Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, banyak masyarakat berhenti meningkatkan kualitas


pendidikannya saat mulai memasuki usia lanjut. Selain itu, banyak orang yang
berhenti belajar setelah mendapatkan gelar dan pekerjaan yang layak, utamanya
golongan orang yang bekerja keras mengejar target naik jabatan. Sebagian
penyebabnya adalah: Mahalnya biaya pendidikan; Tidak ada waktu untuk
mengenyam pendidikan lebih tinggi khususnya orang yang mulai memasuki usia
lanjut karena sibuk dengan kegiatan lain. Rendahnya keinginan belajar sebagai
kewajiban juga tercermin pada kaum terpelajar muda yang lebih banyak membuang
waktu untuk nongkrong dan bermain gadget. Padahal, manusia memiliki keterbatasan
dalam hal ingatan sehingga apabila tidak diasah akan menjadi tumpul. Hal ini dapat
menyebabkan turunnya kualitas manusia berpendidikan itu sendiri. Menurunnya
kualitas pekerja berpendidikan akan berpengaruh pada produk-produk atau jasa yang
dihasilkan. Hal ini dapat dicirikan dengan tidak adanya perubahan atau inovasi dari
suatu produk atau jasa di daerah tertentu, sehingga layak disebut masalah karena
apabila manusia tidak menerapkan pendidikan sepanjang hayat, bisa dipastikan
mereka akan berkutat pada hal yang sama dan tidak mengalami kemajuan yang
signifikan.
Hingga saat ini penerapan Pendidikan Sepanjang Hayat masih sulit.
Masalahnya adalah bagaimana merancang dan mengimplementasikan suatu program
belajar-mengajar sehingga mendorong terwujudnya belajar sepanjang hayat, dengan
kata lain, terbentuk manusia dan masyarakat yang mau dan mampu terus menerus
belajar. Tirtarahardja (2008: 120) mengatakan bahwa hingga saat ini penerapan
Pendidikan Sepanjang Hayat masih sulit. Masalahnya adalah bagaimana merancang
dan mengimplementasikan suatu program belajar-mengajar sehingga mendorong
terwujudnya belajar sepanjang hayat, dengan kata lain, terbentuk manusia dan
masyarakat yang mau dan mampu terus menerus belajar.

Berdasarkan data survei 7 November 2016 dari Asosiasi Penyelenggara Jasa


Internet Indonesia (AP JII) tercatat 132,7 juta dari 256,2 juta penduduk merupakan
pengguna internet, dengan 69.9% pengguna internet Mobile, dan pengguna internet
kampus sebanyak 2,9 juta atau sekitar 2,2%. Pengguna internet terbesar dipegang
wilayah Jawa dengan 86,3 juta. Sudah selayaknya penggunaan sistem daring di
berbagai bidang diterapkan di Pulau Jawa yang merupakan pengguna internet terbesar

1
di Indonesia saat ini, seperti fasilitas seperti e-banking, belanja dan transaksi online,
hiburan online bahkan pendidikan online. Dari total pengguna internet di Indonesia,
tercatat bahwa 62% (82.8 juta) merupakan pekerja, ibu rumah tangga 22 juta,
mahasiswa sebesar 10,3 juta serta pelajar 8,3 juta. Fakta ini menunjukkan bahwa
lebih dari separuh pengguna internet di Indonesia bukan merupakan kalangan yang
masih menjalani pendidikan, dan lebih dari separuh pengguna internet di Indonesia
sanggup membiayai dirinya sendiri.

Alasan kami mengusulkan solusi untuk permasalahan PSH dengan


menggunakan sistem daring. Adanya ilmu pendidikan yang tersebar di internet saat
ini sifatnya masih tidak tertata secara rapi. Diperlukan ketelitian untuk memilih
website sumber belajar yang tepat bagi pelajar atau bahkan masyarakat umum. Dalam
penelusuran google ‘Obat Kanker’ pada tanggal 10 Oktober 2017, terdapat berbagai
variasi blogsite yang mampu menjelaskan seluk beluk kanker namun pada intinya
masih bersifat promosi pada suatu produk yang mereka tawarkan, tidak secara ilmiah.
Untuk mengatasi beberapa hal ini, kami mengusulkan untuk membentuk suatu
simulasi pendidikan atau kuliah online berjudul Quest-Learning Open Sources
Education, karena mendukung fakta masyarakat yang berhenti meningkatkan kualitas
pendidikannya saat mulai memasuki usia lanjut dan fakta bahwa pengguna internet
terbanyak adalah kalangan pekerja dan ibu rumah tangga. Jika tidak diberi
kesempatan belajar online, manusia yang memiliki keterbatasan dalam hal ingatan
yang apabila tidak diasah akan menjadi tumpul, dapat menyebabkan turunnya kualitas
manusia berpendidikan itu sendiri. Menurunnya kualitas pekerja berpendidikan akan
berpengaruh pada produk-produk atau jasa yang dihasilkan. Hal ini dapat dicirikan
dengan tidak adanya perubahan atau inovasi dari suatu produk atau jasa, sehingga
layak disebut masalah karena apabila manusia tidak menerapkan pendidikan
sepanjang hayat, bisa dipastikan mereka akan berkutat pada hal yang sama dan tidak
mengalami kemajuan yang signifikan.

Carolyn Medel-Anonuevo dkk, (2001: 5-16) dalam tulisannya mengemukakan


beberapa definisi berikut.
Belajar sepanjang hayat seperti yang sekarang ini dipertimbangkan lebih
condong ke individual, sedangkan pendidikan sepanjang hayat merujuk kembali pada
masyarakat. Pendekatan otoriter yang memandang pelajar sebagai agen pasif dan
diperlakukan sebagai seseorang tanpa pilihan apa yang harus dipelajari dan
bagaimana cara untuk belajar, sehingga harus diceramahi, diajar, dan ditertibkan.
Sikap ini meremehkan kapasitas diri pelajar untuk belajar dan untuk menciptakan.
Saat ini, biografi manusia sedikit ditetapkan dan jadi lebih terbuka terhadap
perubahan. “Tambalan Biografi” modern adalah hasil dari keterbukaan yang

2
demikian. Pada saat yang sama, karakter hidup yang tidak menentu menempatkan
beban pada individu untuk membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan dan
bagaimana cara untuk hidup.
Belajar sepanjang hayat terikat pada tantangan dari keterbukaan dan perubahan
dalam diri individu modern harus hadapi di masa hidupnya.
Belajar sepanjang hayat meliputi kontinuitas (keseimbangan) dan diskontinuitas
(perubahan) dalam kapasitas belajar dari waktu ke waktu sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan buatan manusia, yaitu budaya.
Pelajar perlu bertanya pada diri sendiri dan menganalisis secara kritis suatu
proses pembelajaran dan hasilnya. Pemahaman dan manajemen diri pelajar terhadap
proses pembelajaran dan hasilnya adalah dua basis penting untuk perkembangan
refleksivitas diri.

John L. Hilton III dkk (2010: 5) membahas tentang unsur-unsur pendidikan


terbuka (4R) sebagai berikut:
Reuse – Tingkatan paling dasar dari keterbukaan. Masyarakat diperbolehkan
menggunakan seluruh atau sebagian dari karya seseorang untuk kepentingan mereka
masing-masing (contoh mengunduh video pembelajaran untuk ditonton dilain waktu).
Redistribute – Masyarakat bisa berbagi karya dengan orang lain (contoh mengirim
file artikel digital melalui email pada rekan).
Revise – Masyarakat bisa menyadur, memodifikasi, menerjemahkan, atau
mengubah bentuk dari karya (contoh mengambil buku berbahasa Inggris dan
mengubahnua dalam bentuk buku audio berbahasa Spanyol).
Remix – Masyarakat bisa mengambil dua atau lebih sumber yang telah ada
dan menggabungkannya untuk membuat suatu sumber baru (contoh mengambil audio
kuliah dari satu mata kuliah dan menggabungkannya dengan potongan dari mata
kuliah lain untuk membuat karya derivative).

Tulisan sejenis yang pernah ada adalah Autonomy and Responsibility: Online
Learning as a Solution for At-Risk High School Students karangan S. Lewis dkk
(2014) yang berisi tentang penemuan keuntungan dan tantangan dari pembelajaran
berbasis daring pada populasi beresiko. Apakah siswa-berisiko yang karakter pribadi
dan keadaan lain akan memberikan pengaruh kuat pada pengalaman belajar berbasis
daring (Barbour & Siko, 2012) bisa sukses di lingkungan sebenarnya. Temuan
utamanya adalah siswa-berisiko mengidentifikasi keuntungan dan tantangan dari
pembelajaran daring sama saja. Sementara siswa menghargai kesempatan untuk
mengusahakan dahulu dan belajar pada kecepatan mereka sendiri, mereka
memandang sebagai suatu tantangan untuk bertanggung jawab pada pembelajaran
mereka dan mengatur waktu mereka. Penulis memperlihatkan bahwa dengan struktur

3
pendukung yang tepat, siswa-beresiko putus sekolah bisa mengatasi tantangan dan
menemukan hasil baik dalam sebuah lingkungan pembelajaran daring.
Tulisan sejenis lainnya adalah Seamless flipped learning: a mobile technology
enhanced flipped classroom with effective learning strategies karya Gwo-Jen Hwang
dkk (2015) tentang kelas yang dibalik yang dikenal oleh pendidik sebagai pendekatan
instruksional yang inovatif dan efektif. Tulisan ini menjelaskan tentang berbagai
variasi pendidikan menggunakan teknologi. Salah satunya adalah online video, yang
disebut-sebut tidak terbatas oleh ruang dan waktu dan tanpa disengaja
menguntungkan pelajar yang performa akademisnya tertinggal di belakang orang
lain. Perangkat Mobile dan komunikasi nirkabel memudahkan aliran terus-menerus
dalam konteks, ruang fisik dan sosial pembelajaran yang berbeda. Serta pada aktivitas
pembelajaran issue-quest, pendidik memilih persoalan yang berkaitan pada isi
pembelajaran dan membiarkan siswa berdiskusi dan mangajukan pertanyaan
berdasarkan persoalan itu (Kuo et al. 2012; Kuo and Hwang 2014; Lan et al. 2012;
Tsai et al. 2012).

1.2 Tujuan

Berdasarkan rumusan diatas, maka karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan
konsep pembelajaran online “Quest Learning” yang berasaskan Open-Source
Education sebagai suatu sumber pembelajaran mandiri yang terarah dengan
memanfaatkan produk teknologi yang sudah menjamur di masyarakat melalui suatu
website pendidikan yang didukung pemerintah untuk menunjang asas pendidikan
sepanjang hayat.

1.3 Manfaat

Penulis mempunyai harapan nantinya karya tulis ini bermanfaat bagi:

1. Masyarakat yang tidak sedang menjalani pendidikan formal


Dengan adanya inovasi baru “Quest Learning” yang berasaskan
Open-Source Education, akan membantu masyarakat secara umum yang ingin
meningkatkan kemampuannya secara terus-menerus dalam hidupnya sesuai
dengan asas pendidikan sepanjang hayat untuk terus belajar sehingga
kemampuannya akan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

2. Peserta didik seluruh Indonesia yang menjalani pendidikan formal


Peserta didik dapat mengatur jadwal dan porsi belajar mereka sendiri
tanpa perlu takut akan waktu yang terbatas serta biaya yang membengkak
karena porsi belajar yang lama dan atau cukup banyak, melalu suatu website

4
yang mengumpulkan dokumentasi dari aktivitas pendidikan/perkuliahan di
berbagai Sekolah/Universitas.

3. Guru dan Dosen yang membantu pendidikan peserta didik formal


Sebagai salah satu trisivitas akademika, guru atau dosen memiliki
andil besar dalam mewujudkan berhasilnya pendidikan di Indonesia. Dengan
adanya inovasi “Quest Learning” yang berasaskan Open-Source Education,
dapat membantu guru atau dosen untuk menunjang lancarnya pendidikan di
Indonesia. Hal ini mempermudah tugas dari guru atau dosen sebagai pendidik.
Selain itu, guru juga dapat mengingat kembali materi-materi yang yang akan
diajarkan terhadap peserta didik. Dosen dapat memiliki mahasiswa yang
tanggap.

4. Kementrian Ketenagakerjaan
Dengan adanya inovasi baru “Quest Learning” yang berasaskan
Open-Source Education, negara dapat memperoleh generasi yang
berpendidikan, sehingga kualitas SDM yang terdapat di Indonesia mampu
bersaing dengan SDM luar negeri.

5. Kemenristekdikti
Kemenristekdikti dapat memperoleh manfaat berupa penanggulangan
masalah kependidikan yang banyak menghabiskan dana pengembangan,
karena melalui sistem terbuka ini bisa diperoleh masukan-masukan terhadap
permasalahan kependidikan di Indonesia.

BAB III
GAGAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus
Banyak masyarakat yang punya HP dan terhubung dengan internet namun
belum memanfaatkan HP dan Internet untuk bidang pendidikan sebanyak penggunaan
untuk hiburan. Pendidikan terhenti saat orang memasuki usia lanjut, diantaranya
disebabkan oleh masalah biaya yang ditanggung serta keterbatasan waktu.
2.2 Solusi yang Pernah Diterapkan
Dalam segi formal, Pendidikan Jarak Jauh sudah banyak diterapkan di beberapa
Perguruan Tinggi Indonesia, serta beberapa Sekolah Menengah. Peraturan Menteri

5
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 24 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi pasal 2 menyatakan
bahwa pendidikan jarak jauh bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan
pemerataan akses terhadap pendidikan yang bermutu dan relevan sesuai kebutuhan.
Dalam bidang non-formal, solusi pembelajaran online sukses dilaksanakan oleh
Zenius Education yang memperoleh Rp5,8 milyar dalam periode 2013-2014. Zenius
memiliki perjalanan panjang dalam dunia bisnis pendidikan online dan hadir sebagai
sebuah revolusi pendidikan di Indonesia. Selain itu, terdapat Quipper Video sebagai
bentuk profit dari Quipper School yang non-profit. Untuk kategori non-profit lainnya
adalah Sibejoo.com dan Inibudi.org.
2.3 Prediksi Hasil
Berdasarkan masalah yang disampaikan diatas kami memperhitungkan hal
sebagai berikut:
 Orang akan memiliki sumber belajar tambahan yang bisa diandalkan. Penyebaran
ilmu pengetahuan lebih mudah. Terdapat sumber belajar berkelanjutan yang
dapat berkembang.
 Masyarakat mudah mendapatkan ilmu pengetahuan yang mendalam dan terjamin
kebenarannya.
 Masyarakat awam bisa menyaksikan perkembangan ilmu pengetahuan secara
rinci.
 Masyarakat tidak berpilaku konsumtif, mau mencari dan membagikan ilmu-ilmu
yang berguna dalam pembangunan nasional.
 Tercipta SDM berkualitas yang masih bisa berkembang dan memiliki
kemampuan yang tidak mudah memudar.
2.4 Pihak yang Dapat Membantu
 Kemenristekdikti (serta kemendikbud) dapat memberikan sosialisasi untuk
rekomendasi website pendidikan melalui sekolah-sekolah dan perguruan tinggi,
dan menyumbang tenaga perancang konten pendidikan nantinya. Hal ini penting
mengingat jika terdapat ketidaklengkapan maupun ketidakakuratan suatu
paparan, dapat menyebabkan berkurangnya minat masyarakat.
 Kemkominfo dapat membuat regulasi yang memudahkan akses pada website
QLOSEd dengan cara melakukan negosiasi dengan penyedia jasa layanan
internet (khususnya yang berupa perusahaan BUMN).
 Ahli dan/atau perusahaan bidang Teknik Komputer Jaringan menyediakan sever
dan menciptakan website.
 Web Designer merancang tampilan yang menarik & Ilustrator membuat skema
pembelajaran yang interaktif
 Pendidik menerapkan QLOSEd disekolah-sekolah.

6
 Penyedia Jasa Layanan Internet (khususnya dari BUMN) menyediakan akses
pada website.

2.5 Langkah-langkah strategis.


Langkah-langkah strategis untuk mewujudkan QLOSEd ini dapat ditempuh
Tabel 1. Mekanisme awal pembentukan Quest-Learning Open Sources Education

TAHAPAN KEGIATAN
PENGAJUAN 1. Membentuk Rancangan Organisasi QLOSEd dan
struktur keanggotaan.
2. Membentuk tim sosialisasi kerja nonprofit QLOSEd
(tertutup).
3. Pengajuan master Plan pada Pemerintah (Bidang
Pendidikan dan Penelitian Ilmu Pengetahuan.
4. Negosiasi dengan Penyelenggara Jasa Internet
(khususnya dari BUMN).
5. Menjalin kerja sama dengan mahasiswa di cakupan
bidang studi MIPA, Sosial, Sastra, dan Teknik
(khususnya Teknik Informatika).
6. Membentuk kerja sama dengan lembaga pendidikan
swastaprofit dan non-profit.
7. Merekrut Kontributor (Pendidik) Konten Pendidikan.
PENGESAHAN 1. Finalisasi rancangan Kerja dan desain website.
2. Pengumpulan Materi Sekolah (SD – SMA) sebagai
tahap awal QLOSEd.
3. Sosialisasi Website (terbuka) di Sekolah Lab (Alpha
Testing).
4. Tahap Uji Coba Close Beta.
5. Tahap Uji Coba Akhir Open Beta.
6. Sosialisasi Umum.

PENERAPAN 1. Penambahan Materi Baru


2. Pengecekan dan Pembenahan berdasarkan Laporan
Pengguna
3. Evaluasi

Diperlukan suatu bentuk organisasi yang jelas sehingga terdapat pembagian


kerja yang akan mempercepat pengembangan website QLOSEd. Dalam Tahap awal,
kami membagi 4 divisi pengembang yang disebut ‘kontributor’ (istilah QLOSEd
dalam menyebut pekerja) , yaitu: 1.) Pemateri yang akan mengisi konten website
dalam bentuk tulisan dan visual-audio yang berasal dari kalangan Pendidik maupun
Mahasiswa, 2.) Tim Kreatif yang merancang website sehingga menarik dan tidak

7
berat bagi perangkat pengguna, yang dibina oleh seorang profesional dan mahasiswa
sebagai kontributor, 3.) Tim Sosialisasi yang melakukan penyuuhan, negosiasi, dan
merangkap sebagai perancang sistem QLOSEd, 4.) Pengelola dana pengembangan,
yang didapat melalui donasi maupun kegiatan profit non-edukatif.
Pembentukan tim sosialisasi awal digunakan untuk melakukan negosiasi pada
Kemkominfo yang akan menegosiasi Penyelenggara Jasa Internet (Khususnya dari
BUMN) yang merupakan kunci awal dalam memulai master-plan QLOSEd yang
mengusung kemandirian, keterbukaan, kemudahan, kelengkapan, dan pembaharuan.
Kemkominfo dapat membuat regulasi agar dapat ditaati Penyedia Jasa Internet.
Kontributor tahap awal dapat diambil dari mahasiswa di bidang-bidang IPA, IPS,
Bahasa, serta Teknik (khususnya teknik Informatika) yang /akan bekerja secara part-
time. Materi dapat dikembangkan sesuai apa yang telah mereka pelajari. QLOSEd
dapat dikatatakan sebagai startup pendidikan, sehingga lebih bijak bila menjalin kerja
sama dengan lembaga pendidikan startup lainnya sehingga QLOSEd menjadi payung
dari lembaga-lembaga tersebut. Pada tahap berikutnya, perekrutan kontributor full-
time dapat dilakukan.
Rancangan website yang sudah difinalisasi memiliki kriteria sebagai berikut:
1.) Menarik, 2.) Mudah Diakses, 3.) Ringan bagi perangkat pengguna, 4.) Bisa
dilakukan pengutipan, 5.) Memiliki Sistem Keamanan, 6.) Memiliki server yang
cukup sehat dan berkapasitas dapat diperbesar (agar pengumpulan materi bisa
berkelanjutan). Pengumpulan materi bisa dikawal oleh Tim Penulis Buku dari
Kemendikbud maupun Kemenristekdikti, agar materi dapat diklasifikasikan antara
materi yang sesuai kurikulum sekolah, materi pendalaman, materi kehidupan, dan
materi terapan.
Kegiatan berikutnya adalah sosialisasi pelaksanaan Alpha Testing berupa
ujicoba di sekolah lab, dimana pelajar diberi himbauan sumber belajar baru.
Selanjutnya Tahap Uji Coba Close Beta yang merupakan sosialisasi kepada sekolah-
sekolah yang memenuhi kriteria target QLOSEd dan diperkirakan merupakan
perwakilan dari sekolah dengan latar belakang sejenis. Tahap Uji Coba Open Beta
merupakan tahap uji coba akhir yang mensosialisasikan QLOSEd pada semua
sekolah di Indonesia. Tahap sosialisasi umum merupakan tahap pengenalan dan
promosi website QLOSEd melalui berbagai media masa. Tahap ini merupakan tahap
utama yang akan berbeda hasilnya dengan 3 tahap uji coba lainnya, karena terdapat
bentuk masyarakat yang lebih heterogen. Oleh karena itu respon masyarakat dapat
lebih bervariasi, terutama respons dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di
bidang pendidikan yang merasa pendapatannya terganggu. Istilah-istilah Alpha
Testing, Close Beta, dan Open Beta merupakan istilah yang digunakan Game Online
dalam memperkenalkan dan mengujicoba kelayakan serta kelancaran permainan
sebelum permainan tersebut benar-benar dijalankan secara Nasional.

8
Karena QLOSEd telah didukung pemerintah, bukan berarti diperlukan suatu
promosi yang over intensif. Reaksi natural masyarakat diperlukan, terlebih dengan
kemungkinan-kemungkinan berbeda yang dapat terjadi di masa depan.Pada tahap
penerapan inilah QLOSEd akan berkembang melalui masukan-masukan yang
diterima setelah dijalankan, layaknya sebuah kloset yang digunakan oleh banyak
orang, berbentuk sebuah benda berukuran sedang, namun berkapasitas besar. Setelah
penerapan ini akan dilakukan pembenahan serta evaluasi, sehingga terwujud suatu
sistem pembelajaran berbasis web yang bisa diandalkan dan merupakan wujud
heterogenitas suatu kaum pelajar modern.

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Gagasan yang Diajukan

Konsep pembelajaran online “Quest Learning” yang berasaskan Open-Source


Education sebagai suatu sumber pembelajaran mandiri yang terarah dengan
memanfaatkan produk teknologi yang sudah menjamur di masyarakat.

3.2 Teknik Implementasi yang Akan Dilakukan

Melalui suatu website pendidikan yang didukung pemerintah untuk menunjang asas
pendidikan sepanjang hayat, dapat dibentuk teknik implementasi berupa:
1. Penyampaian gagasan QLOSEd pada Kemenristekdikti dan Kemenkominfo dan
disahkan melalui pembuatan rancangan kerja dan dilanjutkan dengan negosiasi
dengan Penyedia Jasa Layanan Internet serta kerja sama dengan Lembaga
Pendidikan Swasta.
2. Tim bekerja dengan deadline yang telah ditentukan dan merampungkan struktur
inti website QLOSEd.
3. Penyuluhan dan Uji Coba pada sekolah tertentu yang mana siswa dan gurunya
siap menjadi pengguna QLOSEd.
4. Evaluasi terhadap laporan pengguna dan pembenahan
5. Publikasi dan sosialisasi QLOSEd melalui promosi media massa
6. Penambahan materi baru oleh seluruh pengguna QLOSEd setelah melalui
penyaringan oleh tenaga kependidikan yang ahli serta evaluasi tanpa batas
berdasarkan laporan pengguna.

9
3.3 Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh (Manfaat & Dampak Gagasan)

Gagasan pendidikan terbuka ini mengusung pendidikan yang memanfaatkan


sistem pembelajaran berdasarkan penyelidikan yang bisa dijadikan sumber belajar
tambahan yang bisa diandalkan, mendalam, dan terjamin kebenarannya. Karena
kemudahan akses dan tanpa biaya inilah penyebaran ilmu pengetahuan lebih mudah,
dan sumber belajar tersebut dapat diperbaharui sesuai perkembangan jaman
nantinya.Dengan demikian akan tercipta lingkungan masyarakat yang tidak konsumtif
dan mau berkontribusi dalam penyampaian ilmu yang berguna dalam pembangunan
nasional. Ilmu tersebut akan dimanfaatkan bagi siapapun yang membutuhkan dan
pada saat kapanpun, sehingga tercipta SDM berkualitas dengan kemampuan yang
tidak mudah memudar dan bisa terus berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Luthfi, Ahmad. 2016: “APJII Rilis Survei Pengguna Internet


Indonesia.”.https://techno.okezone.com/read/2016/11/07/207/1535401/apjii-rilis-
survei-pengguna-internet-indonesia. diakses tanggal 28 Oktober 2017
Tirtarahardja, Umar. Sulo, S. L. La. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: RINEKA
CIPTA
Rizal, Herry Fahrur. 2014a: “Quipper School Indonesia: startup yang menunjang
proses KBM untuk pendidikan menengah”. https://id.techinasia.com/quipper-school-
platform-belajar-online-smp-sma-indonesia. diakses tanggal 12 November 2017
Rizal, Herry Fahrur. 2014b: “Inilah strategi bisnis Zenius dalam menghasilkan
pendapatan Rp 5,8 milyar sepanjang 2013 hingga 2014”.
https://id.techinasia.com/inilah-strategi-bisnis-zenius-dalam-menghasilkan-
pendapatan-rp-58-milyar-sepanjang-2013-hingga-2014 diakses tanggal 12
November 2017
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 24 tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan
Tinggi.diakses tanggal 12 November 2017
Hilton, John L. III; Johnson, Aaron; Stein, Jared; and Wiley, David, "The Four R’s of
Openness and ALMS Analysis: Frameworks forOpen Educational Resources" (2010).
All Faculty Publications. Paper 822.
http://scholarsarchive.byu.edu/facpub/822
Lewis, S., Whiteside, A., & Garrett Dikkers, A. (2014). “Autonomy and
responsibility: Online learning as a solution for at-risk High school students”.
International Journal of E-Learning & Distance Education, 29(2), 1-11. Available
online at:http://ijede.ca/index.php/jde/article/view/883/1543Rizal,

10
Medel-Ationuevo, Carolyn., Toshio Ohsako., & Werner Mauch. 2001: Revisiting
Lifelong Learning for the 21stCentury. Phillipines
Gwo-Jen Hwang, Chiu-Lin Lai, & Siang-Yi Wang. 2015: Seamless flipped learning:
a mobile technology enhanced flipped classroom with effective learningstrategies.
Beijing Normal University.https://link.springer.com/article/10.1007/s40692-015-
0043-0

11
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota


Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lenngkap Abduh Ariq Afifuddin
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi S1 Pendidikan Matematika
4. NIM 170311611593
5. Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 7 Desember 1998
6. E-Mail abduh.ariq@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085235179131

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD SMPN 1 SMAN 1
Muhammadiyah 1 Banyuwangi Banyuwangi
Banyuwangi
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah Tempat
- - - -

D. Penghargaan dalam 5 Tahun Terakhir


No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
- - - -

Semua data yang saya isiklan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya unntuk memenuhi salah satu
persyaratan pengajuan proposal PKM-GT
Malang, 5 Desember 2017
Pengusul,

Abduh Ariq Afifuddin

12
Biodata Anggota 1
E. Identitas Diri
1. Nama Lenngkap Qori Qurratul Ayuni
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Pendidikan Matematika
4. NIM 170311611591
5. Tempat dan Tanggal Lahir Pamekasan, 4 November 1998
6. E-Mail qoriqurratul@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085258992554

F. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Plus Nurul SMPN 1 SMAN 3
Hikmah Pamekasan Pamekasan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus

G. Pemakalah Seminar Ilmiah


No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah Tempat
- - - -

H. Penghargaan dalam 5 Tahun Terakhir


No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
- - - -

Semua data yang saya isiklan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya unntuk memenuhi salah satu
persyaratan pengajuan proposal PKM-GT
Malang, 5 Desember 2017
Pengusul,

Qori Qurratul Ayuni

13
Biodata Anggota 1
I. Identitas Diri
1. Nama Lenngkap Siti Arifatul Mufarrohah
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Pendidikan Matematika
4. NIM 170311611605
5. Tempat dan Tanggal Lahir Probolinggo, 2 Agustus 1999
6. E-Mail sfatulm@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085258992554

J. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Paras SMPN 1 Leces SMA Taruna
Dra. Zulaeha
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus

K. Pemakalah Seminar Ilmiah


No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah Tempat
- - - -

L. Penghargaan dalam 5 Tahun Terakhir


No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
- - - -

Semua data yang saya isiklan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya unntuk memenuhi salah satu
persyaratan pengajuan proposal PKM-GT
Malang, 5 Desember 2017
Pengusul,

Siti Arifatul Mufarrohah

14
Lampiran 2 Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
No. Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/mingg
u)
1. Abduh Ariq S1 Bahasa 2 1. Gagasan
Afifuddin Pendidikan Indonesia jam/minggu awal
Matematika Keilmuan 2. Analisis
Gagasan
(tujuan,
manfaat)
3. Analisis
teknik
implement
asi
4. Prediksi
keberhasil
an
5. Analisis
solusi
yang
pernah
ada,
tulisan
sejenis,
dasar teori
(analisis
plagiasi/or
isinalitas
dan
editor)
6. Analisis
kondisi
kekinian
dan
analisis
pihak-
pihak
yang dapat
membantu
2. Qori S1 Bahasa 2 1. Gagasan
Qurratul Pendidikan Indonesia jam/minggu awal
Ayuni Matematika Keilmuan 2. Analisis
Gagasan

15
(tujuan,
manfaat)
3. Analisis
teknik
implement
asi
4. Prediksi
keberhasil
an
5. Analisis
solusi
yang
pernah
ada,
tulisan
sejenis,
dasar teori
(analisis
plagiasi/or
isinalitas
dan
editor)
6. Analisis
kondisi
kekinian
dan
analisis
pihak-
pihak
yang dapat
membantu
3. Siti Arifatul S1 Bahasa 2 1. Gagasan
Mufarrohah Pendidikan Indonesia jam/minggu awal
Matematika Keilmuan 2. Analisis
Gagasan
(tujuan,
manfaat)
3. Analisis
teknik
implement
asi
4. Prediksi
keberhasil
an

16
5. Analisis
solusi
yang
pernah
ada,
tulisan
sejenis,
dasar teori
(analisis
plagiasi/or
isinalitas
dan
editor)
6. Analisis
kondisi
kekinian
dan
analisis
pihak-
pihak
yang dapat
membantu

17
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
Jl. Semarang 5 Malang 65145
Telepon: 0341-551312
Laman: http://www.um.ac.id/

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:


1. Nama : Abduh Ariq Afifuddin
2. NIM : 170311611593
3. Jurusan : Matematika
4. Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM GT saya dengan judul: Quest
Learning Open Sources Education Sebagai Wujud Implementasi Pendidikan
Sepanjang Hayat yang diusulkan untuk tahun anggaran 2018 bersifat orisinal dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Mengetahui Malang, 5 Desember 2017


Wakil Dekan III, Ketua Pelaksana Kegiatan,

Dr. I Nyoman Ruja, S. U Abduh Ariq Afifuddin


NIP 1961112311988121002 NIM 170311611593

18

Anda mungkin juga menyukai