Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEMAJUAN UJIAN TENGAH SEMESTER PPG

PRAJABATAN 2023

Nama : Bayu Widodo

Nim : -

Kelas : PGSD A

1. Apa yang Anda ketahui sebelumnya tentang literasi

Jawab :

Kata literasi sudah tidak asing bagi saya karena saya


mendengar kata literasi saat saya masih duduk di bangku
sekolah dasar. Literasi sering disebut pada pembelajaran
bahasa Indonesia, sebelumnya saya mengetahui makna literasi
yaitu “membaca, hal-hal yang berkaitan dengan bahasa
Indonesia saja,

2. Apa yang Anda ketahui tentang literasi setelah mengikuti


perkuliahan

Jawab :

Banyak hal baru yang saya ketahui mengenai literasi setelah


mengikuti perkuliahan PPG Prajabatan 2023 ini, banyak materi
yang disampaikan baik dari LMS ataupun dari dosen dan
teman-teman mengenai literasi.

Literasi dalam bahasa inggrisnya literacy berasal dari bahasa


yaitu litera (huruf) sering diartikan sebagai keaksaraan.
Literasi jika dilihat dari makna hurufiah, literasi berarti
kemampuan seseorang untuk membaca dan menulis.
Pengertian literasi berkembang (berevolusi istilah yang
dikemukakan Alwasilah) dari pengertian yang sederhana
menuju pengertian yang kompleks. Mulyani (2010:135) dan
Setiadi (2010: 57) mendefinisikan literasi adalah kemampuan
membaca dan menulis. Alwasilah (2012: 159) berpendapat
bahwa literasi selama bertahun-tahun dianggap sekedar
persoalan psikologis yang berkaitan dengan kemampuan baca
tulis, padahal literasi adalah praktik kulturan yang berkaitan
dengan persoalan sosial dan politik.

Literasi adalah praktik kultural yang berkaitan dengan


persoalan sosial dan juga politik. Oleh karena itu, literasi
mempunyai makna yang luas dan tidak hanya berkutat pada
kemampuan mambaca dan menulis suatu pembelajaran, tetapi
juga kemampuan dalam membaca, menulis dan kecakapan
dalam kehidupan, literasi dalam banyak hal juga berkaitan
dengan objek studi budaya dengan berfokus pada variabel
sosial dan maknanya. Literasi tetap berhubungan dengan
penggunaan bahasa, meskipun sekarang sudah memiliki tujuh
dimensi yang saling berkaitan antara lain : dimensi geografis
(local, nasional, regional, internasional), dimensi bidang
(pendidikan, komunikasi, administrasi, hiburan, militer, dan
sebagainya), dimensi ketrampilan (membaca, menulis,
menghitung, berbicara), dimensi fungsi (memecahkan
persoalan, mendapatkan pekerjaan, mencapai tujuan,
mengembangkan pengetahuan, dan mengembangkan diri),
dimensi media (teks, cetak, visual, digital), dimensi jumlah
(satu, dua, berapa), dimensi bahasa (etnik, local, nasional,
regional, internasional).

Menurut Priyadi (2015:40) literasi merupakan intergrasi


ketrampilan menyimak, berbicara, menulis, membaca dan
berfikir kritis. Menurut Faizah (2016:1) literasi
adalah kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai
aktivitas, antara lain membaca, melihat menyimak, menulis,
atau berbicara. Abidin (2017:1) literasi didefinisikan sebagai
kemampuan untuk menggunakan bahasa dan gambar-gambar
dalam bentuk yang kaya dan beragam untuk membaca,
menulis, mendengarkan, berbicara, melihat, menyajikan, dan
berfikir kritis tentang ide-ide. Literasi dasar adalah
kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan,
dan juga berhitung. Tujuan dari literasi dasar adalah untuk
mengoptimalkan kemampuan seseorang dalam membaca,
menulis, berhitung, dan juga berkomunikasi dengan sesama.

Dari definisi literasi dasar dari para ahli diatas saya dapat
mengambil kesimpulan bahwa literasi adalah suatu kegiatan
dan kemampuan yang dilakukan seseorang dan
bertujuan mendapatkan informasi melalui membaca, menulis,
mendengarkan, berhitung, melihat, menyajikan, menyimak dan
berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain.

Dari pertemuan perkuliahan bersama Bapak Nyoto, dijelaskan


juga mengenai macam-macam literasi, yaitu sebagai berikut:

Literasi Baca Tulis

Literasi baca tulis adalah literasi yang berkaitan dengan teks


dan kemampuan membaca dan menulis. Jenis literasi ini
merupakan jenis literasi dasar yang utama dan pertama,
karena menyangkut semua sendi kehidupan manusia.
Sehingga pengembangan literasi baca tulis sangat penting,
karena keterampilan membaca merupakan keterampilan
utama untuk mencapai keterampilan lainnya.
Keterampilan membaca merupakan keterampilan dasar wajib
yang dimiliki setiap peserta didik, karena informasi di zaman
era digital saat ini mudah diperoleh. Literasi baca tulis
yang dimiliki baik oleh setiap peserta didik diharapkan mampu
menganalisis dengan bijak informasi tersebut, sehingga
mereka tidak akan mudah terpengaruh dengan kondisi yang
belum tentu kebenarannya (Maryono, 2022:492).

Literasi baca tulis sangat penting untuk dikembangkan dan


wajib dimiliki oleh peserta didik, maka dalam
pengembangannya peran guru menjadi sangat penting.
Peran guru dalam literasi baca tulis dibagi pada tiga tahap,
yaitu: pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Pada
tahap pembiasaan, guru dapat mengisinya dengan
kegiatan membaca dengan teknik skimming dan scanning.
Peran guru pada tahap ini tidak hanya mengajar, tapi juga
bertanggungjawab untuk membimbing dan menuntun siswa
untuk menemukan buku bacaan yang tepat. Tahap berikutnya,
guru berperan sebagai fasilitator. Pada peran ini guru
bertanggungjawab untuk melayani siswa sehingga mereka
mudah dalam melaksanakan proses pembelajaran serta timbul
rasa senang terhadap pembelajaran tersebut. Peran guru
selanjutnya yakni memberi motivasi. Dalam hal ini motivasi
dapat dibentuk berupa kata- kata (pujian) maupun
benda (Marlina, 2022: 162).

Literasi Numerasi

Literasi numerasi adalah kemampuan untuk mengaplikasikan


konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam
kehidupan sehari. Kemampuan untuk mengaplikasikan konsep
bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam
kehidupan sehari-hari. Literasi numerasi terdiri dari tiga aspek
berupa berhitung, relasi numerasi, dan operasi aritmatik.
Berhitung adalah kemampuan untuk menghitung suatu
benda secara verbal dan kemampuan untuk mengidentifikasi
jumlah dari benda. Relasi numerasi berkaitan dengan
kemampuan untuk membedakan kuantitas suatu benda seperti
lebih banyak, lebih sedikit, lebih tinggi, atau lebih pendek.
Sementara itu, operasi aritmatika adalah kemampuan untuk
mengerjakan operasi matematika dasar berupa penjumlahan
dan pengurangan. Tiga aspek literasi numerasi yang
telah dijelaskan sebelumnya merupakan aspek dasar dalam
pembelajaran matematika yang penting diperkenalkan sejak
usia dini hingga anak memasuki kelas rendah (Mahmud
& Pratiwi dalam Perdana, 2021:10).

Literasi numerasi dapat meningkatkan peserta didik agar


mampu mengatasi masalah dengan cara mengolah angka
dengan benar. Literasi numerasi diajarkan kepada peserta
didik bukan hanya dalam mata pelajaran matematika saja,
tetapi diberikan melalui berbagai mata pelajaran lainnya untuk
menggunakan matematika diberbagai situasi (Han Weilin,
2017:10)

Literasi Digital

Literasi digital adalah kemampuan memperoleh dan mengolah


informasi yang didapatkan dari berbagai sumber informasi
yang diakses dari perangkat digital/ komputer. Pada abad 21
ini menuntut lembaga pendidikan untuk responsive
terhadap perkembangan dan perubahan zaman dengan cara
menguasai teknologi informasi atau disebut dengan digital-age
literacy (Rila Setyaningsih, dkk). Dalam buku panduan literasi
digital dituliskan bahwa setiap individu perlu memahami bahwa
literasi digital merupakan hal penting yang dibutuhkan untuk
dapat berpartisipasi di dunia modern.

Literasi digital sama pentingnya dengan membaca, menulis,


berhitung dan disiplin ilmu lainnya (kemendikbud, 2017:4).
Bella Elpira (dalam Pohan, 2020:167) mengemukakan bahwa
literasi digital melalui internet mempunyai pengaruh
dan bermanfaat terhadap peningkatan pembelajaran di
sekolah maupun di rumah. Seiring perkembangan teknologi
dan media informasi yang semakin pesat, pendidikan
sebagai investasi masa depan generasi bangsa harus bisa
menyesuaikan diri, semisal dapat memanfaatkan era digital
sebagai media pembelajaran bagi siswa. Pada literasi
digital guru berperan untuk selalu memberikan edukasi dan
kontrol.

Literasi Finansial

Literasi finansial adalah kemampuan yang berhubungan


dengan kegiatan ekonomi manusia dan keuangan. Literasi ini
meliputi bagaimana menaikan nilai suatu benda menjadi benda
ekonomi yang mempunyai nilai jual dan kegiatan
ekonomi lainnya. Pendidikan literasi finansial termasuk salah
satu literasi dasar dalam keterampilan abad 21 yang
digunakan untuk menghadapi kehidupan dunia global
agar mampu bersaing dan bersanding dengan bangsa lain
dalam menciptakan kesejahteraan. Kesejahteraan akan
finansial dapat meningkat, jika ada peranan sekolah
dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan pada siswa
sejak sekolah dasar. Hal ini juga dijelaskan oleh Permata
(dalam Laila, 2019: 1491) tentang pentingnya materi literasi
finansial yang diberikan pada anak usia dini karena dalam
kehidupan sehari-hari sebagian aktivitas yang dilakukan
seseorang hampir tidak lepas dari kegiatan ekonomi.

Peran pendidikan literasi finansial di sekolah dasar tidak hanya


sekedar mengenalkan uang, namun juga mempelajari tentang
pengelolaan uang, belajar bertransaksi, dan dapat memiliki
jiwa kewirausahaan. Hal ini juga dijelaskan dalam penelitian
Johnson (dalam Laila, 2019:1491) bahwa peran pendidikan
literasi finansial bagi sekolah dasar sangatlah penting agar
memiliki kemampuan untuk memahami,

3. Kegiatan literasi yang Anda temukan di lapangan

Jawab :

Kegiatan literasi yang saya temukan di lapangan khusunya di


SD N 3 Kradenan yaitu sebagai berikut :

1. Membaca buku cerita/pengayaan selama 15 menit


sebelum pelajaran dimulai one day one riding. Kegiatan
membaca yang dapat dilakukan adalah membacakan buku
dengan nyaring (read aloud) dan membaca dalam hati
(sustained silent reading/SSR).

Kegiatan membaca selama 15 menit sebelum pembelajaran


dimulai sudah dilaksanakan selama kurang lebih 4 tahun,
setiap bel berbunyi tanda bahwa peserta didik siap mengikuti
pembelajara. Sebelum pembelajaran dimulai semua peserta
didik melakukan membaca nyaring dengan buku yang sudah di
pilih di sudut baca, guru memberikan feedback berupa pujian
dan tepuk tangan bagi siswa yang bersemangat dan terus
berpartisipasi di kegiatan one day one riding.
2. Memperkaya koleksi bacaan untuk mendukung kegiatan
15 menit membaca.

Setiap awal masuk semester pihak sekolah bersama orang tua


bekerja sama untuk masing-masing siswa memberikan
sumbangsih buku bacaan yang akan digunakan di sudut baca.
Semakin banyak buku dan beraneka ragam jenis bacaan akan
membuat semangat literasi siswa.

3. Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata


pelajaran dengan menggunakan buku pengayaan dan strategi
membaca di semua mata pelajaran.

Pada kegiatan ini guru berperan penting untuk menerapkan


strategi-strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan literasi siswa, seperti penggunaan mmodel PJBL,
Discovery Learning, Bermain Peran (role playing), dengan
penggunaan strategi pembelajaran yang menyesuaikan tingkat
kebutuhan peserta didik guru juga dapat mengajak peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan literasinya.

4. Memfungsikan lingkungan fisik sekolah melalui


pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah, antara lain
perpustakaan, sudut buku kelas, area baca, kebun sekolah,
kantin, dll.

Lingkungan sekolah SDN 3 Kradenan memanfaatkan lingkunan


fisik sebagai lingkungan yang ramah, sehat, dan berliteratur,
penempatan papan 3 S (Senyum, Sapa, Salam) di dekat pintu
gerbang agar membiasakan siswa untuk selalu melakukan 3S
baik di lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat,
koleksi buku di perpustakaan sebagai sumber belajar peserta
didik, adanya sudut baca disetiap kelas yang memudahkan
siswa untuk mencari sumber literature ketika proses
pembelajaran berlangsung.

5. Melibatkan komunitas di luar sekolah

Setiap akhir semester pihak sekolah mengundang “Om Joni”


sebagai pendongeng anak untuk mengisi acara pada kegiatan
festival literasi yang diadakan setiap akhir semester. Kegiatan
mendongen ini akan meningkatkan kemampuan literasi
mendengarkan, berbicara, kepada peserta didik.

6. Mengadakan festival seni setiap akhir semester

Kegiatan festival seni merupakan kegiatan tahunan yang


diadakan satu tahun sekali di akhir semester 2, kegiatan
festival seni ini merupakan kegiatan yang berisi lomba-lomba
yang berkaitan dengan literasi seperti, menyusun puzzle
kosakata, menghias madding, mendongeng, berpuisi, cerita
pendek, pada festival ini merupakan pemberian reward kepada
peserta didik yang giat dalam berliterasi baik di sekolah
ataupun di luar lingkungan sekolah.

4. Refleksi Anda terkait perkuliahan literasi

Jawab :

Refleksi perkuliahan literasi topik 1

Pada topic 1, saya memperoleh banyak ilmu yang telah saya


pelajari di LMS dan juga dari dosen pengampu literasi yaitu
Bapak Nyoto, materi yang saya peroleh di topic 1 yaitu konsep
literasi, disini dijelaskan mengenai makna literasi, apa saja
jenis literasi,pada saat pertemuan berlangsung saya bersama
kelompok bersama-sama berdiskusi mengenai makna literasi.
Refleksi perkuliahan literasi topic 2

Perkuliahan pada topic 2 banyak ilmu yang saya peroleh,


seperti strategi dalam pengembangan literasi digital pada abad
21, strategi tersebut meliputi Mengkondisikan lingkungan fisik
ramah literasi, Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif,
Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademis yang
literat.

Refleksi perkuliahan literasi topik 3

Pada topic 3 saya memperoleh banyak ilmu, literasi ini


berperan penting untuk pembelajaran di sekolah, sehingga
terdapat assessment nasional, assessment kompetensi
minimum, pada topic 3 ini saya juga mengetahui bagaimana
menyusun soal assessment kompetensi minimum yang baik
dan benar sesuai dengan panduan penyusunan assessment.

Refleksi perkuliahan literasi topik 4

Pada topic 4 membahas tentang kaya lingkungan literasi, pada


topic ini mahasiswa diajak untuk bersama-sama
mengidentifikasi lingkungan kaya literasi itu seperti apa dan
tentusaja disini pada topic 4 mahasiswa begitupun dengan
saya diajak untuk dapat menciptkan lingkungan kaya literasi.

Refleksi perkuliahan literasi topik 5

Pada topic 5 disini mengulas banyak materi mengenai


kecakapan literasi disini ssaya diajak untuk mempelajari
strategi dalam mengembangkan kecakapan literasi.

Anda mungkin juga menyukai