Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional Telah mengalami
perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013.
Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari Terjadinya perubahan sistem politik, sosial
budaya, ekonomi, dan iptek dalam Masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai
seperangkat Rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan
Perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang Berdasarkan landasan
yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada Penekanan pokok dari tujuan
pendidikan serta pendekatan dalam Merealisasikannya.
Perkembangan pembelajaran matematika di Indonesia tidak lepas dari Perjalan sejarah kurikulum di
atas, dimulai dengan matematika tradisional (sebelum tahun 1975), pembelajaran matematika
modern (Kurikulum 1975), Pembelajaran matematika masa kini (Kurikulum 1984), pembelajaran
matematika Pada Kurikulum 1994, pembelajaran matematika pada Kurikulum Berbasis Kompetensi
(Kurikulum 2004) serta pembelajaran matematika pada KurikulumTingkat Satuan Pendidikan
(Kurikulum 2006).
Pembelajaran matematika masa kini adalah pembelajaran era 1980-an. Hal Ini merupakan gerakan
revolusi matematika kedua, walaupun tidak sedahsyat Pada revolusi matematika pertama atau
matematika modern. Revolusi ini diawali Oleh kekhawatiran negara maju yang akan disusul oleh
negara-negara terbelakang Saat itu, seperti Jerman barat, Jepang, Korea, dan Taiwan. Pembelajaran
Matematika ditandai oleh beberapa hal yaitu adanya kemajuan teknologi muthakir Seperti
kalkulator dan komputer.
Perkembangan matematika di luar negeri tersebut berpengaruh terhadap Matematika dalam negeri.
Di dalam negeri, tahun 1984 pemerintah melaunching Kurikulum baru, yaitu kurikulum tahun 1984.
Alasan dalam menerapkan Kurikulum baru tersebut antara lain, adanya sarat materi, perbedaan
kemajuan Pendidikan antar daerah dari segi teknologi, adanya perbedaan kesenjangan antara
Program kurikulum di satu pihak dan pelaksana sekolah serta kebutuhan lapangan Dipihak lain,
belum sesuainya materi kurikulum dengan tarap kemampuan anak Didik. Dan, CBSA (cara belajar
siswa aktif) menjadi karakter yang begitu melekat Erat dalam kurikulum tersebut.
Pembahasan
1. Pengertian kurikulum
Pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
2. Tujuan
3. Ruang lingkup
Ruang Lingkup Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
1. Bilangan
2. Geometri dan pengukuran
3. Pengolahan data.
4. Perangkat Kurikulum
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab 1 Pasal 1
Ayat (15) Kurikulum “Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan.”
KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah (Muslich, 2007:17).
a.Pada KTSP (kognitif, psikomotor, dan afektif) sedangkan pada Kurikulum 2013 (afektif, psikomotor,
baru kognitif).
D. Kurikulum belum peka dan tanggapan terhadap perubahan sosial yang terjadi pada
tingkat lokal, nasional maupun global.
c . Fenomena sosial
D. publik
Meliputi:
“Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat
oleh kompetensi inti tiap kelas.
“Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan bahasa).
“TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran
lain.
“Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, permintaan, antar minat dan pendalaman
minat.
“SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
“Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi), didalamnya terdapat pengelompokkan
peminatan dan pendalaman.
“Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri.
“Meningkatkan motivasi mengajar “Rambu-rambu jelas bagi guru “Pembelajaran (buku induk)
“Guru berperan sebagai fasilitator “Kreatifitas guru akan semakin meningkat “Efisiensi dalam
manajemen sekolah
“Sekolah dapat memperoleh pendampingan dari pusat dan memperoleh koordinasi dan supervise
dari daerah
“Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif,
psikomotorik sesuai proporsi
“ Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific “ Kurangnya ketrampilan guru
merancang RPP
“ Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru
“ Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013
“ Timbulnya kecemasan khususnya guru mapel yang dihapus “ Guru terbiasa menggunakan cara
konvensional
“ Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas. “ Guru tidak siap dengan
perubahan
“ Kurangnya kemampuan guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara
holistic.
“ Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan ketrampilan. “ Menambah beban kerja
guru.
“ Citra sekolah dan guru akan menurun jika tidak berhasil menjalankan kurikulum 2013
Kelebihan KTSP
“ Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas. “ Guru tidak siap dengan
perubahan
“ Kurangnya kemampuan guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara
holistic.
“ Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan ketrampilan. “ Menambah beban kerja
guru.
“ Citra sekolah dan guru akan menurun jika tidak berhasil menjalankan kurikulum 2013
“ Pramuka menjadi beban bagi siswa yang tidak menyukai Pramuka
“ Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas. “ Guru tidak siap dengan
perubahan
“ Kurangnya kemampuan guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara
holistic.
“ Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan ketrampilan. “ Menambah beban kerja
guru.
“ Citra sekolah dan guru akan menurun jika tidak berhasil menjalankan kurikulum 2013
Kelemahan KTSP
“ Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas. “ Guru tidak siap dengan
perubahan
“ Kurangnya kemampuan guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara
holistic.
“ Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan ketrampilan. “ Menambah beban kerja
guru.
“ Citra sekolah dan guru akan menurun jika tidak berhasil menjalankan kurikulum 2013
https://athaanakcerdas.blogspot.com
Mulyasa, E. (2006). Implementasi Kurikulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
https://www.academia.edu/16525126/KURIKULUM_PENDIDIKAN_TEKNOLOGI_DAN_KEJURUAN
https://www.academia.edu/16525126/KURIKULUM_PENDIDIKAN_TEKNOLOGI_DAN_KEJURUAN
https://www.slideshare.net/mobile/henamernamelina/analisis-kurikulum-matematika-sd-ktsp-amp-
kurikulum
https://ahmadbinhanbal.com/2014/04/27/perihal-keunggulan-dan-kelemahan-kurikulum-2013/