Anda di halaman 1dari 10

Literasi Numerasi

A. Pengertian Literasi Numerasi

Literasi bukan hanya kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan menganalisis


bacaan dan memahami konsep di balik tulisan tersebut. Kekuatan numerasi di sisi lain,
berarti kemampuan untuk menganalisis menggunakan angka.

Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk :

1. menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan


matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam
konteks kehidupan sehari-hari dan
2. menganalisis informasi yang di tampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel,
bagan, dsb.)
3. menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan
mengambil keputusan.

Secara sederhana, numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk


mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya, di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan
masyarakat dan sebagai warga negara dan kemampuan untuk menginterpretasi
informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita.

1. Apa beda literasi dengan numerasi?

Literasi dan numerasi merupakan keterampilan fundamental yang berbeda


dalam pembelajaran. Literasi merujuk pada kemampuan seseorang untuk membaca,
menulis, memahami, dan menganalisis teks tertulis dan lisan. Selain itu, literasi ini juga
meliputi kemampuan untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah, serta kemampuan
untuk memahami dan menggunakan informasi.

Sementara itu, numerasi merujuk pada kemampuan seseorang untuk


memahami, menggunakan, dan memanipulasi angka. Ini meliputi kemampuan untuk
melakukan operasi aritmatika dasar, memecahkan masalah matematika, dan
menggunakan data dalam konteks yang relevan.

Secara umum, literasi dan numerasi saling melengkapi dalam pembelajaran.


Keterampilan literasi dapat membantu siswa memahami informasi yang di jelaskan
dalam bentuk teks, sementara keterampilan numerasi membantu siswa memahami dan
memanipulasi data dan informasi numerik dalam konteks tertentu.
2. Perbedaan Numerasi dengan Matematika

Numerasi tidaklah sama dengan kompetensi matematika. Keduanya


berlandaskan pada pengetahuan dan keterampilan yang sama, tetapi perbedaannya
terletak pada pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan tersebut.

Pengetahuan matematika saja tidak membuat seseorang memiliki kemampuan


numerasi. Numerasi mencakup keterampilan mengaplikasikan konsep dan kaidah
matematika dalam situasi real sehari-hari, saat permasalahannya sering kali tidak
terstruktur (unstructured), memiliki banyak cara penyelesaian, atau bahkan tidak ada
penyelesaian yang tuntas, serta berhubungan dengan faktor nonmatematis.

3. Pentingnya Literasi Numerasi

Menurut Andreas Schleicher dari OECD, kemampuan numerasi yang baik


merupakan proteksi terbaik terhadap angka pengangguran, penghasilan yang rendah,
dan kesehatan yang buruk. Keterampilan numerasi dibutuhkan dalam semua aspek
kehidupan, baik di rumah, di pekerjaan, maupun di masyarakat. Dalam kehidupan
sehari-hari, ketika berbelanja atau merencanakan liburan, meminjam uang dari bank
untuk memulai usaha atau membangun rumah, semuanya membutuhkan numerasi.
Selain itu, dalam kehidupan bermasyarakat, kita perlu memahami informasi-informasi,
misalnya, mengenai kesehatan dan kebersihan.

4. Contoh literasi numerasi

Berikut adalah beberapa contoh keterampilan literasi numerasi:

1. Membaca dan memahami grafik atau tabel data: Siswa dapat belajar membaca
dan memahami grafik atau tabel data, seperti diagram lingkaran, tabel frekuensi,
atau grafik garis. Ini akan membantu siswa memahami dan menginterpretasikan
data numerik dengan lebih baik.
2. Menulis esai argumentatif dengan menggunakan data numerik: Siswa dapat
belajar menulis esai argumentatif yang di dukung oleh data numerik. Ini akan
membantu siswa memahami bagaimana data dapat di gunakan untuk
mendukung argumen tertentu, serta membantu mereka meningkatkan
keterampilan menulis.
3. Menghitung dan membandingkan harga: Siswa dapat belajar menghitung dan
membandingkan harga produk atau jasa. Ini akan membantu siswa memahami
bagaimana angka di gunakan dalam konteks keuangan sehari-hari.
4. Menghitung peluang: Siswa dapat belajar menghitung peluang dalam berbagai
situasi, seperti peluang suatu acara terjadi atau peluang menang dalam
permainan. Ini akan membantu siswa memahami konsep probabilitas dan
meningkatkan keterampilan matematika.
5. Menganalisis berita keuangan: Siswa dapat belajar membaca dan menganalisis
berita keuangan, seperti indeks saham atau nilai tukar mata uang. Ini akan
membantu siswa memahami bagaimana data numerik di gunakan dalam
konteks keuangan dan ekonomi.

B. Tantangan dan Peluang

Bayangkan bila kita pergi ke pasar, membawa cukup uang, tetapi tidak tahu cara
berhitung atau kita mempunyai sebidang lahan tanah yang subur, tetapi kita tidak tahu
nilai tanahnya dan melepasnya begitu saja ketika ada yang menawarnya. Di lain waktu,
seorang kepala desa berpidato dan menyebutkan angka-angka yang bermacam-
macam, mulai dari jumlah anak, jumlah lulusan, sampai dengan anggaran desa, tetapi
kita tidak tahu dan tidak mengerti apa hubungan semua angka-angka itu dengan hidup
kita dan pajak yang kita sudah bayar. Semua contoh tersebut hanya menunjukkan
sebagian kecil peran literasi numerasi yang sangat terkait dengan pengambilan
keputusan yang bijak dalam kehidupan kita.

C. Prinsip Dasar & Ruang Lingkup Literasi Numerasi

Secara garis besar, literasi numerasi memiliki 3 prinsip dasar, yakni:

1. Bersifat kontekstual, sesuai dengan kondisi geografis, sosial budaya, dan


sebagainya;
2. Selaras dengan cakupan matematika dalam Kurikulum 2013
3. Saling bergantung dan memperkaya unsur literasi lainnya

Sementara ruang lingkup Literasi Numerasi dalam bentuk diagram di bawah ini:
Literasi Numerasi merupakan bagian dari matematika. Literasi ini bersifat praktis
(di gunakan dalam kehidupan sehari-hari), berkaitan dengan kewarganegaraan
(memahami isu-isu dalam komunitas), profesional (dalam pekerjaan), bersifat rekreasi
(misalnya, memahami skor dalam olahraga dan permainan), dan kultural (sebagai
bagian dari pengetahuan mendalam dan kebudayaan manusia madani).

Literasi numerasi merupakan bagian dari matematika, dalam hal komponen literasi
numerasi diambil dari cakupan matematika di dalam Kurikulum 2013, seperti terlihat
dalam tabel berikut ini.

Cakupan Matematika Kurikulum


No Komponen Literasi Numerasi
2013

Mengestimasi dan menghitung dengan bilangan


1 Bilangan
bulat

Menggunakan pecahan, desimal, persen, dan


2 Bilangen
perbandingan

3 Mengenali dan menggunakan pola dan relasi Bilangan dan aljabar

4 Menggunakan penalaran spasial Geometri dan Pengukuran

5 Menggunakan pengukuran Geometri dan Pengukuran

6 Menginterpretasi informasi statistik Pengolahan data

Tabel Komponen Literasi Numerasi dalam Cakupan Matematika Kurikulum 2013

D. Indikator untuk meningkatkan Literasi Numerasi

Berdasarkan lokasinya, indikator yang menunjukkan adanya upaya untuk


meningkatkan Literasi Numerasi dapat di petakan berdasarkan sekolah, keluarga, dan
masyarakat.

1. Indikator untuk meningkatkan Literasi Numerasi di Sekolah

Base Kelas

1. Jumlah pelatihan guru matematika dan nonmatematika;


2. Banyaknya atau jumlah pembelajaran matematika berbasis permasalahan dan
pembelajaran matematika berbasis proyek;
3. Jumlah pembelajaran nonmatematika yang melibatkan unsur literasi numerasi;
4. Nilai matematika peserta didik; dan
5. Nilai matematika dalam PISA/TIMSS/INAP.

Budaya Sekolah

1. Jumlah dan variasi buku literasi numerasi;


2. Frekuensi peminjaman buku literasi numerasi;
3. Jumlah penyajian informasi dalam bentuk presentasi numerasi;
4. Akses situs daring yang berhubungan dengan literasi numerasi;
5. Jumlah kegiatan bulan literasi numerasi;
6. Alokasi dana untuk literasi numerasi;
7. Adanya tim literasi sekolah; dan
8. Adanya kebijakan sekolah mengenai literasi numerasi.

Basis Masyarakat

1. Jumlah ruang publik di lingkungan sekolah untuk literasi numerasi;


2. Banyaknya atau jumlah keterlibatan orang tua di dalam tim literasi sekolah; dan
3. Jumlah sharing session oleh publik mengenai literasi numerasi

2. Indikator untuk meningkatkan Literasi Numerasi di Keluarga

Indikator yang menunjukkan adanya upaya untuk meningkatkan Literasi Numerasi di


Keluarga di antaranya adalah:

1. Jumlah dan variasi bahan bacaan literasi numerasi yang dimiliki setiap keluarga;
2. Peningkatan frekuensi pemanfaatan bahan bacaan literasi numerasi; dan
3. Peningkatan frekuensi kesempatan (opportunity, bukan chance) anak
mengaplikasikan numerasi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Indikator untuk meningkatkan Literasi Numerasi di Masyarakat

Indikator yang menunjukkan adanya upaya untuk meningkatkan Literasi Numerasi di


Masyarakat di antaranya adalah:

1. Jumlah dan variasi bahan bacaan literasi numerasi yang dimiliki fasilitas publik;
2. Peningkatan frekuensi pemanfaatan bahan bacaan literasi numerasi;
3. Peningkatan kecakapan penggunaan data numerasi dalam pengambilan
keputusan yang berdampak pada masyarakat (contoh: dalam pemanfaatan
anggaran desa); dan
4. Jumlah penyajian informasi dalam bentuk presentasi numerasi (contoh: grafik
frekuensi peminjaman buku di perpustakaan).

E. Literasi dan numerasi dalam pembelajaran

Keterampilan Literasi dan numerasi merupakan keterampilan fundamental


dalam pembelajaran. Literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis,
memahami, dan menganalisis teks tertulis dan lisan. Literasi juga meliputi kemampuan
untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah, serta kemampuan untuk memahami
dan menggunakan informasi.

Numerasi adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan


memanipulasi angka. Ini meliputi kemampuan untuk melakukan operasi aritmatika
dasar, memecahkan masalah matematika, dan menggunakan data dalam konteks
yang relevan.

Dalam pembelajaran, kedua keterampilan ini sangat penting untuk dipelajari dan
diperkuat. Kemampuan literasi dan numerasi yang kuat dapat membantu siswa dalam
mengakses informasi, memahami dan mengevaluasi berbagai jenis teks, mengambil
keputusan, dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa, pendidik dapat menggunakan


pendekatan dan strategi pembelajaran yang berfokus pada pembangunan
keterampilan ini, seperti memberikan latihan berulang, memberikan umpan balik yang
spesifik, dan membangun koneksi antara konsep dan keterampilan yang berbeda.
Selain itu, pendidik dapat menggunakan teknologi dan sumber daya digital untuk
membantu siswa meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi mereka, seperti
menggunakan aplikasi matematika atau membaca e-book.

F. Literasi numerasi di sekolah

Literasi dan numerasi merupakan keterampilan penting yang harus dipelajari


oleh siswa di sekolah. Pendidik di sekolah memiliki peran penting dalam membantu
siswa meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi mereka.

Berikut ini adalah beberapa cara pendidik dapat membantu siswa meningkatkan
keterampilan literasi dan numerasi di sekolah:

1. Menyediakan bahan bacaan dan sumber daya matematika yang memadai:


Pendidik dapat menyediakan berbagai jenis bahan bacaan dan sumber daya
matematika yang sesuai dengan tingkat keterampilan dan minat siswa. Bahan-
bahan ini dapat mencakup buku teks, majalah, artikel, sumber daya digital, atau
perangkat lunak matematika.
2. Mendorong siswa untuk membaca dan menulis secara aktif: Pendidik dapat
mendorong siswa untuk membaca dan menulis secara aktif dengan memberikan
tugas yang menantang dan memerlukan pemikiran kritis. Tugas-tugas ini dapat
mencakup menulis esai, menulis ulasan buku, atau membaca artikel dan
membuat ringkasan.
3. Menyediakan latihan yang berulang dan umpan balik yang spesifik: Pendidik
dapat menyediakan latihan yang berulang dan memberikan umpan balik yang
spesifik untuk membantu siswa memperbaiki keterampilan literasi dan numerasi
mereka. Latihan-latihan ini dapat mencakup soal latihan matematika atau
membaca dan menafsirkan teks tertulis.
4. Menggunakan teknologi dan sumber daya digital: Pendidik dapat menggunakan
teknologi dan sumber daya digital untuk membantu siswa meningkatkan
keterampilan literasi dan numerasi mereka. Ini dapat mencakup aplikasi
matematika, sumber daya pembelajaran daring, atau e-book.
5. Membangun koneksi antara keterampilan literasi dan numerasi: Pendidik dapat
membantu siswa membangun koneksi antara keterampilan literasi dan numerasi
dengan menunjukkan bagaimana keterampilan-keterampilan ini saling terkait
dalam konteks kehidupan sehari-hari.

G. Literasi numerasi di SMP

Keterampilan literasi dan numerasi merupakan keterampilan dasar yang sangat


penting bagi siswa di SMP. Guru di SMP harus membantu siswa untuk terus
meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi mereka agar siswa dapat memiliki
pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar mereka dan dapat bersaing dalam
lingkungan akademik dan profesional yang semakin kompetitif. Berikut adalah
beberapa contoh strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu siswa
meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi di SMP:

1. Membaca dan memahami teks yang kompleks: Guru dapat membantu siswa
meningkatkan kemampuan membaca mereka dengan memberikan bahan
bacaan yang lebih kompleks, seperti artikel berita, esai, atau naskah drama. Hal
ini akan membantu siswa meningkatkan keterampilan membaca dan
pemahaman mereka.
2. Menulis esai argumentatif dengan menggunakan data numerik: Guru dapat
mengajarkan siswa untuk menulis esai argumentatif yang didukung oleh data
numerik. Hal ini akan membantu siswa meningkatkan keterampilan menulis dan
analitis mereka.
3. Menganalisis data numerik: Guru dapat membantu siswa untuk belajar
menganalisis data numerik menggunakan metode statistik sederhana, seperti
median, rata-rata, dan mode. Hal ini akan membantu siswa memahami
bagaimana data numerik dapat digunakan untuk memahami fenomena dunia
nyata.
4. Menggunakan aljabar: Guru dapat membantu siswa untuk mempelajari aljabar,
seperti persamaan linear dan fungsi. Hal ini akan membantu siswa memahami
konsep matematika yang lebih kompleks dan meningkatkan keterampilan
matematika mereka.
5. Membuat dan mempresentasikan data dalam bentuk grafik dan tabel: Guru
dapat membantu siswa untuk mempelajari cara membuat grafik dan tabel untuk
mempresentasikan data numerik secara visual. Hal ini akan membantu siswa
meningkatkan keterampilan visualisasi dan presentasi mereka.

H. Gerakan untuk meningkatkan Literasi Numerasi di Sekolah

Sasaran Gerakan untuk meningkatkan Literasi Numerasi di Sekolah dengan basis


kelas adalah:

1. Meningkatnya jumlah pelatihan guru matematika dan nonmatematika;


2. Meningketnya intensitas pemanfaatan dan penerapan numerasi dalam
pembelajaran;
3. Meningkatnya jumlah pembelajaran matematika berbasis permasalahan dan
pembelajaran matematika berbasis proyek;
4. Meningketnya jumlah pembelajaran nonmatematika yang melibatkan unsur
literasi numerasi; dan
5. Meningkatnya nilai matematika dalam PISA/TIMSS/INAP.

Gerakan untuk meningkatkan Literasi Numerasi di Sekolah dengan Basis Budaya


Sekolah adalah:

1. Meningkatnya jumlah dan variasi bahan bacaan literasi numerasi;


2. Meningkotnya frekuensi peminjaman bahan bacaan literasi numerasi;
3. Meningkatnya jumlah kegiatan literasi numerasi di sekolah;
4. Meningkatnya jumlah penyajian informasi dalam bentuk presentasi numerasi
(contoh: grafik frekuensi peminjaman buku di perpustakaan);
5. Adanya kebijakan sekolah mengenai literasi numerasi;
6. Meningkatnya akses situs daring yang berhubungan dengan literasi numerasi;
7. Tersedianya alokasi dana untuk literasi numerasi; dan
8. Tersedianya tim literasi sekolah.

Gerakan untuk meningkatkan Literasi Numerasi di Sekolah dengan Basis Masyarakat


adalah:

1. Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana yang mendukung literasi numerasi


di sekolah; dan
2. Meningkatnya keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam mengembangkan
literasi numerasi di sekolah.

I. Strategi untuk meningkatkan Gerakan Literasi Numerasi di Sekolah

Strategi utama Gerakan Literasi Numerasi Sekolah berupa Literasi Numerasi


Lintas Kurikulum (Numeracy Across Curriculum), yaitu sebuah pendekatan penerapan
numerasi secara konsisten dan menyeluruh di sekolah untuk mendukung
pengembangan literasi ini bagi setiap peserta didik.

Kenyataan bahwa peserta didik sering kali tidak dapat menerapkan


pengetahuan matematika mereka di bidang lain secara langsung menunjukkan adanya
suatu kebutuhan bahwa semua pendidik perlu memfasilitasi proses tersebut.
Keterampilan literasi numerasi secara eksplisit diajarkan di dalam mata pelajaran
matematika, tetapi peserta didik diberikan berbagai kesempatan untuk menggunakan
matematika di luar mata pelajaran matematika, di berbagai situasi.

Menggunakan keterampilan matematika lintas kurikulum memperkaya


pembelajaran bidang studi lain dan memberikan kontribusi dalam memperluas dan
memperdalam pemahaman numerasi. Selain melalui kurikulum, literasi numerasi juga
dimunculkan di dalam lingkungan sekolah oleh staf nonguru atau melalui kegiatan-
kegiatan rutin yang terjadi di sekolah, yang memberikan kesempatan nyata bagi
peserta didik untuk mempraktikkan keterampilan literasi ini mereka, misalnya, membuat
anggaran untuk berbagai kegiatan sekolah yang sudah dilaksanakan secara rutin.

Strategi Gerakan Literasi Numerasi di Sekolah secara lengkap diuraikan sebagai


berikut:

1. Penguatan Kapasitas Fasilitator


2. Peningkatan Jumlah dan Ragam Sumber Belajar Bermutu
3. Perluasan Akses terhadap Sumber Belajar dan Cakupan Peserta Belajar
4. Peningkatan Pelibatan Publik
5. Penguatan Tata Kelola
J. Kesimpulan

Literasi numerasi merupakan kecakapan hidup abad XXI yang meningkatkan


kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan taraf hidup sehingga menentukan
kemajuan sebuah bangsa.

Strategi peningkatan kecakapan numerasi perlu di lakukan secara berkelanjutan


dan melibatkan seluruh warga sekolah, keluarga, dan semua komponen masyarakat.
Strategi ini perlu di rumuskan bersama dan di sesuaikan dengan konteks kebutuhan
dan kondisi sosial budaya masyarakat yang beragam.

Sumber Utama

 http://gln.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai