Anda di halaman 1dari 27

KEMAMPUAN NUMERASI

Tim Penyusun
PART 1
national framework
kemampuan:
1. berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
memecahkan masalah kontekstual
Apa itu 2. menggunakan angka untuk menyelesaikan dengan praktis berbagai masalah
3. menggunakan interpretasi hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan
Numerasi? 4. kepercayaan diri dan kesediaan untuk menginterpretasi dan terlibat dengan informasi
kuantitatif atau spasial untuk membuat keputusan berdasarkan informasi
Pusat Asesmen dan
Pembelajaran (2020) 5. mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung
6. ditunjukkan dengan kenyamanan terhadap bilangan dan cakap menggunakan
Cockroft (Hartatik & keterampilan matematika secara praktis untuk memenuhi tuntutan kehidupan
Nafiah, 2020)
7. merujuk pada apresiasi dan pemahaman informasi yang dinyatakan secara

Alberta (2018) matematis, misalnya grafik, bagan, dan tabel


8. mencakup keterampilan mengaplikasikan konsep dan kaidah matematika dalam situasi
Mahmud & Pratiwi real sehari-hari, saat permasalahannya sering kali tidak terstruktur (unstructured),
(2019)
memiliki banyak cara penyelesaian, atau bahkan tidak ada penyelesaian yang tuntas,
serta berhubungan dengan faktor nonmatematis
Apa itu Kemampuan Numerasi?
Literasi numerasi berarti pengetahuan dan kecakapan
Gerakan Literasi untuk:
Nasional (2017) (1) memperoleh, menafsirkan, menggunakan, dan
Pangesti (2018) mengomunikasikan berbagai macam angka dan
OECD (2019) simbol matematika untuk memecahkan masalah
praktis dalam berbagai konteks kehidupan;
(2) menganalisis informasi yang ditampilkan dalam
berbagai bentuk untuk memprediksi dan
mengambil keputusan.
(3) menggunakan angka, data, maupun simbol
matematika, serta pengetahuan dan kecakapan
dalam penarikan suatu keputusan yang berkaitan
dengan masalah nyata di kehidupan sehari-hari
Fakta Kemampuan Numerasi?
BERDASARKAN PUBLIKASI OECD, HASIL PISA INDONESIA

Tahun Rata-rata Skor Literasi Matematis Jumlah Negara Posisi Peringkat


Internasional Indonesia Peserta Indonesia
2003 500 360 40 38
2006 498 391 60 53
2009 496 371 65 57
2012 494 375 65 64
2015 490 386 72 64
2018 489 379 79 71

Level 1

Performance trend in Indonesia for mathematics hump-shaped (more negative over recent
years), Percentage-point change in top-performing students (Level 5 or 6) increase 0.2,
Percentage-point change in low-achieving students (below Level 2)
Decrease 3.8 point from 2012-2018 and has stable Gap in learning outcomes between the
highest- and lowest-achieving students from 2003 to 2018.
Mengapa Numerasi?

1. Informasi-informasi (misalnya, mengenai Kesehatan, kebersihan, ekonomi dan politik) disajikan


dalam bentuk numerik atau grafik
2. kemampuan literasi memberikan kontribusi yang nyata terhadap pertumbuhan sosial, ekonomi,
dan kesejahteraan bagi individu atau masyarakat
3. Keterampilan numerasi dibutuhkan dalam semua aspek kehidupan, baik di rumah, di
pekerjaan, maupun di masyarakat.
4. kemampuan numerik tinggi akan mampu mengembangkan konsep baru dengan memadukan
berbagai konsep dasar sebagai pendukung untuk menyelesaikan masalah
5. literasi numerasi siswa dalam pemecahan masalah tidak terstruktur yaitu siswa mampu
memecahkan masalah tidak terstruktur dalam konteks kehidupan sehari-hari; siswa mampu
menganalisis informasi yang diperoleh dari soal kemudian menggunakan interpretasi analisis
untuk memprediksi dan mengambil kesimpulan.
6. Schleicher (OECD, 2019) menyatakan: kemampuan numerasi yang baik merupakan proteksi
terbaik terhadap angka pengangguran, penghasilan yang rendah, dan kesehatan yang buruk.
01 Aspek Numerasi

Tahap Perkembangan
02 Numerasi
Komponen
Kemampuan 03 Indikator Numerasi

Numerasi
04 Prinsip Numerasi

05 Ruang Lingkup Numerasi

06 Komponen Numerasi
Aspek Numerasi

Berhitung Relasi numerasi Operasi aritmatika

kemampuan untuk kemampuan untuk


menghitung suatu membedakan kemampuan untuk
benda secara verbal kuantitas suatu benda mengerjakan operasi
dan kemampuan seperti lebih banyak, matematika dasar
untuk lebih sedikit, lebih berupa penjumlahan
mengidentifikasi tinggi, atau lebih dan pengurangan
jumlah dari benda pendek

(Purpura, 2009)
Tahap Perkembangan Numerasi
informal numerasi pengetahuan numerasi numerasi formal

• mampu membilang • Memasuki usia awal • mempelajari operasi


secara runtut dan sekolah dasar matematika yang lebih
mengenal kualitas • Kemampuan numerasi rumit
benda berkembang ke arah • penggunaan operasi
• terjadi pada anak usia konsep abstrak aritmatika untuk
dini hingga sekolah • belajar mengoperasikan permasalahan
dasar awal aritmatika dasar matematika yang tidak
seperti penjumlahan, hanya diaplikasikan
pengurangan, dalam kehidupan
perkalian, dan sehari-hari
pembagian • belajar menggunakan
simbol-simbol dan
bahasa matematika

(Purpura, Baroody& Lonigan, 2013)


(Sarama & Clements, 2009).
Indikator Numerasi
Mampu menggunakan berbagai macam angka atau
simbol yang terkait dengan matematika dasar dalam
menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari.

Mampu menganalisis informasi yang ditampilkan


dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, diagram
dan lain sebagainya).

Menafsirkan hasil analisis untuk memprediksi dan


mengambil keputusan

Gerakan Literasi Nasional (2017)


Prinsip Dasar Literasi Numerasi

Bersifat kontekstual

Selaras dengan
cakupan matematika
dalam Kurikulum

Saling bergantung dan


memperkaya unsur
literasi lainnya
Ruang Lingkup Literasi
Numerasi
merupakan bagian dari matematika

bersifat praktis (digunakan dalam kehidupan sehari-hari)

berkaitan dengan kewarganegaraan (memahami isu-isu dalam komunitas)

profesional (dalam pekerjaan)

bersifat rekreasi (misalnya, memahami skor dalam olahraga dan


permainan)

kultural (sebagai bagian dari pengetahuan mendalam dan kebudayaan


manusia madani)
Komponen Literasi Numerasi
Mengestimasi dan menghitung dengan bilangan bulat

Menggunakan pecahan, desimal, persen, dan perbandingan

Mengenali dan menggunakan pola dan relasi

Menggunakan penalaran spasial

Menggunakan pengukuran

Menginterpretasi informasi statistik


Komponen Literasi Numerasi Pada
• Bilangan, meliputi representasi,
sifat urutan, dan operasi beragam
AKM
jenis bilangan (cacah, bulat,
pecahan, desimal). •Pemahaman, memahami fakta, • Personal, berkaitan dengan
prosedur serta alat matematika. kepentingan diri secara
• Pengukuran dan geometri,
•Penerapan, mampu menerapkan pribadi.
meliputi mengenal bangun datar
konsep matematika dalam • Sosial Budaya, berkaitan
hingga menggunakan volume dan situasi nyata yang bersifat rutin.
luas permukaan dalam kehidupan dengan kepentingan antar
•Penalaran, bernalar dengan individu, budaya dan isu
sehari-hari. Juga menilai konsep matematika untuk
pemahaman peserta didik tentang kemasyarakatan.
menyelesaikan masalah bersifat
pengukuran panjang, berat, waktu, non rutin. • Saintifik, berkaitan dengan
volume dandebit, serta satuan luas isu, aktivitas, serta fakta
menggunakan satuan baku. ilmiah baik yang telah
• Data dan ketidakpastian, meliputi dilakukan maupun futuristic.
pemahaman, interpretasi serta
penyajian data maupun peluang.
• Aljabar, meliputi persamaan dan
pertidaksamaan, relasi dan fungsi
(termasuk pola bilangan), serta rasio Proses
dan proporsi.
Konten Konteks
Kognitif
Contoh
Soal 1: Pak Basir mempunyai 4063 jagung kering.
Jagung tersebut terjual 100 buah setiap
hari. Apakah jagung pak Basir terjual
habis dalam seminggu?
Soal 2: Sebanyak 40 anak akan diangkut dengan
minibus. Kapasitas masing-masing
minibus terdiri dari 12 tempat duduk.
Berapa minibus yang dibutuhkan untuk
mengangkut seluruh anak?
Soal 3: Raihan memiliki bamboo sepanjang 408 cm.
Raihan akan memotongnya menjadi tiga
bagian. Potongan pertama panjangnya 128
cm dan dua potong lainnya sama Panjang.
Berapa Panjang potongan bamboo kedua
dan bamboo ketiga?

Sumber: Hartati&Nafiah (2020) Sumber: Mahmud & Pratiwi (2019)


Contoh (Lanjutan)
Membuat martabak manis
Susi akan membuat martabak manis. Dia membutuhkan 1⁄5
kg gula, 1⁄4 kg tepung, serta 150 gram mentega, dan 450
gram bahan-bahan lainnya untuk setiap resep.
a. Jika Susi sudah memiliki gula sebanyak 250 gram,
berapa sisa gula yang dipakai untuk membuat martbak
manis?
b. Jika Susi akan membuat 7 resep martabak manis, maka
berapa gram tepung yang dibutuhkan Susi?

Sumber: Rohim, Rahmawati, & Ganestri (2021)

Pusat Asesmen dan Pembelajaran (2020)


Linterasi Numerasi Kelas 5
Contoh Literasi Numerasi Kelas 8
Contoh Kelas 11
PART 2
international framework
  Deskripsi
Definisi Individual capacity to “formulate”, “employ (use)” and “interpret” mathematics in a variety of contexts (what
individuals do to connect the context of a problem with the mathematics and thus solve the problem)

Keterampilan ▪ mathematical reasoning


matematis yang ▪ using mathematical concepts, procedures, facts and tools to describe, explain and predict phenomena
dibutuhkan ▪ Reproduction (recognition of familiar mathematical processes and problem types and carrying out routine
operations)
▪ Connection (interpretations and links in different situations)
▪ Reflection
Karakteristik ▪ complex real-world situation
Permasalahan ▪ using symbolic, formal and technical language and operations
yang diberikan ▪ require high levels of interpretation and representation
▪ requiring some degree of thoughtful reflection and creativity.
▪ Need response in form of argument/explanation.
▪ interpreting complex and unfamiliar data;
▪ mathematical investigation
▪ using mathematical modelling processes
▪ problem posing and solving;

Format Respon ▪ Open constructed-response items (extended written response, show the steps taken, explain how the answer
was reached)
▪ Closed constructed-response items (student response can be easily judged to be either correct or incorrect)
▪ Selected- response (choose one or more responses from response options, simple and complex
multiple-choices)
Domain Matematika dalam
framework internasional
the mathematical processes (describe what individuals
do to connect the context of the problem with
mathematics and thus solve the problem, and the
capabilities that underlie those processes)

the way mathematical content knowledge is organised,


and the content knowledge

the contexts in which students face mathematical


challenges
Proses Matematis
Activities in formulating:
∙ identifying the mathematical aspects of a problem situated in a real-world
context and identifying the significant variables
formulating situations ∙ recognising mathematical structure (including regularities, relationships and
mathematically patterns) in problems or situations
∙ simplifying a situation or problem in order to make it amenable to mathematical
analysis
how effectively students
∙ identifying constraints and assumptions behind any mathematical modelling
are able to recognise and and simplifications gleaned from the context
identify opportunities to ∙ representing a situation mathematically, using appropriate variables, symbols,
use mathematics in diagrams and standard models
problem situations and ∙ representing a problem in a different way, including organising it according to
then provide the mathematical concepts and making appropriate assumptions
∙ understanding and explaining the relationships between the context-specific
necessary mathematical
language of a problem and the symbolic and formal language needed to
structure needed to represent it mathematically
formulate that ∙ translating a problem into mathematical language or a representation
contextualised problem ∙ recognising aspects of a problem that correspond with known problems or
into a mathematical form. mathematical concepts, facts or procedures
∙ using technology (such as a spreadsheet or the list facility on a graphing
calculator) to portray a mathematical relationship inherent in a contextualised
problem.
Proses Matematis
Activities in employing:
∙ devising and implementing strategies for finding
employing mathematical mathematical solutions
concepts, facts, ∙ using mathematical tools, including technology, to help find
procedures and reasoning exact or approximate solutions
∙ applying mathematical facts, rules, algorithms and
how well students are able structures when finding solutions
to perform computations ∙ manipulating numbers, graphical and statistical data and
and manipulations and information, algebraic expressions and equations, and
apply the concepts and geometric representations
facts that they know to ∙ making mathematical diagrams, graphs and constructions,
arrive at a mathematical and extracting mathematical information from them
solution to a problem ∙ using and switching between different representations in the
formulated mathematically. process of finding solutions
∙ making generalisations based on the results of applying
mathematical procedures to find solutions
∙ reflecting on mathematical arguments and explaining and
justifying mathematical results.
Proses Matematis
Activities in interpreting:
interpreting, applying and ▪ interpreting a mathematical result back into the real-world
evaluating mathematical context
outcomes ▪ evaluating the reasonableness of a mathematical solution in the
context of a real- world problem
how effectively students are ▪ understanding how the real world impacts the outcomes and
able to reflect upon calculations of a mathematical procedure or model in order to
mathematical solutions or make contextual judgements about how the results should be
conclusions, interpret them adjusted or applied
in the context of a ▪ explaining why a mathematical result or conclusion does, or
real-world problem, and does not, make sense given the context of a problem
determine whether the ▪ understanding the extent and limits of mathematical concepts
results or conclusions are and mathematical solutions
reasonable. ▪ critiquing and identifying the limits of the model used to solve a
problem.
Fundamental mathematical capabilities
a) Communication (perceives the existence of some challenge, recognise and understand problem situation,
reading/decoding/interpreting statements/questions/tasks/objects, form a mental model of the situation,
understanding, clarifying and formulating a problem, summarised and presented result/solution, and
explanation or justification)
b) Mathematising (transforming a problem defined in the real world to a strictly mathematical form (structuring,
conceptualising, making assumptions, and/or formulating a model), or interpreting or evaluating a
mathematical outcome or a mathematical model in relation to the original problem)

c) Representation (selecting, interpreting, translating between, and using a variety of representations (graphs,
tables, diagrams, pictures, equations, formulae and concrete materials) to capture a situation, interact with a
problem, or to present solution)
d) Reasoning and argument (explore and link problem elements, provide justification of statements or solutions)
e) Devising strategies for solving problems (recognise, formulate and solve problems)
f) Using symbolic, formal and technical language and operations (understanding, interpreting, manipulating,
making use of symbolic expressions within a mathematical context, understanding and utilising formal
constructs based on definitions, rules and formal systems, and using algorithms)
g) Using mathematical tool (physical tools, such as measuring instruments, calculators and computer)
Referensi
Anderha, R.R., Maskar, S. (2021). Pengaruh Kemampuan Numerasi dalam Menyelesaikan Masalah Matematika terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Matematika. Jurnal Ilmiah Matematika Realistik Volume 2, Nomor 1, pp. 1-10.
Gerakan Literasi Nasional. 2017. Materi Pendukung Literasi Numerasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hartatik, S., Nafiah. (2020). Kemampuan Numerasi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Sekolah Dasar dalam Menyelesaikan
Masalah Matematika. Education and Human Development Journal Volume 5, Nomor 1, pp. 32-42.
Mahmud, M. R., & Pratiwi, I. M. (2019). Literasi Numerasi Siswa Dalam Pemecahan Masalah Tidak Terstruktur. Kalamatika:
Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 69-88. https://doi.org/10.22236/KALAMATIKA.vol4no1.2019pp69-88
Maulidina, A. P., & Hartatik, S. (2019). PROFIL KEMAMPUAN NUMERASI SISWA SEKOLAH DASAR BERKEMAMPUAN
TINGGI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar, 3(2), 61 - 66.
https://doi.org/10.21067/jbpd.v3i2.3408
Pangesti, FitraningTyas Puji. 2018. “Menumbuhkembangkan Literasi Numerasi Pada Pembelajaran Matematika Dengan Soal
Hots.” Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education 5(9): 566–75.
Purpura, D. J. (2009). Informal Number-Related Mathematics Skills: An Examination of The Structure of and Relations Between
These Skills in Preschool. Unpublished dissertation, Florida State University.
Purpura, D. J., Hume, L. E., Sims, D. M., & Lonigan, C. J. (2011). Early Literacy and Early Numeracy: The Value of Including
Early Literacy Skills in The Prediction of Numeracy Development. Journal of Experimental Child Psychology, 110, 647–658.
Purpura, D. J., Baroody, A. J., & Lonigan, C. J. (2013). The Transition from Informal to Formal Mathematical Knowledge:
Mediation by Numeral Knowledge. Journal of Educational Psychology, 105, hlm. 453–464.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2020. AKM dan Implikasinya Pada Pembelajaran. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Rohim, D.C., Rahmawati, S., Ganestri, I. D. (2021). Konsep Asesmen Kompetensi Minimum untuk Meningkatkan Kemampuan
Literasi Numerasi Siswa Sekolah Dasar. JURNAL VARIDIKA Vol. 33, No. 1, 2021, pp. 54-62.

OECD Publication

Anda mungkin juga menyukai