Anda di halaman 1dari 7

PERTANYAAN PEMANTIK KELAS TINGGI

1. Kegiatan menceritakan apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya merupakan


salah satu kegiatan pembelajaran yang sebaiknya dilakukan saat persiapan
membaca

Jawab : Pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang tepat. Bercerita


dengan benda-benda yang ada di sekitar anak (mainan, alat-alat makan, alat-alat
tulis, makanan kesukaan) merupakan salah satu cara untuk melatih kemampuan
awal membaca termasuk pemahaman makna kata.

2. Membaca nyaring apakah salah satu kegiatan literasi yang efektif

Jawab :
Membaca nyaring adalah kegiatan literasi yang efektif karena membantu
meningkatkan pemahaman bacaan melalui penggunaan intonasi dan artikulasi.
Selain itu, kegiatan ini juga mendukung pengembangan keterampilan berbicara,
memperkuat koneksi otak antara membaca dan mendengar, meningkatkan
keterampilan bahasa, dan dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam
berbicara di depan umum. Membaca nyaring bukan hanya sekadar aktivitas
verbal, tetapi juga memberikan pengalaman interaktif dan melibatkan dalam
pengembangan keterampilan literasi.
3. Anak yang lancar baca tidak selalu memahami isi bacaan

Jawab : merupakan pernyataan yang tepat. Pemahaman isi bacaan terkait


dengan makna kata, dan maksud ujaran (kalimat). Pemahaman isi bacaan terkait
dengan makna kata, dan maksud ujaran (kalimat) sedangkan kelancaran
membaca berkaitan dengan pemahaman akan bentuk, arah dan bunyi huruf.
Oleh sebab itu, peserta didik perlu membangun pemahamannya akan makna
kata dan ujaran seiring terus melatih kelancarannya dalam membaca.

4. Tahapan Literasi di kelas tinggi hanya mencakup pemahaman tulisan.

Jawab:
Pengembangan literasi kelas tinggi di SD dimulai dari pemahaman
tulisan yang lebih mendalam, termasuk analisis dan evaluasi teks. Siswa
juga diajarkan kosakata lebih kompleks, pemahaman konsep literasi
seperti ilmiah dan digital, serta pemahaman berbagai genre teks. Pada
tahap ini, mereka mulai mengembangkan keterampilan menulis yang
lebih maju, memecahkan masalah membaca, dan meningkatkan literasi
kritis. Pentingnya keterampilan berbicara dan mendengar juga
ditekankan. Secara keseluruhan, fokus pada kelas tinggi di SD adalah
menghasilkan siswa yang mahir, kritis, dan berdaya dalam membaca,
menulis, dan memahami berbagai aspek literasi.
5. Literasi lebih penting daripada numerasi untuk anak kelas tinggi

Jawab :
 Numerasi sama pentingnya dengan literasi. Anak-anak belajar berbicara,
membaca dan menulis bahasa matematika untuk mengkomunikasikan
ide-ide matematika.
 Jenis bahasa terpenting yang dapat dipelajari anak-anak dalam
matematika adalah bahasa pemikiran, pembenaran, dan pembuktian.
Bahasa dan literasi jelas sangat tertanam dalam pembelajaran dan
pengajaran matematika.

6. Guru dapat menyediakan sarana yg lengkap seperti alat belajar untuk anak
belajar numerasi, kemudian membiarkan anak membangun pemahamannya
sendiri dengan alat belajar tersebut

Jawab:
 Lingkungan fisik yang kaya, meskipun merupakan indikator kualitas
yang penting, tidaklah cukup dengan sendirinya. Faktor yang penting
bukanlah apa yang dimungkinkan oleh lingkungan, tetapi apa yang
sebenarnya dilakukan anak-anak di dalamnya.
 Lingkungan mungkin menyediakan “makanan untuk berpikir matematis”,
tetapi keberadaan makanan untuk berpikir matematis di kelas tidak
menjamin bahwa anak-anak akan mencernanya.
 Guru perlu membantu anak untuk mengolahnya. Salah satu caranya dapat
dilakukan dengan memberikan pertanyaan pemicu kepada siswa agar
menstimulus siswa berfikir kreatif
7. Matematika hendaknya tidak diajarkan sebagai mata pelajaran yang berdiri
sendiri
Salah
Jawab :
 Matematika/numerasi dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran
yang juga dirancang untuk mencapai ketercapaian pembelajaran yang
lain, misalnya fisik-motorik.”
 Matematika dapat menjadi subjek studi yang menarik dan mengasyikkan
dengan sendirinya. Anak-anak terpesona dengan bilangan dan bentuk.
Matematika tidak selalu perlu diintegrasikan dengan kegiatan lain untuk
menarik anak-anak.

8. Anak belajar matematika hanya melalui interaksi dengan benda-benda konkret

Jawab:
 Penggunaan bahan konkret memang efektif untuk mendorong anak
berpikir dan membuat hubungan antara objek dan membangun ide
matematika yang bersifat abstrak, yang paling utama adalah bagaimana
membangun ide tersebut menggunakan pertanyaan pemantik yang
membantu anak menemukan pemahamannya sendiri. contoh "menurut
kamu, mana yang lebih banyak? kira-kira apa yang terjadi apabila kita
menumpahkan isi air di ember ini ke dalam gelas? cukup tidak ya?"
 Guru dan juga orang tua di rumah, perlu lebih sering memberikan
pertanyaan tersebut sehingga aktivitas belajar anak tidak hanya bersifat
hands-on (anak melakukan kegiatan), tetapi yang utama, minds-on (anak
terus diajak untuk mengolah informasi dengan panduan pertanyaan
pemantik dari guru).
9. Kemampuan Literasi merupakan kemampuan hanya memahami teks.

Jawab:
Kemampuan peserta didik dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi,
merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan
mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia
agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.

10. Kemampuan Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep,


prosedur,fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari

Jawab:
Kemampuan peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur,
fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada
berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu

11. Sebutkan lima benda di sekitar rumahmu yang memiliki bentuk geometri

Jawab :

Bola, kotak tisu, sepatu, buku, dan botol air. Misalnya, untuk mengukur volume
bola atau botol air, kita dapat menggunakan konsep numerasi untuk menghitung
luas permukaan dan tinggi benda tersebut. Sebagai contoh, mengukur tinggi botol
air dan mengalikannya dengan luas alasnya untuk mendapatkan volume total

12.Literasi hanya berhubungan dengan membaca dan matematika hanya dengan


hitungan angka

Jawab:
Pernyataan tersebut tidak benar. Literasi dan numerasi melibatkan lebih dari
sekadar membaca dan hitungan angka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa
pernyataan tersebut tidak akurat:
 Literasi
 Menyiratkan Keterbatasan: Membaca hanya satu aspek dari literasi.
Literasi juga mencakup pemahaman tulisan, interpretasi teks, dan
keterampilan berbicara. Literasi juga dapat melibatkan pemahaman
konten visual, media, dan teknologi informasi.
 Aspek Multidisipliner: Literasi tidak hanya terbatas pada satu mata
pelajaran. Literasi mencakup pemahaman dalam berbagai bidang,
seperti literasi ilmiah, literasi digital, dan literasi kesehatan.
 Numerasi:
 Lebih dari Hitungan Angka: Matematika melibatkan lebih dari sekadar
hitungan angka. Ini juga mencakup pemahaman konsep-konsep
matematis, pemecahan masalah, dan penerapan matematika dalam
situasi nyata. Matematika juga terkait erat dengan logika dan pemikiran
kritis.
 Berbagai Konsep Matematis: Matematika melibatkan berbagai konsep
seperti geometri, statistik, aljabar, dan lainnya. Ini mencakup
pemahaman pola, hubungan, dan abstraksi matematis.

Anda mungkin juga menyukai