Anda di halaman 1dari 2

A. SABU (Serum Anti Bisa Ular) produksi PT.

Biofarma hanya mengandung antibisa


trivalen untuk 3 spesies:

1. Naja sputatrix (Kobra jawa/Spitting Cobra)


2. Calloselasma rhodostoma (ular tanah/pit viper)
3. Bungarus fasciatus (ular welang/banded krait)

B. Anamnesis Pasien Tergigit Ular


Pada korban pagutan ular perlu ditanyakan
1. kapan pagutan terjadi,
2. jenis ular teurtama warna dan bentuk dapat sangat membantu mengenalinya dan
bahkan bila ular tersebut dapat ditangkap.
3. pertolongan pertama yang sudah dilakukan.

C. Pemeriksaan Fisik Pasien Tergigit Ular

Gejala dan tanda-tanda lokal antara lain adalah:

1. Nyeri gigitan taring


2. Nyeri lokal,
3. Perdarahan lokal,
4. Memar
5. Limfangitis,
6. Pembengkakakn kelenjar getah bening,
7. Melepuh, infeksi lokal,
8. Abses, nekrosis jaringan (terutama akibat gigitan ular dari famili Viperidae).

Gejala edema, kemerahan, nekrosis pada tempat pagutan disebabkan juga oleh pengaruh
enzim proteolitik seperti metalloproteinase, hideolase dan sitotoksin.

Gejala Sistemik

Gejala sistemik yang sering dijumpai adalah mual, muntah, nyeri perut, pusing, dan lemah
badan. Akibat bisa ular viperidae terjadi kelainan yang melibatkan sistem kardiovaskular
seperti gangguan penglihatan, pusing, mengantuk, pingsan, syok, hipotensi, aritmia
jantung, edema paru dan edema konjungtiva.

D. Tatalaksana Pasien Tergigit Ular

Serum Anti-Bisa Ular (SABU) dapat diberikan dengan pedoman sebagai berikut.

1. Untuk bisa ular dengan gejala neurotoxin dan perdarahan spontan masif diberikan
SABU 2 vial didrip dengan larutan PZ tiap 2 jam
2. Untuk bisa ular bukan dengan gejala neurotoxin atau koagulopati parah, diberikan 2
vial SABU didrip tiap 6 jam.

Pemberian SABU dapat diteruskan sampai tanda dan gejala menghilang, tidak ada maximum
dose.

E. Indikator pemberian SABU efektif

1. Perdarahan akan berhenti dalam 15 menit


2. Faal Koagulasi akan normal dalam 3-9 jam
3. Hipotensi akan membaik dalam 30-60 menit
4. Gejala paralisis akan membaik dalam 30 menit
5. Warna gelap urin akibat mioglobinuria atau hemoglobinuri menghilang dalam
beberapa jam.

Penting untuk menanyakan riwayat atopi berat (asma, dll). Pada pasien dengan
riwayat atopi berat, boleh diberikan epinephrine injeksi sebagai profilaksis sebanyak
0,25 mg (dewasa) atau 0,01 mg/kg (anak) secara subkutan sebelum SABU diberikan.

F. Serum sickness

Beri H1 antihistamin selama beberapa hari dn penderita sebaiknya istirahat. Bila


perlu dapat diberikan sediaan kortikosteroid

Demam disertai menggigil Tidak memerlukan tindakan apapun, karena akan cepat
menghilang (dalam 24 jam). Cukup diberi selimut atau botol berisi air panas

Perlu diwaspadai bila ditemukan perburukan gejala seperti pembengkakan tungkai


lebih dari setengahnya, pembengkakan yang timbul segera setelah pagutan pada jari-
jari (kaki, terutama tangan), pembengkakan yang progresif, atau pembengkakan
kelenjar getah bening di area ekstremitas tempat pagutan.

Reaksi yang tidak diharapkan yang mungkin terjadi adalah reaksi anafilaksis cepat,
reaksi pirogenikm dan reaksi anflaktik lambat. Anti bisa ular tidak dianjurkan untuk
diberikan sebagai profilaksis.

Anda mungkin juga menyukai