Anda di halaman 1dari 59

Pertemuan 8

INCOTERM 2010 (1)


Jl. Sariasih No 54 Bandung 40151
Telp. 022 2019218,
022 95166572
Fax. 022 2019218

Irayanti Adriant, S.Si, MT


Pengertian Incoterm 2010
• Incoterms atau International Commercial Terms adalah kumpulan istilah yang
dibuat untuk menyamakan pengertian antara penjual dan pembeli dalam
perdagangan internasional.
• Incoterms menjelaskan hak dan kewajiban pembeli dan penjual yang
berhubungan dengan pengiriman barang. Hal-hal yang dijelaskan meliputi
proses pengiriman barang, penanggung jawab proses ekspor-impor,
penanggung biaya yang timbul dan penanggung risiko bila terjadi perubahan
kondisi barang yang terjadi akibat proses pengiriman.
• INCOTERMS adalah seperangkat peraturan perdagangan (trade term) tentang
pengertian syarat penyerahan barang (term of delivery) yang mencerminkan
praktik bisnis ke bisnis dalam kontrak penjualan barang (sales contract).
Pengertian Incoterm 2010
• Incoterms dikeluarkan oleh Kamar Dagang Internasional atau
International Chamber of Commerce (ICC), versi terakhir yang
dikeluarkan pada tanggal 1 Januari 2011 disebut sebagai
Incoterms 2010.
• Incoterms 2010 dikeluarkan dalam bahasa Inggris sebagai
bahasa resmi dan 31 bahasa lain sebagai terjemahan resmi.
• Dalam Incoterms 2010 hanya ada 11 istilah yang disederhanakan
dari 13 istilah Incoterms 2000, yaitu dengan menambahkan 2
istilah baru dan menggantikan 4 istilah lama
Pengertian Incoterm 2010
• Istilah-istilah Incoterms terdiri dari seperangkat tiga huruf (three letter
code)
• Istilah-Istilah Incoterms biasanya terdapat dalam kontrak jual beli (sales
contracts), namun tidak ada keharusan dalam menggunakan istilah
Incoterms dalam transaksi jual beli.
• Penggunaan Istilah –Istilah Incoterms merupakan kesepakatan antara
penjual dan pembeli pada saat transaksi jual beli. Ketika penjual dan
pembeli sepakat dalam menggunakan istilah Incoterms dalam transaksi
jual beli maka mereka akan tundak pada ketentuan Incoterms yang
berlaku.
Pengertian Incoterm 2010
• Incoterms 2010 terdiri dari 11 (sebelas) istilah (terms) yang dibagi dalam 2
(dua) kelas, yaitu :
Kelas 1 : Ketentuan untuk setiap moda atau beberapa moda transportasi :
1. EXW (Ex Works)
2. FCA (Free Carrier)
3. CPT (Carriage Paid To)
4. CIP (Carriage and Insurance Paid To)
5. DAT (Delivered at Terminal)
6. DAP (Delivered at Place)
7. DDP (Delivered Duty Paid To)
Pengertian Incoterm 2010
• Kelas 2 : Ketentuan untuk moda transportasi laut dan perairan
sungai & danau
8. FAS (Free Alongside Ship)
9. FOB (Free on Board)
10. CFR (Cost and Freight)
11. CIF (Cost Insurance and Freight)
Secara garis besar dapat digambarkan sebagai
berikut:
SERI 1: EXW – Ex WORK
• EXW adalah  singkatan dari EX WORKS

• EXW didefinisikan :  syarat penyerahan barang dimana penjual


(seller)  menyerahkan barang kepada pembeli (buyer)  atas
pengaturan pembeli ( at the buyer disposal) di tempat penjual
(seller premises) atau tempat lain yang disebutkan (seperti:
pabrik, gudang, bengkel , dan lain-lain). Penjual tidak perlu
memuat barang ke kendaraan pengangkut (contoh: truck) dan
juga tidak perlu mengurus perizinan ekspor .
SERI 1: EXW – Ex WORK
Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 (tiga) hal kritis yang perlu diketahui :
1.      Tempat atau lokasi penyerahan barang adalah atas pengaturan pembeli (buyer disposal).
Pembelilah yang menentukan titik dimana tempat atau lokasi barang akan diserahkan. Pembeli wajib
menyebutkan tempat penyerahan barang secara jelas (named place of delivery). Contoh : EXW ( PT.
ABC, Kawasan MM 2100, Jakarta) Incoterms 2010.
2.      Tempat atau lokasi penyerahan barang adalah di tempat penjual (seller premises) atau tempat
lain yang disebutkan. Penyerahan barang tidak selalu dari tempat penjual tetapi bisa disuatu tempat
yang ditentukan oleh pembeli. Contoh: Penjual adalah berlokasi di Kawasan MM2100, Bekasi.
Kesepakatan dengan pembeli adalah EXW Gudang X di Tanjung Priok. Penjual wajib membawa barang
tersebut ke tempat yang ditunjuk oleh pembeli yaitu :  Gudang X di Tanjung Priok.
3.      Kewajiban minimum bagi penjual. Penjual hanya mempersiapkan barang agar siap untuk ekspor.
 Penjual tidak bertanggungjawab memuat barang ke kendaraan pengangkut yang datang ke tempat
penjual atau tempat lain yang ditunjuk. Jika penjual melakukan pemuatan barang, ia melakukan atas
biaya dan resiko pembeli. Perijinan ekspor adalah menjadi tanggungjawab si pembeli. Si pembeli wajib
memiliki perijinan ekspor atau menunjuk agen di tempat penjual yang telah memiliki perijinan ekspor.
SERI 1: EXW – Ex WORK
Petunjuk penulisan untuk EXW adalah :
1. Tulis EXW
2. Tentukan titik penyerahan barang (tempat pengantaran
barang) , contoh : PT. ABC , KawasanMM2100, Bekasi)
3. Tulis Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010)

Penulisan yang lengkap dan benar menjadi :


EXW ( PT. ABC, Kawasan MM 2100, Jakarta) Incoterms 2010
Tabel Tanggung Jawab EXW
No. Jenis Pekerjaan/Kegiatan Tanggungjawab
Penjual Pembeli
1. Membuat kemasan barang (export packaging) YES NO
2. Membuat marking and labeling YES NO
3. Memuat barang di tempat penjual/tempat lain NO YES
4. Mengurus perijinan ekspor (export lisences) NO YES
5. Mengurus Kepabeanan Ekspor(export custom clearance) NO YES
6. Mengurus pengiriman barang  dari tempat NO YES
penjual/tempat lain ke pelabuhan muat (inland freight)
7. Membayar biaya-biaya di pelabuhan (lift off&storage)- NO YES
terminal charges
8. Membayar biaya pemuatan barang ke kapal (loading on NO YES
vessel/THC)
Tabel Tanggung Jawab EXW
Tabel Pembagian Biaya EXW
No. Jenis Biaya Dibayar Oleh
Penjual Pembeli
1. Biaya Kemasan (export packaging cost) YES NO
2. marking and labeling YES NO
3. Biaya Buruh/Alat mekanis untuk memuat NO YES
4. Biaya  perijinan ekspor (export lisences) NO YES
5. EDI Fee & Custom Clearance Ekspor Fee NO YES
6. Biaya Trucking (inland freight) NO YES
7.  lift off&storage-terminal charges NO YES
8. Biaya THC NO YES
9. Ocean/Air Freight)-Main Carrier (Freight Collect) NO YES
10. Freight Forwarder fee NO YES
11 Biaya Asuransi Barang (Marine Cargo) Diserahkan ke penjual/Pembeli

12. THC di Pelabuhan Tujuan NO YES


13. lift on&storages)- Destination Terminal Charges NO YES
14. EDI Fee dan import custom clearance fee NO YES
15. Bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Biaya Trucking barang dari pelabuhan ke tempat bongkar (delivery to destinantion) NO YES

17. Biaya Bongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES


Peralihan Resiko EXW
Peralihan resiko dari penjual dan pembeli terjadi pada saat barang telah
diantarkan ke tempat yang telah ditunjuk oleh pembeli pada tanggal yang
disepakati atau dalam periode yang telah disepakati. Jika pembeli tidak memuat
barang ke kendaaraan pengangkut , maka penjual tidak menanggung resiko lagi.
Contoh :
PT.ABC sepakat menjual barang jagung ke Cargil,Ltd dengan term : EXW Gudang X
di Tanjung Priok sebanyak 100 ton. Periode Pengiriman barang ke gudang paling
lambat : 12 Agustus 2013. Pengiriman jagung ke Gudang X oleh PT.ABC
menggunakan 5 Truck Tronton kapasitas 20 Ton. Pada tanggal 12 Agustus 2013,
semua truck sudah tiba, 2 truck telah selesai dibongkar pada tanggal 12 Agustus
2013, tetapi 3 truck lagi dibongkar besok harinya, tanggal 13 Agustus 2013. Besok
paginya, ternyata 3 truck berisi 60 ton jagung tersebut dirampok dan dijarah oleh
Bandit Tanjung Priok. Apakah PT.ABC bertanggungjawab atas kehilangan 60 Ton
Jagung Tersebut ?
Jawab:
Resiko kehilangan 60 ton jagung adalah di Cargil, LTd.
Sesuai dengan Kesepakatan antara PT.ABC dan Cargil, LTd, jagung
diserahterimakan EXW Gudang X di Tanjung Priok. Fakta: PT.ABC
telah melaksanakan kewajiban mengirimkan barang sesuai
dengan tanggal yang disepakati, namun 60 ton jagung yang
belum dibongkar menjadi tanggungjawab Cargil ,Ltd.
Tips- Tips EXW
Tips buat Penjual
• Syarat penyerahan barang dengan EXW Incoterms 2010 adalah resiko paling kecil dari sisi
penjual. Penjual harus sudah menetapkan keuntungan tertentu pada saat menjual barang
dengan terms ini karena pembeli tentunya sudah dapat lebih mudah menghitung berapa besar
biaya produksi barang.
• Kekuatan negosiasi penjual lemah dengan pembeli karena sturktur biaya sudah penjual ketahui.

Tips buat Pembeli


• Pembeli mempunyai resiko paling besar dengan syarat penyerahan barang ini.
• Pembeli harus sudah memiliki perwakilan atau kantor cabang atau agent di tempat penjual
yang akan ditunjuk untuk mengurus segala sesuatu tentang pengiriman barang. Pembeli harus
mempunyai modal yang kuat dan pengetahuan yang kuat tentang situasi dan kondisi negara
penjual. Keuntungannya: Pembeli memiliki kekuatan negosiasi yang tinggi dengan penjual.
Pembeli akan mendapatkan untung yang besar dalam berdagang ketika transaksi dengan term
EXW ini dapat terlaksana dengan baik
SERI 2 : FCA – FREE CARRIER
• FCA adalah singkatan dari FREE CARRIER
• FCA didefinisikan : syarat penyerahan barang dimana penjual (seller)
menyerahkan barang ke pembeli (buyer): kepada pengangkut atau
orang lain yang ditunjuk oleh pembeli ditempat penjual (seller
premises) atau tempat lain yang disebutkan. Penjual dan pembeli
disarankan untuk menentukan titik tempat penyerahan barang secara
jelas (named place of delivery). Resiko beralih dari penjual kepada
pembeli di titik tempat penyerahan barang tersebut. Penjual wajib
mengurus perizinan ekspor dan prosedur kepabeanan ekspor (export
custom clearance)
SERI 2 : FCA – FREE CARRIER
Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 (tiga) hal kritis yang perlu diketahui :
1. Penjual wajib melakukan penyerahan barang adalah kepada pengangkut atau
orang lain yang ditunjuk oleh pembeli
2. Tempat atau lokasi penyerahan barang adalah di tempat penjual (seller
premises) atau tempat lain yang disebutkan. Jika tempat penyerahan barang
adalah di tempat penjual (pabrik), maka penjual bertanggungjawab dalam
memuat barang ke atas kendaraan pengangkut, namun jika tempat penyerahan
barang adalah ditempat lain, penjual hanya menyerahkan barang ke tempat yang
ditunjuk dengan kondisi siap untuk dibongkar.
3. Penjual wajib mengurus perizinan ekspor dan prosedur kepabeanan ekspor
(export custom clearance)
SERI 2 : FCA – FREE CARRIER
Petunjuk penulisan untuk FCA adalah :
1. Tulis FCA
2. Tentukan titik penyerahan barang (tempat pengantaran
barang) , contoh : Soekarno Hatta Airport, Jakarta)
3. Tulis Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010)

Penulisan yang lengkap dan benar menjadi :


FCA ( Soekarno Hatta Airport, Jakarta) Incoterms 2010
Tabel Tanggung Jawab FCA
No. Jenis Pekerjaan/Kegiatan Tanggungjawab
Penjual Pembeli
1. Membuat kemasan barang (export packaging) YES NO
2. Membuat marking and labeling YES NO
3. Memuat barang di tempat penjual YES NO
4. Mengurus perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. Mengurus Kepabeanan Ekspor(export custom clearance) YES NO
6. Mengurus pengiriman barang  dari tempat penjual atau tempat lain ke    
pelabuhan muat (inland freight):    
-  Serahkan hanya di Tempat Penjual NO YES
     
- Serahkan ke tempat lain YES NO
7. Membayar biaya-biaya di pelabuhan (lift off&storage)-terminal charges NO YES
8. Membayar biaya pemuatan barang ke kapal (loading on vessel/THC) NO YES
Tabel Tanggung Jawab FCA
No Jenis Pekerjaan / Kegiatan Tanggung Jawab
Penjual Pembeli
9. Mengurus pengapalan (Ocean/Air Freight)-Main Carrier NO YES
10. Membayar jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarder fee) NO YES
11. Mengurus asuransi (Marine cargo Insurance) Tidak Ada Kewajiban
12. Membayar biaya bongkar dipelabuhan tujuan (Unloading Charges) NO YES
13. Membayar biaya dipelabuhan tujuan (lift on&storages)- Destination NO YES
Terminal Charges
14. Mengurus kepabeanan impor (import custom clearance) NO YES
15. Membayar bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Mengurus pengeluaran barang dari pelabuhan ke tempat bongkar NO YES
(delivery to destinantion)
17. Membongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Tabel Pembagian Biaya FCA
No. Jenis Biaya Dibayar Oleh
Penjual Pembeli
1. Biaya Kemasan (export packaging cost) YES NO
2. marking and labeling YES NO
3. Biaya Buruh/Alat mekanis untuk memuat    
- jika muat ditempat penjual YES NO
4. Biaya  perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. EDI Fee & Custom Clearance Ekspor Fee YES NO
6. Biaya Trucking (inland freight)      
- Serahkan hanya di Tempat Penjual     NO YES
- Serahkan ke Tempat Lain    YES NO
7.  lift off&storage-terminal charges NO YES
8. Biaya THC NO YES
9. Ocean/Air Freight)-Main Carrier (Freight Collect) NO YES
10. Freight Forwarder fee NO YES
11 Biaya Asuransi Barang (Marine Cargo) Diserahkan ke penjual/Pembeli
12. THC di Pelabuhan Tujuan NO YES
13. lift on&storages)- Destination Terminal Charges NO YES
14. EDI Fee dan import custom clearance fee NO YES
15. Bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Biaya Trucking barang dari pelabuhan ke tempat bongkar (delivery to destinantion) NO YES
17. Biaya Bongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Peralihan Resiko
• Peralihan resiko dari penjual dan pembeli terjadi pada saat
barang telah diserahkan kepada pengangkut atau orang lain
yang telah ditunjuk oleh pembeli pada tempat penjual atau
tempat lain yang disebutkan
Kasus 1
PT.XYZ adalah eksportir semen berlokasi di Cibinong, Jawa Barat. Dia sepakat
menjual semen ke Xi Hua , Ltd dengan term : FCA (PT.XYZ Cibinong, Jawa
Barat) Incoterms 2010 sebanyak 100 ton. Periode pengiriman barang dari
Cibinong ditentukan pada tanggal : 12 Agustus 2013. Pengiriman barang
tersebut menggunakan 5 x 20’ dengan kapasitas 20 ton per peti kemas.
a. Siapa yang bertanggungjawab dalam memuat barang ?
b. Apakah PT.XYZ bertanggungjawab dalam membayar trucking dari
Cibinong ke UTC 1, Tanjung Priok Port ?
c. Dalam perjalanan dari Cibinong ke UTC1, Tanjung Priok Port, Terjadi
demo buruh pelabuhan yang menuntut kenaikan upah. Suasana
pelabuhan sangat mengenaskan. Pada saat peristiwa tersebut 2 dari 5 unit
truck peti kemas dibakar oleh para buruh pelabuhan yang demo. Siapa
yang berisiko atas kehilangan semen sebanyak 40 Ton yang terdapat dalam
2 x 20’ yang dibakar oleh para demonstran ?
Jawab :
a. Oleh karena tempat penyerahan barang adalah ditempat penjual pada pengangkut yang
ditunjuk oleh pembeli, maka penjual bertanggungjawab dalam memuat barang di pabrik
PT.XYZ
b. Peralihan resiko (transfer of risk) terjadi pada saat barang telah termuat diatas kendaraan
pengangkut (baca:truck peti kemas/trailer) ditempat penjual (PT.XYZ). Oleh karena itu,
PT.XYZ tidak membayar biaya trucking dari Cibinong ke Tanjung Priok. Pembelilah yang wajib
membayar biaya trucking tersebut.
c. Peristiwa terbakarnya 2 unit truck (2 x 20’) yang membawa 40 Ton Semen terjadi di
pelabuhan Tanjung Priok. Peralihan resiko (transfer of risk) terjadi pada saat barang telah
termuat diatas kendaraan pengangkut (baca:truck) ditempat penjual (PT.XYZ). Oleh karena
itu, Pembeli (Xi Hua ,Ltd) lah yang beresiko atas kehilangan 40 Ton semen tersebut.
Kasus 2
Kasus 2 :
PT.XYZ adalah eksportir semen berlokasi di Cibinong, Jawa Barat. Dia sepakat
menjual semen ke Xi Hua ,Ltd dengan term : FCA ( UTC 1, Tanjung Priok Port ,
Jakarta) Incoterms 2010 sebanyak 100 ton. Periode pengiriman barang dari Cibinong
ke UTC 1, Tanjung Priok Port adalah tanggal : 15 September 2013. Pengiriman
barang tersebut menggunakan 5 x 20’ dengan kapasitas 20 Ton per peti kemas.
Kapal berangkat tanggal 17 September 2013 menuju ke Shanghai, China.
a. Dimana titik penyerahan barang terjadi ?
b. Siapa yang bertanggungjawab dalam membayar biaya lift off dan storage
sebanyak : 5 x 20’ di UTC 1 tersebut ?
c. Tanggal 16 September 2013 terjadi rob (banjir air laut) di UTC 1, Tanjung Priok
setinggi 1 meter. Air laut masuk ke 2 (dua) dari 5 (lima) peti kemas tersebut
sehingga terjadi kerusakan semen. Siapa yang berisiko atas rusaknya semen
sebanyak 40 Ton yang terdapat dalam 2 x 20’ ?
Jawab :
a. Titik penyerahan barang adalah di UTC 1 , Tanjung Priok Port, Jakarta. Penjual
bertanggung jawab dalam mengirimkan barang dari tempat penjual (Cibinong) hingga ke
UTC 1, Tanjung Priok Port. Penjual berkewajiban dalam menunjuk perusahaan trucking dari
Cibinong ke UTC 1.
b. Peralihan resiko (transfer of risk) terjadi pada saat 5 x20’ yang diangkut dengan truck
peti kemas/trailer telah tiba di UTC 1, Tanjung Priok Port. Oleh karena itu, Pembeli (Hi Xua,
LTd) lah yang bertanggungjawab dalam membayar biaya lift off dan storage 5 x 20’ .
c. Peristiwa rob terjadi pada tanggal 16 September 2013. Peralihan resiko (transfer of risk)
terjadi pada saat 5 x 20’ yang diangkut dengan truck peti kemas/trailer telah tiba di UTC 1,
Tanjung Priok Port yaitu : tanggal 15 September 2013. Oleh karena itu, kerusakan 40 ton
semen (2x20’) adalah atas resiko pembeli (Hi Xua, Ltd).
Tips - tips
Tips buat Penjual
- Penjual harus mengetahui dengan jelas titik tempat penyerahan barang kepada pengangkut atau orang
lain.
- Penjual harus mengetahui siapa pengangkut atau orang lain yang ditunjuk oleh pembeli dalam
penyerahan barang
- Penyerahan barang wajib dilakukan sesuai dengan tanggal yang telah disepakati atau periode yang
disepakati.
-  Penjual harus menyiapkan buruh/alat mekanis ketika titik penyerahan barang adalah di tempat penjual
atau mempersiapkan pengangkutan (inland freight)  jika titik penyerahan barang adalah ditempat lain
yang ditunjuk oleh pembeli.
 
Tips buat Pembeli
- Pembeli wajib memberitahukan kepada pembeli siapa pengangkut atau orang lain yang ditunjuk
- Pembeli harus memperhatikan kesiapan alat bongkar ketika titik penyerahan barang adalah ditempat
lain yang ditunjuk
- Pembeli harus memahami resiko-resiko yang akan terjadi pada saat dan ketika barang telah diserahkan
oleh penjual pada tempat yang telah ditentukan.
SERI 3 : CPT – Carriege Paid To
• CPT adalah singkatan dari CARRIAGE PAID TO
• CPT didefinisikan : syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan
barang ke pembeli : pada pengangkut atau orang lain yang ditunjuk oleh penjual
ditempat yang disepakati (an agreed place) (jika ada tempat yang disepakati antar
pihak). Penjual wajib melakukan kontrak pengangkutan untuk membayar ongkos
pengangkutan yang diperlukan untuk membawa barang ke tempat tujuan yang
disebutkan.
• Penjual telah memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada
saat telah diserahkannya barang kepada pengangkut dan bukan ketika barang tersebut
telah tiba ditempat tujuan. Resiko dan biaya beralih pada titik yang berbeda. Resiko
beralih di pengangkut atau orang lain yang ditunjuk (dipelabuhan muat), sedangkan
biaya hingga tempat tujuan yang disepakati
SERI 3 : CPT – Carriege Paid To
Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 (tiga) hal kritis yang perlu diketahui :
1. Penjual wajib melakukan penyerahan barang adalah kepada pengangkut atau orang lain yang ditunjuk
oleh penjual (nominated by seller)

2. Tempat atau lokasi penyerahan barang harus disebutkan dengan jelas, yaitu kepada pengangkut atau
orang lain di tempat yang telah disepakati antara penjual dan pembeli. Sedangkan kontrak pengangkutan
antara penjual dengan pengangkut adalah sampai ke tempat tujuan (named place of destinantion)

3. Resiko dan biaya beralih pada titik yang berbeda. Resiko beralih di pengangkut atau orang lain yang
ditunjuk (dipelabuhan muat), sedangkan biaya beralih ditempat tujuan yang disepakati
• Penjual wajib mengurus perizinan ekspor dan prosedur kepabeanan ekspor (export custom clearance),
namun penjual tidak ada kewajiban untuk penyelesaian perijinan impor barang, membayar setiap bea
impor atau melakukan prosedur kepabeanan impor.
SERI 3 : CPT – Carriege Paid To
Petunjuk penulisan untuk CPT adalah :
1. Tulis CPT
2. Tentukan tempat tujuan yang disebutkan (named place of
destination) , contoh : Narita Airport, Tokyo)
3. Tulis Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010)

Penulisan yang lengkap dan benar menjadi :


CPT ( Narita Airport, Tokyo) Incoterms 2010
Tabel Tanggung Jawab CPT
No. Jenis Pekerjaan/Kegiatan Tanggungjawab
Penjual Pembeli
1. Membuat kemasan barang (export packaging) YES NO
2. Membuat marking and labeling YES NO
3. Memuat barang di tempat penjual YES NO
4. Mengurus perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. Mengurus Kepabeanan Ekspor(export custom clearance) YES NO

6. Mengurus pengiriman barang  dari tempat penjual ke pengangkut atau tempat YES NO
lain ke pelabuhan muat (inland freight)
7. Membayar biaya-biaya di pelabuhan (lift off&storage)-terminal charges YES NO
8. Membayar biaya pemuatan barang ke kapal (loading on vessel/THC) YES NO
Tabel Tanggung Jawab CPT
No Jenis Pekerjaan / Kegiatan Tanggung Jawab
Penjual Pembeli
9. Mengurus pengapalan (Ocean/Air Freight)-Main Carrier YES NO

10. Membayar jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarder fee) YES NO

11. Mengurus asuransi (Marine cargo Insurance) Tidak Ada Kewajiban


12. Membayar biaya bongkar dipelabuhan tujuan (Unloading Charges) YES NO

13. Membayar biaya dipelabuhan tujuan (lift on&storages)- Destination YES NO


Terminal Charges
14. Mengurus kepabeanan impor (import custom clearance) NO YES

15. Membayar bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Mengurus pengeluaran barang dari pelabuhan ke tempat bongkar (delivery NO YES
to destinantion)
17. Membongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Tabel Pembagian Biaya CPT
No. Jenis Biaya Dibayar Oleh
Penjual Pembeli
1. Biaya Kemasan (export packaging cost) YES NO
2. marking and labeling YES NO
3. Biaya Buruh/Alat mekanis untuk memuat YES NO
4. Biaya  perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. EDI Fee & Custom Clearance Ekspor Fee YES NO
6. Biaya Trucking (inland freight)     YES   NO
7.  lift off&storage-terminal charges YES NO
8. Biaya THC    YES NO
9. Ocean/Air Freight)-Main Carrier (Freight Prepaid) YES NO
10. Freight Forwarder fee YES NO
11 Biaya Asuransi Barang (Marine Cargo) Diserahkan ke
penjual/Pembeli
12. THC di Pelabuhan Tujuan YES NO
13. lift on&storages)- Destination Terminal Charges YES NO
14. EDI Fee dan import custom clearance fee NO YES
15. Bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Biaya Trucking barang dari pelabuhan ke tempat NO YES
bongkar (delivery to destinantion)
17. Biaya Bongkar barang di tempat bongkar ( Carrier NO YES
Unloading)
Peralihan Resiko
• Peralihan resiko dari penjual dan pembeli terjadi pada saat
barang telah diserahkan kepada pengangkut atau orang lain
yang ditunjuk oleh penjual ditempat yang telah disepakati
Contoh Kasus
PT. Jonathan Paruhum Tebe (JPT) adalah eksportir tekstil berlokasi di Sukabumi, Jawa
Barat.  Dia sepakat menjual baju seragam tentara ke  Nagashima Pho   Pte  dengan term :
CPT ( Narita Airport,Tokyo) Incoterms 2010 sebanyak 10 ton. Biaya Airfreight JKT/Tokyo :
USD.10/Kg.  Pada saat pintu pesawat Japan Airlines (JAL) yang membawa barang
tersebut di buka,  api keluar dan tiba-tiba terdengar ledakan keras yang menyebabkan
pesawar terbakar . Tidak ada penumpang yang meninggal kecuali barang yang dibawa
oleh pesawat tersebut.
a.  Dimana titik penyerahan barang antara penjual (JPT) dengan pembeli (Nagashima)
terjadi ?
b.  Siapa yang membayar biaya airfreight? Berapa biaya freight yang harus dibayar ?
c.  Pembeli  mengajukan klaim kepada Penjual (JPT) agar barang yang terbakar tersebut
diganti pengiriman  barang baru lagi. Alasan pembeli karena barang  belum diterima
akibat peristiwa kebakaran  pesawat? Apakah JPT mau menerima klaim tersebut ?
 
Jawab :
a. Titik penyerahan barang antara penjual (JPT) dengan pembeli (Nagashima)  di
pesawat JAL yang posisi Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
b. Sesuai ketentuan CPT, Penjuallah yang wajib membayar biaya angkutan
utama (main carrier).
Total biaya airfreight yang harus dibayar  oleh JPT adalah sebesar: USD.10/kg x
10.000 kg = USD.100.000 
c.  Peristiwa kebakaran terjadi pada saat  di Narita Airport, Tokyo.  Sedangkan
resiko sudah beralih (passes) dari penjual kepada pembeli di Bandara Soekarno
Hatta, Jakarta (poin a), maka Penjual berhak menolak klaim si pembeli tersebut.
Tips - tips
Tips buat Penjual
- Penjual harus mengetahui dengan jelas tempat penyerahan barang kepada pengangkut atau orang lain.
- Penjual harus menunjuk dan mengurus kontrak pengangkutan
- Penjual harus memahami bahwa antara resiko dan biaya beralih pada tempat yang berbeda, dimana
resiko beralih di pelabuhan muat (place of delivery), sedangkan biaya-biaya hingga ke tempat tujuan
- Penjual harus menghitung biaya hingga ke tempat tujuan (named placed of destinantion)

Tips buat Pembeli


- Pembeli membuat kesepakatan dengan penjual titik tempat penyerahan   
- Pembeli harus memperhatikan peralihan resiko dan biaya terjadi pada tempat yang berbeda
- Pembeli harus mengurus perijinan impor, membayar biaya-biaya masuk dan custom clearance impor.
SERI 4 : CIP – CARRIAGE INSURANCE PAID TO
• CIP adalah  singkatan dari CARRIAGE AND INSURANCE PAID TO
• CIP didefinisikan :  syarat penyerahan barang dimana penjual
(seller)  menyerahkan barang ke pembeli : pada   pengangkut
atau orang lain yang ditunjuk oleh penjual ditempat yang
disepakati (an agreed place) (jika ada tempat yang disepakati
antar pihak). Penjual wajib melakukan kontrak pengangkutan
untuk membayar ongkos pengangkutan yang diperlukan untuk
membawa barang ke tempat tujuan yang disebutkan serta
melakukan kontrak penutupan asuransi
SERI 4 : CIP – CARRIAGE INSURANCE PAID TO
• Kontrak penutupan asuransi adalah atas resiko si pembeli bukan resiko si penjual
untuk kehilangan atau kerusakan barang yang terjadi sejak serah terima barang.
• Cover asuransi yang dibuka oleh si penjual adalah cover asuransi pertanggungan
minimal (Institute Cargo Clause "C"- ICC “C”) . Jika pembeli ingin memiliki perlindungan
lebih , maka perlu ada kesepakatan lagi antara penjual dan pembeli . Penjual dapat
menaikkan cover asuransi tersebut dengan tambahan biaya dari si pembeli.
• Penjual telah memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada
saat telah diserahkannya barang kepada pengangkut dan bukan ketika barang tersebut
telah tiba ditempat tujuan. Resiko dan biaya beralih pada titik yang berbeda. Resiko
beralih di pengangkut atau orang lain yang ditunjuk (di pelabuhan muat), sedangkan
biaya hingga tempat tujuan yang disepakati
SERI 4 : CIP – CARRIAGE INSURANCE PAID TO
• Berdasarkan definisi tersebut, ada 4 (empat) hal kritis yang perlu diketahui :
1. Penjual wajib melakukan penyerahan barang adalah kepada pengangkut atau orang lain yang
ditunjuk oleh penjual (nominated by seller)
2. Tempat atau lokasi penyerahan barang harus disebutkan dengan jelas, yaitu kepada pengangkut atau
orang lain di tempat yang telah disepakati antara penjual dan pembeli. Sedangkan kontrak pengangkutan
antara penjual dengan pengangkut adalah sampai ke tempat tujuan (named place of destinantion)
3. Resiko dan biaya beralih pada titik yang berbeda. Resiko beralih di pengangkut atau orang lain yang
ditunjuk (dipelabuhan muat), sedangkan biaya beralih ditempat tujuan yang disepakati
4. Penjual mengurus dan membuat kontrak pengangkutan dan kontrak penutupan asuransi. Kontrak
penutupan asuransi adalah dengan pertanggungan minimal .
• - Penjual wajib mengurus perizinan ekspor dan prosedur kepabeanan ekspor (export custom clearance),
namun penjual tidak ada kewajiban untuk penyelesaian perijinan impor barang, membayar setiap bea
impor atau melakukan prosedur kepabeanan impor.
SERI 4 : CIP – CARRIAGE INSURANCE PAID TO
Petunjuk penulisan untuk CIP adalah :
1.      Tulis CIP
2.   Tentukan tempat tujuan yang disebutkan (named place of
destination) , contoh : Shanghai Pudong Airport, China
3.      Tulis Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010)

                  Penulisan  yang lengkap dan benar menjadi :


       CIP  ( Shanghai Pudong Airport, China) Incoterms 2010
Tabel Tanggung Jawab CIP
No. Jenis Pekerjaan/Kegiatan Tanggungjawab
Penjual Pembeli
1. Membuat kemasan barang (export packaging) YES NO
2. Membuat marking and labeling YES NO
3. Memuat barang di tempat penjual YES NO
4. Mengurus perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. Mengurus Kepabeanan Ekspor(export custom clearance) YES NO

6. Mengurus pengiriman barang  dari tempat penjual ke pengangkut atau YES NO


tempat lain ke pelabuhan muat (inland freight)

7. Membayar biaya-biaya di pelabuhan (lift off&storage)-terminal charges YES NO

8. Membayar biaya pemuatan barang ke kapal (loading on vessel/THC) YES NO


Tabel Tanggung Jawab CIP
NO Jenis Pekerjaan / Kegiatan Tanggung Jawab
Penjual Pembeli
9. Mengurus pengapalan (Ocean/Air Freight)-Main Carrier YES NO

10. Membayar jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarder fee) YES NO

11. Mengurus asuransi (Marine cargo Insurance) YES NO


12. Membayar biaya bongkar dipelabuhan tujuan (Unloading Charges) YES NO

13. Membayar biaya dipelabuhan tujuan (lift on&storages)- Destination YES NO


Terminal Charges
14. Mengurus kepabeanan impor (import custom clearance) NO YES

15. Membayar bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Mengurus pengeluaran barang dari pelabuhan ke tempat bongkar NO YES
(delivery to destinantion)
17. Membongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Tabel Pembagian Biaya CIP
No. Jenis Biaya Dibayar Oleh
Penjual Pembeli
1. Biaya Kemasan (export packaging cost) YES NO
2. marking and labeling YES NO
3. Biaya Buruh/Alat mekanis untuk memuat YES NO
4. Biaya  perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. EDI Fee & Custom Clearance Ekspor Fee YES NO
6. Biaya Trucking (inland freight)     YES   NO
7.  lift off&storage-terminal charges YES NO
8. Biaya THC    YES NO
9. Ocean/Air Freight)-Main Carrier (Freight Prepaid) YES NO
10. Freight Forwarder fee YES NO
11 Biaya Asuransi Barang (Marine Cargo) YES NO
12. THC di Pelabuhan Tujuan YES NO
13. Lift on&storages- destination terminal Charges YES NO
14. EDI Fee dan import custom clearance fee NO YES
15. Bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Biaya Trucking barang dari pelabuhan ke tempat NO YES
bongkar (delivery to destinantion)
17. Biaya Bongkar barang di tempat bongkar ( Carrier NO YES
Unloading)
Peralihan Resiko
• Peralihan resiko dari penjual dan pembeli terjadi pada saat
barang telah diserahkan kepada pengangkut atau orang lain
yang ditunjuk oleh penjual ditempat yang telah disepakati.
Contoh Kasus
Kasus
PT. Debora Namura Tebe (DNT) adalah eksportir sepatu di Bogor, Jawa Barat.  Dia
sepakat menjual sepatu ke  Pho Loe, Pte  dengan term : CIP ( Shanghai Pudong Airport,
China) Incoterms 2010 sebanyak 1000 pasang (@ 1kg per pasang). Biaya Airfreight
JKT/Shanghai : USD.8/Kg.   Barang dikeluarkan dari pesawat China Airlines dan
diletakkan ke gudang cargo di Shanghai Pudong Airport. Beberapa jam kemudian,
gudang terbakar melalap habis semua barang yang ada di gudang.
a. Dimana titik penyerahan barang antara penjual (DNT) dengan pembeli (Pho Loe, Pte)
terjadi ?
b. Siapa yang menunjuk airlines dan  berapa biaya freight yang harus dibayar ?
c.  Siapa yang bertanggungjawab dalam mengurus asuransi? Jenis pertanggungan apa
yang dibuka ?
d. Pembeli, Pho Loe, Pte  menolak untuk membayar pembelian 1000 pasang sepatu
karena barang belum diterima . Apakah pembeli berhak menolak pembayaran tersebut
? Berikan alasannya.
Jawab :
a.  Titik penyerahan barang antara penjual (DNT) dengan pembeli (Pho Loe, Pte)  di pesawat China Airlines yang posisi
Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
b.  Sesuai ketentuan CIP Penjuallah  wajib mengurus  kontrak pengangkutan dan membayar biaya angkutan utama
(main carrier).Total biaya airfreight JKT/Shanghai yang harus dibayar  oleh DNT adalah sebesar: USD.8/kg x 1000 kg =
USD.8.000
c.  Kontrak penutupan asuransi adalah tanggungjawab si penjual (DNT). DNT akan membuka asuransi dengan
pertanggungan minimal, yaitu cover ICC C. tetapi resiko tetap atas pembeli. Penjual hanya mengurus kontrak
penutapan asuransi saja , dan segala resiko masih di tangan si pembeli.
d.  Pembeli, Pho Loe, Pte   TIDAK BERHAK UNTUK menolak untuk membayar pembelian 1000 pasang sepatu karena
barang belum diterima.  Penyerahan barang tidak terkait dengan sistem pembayaran. Pembayaran adalah
kesepakatan yang berbeda. Jika dalam kontrak diatur bahwa pembayaran dilakukan setelah serah terima barang,
maka penjual dan pembeli harus jelas titik serah terima barang. Berdasarkan ketentuan CIP, resiko sudah beralih
antara Penjual (DNT) dengan pembeli (Pho Loe, pte) sejak barang diserahkan ke pengangkut China Airlines di Bandara
Soekarno Hatta, Jakarta. Pembelilah yang beresiko atas terbakarnya barang di gudang cargo di Shanghai Pudong,
China.
Tips - Tips
Tips buat Penjual
- Penjual harus mengetahui dengan jelas tempat penyerahan barang kepada pengangkut atau orang lain.
- Penjual harus menunjuk dan mengurus kontrak pengangkutan dan kontrak asuransi dengan pertanggungan
minimal
- Penjual harus memahami bahwa antara resiko dan biaya beralih pada tempat yang berbeda, dimana resiko
beralih di pelabuhan muat (place of delivery), sedangkan biaya-biaya hingga ke tempat tujuan
- Penjual harus menghitung biaya hingga ke tempat tujuan (named placed of destinantion)
 
 
Tips buat Pembeli
- Pembeli membuat kesepakatan dengan penjual titik tempat penyerahan   
- Pembeli harus memperhatikan peralihan resiko dan biaya terjadi pada tempat yang berbeda
- Pembeli harus mengurus perijinan impor, membayar biaya-biaya masuk dan custom clearance impor.
SERI 5 : DAT – DELIVERED AT TERMINAL
• DAT adalah  singkatan dari DELIVERED AT TERMINAL
• DAT didefinisikan :  syarat penyerahan barang dimana penjual (seller)  menyerahkan
barang ke pembeli ketika barang sudah dibongkar dari sarana pengangkut yang telah tiba
diterminal   yang ditunjuk  pembeli pada pelabuhan bongkar atau tempat tujuan.
Terminal adalah termasuk setiap tempat, apakah tertutup atau tidak, seperti dermaga
(quay), gudang (warehouse), lapangan peti  kemas (CY) , atau terminal cargo : angkutan
darat, kereta api atau udara (road, rail or air cargo terminal).
•  Penjual telah  memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada
saat barang telah dibongkar dari sarana pengangkut di terminal tujuan atas pengaturan
dari si pembeli. Penjual bertanggungjawab dalam mengurus izin ekspor barang, namun
tidak memiliki kewajiban dalam menyelesaikan perizinan impor barang, membayar bea
masuk dan melaksanakan pengeluaran barang impor (prosedur kepabeanan impor)
SERI 5 : DAT – DELIVERED AT TERMINAL
Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 (tiga) hal kritis yang perlu diketahui :
1. Penjual wajib melakukan  penyerahan barang adalah  di terminal yang disebutkan oleh
pembeli.  Penjual harus mengetahui secara jelas titik penyerahan barang di terminal mana
pada pelabuhan bongkar atau tempat tujuan. Contoh : Di Tanjung Priok CY UTC 1.

2. Penjual bertanggungjawab dalam membongkar barang dari sarana pengangkut yang


telah tiba di terminal pada pelabuhan bongkar atau tempat tujuan yang telah ditentukan.

3.  Resiko dan biaya beralih pada saat barang telah terbongkar dari sarana pengangkut di
terminal pada pelabuhan bongkar atau tempat tujuan tujuan yang ditentukan.
SERI 5 : DAT – DELIVERED AT TERMINAL
Petunjuk penulisan untuk DAT adalah :
1. Tulis DAT
2.  Tentukan terminal di pelabuhan tujuan atau tempat tujuan yang
disebutkan ( named terminal at port or place of destination) , contoh :
 CY UTC 1, Tanjung Priok Port, Jakarta
3. Tulis Incoterms yang disepakati. (Incoterms 2010)

                   Penulisan  yang lengkap dan benar menjadi :


      DAT  (CY UTC 1, Tanjung Priok Port, Jakarta) Incoterms 2010
Tabel Tanggung Jawab DAT
No. Jenis Pekerjaan/Kegiatan Tanggungjawab
Penjual Pembeli
1. Membuat kemasan barang (export packaging) YES NO
2. Membuat marking and labeling YES NO
3. Memuat barang di tempat penjual YES NO
4. Mengurus perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. Mengurus Kepabeanan Ekspor(export custom clearance) YES NO

6. Mengurus pengiriman barang  dari tempat penjual ke pengangkut YES NO


atau tempat lain ke pelabuhan muat (inland freight)
7. Membayar biaya-biaya di pelabuhan (lift off&storage)-terminal YES NO
charges
8. Membayar biaya pemuatan barang ke kapal (loading on vessel/THC) YES NO
Tabel Tanggung Jawab DAT
No Jenis Pekerjaan / Kegiatan Tanggung Jawab
Penjual Pembeli
9. Mengurus pengapalan (Ocean/Air Freight)-Main Carrier YES NO
10. Membayar jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarder fee) YES NO
11. Mengurus asuransi (Marine cargo Insurance) tidak ada kewajiban
12. Membayar biaya bongkar dipelabuhan tujuan (Unloading Charges) YES NO
13. Membayar biaya dipelabuhan tujuan (lift on&storages)- Destination NO YES
Terminal Charges
14. Mengurus kepabeanan impor (import custom clearance) NO YES
15. Membayar bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Mengurus pengeluaran barang dari pelabuhan ke tempat bongkar NO YES
(delivery to destinantion)
17. Membongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES
Tabel Pembagian Biaya DAT
No. Jenis Biaya Dibayar Oleh
Penjual Pembeli
1. Biaya Kemasan (export packaging cost) YES NO
2. marking and labeling YES NO
3. Biaya Buruh/Alat mekanis untuk memuat YES NO
4. Biaya  perijinan ekspor (export lisences) YES NO
5. EDI Fee & Custom Clearance Ekspor Fee YES NO
6. Biaya Trucking (inland freight)     YES   NO
7.  lift off&storage-terminal charges YES NO
8. Biaya THC    YES NO
9. Ocean/Air Freight)-Main Carrier (Freight Prepaid) YES NO
10. Freight Forwarder fee YES NO
11 Biaya Asuransi Barang (Marine Cargo) Tidak ada kewajiban
12. THC di Pelabuhan Tujuan YES NO
13. Lift on&storages- destination terminal Charges NO YES
14. EDI Fee dan import custom clearance fee NO YES
15. Bea masuk, PPN dan Pph (Import Duties) NO YES
16. Biaya Trucking barang dari pelabuhan ke tempat bongkar (delivery to NO YES
destinantion)

17. Biaya Bongkar barang di tempat bongkar ( Carrier Unloading) NO YES


Peralihan Resiko
• Peralihan resiko dari penjual dan pembeli terjadi pada saat
barang telah dibongkar dari sarana pengangkut di terminal
pelabuhan bongkar atau tempat tujuan yang disebutkan  oleh
pembeli.
Contoh Kasus
PT. Sahabat Bisnis Indonesia (SBI) adalah importir daging sapi  segar yang berlokasi di Cibubur, Jakarta. 
Dia sepakat membeli 300 ton daging sapi segar dari Pearson&Son Pte  dengan term : DAT (CY UTC1,
Tanjung Priok Port, Jakarta) Incoterms 2010 . Pengiriman daging menggunakan 12 x 40’ RF. Barang telah
tiba di pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 22 Agustus 2013. Pemerintah melalui Kementerian
Perdagangan mengeluarkan ketentuan baru impor daging sapi yaitu : impor daging sapir harus melalui
sistem lelang terbuka. Peraturan mulai berlaku sejak tanggal: 1 Agustus 2013. Pemenang dalam lelang
impor daging sapilah yang diizinkan untuk  impor daging. Pemenang akan mendapatkan persetujuan
impor. SBI belum mendapatkan informasi peraturan baru tersebut. Barang tertahan di pelabuhan
Tanjung Priok.
a.       Dimana titik penyerahan barang antara pembeli (SBI) dengan penjual (Pearson&Son, Pte) terjadi
?
b.      Siapa yang membayar biaya penumpukan di pelabuhan Tanjung Priok ?
c.       Akibat peraturan baru tersebut, daging sapi tersebut tidak bisa dikeluarkan , resiko atas siapa ?
Jawab :
a.       Titik penyerahan barang antara pembeli (SBI) dengan penjual (Pearson&son, Pte)  di Terminal
Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu : UTC 1
b.      Sesuai ketentuan DAT
Penjual serahkan barang hingga telah terbongkar dari sarana pengangkut di terminal tujuan yang
ditentukan oleh pembeli di pelabuhan tujuan. Oleh karena itu, biaya penumpukan adalah menjadi
tanggungjawab si pembeli (SBI). SBI lah yang bertanggungjawab dalam membayar biaya-biaya
penumpukan di pelabuhan Tanjung Priok.
c.       Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengeluarkan ketentuan baru impor daging sapi
harus melalui sistem lelang terbuka pada tanggal: 1 Agustus 2013 sedangkan barang telah dikapalkan
sebelum tanggal 1 Agustus 2013 . Importir tidak mengetahui peraturan baru tersebut dan barang
tertahan di pelabuhan Tanjung Priok. Pengurusan perizinan impor adalah tanggungjawab dari si
pembeli. Pembeli sudah harus mengurus segala perizinan impor sebelum pengapalan barang. Oleh
karena itu, resiko tertahan daging sebanyak 12 x 40’ RF adalah resiko pembeli (SBI)
Tips - Tips
Tips buat Penjual
- Penjual harus mengetahui dengan jelas tempat penyerahan barang: di terminal mana dipelabuhan
tujuan atau tempat tujuan yang disebutkan
- Penjual harus menunjuk dan mengurus kontrak pengangkutan
- Penjual harus memahami bahwa antara resiko dan biaya beralih pada tempat yang sama, yaitu : pada
saat barang telah terbongkar dari sarana pengangkut di terminal tujuan.
- Penjual harus menghitung biaya hingga ke biaya bongkar dari sarana pengangkut.

Tips buat Pembeli


- Pembeli  harus menentukan dengan jelas titik penyerahan barang di terminal mana ?   
- Pembeli harus memperhatikan pengurusan perizinan impor, pembayaran bea masuk
- Pembeli harus mengurus pengeluaran barang dan  prosedur kepabeanan impoir (custom clearance
impor)

Anda mungkin juga menyukai