Anda di halaman 1dari 28

MATEMATIKA DALAM

KURIKULUM NASIONAL

Pertemuan 2

Yohanes O. Jagom
A. Definisi Kurikulum

Kurikulum
Merupakan perencanaan atau rancangan yang
menjadi pedoman dalam pembelajaran yang
berisi tujuan, isi materi dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan penyelengaraan
kegiatan belajar mengajar.
Peran & Fungsi Kurikulum

Peran Kurikulum;
1. Peran Konservatif
Peran konservatif kurikulum adalah melestarikan berbagai budaya sebagai
warisan masa lalu.

2. Peran Kreatif
Kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu
peserta didik untuk mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar
dapat berperan aktif dalam kehidupan social masyarakat yang senantiasa
bergerak maju secara dinamis.

3. Peran Kritis dan Evaluatif


Kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu
dipertahankan, dan nilai atau budaya baru mana yang harus dimiliki oleh
peserta didik.
Peran & Fungsi Kurikulum

 Fungsi Kurikulum;
1. Fungsi Umum Pendidikan
Mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi anggota masyarakat
yang bertanggung jawab sebagai warga Negara yang baik.

2. Suplementasi
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus dapat memberikan pelayanan
kepada setiap peserta didik.

3. Eksplorasi
Kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat
masing-masingsiswa.

4. Keahlian
Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan peserta didik
sesuai dengan keahliannya yang didasarkan minat dan bakat siswa
B. Ruang Lingkup Kurikulum Matematika

Ruang lingkup kurikulum matematika sebagai berikut:

Aljabar

Pengukuran
Kalkulus
& Geometri

Peluang &
Trigonometri
Statistik
Ruang Lingkup Kurikulum Matematika

1. Kompetensi aljabar ditekankan pada kemampuan melakukan


dan menggunakan operasi hitung pada persamaan,
pertidaksamaan dan fungsi.

2. Pengukuruan dan geometri ditekankan pada kemampuan


menggunakan sifat dan aturan dalam menentukan porsi, jarak,
sudut, volume, dan transformasi.

3. Peluang dan statistik ditentukan pada menyajikan dan


meringkas data dengan berbagai cara.

4. Trigonometri ditekankan pada menggunakan perbandingan,


fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri.

5. Kalkulus dilakukan pada menggunakan konsep limit laju


perubahan fungsi.
C. Perkembangan Kurikulum Matematika Di Indonesia
 Gambaran Umum perkembangan Kurikulum Di Indonesia dari Tahun ke
Tahun

Gambar. Perkembangan Kurikulum Di Indonesia


(Sumber. Pringgandinie & Devi; 2022)
Perkembangan Kurikulum Matematika Di Indonesia

1. Matematika Tradisional (Ilmu Pasti)


2.Matematika Modern
3.Kurikulum Matematika 1984
4.Kurikulum Tahun 1994
5.Kurikulum Tahun 2004
6.Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikian (KTSP)
7.Kurikulum 2013
Matematika Tradisional (Ilmu Pasti)

 Setelah Indonesia terlepas dari penjajahan kolonial,


pemerintahan berbenah diri menyusun program pendidikan.

 Matematika diletakkan sebagai salah satu mata pelajaran wajib

 Pembelajaran matematika lebih ditekankan pada ilmu hitung


dan cara berhitung.

 Pertama kali yang diperkenalkan kepada siswa adalah bilangan


asli dan membilang, kemudian penjumlahan dengan jumlah
kurang dari sepuluh, pengurangan yang selisihnya positif, dsb.
Matematika Tradisional (Ilmu Pasti)

Pembelajaran lebih menekankan hafalan dari


pada pengertian.
 menekankan bagaiman sesuatu itu dihitung
bukan mengapa sesuatu itu dihitungnya.
 Lebih mengutamakan kepada melatih otak
bukan kegunaan.
Bahasa/istilah dan symbol yang digunakan
tidak jelas.
Urutan operasi harus diterima tanpa alasan.
Matematika Tradisional (Ilmu Pasti)

 Urutan operasi hitung pada era pembelajaran


matematika tradisional adalah kali, bagi,
tambah dan kuran.
Cabang matematika yang diberikan di SMP
adalah aljabar dan Ilmu ukur ( geometri)
bidang.
Sedangkan yang diberikan di SMA adalah
ajlabar, geometri ruang, goneometri, geometri
lukis dan sedikit geometri analitik bidang.
•Resmi dimulai setelah adanya kurikulum
1975.
•Muncul karena adanya kemajuan
teknologi.
•Dipicu dengan lahirnya teori belajar
mengajar oleh: J. Piaget, W Brownell,
J.P Guilford, J.S Bruner, Z.P Dienes,
D.Ausubel, R.M Gagne dan lain-lain.
Pada kurikulum 1975 dimana matematika mempunyai
karakteristik sebagai berikut ;
• Memuat topik-topik dan pendekatan baru. Topik-
topik baru yang muncul adalah himpunan, statistik
dan probabilitas, relasi, sistem numerasi kuno,
penulisan lambang bilangan non desimal.
• Pembelajaran lebih menekankan pembelajaran
bermakna dan berpengertian dari pada hafalan dan
ketrampilan berhitung.
• Program matematika sekolah dasar dan sekolah
menengah lebih kontinyu.
• Pengenalan penekanan pembelajaran pada struktur.
• Programnya dapat melayani kelompok
anak-anak yang kemampuannya heterogen.
• Menggunakan bahasa yang lebih tepat.
• Pusat pengajaran pada murid tidak pada
guru.
• Metode pembelajaran menggunakan meode
menemukan, memecahkan masalah dan
teknik diskusi.
• Pengajaran matematika lebih hidup dan
menarik.
Kurikulum Matematika
1984
• Pembelajaran matematika pada era 1980-an
merupakan gerakan revolusi matematika kedua.
• Diawali oleh kekhawatiran negara maju yang
akan disusul oleh negara-negara terbelakang saat
itu, seperti Jerman barat, Jepang, Korea, dan
Taiwan.
• Pengajaran matematika ditandai oleh beberapa
hal yaitu adanya kemajuan teknologi muktakhir
seperti kalkulator dan komputer.
Kurikulum Matematika
1984

•Perkembangan matematika di luar


negeri tersebut berpengaruh terhadap
matematika dalam negeri. Tahun 1984
pemerintah melaunching kurikulum
baru, yaitu kurikulum tahun 1984.
Alasan penerapan kurikulum 1984:
1. Kurikulum sebelumnya sarat dengan materi
2. Perbedaan kemajuan pendidikan antar daerah dari
segi teknologi
3. Adanya kesenjangan antara program kurikulum
antara pelaksana sekolah dengan kebutuhan di
lapangan.
4. Belum sesuainya materi kurikulum dengan taraf
kemampuan siswa.
5. CBSA (cara belajar siswa aktif) menjadi karakter
yang begitu melekat erat dalam kurikulum 1984.
Kurikulum Matematika 1984

• Di sekolah dasar diberi materi aritmatika


sosial, sementara untuk siswa sekolah
menengah atas diberi materi baru seperti
komputer.
• Memasukkan bahan-bahan baru yang sesuai
dengan tuntutan di lapangan.
• Permainan geometri yang mampu
mengaktifkan siswa juga disajikan dalam
kurikulum ini.
Langkah-langkah agar pelaksanaan kurikulum
berhasil adalah melakukan hal-hal sebagai
berikut:
 Guru harus meningkatkan profesinalisme
 Dalam buku paket harus dimasukkan kegiatan
yang menggunakan kalkulator dan komputer.
 Sinkronisasi dan kesinambungan pembelajaran
dari sekolah dasar dan sekolah lanjutan
 Pengevaluasian hasil pembelajaran
 Prinsip CBSA di pelihara terus
Kurikulum Tahun 1994
Pembelajaran matematika mempunyai karakter
yang khas:
 Struktur materi sudah disesuaikan dengan
psikologi perkembangan anak
 Materi keahlian seperti komputer semakin
mendalam
 Model-model pembelajaran matematika
kehidupan disajikan dalam berbagai pokok
bahasan
Kurikulum Tahun 1994
 Intinya pembelajaran matematika saat itu
mengedepankan tekstual materi namun tidak
melupakan hal-hal kontekstual yang berkaitan
dengan materi
 Soal cerita menjadi sajian menarik disetiap akhir
pokok bahasan, hal ini diberikan dengan
pertimbangan agar siswa mampu menyelesaikan
permasalahan kehidupan yang dihadapi sehari-
hari.
Kurikulum Tahun 2004
Pertimbangan perubahan kurikulum matematika:
• Pada kurikulum 1994 masih menerapkan pola-pola lama,
seperti:
1. Guru menerangkan konsep
2. Guru memberikan contoh
3. Siswa secara individual mengerjakan latihan
4. Siswa mengerjakan soal-soal pekerjaan rumah

• Keragaman pikiran dan kemampuan siswa dalam


mengungkapkan gagasannya kurang menjadi perhatian.
Kurikulum Tahun 2004
• Siswa umumnya belajar tanpa ada kesempatan
untuk mengkomunikasikan gagasannya,
mengembangkan kreatifitasnya.
• Jawaban soal seolah membatasi kreatifitas dari
siswa karena jawaban benar seolah-lah hanya
otoritas dari seorang guru
• Sehingga akhirnya hanya menghasilkan lulusan
yang kurang terampil secara matematis dalam
menyelesaikan persoalah-persoalan seharai-hari.
• Pembelajaran semakin memunculkan kesan kuat
bahwa matematika pelajaran yang sulit dan tidak
menarik.
Kurikulum Tahun 2004
Pada kurikulum 2004 (KBK), secara khusus model pembelajaran
matematika dalam kurikulum tersebut mempunyai tujuan:
• Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,
misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen,
menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi
• Mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi,
intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan divergen, orisinil,
rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-
coba.
• Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
• Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan
lisan, catatan, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan.

CopyRight(c)M. Jainuri, M.Pd


Matematika Kurikulum KTSP

• Matematika dikembangkan sesuai SI dan SKL


• Pada proses pembelajaran langsung masuk
kepada materi abstrak.
• Banyak rumus yang harus dihafal untuk
menyelesaikan permasalahan (hanya dapat
menggunakan)
• Permasalahan matematika selalu diasosiasikan
(direduksi) dengan angka.
Matematika Kurikulum KTSP

• Tidak membiasakan siswa untuk berpikir kritis


(hanya mekanistis).
• Metode penyelesaian masalah matematis tidak
terstruktur.
• Materi data dan statistik dikenalkan di kelas IX
saja.
• Matematika adalah eksak.
• Pada proses pembelajaran mulai dari
masalah konkrit kemudian semi konkrit
dan akhirnya abstraksi permasalahan.
• Rumus diturunkan oleh siswa dan
permasalahan yang diajukan harus dapat
dikerjakan oleh siswa hanya dengan rumus-
rumus dan pengertian dasar (tidak hanya
bisa menggunakan tetapi juga memahami
asal-usulnya).
• perimbangan antara matematika dengan
angka dan tanpa angka (gambar, grafik,
pola, dsb).
Matematika pada K13

• Matematika dirancang supaya siswa berpikir


kritis untuk menyelesaikan permasalahan
yang diajukan.
• Membiasakan siswa berpikir algoritmis.
• Memperluas materi mencakup peluang,
pengolahan data dan statistik sejak kelas VII
serta materi lain sesuai standar internasional.
• Mengenalkan konsep pendekatan dan
perkiraan.

CopyRight(c)M. Jainuri, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai