1. Membaca dan memahami grafik atau tabel data: Siswa dapat belajar membaca
dan memahami grafik atau tabel data, seperti diagram lingkaran, tabel frekuensi,
atau grafik garis. Ini akan membantu siswa memahami dan menginterpretasikan
data numerik dengan lebih baik.
2. Menulis esai argumentatif dengan menggunakan data numerik: Siswa dapat
belajar menulis esai argumentatif yang di dukung oleh data numerik. Ini akan
membantu siswa memahami bagaimana data dapat di gunakan untuk
mendukung argumen tertentu, serta membantu mereka meningkatkan
keterampilan menulis.
3. Menghitung dan membandingkan harga: Siswa dapat belajar menghitung dan
membandingkan harga produk atau jasa. Ini akan membantu siswa memahami
bagaimana angka di gunakan dalam konteks keuangan sehari-hari.
4. Menghitung peluang: Siswa dapat belajar menghitung peluang dalam berbagai
situasi, seperti peluang suatu acara terjadi atau peluang menang dalam
permainan. Ini akan membantu siswa memahami konsep probabilitas dan
meningkatkan keterampilan matematika.
5. Menganalisis berita keuangan: Siswa dapat belajar membaca dan menganalisis
berita keuangan, seperti indeks saham atau nilai tukar mata uang. Ini akan
membantu siswa memahami bagaimana data numerik di gunakan dalam
konteks keuangan dan ekonomi.
Bayangkan bila kita pergi ke pasar, membawa cukup uang, tetapi tidak tahu cara
berhitung atau kita mempunyai sebidang lahan tanah yang subur, tetapi kita tidak tahu
nilai tanahnya dan melepasnya begitu saja ketika ada yang menawarnya. Di lain waktu,
seorang kepala desa berpidato dan menyebutkan angka-angka yang bermacam-
macam, mulai dari jumlah anak, jumlah lulusan, sampai dengan anggaran desa, tetapi
kita tidak tahu dan tidak mengerti apa hubungan semua angka-angka itu dengan hidup
kita dan pajak yang kita sudah bayar. Semua contoh tersebut hanya menunjukkan
sebagian kecil peran literasi numerasi yang sangat terkait dengan pengambilan
keputusan yang bijak dalam kehidupan kita.
Sementara ruang lingkup Literasi Numerasi dalam bentuk diagram di bawah ini:
Literasi Numerasi merupakan bagian dari matematika. Literasi ini bersifat praktis
(di gunakan dalam kehidupan sehari-hari), berkaitan dengan kewarganegaraan
(memahami isu-isu dalam komunitas), profesional (dalam pekerjaan), bersifat rekreasi
(misalnya, memahami skor dalam olahraga dan permainan), dan kultural (sebagai
bagian dari pengetahuan mendalam dan kebudayaan manusia madani).
Literasi numerasi merupakan bagian dari matematika, dalam hal komponen literasi
numerasi diambil dari cakupan matematika di dalam Kurikulum 2013, seperti terlihat
dalam tabel berikut ini.
Base Kelas
Budaya Sekolah
Basis Masyarakat
1. Jumlah dan variasi bahan bacaan literasi numerasi yang dimiliki setiap keluarga;
2. Peningkatan frekuensi pemanfaatan bahan bacaan literasi numerasi; dan
3. Peningkatan frekuensi kesempatan (opportunity, bukan chance) anak
mengaplikasikan numerasi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Jumlah dan variasi bahan bacaan literasi numerasi yang dimiliki fasilitas publik;
2. Peningkatan frekuensi pemanfaatan bahan bacaan literasi numerasi;
3. Peningkatan kecakapan penggunaan data numerasi dalam pengambilan
keputusan yang berdampak pada masyarakat (contoh: dalam pemanfaatan
anggaran desa); dan
4. Jumlah penyajian informasi dalam bentuk presentasi numerasi (contoh: grafik
frekuensi peminjaman buku di perpustakaan).
Dalam pembelajaran, kedua keterampilan ini sangat penting untuk dipelajari dan
diperkuat. Kemampuan literasi dan numerasi yang kuat dapat membantu siswa dalam
mengakses informasi, memahami dan mengevaluasi berbagai jenis teks, mengambil
keputusan, dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah beberapa cara pendidik dapat membantu siswa meningkatkan
keterampilan literasi dan numerasi di sekolah:
1. Membaca dan memahami teks yang kompleks: Guru dapat membantu siswa
meningkatkan kemampuan membaca mereka dengan memberikan bahan
bacaan yang lebih kompleks, seperti artikel berita, esai, atau naskah drama. Hal
ini akan membantu siswa meningkatkan keterampilan membaca dan
pemahaman mereka.
2. Menulis esai argumentatif dengan menggunakan data numerik: Guru dapat
mengajarkan siswa untuk menulis esai argumentatif yang didukung oleh data
numerik. Hal ini akan membantu siswa meningkatkan keterampilan menulis dan
analitis mereka.
3. Menganalisis data numerik: Guru dapat membantu siswa untuk belajar
menganalisis data numerik menggunakan metode statistik sederhana, seperti
median, rata-rata, dan mode. Hal ini akan membantu siswa memahami
bagaimana data numerik dapat digunakan untuk memahami fenomena dunia
nyata.
4. Menggunakan aljabar: Guru dapat membantu siswa untuk mempelajari aljabar,
seperti persamaan linear dan fungsi. Hal ini akan membantu siswa memahami
konsep matematika yang lebih kompleks dan meningkatkan keterampilan
matematika mereka.
5. Membuat dan mempresentasikan data dalam bentuk grafik dan tabel: Guru
dapat membantu siswa untuk mempelajari cara membuat grafik dan tabel untuk
mempresentasikan data numerik secara visual. Hal ini akan membantu siswa
meningkatkan keterampilan visualisasi dan presentasi mereka.
Sumber Utama
http://gln.kemdikbud.go.id