Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan saya tentang impor sementara. Dimana dalam tulisan
sebelumnya telah dibahas sekilas mengenai pengertian, barang-barang yang mendapatkan
fasilitas impor sementara, syarat mendapatkan fasilitas impor sementara, sekilas tentang
jaminan impor sementara dan sebagainya.
Kali ini akan dibahas tentang bagaimana cara menghitung besarnya jaminan yang
diserahkan kepada Bea Cukai berkaitan dengan izin yang telah diberikan oleh Bea Cukai
atas barang impor sementara tersebut.
Untuk lebih jelasnya, akan saya berikan contoh mengenai perhitungan jaminan impor
sementara tersebut.
PT Dhea Fadhila mengajukan izin Impor Sementara barang berupa 2 unit Generating sets
dengan keluaran 50kva pemberitahuan CIF USD 50, berdasarkan surat izin Impor
Sementara penetapan pejabat Bea dan Cukai Nilai Pabean untuk barang tersebut sebesar
CIF USD 100 dan Klasifikasi barang masuk dalam Pos Tarif 8502.11.00.00 dengan
pembebanan BM 10%, PPN 10%, PPh Ps.22 2.5% (API). NDPBM 1 USD= Rp. 10.000.
Perhitungan
Jumlah BM dan PDRI yang seharusnya dibayar = Rp. 100.000,00 + Rp. 110.000,00 + Rp.
27.500,00 = Rp. 237.500,00.
=> Menyerahkan jaminan sebesar bea masuk dan PDRI yang seharusnya dibayar, sebesar
Rp. 237.500,00.
Misal pada bulan ke-2 diberikan fasilitas dari Pembebasan Bea Masuk menjadi Keringanan
Bea Masuk selama 10 bulan, maka:
=> Membayar BM dan PPN sebesar
BM = 8 x 2% x Rp. 100.000,00 = Rp.16.000,00
PPN= Rp. 110.000,00
Misal pada bulan ke-2 diberikan fasilitas dari Keringanan Bea Masuk menjadi Pembebasan
Bea Masuk selama 10 bulan, maka:
=> Bea Masuk dan PPN yang sudah dibayar tidak dapat dikembalikan.
=> Jaminan yang sudah diserahkan disesuaikan kembali, seperti nomor dan tanggal
keputusan, serta jumlah jaminan sebesar BM dikurangi BM yang sudah dibayar
Rp.80.000,00 dan PPH Ps. 22 Rp. 27.500,00.
=> yang mendapatkan Pembebasan Bea Masuk, maka jaminan dicairkan ditambah dengan
sanksi administrasi sebesar 100% dari Bea Masuk yang seharusnya dibayar, menjadi Rp.
237.500,00. + Rp. 100.000,00 = Rp. 337.500,00.
=> yang mendapatkan Keringanan Bea Masuk, maka jaminan dicarikan ditambah dengan
sanksi administrasi sebesar 100% dari Bea Masuk yang seharusnya dibayar. Untuk fasilitas
keringanan tanpa perpanjangan sebesar = Rp.80.000,00 +Rp. 27.500,00 + Rp. 100.000,00
= Rp. 207.500,00. Sedangkan untuk fasilitas keringanan dengan perpanjangan sebesar =
Rp. 60.000,00 + Rp. 27.500,00 + Rp. 100.000,00 = Rp. 187.500,00.
Catatan Tambahan
Untuk perhitungan besarnya jaminan, maka untuk penggunaan Nilai Dasar Perhitungan Bea
Masuk (NDPBM/ Kurs) menggunakan ketentuan nomor P-08/BC/2009 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor : P-42/BC/2008 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai pada pasal 10 dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Untuk barang impor sementara yang mendapatkan Keringanan Bea Masuk, maka NDPBM
yang dipakai untuk menentukan besarnya jaminan adalah pada saat importir membayar bea
masuk dan PPN barang impor tersebut.
Untuk barang impor sementara yang mendapatkan Pembebasan Bea Masuk, maka NDPBM
yang dipakai untuk menentukan besarnya jaminan adalah pada saat importir menyerahkan
jaminan sebesar bea masuk dan PDRI.
Habis