KURIKULUM SMA N 1 GODONG 2016 2017n PDF
KURIKULUM SMA N 1 GODONG 2016 2017n PDF
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan Nasional memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Peningkatan mutu pendidikan secara ideal haruslah dilakukan secara terus
menerus dan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia
seutuhnya. Peningkatan mutu pendidikan dilakukan melalui olah hati, olah rasa,
dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.
Peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan dimaksudkan untuk menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam
Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui
penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Memperhatikan kondisi riil SMA N 1 Godong yang berada di lingkungan
pedesaan dan yang dipandang maju oleh masyarakat Kabupaten Grobogan
dibandingkan dengan SMA yang lainnya, maka pengembangan kurikulum juga
harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Pengembangan kurikulum SMA N 1 Godong tahun pelajaran 2016/2017
yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum SMA N 1 Godong;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada SMA N 1 Godong yang didasarkan pada
hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta
didik;
3. Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan berdasarkan hasil revisi
kurikulum tahun 2016/2017, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah,
terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap
kurikulum 2013.
2
Tantangan masa depan antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi
dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Di era globalisasi juga akan terjadi perubahan-
perubahan yang cepat. Dunia akan semakin transparan, terasa sempit, dan seakan
tanpa batas.Hubungan komunikasi, informasi, dan transportasi menjadikan satu
sama lain menjadi dekat sebagai akibat dari revolusi industri dan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Arus globalisasi juga akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi
masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di WTO,
ASEAN Community, APEC, dan AFTA.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
sebagai berikut: 1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki
pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang
sama; 2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan
alam, sumber/ media lainnya); 3) pola pembelajaran terisolasi menjadi
pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa
saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet); 4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran
pendekatan sains); 5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis
tim); 6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia; 7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan
pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik; 8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal
(monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines); dan 9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Penguatan tata kelola kurikulum pada Kurikulum 2013, penyusunan
kurikulum dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan
kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan.Setelah
kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari
kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum.Satuan pendidikan dan guru
tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat
nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran
tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu
4
B. Landasan
Dasar Hukum yang relevan dalam penyusunan Kurikulum 2013 untuk SMA:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
3. PP No 19 Tahun 2005 yang direvisi I dengan PP No. 32 Tahun 2013 dan
revisi II dengan PP No 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana Prasarana.
5
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal.
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran.
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti.
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Landasan Hukum untuk mulok untuk Provinsi Jawa Tengah:
1. Peraturan Daerah Jawa Nomor 9 tahun 2012 tentang bahasa, sastra, dan
Aksara Jawa.
2. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Perda No. 9 Tahun 2012.
3. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 424/13242 tgl. 23
Juli 2013 tentang Implementasi Mulok Bahasa Jawa pada Kurikulum 2013.
4. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor
423.5/14995 tanggal 4 Juni 2014 tentang Kurikulum mata pelajaran Mulok
Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts,
SMA/SMALB/MA, dan SMK/MAK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa
Tengah.
5. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA N 1 Godong tahun Pelajaran
2016/2017.
6. Surat Keputusan Kepala SMA N 1 Godong Nomor 423.5/007 tentang
Penunjukan Tim Pengembang Kurikulum SMA N 1 Godong Tahun
2016/2017.
C. Tujuan Penyusunan
Sesuai dengan UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 36 ayat 2 dan
pasal 38 ayat 2 ditegaskan bahwa Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan disusun dengan prinsip diversifikasi yang bertujuan untuk memberikan
pedoman pengelolaan kurikulum tingkat sekolah sesuai dengan relevansi atau
karakteristik satuan pendidikan, kekhasan daerah, dan potensi peserta didik.
7
D. Acuan Konseptual
Acuan konseptual yang meliputi 12 poin seperti yang tercantum dalam
Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentan KTSP:
1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta
akhlak mulia. Untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA N 1
Godong dilaksanakan Kegiatan Rohis dimana dalam Rohis siswa dibimbing
untuk mendalamani agama Islam melalui kegiatan pengajian dan kegiatan
keagamaan lainnya untuk membentuk akhlak dan budi pekerti. Pada peringatan
hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah
yang kompeten atau memanfaatkan warga sekolah juga melaksanakan qurban
dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang kurang mampu dengan
anggaran yang direncanakan.
2. Toleransi dan kerukunan umat beragama
Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan untuk meningkatkan toleransi
dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang
berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.
8
E. Prinsip Pengembangan
Prinsip-prinsip pengembangan KTSP seperti yang tercantum dalam Lampiran
Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014, meliputi 3 prinsip:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta
didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki
posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum SMA N 1 Godong diarahkan kepada proses
pengembangan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara
unsur-unsur pendidikan formal, informal dan non formal, dengan
memperhatikan kondisi dan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya dengan memperhatikan dan
mengitegrasikan karakter bangsa. Oleh sebab itu di SMA N 1 Godong
dilaksanakan program peduli lingkungan, yang dilaksanakan melalui kerja
10
F. Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan KTSP meliputi:
1. Analisis mencakup: analisis ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai kurikulum; analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan
lingkungan; dan analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2. Penyusunan mencakup: perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan; pengaturan beban
belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas; penyusunan
kalender pendidikan satuan pendidikan; penyusunan silabus muatan atau mata
pelajaran muatan lokal; dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
setiap muatan pembelajaran.
3. Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik
satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah.
4. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
11
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
D. Tujuan Sekolah
Tujuan Pendidikan SMA N 1 Godong:
1. Tujuan Jangka Menengah SMA N 1 Godong
a. Tercapainya tingkat pengetahuan dan ketrampilan siswa yang memadai sebagai
bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
b. Tercapainya idealisme segenap warga sekolah dalam memiliki motivasi yang
kuat untuk mencapai prestasi yang optimal.
c. Tercapainya tingkat penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut
yang dapat mendorong peserta didik mengenali potensi dirinya sehingga dapat
berkembang secara optimal.
2. Tujuan Jangka Pendek kurikulum SMA N 1 Godong (Tahun Pelajaran 2016/2017)
a. Tercapainya tingkat kelulusan yang diterima di Perguruan Tinggi sekurang-
kurangnya 50 persen ( PTN 10 % , PTS 40 %).
b. Menjuarai berbagai kompetiisi OSN, OOSN, OPSI tingkat kabupaten.
12
c. Tercapainya tingkat kelulusan 100 persen dengan rata-rata nilai Ujian Nasional
65,0.
d. Meningkatkan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan pramuka bagi
seluruh warga, agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat
peserta didik sebagai salah satu sarana pengembanmgan diri peserta didik.
e. Semua guru telah tersertifikasi.
f. Meningkatkan kualitas spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, dan
ketrampilan warga sekolah serta pembiasaan yang positif.
g. Kehadiran peserta didik, guru dan karyawan lebih dari 90 %.
h. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
i. Ektrakurikuler dapat menjuarai tingkat kabupaten.
j. Meningkatkan sarana prasarana pembelajaran untuk dapat mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan peserta didik.
13
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
(MIPA), dan peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), serta lintas minat yang
didasarkan pada hasil pemilihan angket minat peserta didik.
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. rumusan kompetensi inti
menggunakan notasi berikut :
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti sikap pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti sikap ketrampilan.
Keempat rumusan kompetensi Inti tersebut dilaksanakan melalui muatan dan
atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi Inti kelas X mengacu
pada Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 dan Kompetensi Inti Kelas XI dan XII
mengacu pada Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi.
No Kompetensi Inti Kelas X Kompetensi Inti Kelas XI Kompetensi Inti Kelas XII
wawasan kemanusiaan, kejadian,serta prosedural pada bidang
kebangsaan, menerapkan pengetahuan kajian yang spesifik sesuai
kenegaraan, dan prosedural pada bidang dengan bakat dan minatnya
peradaban terkait kajian yang spesifik untuk memecahkan
penyebab fenomena dan sesuai dengan bakat dan masalah.
kejadian, serta minatnya untuk
menerapkan memecahkan masalah
pengetahuan pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah
4. 4.Menunjukkan 4.Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar,
keterampilan menalar, menyaji dalam ranah menyaji, dan mencipta
mengolah, dan menyaji konkret dan ranah abstrak dalam ranah konkret dan
secara efektif, kreatif, terkait dengan ranah abstrak terkait
produktif, kritis, mandiri, pengembangan dari yang dengan pengembangan
kolaboratif, komunikatif, dipelajarinya di sekolah dari yang dipelajarinya di
dan solutif. secara mandiri, bertindak sekolah secara mandiri,
Dalam ranah konkret dan secara efektif dan kreatif, dan mampu
abstrak terkait dengan dan mampu menggunakan menggunakan metode
pengembangan dari yang metode sesuai kaidah sesuai kaidah keilmuan.
dipelajarinya di sekolah, keilmuan.
serta mampu
menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah
keilmuan.
Kelas X, XI dan XII terdiri atas peminatan MIPA, IPS, dan Lintas Minat yang
didasarkan pada hasil angket pemilihan peminatan peserta didik dan disesuaikan dengan
kemampuan peserta didik, pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta
kegiatan pramuka sebagai ekstra wajib bagi semua peserta didik kelas X, XI, dan XII.
Jumlah pelajaran kelas X adalah 17 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran
umum A, 5 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran Peminatan, dan 2 mata pelajaran
Lintas Minat. Jumlah pelajaran kelas XI adalah 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6
mata pelajaran umum A, 4 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran Peminatan, dan 1
mata pelajaran Lintas Minat. Jumlah pelajaran kelas XII adalah 15 mata pelajaran yang
terdiri atas 6 mata pelajaran umum A, 4 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran
Peminatan, dan 1 mata pelajaran Lintas Minat.
17
Kelas X
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
11 BK 1 1
12 TIK 1 1
Kelompok C (Peminatan)
11. Matematika 3 3
12. Biologi 3 3
13. Fisika 3 3
14. Kimia 3 3
Kelompok D (Lintas Minat)
Dua/tiga mata pelajaran yang ada di
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
15. 6 6
dan/atau Peminatan Ilmu Bahasa dan
Budaya
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
18
Kelas XI MIPA
Kelas XI
Mata Pelajaran Alokasi waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
11. Matematika 4 4
12. Biologi 4 4
13. Fisika 4 4
14. Kimia 4 4
Kelompok D (Lintas Minat)
Siswa memilih satu/dua mata pelajaran yang
15. 4 4
menjadi lintas untuk kelas X
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
19
Kelompok C (Peminatan)
11. Matematika 4 4
12. Biologi 4 4
13. Fisika 4 4
14. Kimia 4 4
Kelas X
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
11 BK 1 1
12 TIK 1 1
Kelompok C (Peminatan)
11. Geografi 3 3
12. Sejarah 3 3
13. Sosiologi 3 3
14. Ekonomi 3 3
Kelompok D (Lintas Minat)
15. Dua/tiga mata pelajaran yang ada di Peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau 6 6
Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
21
Kelas XI IPS
Kelas XI
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
11. Geografi 4 4
12. Sejarah 4 4
13. Sosiologi 4 4
14. Ekonomi 4 4
Kelompok D (Lintas Minat)
15. Siswa memilih satu/dua mata pelajaran yang
4 4
menjadi lintas untuk kelas X
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
46 46
per Minggu
22
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
11. Geografi 4 4
12. Sejarah 4 4
13. Sosiologi 4 4
14. Ekonomi 4 4
Kelompok D (Lintas Minat)
15. Siswa melanjutkan satu/dua mata pelajaran
4 4
yang menjadi lintas untuk kelas XI
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
46 46
per Minggu
2012 tentang bahasa, sastra, dan aksara jawa. Berdasarkan hasil analisis keunggulan
daerah Kabupaten Grobogan maka jenis muatan yang dilaksanakana di SMA N 1
Godong seperti terdapat dalam struktur kurikulum pada tabel di atas adalah Bahasa
Jawa.
Strategi pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Untuk Bahasa Jawa muatan lokal titipan Provinsi yang harus dilaksanakan di
setiap sekolah di Propinsi Jawa Tengah dengan KI/KD sudah dibuat di provinsi,
khusus untuk kelas X, XI, dan XII menjadi mata pelajaran umum B.
b. Untuk TIK muatan lokal sekolah khusus kelas X menjadi mata pelajaran umum
B.
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah. Muatan lokan bahasa
jawa telah dimasukkan dalam struktur kurikulum kelas X, XI, dan XII dengan
alokasi waktu 2 jam pelajaran per minggu untuk semua kelas. SKL, KI, dan KD
Kurikulum 2013 Muatan Lokal Bahasa Jawa (Provinsi Jawa Tengah), Kabupaten
atau yang dikembangkan oleh sekolah (terlampir).
Pengaturan beban belajar berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah di SMA N 1 Godong, beban belajar
menggunakan sistem Paket.
a. Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit, dengan
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri maksimal 60 %.
b. Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:
1) Kelas X : 46 Jam pelajaran
2) Kelas XI : 46 Jam pelajaran
3) Kelas XII : 46 Jam pelajaran
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
sebagai berikut:
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Libur Akhir Tahun Pelajaran,
Juli 2016 4 1 pelaksanaan PLSBSB, dan Libur
Awal Ramadhan dan Idhul Fitri
Agustus 2016 4 4
September 2016 4 3 Penilaian Harian Bersama
Oktober 2016 4 4
November 2016 4 5
Penilaian Akhir Semester,
Desember 2016 5 1 Pengisian LHB dan Libur Akhir
Semester
Januari 2017 5 5
Pebruari 2017 4 3
Maret 2017 5 3 Ujian Sekolah Utama
April 2017 4 3 Perkiraan Ujian Nasional Utama
Mei 2017 4 4
Penilaian Kenaikan Kelas,
Juni 2017 4 1 Pengisian LHB dan Libur Akhir
Semester
Jumlah 51 37
guru BK. Peserta didik dapat mengambil 2 mata pelajaran dari 4 mata pelajaran
peminatan yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari guru BK.
Program penelusuran bakat, minat, dan prestasi peserta didik kelas X
berdasarkan nilai UN SMP/MTS, nilai rapor, tes IQ, dan angket peminatan.
Berdasarkan penelusuran SMA N 1 Godong membuka peminatan MIPA dan IPS.
Lintas minat untuk kelas X sebanyak 2 mata pelajaran @ 3 jam pelajaran per
minggu dan dipilih dari mapel-mapel pada 2 peminatan lainnya. Lintas minat
untu kelas XI sebanyak 1 mata pelajaran @ 4 jam pelajaran per minggu dipilih
dari 2 mata pelajaran lintas minat di kelas X. Lintas minat untuk kelas XII
adalah melanjutkan dari kelas XII dengan alokasi waktu pelajaran @ 4 jam
pelajaran per minggu.
Di SMA N 1 Godong tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi
Pilihan Lintas Minat. Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata
pelajaran Lintas Minat untuk kelas X peserta di masing-masing peminatan dapat
memilih dua mata pelajaran di peminatan lain, untuk kelas XI, XII di masing-
masing peminatan dapat memilih satu mata pelajaran Lintas Minat dikelas X,
dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat SMA N 1 Godong
No Kelas Mapel Lintas Minat
1. Ekonomi
1 X MIPA 1-5
2. Bahasa dan Sastra Inggris
1. Geografi
X MIPA 6-7
2. Ekonomi
1. Fisika
2 X IPS 1-4
2. Kimia
2. Kimia
X IPS 5
3. Bahasa dan Sastra Inggris
3 XI MIPA 1-2 dan 7 Ekonomi
4 XI MIPA 3-5 dan 6 Bahasa dan Sastra Inggris
5 XI IPS 1-2 dan 5 Biologi
6 XI IPS 3-4 Fisika
7 XII MIPA 1-2 Ekonomi
8 XII MIPA 3-5 dan 6-7 Geografi
9 XII IPS 1- 2 dan 5 Biologi
10 XII IPS 3- 4 Bahasa dan Sastra Inggris
26
dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, dan Aplikasi Tri Satya dan
Dasa Darma bagi peserta didik usia Penggalang, dan Penegak
c. Sistem Reguler
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler
pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem reguler adalah bentuk
kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan pada Gugus depan
(Gudep) yang ada di satuan pendidikan dan merupakan kegiatan pendidikan
kepramukaan secara utuh. Oleh karena itu apabila satuan pendidikan
memilih sistem reguler dan belum memiliki Gudep, maka harus terlebih
dahulu menyiapkan sistem pengelolaan pendidikan kepramukaan melalui
Gudep.
Aktivitas Sistem Reguler: 1) Bersifat sukarela sesuai dengan bakat
dan minat peserta didik; 2) Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 2
jam pelajaran; 3) Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali; 4) Sepenuhnya
dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan atau gugus satuan
pendidikan; dan 5) Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata
pelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat
dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka) yang
telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD).
Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler
sistem reguler adalah meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan
keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memiliki minat dan
ketertarikan sebagai anggota pramuka, melalui: aplikasi Dwi Satya dan Dwi
Darma bagi peserta didik usia Siaga, dan aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma
bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak.
Kegiatan Ekstrakurikuler diatur dalam Permendikbud Nomor 62 Tahun
2014. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengembangan diri.
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh
tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta
didik yangs sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
29
ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 75 75
2 PPKn B 75 75
3 Bahasa Indonesia B 75 75
4 Matematika B 75 75
5 Sejarah Indonesia B 75 75
6 Bahasa Inggris B 75 75
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 BahasaJawa B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
Peminatan Matematika dan Ilmu
I
Pengetahuan Alam
1. Matematika B 75 75
2. Biologi B 75 75
3. Fisika B 75 75
4. Kimia B 75 75
Lintas Minat
1. Ekonomi B 75 75
2. Bahasa dan Sastra Inggris B 75 75
3. Geografi B 75 75
32
ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 75 75
2 PPKn B 75 75
3 Bahasa Indonesia B 75 75
4 Matematika B 75 75
5 Sejarah Indonesia B 75 75
6 Bahasa Inggris B 75 75
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 BahasaJawa B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Geografi B 75 75
2. Sejarah B 75 75
3. Sosiologi B 75 75
4. Ekonomi B 75 75
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Lintas Minat
1. Fisika B 75 75
2. Kimia B 75 75
3. Bahasa dan Sastra Inggris B 75 75
33
ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 75 75
2 PPKn B 75 75
3 Bahasa Indonesia B 75 75
4 Matematika B 75 75
5 Sejarah Indonesia B 75 75
6 Bahasa Inggris B 75 75
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 BahasaJawa B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
I Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
1. Matematika B 75 75
2. Biologi B 75 75
3. Fisika B 75 75
4. Kimia B 75 75
Lintas Minat
1. Ekonomi atau Bahasa dan Sastra Inggris B 75 75
34
ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 75 75
2 PPKn B 75 75
3 Bahasa Indonesia B 75 75
4 Matematika B 75 75
5 Sejarah Indonesia B 75 75
6 Bahasa Inggris B 75 75
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 BahasaJawa B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Geografi B 75 75
2. Sejarah B 75 75
3. Sosiologi B 75 75
4. Ekonomi B 75 75
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Lintas Minat
1. Biologi atau Fisika B 75 75
35
ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 75 75
2 PPKn B 75 75
3 Bahasa Indonesia B 75 75
4 Matematika B 75 75
5 Sejarah Indonesia B 75 75
6 Bahasa Inggris B 75 75
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Jawa B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
Peminatan Matematika dan Ilmu
I
Pengetahuan Alam
1. Matematika B 75 75
2. Biologi B 75 75
3. Fisika B 75 75
4. Kimia B 75 75
Lintas Minat
1. Geografi atau Ekonomi B 75 75
36
ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 75 75
2 PPKn B 75 75
3 Bahasa Indonesia B 75 75
4 Matematika B 75 75
5 Sejarah Indonesia B 75 75
6 Bahasa Inggris B 75 75
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Jawa B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Geografi B 75 75
2. Sejarah B 75 75
3. Sosiologi B 75 75
4. Ekonomi B 75 75
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Lintas Minat
1. Biologi atau Bahasa dan Sastra Inggris B
75 75
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
sebagai berikut:
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Libur Akhir Tahun
Pelajaran, pelaksanaan
Juli 2016 4 1
PLSBSB, dan Libur Awal
Ramadhan dan Idhul Fitri
Agustus 2016 5 5
September 2016 4 2 Penilaian Harian Bersama
Oktober 2016 4 4
November 2016 4 5
Penilaian Akhir Semester,
Desember 2016 5 1 Pengisian LHB dan Libur
Akhir Semester
Januari 2017 5 5
Pebruari 2017 4 3
Maret 2017 5 3 Ujian Sekolah Utama
Perkiraan Ujian Nasional
April 2017 4 3
Utama
Mei 2017 4 4
Penilaian Kenaikan Kelas,
Juni 2017 4 1 Pengisian LHB dan Libur
Akhir Semester
Jumlah 51 37
16 25-26 Desember 2016 Libur Umum (Hari Raya Natal) dan cuti bersama
18 1 Januari 2017 Libur Umum (Tahun Baru Masehi 2017)
19 28 Januari 2017 Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2567)
20 2 – 4 Pebruari 2017 Try Out I
21 27 Pebruari – Ujian Sekolah
7 Maret 2017
22 20 – 22 Maret 2017 Try Out II
23 28 Maret 2017 Libur Umum (Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka1939)
24 3-8 April 2017 Ujian Nasional SMA/MA (Utama)
25 10-17 April 2017 Ujian Nasional SMA/MA (Susulan)
26 14 April 2017 Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih)
27 21 April 2017 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Kartini
28 24 April 2017 Libur Umum (Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1438 H)
29 1 Mei 2017 Libur Umum (Hari Buruh Internasional)
30 2 Mei 2017 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional
31 11 Mei 2017 Libur Umum (Hari Raya Waisak Tahun 2561)
32 20 Mei 2017 Mengikuti Upacara Hari Kebangkitan Nasional
33 25 Mei 2017 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih)
34 26-27 Mei 2017 Libur awal Ramadhan 1438 H
35 5-10 Juni 2017 Penilaian Akhir Semester Genap/Kenaikan Kelas
36 12-16 Juni 2017 Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
37 17 Juni 2017 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
38 19 Juni- 15 Juli 2017 Libur Akhir semester Genap/Libur Akhir Tahun Pelajaran 2016/2017
39 25-26 Juni 2017 Libur Hari Raya Idul Fitri 1438 H (1 Syawal 1438 H)
40 1,3,4,5 Juli 2017 Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2017/2018
41 17 Juli 2017 Permulaan Tahun Pelajaran 2017/2018
44
BAB V
PENUTUP