Materi pengimbasan
Numerasi mengandung dua hal yaitu kemampuan untuk menggunakan keterampilan matematika di
dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan mengapresiasi dan memahami informasi yang
disajikan dalam istilah matematika seperti tabel, grafik atau yang lainnya (Cockcroft, 1982).
Numerasi merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan konsep maupun prosedur
matematika dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari pada berbagai konteks yang relevan
sebagai individu dan warga negara Indonesia dan dunia (Pusmenjar, 2020). Hal ini terkait dengan
bagaimana seseorang menggunakan pengetahuan matematikanya untuk menyelesaikan masalah
dan mengambil keputusan terkait dengan hal-hal yang muncul dalam kehidupan sehari -hari.
Secara sederhana, numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep
bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan untuk
menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita. Kemampuan ini ditunjukkan
dengan kenyamanan terhadap bilangan dan cakap menggunakan keterampilan matematika secara
praktis untuk memenuhi tuntutan kehidupan. Kemampuan ini juga merujuk pada apresiasi dan
pemahaman informasi yang dinyatakan secara matematis, misalnya grafik, bagan, dan tabel.
pertanyaan :
1. apakah numerasi harus diberikan sejak dini?
2. apakah numerasi hanya diajarkan guru matematika?
3. Apkah literasi dapat dipelajari selain guru bahasa indonesia?
jawaban :
1. numerasi diberikan sejak dini pada usia anak TK dengan mengenalkan angka dengan
metode bermain
2. tidak numerasi diajakan oleh guru selain matematika, dengan menintegrasikan pada
mapel lainnya
Laporan pengimbasan
Hikmah pengimbasan
Setelah mengikuti pelatihan guru belajar seri Literasi dan numerasi manfaat yang saya peroleh
adalah
1. Untuk melihat perkembangan literasi dan numerasi maka kita harus melakukan pemrofilan
data siswa terlebih dahulu, sebagai langkah awal untuk menentukan pembelajaran yang
tepat.
2. Data hasil pemprofilan sebagai dasar dalam melaksanakan pembelajaran
3. Melakukan observasi terhadap hasil pembelajaran
4. Merubah miskonsepsi bahwa literasi adalah kewajiban guru Bahasa dan sastra
5. Merubah miskonsepsi bahwa numerasi tanggung jawab guru matematika
6. Merubah miskonsepsi bahwa numerasi bukan saja kegiatan berhitung tetapi lebih kepada
proses pemecahan masalah, benalar dan logis
7. Merubah miskonsepsi bahwa literasi bukan hanya membaca tetapi juga mehamami isi
bacaan serta siswa dapat menceritakan kembali isi bacaanya