LITERASI NUMERASI
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Pembelajaran MTK
MI
Disusun oleh:
Khoirina Indah Sari (2110201002)
Nabila
Della
Isnainun Wahyu Saputra
Anggun Choirunnisa
Dosen Pengampu:
Fuaddilah Ali Sofyan,M.Pd.
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmad dan
hidayahnya sehingga penulisan makalah Metodologi Pembelajaran MTK MI yang
berjudul: “Litersi Numerasi“ yang dibimbing oleh Bapak Fuaddilah Ali
Sofyan,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Pembelajaran
MTK MI, dapat kami selesaikan.
Demikianlah makalah ini kami susun, kami mohon maaf atas segala
kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................... ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran IPA..................................................... 3
B. Fungsi Media dalam Pembelajaran IPA MI.......................................... 5
C. Merancang dan Membuat Media Pembelajaran IPA MI....................... 8
D. Merancang Dan Membuat Lembar Kerja Siswa IPA Di MI................. 9
Literasi Numerasi Dalam Pembelajaran Tematik Siswa Kelas Atas
Sekolah Dasar
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 16
B. Saran .................................................................................................... 17
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Literasi Numerasi?
2. Bagaimana Prinsip Dasar Lliterasi Numerasi?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Literasi Numerasi?
4. Bagaimana Indikator Literasi Numerasi?
5. Apa Manfaat Literasi Numerasi?
6. Bagaimana Strategi Gerakan Literasi Numerasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Literasi Numerasi
2. Untuk mengetahui bagaimana prinsip dasar Literasi Numerasi
3. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup Literasi Numerasi
4. Untuk mengetahui bagaimana indicator Literasi Numerasi
5. Untuk Mengetahui apa manfaat Literasi Numerasi
6. Untuk mengetahui bagaimana strategi Gerakan Literasi Numerasi di
Sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sari, E. S., & Pujiono, S. Budaya Literasi di Kalangan Mahasiswa FBS UNY. LITERA, 105-113
2
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gerakan Literasi Numerasi Materi
Pendudukan Literasi Numerasi,( Jakarta, Tim GLN Kemendikbud: 2017 ), hal.3
Berdasarkan definisi tersebut di atas, numerasi bukan hanya sekedar
keterampilan yang berhubungan dengan menghitung dengan kertas, sehingga
penggunaan kalkulator dijadikan tanda bahwa seseorang tidak mempunyai
kemampuan numerasi. Lebih dari itu numerasi merupakan kunci untuk mengakses
pemahaman tentang peran pentingnya matematika di dunia modern (Direktorat
Sekolah Menengah Pertama, 2021). Dengan ini dapat disimpulkan bahwa
numerasi merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan angka dan
simbol matematika serta konsep dasar matematika untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a)
menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan
matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam
konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis informasi yang ditampilkan
dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) lalu menggunakan interpretasi
hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan. Secara
sederhana, numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan
konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari
(misalnya, di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan
sebagai warga negara) dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi
kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita. Kemampuan ini ditunjukkan dengan
kenyamanan terhadap bilangan dan cakap menggunakan keterampilan matematika
secara praktis untuk memenuhi tuntutan kehidupan. Kemampuan ini juga merujuk
pada apresiasi dan pemahaman informasi yang dinyatakan secara matematis,
misalnya grafik, bagan, dan tabel.3
3
Muhammad Rifqi Mahmud, dan Inne Marthyane Pratiwi, Literasi Numerasi Siswa
Dalam Pemecahan Masalah Tidak Terstuktur, Jurnal Pendidikan Matematika 2019, vol. 4 No. 1
hal. 70
C. Ruang Lingkup Literasi Numerasi
Ruang lingkup diartikan sebagai batasan. Ruang lingkup literasi berarti
batasan dalam literasi. Faizah ( 2016:3)4 menjelaskan bahwa ruang lingkup literasi
terdiri dari:
1. Ruang fisik sekolah (fasilitas dan sarana prasarana literasi).
2. Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif seluruh
warga sekolah).
3. Lingkungan akademik (program literasi yang menumbuhkan minat.
Baca dan menunjang kegiatan pembelajaran di SD). Berdasarkan dari teori
tersebut ada 3 ruang lingkup literasi yang terdiri dari ruang lingkup fisik,
lingkungan sosial dan afektif, dan lingkungan akademik. Ruang fisik sekolah
digunakan tempat dilaksanakannya literasi, lingkungan sosial dam efektif berarti
warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan literasi, dan lingkungan akademik
berarti dalam kegiatan literasi perlu dikaitkan dalam kegiatan pembelajar hal ini
dilakukan untuk menumbuhkan minat dalam diri siswa. Literasi Numerasi
merupakan bagian dari matemaika. Literasi numerasi bersifat prakis (digunakan
dalam kehidupan sehari-hari), berkaitan dengan kewarganegaraan (memahami
isu-isu dalam komunitas), profesional (dalam pekerjaan), bersifat rekreasi
(misalnya, memahami skor dalam olahraga dan permainan), dan kultural (sebagai
bagian dari pengetahuan mendalam dan kebudayaan manusia madani). Dari sini
kita bisa melihat bahwa cakupan literasi numerasi sangat luas, idak hanya di
dalam mata pelajaran matemaika, tetapi juga beririsan dengan literasi lainnya,
misalnya, literasi kebudayaan dan kewarganegaraan.5
Kemampuan literasi numerasi sebagai pengetahuan dan kecakapan yang
erat kaitannya dengan pemahaman angka, simbol dan analisis informasi
kuantitatif (grafik, tabel, bagan, dan sebagainya), sangat penting dimiliki generasi
saat ini. Dengan memiliki kemampuan literasi numerasi yang baik, peserta didik
secara cakap mampu mengaplikasikan pengetahuan matematikanya dalam
kehidupan nyata. Penguatan literasi numerasi peserta didik di sekolah dasar dapat
dilaksanakan secara berkesinambungan dan berjenjang mulai dari tingkat
4
Faizah, D. U. Dkk. Panduan Gerakan Literasi Sekolah, (Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian dan Pendidikan dan Kebudayaan, 2016) hal. 3
5
Penerapan Gerakan Literasi…, Asri Kawuryan, FKIP UMP, 2019
pemerintah daerah, satuan pendidikan dan kelas. Literasi Numerasi juga dapat
dipelajari melalui pembiasaan, terintegrasi dalam pembelajaran hingga
pengembangan pada ekstrakurikuler. Cakupan literasi numerasi sangat luas, tidak
hanya dalam pelajaran matematika, tetapi juga berkaitan dengan literasi lainnya,
misalnya kebudayaan atau kewarganegaraan. Adapun komponen literasi numerasi
dalam cakupan Matematika, yaitu: bilangan, operasi dan penghitungan, geometri
dan pengukuran, pengolahan data, interpretasi statistik, penalaran spasial, dan
pola.
Literasi memiliki ruang lingkup yang cukup luas, karena hampir seluruh
kegiatan manusia memerlukan literasi. Secara singkat cakupan literasi numerasi
merupakan bagian dari keilmuan matematika yang sifatnya prakmatis dan
realistis. Namun tetap memiliki cakupan yang luas tidak hanya pada bidang
matematika saja, tetapi juga berhubungan dengan literasi lainnya (Gerakan
Literasi Nasional, 2017).6 Literasi dan numerasi adalah bagian yang tak
terpisahkan. Keduanya berperan penting dalam menentukan kualitas suatu bangsa.
Karena literasi dan numerasi merupakan kompetensi yang fundamental. Namun,
kerap kali dalam penggunaan kata literasi dan numerasi dirujuk secara tunggal
hanya sebagai literasi. Padahal kenyataannya literasi dan numerasi memiliki
pengertian yang berbeda. Literasi lebih tepat dikatakan sebagai memahami dan
menanggapi teks secara tepat, sedangkan numerasi diartikan sebagai kemampuan
untuk meng-aplikasikan konsep numerik dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya
penting dikuasai karena keduanya sama-sama menjadi bekal menjalani kehidupan
di luar kelas.
Strategi Gerakan Literasi Numerasi di sekolah
6
Darwanto, Mar'atun Khasanah, Anggi Monica Putri Penguatan Literasi, Numerasi, Dan
Adaptasi Teknologi Pada Pembelajaran Di Sekolah (Sebuah Upaya Menghadapi Era Digital dan
Disrupsi) Jurnal Eksponen, ( 2021) Vol. 11, No. 2,
E. Strategi Gerakan Literasi Numerasi Di Sekolah
7
Han, Weillin. Model Pembelajaran Literasi Numerasi, (Jakarta : Kementrian Pedidikan dan
Kebudayaan, 2017). Hal. 10.
F. Literasi Numerasi Dalam Pembelajaran Tematik Siswa Kelas Atas
Sekolah Dasar
Proses tumbuh dan kembang anak di sekolah akan mulai menapaki berpikir
kritis lebih kreatif dan inovati manakala di kelas tinggi. Nasution mengatakan
bahwa masa kelas atas/tinggi sekolahdasar mempunyai beberapa sifat khas
sebagai berikut : (1) adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang
kongkrit. (2) amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar. (3) menjelang akhir
masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, oleh ahli
yang mengikuti teori faktor ditaksirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-
faktor. (4) pada umumnya anak menghadap tugastugasnya dengan bebas dan
berusaha menyelesaikan sendiri. (5) pada masa ini anak memandang nilai
(angka rapor) sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah. (6) anak
pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk bermain
bersama-sama. Berdasarkan karakteristik siswa yang telah diuraikan seperti di
atas, guru diharapkan sudah mengemas pembelajaran dalam bentuk
perencanaan dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswa
dengan baik, menyampaikan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar kehidupan
siswa sehari-hari, sehingga materi pelajaran yang dipelajari tidak abstrak dan
lebih bermakna bagi anak (Dayang et al., 2013; Kawaryan, 2018; Ramandanu,
2019; Septianti & Afiani, 2020).8
Karakteristik siswa kelas atas perlu juga seorang guru sudah mengarahkan
pada pembelajaran yang tidak hanya monoton tapi juga memberi stimulus
pada siswa. Stimulus yang dipilih hendaknya kontekstual, menarik, dan
8
Ayuningtyas, N., & Sukriyah, D. (2020). Analisis pengetahuan numerasi mahasiswa matematika
calon guru. Matematika Dan Pendidikan Matematika, 9(02), 237–247.
sebaiknya bersifat kekinian sehingga merangsang rasa ingin tahu siswa (Tyas
& Pangesti, 2018). Stimulus pada siswa terutama dalam hal literasi numerasi.
Petingnya literasi numerasi ini, tidak kalah aktif dari upaya pemerintah dalam
menggerakan literasi di sekolah dengan mewujudkan generasi emas pada abad
ke-21. Literasi numerasi juga dapatmeningkatkan peserta didik agar mampu
mengatasi masalah dengan cara mengolah angka dengan benar. Literasi
numerasi diajarkan kepada peserta didik bukan hanya dalam mata pelajaran
matematika saja, tetapi diberikan melalui berbagai mata pelajaran lainnya
untuk menggunakan matematika diberbagai situasi (Han Weilin, 2017:10).10
11
Suswandari, M. (2018). Membangun budaya literasi bagi suplemen pendidikan di indonesia.
Jurnal Dikdas Bantara, 1(1), 20–32.
melalui kegiatan menyelesaikan dan membahas soal materi literasi numerasi.
Soal dapat disesuaikan dengan materi pembelajaran maupun soal yang tidak
sesuai dengan materi pembelajaran. Hal ini bertujuan supaya siswa memahami
materi yang telah dipelajari. c). Tahap pembelajaran fokus pada
pengaplikasian konsep matematika dalam praktik pembelajaran dan tutor
sebaya. Aktivitas atau praktik bermatematika dilakukan dengan dua cara yang
meliputi praktik materi matematika dan kegiatan pembelajaran aktif di luar
kelas. kegiatan praktik materi matematika dapat dilakukan dengan
menyesuaikan materi mata pelajaran matematika dan tema pada pembelajaran
tematik yang berkaitan dengan literasi numerasi. Kegiatan lain yang dilakukan
pada tahap pembelajaran adalah tutor sebaya. Kegiatan tutor sebaya meliputi
kegiatan diskusi kelompok atau focus group discussion, tanya jawab antar
teman, permainan (games) dan presentasi (Heruman, 2013).
Literasi numerasi pada pembelejaran tematik pada siswa kelas atas di sekolah
dasar dapat pula diterapkan melalui: (a). Jumlah pelatihan guru matematika
dan nonmatematika; (b). Jumlah pembelajaran matematika berbasis
permasalahan dan pembelajaran matematika berbasis proyek; (c). Jumlah
pembelajaran nonmatematika yang melibatkan unsur literasi numerasi; (d).
Nilai matematika peserta didik; dan (e) nilai matematika dalam
PISA/TIMSS/INAP (Fiangga et al., 2019).
12
Wahyuni, H.T, Setyosari, P & Kuswandi, D. (2016). Implementasi pembelajaran tematik kelas 1
SD. Edcomtech, 1(2), 129–136.
membaca kepada peserta didik dan pengalaman belajar yang menyenangkan
sekaligus merangsang imajinasi. Kegiatan dalam Gerakan Literasi Sekolah
dilaksanakan sesuai dengan kegiatan pembelajaran pada Kurikulum 2013.
Implementasi Kurikulum 2013 di sekolah dasar menggunakan model
pembelajaran terpadu. Salah satu model pembelajaran terpadu adalah
pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik dilaksanakan dengan
menggabungkan beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan dalam sebuah
tema pembelajaran (Yunita Anindya et al., 2019).
Literasi numerasi terdiri dari tiga aspek berupa berhitung, relasi numerasi, dan
operasi aritmatika (Purpura, 2009). 13
Berhitung adalah kemampuan untuk
menghitung suatu benda secara verbal dan kemampuan untuk mengidentifikasi
jumlah dari benda. Relasi numerasi berkaitan dengan kemampuan untuk
membedakan kuantitas suatu benda seperti lebih banyak, lebih sedikit, lebih
tinggi, atau lebih pendek. Sementara itu, operasi aritmatika adalah kemampuan
untuk mengerjakan operasi matematika dasar berupa penjumlahan dan
pengurangan. Tiga aspek literasi numerasi yang telah dijelaskan sebelumnya
merupakan aspek dasar dalam pembelajaran matematika yang penting
13
Yunita Anindya, E. F., Suneki, S., & Purnamasari, V. (2019). Analisis Gerakan Literasi Sekolah
Pada Pembelajaran Tematik. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(2), 238.
diperkenalkan sejak usia dini hingga anak memasuki kelas rendah (Jordan,
dkk., 2009).
Materi -materi literasi numerasi yang bisa diajarkan kepada anak usia dini
adalah sebagai berikut :
1. Membilang
(5) menghitung dua kelompok objek dan menyebutkan kelompok mana yang
lebih banyak.
2. Geometri
(3) mengenali bentuk (bangun datar) lingkaran, persegi panjang, persegi dan
segitiga
17
Yustitia, V., & Juniarso, T. (2020). Literasi Matematika Mahasiswa Dengan Gaya Belajar Visual.
Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar), 9(2), 100–109.