Anda di halaman 1dari 4

NAMA: Jonatan Gabriel Sirait

KELAS: XII MIPA 4

Bangkit Bersama Menuju Penguasaan


Numerasi dan Literasi

Kemampuan memahami dan menggunakkan berbagai macam angka dan simbol-simbol


yang terkait dengan matematika dasar dan menganalisis informasi yang ditampilkan dalam
berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya) untuk memecahkan masalah praktis
dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.

Numerasi memiliki beberapa tujuan, antara lain mengasah dan menguatkan


pengetahuan serta keterampilan numerasi dalam menginterpretasikan angka, data, tabel, grafik,
dan diagram, mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan literasi numerasi untuk
memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
pertimbangan yang logis, membentuk, dan menguatkan kualitas sumber daya manusia yang
mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat.

Kemapuan literasi numerasi memberikan berbagai manfaat, seperti memiliki


pengetahuan dan kecakapan dalam melakukan perencanaan dan pengelolaan kegiatan yang
baik, mampu melakukan perhitungan dan penafsiran terhadap data yang ada didalam
kehidupan sehari-hari, dan mampu mengambil keputusan yang tepat di dalam setiap aspek
kehidupannya. Kemendikbud pada tahun 2021 akan menyelenggarakan Asesmen Kompetensi
Minuman dan Survei Karakter. Penilaian tersebut tidak dilakukan berdasarkan mata pelajaran
atau penguasaan materi kurikulum seperti yang diterapkan dalam pembelajaran nasional,
melainkan melakukan pemetaan terhadap dua kompetensi siswa, yakni dalam hal literasi dan
numerasi.

Literasi dan numerasi yang dimaksud sendiri dimaknai sebagai “Lintas Mata
Pelajaran”. Jadi sebenarnya fokus literasi, numerasi, pendidikan karakter ini membutuhkan
pemikiran yang tidak menentukan satu disiplin. Jadi guru-guru perlu untuk mendorong
bagaimana menciptakan ruang-ruang terjadinya apakah itu proyek bersama-sama dan lain
sebagainya. Tetap memang begini literasi, numerasi ini perlu kita kuatkan. Literasi terutama
dalam pemahaman ilmu pendidikan pada saat ini, literasi bukan tantangan ilmu bahasa. Literasi
ini lintas mapel sebenarnya, memang dalam konteks guru-guru perlu kita belajar bersama
bagimana memaknai literasi dan numerasi dalam konteks yang lintas disiplin tersebut.

Literasi dan Numerasi adalah bagaimana memaknai informasi yang bermacam-macam.


Literasi, informasi dalam bentuk teks, sedangkan Numerasi adalah informasi dalam bentuk
angka dan kemudian maknanya seperti apa fokusnya pada makna. Adapun hasil terkait survei
karakter, hal tersebut sejalan dengan upaya mewujudkan profil pelajar pancasila. Kemapuan
numerasi untuk meningkatkan potensi kita dan juga memberikan kontribusi yang
menguntungkan bagi masyarakat. Didunia kita yang sangat teknis, kemampuan numerasi,
khusunya kemampuan untuk menganilisis informasi, menjadi semakin signifikan dan juga
banyak dicari oleh pemberi kerja.

Literasi dan Numerasi membantu seseorang mendapatkan keterampilan dasar yang


diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Ada teknik nasional besar-besaran untuk
meningkatkan literasi dan juga numerasi serta untuk mempertahankan siswa menjalani
kehidupan yang memuaskan dan menyenangkan selain menjadi individu yang energik dan juga
informasi dengan baik. Karena mereka digunakan dalam banyak aspek kehidupan kita, literasi
serta keterampilan numerasi penting untuk mengakses kurikulum yang lebih luas.
Keterampilan numerasi di lingkungan kerja, kemampuan kerja dan kecakapan sering
digunakan bersama satu sama lain. Kemampuan yang dibutuhkan ini sering tumpang tindih
dan sangat penting untuk jenis pekerjaan apapun.

Kurang kepercayaan diri matematis serta kemampuan numerasi yang buruk adalah
hambatan untuk pekerjaan karena ujian numerasi semakin menjadi komponen rutin dari proses
rekrutmen. Terobosan teknologi yang berkembang pesat membuat permintaan akan
keterampilan numerasi menjadi sangat penting ditempat kerja. Dengan lebih banyak anggota
staf yang berpartisipasi dalam pekerjaan ekstra canggih, kemampuan numerasi diakui sebagai
kemampuan kelayakan kerja yang penting.

Kurangnya kepercayaan diri Matematika dan juga kemampuan numerasi yang tidak
memadai adalah hambatan untuk bekerja karena ujian numerasi semakin menjadi komponen
reguler dari prosedur kerja. Kemampuan literasi dan numerasi penting untuk mengakses
program pendidikan yang lebih luas karena mereka digunakan dalam banyak aspek kehidupan.
Sebagai contoh, kemampuan literasi dapat digunakan oleh para murid untuk membaca resep
obat dengan benar dan bertindak seperti yang di ilustrasikan dalam resep tersebut.
Diaplikasikan oleh para murid yang memperoleh perkiraan waktu mencapai sekolahnya
dengan berbagai macam opsi kendaraan dan rute. Jadi begitu pentingnya numerasi dan literasi
bagi siswa sekolah, dan marilah kita bangkit dan mengembangkan lomba Bali numerasi dan
literasi.

Terkadang tidak semua orang menyukai, karena matematika itu sulit, padahal di
Dalam kehidupan sehari-hari matematika itu sangat diperlukan, contohnya jika kamu jajan
maka kamu harus mempunyai uang, misalnya uang itu Rp10.000,00 dan jajannya Rp 5.000,00
jika kamu tidak pandai berhitung bagaimana kamu menghitung uang kembalian, maka kamu
akan terbodohi oleh pedagang tersebut, yang seharusnya kembaliannya Rp 5.000,00 malah jadi
Rp 3.000,00

Oleh sebab itu dari sejak dini orang tua sudah mengajarkan betapa pentingnya
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Selalu berpiki positif bahwa matematika itu mudah
untuk di pelajari, belajar intinya untuk kehidupan sehari-hari, seperti perkalian, pembagian,
pertambahan, dan pengurangan.
Definisi baru dari literasi menunjukkan paradigma baru dalam upaya memaknai literasi
dan pembelajaran nya. Kini ungkapan literasi memiliki banyak variasi, seperti literasi media,
literasi komputer, literasi sains, literasi sekolah, dan lain sebagainya. Hakikat ber-literasi secara
kritis dalam masyarakat demokratis diringkas dalam lima verba: memahami, melibati,
menggunakkan, menganalisis, dan mentransformasi teks.
Dan secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa latin “literatus” yang
dimana artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan
proses membaca dan menulis.

Di Indonesia banyak yang belum tentang literasi, mengapa di Indonesia belum banyak
paham tentang literasi? Karena tingkat membaca yang sangat rendah, bisa dikatakan malas
membaca. Yang saya baca di media sosial tingkat literasi di Indonesia sangat memperhatinkan,
menempati urutan 71 dari 72 negara. Namun masyarakat, di Indonesia malas membaca cerewet
di media sosial media seperti tiktok, instagram, twitter, dan lain-lain. Remaja maupun orang
tua terkadang masih malas membaca, yang dibuka di ponselnya hanya aplikasi sosial media.

Sebenarnya banyak manfaat yang dihasilkan dari membaca namun begitulah


masyarakat yang sudah terdoktrin oleh ponselnya, namun berikut ini merupakan manfaat dari
literasi:
1. Menambah perbendaharaan kata “kosa kata” seseorang.
2. Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan
menulis.
3. Mendapatkan berbagai wawasan dan informasi baru.
4. Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik.
5. Meningkatkan kemampuan verbal seseorang.

JENIS JENIS LITERASI


Dalam hal ini meskipun penggunaaan istilah literasi sudah sangat jamak, namun pada dasarnya
istilah tersebut tetap merujuk pada kemampuan dasar seseorang dalam membca dan menulis,
mengacu pada literasi, berikut ini ialah beberapa jenis literasi yaitu:
1. Literasi Dasar
2. Literasi Perpustakaan
3. Literasi Media Sosial
4. Literasi Visual
5. Literasi Teknologi

Anda mungkin juga menyukai