ABU
ABU
Gejala edema, kemerahan, nekrosis pada tempat pagutan disebabkan juga oleh pengaruh
enzim proteolitik seperti metalloproteinase, hideolase dan sitotoksin.
Gejala Sistemik
Gejala sistemik yang sering dijumpai adalah mual, muntah, nyeri perut, pusing, dan lemah
badan. Akibat bisa ular viperidae terjadi kelainan yang melibatkan sistem kardiovaskular
seperti gangguan penglihatan, pusing, mengantuk, pingsan, syok, hipotensi, aritmia
jantung, edema paru dan edema konjungtiva.
Serum Anti-Bisa Ular (SABU) dapat diberikan dengan pedoman sebagai berikut.
1. Untuk bisa ular dengan gejala neurotoxin dan perdarahan spontan masif diberikan
SABU 2 vial didrip dengan larutan PZ tiap 2 jam
2. Untuk bisa ular bukan dengan gejala neurotoxin atau koagulopati parah, diberikan 2
vial SABU didrip tiap 6 jam.
Pemberian SABU dapat diteruskan sampai tanda dan gejala menghilang, tidak ada maximum
dose.
Penting untuk menanyakan riwayat atopi berat (asma, dll). Pada pasien dengan
riwayat atopi berat, boleh diberikan epinephrine injeksi sebagai profilaksis sebanyak
0,25 mg (dewasa) atau 0,01 mg/kg (anak) secara subkutan sebelum SABU diberikan.
F. Serum sickness
Demam disertai menggigil Tidak memerlukan tindakan apapun, karena akan cepat
menghilang (dalam 24 jam). Cukup diberi selimut atau botol berisi air panas
Reaksi yang tidak diharapkan yang mungkin terjadi adalah reaksi anafilaksis cepat,
reaksi pirogenikm dan reaksi anflaktik lambat. Anti bisa ular tidak dianjurkan untuk
diberikan sebagai profilaksis.