Literasi Digital Rev PDF
Literasi Digital Rev PDF
4 Literasi Digital
3. Sains 4. Digital
rasi 5. Ke
me u
an
Rp
u
2. N
gan
ra 6. Buda
ast y
ad
hasa dan S
an Kewargaa
. Ba
1 n
Naskah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu, saran dan masukan
sangat diharapkan dari pembaca.
Perspektif Literasi
Dari perspektif pedagogi, literasi tidak hanya merupakan satu entitas mata
pelajaran, melainkan menjadi indikator dari keberhasilan implementasi
kurikulum. Literasi dalam Kurikulum Australia merupakan proses untuk
mencapai tahap pemaknaan (interpreting) teks melalui mendengar, membaca,
dan mencermati. Meskipun pendefinisian literasi tersebut berada dalam
konteks pengajaran bahasa, tetapi ruang lingkup dari definisi tersebut dapat
berlaku untuk mata pelajaran lain. PISA (The Programme for International
Studet Assessment) mendefinisikan literasi digital sebagai refleksi kompetensi
kognitif dari proses penerjemahan atas struktur dan karakteristik penyajian
tekstual sampai dengan pemahaman pengetahuan tentang fenomena alam.
Dalam upaya untuk mengembangkan pemahaman pengetahuan tersebut,
kompetensi metakognitif menjadi sarana penerjemahan, baik pada tahap
pemahaman terhadap struktur dan penyajian tekstual sampai dengan
pemahaman pengetahuan tentang fenomena alam. Pengajaran bahasa
merupakan titik tolak menuju literasi bidang lain. Frasa dan paragraf dalam
bahasa mengekspresikan struktur logika bahasa dan sekaligus struktur
logika cabang ilmu pengetahuan lainnya.
Dalam konteks ini, literasi tidak hanya bersandar pada kemampuan membaca
teks yang berdasarkan prinsip struktur bahasa dan perbendaharaan kata
pada teks tersebut, melainkan lebih jauh lagi sampai kepada pemaknaan teks.
Proses pemahaman terhadap aspek tekstual dan kontekstual harus meningkat
secara berjenjang, baik berdasarkan jenjang pendidikan maupun kompleksitas
pokok bahasan pada setiap jenjangnya. Pembentukan kompetensi literasi atas
setiap pokok bahasan pada setiap mata pelajaran meliputi tiga tahapan, yaitu
mengetahui (knowing), memahami (understanding), dan tahapan tertinggi
adalah memaknai (interpreting). Secara grafis, penjelasan dari setiap tahap
disajikan pada Gambar 1.
Literasi Digital adalah istilah yang terkait dengan istilah digital divide yang
telah muncul sebelumnya. Digital divide adalah kesenjangan/ ketidaksetaraan
ekonomi, sosial dan politik yang timbul sebagai akibat ketidaksetaraan
kemampuan mengakses, memilah dan mengolah informasi yang tersebar
secara global dan digital. Ketidaksetaraan ini dapat berlaku di tingkat negara,
kelompok masyarakat, maupun individu.
A. Misi Literasi
Literasi digital berimplikasi terhadap strategi pembelajaran di sekolah
yang dikemas menggunakan berbagai pendekatan yang inovatif
dan terpadu. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengakomodasi misi pedagogis di atas diantaranya adalah collaborative
learning, inquiry based learning, problem based learning, problem solving,
project based learning, dan cooperative learning.
Pada abad ini, sumber belajar banyak tersedia secara online dan gratis,
yang dapat diperoleh berkat keahlian menggunakan browser secara
cerdas dan efektif.
Tingkat
Aspek Kompetensi SD SD SMP SMA
I-III IV-VI VII-IX X-XII
Mengetahui 1. Mampu menjelas- ya ya ya ya
manfaat umum kan manfaat dan
dari beberapa fungsi dari per-
perangkat TIK angkat, komponen
yang umum utamanya serta
digunakan beberapa periferal
sehari-hari. utama suatu kom-
puter.
23) Mampu melindungi diri dari • Diberikan suatu deskripsi situasi yang
kejahatan dalam dunia digital mengancam keamanan dirinya, siswa
mampu merencanakan langkah-lang-
kah pengamanan.