Anda di halaman 1dari 6

Nama : Wahyuni Fadliah Thahar

NIM : C13114008

1. Metode Feldenkrais
Pada tahun 1950-an metode Feldenkrais pertama kali diajarkan oleh oleh
Moshe Feldenkrais. Metode Feldenkrais lebih menekankan pada self-
awareness melalui suatu proses pembelajaran dengan memberikan
stimulasi pada penginderaan (sensing), gerakan (moving), perasaan
(feeling), dan pikiran (thinking). Metode ini merupakan sebuah integrati e
approa!h untuk memberikan pembelajaran dan meningkatkan akti itas
"ungsional pada indi idu. Metode Feldenkrais terdiri atas dua bagian #aitu
$%M (Awarness Through Movement) dan F& (Functional Integration).
a. 'e"inisi $%M (Awarness Through Movement) dan F& (Functional
Integration).
$%M (Awarness Through Movement) merupakan gerakan dilakukan

se!ara perlahan dan lembut pada seluruh anggota gerak berdasarkan

pola tumbuh kembang #ang dimulai dari posisi lying.


F& (Functional Integration) bertujuan untuk memberikan pemahaman

bagaimana bergerak dengan e"isien dan untuk meningkatkan body

awareness. 'engan adan#a pemahaman bergerak dengan e"isien dan

peningkatan body awareness dapat mempengaruhi postural stabilit#,

semakain baik pemahaman gerak dan bod# a areness seseorang

semakin baik postural stabilit# n#a, #ang ditunjukan dengan semakin

simetrisn#a tumpuan kedua kaki.


b. erakan pada S ine dan
*+tremitas pine
1) Persiapan Pelatihan Metode Feldenkrais

Pasien diminta untuk terlentang dengan rileks dan berna"as


dengan teratur. Pasien diminta untuk bergerak dengan
tempo #ang lambat untuk dapat merasakan gerakan dari
tiap sendi, otot, dan tulang pada bagian perbagian. Pasien
diminta untuk berna"as dengan normal selama proses
pelatihan berlangsung. Pasien diminta merasakan dan
mengingat bagian tubuhn#a #ang men#entuh matras.
) erakan Protraksi dan etraksi !apula
pasien miring ke salah satu sisi, tangan menumpu seperti pada

gambar kemudian bergerak protraksi dan retraksi maksimal


dari s!apula.
/) erakan otasi pper %runk

pasien miring ke salah satu sisi, tangan menumpu seperti


pada gambar kemudian bergerak menelusuri tangan #ang
diba ah kedepan lalu ke belakang
) erakan !otasi "elvic

Pasien posisi duduk dengan kedua tangan ke belakang dan


kedua lutut ditekuk (hook craine osition).
timulasi auditori mem"asilitasi motorik. 'isini erbal stimulasi
harus memakai nada #ang lembut pada usaha rela+asi dan relie"
pain, namun untuk tujuan meningkatkan kegiatan dan kekuatan
otot komando;aba-aba harus tegas, singkat, jelas, sering diulang
sehingga konsentrasi pasien bisa penuh terhadap terapi.
g. (on!ra)&i yang * rulang
7ontraksi statik dan dinamik terlibat se!ara bergantian. trength
(kekuatan) otot diperbaiki, khususn#a pada area genggaman
tahanan, M, dan enduran!e (da#a tahan).
h. Iradia&i
'ide"inisikan sebagai pen#ebaran respon terhadap rangsangan. respon ini

dapat dilihat sebagai peningkatas "asilitasi (kontraksi) atau inhibisi

(relaksasi) pada otot dan pola gerakan #ang sinergis ( herrington 19 <).

Anda mungkin juga menyukai