MATEMATIKA
NAMA :
M. ZAYANDI DYZAND. B
KELAS :
XII MIA 3
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan
terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan
berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal.
Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula
dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan
dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang kami miliki.
Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami akan
menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya
tulis kami di masa datang.
Jambi, Maret 2020
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan formal bertambah dari tahun ke tahun. Salah satu
permasalahan utama yang dihadapi bangsa indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan formal pada setiap
jenjang pendidikan. Usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui
berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan
prasarana pendidikan dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian berbagai indikator mutu
pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti.
Banyak pihak yang mempertanyakan apa yang salah dalam penyelenggaraan pendidikan kita ? dari
berbagai pengamatan dan analisis data ada banyak faktor yang menybabkan mutu pendidikan tidak mengalami
peningkatan yang bermakna, salah satunya yaitu pendekatan yang digunakan di dalam kelas belum mampu
menciptakan kondisi optimal bagi berlangsungnya pembelajaran. Selama ini pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan input-output analisis, yaitu pendekatan yang menganggap bahwa apabila input pendidikan
seperti pelatihan guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan lainnya
dipenuhi maka mutu pendidikan secara otomatis akan terjadi. Dalam kenyataan mutu pendidikan yang
diharapkan tidak terjadi. Mengapa? karena selama ini pendekatan terlalu memusatkan pada input pendidikan
dan kurang memperhatikan proses pendidikan padahal proses pendidikan sangat menentukan output
pendidikan.
Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan belajar mengajar
sangat ditentukan oleh kerjasama antara guru dan siswa. Guru dituntut untuk mampu menyajikan materi
pelajaran dengan optimum. Olehnya itu diperlukan kreatifitas dan gagasan yang baru untuk mengembangkan
cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam
memilih metode, pendekatan, dan media yang tepat dalam penyajian materi pelajaran.
Namun kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak guru yang menggunakan pendekatan
tradisional dalam pembelajaran matematika sehingga siswa belum terarahkan untuk memahami sendiri konsep-
konsep matematika yang sedang dipelajari. Pendekatan tradisional tersebut belum mampu mengembangkan
kemampuan kognitif (penalaran), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) seperti yang digariskan
dalam GBPP. Dengan demikian siswa hanya cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika yang
dipelajarinya tanpa memahami dengan benar. Akibatnya penguasaan terhadap konsep-konsep matematika
siswa menjadi sangat kurang. Selain itu guru sebagai pemberi informasi cenderung mendominasi kegiatan
pembelajaran di kelas sehingga tidak terjadi hubungan timbal balik antar guru dan siswa yang berimplikasi
terhadap kualitas pembelajaran dalam proses belajar mengajar matematika.
Berdasarkan hasil observasi penulis di kelas IX SMP Negeri 1 Bone-Bone, kondisi pembelajaran
seperti yang digambarkan di atas masih sering terjadi. Siswa masih kurang aktif dalam proses belajar
mengajar, hal ini mengakibatkan hasil belajar matematika siswa tergolong rendah.
Dari uraian di atas, maka salah satu upaya yang dianggap dapat memecahkan masalah tersebut adalah dengan
menggunakan pendekatan keterampilan proses sebagai satu strategi yang diharapkan melibatkan siswa secara
aktif dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu perlu diamati dengan penerapan langsung di lapangan.
Untuk menyelidiki hal tersebut peneliti mencoba mengadakan penelitian dengan judul “Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Bone-
Bone”.
Identifikasi Masalah
Masih banyak guru yang menggunakan pendekatan tradisional dalam pembelajaran matematika,
sehingga siswa belum terarahkan untuk memahami sendiri konsep-konsep matematika yang sedang dipelajari.
Pendekatan tersebut hanya mengembangkan kemampuan siswa untuk menghafal konsep matematika, belum
mampu mengembangkan kemampuan kognitif (penalaran), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan)
seperti yang digariskan dalam GBPP. Dengan demikian siswa hanya cenderung menghafalkan konsep-konsep
matematika yang dipelajarinya tanpa memahami dengan benar. Hal ini mengakibatkan penguasaan siswa
terhadap konsep-konsep matematika yang dipelajarinya menjadi kurang. Oleh karena itu diperlukan
pendekatan pembelajaran yang lebih sesuai yaitu pendekatan keterampilan proses. Pendekatan keterampilan
proses dapat diartikan sebagai suatu pendekatan belajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat
secara aktif dalam proses menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika yang dipelajari.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka permasalahan yang menjadi
perhatian dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar matematika siswa kelas XII MAN 2KOTAJAMBI
dapat ditingkatkan melalui pembelajaran matematika dengan pendekatan keterampilan proses ?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
1. Meningkatkan aktifitas keterampilan proses melalui pendekatan keterampilan proses siswa kelas
XII MAN 2 KOTA JAMBI.
2. Meningkatkan hasil belajar matematika keterampilan proses melalui pendekatan keterampilan
proses siswa kelas XII MAN 2 KOTA JAMBI
BAB II
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teoretik yang telah diuraikan diatas, maka diajukan hipotesis tindakan sebagai
berikut “Bila Diterapkan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Matematika, maka Hasil
Belajar Matematika siswa kelas XII MAN 2 KOTA JAMBI dapat meningkat ”.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom action research), yang dibagi dalam dua
siklus dengan empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dilakukan secara
berulang.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII MAN 2 KOTA JAMBI tahun pelajaran 2019/2020
Faktor Yang Diselidiki
1. Faktor hasil belajar, yaitu perilaku-perilaku belajar siswa yang mencakup keaktifan, kehadiran,
serta penguasaan siswa tentang hasil belajar matematika siswa yang dapat melalui pembelajaran dengan
penerapan keterampilan proses termasuk dalam kategori rendah, sedang, dan tinggi.
2. Faktor siswa, yaitu melihat kemampuan dalammenyelesaikan masalah soal matematika dalam
pembelajaran dengan metode pendekatan keterampilan proses.
3. faktor sumber pelajaran, yaitu untuk melihat sumber atau bahan pelajaran dan soal-soal latihan
yang diberikan sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Prosedur Kerja Penelitian
Teknik Pengumpilan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah sebagai bewrikut :
1. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa
2. Data tentsng situasi belajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan observasi.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis perilaku siswa kelas XII MAN 2 KOTA
JAMBI selama proses belajar mengajar berlangsung. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk
menganalisis hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses.
Penelitian yang digunakan untuk menentukan kategori adalah berdasarkan teknik kategori yang sitetapkan
departemen pendidikan dan kebudayaan dikutip oleh Wahyuna (2004 : 23) adalah sebagai berikut :
No Nilai Kategori
Indikator Kerja
Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah apabila terjadi peningkatan skor rata-
rata hasil belajar matematika siswa kelas XII MAN 2 KOTA JAMBI setelah menerapkan pembelajaran dengan
metosde pendekatan keterampilan proses.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas XII MAN 2 KOTAJAMBI,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan multimedia membantu dan meringankan tugas guru
dalam kegiatan pembelajaran. Multimedia sangat membantu guru dalam
menyampaikan informasi sehingga menjadikan guru tidak cepat lelah.
2. Pembelajaran dengan multimedia dapat meningkatan motivasi dan minat
siswa pada mata pelajaran matematika. Hal ini terlihat pada besarnya
kenaikan prosentase minat siswa setelah penelitian tindakan dilakukan.
3. Penerapan model pengajaran langsung (Direct Instruction) dengan multimedia dapat
meningkatan hasil belajar matematika
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi diatas, maka ada beberapa hal
yang peneliti sarankan, yaitu:
1. Untuk meningkatkan motivasi, minat, aktifitas dan hasil belajar siswa, guru
perlu mencoba model pembelajaran dengan multimedia pada materi atau
pokok bahasan yang lain.
2. Penggunaan model dan media pembelajaran yang tidak sesuai dengan
karakteristik materi pelajaran dapat menjadikan pembelajaran tidak efektif,
maka sebaiknya guru memilih model dan media yang tepat.
3. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah sebaiknya mempunyai media
pembelajaran yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Darmin, E .T , 2003. Belajar Dan Pembelajaran. Surabaya. Terbit Terang.
Hamalik, Oemar . 1993. Media Pendidikan Cetakan ke Vi. Bandung : Citra Aditya.
Hudoyo, Herman, 1990 . Strategi Belajar Matematika. Malang : IKIP Malang.
Irfansyah, 2007. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Open-Ended pada
Siswa Kelas VII SMP Satria Makassar.
Skripsi. FMIPA UNM Makassar.
Muhkal, Mappaita. 1999. Modul Kuliah. Pengembangan Rencana Penbelajaran Matematika di SLTP dan
SMU. Makassar : FMIPA UNM
Ruseffendi, 1998. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran
Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito
Slameto, 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Coni R. Semiawan, 1992. Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional Menjelang abad XXI. PT
Grasindo, Jakarta.
Sudjana,1997. Penilaian proses belajar mengajar. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Suherman, Erman, dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung : JICA-UPI.
Subroto, B. Suryo, 1996. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarat. Rineka Cipta
Supardi, 1999. Hubungan Kreativitas dan Keterampilan Proses Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa
Kelas III SLTP Negeri 1 Bantaeng tahun pelajaran 1998/1999. skripsi FMIPA UNM Makassar.
Saya, Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia.
Salam …