larutan Irigasi

Keuntungan Sediaan Infus (Syamsuni, 2006)

A. Bekerja cepat, misalnya injeksi adrenalin pada syok anafilaktik.

B. Kemurniaan dan takaran zat berkhasiat lebih terjamin.

C. Dapat digunakan sebagai depo terapi.

D. Dapat digunakan untuk obat yang rusak jika terkena cairan lambung.

Kerugiaan Sediaan Infus (Syamsuni. 2006)

A. Cara pemberian lebih sukar, harus memakai tenaga khusus


B. Kemungkinan terjadi infeksi pada bekas suntikan.
C. Secara ekonomis lebih mahal dibandingkan dengan sediaan yang
D. digunakan peroral

AQUA DESTILLATA (Depkes RI. 1979)

Nama Resmi : AQUA DESTILLATA, Sinonim : Air Suling, Rumus Molekul : H2O, Rumus Struktur : -, Berat Molekul : 18,02, Pemerian :
Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak Mempunyai rasa.Kelarutan : -K/P : Pelarut (Untuk melarutkan sampel / sebagai zat
Tambahan).

GLUCOSUM (Depkes RI. 1979 : 268), NATRII CARBONAS (Depkes RI. 1979 : 400), NATRII CHLORIDUM (Depkes RI. 1979 : 403), SULFUR
PRAECIPITATUM (Depkes RI. 1979 : 591),

Alat( Botol infus, Gelas ukur, Corong, Beaker glass, Spoit, Tali godam, Sendok tanduk, Timbangan digital, Kaca arloji)

Bahan (Na. Carbonat, Sulfur, Glukosa, NaCl, A.P.I (Aqua Pro Injeksi),Aquadest, Kertas saring.
Sulfur 0,1 % dibuat 500Ml

Pembuatan Larutan Bebas Sulfur

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, 2 Ditimbang natrium carbonat sebanyak 10 gram. Masukkan kedalam gelas kimia
100mL, kemudian dilarutkan dengan sedikit aquadest. 3. Ditimbang 0,5 gram sulfur, masukkan ke dalam gelas kimia 100mL, larutkan
dengan sedikit aquadest. 4.Dilarutkan dengan natrium carbonat dengan larutan sulfur, kemudiaan masukkan ke dalam labu ukur 500mL.
Dicukupkan volumenya hingga 500mL 6. Dikocok hingga homogeny 7. Diberi etiket, brosur dan kemasan.

B. Cara Kerja Pembuatan Infus

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Dilakukan perhitungan bahannya. 3. Ditimbang glukosa 5,1 gram di dalam gelas
kimia 100mL. 4. Diambil NaCl 0,9% sebanyak 0,459 mL dengan menggunakan spoit3 cc. 5. Diambil A.P.I sebanyak 94,441 mL dengan
menggunakan gelas ukur. 6. Dikalibrasi botol infus. 7. Botol infus dibebas sulfurkan dengan cara botol infus direndam dengan larutan
sulfur dengan glukosa. 8. Glukosa yang telah ditimbang di larutkan dengan sedikit A.P.I kemudian diaduk hingga larut. 9. Dimasukkan ke
dalam labu takar 100mL dan tambahkan dengan larutan NaCl 0.9% sebanyak 0,459 mL, lalu tambahkan dengan A.P.I sampai tanda
batas.10. Dimasukkan ke dalam botol infus kemudian ditutup dengan penutup karet dan aluminium foil, lalu di ikat dengan tali godam.

Alasan Penambahan Bahan A. Bahan aktif 1. Glukosa Menurut FI Edisi III, 1979 alasan penggunaan glukosa karena merupakan bahan
yang berfungsi sebagai kalorigenikum (obat untuk meningkatkan energy). 2. Natrium Klorida (NaCl) Nacl digunakan dalam sediaan
karena sifatnya yang larut dalam air, selain itu NaCl berfungsi sebagai zat aktif untuk mengiritasi luka.

B. Bahan Tambahan

1. A.P.I Alasan penggunaan A.P.I adalah sebab pelarut yang sering digunakan pada pembuatan obat suntik secara besar-besaran ialah air

untuk injeksi (API) yang dimaksudkan untuk digunakan dalam waktu 24 jam sesudah penampungan (Ansel, 1989).

Anda mungkin juga menyukai