Di susun oleh:
ALPIZA (M1A118012)
CAHYO PUNGKAS (M1118004)
ALFAT WANDA P
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JAMBI
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah s.w.t atas segala
karunia dan limpahan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hasil laporan
yang diberi judul ”Sumulasi Rangkaian Digital Mengunakan Aplikasi Querteus II”.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini mendapat bantuan, dorongan, petunjuk,
dan bimbingan dari berbagai pihak : Samratul Fuady S.T,M.T , sebagai dosen pengampu mata
kuliah Rangkaian logika, dan teman-teman kelompok selaku penyusun dan penulis laporan.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan pengamatan ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun dapat di berikan. Penulis
harapkan kepedulian dari semua pihak untuk kesempurnaannya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
I I. TUJUAN ………………….……………………………………….….… 3
III.TINJUAN PUSTAKA………………………………………………….… 3
V. PEMBAHASAN ………………….…………………………………….… 11
3
I. JUDUL
SUMULASI RANGKAIAN DIGITAL MENGUNAKAN APLIKASI QUERTEUS II
II. TUJUAN PENELITIAN
1. Mahasiswa dapat memahami operasi rangkaian Decoder serta dapat membuatnya untuk
keperluan tertentu.
2. Mahasiswa dapat memahami operasi rangkaian multiplexer serta dapat membuatnya
untuk keperluan tertentu.
3. Mahasiswa dapat memahami operasi rangkaian half adder serta dapat membuatnya untuk
keperluan tertentu.
4
kondisi rendah ) sesuai dengan logika ( 1 dan 0 ). Kondisi tinggi atau high dinyatakan
dengan notasi 1 dan kondisi rendah atau low dinyatakan dengan notasi 0. Komponen
elektronika yang sudah memakai sinyal digital sebagai contoh adalah komputer, gerbang
logika, PDA ( personal data assistant ), dan mikroprosesor.
Sistem digital yang saat ini digunakan mempunyai kelebihan daripada sistem
sebelumnya yang menggunakan sistem analog. Sistem analog atau digital memproses
sinyal – sinyal yang bervariasi dengan waktu yang memiliki nilai kontinyu atau diskrit.
Perbedaan sinyal analog yang kontinyu dan sinyal digital dapat dilihat pada gambar 1 dan
gambar 2 dibawah ini:
Beberapa keuntungan dalam menggunakan sistem digital dibandingkan dengan sistem
analog antara lain :
1. Sinyal yang dihasilkan lebih baik dan akurat
2. Noise atau gangguan lebih rendah
3. Mudah didesain
4. Data dapat disimpan
5. Dapat diprogram dan dilakukan perhitungan melalui program
6. Fleksibilitas dan fungsionalitas lebih baik
7. Lebih ekonomi
8. Lebih cepat dalam menghasilkan keluaran
b) PENGERTIAN MULTIPLEXER
5
Multiplekser adalah sebuah perangkat yang dapat menyalurkan beberapa jalur data ke
satu jalur luaran. Multiplekser mempunyai satu atau banyak sinyal masukan yang telah
terhubung pada masukannya. Pemilihan saluran masukan dilakukan oleh sinyal kontrol.
Suatu multiplekser dengan jumlah 2n saluran masukan memerlukan n sinyal kontrol.
Multiplexer (MUX) atau selector data adalah suatu rangkaian logika yang dapat
menerima satu hingga banyak input data, dan untuk suatu saat tertentu hanya mengizinkan
satu data input masuk dan melewati output, yang diatur oleh input selektor. Oleh karena itu,
MUX memiliki fungsi sebagai sebuah pengontrol digital. MUX memiliki jumlah kanal input
lebih dari 1 , minimal 2 atau kelipatan 2, dan hanya memiliki 1 kanal output. Banyaknya
selektor dilihat dari banyaknya kanal input (n).
FUNGSI MULTIPLEXER
Seleksi data;
Data routing atau perjalanan data;
Multiplekser biasanya menentukan perjalanan data dari satu sumber data diantara
beberapa sumber ke satu tujuan;
Operation sequencing atau pengurutan operasi;
Konversi rangkaian dari parallel ke seri;
Kebanyakan system digital memproses data biner secara parallel atau seluruh bit secara
bersamaan, karena teknik ini akan bekerja lebih cepat. Namun apabila data ini harus
disalurkan ke beberapa tempat yang relatif jauh, susunan parallel ini menjadi tidak
efektif, karena memerlukan lebih banyak saluran transmisi. Maka, data biner berbentuk
parallel sering diubah menjadi bentuk data seri sebelum disalurkan ke tujuan yang jauh
tersebut;
Menghasilkan sebuah bentuk gelombang;
Menghasilkan sebuah fungsi logika;
c) DECODER
6
keluaran hanya satu yang akan aktif dari beberapa kemungkinan kombinasi masukan.
Kebalikan dari decoder adalah encoder. Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi
dapat dibentuk n-to-2n decoder. Beberapa rangkaian decoder yang sering kita jumpai saat
ini adalah decoder jenis 3 x 8 (3 bit input dan 8 output line), decoder jenis 4 x 16, decoder
jenis BCD to Decimal (4 bit input dan 10 output line) dan decoder jenis BCD to 7
segmen (4 bit input dan 8 output line). Gambar 2.1 memperlihatkan diagram dari decoder
dengan masukan n=2 dan keluaran m=4 (decoder 2 ke 4).
7
Gambar 2.2 blog diagram decoder 2 ke 4
Setiap n masukan dapat berisi logika 1 atau 0. Untuk setiap kombinasi masukan
ini hanya satu dari n keluaran yang akan aktif (berlogika 1), sedangkan keluaran yang lain
adalah berlogika 0. Beberapa decoder didesain untuk menghasilkan keluaran low pada
keadaan aktif, dimana hanya keluaran low yang dipilih akan aktif sementara keluaran
yang lain adalah berlogika 1.
Salah satu jenis IC decoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini
mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu
dari ke 8 jenis kombinasi inputnya. Jika kita perhatikan, pengertian decoder sangat mirip
dengan demultiplexer dengan pengecualian yaitu decoder yang satu ini tidak mempunyai
data input. Sehingga input hanya di gunakan sebagai data control.
d) Half Adder
8
Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam
processor, tepatnya dalam ALU (Arithmetic Logic Unit) Seperti kita tahu bahwa
processor menggunakan basic bilangan digital binary untuk melakukan penghitungan
sebuah proses,ada proses penghitungan aritmatik (menambah, mengurang, mengali dan
membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not, dst).
Half Adder adalah rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan
penjumlahan dari dua buah bilangan binary, yang masing-masing terdiri dari satu bit.
Rangkaian ini memiliki dua input dan dua buah output, salahsatu outputnya dipakai
sebagai tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan
10
Jalankan program quartus II, pastikan software tersebut sudah tersinstal di
laptopmu
Klik menu new project wizard, klik next, ubah pada package FBGA, ubah pin
count 896, ubah core speed grade 6 lalu kilk next, klik finish.
Pilih menu New, klik block diagram
Masukan 2 buah input pada pin tool
Masukan 1 gerbang NAND 2 pada symbol
Masukan 1 gerbang XOR 2 pada simbol
Masukan 2 output pada pin tool
Rangkaikan rangkaian tersubut, lalu klik star analisys dan synthesis
Lalu pilih menu New lalu pilih university program vwf
Gabungkan 2 input menjadi group, lalu ubah ke binary
Lalu pilih run functional simulation tunggu hingga proses selsai dan tidak ada
error yang terjadi maka akan didapatkan hasil wavefornya.
V. PEMBAHASAN
Pada percobaan simulasi kali ini menggunakan aplikasi quartus II pada tiga macam
rangkaian antara lain: rangkaian decorder 2x4, rangkaian multiplexer 4x1 dan rangkaian half
adder.
a. Decoder 2 to 4
Pada percobaan simulasi pertama yaitu rangkaian decoder 2 to 4 ketika inputnya
bernilai (0,0) maka output bernilai 1 dan output yang lain bernilai 0, t. Ketika inputnya
bernilai (0,1) maka output bernilai 1 dan output yang lain bernilai 0, ini ditandai dengan
tampilan pada kolom sebelah kiri dihasil waverformnya. Ketika inputnya bernilai (1,0)
maka output a2 bernilai 1 dan output yang lain bernilai 0,
11
Gambar 1, foto hasil waveform rangkaian decorder 2x4
Decoder dengan saluran enable aktif HIGH, jika enable = 0, maka decoder OFF. Berarti
semua output akan bernilai nol (0) kecuali pada Y0. Jika enable = 1, maka decoder akan
ON, dan saluran output yang aktif akan bernilai 1 sesuai dengan inputnya.
12
b. rangkaian multiplexer 4x1
Pada percobaan simulasi yang kedua kali ini adalah rangkaian multiplexer 4x1.
Menggunakan empat buah input, dua AND, satu NAND dan sayu OR serta satu output.
Rangkaian 4x1 berarti 4 buah input atau masukan yang menghasilkan satu output atau keluaran.
Rangkaian diatas dapat dianalisis dan pembuktian dicatat pada tabel pengamatan, sehingga
didapatkan hasil data yaitu ketika logika switch masukan select A=0 dan select B = 0 selector
akan memilih jalur input pertama sebagai keluaran ,maka keluaran dari gerbang D0
menghasilkan keluaran pada D0 dan keluarannya menyala. Ketika logika switch masukan select
A = 0 dan select B = 1 selector akan memilih jalur input kedua sebagai keluaran ,maka keluaran
dari gerbang D1.
13
Setelah merangkai rangkaian, selanjutnya rangkaian di star analisys dan synthesis tunggu
proses hingga selesai. Kemudian, klik university program vwf di sub menu new. Gabungkan
semua input menjadi satu lalu, convert nenjadi bilangan binary.
Dari waveform di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengecek bilangan binary pada
rangkian hanya dengan mengeser garis lurus kebawah maka hasilny akan keluar pada value yang
ada di samping kiri gambar.
Simulasi yang ketiga rangkaian half adder, yang perhitungan 1 bit melakukan
penjumlahan dari dua buah bilangan binary.
14
Dari rangkaian diatas dapat dilihat bahwa gerbang yang digunakan gerbang XOR dan
gerbang AND yang menghasilkan dua output. Rangkaian yang sudah siap dijalankan di analisys
dan synthesis untuk mendapatkan nantinya.
15
Gambar di atas merupakan hasil waveformnya yang menghasilkan bilangan binary dua digit.
Outpot yang besar terdapat pada F1 sedangkan pada F2 output yg dihasikkan cukup kecil.
Kesalahan yang terjadi saat melakukan simulasi biasanya terjdi di penyambungan antar gerbang
ke gerbang. Terkadang ada sambungan yg terputus atau tidak terhubung. Hal ini disebakan oleh
penguna saat melakukan simulasi kurang teliti.
VI. KESIMPULAN
Rangkaian Digital adalah rangkaian yang menggunakan signal digital sebagai nilai diskrit.
Signal digital merupakan signal yang terputus-putus. Dalam sebuah sirkuit digital, biasanya
dilambangkan dengan satu atau dua macam kondisi yaitu 1 (high, aktive, true) dan 0 (low,
nonactive, false).
Decoder memiliki banyak fungsi, diantaranya: Mapping Memory, Decoding Memory dan
Decoding I/O. Decoder juga dapat disusun dari gerbang-gerbang dasar logika. Yakni NOT,
AND, OR. Sedangkan prinsip kerja half adder yaitu dengan menjumlahkan input 1 dan input 2
yang hasil akhirnya diletakkan pada output SUM. Rangkaian multiplexer berfungsi untuk
menbuat rangkaian dengan banyak input menjadi satu output saja.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://wandywahyudi.blogspot.com/2016/10/pengertian-half-adder-dan-full-adder.html
http://poetrabatikdua.blogspot.com/2018/10/half-adder-full-adder-ripple-carry.html
http://miftah18arifin.blogspot.co.id/2015/12/digital-decoder.html
17