Anda di halaman 1dari 62

Pertemuan 9

INCOTERM (2)
Jl. Sariasih No 54 Bandung 40151
Telp. 022 2019218,
022 95166572
Fax. 022 2019218

IRAYANTI ADRIANT, S.SI, MT


Seri 6 : Delivered At Place (DAP)
• DAP adalah  singkatan dari DELIVERED AT PLACES.  DAP adalah istilah baru yang muncul dalam
INCOTERM 2010
• DAP didefinisikan :  syarat penyerahan barang dimana penjual (seller)  menyerahkan barang ke
pembeli pada sarana pengangkut yang telah telah tiba ditempat   tujuan yang disebutkan atas
pengaturan dari pembeli. Barang belum bongkar pada saat tiba ditempat tujuan yang
disebutkan. Penjual akan menanggung resiko dari sejak barang dibawa dari tempat penjual
hingga diantar ke tempat yang ditentukan oleh pembeli.
• Penjual telah  memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada saat
sarana pengangkut telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan oleh pembeli. Penjual
bertanggungjawab dalam mengurus izin ekspor barang, namun tidak memiliki kewajiban dalam
menyelesaikan perizinan impor barang, membayar bea masuk dan tidak bertanggungjawab
dalam melaksanakan pengeluaran barang impor (prosedur kepabeanan impor). Penjual hanya
mengurus pengangkutan menuju ke tempat yang disebutkan oleh pembeli saja.
Seri 6 : DAP
Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 (tiga) hal kritis yang perlu diketahui :
1.      Penjual wajib melakukan  penyerahan barang adalah  hingga ke tempat
tujuan yang disebutkan oleh pembeli. Penjual dan pembeli harus jelas
menyepakati dimana tempat tujuan yang disebutkan,  Contoh : Di  Pabrik PT. X di
MM 2100, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. 
2.      Penjual TIDAK  bertanggungjawab dalam membongkar barang dari sarana
pengangkut yang telah tiba di tempat tujuan . Pembeli wajib mempersiapkan
sarana dan alat bongkar barang 
3.      Resiko beralih dari penjual kepada pembeli pada saat sarana pengangkut
telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan. Barang tidak dalam keadaan bongkar
dari sarana pengangkut. 
Petunjuk Penulisan

Petunjuk penulisan untuk DAP adalah :


1.      Tulis DAP
2.       Tentukan tempat tujuan  yang disebutkan (  insert named place of
destination) , contoh :  Pabrik PT X  di MM 2100, Bekasi, Jawa Barat,
 Indonesia
3.      Tulis Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010) 
                   Penulisan  yang lengkap dan benar menjadi :
       DAP  (Pabrik PT.X di MM 2100, Bekasi,  Jawa Barat, Indonesia)
Incoterms 2010
Tabel Tanggung Jawab DAP
No. Jenis Pekerjaan/Kegiatan Tanggungjawab
Penjual Pembeli
1. Membuat kemasan barang (export packaging) YES NO
2. Membuat marking and labeling YES NO
3. Memuat barang di tempat penjual YES NO
4. Mengurus perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. Mengurus Kepabeanan Ekspor(export custom clearance) YES NO

6. Mengurus pengiriman barang  dari tempat penjual ke YES NO


pengangkut atau tempat lain ke pelabuhan muat (inland
freight)
7. Membayar biaya-biaya di pelabuhan (lift off&storage)-terminal YES NO
charges
8. Membayar biaya pemuatan barang ke kapal (loading on YES NO
vessel/THC)
9. Mengurus pengapalan (Ocean/Air Freight)-Main Carrier YES NO
Tabel Tanggung Jawab DAP
No Jenis Kegiatan Tangguang Jawab
Penjual Pembeli
10. Membayar jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarder fee) YES NO

11. Mengurus asuransi (Marine cargo Insurance) tidak ada kewajiban


12. Membayar biaya bongkar dipelabuhan tujuan (Unloading Charges) YES NO

13. Membayar biaya dipelabuhan tujuan (lift on&storages)- Destination YES NO


Terminal Charges
14. Mengurus kepabeanan impor (import custom clearance) NO YES

15. Membayar bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Mengurus pengeluaran barang dari pelabuhan ke tempat bongkar YES NO
(delivery to destinantion)
17. Membongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Tabel Pembagian Biaya DAP
No. Jenis Biaya Dibayar Oleh
Penjual Pembeli
1. Biaya Kemasan (export packaging cost) YES NO
2. marking and labeling YES NO
3. Biaya Buruh/Alat mekanis untuk memuat YES NO
4. Biaya  perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. EDI Fee & Custom Clearance Ekspor Fee YES NO
6. Biaya Trucking (inland freight)     YES   NO
7.  lift off&storage-terminal charges YES NO
8. Biaya THC    YES NO
9. Ocean/Air Freight)-Main Carrier (Freight Prepaid) YES NO
10. Freight Forwarder fee YES NO
11 Biaya Asuransi Barang (Marine Cargo) Tidak ada kewajiban
12. THC di Pelabuhan Tujuan YES NO
13. Lift on&storages- destination terminal Charges YES NO
14. EDI Fee dan import custom clearance fee NO YES
15. Bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Biaya Trucking barang dari pelabuhan ke tempat bongkar (delivery to YES NO
destination)
17. Biaya Bongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Peralihan Resiko (Transfer of Risk)

• Peralihan resiko dari penjual dan pembeli terjadi pada saat


 sarana pengangkut telah tiba ditempat tujuan (place of
destination)  yang disebutkan.
Kasus
PT. Sahabat Bisnis Indonesia (SBI) adalah importir  kedelai yang mempunyai pabrik
berlokasi di  MM 2100, Bekasi.  Dia sepakat membeli 10.000 ton  kedelai  dari
 eksportir USA, yaitu : Freeman&Son Pte dengan term : DAP ( MM2100, Bekasi,
Jawa Barat, Indonesia) Incoterms 2010 . Pengiriman kedelai menggunakan  1
Kapal . Barang telah tiba di pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 16 September
 2013.  Oleh Eksportir, barang dibongkar dan ditampung di gudang di Tanjung Priok
oleh karena importir belum membayar kedelai tersebut. Pada tanggal 17
September 2013, 1000 ton kedelai dijarah oleh  bandit Tanjung Priok.
a.       Dimana titik penyerahan barang antara pembeli (SBI) dengan penjual
(Freeman&Son, Pte) terjadi ?
b.      Siapa yang bertanggungjawab atas 1000 ton kedelai yang dijarah oleh Bandit
Tanjung Priok tersebut ?
c.       Siapa yang membayar biaya angkutan kedelai dari Tanjung Priok ke MM
2010, Bekasi ?
Jawab :
a.       Titik penyerahan barang antara pembeli (SBI) dengan penjual (Freeman &Son, Pte)  di
Pabrik SBI di MM 2100, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Eksporti Freeman wajib mengantarkan
barang tersebut hingga tiba ditempat tujuan yang telah disepakati, yaitu: Pabrik SBI di MM 2100,
Bekasi. 
b.      Kedelai masih disimpan di gudang di Tanjung Priok. Eksportir menanggung resiko hingga
seluruh kedelai tersebut telah tiba di Pabrik SBI di MM2100, Bekasi , masih di atas sarana
pengangkut. Oleh karena kejadian hilangnya 1000 ton adalah di gudang di Tanjung Priok, masih si
eksportirlah yang menanggung resiko atas hilangnya kedelai yang dijarah oleh Bandit Tanjung
Priok. 
c.      Biaya angkutan kedelai dari Tanjung Priok ke MM 2010, Bekasi adalah tanggungjawab dari
eksportir/penjual. Oleh karena itu, biaya angkutan kedelai tersebut wajib diurus dan dibayar oleh
si eksportir (Freeman&Son, Pte).
Tips-Tips
Tips buat Penjual
- Penjual harus mengetahui dengan jelas tempat tujuan penyerahan barang yang disepakati dengan
pembeli
- Penjual harus menunjuk dan mengurus kontrak pengangkutan hingga barang sampai ditempat tujuan
- Penjual harus memahami bahwa antara resiko  beralih  hingga ke tempat tujuan.
- Penjual harus tidak mengurus perijinan impor, menanggung bea masuk dan pengurusan prosedur
kepabeanan.
  
Tips buat Pembeli
- Pembeli  harus menentukan dengan jelas titik tempat tujuan penyerahan di mana   
- Pembeli harus memperhatikan pengurusan perizinan impor, pembayaran bea masuk
- Pembeli harus mengurus   prosedur kepabeanan impoir (custom clearance
Seri 7 : Delivered Duty Paid (DDP)
DDP adalah  singkatan dari DELIVERED DUTY PAID.  
• DDP didefinisikan :  syarat penyerahan barang dimana penjual (seller)  menyerahkan barang ke
pembeli pada sarana pengangkut yang telah telah tiba ditempat   tujuan yang disebutkan atas
pengaturan dari pembeli. Barang belum bongkar pada saat tiba ditempat tujuan yang disebutkan.
Penjual akan menanggung resiko dari sejak barang dibawa dari tempat penjual hingga diantar ke
tempat yang ditentukan oleh pembeli.  Istilah yang sering dikenal adalah istilah pengiriman door to
door.
• Penjual telah  memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada saat sarana
pengangkut telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan oleh pembeli. Penjual bertanggungjawab
dalam mengurus izin ekspor barang maupun izin impor,  membayar bea masuk , pajak dalam rangka
impor (PPN dan PPH) dan serta bertanggungjawab dalam melaksanakan pengeluaran barang impor
(prosedur kepabeanan impor). Penjual  mengurus pengangkutan menuju ke tempat yang disebutkan
oleh pembeli saja. DDP adalah tanggungjawab maksimal dari sisi penjual (seller). Penjual harus
mempertimbangkan segala resiko dari sejak barang dimuat hingga barang sampai ke tempat tujuan
yang ditunjuk oleh si pembeli.
Seri 7 : Delivered Duty Paid DDP
Berdasarkan definisi tersebut, ada 4 (empat) hal kritis yang perlu diketahui :
1.      Penjual wajib melakukan  penyerahan barang adalah  hingga ke tempat tujuan yang disebutkan
oleh pembeli. Penjual dan pembeli harus jelas menyepakati dimana tempat tujuan yang disebutkan,
 Contoh : Di  Pabrik PT. ABC di KBN Cakung, Jakarta, Indonesia.
 
2.      Penjual   tidak bertanggungjawab dalam membongkar barang dari sarana pengangkut yang telah
tiba di tempat tujuan . Pembeli wajib mempersiapkan sarana dan alat bongkar barang.
 
3.      Penjual wajib mengurus kepabeanan ekspor impor, membayar bea masuk hingga pengeluaran
barang impor hingga pengantaran barang tersebut ke tempat tujuan
 
4.      Resiko beralih dari penjual kepada pembeli pada saat sarana pengangkut telah tiba ditempat
tujuan yang disebutkan. Barang tidak dalam keadaan bongkar dari sarana pengangkut.
Petunjuk Penulisan

Petunjuk penulisan untuk DDP adalah :


1.      Tulis DDP
2.   Tentukan tempat tujuan  yang disebutkan (  insert named place of
destination) , contoh :  Pabrik PT ABC  di KBN Cakung , Jakarta,  Indonesia
3.      Tulis Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010)
 
                   Penulisan  yang lengkap dan benar menjadi :
       DDP  (Pabrik PT.ABC  di  KBN Cakung, Jakarta, Indonesia) Incoterms
2010
Tabel Tanggung Jawab DDP
No. Jenis Pekerjaan/Kegiatan Tanggungjawab
Penjual Pembeli
1. Membuat kemasan barang (export packaging) YES NO
2. Membuat marking and labeling YES NO
3. Memuat barang di tempat penjual YES NO
4. Mengurus perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. Mengurus Kepabeanan Ekspor(export custom clearance) YES NO

6. Mengurus pengiriman barang  dari tempat penjual ke YES NO


pengangkut atau tempat lain ke pelabuhan muat (inland
freight)
7. Membayar biaya-biaya di pelabuhan (lift off&storage)-terminal YES NO
charges
8. Membayar biaya pemuatan barang ke kapal (loading on YES NO
vessel/THC)
9. Mengurus pengapalan (Ocean/Air Freight)-Main Carrier YES NO
Tabel Tanggung Jawab DDP
10. Membayar jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarder fee) YES NO

11. Mengurus asuransi (Marine cargo Insurance) tidak ada kewajiban


12. Membayar biaya bongkar dipelabuhan tujuan (Unloading Charges) YES NO

13. Membayar biaya dipelabuhan tujuan (lift on&storages)- Destination YES NO


Terminal Charges
14. Mengurus kepabeanan impor (import custom clearance) YES YES

15. Membayar bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) YES YES
16. Mengurus pengeluaran barang dari pelabuhan ke tempat bongkar YES NO
(delivery to destinantion)
17. Membongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Tabel Pembagian Biaya DDP
No. Jenis Biaya Dibayar Oleh
Penjual Pembeli
1. Biaya Kemasan (export packaging cost) YES NO
2. marking and labeling YES NO
3. Biaya Buruh/Alat mekanis untuk memuat YES NO
4. Biaya  perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. EDI Fee & Custom Clearance Ekspor Fee YES NO
6. Biaya Trucking (inland freight)     YES   NO
7.  lift off&storage-terminal charges YES NO
8. Biaya THC    YES NO
9. Ocean/Air Freight)-Main Carrier (Freight Prepaid) YES NO
10. Freight Forwarder fee YES NO
11 Biaya Asuransi Barang (Marine Cargo) Tidak ada kewajiban
12. THC di Pelabuhan Tujuan YES NO
13. Lift on&storages- destination terminal Charges YES NO
14. EDI Fee dan import custom clearance fee YES YES
15. Bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) YES YES
16. Biaya Trucking barang dari pelabuhan ke tempat bongkar (delivery to destination) YES NO

17. Biaya Bongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES


Peralihan Resiko (Transfer of Risk)

Peralihan resiko dari penjual dan pembeli terjadi pada saat


 sarana pengangkut telah tiba ditempat tujuan (place of
destination)  yang disebutkan.
Kasus
PT. Jonathan Sumtera Indonesia (JSI) adalah importir gula yang mempunyai pabrik gula
 berlokasi di  KBN Cakung, Jakarta.  Dia sepakat membeli 5000 ton  gula  dari  eksportir
China, yaitu : Yen Lie  Trading dengan term : DDP ( KBN Cakung, Jakarta, Indonesia)
Incoterms 2010 . Pengiriman gula dikirim dengan  menggunakan  1 kapal break bulk .
Barang telah tiba di pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 31 Oktober  2013.   Pada
tanggal 31 Oktober terjadi demo buruh di Tanjung Priok, Kapal baru separuh dibongkar
di pelabuhan Tanjung Priok, separuh lagi dalam perjalanan ke KBN Cakung. 100 Ton
Gula terjebak dalam demo yang berlangsung rusuh hingga gula tersebut terkena bakar.
a. Dimana titik penyerahan barang antara pembeli (JSI) dengan penjual (Yen Lie
Trading ) terjadi ?
b. Siapa yang bertanggungjawab atas 100 ton gula yang terbakar dalam kerusuhan di
Tanjung Priok tersebut ?
c. Siapa yang membayar biaya bea masuk, PPN dan PPH untuk impor gula tersebut ?  
Jawab :
a.       Titik penyerahan barang antara pembeli (JSI) dengan penjual (Yen Lie Trading)  di
Pabrik JSI di KBN Cakung, Jakarta, Indonesia. Si Penjual  wajib mengantarkan barang
tersebut hingga tiba ditempat tujuan yang telah disepakati, yaitu: Pabrik JSI di KBN Cakung,
Jakarta 
b.      Si Penjual menanggung resiko dari sejak barang dimuat hingga barang tersebut
sampai di tempat pembeli, dalam kasus ini adalah KBN Cakung, Jakarta. Kerusuhan karena
demo buruh terjadi di Tanjung Priok, oleh karena itu 100 ton gula yang terbakar karena
kerusahan adalah masih menjadi resiko si Penjual. Si Penjual wajib menanggung resiko atas
100 ton gula yang terbakar tersebut.
 c.       Biaya  bea masuk, PPN dan PPH untuk impor gula tersebut adalah beban dari si
penjual. Penjual wajib membayar biaya tersebut.
Tips - tips
Tips buat Penjual
- Penjual harus mengetahui dengan jelas tempat tujuan penyerahan barang yang disepakati dengan
pembeli
- Penjual harus menunjuk dan mengurus kontrak pengangkutan hingga barang sampai ditempat tujuan
- Penjual harus memahami bahwa antara resiko  beralih  hingga ke tempat tujuan.
- Penjual harus mengurus perijinan impor, menanggung bea masuk dan pengurusan prosedur kepabeanan.
 

Tips buat Pembeli


- Pembeli  harus menentukan dengan jelas titik tempat tujuan penyerahan di mana   
- Pembeli menanggung resiko paling kecil, tetapi harus diperhatikan tentang biaya-biaya yang dibebankan
 oleh penjual.
  - Pembeli harus mempersiapkan alat bongkar pada saat barang telah tiba di tempat pembeli
Seri 8 : Free Alongside Ship (FAS)
• FAS adalah  singkatan dari FREE ALONGSIDE SHIP.  Term FAS hanya berlaku untuk
pengangkutan barang dengan menggunakan moda transportasi pengangkutan laut dan
perairan sungai dan danau saja
• FAS didefinisikan :  syarat penyerahan barang dimana penjual (seller)  menyerahkan
barang ke pembeli hingga barang telah ditempatkan di sisi kapal (seperti: dermaga atau
tongkang) di pelabuha pemuatan yang ditunjuk oleh si pembeli. Barang telah bongkar
saat barang telah tiba di sisi kapal di pelabuhan pemuatan yang telah disebutkan.
Resiko  Penjual akan berakhir ketika barang telah tiba dan bongkar di sisi kapal.
• Penjual telah  memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada
saat barang telah berada disisi kapal di pelabuhan pemuatan yang telah ditentukan
oleh si pembeli.Penjual bertanggungjawab dalam mengurus izin ekspor barang
• Penjual  tidak bertanggungjawab dalam mengurus pengangkutan,dan tidak
berkewajiban dalam mengurus asuransi barang. 
Seri 8 : FAS
Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 (tiga) hal kritis yang perlu diketahui :
1.      Penjual harus mengetahui dengan tepat pelabuhan pemuatan barang yang
ditentukan atau disebutkan oleh si pembeli.  Contoh : Di  Tanjung Priok Port,
 Jakarta, Indonesia. 
2.      Penjual   harus menempatkan barang hingga berada disisi kapal, sehingga
penjual bertanggungjawab dalam membongkar barang dari sarana pengangkut
hingga barang ditempatkan disisi kapal. Pembeli wajib mempersiapkan sarana
pengangkut ketika barang sudah berada disisi kapal.  
3.      Resiko beralih dari penjual kepada pembeli pada saat barang telah
ditempatkan disisi kapal di pelabuhan pemuatan yang ditentukan oleh si pembeli. 
Petunjuk Penulisan

Petunjuk penulisan untuk FAS adalah :


1.      Tulis FAS
2.       Tentukan pelabuhan pemuatan (port of shipment)   yang
disebutkan (  insert named port of shipment) , contoh :  Tanjung Priok
Port,  Jakarta, Indonesia
3.      Tulis Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010)
 
                   Penulisan  yang lengkap dan benar menjadi :
       FAS  (Tanjung Priok Port,  Jakarta, Indonesia) Incoterms 2010
Tabel Tanggung Jawab FAS
No. Jenis Pekerjaan/Kegiatan Tanggungjawab
Penjual Pembeli
1. Membuat kemasan barang (export packaging) YES NO
2. Membuat marking and labeling YES NO
3. Memuat barang di tempat penjual YES NO
4. Mengurus perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. Mengurus Kepabeanan Ekspor(export custom clearance) YES NO

6. Mengurus pengiriman barang  dari tempat penjual ke pengangkut atau YES NO


tempat lain ke pelabuhan muat (inland freight)

7. Membayar biaya-biaya di pelabuhan (lift off&storage)-terminal charges YES NO

8. Membayar biaya pemuatan barang ke kapal (loading on vessel/THC) NO YES

9. Mengurus pengapalan (Ocean/Air Freight)-Main Carrier NO YES


Tabel Tanggung Jawab FAS
10. Membayar jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarder fee) NO YES

11. Mengurus asuransi (Marine cargo Insurance) tidak ada kewajiban


12. Membayar biaya bongkar dipelabuhan tujuan (Unloading Charges) NO YES

13. Membayar biaya dipelabuhan tujuan (lift on&storages)- Destination NO YES


Terminal Charges
14. Mengurus kepabeanan impor (import custom clearance) NO YES

15. Membayar bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Mengurus pengeluaran barang dari pelabuhan ke tempat bongkar NO YES
(delivery to destinantion)
17. Membongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
No. Jenis Biaya
Tabel Pembagian Biaya FAS Dibayar Oleh
Penjual Pembeli
1. Biaya Kemasan (export packaging cost) YES NO
2. marking and labeling YES NO
3. Biaya Buruh/Alat mekanis untuk memuat YES NO
4. Biaya  perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. EDI Fee & Custom Clearance Ekspor Fee YES NO
6. Biaya Trucking (inland freight)     YES   NO
7.  lift off&storage-terminal charges YES NO
8. Biaya THC NO YES
9. Ocean/Air Freight)-Main Carrier (Freight Prepaid) NO YES
10. Freight Forwarder fee NO YES
11 Biaya Asuransi Barang (Marine Cargo) Tidak ada kewajiban
12. THC di Pelabuhan Tujuan NO YES
13. Lift on&storages- destination terminal Charges YES NO
14. EDI Fee dan import custom clearance fee NO YES
15. Bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Biaya Trucking barang dari pelabuhan ke tempat bongkar (delivery to NO YES
destination)
17. Biaya Bongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Kasus
PT. Debora Namura Dame (DND) adalah eksportir alat-alat berat, seperti:
crane, buldozer. Dia sepakat dengan pembeli dari  China, yaitu : Yen Lie
 Trading dengan term : FAS  ( Tanjung Priok Port,  Jakarta, Indonesia)
Incoterms 2010 . Periode pengiriman alat berat adalah paling lambat 10
Nopember 2013. Barang telah tiba tepat pada tanggal 10 November 2013.
Kapal pengangkut break bulk yang akan mengangkut alat-alat berat tersebut
baru akan sandar 15 Nopember 2013. Pada tanggal 12 November terjadi
topan badai dan banjir melanda kota Jakarta,termasuk di Tanjung Priok.
Sebagian besar alat2 berat tersapu oleh topan, dan sebagian terendam banjir. 
a.       Dimana titik penyerahan barang antara eksportir (DND) dengan pembeli
 (Yen Lie Trading ) terjadi ?
b.      Siapa yang bertanggungjawab atas   kerusakan alat-alat berat akibat
badai dan banjir  tersebut ?
c.       Siapa yang mengurus perijinan ekspor dan pemasukan barang
ekspor(custom clearance) ?  
Jawab :
a.       Titik penyerahan barang antara eksportir (DND) dengan pembeli  (Yen Lie
Trading ) terjadi  Pelabuhan Tanjung Priok,Jakarta, Indonesia. Si Penjual wajib
mengantarkan barang tersebut hingga tiba ditempatkan di sisi dermaga di
pelabuhan Tanjung Priok t 
b.      Si Pembeli  menanggung resiko atas kerusakan alat-alat berat akibat topan
dan banjir. Resiko si eksportir telah berakhir sejak barang telah ditempatkan disisi
dermaga di Pelabuhan pemuatan  yaitu pada tanggal 10 November 2013. Kejadian
topan dan banjir yang mengakibatkan barang rusak tersebut  terjadi pada tanggal
12 November 2013. Dalam rangka menghindari resiko-resiko yang terjadi maka si
pembeli wajib mengasuransikan alat-alat berat yang akan dikirim tersebut.
 c.       Pengurusan  perijinan ekspor dan pemasukan barang ekspor(custom
clearance) menjadi tanggungjawab eksportir.
Tips - Tips
Tips buat Penjual
- Penjual harus mengetahui dengan jelas pelabuhan pemuatan  yang ditentukan oleh
 pembeli
- Penjual harus memahami bahwa antara resiko  beralih  hingga ke sisi dermaga di
pelabuhan pemuatan.
- Penjual harus mengurus perijinan ekspor, pengerusan pemasukan barang ke pelabuhan
muat (prosedur kepabeanan).
Tips buat Pembeli
- Pembeli  harus menentukan dengan jelas pelabuhan pemuatan dalam penyerahan barang
- Pembeli harus mengurus dan menunjuk pengangkutan (pengapalan).
- Pembeli harus mengurus perijinan impor , dan pengeluaran barang impor.
Seri 9 : Free on Board (FOB)
• FOB adalah  singkatan dari FREE ON BOARD.  Term FOB hanya berlaku untuk pengangkutan
barang dengan menggunakan moda transportasi pengangkutan laut dan perairan sungai dan
danau saja
• FOB didefinisikan :  syarat penyerahan barang dimana penjual (seller)  menyerahkan barang ke
pembeli hingga barang telah ditempatkan di atas kapal (on board) di pelabuhan pemuatan
yang ditunjuk oleh si pembeli  atau mengadakan barang yang diantarkan (untuk penjualan
berantai-string sale). Resiko  Penjual akan berakhir ketika barang telah berada diatas  kapal.
• Penjual telah  memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada saat
barang telah berada diatasw kapal di pelabuhan pemuatan yang telah ditentukan oleh si
pembeli.Penjual bertanggungjawab dalam mengurus izin ekspor barang ,pengurusan prosedur
kepabeanan ekspor.
• Penjual  tidak bertanggungjawab dalam mengurus pengangkutan, dan tidak berkewajiban
mengurus asuransi barang. Jika pengangkutan barang  adalah dengan menggunakan peti
kemas maka istilah FOB tidak sesuai untuk digunakan, istilah yang tepat digunakan adalah FCA
(Free carriage)
Seri 9 : FOB
Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 (tiga) hal kritis yang perlu diketahui :
1.      Penjual harus mengetahui dengan tepat pelabuhan pemuatan barang
yang ditentukan atau disebutkan oleh si pembeli.  Contoh : Di  Tanjung
Priok Port,  Jakarta, Indonesia. 
2.      Penjual   harus menempatkan barang hingga berada diatas kapal,
sehingga penjual bertanggungjawab dalam memuat barang hingga termuat
di sarana pengangkut. Pembeli wajib mempersiapkan sarana pengangkut.   
3.      Resiko beralih dari penjual kepada pembeli pada saat barang telah
ditempatkan diatas kapal di pelabuhan pemuatan yang ditentukan oleh si
pembeli.
Petunjuk Penulisan
Petunjuk penulisan untuk FOB adalah :
1.      Tulis FOB
2.       Tentukan pelabuhan pemuatan (port of shipment)   yang
disebutkan (  insert named port of shipment) , contoh :  Tanjung Priok
Port,  Jakarta, Indonesia
3.      Tulis Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010)
 
                   Penulisan  yang lengkap dan benar menjadi :
       FOB  (Tanjung Priok Port,  Jakarta, Indonesia) Incoterms 2010
Tabel Tanggung Jawab FOB
No. Jenis Pekerjaan/Kegiatan Tanggungjawab
Penjual Pembeli
1. Membuat kemasan barang (export packaging) YES NO
2. Membuat marking and labeling YES NO
3. Memuat barang di tempat penjual YES NO
4. Mengurus perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. Mengurus Kepabeanan Ekspor(export custom clearance) YES NO
6. Mengurus pengiriman barang  dari tempat penjual ke pengangkut YES NO
atau tempat lain ke pelabuhan muat (inland freight)
7. Membayar biaya-biaya di pelabuhan (lift off&storage)-terminal YES NO
charges
8. Membayar biaya pemuatan barang ke kapal (loading on vessel/THC) YES NO
9. Mengurus pengapalan (Ocean/Air Freight)-Main Carrier NO YES
Tabel Tanggung Jawab FOB
10. Membayar jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarder fee) NO YES

11. Mengurus asuransi (Marine cargo Insurance) tidak ada kewajiban


12. Membayar biaya bongkar dipelabuhan tujuan (Unloading Charges) NO YES

13. Membayar biaya dipelabuhan tujuan (lift on&storages)- NO YES


Destination Terminal Charges
14. Mengurus kepabeanan impor (import custom clearance) NO YES

15. Membayar bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Mengurus pengeluaran barang dari pelabuhan ke tempat bongkar NO YES
(delivery to destinantion)
17. Membongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Tabel Pembagian Biaya FOB
No. Jenis Biaya Dibayar Oleh
Penjual Pembeli
1. Biaya Kemasan (export packaging cost) YES NO
2. marking and labeling YES NO
3. Biaya Buruh/Alat mekanis untuk memuat YES NO
4. Biaya  perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. EDI Fee & Custom Clearance Ekspor Fee YES NO
6. Biaya Trucking (inland freight)     YES   NO
7.  lift off&storage-terminal charges YES NO
8. Biaya THC YES NO
9. Ocean/Air Freight)-Main Carrier (Freight Prepaid) NO YES
10. Freight Forwarder fee NO YES
11 Biaya Asuransi Barang (Marine Cargo) Tidak ada kewajiban
12. THC di Pelabuhan Tujuan NO YES
13. Lift on&storages- destination terminal Charges YES NO
14. EDI Fee dan import custom clearance fee NO YES
15. Bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Biaya Trucking barang dari pelabuhan ke tempat bongkar (delivery to NO YES
destination)
17. Biaya Bongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Peralihan Resiko (Transfer of Risk)

Peralihan resiko dari penjual dan pembeli terjadi pada saat


 barang telah ditempatkan diatas kapal di pelabuhan muat yang
disebutkan /ditentukan oleh si pembeli.
Kasus
• PT. Papajo Sejahtera Indonesia (PSI) adalah eksportir kopi . Dia sepakat dengan pembeli
dari  Tokyo, Jepang, yaitu : Takashimura  Trading dengan term : FOB  ( Tanjung Priok
Port,  Jakarta, Indonesia) Incoterms 2010  untuk ekspor kopi sebesar 50 ton dengan
menggunakan 2 x 20 FT .  (dua) hari  setelah peti kemas telah bongkar  di pelabuhan
Tanjung Priok,  Di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok terjadi rob ( banjir karena air laut
pasang).  Banyak peti kemas yang berada di pelabuhan Tanjung Priok tergenang air,
termasuk peti kemas yang memuat kopi dengan Tujuan ke Tokyo, Jepang.
•  a.       Dimana titik penyerahan barang antara eksportir (PSI) dengan pembeli
 (Takashimura Trading ) terjadi ?
• b.      Siapa yang bertanggungjawab atas   rusaknya kopi yang belum sempat termuat ke
atas kapal ?
• c.       Siapa yang mengurus perijinan ekspor dan pemasukan barang ekspor(custom
clearance)  ?
Jawab :

a.       Titik penyerahan barang antara eksportir (PSI) dengan pembeli  (Takashiumra Trading) terjadi di atas
kapal di  Pelabuhan Tanjung Priok,Jakarta, Indonesia. Si Penjual wajib mengantarkan barang tersebut hingga
tiba ditempatkan di atas kapal  di pelabuhan Tanjung Priok
b.      Jika menggunakan pada ketentuan penyerahan barang dengan FOB Incoterms 2010, maka Si penjuallah
yang bertanggungjawab atas kopi sebanyak 50 ton yang terendam banjir karena rob di Pelabuhan Tanjung
Priok.  Barang belum termuat hingga diatas kapal di pelabuhan pemuatan, yaitu Tanjung Priok.  Jika ditinjau
dari sisi pengangkutan container menegaskan bahwa pengangkut bertanggungjawab sejak barang telah
ditempatkan pada posisi CY (Container Yard) pelabuhan muat (place of receipt), dan jika terjadi kasus rob
tersebut, maka sudah seharusnya pembeli yang beresiko, namun karena transaksi adalah menggunakan FOB
maka si penjual tetap beresiko. Oleh karena itu, jika pengangkutan menggunakan peti kemas, maka
sebaiknya pemilihan incoterms yang tepat bukanlah dengan FOB, tetapi FCA, misal : FCA UTC1, Tanjung
Priok., sehingga ketika ada kasus seperti diatas, maka si pembelilah yang akan beresiko.
c.       Pengurusan  perijinan ekspor dan pemasukan barang ekspor(custom clearance) menjadi
tanggungjawab eksportir.
Tips -Tips
Tips buat Penjual
- Penjual harus mengetahui dengan jelas pelabuhan pemuatan  yang ditentukan oleh  pembeli
- Penjual harus memahami bahwa antara resiko  beralih  hingga diatas kapal di pelabuhan
pemuatan
- Penjual harus mengurus perijinan ekspor, pengurusan pemasukan barang ke pelabuhan muat
(prosedur kepabeanan).
  
Tips buat Pembeli
- Pembeli  harus menentukan dengan jelas pelabuhan pemuatan dalam penyerahan barang
- Pembeli harus mengurus dan menunjuk pengangkutan (pengapalan).
- Pembeli harus mengurus perijinan impor , dan pengeluaran barang impor.
Seri 10 : Cost and Freight (CFR)
• CFR adalah  singkatan dari COST AND FREIGHT.  Term CFR hanya berlaku
untuk pengangkutan barang dengan menggunakan moda transportasi
pengangkutan laut dan perairan sungai dan danau saja
• CFR didefinisikan :  syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) 
menyerahkan barang ke pembeli hingga barang telah ditempatkan di
atas kapal (on board) di pelabuhan pemuatan yang ditunjuk oleh si
pembeli  atau mengadakan barang yang diantarkan (untuk penjualan
berantai-string sale). Namun penjual bertanggunjawab dalam mengurus
pengangkutan dari pelabuhan pemuatan hingga pelabuhan tujuan.
Resiko  Penjual akan berakhir ketika barang telah berada diatas  kapal.
Seri 10 : CFR
• Penjual telah  memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada
pembeli pada saat barang telah berada diatas kapal di pelabuhan pemuatan
yang telah ditentukan oleh si pembeli.Penjual bertanggungjawab dalam
mengurus izin ekspor barang ,pengurusan prosedur kepabeanan ekspor dan
pengurusan pengangkutan (shipping).
• Banyak persepsi keliru terhadap penerapan CFR, dimana resiko penjual adalah
hingga pelabuhan tujuan, seharusnya penjual hanya beresiko hingga barang
ditempatkan  diatas kapal (on board) di pelabuhan pemuatan.
• Penjual   bertanggungjawab dalam mengurus pengangkutan, dan namun tidak
berkewajiban dalam mengurus asuransi barang (marine cargo insurance).  
Seri 10 : CFR
Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 (tiga) hal kritis yang perlu diketahui :
1.      Penjual harus mengetahui dengan tepat pelabuhan tujuan yang
ditentukan atau disebutkan oleh si pembeli.  Contoh : Di  Tokyo  Port,
 Japan. 
2.      Penjual   harus menempatkan barang hingga berada diatas kapal, dan
bertanggungjawab dalam pengurusan pengapalan barang (penunjukkan
shipping company)
3.      Resiko Penjual beralih dari penjual kepada pembeli pada saat barang
telah ditempatkan diatas kapal di pelabuhan pemuatan yang ditentukan
oleh si pembeli, bukan di pelabuhan tujuan.
Petunjuk Penulisan
Petunjuk penulisan untuk CFR adalah :
1.      Tulis CFR
2.       Tentukan pelabuhan tujuann (port of destination)   yang
disebutkan (  insert named port of destination) , contoh :  Tokyo Port,
Japan
3.      Tulis Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010)

                Penulisan  yang lengkap dan benar menjadi :


      CFR  (Tokyo Port,  Japan) Incoterms 2010
Tabel Tanggung Jawab CFR
No. Jenis Pekerjaan/Kegiatan Tanggungjawab
Penjual Pembeli
1. Membuat kemasan barang (export packaging) YES NO
2. Membuat marking and labeling YES NO
3. Memuat barang di tempat penjual YES NO
4. Mengurus perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. Mengurus Kepabeanan Ekspor(export custom clearance) YES NO

6. Mengurus pengiriman barang  dari tempat penjual ke pengangkut YES NO


atau tempat lain ke pelabuhan muat (inland freight)

7. Membayar biaya-biaya di pelabuhan (lift off&storage)-terminal YES NO


charges
8. Membayar biaya pemuatan barang ke kapal (loading on vessel/THC) YES NO

9. Mengurus pengapalan (Ocean/Air Freight)-Main Carrier YES NO


Tabel Tanggung Jawab CFR
10. Membayar jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarder fee) YES NO

11. Mengurus asuransi (Marine cargo Insurance) tidak ada kewajiban


12. Membayar biaya bongkar dipelabuhan tujuan (Unloading Charges) NO YES

13. Membayar biaya dipelabuhan tujuan (lift on&storages)- Destination NO YES


Terminal Charges
14. Mengurus kepabeanan impor (import custom clearance) NO YES

15. Membayar bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Mengurus pengeluaran barang dari pelabuhan ke tempat bongkar NO YES
(delivery to destinantion)
17. Membongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Tabel Pembagian Biaya CFR
No. Jenis Biaya Dibayar Oleh
Penjual Pembeli
1. Biaya Kemasan (export packaging cost) YES NO
2. marking and labeling YES NO
3. Biaya Buruh/Alat mekanis untuk memuat YES NO
4. Biaya  perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. EDI Fee & Custom Clearance Ekspor Fee YES NO
6. Biaya Trucking (inland freight)     YES   NO
7.  lift off&storage-terminal charges YES NO
8. Biaya THC YES NO
9. Ocean/Air Freight)-Main Carrier (Freight Prepaid) YES NO
10. Freight Forwarder fee YES NO
11 Biaya Asuransi Barang (Marine Cargo) Tidak ada kewajiban
12. THC di Pelabuhan Tujuan NO YES
13. Lift on&storages- destination terminal Charges YES NO
14. EDI Fee dan import custom clearance fee NO YES
15. Bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Biaya Trucking barang dari pelabuhan ke tempat bongkar (delivery to NO YES
destination)
17. Biaya Bongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Peralihan Resiko (Transfer of Risk)

• Peralihan resiko dari penjual dan pembeli terjadi pada saat


 barang telah ditempatkan diatas kapal di pelabuhan muat
yang disebutkan /ditentukan oleh si pembeli, bukan
dipelabuhan tujuan (port destination).
Kasus
PT. Papajo Sejahtera Indonesia (PSI) adalah eksportir CPO . Dia sepakat dengan
pembeli dari  Tokyo, Jepang, yaitu : Takashimura  Trading dengan term : CFR  ( Tokyo
port,  Japan) Incoterms 2010  untuk ekspor CPO  sebesar 5000 MT. Setelah selesai
hari pemuatan CPO ke atas kapal tanker, Kapal menunggu otoritas syahbandar untuk
berlayar. Sesaat pada saat mau berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok kapal oleng
dan terbalik. Kapal tangker pun tenggelam di dermaga Tanjung Priok.
 a.       Dimana titik penyerahan barang antara eksportir (PSI) dengan pembeli
 (Takashimura Trading ) terjadi ?
b.      Siapa yang bertanggungjawab atas   barang CPO yang tenggelam di  kapal pada
saat mau berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok tersebut?
c.       Siapa yang menunjuk dan membayar freight kapal tanker tersebut?  
Jawab
a.       Titik penyerahan barang antara eksportir (PSI) dengan pembeli  (Takashiumra Trading)
terjadi di atas kapal tanker  di  Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia. Si Penjual wajib
mengantarkan barang tersebut hingga tiba ditempatkan di atas kapal  di pelabuhan Tanjung
Priok . Resiko sudah beralih sejak barang sdh ditempatkan diatas kapal tanker tersebut 
b.      Jika menggunakan pada ketentuan penyerahan barang dengan  CFR Incoterms 2010,
maka Si pembelilah  yang bertanggungjawab atas CPO yang tenggelam di kapal tanker
tersebut. Resiko  dari penjual kepada pembeli sudah beralih sejak barang sudah
ditempatkan diatas kapal tanker tersebut. Kapal sudah mau berangkat dari pelabuhan
muat , sehingga resiko adalah di tangan si pembeli 
c.       Yang menunjuk/ mengurus pengapalan dan membayar freight kapal tanker tersebut
atas biaya si penjual. Penjuallah yang akan mencari kapal tanker untuk memuat CPO
tersebut dan juga termasuk membayar seluruh biaya2 pengapalan.
Tips-Tips
Tips buat Penjual
- Penjual harus mengetahui dengan jelas pelabuhan tujuan  yang ditentukan oleh  pembeli
- Penjual harus memahami bahwa antara resiko  beralih  hingga diatas kapal di pelabuhan
pemuatan, bukan dipelabuhan tujuan
- Penjual harus mengurus perijinan ekspor, pengurusan pemasukan barang ke pelabuhan muat
(prosedur kepabeanan) dan termasuk pengurusan pengapalan dan pembayaran biaya pengapalan . 

Tips buat Pembeli


- Pembeli  harus menentukan dengan jelas pelabuhan tujuan dalam penyerahan barang
- Pembeli harus memahami resiko adalah di atas kapal pelabuhan pemuatan, bukan di pelabuhan
tujuan.
- Pembeli harus mengurus perijinan impor , dan pengeluaran barang impor.
Seri 11 : Cost Insurance Freight (CIF)
• CIF adalah  singkatan dari COST INSURANCE AND FREIGHT.  Term CIF hanya berlaku
untuk pengangkutan barang dengan menggunakan moda transportasi pengangkutan
laut dan perairan sungai dan danau saja
• CIF didefinisikan :  syarat penyerahan barang dimana penjual (seller)  menyerahkan
barang ke pembeli hingga barang telah ditempatkan di atas kapal (on board) di
pelabuhan pemuatan yang ditunjuk oleh si pembeli  atau mengadakan barang yang
diantarkan (untuk penjualan berantai-string sale). Namun penjual bertanggunjawab
dalam mengurus pengangkutan dari pelabuhan pemuatan ke pelabuhan tujuan, dan
asuransi barang. Resiko  Penjual akan berakhir ketika barang telah berada diatas
 kapal. Penjual akan berkewajiban dalam mengasuransikan barangnya dari pelabuhan
muat hingga kepelabuhan tujuan, akan tetapi resiko barang rusak, hilang adalah di sisi
pembeli.
Seri 11 : CIF
• Penjual hanya bertanggungjawab dalam membuka asuransi barang saja tanpa menanggung
resiko dalam perjalanan sejak barang ditempatkan di atas kapal (on board). Penjual hanya
membuka asuransi dengan pertanggungan minimal, yaitu : cover ICC “C”, jika pembeli
menginginkan pertanggungan maksimal, cover ICC “ A” – All Risk, maka pembeli
berkewajiban untuk membayar tambahan premi asuransi barang yang seharusnya
ditanggung cover ICC “C” menjadi cover ICC “A”.
• Penjual bertanggungjawab dalam mengurus izin ekspor barang ,pengurusan prosedur
kepabeanan ekspor dan pengurusan pengangkutan (shipping) dan pengurusan asuransi
barang (marine cargo insurance).
• Banyak persepsi keliru terhadap penerapan CIR, dimana resiko penjual adalah hingga
pelabuhan tujuan DAN PENJUAL menaggung resio hingga ke pelabuhan tujuan, seharusnya
penjual hanya beresiko hingga barang ditempatkan  diatas kapal (on board) di pelabuhan
pemuatan dan pembukaan pertanggungan asuransi  oleh penjual bukan berarti resiko
adalah di sisi penjual namun,  resiko adalah di sisi pembeli sejak barang ditempatkan diatas
kapal
Seri 11 : CIF
Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 (tiga) hal kritis yang perlu diketahui :
1.      Penjual harus mengetahui dengan tepat pelabuhan tujuan yang ditentukan
atau disebutkan oleh si pembeli.  Contoh : Di  Singapura  Port, Singapura. 
2.      Penjual   harus menempatkan barang hingga berada diatas kapal, dan
bertanggungjawab dalam pengurusan pengapalan barang (penunjukkan shipping
company) dan pembukaan asuransi dengan pertanggungan minimal ( ICC “C”)
3.      Resiko Penjual beralih dari penjual kepada pembeli pada saat barang telah
ditempatkan diatas kapal di pelabuhan pemuatan yang ditentukan oleh si
pembeli, bukan di pelabuhan tujuan.
Petunjuk Penulisan
Petunjuk penulisan untuk CIF adalah :
1.      Tulis CIF
2.       Tentukan pelabuhan tujuann (port of destination)   yang
disebutkan (  insert named port of destination) , contoh :  Singapura
Port, Singapura
3.      Tulis Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010)

                Penulisan  yang lengkap dan benar menjadi :


       CIF  (Singapura Port, Singapura) Incoterms 2010
Tabel Tanggung Jawab CIF
No. Jenis Pekerjaan/Kegiatan Tanggungjawab
Penjual Pembeli
1. Membuat kemasan barang (export packaging) YES NO
2. Membuat marking and labeling YES NO
3. Memuat barang di tempat penjual YES NO
4. Mengurus perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. Mengurus Kepabeanan Ekspor(export custom clearance) YES NO

6. Mengurus pengiriman barang  dari tempat penjual ke pengangkut YES NO


atau tempat lain ke pelabuhan muat (inland freight)

7. Membayar biaya-biaya di pelabuhan (lift off&storage)-terminal YES NO


charges
8. Membayar biaya pemuatan barang ke kapal (loading on vessel/THC) YES NO

9. Mengurus pengapalan (Ocean/Air Freight)-Main Carrier YES NO


Tabel Tanggung Jawab CIF
10. Membayar jasa pengurusan transportasi (Freight YES NO
Forwarder fee)
11. Mengurus asuransi (Marine cargo Insurance) YES NO
12. Membayar biaya bongkar dipelabuhan tujuan (Unloading NO YES
Charges)
13. Membayar biaya dipelabuhan tujuan (lift on&storages)- NO YES
Destination Terminal Charges
14. Mengurus kepabeanan impor (import custom clearance) NO YES

15. Membayar bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Mengurus pengeluaran barang dari pelabuhan ke tempat NO YES
bongkar (delivery to destinantion)
17. Membongkar barang di tempat bongkar ( Carrier NO YES
Unloading)
Tabel Pembaian Biaya CIF
No. Jenis Biaya Dibayar Oleh
Penjual Pembeli
1. Biaya Kemasan (export packaging cost) YES NO
2. marking and labeling YES NO
3. Biaya Buruh/Alat mekanis untuk memuat YES NO
4. Biaya  perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. EDI Fee & Custom Clearance Ekspor Fee YES NO
6. Biaya Trucking (inland freight)     YES   NO
7.  lift off&storage-terminal charges YES NO
8. Biaya THC YES NO
9. Ocean/Air Freight)-Main Carrier (Freight Prepaid) YES NO
10. Freight Forwarder fee YES NO
11 Biaya Asuransi Barang (Marine Cargo) YES NO
12. THC di Pelabuhan Tujuan NO YES
13. Lift on&storages- destination terminal Charges YES NO
14. EDI Fee dan import custom clearance fee NO YES
15. Bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Biaya Trucking barang dari pelabuhan ke tempat bongkar (delivery to NO YES
destination)
17. Biaya Bongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Peralihan Resiko (Transfer of Risk)

• Peralihan resiko dari penjual dan pembeli terjadi pada saat


 barang telah ditempatkan diatas kapal di pelabuhan muat
yang disebutkan /ditentukan oleh si pembeli, bukan
dipelabuhan tujuan (port destination).
Kasus
PT. Deborah Sentosa Makmur (DSM) adalah importir beras. Dia sepakat dengan penjual
dari  Bangkok, Thailand yaitu : Thai Internastional Trading term : CIF  ( Tanjung Priok port,
Jakarta) Incoterms 2010  untuk impor beras  sebesar 10.000 Ton. Pengaplan beras
dilakukan dengan dua kali , masing-masing 5000 ton. Pengapalan beras pertama berhasil
tiba di Tanjung Priok, namun pengapalan kedua, terjadi perampokan kapal di perairan selat
sunda.
a.       Dimana titik penyerahan barang antara importir (DSM) dengan penjual  (Thai
International Trading ) terjadi ?
b.      Siapa yang beresiko atas   kapal yang bermuatan beras 5000 Ton yang dirampok ? Apa
solusi yang diberikan agar klaim dapat dibayarkan oleh perusahaan asuransi ?
c.       Biaya apa saja yang ditanggung oleh si pembeli (DSM)  dalam melakukan importasi
 beras tersebut dengan CIF ?  
Jawab :

a.       Titik penyerahan barang antara pembeli importir (DSM) dengan penjual  (Thai
International Trading ) terjadi di atas kapal di pelabuhan Bangkok, Thailand. Resiko sudah
beralih dari penjual kepada pembeli sejak barang ditempatkan diatas kapal. 
b.      Jika menggunakan pada ketentuan penyerahan barang dengan  CIF Incoterms 2010, maka
Si pembelilah  (DSM),  yang beresiko atas  hilangnya beras  yang termuat di kapal kedua yang
disebabkan oleh perompakan di perairan selat Sunda.  Si penjual hanya membuka asuransi
dengan pertanggungan ICC “C”, dimana dalam ICC “ C” maka perusahaan asuransi tidak akan
membayar klaim atas kehilangan cargo akibat peristiwa perompakan di laut. Agar, resiko yang
ditanggung dapat dialihkan, maka pihak pembeli harus memerintahkan si penjual untuk
meningkatkan pertanggungan dari ICC “C’ ke ICC “A” dengan tambahan klausul pertanggungan
akibat perompakan/bajak laut. Biaya extra untuk peningkatan pertanggungan tersebut atas
biaya si pembeli. 
c.       Biaya yang ditanggung oleh si pembeli (DSM)  dalam melakukan importasi  beras tersebut
dengan CIF  : Biaya bongkar muat beras, biaya pergerakan container ( lift on & Storage, lift off di
depo), Biaya Bea Masuk, PPN dan PPh  (import duties), Biaya custom clearance dan EDI, biaya
trucking, biaya bongkar di gudang pembeli/consignee
Tips-Tips
Tips buat Penjual
- Penjual harus mengetahui dengan jelas pelabuhan tujuan  yang ditentukan oleh  pembeli
- Penjual harus memahami bahwa antara resiko  beralih  hingga diatas kapal di pelabuhan pemuatan, bukan
dipelabuhan tujuan,
- Penjual harus mengurus perijinan ekspor, pengurusan pemasukan barang ke pelabuhan muat (prosedur
kepabeanan) dan termasuk pengurusan pengapalan dan pengurusan cargo insurance dengan cover  ICC “C” . 

Tips buat Pembeli


- Pembeli  harus menentukan dengan jelas pelabuhan tujuan dalam penyerahan barang
- Pembeli harus memahami resiko adalah di atas kapal pelabuhan pemuatan, bukan di pelabuhan tujuan.
- Pembeli tetap menanggung resiko sejak barang ditempatkan diatas kapal, walaupun asuransi sudah dibuka
oleh si penjual. Penjual hanya membuka asuransi saja dengan ICC “C” namun tidak menaggung resiko barang
hilang, dan rusak .

Anda mungkin juga menyukai