0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan18 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Formulasi sediaan injeksi asam askorbat dalam kemasan vial, dengan metode sterilisasi filtrasi untuk mencegah oksidasi vitamin C. Sediaan ini dikemas dalam vial gelap untuk menjaga stabilitas asam askorbat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Formulasi sediaan injeksi asam askorbat dalam kemasan vial, dengan metode sterilisasi filtrasi untuk mencegah oksidasi vitamin C. Sediaan ini dikemas dalam vial gelap untuk menjaga stabilitas asam askorbat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Formulasi sediaan injeksi asam askorbat dalam kemasan vial, dengan metode sterilisasi filtrasi untuk mencegah oksidasi vitamin C. Sediaan ini dikemas dalam vial gelap untuk menjaga stabilitas asam askorbat.
Injeksi Asam Askorbat Dalam Pengemasan Vial Dosen pengampu : Ika Aulia Rahmi , M.SI
Institute sains dan teknologi al-kamal
Kelompok 1 Kelompok 1 :
1. Aida (201851013) 7. Dianti Andiani (201851065)
2. Akbar Adam (201751019) 8. Dina Ramdani (201851067) 3. Amalia (201751023) 9. Ditta Nur B (201851069) 4. Bintang Dimarzio (201851044) 10. Maryati (201651234) 5. Desty Imannisa S (201851053) 11. Nur Syifa Khodizah (201751249) 6. Dhimas Yusuf B (201851062) 12. Sherli Yansya H (201751299) Sediaan Parenteral
Sediaan parenteral yaitu sediaan yang digunakan
tanpa melalui mulut atau dapat dikatakan obat dimasukkan de dalam tubuh selain saluran cerna (langsung ke pembuluh darah) sehingga memperoleh efek yang cepat dan langsung sampai sasaran. Injeksi dan infus termasuk semua bentuk obat yang digunakan secara parentral. Produk steril adalah sediaan teraseptis dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas dari mikroorganisme hidup. Bentuk sediaan steril bisa berbagai bentuk, yaitu ada yang berbentuk cair, padat,atau semi padat. Proses pembuatannya sama dengan sediaan non steril. Kemasan Sediian Steril
Vial adalah salah satu wadah dari
bentuk sediaan steril yang umumnya digunakan pada dosis ganda dan memiliki X kapasitas atau volume 0,5-100 ml. Vial dapat X berupa takaran tunggal atau ganda Asam Askorbat
Asam askorbat adalah vitamin yang
dapat larut dalam air dan sangat penting untuk biosintesis kolagen, karnitin, dan berbagai neurotransmitter. SIFAT FISIKA Vitamin C berbentuk hablur atau serbuk putih atau agak kuning oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi warna gelap. Dalam keadaan kering stabil di udara. Dalam larutan cepat teroksidasi. Melebur pada suhu ±190 C. Vitamin C mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform, eter dan benzene. Kelarutan dalam air 33 g/100 ml, dalam etanol 2 g/100 ml, dalam gliserol 1 g/100 ml, dalam propilen glikol 5 g/100 ml, larut dalam dietil eter, kloroform, benzene, eter minyak bumi, minyak, lemak pelarut. Keasaman (pKa) 4,17 (pertama), 11,6 (detik).
- Departemen Kesehatan 1995
SIFAT KIMIA Nama kimia vitamin C berdasarkan nomenklatur internasional IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) vitamin C mempunyai nama sistemik 2-oxo-L-threo-hexono-1,4-lactone- 2,3-enediol or (R)-3,4-dihydroxy-5-((S)-1,2- dihydroxyethyl) furan-2(5H)-one (IUPAC, 2009). Vitamin C memiliki berat molekul 176,13 g/mol. Dalam air bersifat asam terhadap kertas lakmus, reduktor yang mudah teroksidasi karena adanya gugus etanol pada atom C2 dan C3 yang mudah melepaskan 2 atom H. Vitamin C terdapat dalam dua bentuk di alam yaitu L-asam askorbat (bentuk tereduksi) dan L-asam dehidroaskorbat atau bentuk teroksidasi. - Departemen Kesehatan 1995 FORMULASI ALAT BAHAN 1. Beker glass 1. Bahan Aktif : 2. Pinset - Asam Askorbat 3. Spuit 4. corong kaca 2. Bahan Tambahan : 5. kertas saring - Na EDTA 6. Erlenmeyer - Natrium Asetat 7. Spatula - Natrium Benzoat 8. pipet tetes - Aqua pro injeksi 9. kaca arloji 10. Vial 11. Perkamen 12. Sudip 13. Oven 14. autoklaf. Fungsi Bahan :
1. Asam Askorbat (Bahan Aktif)
2. Na2 EDTA (Bahan Tambahan )
sebagai bahan penghelat untuk mengikat ion logam yang kemungkinan berasal dari botol vial dan membentuk senyawa kompleks
3. Natrium Asetat ( Bahan Tambahan )
mengatur pH sediaan untuk berada dalam rentang stabil yaitu 5,5-7
4. Natrium Benzoat ( Bahan Tambahan )
sebagai pengawet untuk mencegah pertumbuhan mikroba pada sediaan.
5. Aqua Pro injeksi ( Bahan Tambahan )
Sebagai Pelarut untuk mencegah terjadinya oksidasi . METODE FORMULASI
Pada proses formulasi sediaan, metode sterilisasi yang
digunakan untuk sediaan ini berupa sterilisasi tipe c (penyaringan). Penyari yang digunakan berupa kertas whatman no.40 yang telah disterilisasi terlebih dahulu. Filtrasi dilakukan sebanyak tiga kali dalam proses pembuatan sediaan, untuk memastikan jika sediaan yang dihasilkan benar-benar bebas dari senyawa-senyawa endotoksin yang bersifat pirogen terhadap pasien. FORMULASI PROSEDUR PENELITIAN 3. Pembuatan injeksi vial Siapkan alat dan bahan yang 1. Sterilisasi alat sudah steril lalu ditimbang Asam askorbat, Na2 EDTA, Siapkan ampul,beker glass, corong kaca,kaca arloji, Na Benzoat, Na Asetat q.s. dan API bebas oksigen. beker glass, erlenmeyer, lalu disterilisasi kedalam Larutkan asam askorbat dalam sedikit API lalu saring autoklaf selama 15 menit suhu 18o C lalu dimasukkan dengan kertas saring sebanyak 3x. larutkan Na2 EDTA pinset, spatula, tube, didalam oven suhu 121o C dan Na benzoate dengan API dalam wadah lain, lalu selama 30 menit saring dengan ketas saring sebanyak 3x. campurkan semua bahan, ukur pH lalu tambahkan API ad 20 mL. 2. Pembuatan Aqua pro injection beba oksigen Masukkan sediaan ke dalam vial, tutup, beri etiket dan Ditimbang 1,5 gram karbon aktif lalu di oven hingga masukan bobot konstan. Didihkan 1 liter air lalu masukan karbon kedalam pengemas sekunder. aktif yang telah konstan. Didihkan air selama 10 menit lalu saring. Sterilisasi aqua pro injection dengan autoklaf. EVALUASI SEDIAAN
1. Lab Mikrobiolgi
• Uji Endotoksin Bakteri
• Uji sterilitas
2. Lab Kimia Alat
• Pemerian Organoleptis • Ph Ph meter • Berat Jenis Piknometer • Osmolalitas Osmometer • Kadar HPLC • Jumlah partikel Particle counter • Volume pengisian Gelas ukur Kelas A Hasil evaluasi sediaan Dari keempat variasi formulasi sediaan tidak menunjukkan perbedaan warna. Warna sediaan yang dihasilkan cenderung bening sedikit kekuningan. Volume sediaan yang dibuat untuk masing-masing vial sebesar 20ml, dan sediaan diaplikasikan secara multiple dose atau penggunaan berulang. Kesimpulan Vitamin C yang digunakan sebagai zat aktif dari sediaan vial memiliki fungsi sebagai antiskorbut. Aqua pro injection yang digunakan dalam sediaan vitamin C berupa API bebas O2, dan vial yang digunakan berupa vial gelap, untuk mencegah proses oksidasi. Metode sterilisasi yang dilakukan pada sediaan berupa steriliasi tipe c (filtrasi). THANK YOU!