Anda di halaman 1dari 30

MATERI ESENSIAL

MATEMATIKA SMP
((
Nama: AMELI ANGGUN HANAFI
Nama Sekolah : SMP NIM : 180205107
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Program : VII
Semester : Ganjil
Materi : Bilangan

ANALISIS KEBUTUHAN

Materi bilangan ini akan membahas mengenai apa itu bilngan , apa saja macam-
macam bilangan , bagaimana mengoperasikan sebuah bilangan dengan bilangan lainnya .
Tantangan dalam mengajarkan materi ini adalah bagaiamana supaya siswa paham apa itu
bilangan , bilangan bulat positif ,bilangan bulat negatif, bilangan cacah , bilangan persen ,
bilangan desimal , serta berbagai macam jenis bilangan lainnya . Serta bagaimana supaya
siswa paham mengenai konsep bilangan ini ketika sudah kita operasikan dengan opersi
hitung.
Pentingnya materi ini diajarkan , seperti yang kita ketahui bahwa dalam
matematika tentu kita akan selalu bertemu dengan angka-angka (bilangan) tentu siswa
harus belajar mengenai bilangan ini. Manfaat dari mempelajari materi ini siswa akan
mudah menyelesaikan berbagai persoalan selanjutnya karna sudah paham mengenai
macam-macam bilangan dan bagaimana mengoperasikan bilangan tersebut dengan
operasi hitung, manfaat nya dalam kehidupan sehari-hari adalah pemahaman siswa
mengenai bilangan bulat tentukan akan memudahkan siswa dalam kehidupan sehari-
harinya , contohnya ketika siswa berbelanja tentu siswa akan mengetahui kembalian uang
jajan nya .
Setiap materi dalam matematika tentu saja saling berkaitan , apalagi materi
bilangan ini yang akan selalu digunakan untuk setiap penyelesaian masalah matematika .
Apapun materinya tentukan akan selalu menggunakan bilangan dalam matematika .

1
KOMPETENSI INTI

No KOMPETENSI INTI 1 (SPIRITUAL) No KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)


1 Menghargai dan menghayati ajaran agama 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
yang dianut. disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3 Memahami pengetahuan (faktual, 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konseptual, dan prosedural) berdasarkan konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
fenomena dan kejadian tampak mata. dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3. Menjelaskan dan menentukan urutan pada 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
1 bilangan bulat (positif dan negatif) dan urutan beberapa bilangan bulat dan pecahan
pecahan (biasa, campuran, desimal, persen) (biasa, campuran, desimal, persen)

2
STRATEGI PENYELESAIAN

Pada KD ini strategi penyelesaian yang digunakan adalah Kemampuan


Komunikasi Matematis. Pengertian yang lebih luas tentang komunikasi matematik
dikemukakan oleh Romberg dan Chair (dalam Qohar, 2011), yaitu: menghubungkan
benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam idea matematika; menjelaskan idea,
situasi dan relasi matematik secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar,
grafik dan aljabar; menyatakan peristiwa sehari hari dalam bahasa atau simbol
matematika; mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika; membaca
dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis, membuat konjektur,
menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi; menjelaskan dan
membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari.
Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan yang penting
dalam kegiatan pembelajaran matematika. Kemampuan komunikasi matematis
merupakan kemampuan yang selalu digunakan dalam menyelesaikan permasalahan
matematika, mulai dengan menuliskan soal cerita menjadi bentuk simbol-simbol atau
gambar. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik dapat dikembangkan
melalui proses pembelajaran di sekolah, salah satunya adalah proses pembelajaran
matematika. Hal ini terjadi karena salah satu unsur dari matematika adalah ilmu logika
yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Dengan demikian,
matematika memiliki peran penting terhadap perkembangan kemampuan komunikasi
matematisnya. Karena pentingnya kemampuan komunikasi matematis tersebut,
seorang pendidik harus memahami komunikasi matematis seta mengetahui aspek-
aspek atau indikator-indikator dari komunikasi matematis, sehingga dalam
pelaksanaan pembelajaran matematika perlu dirancang sebaik mungkin agar tujuan
mengembangkan kemampuan komunikasi matematis bisa tercapai.
Menurut Baroody (dalam Kadir, 2008), ada dua alasan penting mengapa
komunikasi menjadi salah satu fokus dalam pembelajaran matematika. Pertama,
matematika pada dasarnya adalah sebuah bahasa bagi matematika itu sendiri.
Matematika tidak hanya merupakan alat berpikir yang membantu kita untuk
menemukan pola, memecahkan masalah dan menarik kesimpulan, tetapi juga sebuah
alat untuk mengomunikasikan pikiran kita tentang berbagai ide dengan jelas, tepat dan
ringkas. Bahkan, matematika dianggap sebagai bahasa universal dengan
simbolsimbol dan struktur yang unik. Semua orang di dunia dapat menggunakannya
untuk mengomunikasikan informasi matematika meskipun bahasa asli mereka
berbeda. Kedua, belajar dan mengajar matematika merupakan aktivitas sosial yang
melibatkan paling sedikit dua pihak, yaitu guru dan murid. Dalam proses belajar dan
mengajar, sangat penting mengemukakan pemikiran dan gagasan itu kepada orang
lain melalui bahasa. Pada dasarnya pertukaran pengalaman dan ide ini merupakan
proses mengajar dan belajar. Tentu saja, berkomunikasi dengan teman sebaya sangat
penting untuk pengembangan keterampilan berkomunikasi sehingga dapat belajar
3
berfikir seperti seorang matematikawan dan berhasil menyelesaikan masalah yang
benar-benar baru.
Pentingnya komunikasi matematik tercantum dalam tujuan pembelajaran
matematika yang dituangkan dalam standar kompetensi mata pelajaran matematika
sebagai berikut:
a. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui
kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan,
konsistensi dan inkonsistensi.
b. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan
dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat
prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
d. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan
gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram, dalam
menjelaskan gagasan.
Kaitan kemampuan komunikasi matematis dengan materi esensial dari KD yang
diambil adalah materi bilangan komunikasi matematis sangat penting karena
matematika tidak hanya menjadi alat berfikir yang membantu siswa untuk
mengembangkan pola, menyelesaikan masalah dan menarik kesimpulan tetapi juga
sebagai alat untuk mengomunikasikan pikiran, ide dan gagasan secara jelas, tepat
dan singkat.

4
TEORI TERKAIT DARI STRATEGI
PENYELESAIAN

A. KONSEP DASAR

Pengertian kemampuan menerut KBBI adalah ke·mam·pu·an n 1 kesanggupan;


kecakapan; kekuatan: kita berusaha dengan - diri sendiri; 2 kekayaan: karena -nya sudah
memadai, ia membeli sebuah rumah baru;- bahasa Ling kemampuan seseorang
menggunakan bahasa yang memadai dilihat dari sistem bahasa; -
berinteraksi Ling kemampuan seseorang untuk berinteraksi dalam suatu masyarakat
bahasa, antara lain mencakupi sopan santun, memahami gi-liran dalam bercakap-cakap,
dan mengakhiri percakapan; - komunikatif Ling kemampuan seseorang untuk
mempergunakan bahasa yang secara sosial dapat diterima dan memadai; -
verbal kemampuan potensial dalam bidang bahasa yang dapat diukur melalui
pengetahuan kosakata, melengkapi kalimat, hubungan kata, dan wacana;.
Komunikasi adalah proses menuangkan ide atau gagasan dan pemahaman
matematis menggunakan angka, gambar, dan kata, dalam beragam komunitas termasuk
didalamnya guru, teman sebaya, kelompok, atau kelas. Hal ini diungkapkan juga oleh
Suryadi (2008) bahwa ” Komunikasi matematika adalah cara untuk berbagi ide dan
memperjelas pemahaman pada belajar matematika”. Pengertian komunikasi menurut
KBBI adalah ko·mu·ni·ka·si n 1 pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan;
kontak; 2 perhubungan;-- dua arah komunikasi yang komunikan dan komunikatornya
dalam satu saat bergantian memberikan informasi;-- formal komunikasi yang
memperhitungkan tingkat ketepatan, keringkasan, dan kecepatan komunikasi;
massa Kom penyebaran informasi yang dilakukan oleh suatu kelompok sosial tertentu
kepada pendengar atau khalayak yang heterogen serta tersebar di mana-mana;--
sosial komunikasi antarkelompok sosial dalam masyarakat;
Pengertian matematis menurut KBBI adalah ma·te·ma·tis /matématis/ a 1 bersangkutan
dengan matematika; bersifat matematika; 2 sangat pasti dan tepat.
Pengertian kemampuan komunikasi matematis kemampuan siswa dalam
menyampaikan ide matematika baik secara lisan maupun tulisan.
Beberapa pendapat para ahli mengenai kemampuan komunikasi matematis :
1. Menurut Prayitno dkk. (2013) komunikasi matematis adalah suatu cara siswa untuk
menyatakan dan menafsirkan gagasan-gagasan matematika secara lisan maupun
tertulis, baik dalam bentuk gambar, tabel, diagram, rumus, ataupun demonstrasi.

2. Pengertian yang lebih luas tentang komunikasi matematik dikemukakan oleh


Romberg dan Chair (dalam Qohar, 2011), yaitu: menghubungkan benda nyata,
gambar, dan diagram ke dalam idea matematika; menjelaskan idea, situasi dan
5
relasi matematik secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan
aljabar; menyatakan peristiwa sehari hari dalam bahasa atau simbol matematika;
mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika; membaca dengan
pemahaman suatu presentasi matematika tertulis, membuat konjektur, menyusun
argumen, merumuskan definisi dan generalisasi; menjelaskan dan membuat
pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari.

3. Dalam National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) disebutkan bahwa


“communication is an essential part of mathematics and mathematics education
(NCTM, 2000)” yang artinya adalah komunikasi sebagai salah satu bagian penting
dalam matematika dan pendidikan matematika. Melalui proses komunikasi, siswa
dapat saling bertukar pikiran dan sekaligus mengklarifikasi pemahaman dan
pengetahuan yang mereka peroleh dalam pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka di dapat disimpulkan bahwa kemampuan


komunikasi matematis terdiri atas, komunikasi lisan dan komunikasi tulisn. Komunikasi
lisan seperti: diskusi dan menjelaskan. Komunikasi tulisan seperti: mengungkapkan ide
matematika melalui gambar/grafik, tabel, persamaan, ataupun dengan bahasa siswa
sendiri.

6
B. KARAKTERISTIK DAN PRINSIP

Isoda ( dalam Ulep, 2010) mengusulkan beberapa komponen komunikasi matematis,


yaitu:
a. Menggunakan bahasa yang tepat untuk mempromosikan pemahaman konseptual dan
diskursus.
b. Menekankan penalaran logis.
c. Membedakan antara penjelasan konseptual dan deskripsi prosedural.
d. Membuat representasi yang bermakna.
e. Menumbuhkan simpati.

Abdul Majid menyebutkan, ada lima komponen yang terlibat dalam


komunikasi. Kelima komponen tersebut antara lain:
1) Komunikator
Komunikator merupakan sumber dan pengirim pesan.
komunikator yang membuat komunikan percaya terhadap isi pesan.
komunikator sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi.
2) Pesan yang disampaikan
Informasi yang akan disampaikan komunikator kepada
komunikan, sesuai dengan kebutuhan penerima pesan, adanya
kesamaan pengalaman tentang pesan, dan ada peran pesan dalam
memenuhi kebutuhan penerima.
3) Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan, Agar
komunikasi berjalan lancar, komunikan harus mampu menafsirkan
pesan, sadar bahwa pesan sesuai dengan kebutuhannya dan harus ada
perhatian terhadap pesan yang diterima.
4) Konteks
Komunikasi berlangsung dalam setting atau lingkungan tertentu.
Lingkungan yang kondusif sangat mendukung keberhasilan
komunikasi.
5) Sistem penyampaian
Sistem penyampaian berkaitan dengan metode dan media.
Metode dan media yang digunakan dalam proses komunikasi harus
disesuaikan dengan kondisi atau karakteristik penerima pesan.
Aspek-aspek dalam kemampuan komunikasi matematis telah dikaji oleh NCTM (dalam
Prayitno, 2013: 385) dalam Principles and Standards for School Mathematics. Aspek-
aspek tersebut terdiri dari tiga, yaitu:
1. Kemampuan menyatakan gagasangagasan matematika secara lisan, tulisan, serta
menggambarkan secara visual;
2. Kemampuan menginterprestasikan dan mengevaluasi gagasan-gagasan matematika
baik secara lisan maupun tertulis;
3. Kemampuan menggunakan istilahistilah, simbol-simbol, dan strukturstrukturnya untuk
memodelkan situasi atau permasalahan matematika.
Menurut Ramdani (2012: 46), kemampuan komunikasi matematis meliputi:
1. Merepresentasikan objek-objek nyata dalam diagram, gambar, atau model matematika;
2. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara tulisan dalam bentuk gambar,
tabel, diagram, atau grafik;
7
3.Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika;
4. Mengubah suatu bentuk representasi matematis ke bentuk representasi matematis
lainnya.

Berkaitan dengan komunikasi matematis, menurut Sumarmo,


kemampuan komunikasi matematis siswa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika;
2) Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika, secara lisan atau tulisan, dengan benda
nyata, gambar, grafik, dan aljabar;
3) Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika;
4) Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika;
5) Membaca presentasi matematika tertulis dan menyusun pernyataan yang relevan;
6) Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi;
7) Menjelaskan dan membuat pertanyaan matematika yang telah dipelajari.

8
C. PROSEDUR

Kadir (2008) menjelaskan bahwa untuk mengungkap kemampuan siswa dalam


berbagai spek komunikasi, dapat dilakukan dengan melihat kemampuan siswa dalam
mendiskusikan masalah dan membuat ekspresi matematika secara tertulis baik gambar,
model matematika, maupun simbol atau bahasa sendiri.
Lebih lanjut Kadir (2008) mengungkapkan bahwa pengukuran kemampuan
komunikasi matematis siswa dilakukan dengan memberikan skor terhadap kemampuan
siswa dalam memberikan jawaban soal dengan menggambar (drawing), membuat
ekspresi matematik (mathematical expression), dan menuliskan jawaban dengan bahasa
sendiri (written texts).
Pemberian skor jawaban siswa disusun berdasarkan tiga kemampuan tersebut.
1. Menulis (written text), yaitu menjelaskan ide atau solusi dari suatu permasalahan atau
gambar dengan menggunakan bahasa sendiri.
2. Menggambar (drawing), yaitu menjelaskan ide atau solusi dari permasalahan
matematika dalam bentuk gambar.
3. Ekspresi matematika (matematical ekpression), yaitu menyatakan masalah atau
peristiwa sehari-hari dalam bahasa model matematika. Hodiyanto (2016)
Pugalee (Qohar, 2013) menyarankan bahwa untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
siswa dalam belajar matematika siswa harus didorong untuk menjawab pertanyaan
disertai dengan alasan yang relevan, dan mengomentari pernyataan matematika yang
diungkapkan siswa, sehingga siswa menjadi memahami konsep-konsep matematika dan
argumennya bermakna.
Menurut Ansari (2012) untuk mengukur kemampuan komuni-kasi matematis siswa
dalam pembelajaran matematika dapat dilakukan dengan pemberian soal urain yang bisa
mengungkapkan kemampuan komunikasi matematis. Beberapa soal urain yang dapat
digunakan antara lain, soal uraian eksploratif, transfer, elaboratif, dan aplikatif.
Untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis di antaranya:
(1) model pembelajaran problem posing (PP) dengan pendekatan PMR karena melalui
model pembelajaran PP dengan pendekatan pendidikan matematika realistic (PMR) siswa
dituntut lebih aktif untuk membuat soal dan tentunya berdiskusi dengan teman
kelompoknya. Selanjutnya, siswa juga diminta untuk mengerjakan soal yang dibuat oleh
kelompok lain. Berdasarkan hasil penelitian Hodiyanto, dkk. (2016) diperoleh bahwa
kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran PP
dengan pendekatan PMR lebih baik dari pada kemampuan komunikasi matematis siswa
yang diajarkan melalui model pembelajaran langsung.
(2) model pembelajaran problem solving (PS) dengan pendekatan PMR karena melalui
model pembelajaran PS dengan pendekatan PMR siswa dituntut lebih aktif berdiskusi
dengan temen kelompoknya dalam pemecahan masalah sehingga kemampuan
komunikasi siswa akan berkembang jika model ini diterapkan. Sesuai dengan hasil
penelitian Hodiyanto (2016) yang menyimpulkan bahwa kemampuan komunikasi
matematis siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran PS dengan pendekatan
PMR lebih baik dari pada kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan melalui
model pembelajaran langsung.
(3) pendekatan PMR dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis karena
selain siswa harus berinteraksi dengan teman kelompoknya siswa juga harus mampu
memodelkan masalah matematika artinya membawa masalah matematika tingkat konkrit

9
ke pengetahuan matematika tingkat formal. Sesuai denga hasil penelitian Darto (2013)
yang mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis
siswa adalah dengan mengajarkan siswa dengan pendekatan PMR.
(4) pembelajaran kooperatif tipe think talk write (TTW) dengan pendekatan open ended
juga bisa diterapkan untuk meningkatkan atau mengembangkan kemampuan komunikasi
matematis siswa. Menurut Ansari (2012) suatu aktivitas yang diharapkan dapat
diterapkan untuk menumbuhkembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa
adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran think talk write (TTW) dengan
pendekatan open ended.
(5) reciprocal teaching, melalui reciprocal teaching dimungkinkan kemampuan komunikasi
matematis siswa akan meningkat karena siswa yang pandai akan membantu dan
mengajarkan siswa yang tidak pandai dan biasanya siswa yang kurang pandai akan lebih
optimal kemampuan komunikasi matematisnya jika diberikan model reciprocal teaching
karena mereka tidak malu dan tidak segan untuk bertanya kepada teman yang pandai.
Soal essai dapat digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis, seperti:
soal uraian eksploratif, transfer, elaboratif, dan aplikatif.
Berikut adalah beberapa contoh tugas matematika yang dapat mengembangkan
kemampuan komunikasi matematis siswa, diantaranya:
a.Indikator kemampuan komunikasi matematis: Menjelaskan idea, situasi, dan
relasi matematika secara lisan atau tulisan.
Contoh: Ada dua buah persegi yaitu persegi A dan persegi B. Persegi A panjang sisinya 4
cm, dan persegi B panjang sisinya ½ dari panjang sisi persegi B. Jika persegi A dipotong
menjadi dua bagian yang sama, samakah luas ½ persegi A dengan luas persegi B?
Berikan penjelasan yang mendasari jawabanmu.
b. Indikator kemampuan komunikasi matematis:: Menyatakan suatu situasi,
gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa, simbol, idea, atau model
matematik.
Contoh: Langit-langit sebuah gedung berbentuk lingkaran dengan panjang diameternya 28
meter. Pak Andi adalah salah satu pengurus gedung itu, ia ditugaskan untuk mengecat
permukaan langit-langit tersebut. Setiap m2 permukaan langit-langit memerlukan 1/4 kg
cat dan setiap satu kaleng cat berisi 1 kg. Langkah apakah yang harus dilakukan Pak Andi
supaya cat yang disediakan sesuai dengan kebutuhan?. Berapa kaleng cat yang harus ia
sediakan?. Masalah terbuka dan menantang yang berkaitan dengan pengetahuan awal
siswa secara kondusif bisa dilakukan melalui diskusi karena dengan diskusi siswa
didorong untuk berpikir secara kolaboratif. Model atau pendekatan pembelajaran yang
dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis, diantaranya:
pendekatan PMR, model pembelajaran problem posing dengan pendekatan PMR, model
pembelajaran problem solving dengan pendekatan PMR, pembelajaran kooperatif tipe
think talk write (TTW) dengan pendekatan open ended, dan reciprocal teaching.

10
D. INDIKATOR STRATEGI
PENYELESAIAN
Indikator kemampuan siswa dalam komunikasi matematis pada pembelajaran
matematika menurut NCTM (Nurazizah, 2009:23),
1) Kemampuan mengekspresikann ide-ide matematika melalui lisan, tertulis, dan
mendemonstrasikannya serta mengambarkannya secara visual;
2) Kemampuan memahami, menginterprestasikan, dan mengevaluasi ide ide matematika
baik secara lisan maupun bentuk visual lainnya;
3) Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi Matematika dan struktur-
strukturnya untuk menyajikan ide, menggambarkan hubungan-hubungan dan model-
model situasi.
Adapun indikator-indikator kemampuan komunikasi matematis yang dapat dikembangkan
(Sumarmo, 2012), yaitu:
a. Menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa,
simbol, idea, atau model matematik.
b. Menjelaskan idea, situasi, dan relasi matematika secara lisan atau tulisan
c.Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.
d. Membaca dengan pemahaman suatu representasi matematika tertulis.
e. Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragrap matematika dalam bahasa sendiri.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dilihat bahwa komunikasi metematika dikatakan
baik apabila sudah memenuhi semua indikator indikator yang disebutkan di atas.untuk
kepentingan pada penelitian gunakan adalah :
1) Kemampuan menggambar (drawing), meliputi kemampuan siswa dalam
mengungkapkan ide-ide dalam bentuk grafik, gambar,maupun diagram.
2) Kemampuan menulis (written Text), meliputi kemampuan memberikan penjelasan dan
alasan secara matematika dengan bahasa matematika yang benar dan mudah
dipahami
3) Kemampuan mengekspresikan matematika (mathematical expression), meliputi
kemampuan membuat permodelan matematika.
Menurut Utari (dalam Ramdani, 2012: 48) indikator kemampuan siswa yang dapat
dikembangkan dalam melakukan komunikasi matematis adalah:
1. Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika;
2. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematis secara lisan, tulisan, dengan benda
nyata, gambar, grafik, dan aljabar;
3. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika;
4. Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika;
5. Membaca presentasi matematika tertulis dan menyusun pertanyaan yang relevan;
6. Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi.

11
E. RUBRIK PENILAIAN INDIKATOR

Adapun indikator-indikator kemampuan komunikasi matematis yang dapat dikembangkan


(Sumarmo, 2012), yaitu:
a. Menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa,
simbol, idea, atau model matematik.
b. Menjelaskan idea, situasi, dan relasi matematika secara lisan atau tulisan
c. Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.
d. Membaca dengan pemahaman suatu representasi matematika tertulis.
e. Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragrap matematika dalam bahasa sendiri.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dilihat bahwa komunikasi metematika dikatakan
baik apabila sudah memenuhi semua indikator indikator yang disebutkan di atas.untuk
kepentingan pada penelitian gunakan adalah :
1) Kemampuan menggambar (drawing), meliputi kemampuan siswa dalam
mengungkapkan ide-ide dalam bentuk grafik, gambar,maupun diagram.
2) Kemampuan menulis (written Text), meliputi kemampuan memberikan penjelasan dan
alasan secara matematika dengan bahasa matematika yang benar dan mudah dipahami
3) Kemampuan mengekspresikan matematika (mathematical expression), meliputi
kemampuan membuat permodelan matematika.

sko Menulis (Written Menggambar Ekspresi


r Text) (Drawing) Matematis
(mathematic
expression)
0 Tidak ada jawaban, kalaupun ada hanya memperlihatkan tidak
memahami konsep sehingga informasi yang diberikan tidak berarti
apa-apa
1 Hanya sedikit dari Hanya sedikit dari Hanya sedikit dari
penjelesan yang gambar, diagram, atau model matematika
benar. table yang benar yang benar
2 Penjelasan secara Melukiskan diagram, Membuat model
matematis masuk gambar atautabel matematika
akal namun hanya namun kurang legkap benar ,namun
sebagian lengkap dan benar. salah dalam
dan benar mendapatkan
solusi
3 Penjelasan secara Melukiskan diagram, Membuat model
matematis masuk gambar atau table matematika dengan
akal dan benar, secara lengkap dan benar, kemudian
meskipun tidak benar. melakukan
tersusun secara logis perhitungan atau

12
atau terdapat sedikit mendapatkan
kesalahan bahasa. solusi secara benar
dan lengkap
4 Penjelasan secara
matematis masuk
akal dan jelas serta
tersusun secara logis

Skor Maksimal = 4 Skor Maksimal = 3 Skor Maksimal = 3

13
INDIKATOR YANG SESUAI MATERI DAN
STRATEGI PENYELESAIAN

KISI-KISI

N LEVEL BENT PEDOM


NO
O KOMPETENSI MATERI KOGNITIF UK AN
INDIKATOR
K DASAR ESENSIAL 1 2 3 SOAL
SOA
SKOR
D L
                       
BILANGAN                
3. Menjelaskan dan   Bilangan Siswa dapat 1 - - PG 2
1 menentukan urutan bulat Menentukan
pada bilangan selisih nilai dari
bulat (positif dan dua pecahan
negatif) dan desimal
  pecahan (biasa, Siswa dapat - 2 - PG 2
campuran, Mengubah
desimal, persen) pecahan desimal
menjadi pecahan
biasa dan
menyaderhanaka
nnya
    Siswa dapat 1 - - PG 2
Membandingkan
bilangan bulat
      Siswa dapat 1 - - PG 2
menentukan
hasil
penjumlahan dua
bilangan bulat
      Siswa dapat 1 - - PG 2
menghitung
pengurangan
beberapa bilangn
dengan sifat
operasi
        Siswa dapat - 2 - PG 2
menghitung
jumlah bilangan
dari soal cerita
kedalam model
matematika
        Siswa dapat - 2 - Esai 6
menghitung hasil
operasi
14
pembagian
bilangan bulat
dengan
menggunakan
sifat operasi
      Siswa dapat - - 3 PG 2
menerapkan
konsep KPK
bilangan bulat
dalam kehidupan
sehari-hari
        Siswa dapat 1 - - PG 2
menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
konsep KPK dan
FPB

15
PETA KONSEP BAHAN MATERI
ESENSIAL

16
BAHAN MATERI ESENSIAL

A. KONSEP DASAR
A. Pengertian Bilangan
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan
pengukuran. Menurut Aristoteles bilangan adalah suatu kumpulan yang diukur dengan
satuan. Menurut Thomas bilangan terdiri dari satuan-satuan . Menurut pandangan
matematika bilangan adalah suatu ataksi yang konsepsi/buah pikiran manusia itu sendiri.
Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai
angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahuntahun
lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif, bilangan rasional,
bilangan irasional, dan bilangan kompleks. Bilangan adalah suatu ide yang bersifat
abstrak yang akan memberikan keterangan mengenai banyaknya suatu kumpulan benda.
Lambang bilangan biasa dinotasikan dalam bentuk tulisan sebagai angka. Prosedur-
prosedur tertentu yang mengambil bilangan sebagai masukan dan menghasil bilangan
lainnya sebagai keluran, disebut sebagai operasi numeris. Operasi uner mengambil satu
masukan bilangan dan menghasilkan satu keluaran bilangan. Operasi yang lebih
umumnya ditemukan adalah operasi biner, yang mengambil dua bilangan sebagai
masukan dan menghasilkan satu bilangan sebagai keluaran. Contoh operasi biner adalah
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan, dan perakaran. Bidang
matematika yang mengkaji operasi numeris disebut sebagai aritmetika.

B. Jenis-Jenis Bilangan

1. Bilangan Asli
Dalam matematika, terdapat dua kesepakatan mengenai himpunan bilangan asli. Yang
pertama definisi menurut matematikawan tradisional, yaitu himpunan bilangan bulat positif
yang bukan nol {1, 2, 3, 4, ...}. Sedangkan yang kedua definisi oleh logikawan dan
ilmuwan komputer, adalah himpunan nol dan bilangan bulat positif {0, 1, 2, 3, ...}. Bilangan
17
asli merupakan salah satu konsep matematika yg paling sederhana dan termasuk konsep
pertama yang bisa dipelajari dan dimengerti oleh manusia, bahkan beberapa penelitian
menunjukkan beberapa jenis kera juga bisa menangkapnya. Wajar apabila bilangan asli
adalah jenis pertama dari bilangan yang digunakan untuk membilang, menghitung, dsb.
Sifat yang lebih dalam tentang bilangan asli, termasuk kaitannya dengan bilangan prima,
dipelajari dalam teori bilangan. Untuk matematika lanjut, bilangan asli dapat dipakai untuk
mengurutkan dan mendefinisikan sifat hitungan suatu himpunan. Setiap bilangan,
misalnya bilangan 1, adalah konsep abstrak yg tak bisa tertangkap oleh indera manusia,
tetapi bersifat universal. Salah satu cara memperkenalkan konsep himpunan
semua bilangan asli sebagai sebuah struktur abstrak adalah melalui aksioma Peano
(sebagai ilustrasi, lihat aritmetika Peano). Konsep bilangan-bilangan yg lebih umum dan
lebih luas memerlukan pembahasan lebih jauh, bahkan kadang-kadang memerlukan
kedalaman logika untuk bisa memahami dan mendefinisikannya. Misalnya dalam teori
matematika, himpunan semua bilangan rasional bisa dibangun secara bertahap, diawali
dari himpunan bilangan-bilangan asli. Asli/Sail adalah himpunan bilangan bulat positif
yang bukan nol. Nama lain dari bilangan ini adalah bilangan hitung atau bilangan yang
bernilai positif (integer positif). Contoh: 1,2,3,4,5,6,7,8,….

2. Bilangan Prima
Dalam matematika, bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1, yang
faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. 2 dan 3 adalah bilangan prima. 4
bukan bilangan prima karena 4 bisa dibagi 2. Sepuluh bilangan prima yang pertama
adalah 2, 3, 5, 7 11, 13, 17, 19, 23 dan 29. Jika suatu bilangan yang lebih besar dari satu
bukan bilangan prima, maka bilangan itu disebut bilangan komposit. Cara paling
sederhana untuk menentukan bilangan prima yang lebih kecil dari bilangan tertentu adalah
dengan menggunakan saringan Eratosthenes Secara matematis, tidak ada "bilangan
prima yang terbesar", karena jumlah bilangan prima adalah tak terhingga.[1] Bilangan
prima terbesar yang diketahui per 2013 adalah 257,885,161 − 1.[2] Bilangan ini
mempunyai 17,425,170 digit dan merupakan bilangan prima Mersenne yang ke-48.
M57885161 (demikian notasi penulisan bilangan prima Mersenne ke-48) ditemukan oleh
Curtis Cooper pada 25 Januari 2013 yang merupakan profesor-profesor dari University of
Central Missouri bekerja sama dengan puluhan ribu anggota lainnya dari proyek GIMPS.
Jadi bilangan prima adalah bilangan-bilangan sail/asli yang hanya bisa dibagi dirinya
sendiri dan satu, atau bilangan yang memiliki 2 faktor, dan angka satu bukan bilangan
prima. Contoh: 2,3,5,7,11,13,17,….

3. Bilangan Cacah
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...}.
Dengan kata lain himpunan bilangan asli ditambah 0. Jadi, bilangan cacah harus bertanda
positif. Bilangan cacah juga merupakan bilangan bulat positif digabung dengan nol.
Contoh: 0,1,2,3,4,5,6,7,….

4. Bilangan Bulat

Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif.

5. Bilangan Rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai p/q dimana p,q ϵ bulat
dan q ≠ 0 atau dapat dinyatakan sebagai suatu bilangan desimal secara berulang ulang.
Bilangan rasional juga merupakan bilangan yang dapat dinyatakan sebagai a/b dimana a,
b bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0. dimana batasan dari bilangan rasional adalah
mulai dari selanga (-∞, ∞). Bilangan bisa dikatakan dapat dibagi menjadi 2 sekup besar
18
yaitu bilangan rasional dan bilangan irasional. Bila kita mengatakan bilangan rasional
berarti di dalamnya sudah mencakup bilangan-bilangan lain seperti: bilangan bulat,
bilangan asli, bilangan cacah, bilangan prima dan bilangan-bilangan lain yang menjadi
subset dari bilangan rasional. Contoh dari bilangan rasional: Jika a/b = c/d maka, ad = bc.
Bilangan rasional juga merupakan bilangan-bilangan yang merupakan rasio (pembagian)
dari dua angka (integer) atau dapat dinyatakan dengan a/b, dimana a merupakan
himpunan bilangan bulat dan b merupakan himpunan bilangan bulat tetapi tidak sama
dengan nol. Contoh : {½, ⅓, ⅔, ⅛, ⅜, ⅝, ⅞, ...}
Bilangan pecahan/ pecahan-pecahan termasuk sekumpulan bilangan rasional. Pecahan
desimal adalah pecahan-pecahan dengan bilangan penyebut 10, 100, dst. { 1/10, 1/100,
1/1000 }, semua bilangan ini dapat ditemukan dalam garis-garis bilangan. Sebuah
bilangan asli dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan rasional. Sebagai contoh bilangan
asli 2 dapat dinyatakan sebagai 12/6 atau 30/15 dan sebagainya. Bilangan Rasional
diberi lambang Q (berasal dari bahasa Inggris “quotient”).
Contoh: -2,2/7,5,2/11,….

6. Bilangan Irrasional
Dalam matematika, bilangan irasional adalah bilangan riil yang tidak bisa dibagi (hasil
baginya tidak pernah berhenti). Dalam hal ini, bilangan irasional tidak bisa dinyatakan
sebagai a/b, dengan a dan b sebagai bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol. Jadi
bilangan irasional bukan merupakan bilangan rasional.
Contoh yang paling populer dari bilangan irasional ini adalah bilangan π, , dan bilangan e.
Bilangan π sebetulnya tidak tepat, yaitu kurang lebih 3.14, tetapi = 3,1415926535.... atau
= 3,14159 26535 89793 23846 26433 83279 50288 41971 69399 37510...
Untuk bilangan : = 1,4142135623730950488016887242096.... atau = 1,41421 35623
73095 04880 16887 24209 69807 85696 71875 37694 80731 76679 73798.. dan untuk
bilangan e: = 2,7182818....

19
B. PRINSIP

2. Sifat-sifat pengurangan pada bilangan


1. Sifat-sifat penjumlahan pada bulat:
bilangan bulat: 1. Jika a dan b bilangan bulat maka berlaku
a. Sifat tertutup a – b = a + (–b).
Untuk setiap bilangan bulat a dan 2. Operasi pengurangan pada bilangan
b, berlaku a + b = c dengan c juga bulat berlaku sifat tertutup.
bilangan bulat. 3. Untuk setiap p, q, dan r bilangan bulat
b. Sifat komutatif berlaku sifat
Untuk setiap bilangan bulat a dan
b, selalu berlaku a + b = b + a.
c. Sifat asosiatif
Untuk setiap bilangan bulat a, b, 3. Sifat-sifat perkalian pada bilangan bulat:
dan c selalu berlaku (a + b) + c = a a. tertutup terhadap operasi perkalian;
+ (b + c). b. komutatif: p x q = q x p;
d. Mempunyai unsur identitas c. asosiatif: (p x q) x r = p x (q x r);
Untuk sebarang bilangan bulat a, d. distributif perkalian terhadap penjumlahan: p
selalu berlaku a + 0 = 0 + a. x (q + r) = (p x q) + (p x r);
Bilangan nol (0) merupakan e. distributif perkalian terhadap pengurangan:
unsur identitas pada penjumlahan. p x(q – r) = (p x q) – (p x r).
e. Mempunyai invers f. Unsur identitas pada perkalian adalah 1
Untuk setiap bilangan bulat a, sehingga untuk setiap bilangan bulat p berlaku
selalu berlaku a + (–a) = (–a) + a = p x 1 = 1 x p = p.
0. Invers dari a adalah – a, g. Pembagian merupakan operasi kebalikan
sedangkan invers dari –a adalah a. dari perkalian.
h. Pada operasi pembagian bilangan bulat
tidak bersifat tertutup.

CATATAN !
Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat tidak terdapat tanda
kurung pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung berikut.

KABATAKU (Kali,Bagi,Tambah,Kurang)
a. Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–) sama kuat, artinya operasi yang terletak
di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
b. Operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) sama kuat, artinya operasi yang terletak di
sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
c. Operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) lebih kuat daripada operasi penjumlahan (+)
dan pengurangan (–), artinya operasi perkalian (x) dan pembagian (:) dikerjakan terlebih
dahulu daripada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–). Jadi bilangan bulat
adalah bilangan yang terdiri dari seluruh bilangan baik negatif, nol dan positif. Contoh: -3,-
2,-1,0,1,2,3,….

20
B. PROSEDUR

1. Menyelesaian penjumlahan dan pengurangan menggunakan sifat


komutatif
a + b = b + a atau a x b = b x a
Soal : 15 + 5 = 5 + 15 atau 15 x 5 = 5 x 15
20 = 20 75 = 75

2. Menyelesaian penjumlahan dan pengurangan menggunakan sifat


assosiatif
(a + b) + c= a + (b + c) atau (a x b) x c = a x (b x c)
Soal : (3 + 2) + 4 = 3 + (2 + 4) atau (3 x 2) x 4 = 3 x (2 x 4)
5+4 = 3 + 6 atau 6 x 4 = 3 x 8
9 = 9 atau 24 = 24

3. Menyelesaikan perkalian dengan sifat distributif terhadap penjumlahan


dan pengurangan
a x (b + c) = (a x b) + (a x c) atau a x (b - c) = (a x b) - (a x c)
Soal : 2 x (5 + 4) = (2 x 5) + (2 x 4) atau 4 x (7 - 3) = (4 x 7) - (4 x 3)
= 10 + 8 = 28 - 12
= 18 = 16

Tambahan Contoh :
Menyelesaikan soal operasi hitung campuran :
Contoh soal :
1. Hasil dari 24 – 30 : (-3) + 8 adalah ...
Untuk menyelesaikannya maka yang kita lakukan adalah
24 – 30 : (-3) + 8
= 24 – (30 : (-3)) + 8  ingat KABATAKU
= 24 - ( -10 ) + 8
= 24 + 10 + 8
= 42

21
C. FAKTA

SOAL 1 (PENJUMLAHAN BILANGAN) :


Mia mempunya 3 boneka di rumahnya. Saat ulang tahun, Mia mendapatkan hadiah dari
teman-temannya 4 boneka lagi. Berapakah boneka yang dimiliki Mia sekarang?

PENYELESAIAN :
Secara matematis soal tersebut dapat dinyatakan dengan 3 + 4 = ... Kita bisa
menggunakan garis bilangan di bawah ini untuk memaknai penjumlahan 3 ditambah 4.

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

Gambar Penjumlahan 3 + 4

Karena Mia memiliki 3 boneka, maka dari titik asal (0) bergerak 3 satuan ke kanan.
Kemudian, karena mendapatkan 4 boneka lagi, berarti terus bergerak ke kanan 4
satuan. Sehingga hasil akhirnya adalah 7.

SOAL 2 (PERKALIAN BILANGAN) :


Ketika memasuki musim dingin, suhu di negara Eropa sering kali turun drastis. Setiap
1 jam suhu turun sebesar 2°C. Jika pada pukul 18.00 suhu di sana adalah 10°C,
tentukan suhunya ketika pukul 24.00 waktu setempat.

PENYELESAIAN :
Dari pukul 18.00 hingga pukul 24.00 berarti sudah berlangsung 6 jam. Karena setiap
1 jam suhunya turun 2°C, maka turunnya suhu selama 6 jam tersebut dapat disajikan
dalam bentuk perkalian 6 × (−2) = (−2) + (−2) + (−2) + (−2) + (−2) + (−2) = −12

22
EVALUASI MATERI ESENSIAL

POST TEST

Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 40 Menit
Tahun Ajaran : 2018/2019

Petunjuk:

1) Mulailah dengan membaca Basmallah.


2) Tulislah nama dan kelas pada lembaran jawaban.
3) Kerjakan telebih dahulu soal yang menurut anda
paling mudah.
4) Jawablah soal dengan benar dan tidak boleh

Jawablah soal-soal berikut:


1. Bentuk pecahan yang paling sederhana dari 0,0075
2,7,3,5
2. Pecahan 3 8 4 6 . Jika diurutkan dari yang terkecil ke besar adalah ….

3. Suhu udara di puncak gunung -2C , karena hari hujan suhunya turun lagi 3C, suhu udara
di puncak gunung tersebut sekarang adalah....
4. Hasil dari - 16 + 23 + ( - 34 ) adalah....
5. Dalam suatu permainan bila menang di beri nilai 4 tetapi bila kalah diberi nilai -2 dan bila
seri diberi nilai -1, suatu regu telah bermain sebanyak 48 kali, 25 kali menang dan 7 kali
seri, nilai yang diperoleh regu itu adalah ….
6. Dua orang siswa, Budi dan Iwan masing-masing berenang setiap 4 hari dan 6 hari sekali,
Jika mereka berenang pertama bersama-sama pada hari selasa, berikutnya berenang
bersama-sama pada hari….
7. 12 buku dan 18 pensil akan diberikan kepada beberapa siswa dengan setiap siswa
memperoleh bagian yang sama untuk setiap jenisnya. Paling banyak siswa yang dapat
memperoleh buku dan pensil adalah....
3
7
8. Pecahan yang senilai dengan adalah ….

23
JAWABAN EVALUASI MATERI ESENSIAL

ALTERNATIF JAWABAN SOAL POST-TEST KEMAMPUAN KOMUNIKASI

No Jawaban Skor Indikator Kemampuan


Komunikasi
1 Dari perintah soal kita ketahui bahwa kita 10 - Kemampuan menulis
harus merubah bilangan decimal menjadi (written Text), meliputi
bilangan pecahan yaitu 0,0075 kemampuan memberikan
penjelasan dan alasan
Sehingga dapat di jawab :
0,0075 = 75 / 10.000 secara matematika
Lalu kita sederhanakan dengan membagi dengan bahasa
pembilang dan penyebut dengan 25 dan matematika yang benar
dapat hasil dan mudah dipahami
0,0075 = 75/10.000  dibagi 25
= 3/400

2 10 - Kemampuan
Untuk mengurutkan pecahan mengekspresikan
2,7,3,5
3 8 4 6 , kita bisa merubah tiap matematika
pecahan tersebut menjadi bilangan (mathematical
decimal untuk memudahkan kita expression), meliputi
mengurutkannya . kemampuan membuat
permodelan matematika.
2/3 = 0,67
7/8 = 0,88 10 - Kemampuan menulis
(written Text), meliputi
3/4 = 0,75 kemampuan memberikan
5/6 = 0,83 penjelasan dan alasan
secara matematika
Sehingga kita dapatkan , urutannya dengan bahasa
dari yang terkecil ke yang terbesar
matematika yang benar
adalah 0,67 , 0,75 , 0,83 , 0,88
dan mudah dipahami
Atau 2/3 , 3/4 , 5/6 , 7/8

Skor Max 20
3 10 Kemampuan mengekspresikan
Diketahui : Suhu awal -2 ‘C matematika (mathematical
Turun sebanyak 3 ‘C expression), meliputi
kemampuan membuat
24
permodelan matematika.
Ditanya : Berapa suhu sekarang ?
Jawab : karena suhu turun berarti Siswa mampu memberi penjelasan
suhu di puncak berkurang lagi , dengan bahasa matematika yang
sehingga didapatkan suhu sekarang benar dan mudah di pahami.
-2-3 = -5’C

4 10
Hasil dari - 16 + 23 + ( - 34 ) - Kemampuan menulis
adalah : (written Text), meliputi
Kita ingat KABATAKU dimana kemampuan memberikan
yang kita selesaikan terlebih penjelasan dan alasan
dahulu itu secara matematika
-16 + 23 + (-34) = -16 + (23-34) dengan bahasa
matematika yang benar
= -16 + (-11) dan mudah dipahami
= -16 – 11
Siswa mampu memberi penjelasan
= -27 dengan bahasa matematika yang
benar dan mudah di pahami.

5 10 - Kemampuan
mengekspresikan
Untuk menyelesaikan permasalahan
di atas maka kita buat terlebih dahulu matematika
yang diketahui. (mathematical
expression), meliputi
Diketahaui : kemampuan membuat
bila menang di beri nilai 4 permodelan matematika.

bila kalah diberi nilai -2 - Kemampuan menulis


10 (written Text), meliputi
bila seri diberi nilai -1,
kemampuan memberikan
suatu regu telah bermain sebanyak 48 penjelasan dan alasan
kali , 25 kali menang ,7 kali seri secara matematika
Ditanya : nilai yang diperoleh regu itu dengan bahasa
adalah ? matematika yang benar
dan mudah dipahami
Jawab :
Untuk Langkah 1 kalikan nilai
dengan jumlah kemenangan , seri ,
atau kalah Siswa mampu membuatkan
model matematika dan
Jumlah ikut bermain : 48 kali
Menang : 25 kali Siswa mampu memberi penjelasan
dengan bahasa matematika yang
Seri : 7 kali benar dan mudah di pahami.
25
Kalah ; 48 – (25+7) = 48 – 32
Kalah = 16
Jumlah : menang  25 x 4 = 100
Seri  -1 x 7 = -7
Kalah  -2 x 16 = -32
Sehingga , nilai yang diperoleh regu
tersebut adalah 100 – 7 – 32 = 61
Jadi nilai regu tersebut adalah 61.

Skor Max 20
6 10 - Kemampuan menulis
Kita bisa menyelesaikan soal tersebut (written Text), meliputi
dengan meningat KPK.
kemampuan memberikan
Budi berenang setaip 4 hari penjelasan dan alasan
secara matematika
Iwan berenang setiap 6 hari
dengan bahasa
matematika yang benar
dan mudah dipahami
KPK dari 4 adalah 2 x 2
KPK dari 6 adalah 2 x 3 Siswa mampu memberi penjelasan
dengan bahasa matematika yang
Sehingga didapatkan kpk 2 x2 x 3 =
benar dan mudah di pahami.
12
Jadi mereka akan berjumpa 12 hari
kemudian yaitu hari Minggu.
7 10 - Kemampuan menulis
Kita bisa menyelesaikan soal ini (written Text), meliputi
dengan FPB
kemampuan memberikan
Yaitu FPB dari 12 dan 18 adalah 2 x penjelasan dan alasan
2=4 secara matematika
Jadi setiap siswa akan mendapatkan 4 dengan bahasa
buah buku dan pensil untuk masing matematika yang benar
masingnya. dan mudah dipahami
Siswa mampu memberi
penjelasan dengan bahasa
matematika yang benar dan
mudah di pahami.

8 10
3 - Kemampuan menulis
Pecahan yang senilai dengan 7
(written Text), meliputi
26
kemampuan memberikan
adalah penjelasan dan alasan
Untuk mengetahui pecahan senilai secara matematika
maka kita bisa mengalikan dengan bahasa
dengan pecahan yang pembilang matematika yang benar
dan penyebutnya sama dan mudah dipahami

Siswa mampu memberi penjelasan


3/7 x 2/2 = 6/14 dengan bahasa matematika yang
benar dan mudah di pahami.
3/7 x 3/3 = 9/21
3/7 x 4/4 = 12/28

SKOR KESELURUHAN 100

D
A
FT
A
R
K
EP
U
ST
A
K 27
A
A
Nuralam.N, Yani Muhammad,( 2019). Tipikal Gender dalam Mengkomunikasikan
Penyelesaian Masalah Matematika Sekolah Menengah Pertama,Vol. 7, No. 2
[online]: (https://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/prismasains/article/view/1964)

Darkasyi, Muhammad, Rahmah Johar, dan Anizar Ahmad. (2014). Jurnal Diktatik
Matematika: Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Motivasi Belajar Siswa
Dengan Pembelajaran Pendekatan Quantum Learning Pada Siswa SMP Negeri 5
Lhokseumawe, Vol.1, No.1,
[online] : (http://www.rp2u.unsyiah.ac.id/inde x.php/welcome/prosesDownload/25 26/4,)

Aisyah, Amrina Rosyada. (2017). ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS


DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN
LOGARITMA SISWA KELAS X SMA ISLAM AL-FALAH JAMBI, Vol 2 No 1
[online] :
(http://www.ejournal.unitaspalembang.ac.id/index.php/nabla/article/download/14/14)

Hodiyanto,(2017), KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN


MATEMATIKA, Vol.7 No.1
[online] : http://journal.uad.ac.id/index.php/AdMathEdu/article/view/7397

Makalah kemampuan komunakasi matematika


[online]:
(https://www.researchgate.net/publication/321835644_KEMAMPUAN_KOMUNIKASI_MAT
EMATIKA_COMMUNICATION_MATHEMATICS_ABILITY?enrichId=rgreq-
81fbdf05f4b5615a660f7a165f26b5f4-
XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzMyMTgzNTY0NDtBUzo1NzE4NzY3MzcyNzM4NT
dAMTUxMzM1NzQ0NzIxNw%3D%3D&el=1_x_2&_esc=publicationCoverPdf)

Yeni Yuniarti,(2014).PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS


DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR, Vol. 6 No. 2,
[online] : (https://ejournal.upi.edu/index.php/eduhumaniora/article/view/4575)

Nurhasanaha Rizki Ahid, Waluyab S. B., Kharisudinb Iqbal,(2019),Kemampuan


Komunikasi Matematis dalam Menyelesaikan Masalah Soal Cerita
[online] : (https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/view/369 )

Yuliani Anik,(2015),MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PADA


MAHASISWA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
(CTL), Vol 4, No.1
[online] : (https://dosen.ikipsiliwangi.ac.id/jurnal/anik-yuliani/meningkatkan-kemampuan-
komunikasi-matematik-pada-mahasiswa-melalui-pendekatan-contextual-teaching-and-
learning-ctl/)

28
Ajeng Dian Pertiwi,(2015), ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
MELALUI PEMBELAJARAN MODEL 4K BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN
PESERTA DIDIK KELAS VII,skripsi
[online] : (https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/view/4550)

Buku siswa matematika SMP kelas 7 Kurikulum 2013


Buku guru matematika SMP kelas 7 kurikulum 2013

29
BIODATA PENULIS

Nama : Ameli Anggun Hanafi

Tempat/Tanggal Lahir : Piladang/ 03 Juni 2000

NIM : 180205107

Prodi : Pendidikan Matematika

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Universitas : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Motto : Jika Bisa Menjadi Pemenang Kenapa Harus Mau Untuk


diKalahkan dan Menerima Ke Serian ? Kenapa Takut
diKalahkan Jika Memang Kitalah Pemenangnya!

Kesan Menulis : Selama menulis tugas ini Alhamdulillah saya merasa banyak
kemudahan untuk saya menyelesaikan tugas ini , karena saat ini saya sedang memiliki adik
kecil dirumah , dimana di samping saya mengerjakan tugas ini saya juga mengasuh adik saya ,
dikarenakan orang tua saya bekerja . Jadi, disaat saya menulis tugas ini saya membagi tugas
saya sambil mengasuh adik kecil saya yang masih berumur 10 bulan . Alhamdulillah adik kecil
saya jarang rewel ketika saya mengikuti perkuliahan ini serta mengerjakan tugas ini. Kadang-
kadang adik kecil saya rewel namun Ketika saya katakana saya sedang mengikuti perkuliahan
adik saya langsung tenang seperti mengerti kalua saya sibuk . Saya sedikit kesusahan mencari
bahan untuk menyelesaikan penulisan ini , karena di kampung saya untuk mengunjungi
perpustakaan daerah cukup jauh dari lokasi rumah saya , jadi seluruh bahan yang saya gunakan
untuk menyelesaikan tugas ini bersumber dari artikel-artikel diinternet.

Harapan Penulis Kedepannya : Harapan saya kedepannya saya semakin bergiat untuk membaca
banyak artikel yang nantinya akan memudahkan saya untuk mendapatkan informasi ika
menyelesaikan tugas-tugas seperti tugas KSPM ini. Serta harapan saya kedepannya hasil
tulisan saya ini berguna untuk banyak orang. Saya juga berharap nanti bapak dosen bisa
mengarahkan saya untuk menulis karya lebih baik lagi , sehingga hasil tulisan lebih baik lagi.

30

Anda mungkin juga menyukai