Anda di halaman 1dari 26

Konsep

Literasi dalam Kurikulum 2013

4 Literasi Digital
3. Sains 4. Digital

rasi 5. Ke
me u
an

Rp
u
2. N

gan

ra 6. Buda
ast y
ad
hasa dan S

an Kewargaa
. Ba

1 n

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Badan Penelitian dan Pengembangan
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Jakarta, 2018
Konsep Literasi Digital dalam K-13
ii
KATA PENGANTAR

Literasi adalah kemampuan mengetahui, memahami, dan memaknai


bahasa tertulis dalam kehidupan sehari-hari. Menurut UNESCO (2004),
literasi dimaknai sebagai kemampuan mengenali, mengerti, menafsirkan,
menciptakan, mengomunikasikan, menghitung, dan menggunakan bahan
kajian, cetak, tertulis, dan berbagai moda yang berhubungan dengan
beragam konteks. Literasi mencakup rentang pembelajaran yang membuat
individu mampu untuk mencapai tujuannya, mengembangkan pengetahuan
dan potensinya, dan berpartisipasi secara penuh dalam masyarakat sebagai
keseluruhan. Perkembangan selanjutnya, literasi tidak hanya terbatas pada
literasi bahasa di atas. Pada saat ini, berkembang enam jenis literasi, yaitu
baca tulis, numerasi, keuangan, sains, digital dan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK), serta literasi budaya dan kewarganegaraan.

Keenam literasi di atas sudah dikembangkan dalam Kurikulum 2013. Naskah


ini pada dasarnya merupakan kajian konsep terhadap pengembangan
literasi dalam Kurikulum 2013, khususnya literasi digital. Di dalam naskah
ini disajikan tentang definisi, misi pedagogis, tujuan, kompetensi, dan
penjenjangan literasi.

Naskah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu, saran dan masukan
sangat diharapkan dari pembaca.

Jakarta, November 2017


Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Dr. Awaluddin Tjalla

Konsep Literasi Digital dalam K-13


iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... iii


Daftar Isi................................................................................................................. iv
Bab I Pendahuluan .............................................................................................. 1
Perspektif Literasi .................................................................................. 1
I. Definisi ................................................................................................ 3
II. Misi Pedagogis .................................................................................. 5
A. Misi Literasi .............................................................................. 5
B. Literasi Digital dalam Kerangka Kurikulum 2013 .... 5
C. Literasi Digital dalam Pemelajaran Lintas Mata
Pelajaran ..................................................................................... 6
Bab III. Tujuan Literasi Digital........................................................................ 7
Bab IV. Kompetensi Literasi Digital ............................................................... 8
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 21

Konsep Literasi Digital dalam K-13


iv
PENDAHULUAN

Perspektif Literasi
Dari perspektif pedagogi, literasi tidak hanya merupakan satu entitas mata
pelajaran, melainkan menjadi indikator dari keberhasilan implementasi
kurikulum. Literasi dalam Kurikulum Australia merupakan proses untuk
mencapai tahap pemaknaan (interpreting) teks melalui mendengar, membaca,
dan mencermati. Meskipun pendefinisian literasi tersebut berada dalam
konteks pengajaran bahasa, tetapi ruang lingkup dari definisi tersebut dapat
berlaku untuk mata pelajaran lain. PISA (The Programme for International
Studet Assessment) mendefinisikan literasi digital sebagai refleksi kompetensi
kognitif dari proses penerjemahan atas struktur dan karakteristik penyajian
tekstual sampai dengan pemahaman pengetahuan tentang fenomena alam.
Dalam upaya untuk mengembangkan pemahaman pengetahuan tersebut,
kompetensi metakognitif menjadi sarana penerjemahan, baik pada tahap
pemahaman terhadap struktur dan penyajian tekstual sampai dengan
pemahaman pengetahuan tentang fenomena alam. Pengajaran bahasa
merupakan titik tolak menuju literasi bidang lain. Frasa dan paragraf dalam
bahasa mengekspresikan struktur logika bahasa dan sekaligus struktur
logika cabang ilmu pengetahuan lainnya.

Proses pedagogi yang berlangsung melalui proses belajar mengajar di


kelas merupakan proses interaksi fungsional antara guru dan siswa serta
antarsiswa. Dalam proses interaksi tersebut, terdapat dua fenomena
mengonstruksi pengetahuan dan menginternalisasikan nilai-nilai kehidupan
sosial. Keduanya merupakan proses pengembangan kompetensi literasi.
Dengan mempertimbangkan bahwa proses pemelajaran membawa misi
mengonstruksi pengetahuan dan menginternalisasi nilai-nilai kehidupan,
interaksi yang berlangsung di ruang kelas tidak hanya bersifat tekstual,
Konsep Literasi Digital dalam K-13
1
tetapi juga kontekstual. Dengan mempertimbangkan kedua aspek tersebut,
aspek tekstual dan kontekstual bersifat saling melengkapi. Aspek tekstual
memberikan karangka pedagogis untuk menyeleksi konteks-konteks yang
dapat diintegrasikan dalam proses belajar mengajar di kelas. Di lain pihak,
aspek kontekstual memperkaya pokok bahasan suatu topik dari mata pelajaran.

Dalam konteks ini, literasi tidak hanya bersandar pada kemampuan membaca
teks yang berdasarkan prinsip struktur bahasa dan perbendaharaan kata
pada teks tersebut, melainkan lebih jauh lagi sampai kepada pemaknaan teks.
Proses pemahaman terhadap aspek tekstual dan kontekstual harus meningkat
secara berjenjang, baik berdasarkan jenjang pendidikan maupun kompleksitas
pokok bahasan pada setiap jenjangnya. Pembentukan kompetensi literasi atas
setiap pokok bahasan pada setiap mata pelajaran meliputi tiga tahapan, yaitu
mengetahui (knowing), memahami (understanding), dan tahapan tertinggi
adalah memaknai (interpreting). Secara grafis, penjelasan dari setiap tahap
disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan dalam Pengembangan Kompetensi Literasi

Konsep Literasi Digital dalam K-13


2
I. Definisi

Konsep Literasi Digital, sejalan dengan terminologi yang dikembangkan


oleh UNESCO pada tahun 2011, merujuk serta tidak bisa dilepaskan dari
kegiatan literasi seperti membaca dan menulis, maupun matematika yang
berkaitan dengan pendidikan. Oleh karena itu, Literasi Digital merupakan
kecakapan hidup (life skills) yang tidak hanya melibatkan kemampuan
penggunaan perangkat TIK semata, tetapi juga kemampuan bersosialisasi,
kemampuan sebagai insan pembelajar, maupun memiliki sikap, berpikir kritis,
kreatif, serta inspiratif sebagai kompetensi dalam literasi digital.

Literasi Digital adalah istilah yang terkait dengan istilah digital divide yang
telah muncul sebelumnya. Digital divide adalah kesenjangan/ ketidaksetaraan
ekonomi, sosial dan politik yang timbul sebagai akibat ketidaksetaraan
kemampuan mengakses, memilah dan mengolah informasi yang tersebar
secara global dan digital. Ketidaksetaraan ini dapat berlaku di tingkat negara,
kelompok masyarakat, maupun individu.

Literasi Digital berarti kemampuan dalam mengetahui sumber informasi,


mengakses/me-retrieve, memilah, mengolah, memaknai dan memanfaatkan
informasi digital baik yang offline maupun online untuk mencapai keunggulan
ekonomi, sosial dan politik. Literasi digital mencakup literasi TIK dan
literasi informasi.

Literasi TIK, atau lebih tepatnya keterampilan TIK adalah kemampuan


dalam mengoperasikan sarana dan prasarana TIK untuk mengakses dan
memroses informasi hingga dihasilkannya segala keunggulan ekonomi,
sosial dan budaya berkat penguasaan literasi digital. Sarana TIK mencakup
perangkat keras dan perangkat lunak, sedangkan prasarana TIK mencakup
jaringan komputer dan periferalnya. Mengoperasikan lingkupnya adalah
mulai dari memilih, mengintegrasikan, menjalankan, dan memelihara.

Literasi informasi adalah bagian dari literasi digital dalam memilah,


memaknai dan memanfaatkan informasi, termasuk pemilahan informasi yang
bisa dipercaya dengan hoax (informasi palsu) serta rekayasa informasi palsu
untuk membentuk opini masyarakat yang salah (disinformasi).

Konsep Literasi Digital dalam K-13


3
Dampak Literasi Digital
Literasi digital secara substansi adalah sebagaimana didefinisikan di atas.
Namun, dunia digital telah meningkatkan kompleksitas dimensi dunia non
digital sebelumnya. Dampak-dampak yang tidak dapat dipisahkan dari
literasi digital tersebut antara lain:

1. Terbentuknya masyarakat digital (digital citizenship) yaitu kelompok


masyarakat yang anggotanya tersebar di seluruh pelosok dunia, namun
saling terhubung dan informasi terkirim dari satu anggota ke anggota
lain tanpa adanya kendala ruang dan waktu. Informasi yang mengalir
di dalamnya bersifat muldimedia. Dampak positifnya adalah penyebaran
informasi yang cepat dan masif (viral). Dampak negatif dari kecepatan
dan masifnya informasi yang beredar adalah terkendalanya proses
penyaringan informasi.
2. Perlunya penekanan dalam etika berkomunikasi lebih dari sebelumnya
untuk menghindari kesalahpahaman akan substansi informasi yang
dikirimkan. Penulisan berita yang salah, meragukan atau tidak didukung
data yang akurat mengenai suatu pihak lain dapat merugikan pihak
tersebut.
3. Perlunya perhatian yang lebih akan aspek legal dunia digital khususnya
penghargaan akan HaKI. Dunia digital mengakibatkan menjadi begitu
rentannya penghargaan ini karena segala sesuatu sangat mudah diakses.
Karya-karya intelektual dan seni digital seperti gambar-gambar, berita-
berita, perangkat lunak begitu mudah tersalin dari satu tempat ke tempat
lain.
Pada saat ini, ada pihak-pihak tertentu yang telah menyalahgunakan
kemampuan literasi digital untuk kegiatan-kegiatan ilegal seperti human-
trafficking, pedofilia, pornografi, hingga terorisme.

Literasi digital merupakan integrasi dan aplikasi kemampuan kognitif dan


teknis mencakup mengetahui, menggunakan, dan memaknai informasi, yang
dapat dikelompokkan dalam lima aspek yaitu:

a. Access (mengakses): pengetahuan tentang informasi dan bagaimana untuk


mengumpulkan dan atau mendapatkan informasi tersebut.

Konsep Literasi Digital dalam K-13


4
b. Manage (mengelola): kemampuan mengelola dan menerapkan skema
klasifikasi atau organisasi.
c. Integrate (mengintegrasikan) : kemampuan melakukan interpretasikan dan
mendeskripsikan kembali informasi (membandingkan, mengklasifikasi,
dan membuat ringkasan).
d. Evaluate (mengevaluasi): kemampuan memutuskan tentang kualitas,
keterkaitan, kegunaan, atau efisiensi dari informasi.
e. Create (menciptakan): kemampuan menciptakan informasi baru melalui
mengadopsi, menerapkan, mendesain, membuat atau menulis informasi.

Literasi Digital merupakan kemampuan dasar yang dibutuhkan setiap saat di


sekolah atau tempat kerja, seperti kemampuan memecahkan permasalahan,
numerik dan visualisasi. Selain kemampuan dasar, diperlukan juga kemampuan
teknis (keterampilan) untuk memahami perangkat keras, perangkat lunak,
jaringan, dan elemen-elemen teknologi digital.

II. Misi Pedagogis


Pembelajaran literasi digital membawa misi pedagogis, yaitu menghasilkan
Insan Indonesia yang kritis, kreatif, inovatif, dan produktif melalui upaya
membangun keterampilan digital yang terintegrasi dengan pengetahuan
lainnya, disertai dengan sikap dan afeksi digital (attitude and affective toward
digital) menjadi insan berkarakter.

A. Misi Literasi
Literasi digital berimplikasi terhadap strategi pembelajaran di sekolah
yang dikemas menggunakan berbagai pendekatan yang inovatif
dan terpadu. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengakomodasi misi pedagogis di atas diantaranya adalah collaborative
learning, inquiry based learning, problem based learning, problem solving,
project based learning, dan cooperative learning.

B. Literasi Digital dalam Kerangka Kurikulum 2013


Secara konseptual, Kurikulum 2013 berbasis kompetensi. Kurikulum
2013 terdiri atas 4 (empat) Kompetensi Inti (KI) yang dibagi menjadi
3 aspek, yaitu KI-1 dan KI-2 merupakan aspek sikap, KI-3 menyangkut
aspek pengetahuan, dan KI-4 menyangkut aspek keterampilan.
Konsep Literasi Digital dalam K-13
5
Literasi digital dalam pendidikan dasar dan menengah harus ditandai
dengan penguasaan keterampilan, kemampuan, dan sikap intelektual
dalam menggunakan sistem komputer yang meliputi perangkat keras
dan perangkat lunak, serta memanfaatkan dan memaknai informasi
untuk mampu bersaing di tingkat global.

Keilmuan yang mendasari keterampilan TIK merupakan perpaduan


dari cabang-cabang Ilmu Komputer/Informatika, Matematika, Teknik
Elektronika, Telekomunikasi, dan Sibernetika. Keterampilan tersebut
harus berkaitan dengan kecakapan yang diperlukan untuk mampu
bersaing pada abad 21 antara lain pengolah kata dan multimedia,
spreadsheet, presentasi, basis data, Internet dan e-mail. Tema-tema
tersebut dikaitkan dengan mata pelajaran lain dan aspek kehidupan
sehari-hari. Literasi digital selayaknya dikembangkan dengan pendekatan
interdisipliner (melibatkan berbagai disiplin ilmu), dan multidimensional
(mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat).

C. Literasi Digital dalam Pemelajaran Lintas Mata Pelajaran


Literasi digital dalam pemelajaran lintas mata pelajaran adalah literasi
yang memuat konteks pada suatu mata pelajaran dan akan terlihat
pemaknaan suatu pemelajaran antarmata pelajaran tersebut. Literasi
tersebut tidak berdiri sendiri, namun terintegrasi dalam suatu konteks
mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya yang memiliki fungsi dan
tujuan tertentu sebagai muatan pemelajaran.

Semua mata pelajaran akan melibatkan kegiatan dimana siswa mengakses,


memilah, mengolah, memaknai, dan memanfaatkan informasi digital,
baik yang offline maupun online.

Keterampilan literasi digital yang mencakup pengetahuan dan


penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dipakai dalam semua
mata pelajaran lain, antara lain penggunaan:

• aplikasi pengolah kata untuk menulis laporan, membuat poster,


menulis surat, atau tugas-tugas lain;

• aplikasi presentasi untuk menyiapkan presentasi yang bermakna dan


menarik;
Konsep Literasi Digital dalam K-13
6
• aplikasi spreadsheet untuk mengolah data hasil observasi atau
eksperimen;

Pada abad ini, sumber belajar banyak tersedia secara online dan gratis,
yang dapat diperoleh berkat keahlian menggunakan browser secara
cerdas dan efektif.

Proses belajar, terutama mempelajari aspek dinamika menjadi lebih


efektif dengan menggunakan sumber-sumber belajar dalam bentuk
video atau multimedia. Komunikasi dan kolaborasi dipermudah dengan
menggunakan email, media sosial dan berbagi file dan sumber daya.

III.Tujuan Literasi Digital


Membangun literasi digital yang mencakup literasi informasi dan literasi
TIK, ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
memiliki kemapuan daya saing pada abad 21. Untuk itu tujuan operasional
dari literasi digital adalah:

1. Mengetahui dan peduli pentingnya informasi dan TIK dalam kehidupan


sehari-hari;
2. Memiliki pengalaman merasakan bahwa informasi sebagai komponen
penting untuk pemecahan masalah dengan melibatkan sarana TIK untuk
mencarinya;
3. Menggunakan informasi dan TIK dengan pola berulang dalam aktivitas
sehari-hari;
4. Memiliki standar penguasaan dan pemahaman terhadap informasi dan
TIK yang diperlukan, serta menggunakan standar tersebut sebagai
acuan aktivitas sehari-hari secara konsisten;
5. Meningkatkan kinerja aktivitas sehari-hari secara signifikan dan terukur
melalui pemanfaatan informasi dan TIK; dan
Menjadikan informasi dan TIK sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
aktivitas sehari-hari, sehingga secara langsung telah menjadi prilaku dan
budaya hidup (sebagai masyarakat yang berbudaya informasi).

Konsep Literasi Digital dalam K-13


7
Literasi digital ditandai dengan indikator kompetensi sebagai berikut:
1. Siswa mengetahui dan mengenal perangkat keras, perangkat lunak,
dan sistem komputer serta komunikasi lewat internet, serta terampil
dan terbiasa menggunakan perangkat keras maupun perangkat lunak
(aplikasi) yang diperlukan sebagai sarana penunjang pelajaran-pelajaran
di sekolah maupun kehidupan bermasyarakat.
2. Siswa memahami pemfungsian sistem komputer, aplikasi, dan bagaimana
komunikasi di dunia digital dapat terjadi, serta aspek sosial serta
keamanannya.
3. Siswa terampil dan terbiasa dalam dalam berkomunikasi dan berinteraksi
dengan menggunakan teknologi dan media digital;
4. Siswa memaknai penggunaan informasi dan TIK untuk menunjang
kegiatan mengakses, mengolah dan menyebarkan informasi, baik dalam
pembelajaran maupun dalam kolaborasi dan pergaulan dengan sesama di
dunia digital (yang mungkin berjauhan dan tidak bertemu muka) secara
bertanggung jawab dan beretika.
5. Siswa mampu berpikir kritis, memilah, menganalisis, berkreasi, dan faham
tentang isu-isu terkini melalui pemanfaatan teknologi serta pemaknaan
informasi.

VI. Kompetensi Literasi Digital


Perjenjangan dalam literasi digital merupakan salah satu aspek dalam satu
proses yang berkesinambungan mulai dari jenjang yang terendah sampai
dengan jenjang yang tertinggi. Perjenjangan ini penting untuk dibuat agar
capaian literasi mengarah pada kesesuaian kebutuhan peserta didik dan
kesesuaian dengan pertumbuhan mental dan psikologis peserta didik serta
kesesuaian dengan capaian kompetensi yang diharapkan.

Perjenjangan tersebut memudahkan pula pendidik untuk menentukan materi


yang harus diberikan peserta didik dalam mencapai kompetensi tersebut.
Dengan demikian, penting sekali untuk menentukan tingkatan kompetensi
literasi peserta didik sesuai dengan jenjang peserta didik itu.

Konsep Literasi Digital dalam K-13


8
Literasi digital di sekolah dapat dilatihkan sesui dengan jenjang pendidikannya.
Berdasarkan tingkat perkembangan intelektual siswa, tahapan literasi digital
ditunjukkan oleh Tabel 1.

Tabel 1: Penjenjangan Aspek Literasi Digital


dan Kompetensinya Dalam Lingkup Sekolah

Tingkat
Aspek Kompetensi SD SD SMP SMA
I-III IV-VI VII-IX X-XII
Mengetahui 1. Mampu menjelas- ya ya ya ya
manfaat umum kan manfaat dan
dari beberapa fungsi dari per-
perangkat TIK angkat, komponen
yang umum utamanya serta
digunakan beberapa periferal
sehari-hari. utama suatu kom-
puter.

Mengetahui 2. Mampu menjelas- ya ya ya ya


cara penggu- kan penggunaan
naan yang baik yang baik perang-
perangkat-per- kat lunak/keras
angkat terkait. untuk tugas-tugas
sederhana.
Mengetahui 3. Mampu menjelas- ya ya
manfaat faktual kan manfaat dari
fitur-fitur dari fitur yang lebih
perangkat yang
lebih kompleks kompleks (kombi-
nasi sejumlah fitur
untuk suatu hal).
Mengetahui 4. Mampu menceri- ya ya ya
manfaat takan adanya
internet sebagai sejumlah informasi
jalur untuk
mengakses di internet yang
sumber-sumber bagi banyak orang
informasi. bisa bermanfaat.

Konsep Literasi Digital dalam K-13


9
Tingkat
Aspek Kompetensi SD SD SMP SMA
I-III IV-VI VII-IX X-XII
Menyadari 5. Dapat menuliskan ya ya ya
pentingnya dan mengirimkan
etika dan pesan-pesan yang
etiket dalam
berkomunikasi memenuhi kaidah,
melalui etiket dan etika
teknologi dan sesuai dengan pi-
media digital. hak lawan komuni-
kasinya.
Menyadari 6. Mampu menun- ya ya
sumber dan jukkan suatu sum-
informasi yang ber dan informasi
tidak benar
yang tidak yang benar atau
seharusnya belum diverifikasi.
digunakan.
Menyadari 7. Mampu menceri- ya ya
perlu adanya takan bagaimana
koneksi sebuah perangkat
internet untuk
mengakses terhubung ke In-
sejumlah ternet.
informasi.
Mengetahui 8. Mampu menceri- ya ya
adanya berbagai takan beberapa
sarana aktivitas sarana aktivitas
online.
online serta man-
faatnya.
Mengetahui 9. Dapat menjelaskan ya ya
manfaat lebih kemudahan dan
nyata dalam kenyamanan yang
meningkatkan
kualitas hidup. diperoleh dari ke-
beradaan sejumlah
sarana layanan
online.
Mengetahui 10. Dapat menjelaskan ya ya
adanya hak perlunya penghor-
cipta dari suatu matan akan hak
tulisan/karya/
perangkat cipta pihak lain.
lunak.

Konsep Literasi Digital dalam K-13


10
Tingkat
Aspek Kompetensi SD SD SMP SMA
I-III IV-VI VII-IX X-XII
Mengetahui 11. Mampu menceri- ya
sejumlah situs takan beberapa
dan aplikasi situs dan ap-
online dengan
setiap fitur likasi online yang
utamanya. bermanfaat dan
populer beserta
fitur-fitur yang
disediakan bagi
penggunanya.
Mengetahui 12. Mampu menceri- ya
keterbatasan takan kendala-ken-
kemampuan dala yang umum
lingkungan
digital dan terjadi serta cara
dampak aplikasi penanganannya
bagi pengguna. yang benar.
Mengoperasi- 13. Mampu memper- ya ya ya ya
kan fitur-fitur agakan pengop-
sederhana. erasian perangkat
untuk menjalank-
an beberapa fitur
sederhana.
Mengoperasi- 14. Mampu ya ya ya ya
kan perangkat menggunakan
untuk proses beberapa aplikasi
edukatif (online
pembelajaran. atau bukan) yang
membantu proses
pembelajaran.
Mengoperasi- 15. Mampu memper- ya ya ya
kan fitur-fitur agakan pengop-
perangkat yang erasian perangkat
secara umum untuk menjalank-
digunakan. an beberapa
kombinasi fitur
untuk suatu tujuan
edukatif.

Konsep Literasi Digital dalam K-13


11
Tingkat
Aspek Kompetensi SD SD SMP SMA
I-III IV-VI VII-IX X-XII
Menggunakan 16. Mampu men- ya ya ya
sarana gakses dan men-
TIK untuk cari informasi dari
menggali
informasi dari internet secara
internet. optimal kemudian
mengolah untuk
tujuan tertentu
Menggunakan 17. Berdasarkan suatu ya ya ya
pengetahuan kriteria, sesuai
untuk dengan usia,
memeriksa
kebenaran suatu mampu memilah
informasi. antara informasi
benar atau salah
atau belum ter-
bukti benar.
Menggunakan 18. Mampu menulis ya ya
sarana suatu tulisan for-
TIK untuk mal berdasarkan
menyusun suatu
pesan dengan kaidah, etika dan
pemilihan etiket yang sesuai
kata-kata yang dengan lawan
memenuhi berkomunikasi.
kaidah, etika
dan etiket yang
tepat.
Memanfaatkan 19. 19) Mampu ya ya
aplikasi-aplikasi memperagakan
offline dan bagaimana me-
online.
manfaatkan
beberapa aplikasi
offline dan online,
serta menjelaskan
manfaatnya.
Menggunakan 20. Mampu menerap- ya ya
karya digital kan kaidah dalam
pihak lain tanpa mengutip atau
melanggar hak
ciptanya. memakai karya
digital pihak lain.

Konsep Literasi Digital dalam K-13


12
Tingkat
Aspek Kompetensi SD SD SMP SMA
I-III IV-VI VII-IX X-XII
Memilih 21. Mampu ya
aplikasi yang menunjukkan
sesuai dengan perbedaan fitur
tujuan. antara aplikasi.
Menyadari 22. Mampu ya ya ya
adanya manfaat menunjukkan
lebih lanjut adanya informasi
atau implisit dari sejumlah data
dari data dan yang diperoleh
informasi di secara terpisah
internet. dan menghasilkan
suatu kesimpulan
baru.
Menyadari 23. Mampu ya ya
adanya melindungi diri
kejahatan dari kejahatan
dan ancaman dalam dunia
terhadap digital
keamanan diri
dalam dunia
digital
Memaknai 24) Mampu menceri- ya ya ya
kegunaan dan takan secara
menikmati lisan/tertulis
kemudahan
sarana sesuai dengan usia
TIK secara siswa, manfaat
langsung. yang diperoleh
serta kesulitan
apa jika sarana
TIK tidak terse-
dia.
Memaknai 25) Mampu men- ya ya
kegunaan mesin jalankan mesin
pencari untuk pencari ber-
mengakses
sumber-sumber dasarkan kata
informasi yang kunci terkait dan
berguna dan memilah mana
tersebar di yang berguna dan
internet . mana yang tidak.

Konsep Literasi Digital dalam K-13


13
Tingkat
Aspek Kompetensi SD SD SMP SMA
I-III IV-VI VII-IX X-XII
Memaknai 26) Dapat bekerjasa- ya ya
manfaat ma dan berkomu-
kolaborasi/ nikasi secara
diskusi secara
online. online dalam
mencapai suatu
tujuan.
Menyadari 27) Mampu menjelas- ya ya ya
berbagai kan kemuda-
kemudahan han dan manfaat
dan manfaat
informasi dan informasi dan
penggunaan sarana TIK yang
sarana memudahkan
TIK dalam kehidupan sehari-
meningkatkan hari
kualitas hidup.
Menyadari 28) Mampu menjelas- ya ya
dampak dan kan dampak dan
aspek lain dari aspek lain (mis-
penggunaan
informasi dan alnya ekonomi,
sarana TIK efisiensi waktu,
presisi, konsis-
tensi ) dari sarana
digital
Menyadari 29) Mampu mereka- ya
masih adanya reka kemungki-
potensi nan pengemban-
kegunaan
sarana digital gan sarana digital
yang belum yang berpotensi
tersedia. untuk dibuat.
Mengadaptasi 30) Mampu melaku- ya
perubahan kan penyesuaian
teknologi yang penggunaan
berubah dengan
cepat aplikasi/perang-
kat yang sama
dengan versi lebih
baru dalam waktu
relatif singkat

Konsep Literasi Digital dalam K-13


14
Tingkat
Aspek Kompetensi SD SD SMP SMA
I-III IV-VI VII-IX X-XII
31) Setelah menggu- ya Ya
nakan suatu ap-
likasi/perangkat,
mampu dengan
mudah menggu-
nakan aplikasi/
perangkat sejenis
Menyadari Hak 32) Dapat menjelas- ya ya
Atas Kekayaan kan dampak
Intelektual ( pelanggaran atau
HaKI )
tidak menghargai
HaKI terhadap
berbagai aspek .

Contoh-contoh asesmen masing-masing kompentensi di Tabel 1 ditunjukkan


di Tabel 2, yang diharapkan dapat membantu menjelaskan arti dari kompetensi
terkait. Contoh asesmen yang diberikan harus disesuaikan dengan tingkat
kelas.

Tabel 2: Kompetensi Literasi Digital dan Contoh-contoh Asesmen

Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen


1) Mampu menjelaskan manfaat dan • Siswa dapat menjelaskan fungsi CPU,
fungsi dari perangkat, komponen monitor, mouse, printer, dll
utamanya serta beberapa perif- • Siswa dapat menjelaskan komponen-
eral utama suatu komputer. komponen antar muka aplikasi (menu,
icon, window).
2) Mampu menjelaskan penggunaan • Siswa dapat menjelaskan manfaat
yang baik perangkat lunak/keras suatu aplikasi misalnya teks editor.
untuk tugas-tugas sederhana. • Siswa dapat menjelaskan dimana ke-
gunaan aplikasi itu.
3) Mampu menjelaskan manfaat • Misalnya untuk aplikasi text editor,
untuk fitur yang lebih kompleks siswa dapat mengubah suatu tulisan
(kombinasi sejumlah fitur untuk ke dalam format yang sudah ditentu-
suatu hal). kan.

Konsep Literasi Digital dalam K-13


15
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
4) Mampu menceritakan adanya • Siswa dapat menceritakan adanya
sejumlah informasi di internet sumber informasi di internet (surat
yang bagi banyak orang bisa kabar online, e-book, blog).
bermanfaat.
5) Dapat menuliskan dan men- • Siswa dapat menuliskan pesan SMS/
girimkan pesan-pesan yang chat atau email yang sopan jika di-
memenuhi kaidah, etiket dan tuliskan ke orang yang layak untuk
etika yang sesuai dengan pihak dihormatinya.
lawan komunikasinya. • Siswa dapat menggunakan aplikasi
untuk menuliskan dan mengirimkan
suatu email.
6) Mampu menunjukkan suatu • Berdasarkan kriteria yang sudah
sumber dan informasi yang benar ditentukan, Siswa dapat menilai suatu
atau belum diverifikasi. berita/pesan di media sosial, berita,
atau lainnya bahwa itu bisa dipercaya
atau tidak atau belum pasti.
7) Mampu menceritakan bagaimana • Siswa dapat menjelaskan perjalanan
sebuah perangkat terhubung ke informasi mulai dari mengetikkan
Internet. alamat suatu situs yang diakses di
browser, hingga browser menampil-
kan informasi yang dikirimkan oleh
alamat tersebut.
8) Mampu menceritakan beberapa • Siswa dapat menceritakan suatu
sarana aktivitas online serta aplikasi online yang ditentukan dan
manfaatnya. manfaatnya seperti e-banking, aplikasi
pemesanan kendaraan, aplikasi media
sosial.
9) Dapat menjelaskan kemudahan • Siswa dapat menceritakan perbedaan
dan kenyamanan yang diperoleh manfaat jika menggunakan sarana
dari keberadaan sejumlah sarana layanan online dengan tidak meng-
layanan online. gunakan, serta menyebutkan dampak-
dampak terkait.
10) Dapat menjelaskan perlunya • Siswa dapat menunjukkan pemaha-
penghormatan akan hak cipta mannya akan perlunya penghargaan
pihak lain. atas tulisan karya pihak lain dan men-
gapa hak itu perlu dihormati dan apa
yang terjadi terhadap kreatifitas jika
hak itu tidak dihormati.

Konsep Literasi Digital dalam K-13


16
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
11) Mampu menceritakan beberapa • Siswa dapat secara lebih detail dapat
situs dan aplikasi online yang menceritakan manfaat dan fitur-fitur
bermanfaat dan populer beserta apa saja dari suatu sarana online
fitur-fitur yang disediakan bagi misalnya toko online , pemesanan tiket
penggunanya. online, sarana dan media sosialisasi
online.
12) Mampu menceritakan kendala- • Siswa dapat menjelaskan bahaya virus
kendala yang umum terjadi serta komputer atau carding (pencurian data
cara penanganannya yang benar. kartu kredit), keterbatasan bandwidth
internet, bug pada aplikasi.
13) Mampu memperagakan pen- • Siswa dapat mengoperasikan mu-
goperasian perangkat untuk lai dari menghidupkan komputer,
menjalankan beberapa fungsi melakukan login, mengaktifkan
sederhana. aplikasi, melakukan penyuntingan,
meload/menyimpan file kerja, mema-
tikan kembali komputer.
14) Mampu menggunakan beberapa • Siswa dapat memanfaatkan sarana
aplikasi edukatif (online atau aplikasi edukatif yang ada dan dapat
bukan) yang membantu proses menilai manfaatnya terhadap proses
pembelajaran. pembelajarannya.
15) Mampu memperagakan pen- • Siswa dapat menggunakan kombi-
goperasian perangkat untuk nasi beberapa fitur tertentu misalnya
menjalankan beberapa kombi- dalam sebuah spreadsheet untuk
nasi fungsi untuk suatu tujuan menghasilkan suatu hasil seperti
edukatif. menghitung total perbaris, kemudian
rata-rata total, dan seterusnya.
16) Mampu mengakses dan mencari • Berdasarkan permintaan informasi
informasi, dari internet secara tertentu, siswa dapat memilih key-
optimal kemudian mengolah word yang tepat agar mesin pencarian
untuk tujuan tertentu dapat memberikan daftar alamat yang
sesuai, kemudian dapat memilah mana
yang berguna dan mana yang tidak.
17) berdasarkan suatu kriteria, • Diberikan sebuah teks yang berisi
Mampu memilah antara infor- suatu berita dan sumbernya, siswa
masi benar atau salah atau belum dapat menilai apakah berita itu dapat
terbukti benar. dipercaya atau tidak.

Konsep Literasi Digital dalam K-13


17
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
18) Mampu menulis suatu tulisan • Siswa dapat memilih kata-kata yang
formal berdasarkan kaidah, etika tepat dan struktur yang baik serta
dan etiket yang sesuai dengan gramatika yang benar agar pesan
lawan berkomunikasi. dalam tulisan dapat tersampaikan den-
gan baik melalui media yang tepat.
19) Mampu memperagakan bagaima- • Siswa dapat menunjukkan manfaat
na memanfaatkan beberapa tempat penyimpanan online yang dapat
aplikasi offline dan online, serta dipakai bersama untuk bekerja secara
menjelaskan manfaatnya. kolaborasi.
• Siswa dapat memanfaatkan media of-
fline (flash-disk, sd-card) untuk peny-
impanan, dan dapat bekerja dengan
baik menggunakan perangkat yang
tidak terhubung ke internet.
20) Mampu menerapkan kaidah • Mengetahui tata cara yang benar
dalam mengutip atau memakai akan penulisan kutipan atau penulisan
karya digital pihak lain. ulang suatu pernyataan dari sumber
karya orang lain.
21) Mampu menunjukkan perbedaan • Siswa mampu memilih aplikasi yang
fitur antara aplikasi. paling sesuai dengan fiturnya untuk
tujuan tertentu misalnya apakah lebih
baik menggunakan pemroses kata,
pemroses spreadsheet, pemroses foto,
atau pemroses bahan presentasi
22) Mampu menunjukkan adanya in- • Siswa dapat mengkompilasi (memilah,
formasi dari sejumlah data yang memilih, menyimpulkan) sejumlah
diperoleh secara terpisah dan data/informasi baik secara kualitatif
menghasilkan suatu kesimpulan maupun kuantitatif menjadi infor-
baru. masi/kesimpulan baru.

23) Mampu melindungi diri dari • Diberikan suatu deskripsi situasi yang
kejahatan dalam dunia digital mengancam keamanan dirinya, siswa
mampu merencanakan langkah-lang-
kah pengamanan.

Konsep Literasi Digital dalam K-13


18
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
24) Mampu menceritakan manfaat • Diberikan suatu tugas, Siswa dapat
yang diperoleh serta kesulitan menerangkan manfaat dan kendala
apa jika perangkat itu tidak memakai suatu perangkat/aplikasi
tersedia. dibandingkan dengan mengerjakan-
nya tanpa adanya perangkat/aplikasi
terkait.
25) Mampu menjalankan mesin • Siswa dapat melakukan pencarian se-
pencari berdasarkan kata kunci jumlah informasi berdasar kata kunci
terkait dan memilah mana yang pencarian tertentu kemudian mampu
berguna dan mana yang tidak. memilah berdasarkan substansinya
maupun indikasi tertentu kemudian
memilih mana yang berguna dan
mana yang tidak.
26) Dapat bekerjasama dan berkomu- • Siswa dapat bekerjasama dengan
nikasi secara online dalam men- siswa-siswa lainnya melalui media on-
capai suatu tujuan. line (tanpa tatap muka) dalam meny-
elesaikan suatu tugas bersama sesuai
dengan etika.
27) Mampu menjelaskan dampak dan • Siswa dapat menceritakan rentetan
aspek lain (misalnya ekonomi, manfaat yang diakibatkan digunak-
efisiensi waktu, dlsb) dari sarana annya suatu aplikasi dalam suatu
digital masyarakat atau terhadap sejumlah
pihak.
28) Mampu mereka-reka kemungki- • Siswa dapat melihat adanya celah/
nan pengembangan sarana digi- kekurangan dari fitur aplikasi diband-
tal yang berpotensi untuk dibuat. ingkan harapan para pemakainya.
29) Mampu melakukan penyesuaian • Setelah menguasai penggunaan ap-
penggunaan aplikasi/perangkat likasi pengolah kata X versi-1, dengan
yang sama dengan versi lebih waktu relative singkat mampu meng-
baru dalam waktu relatif singkat gunakan aplikasi pengolah kata X
versi-2 (karena fitur utamanya mirip)
30) Setelah menggunakan suatu ap- • Setelah menguasai salah satu per-
likasi/perangkat, mampu dengan angkat (misalnya Tablet-X), dengan
mudah menggunakan aplikasi/ waktu relatif singkat mampu meng-
perangkat sejenis gunakan Tablet-Y (karena perangkat
sejenis)

Konsep Literasi Digital dalam K-13


19
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
31) Dapat menjelaskan dampak • Siswa dapat menceritakan hal-hal apa
pelanggaran atau tidak meng- saja yang dapat terjadi ketika HaKI
hargai HaKI terhadap berbagai tidak dihargai.
aspek .

Literasi digital adalah salah satu literasi yang dikembangkan untuk


kepentingan pendidikan di sekolah, khususnya, dan kemajuan pendidikan
Indonesia, pada umumnya. Dengan demikian, pendidikan dapat memenuhi
kriteria dan capaian yang diharapkan dan dapat memperbaiki kehidupan
bangsa. Dengan literasi yang baik, diharapkan agar bangsa Indonesia
mampu bersaing menyejajarkan diri di dunia internasional. Keberhasilan
pencapaian literasi harus didukung oleh seluruh komponen yang ada di dunia
pendidikan, terutama peran pendidik di sekolah yang berupaya membimbing,
mengarahkan, mendidik, mengevaluasi, memfasilitasi berkembangnya
potensi peserta didik sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.

Konsep literasi digital ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman


bagi pendidik dalam mencapai kompetensi literasi. Konsep literasi ini dapat
membawa perubahan terhadap pemahaman peserta didik sebagaimana literasi
yang sebenarnya diterapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah

Konsep Literasi Digital dalam K-13


20
DAFTAR PUSTAKA

Ainley J, W Schulz, and J Fraillon. 2016. A global measure of


digital and ICT literacy skills. http://unesdoc.unesco.org/
images/0024/002455/245577E.pdf
Anonim. 2007. Framework for 21st Century Learning. http://www.p21.org/
storage/documents/docs/P21_framework_0816.pdf
Anonim. 2008. K12 Computer Science Framework. https://k12cs.org/wp-
content/uploads/2016/09/K–12-Computer-Science-Framework.pdf
Anonim. 2011. Digital Literacy in Education. Policy Brief. http://unesdoc.
unesco.org/images/0021/002144/214485e.pdf
Anonim. 2017. The Three Dimensions of Science Learning. https://www.
nextgenscience.org
Curren, Randal (2010). Education for Global Citizenship and Survival dalam
Yvonne Raley and Gerhard Preyer (Ed). Philosophy of Education in
the Era of Globalization. New York: Routledge. Hlm 67-90.
Dale, Philip S. and Thoreson, Catherine Crain (March 1999), Language
and Literacy in a Developmental Perspective. Journal of Behavioral
Education, 9, 1. Hlm. 23-33.
Gerakan Nasional Literasi_ppt_2016.
Kemendikbud. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Kemendikbud.
Puskurbuk. 2013. Naskah Akademik Kurikulum 2013. Jakarta. Puskurbuk.
Korkmaz, Sedat and Korkmaz, ule Çelik (2013). Contextualization or de-
contextualization: student teachers’ perceptions about teaching a
language in context. Social and Behavioral Sciences, 93. Hlm, 895 – 899.
Konsep Literasi Digital dalam K-13
21
Pole, D. The Concept of Reason. (1972), dalam R.F.Dearden P.H.Hirst and
R.S.Peters (Eds). Education and the development of reason. London:
Routledge. Hlm. 112-130.
Trilling, Bernie and Fadel, Charles (2009). 21st Century Skills: Learning for
Life in Our Times. San Fransisco: John Wiley & Sons, Inc

Konsep Literasi Digital dalam K-13


22

Anda mungkin juga menyukai