Anda di halaman 1dari 9

Plagiarism Checker X Originality

Report
Similarity Found: 12%

Date: Jumat, Desember 20, 2019


Statistics: 288 words Plagiarized / 2320 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional
Improvement.
------------------------------------------------------------------------------------------
-

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH


SOAL HOTS DALAM POKOK PEMBAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA
VARIABEL KELAS VIII SMP PGRI 2 SUKADANA Desi Riana Dan Meisy Citrani
Jurusan Tadris Pendidikan Matematika, IAIN Metro E-Mail
:Rianad099@gmail.com ; mesicitrani78@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kemampuan berfikir siswa dalam menyelesaikan
masalah soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam pokok pembahasan
materi Sistem Persamaan Linier Dua Pariabel (SPLDV) kelas VIII SMP PGRI 2
Sukadana.

Higher order thinking skills (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis
reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berfikir
tinggi. Dan HOTS juga salah satu cara untuk menguji apakah seseorang bisa
menganalisis, membandingkan, menghitung,dan sebagainya. Penelitian ini
menggunakan metode tes dan wawancara dengan materi sistem persamaan
linier dua pariabel kepada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Sukadana. Dalam metode
ini kita bisa tau kemampuan berfikir siswa yang tingkat tingi, sedang maupun
rendah.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 17 siswa berkemampuan berfikir tinggi


(35,1%), 20 siswa berkemampuan berfikir sedang (50%) dan 5 siswa yang
berkemampuan berfikir rendah (14,9%). Penelitian ini dilakukan supaya setiap
guru bisa mengetahui kemampuan berfikir siswa nya dalam menyelesaikan soal-
soal matematika. Dan hal tersebut tentu saja memudah kan seorang guru untuk
menerapkan pembelajaran kepada siswa di kelas nya. Kata kunci : Analisis, Hots,
dan SPLDV ABSTRACT This study aims to determine students' thinking abilities in
solving problems with Higher Order Thinking Skills (HOTS) in the subject matter
of the Class Two Linear Equation System (SPLDV) class VIII SMP PGRI 2 Sukadana.
Higher order thinking skills (HOTS) are critical thinking skills, logical reflective,
metacognitive, and creative thinking which are the ability to think highly.

And HOTS is also one way to test whether someone can analyze, compare, count,
and so on. This study uses a test and interview method with two pariabel linear
equation system material to students of class VIII SMP PGRI 2 Sukadana. In this
method we can know the thinking abilities of high, medium and low level
students. Based on the results of the study there were 17 students with high
thinking abilities (35.1%), 20 students with medium thinking abilities (50%) and 5
students with low thinking abilities (14.9%). This research was conducted so that
every teacher could know the thinking ability of his students in solving math
problems.

And that of course makes it easy for a teacher to apply learning to students in his
class. Keywords: Analysis, Hots, and SPLDV. PENDAHULUAN Pada saat ini,
pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu kebutuhan yang sangat penting.
Pendidikanlah yang dapat menuntun serta menentukan arah hidup seseorang.
Pendidikan dibutuhkan oleh semua orang karena dengan adanya pendidikan,
manusia dapat mengembangkan kemampuan diri mereka sendiri dalam sikap
dan perilaku bermasyarakat. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka
pendidikan menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia di masa ini.

Hal ini karena dengan pendidikan, maka manusia memiliki bekal untuk dapat
mengikuti dan menghadapi setiap perubahan yang ada, misalkan perubahan
akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut jelas
menunjukan bahwa betapa pentingnya pendidikan bagi manusia di zaman yang
sudah sangat maju ini. Matematika merupakan salah satu dari banyaknya ilmu
pengetahuan, dimana matematika sendiri merupakan ilmu yang mendasari
berbagai ilmu pengetahuan lain. Matematika dapat di kaitkan dengan berbagai
ilmu pengetahuan.

Matematika merupakan ilmu universal yang menjadi dasar perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi modern serta memajukan daya pikir dan analisa
manusia. Manusia dituntut untuk dapat berpikir logik dan realistis untuk dapat
memahami dan menguasai matematika. Matematika dapat diajarkan
menggunakan berbagai macam metode pembelajaran. Hal ini dapat disesuaikan
dengan keadaan dan kebutuhan dalam proses pembelajaran. Metode yang
digunakan tidak harus sama pada setiap materi yang akan diajarkan karena setiap
materi memiliki karakteristiknya masing – masing.

Kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran matematika bertujuan agar


kegiatan pembelajaran tersebut dapat bermakna sesuai pendekatan yang
digunakan di masa ini yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba dan
menyaji serta mencipta atau biasa disebut dengan pendekatan ilmiah. Dari tujuan
pembelajaran matematika tersebut, dapat diketahui bahwa siswa dituntut untuk
dapat berpikir secara logis, sistematis, analitis, kritis, dan kreatif dalam
memecahkan suatu permasalahan matematika. Terkait dengan hal tersebut,
kurikulum 2013 dirancang dengan beberapa penyempurnaan.

Model-model penilaian pada kurikulum 2013 mengadaptasi model-model


penilaian standar internasional yang diharapkan dapat membantu peserta didik
untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat (High Order Thinking Skill)
Pengembangan pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) merupakan program yang
dikembangkan sebagai upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan.

Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan yang pada tahun 2018 telah terintegrasi Penguatan Pendidikan
Karakter dan pembelajaran berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS). High Order Thinking Skill (HOTS)
adalaah keterampilan berpikir yang lebih dari pada sekedar menghafalkan fakta
atau konsep. HOTS mengharuskan siswa melakukan sesuatu atas fakta-fakta yang
ada. Siswa harus memahami, menganalisis satu samalain, mengkategorikan,
memanipulasi, menciptakan cara-cara baru secara kreatif, dan menerapkannya
dalam mencari solusi terhadap persoalan-persoalan baru.

Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maupun Kurikulum 2013


yang digunakan sekarang, Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah
salah satu materi pada pembelajaran matematika yang dipelajari di Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Adanya materi SPLDV pada pembelajaran matematika
juga sangat sesuai dengan kenyataan bahwa materi pembelajaran tentang SPLDV
banyak ditemukan pada kehidupan sehari-hari. SPLDV juga adalah materi pada
pembelajaran matematika yang sangat berkaitan dengan kemampuan berpikir
kritis yang merupakan bagian dari High Order Thinking Skills (HOTS).

Keterkaitan ini dapat dijelaskan bahwa SPLDV memiliki keterkaitan dalam


indikator Taksonomi Bloom (Ayuningtyas & Rahaju, 2013). Anderson & Krathwohl
(2001: 67 – 70) me-ngembangkan Taksonomi Bloom menjadi mengingat
(remember), memahami (understand), mengaplikasikan (apply), menganalisis
(analyze), mengevaluasi (evaluate) dan menciptakan (create). Kemudian
understand memuat salah satu aspek kemampuan berpikir kritis, yaitu
interpreting.

Selanjutnya remembering, understanding, applying dikategorikan dalam recalling


dan processing, sedangkan analysing dan evaluating dikategorikan dalam critical
thinking sedangkan creating dikategorikan dalam creative thinking (Rusdiana &
Sucipto, 2018: 26). Sehingga contoh dari keterkaitan itu antara lain pada indikator
menginterpretasi yaitu merumuskan soal cerita ke dalam bentuk model
matematika, indikator menganalisis yaitu menghubungkan antara fakta dan
konsep, sehingga dapat menggunakan prosedur penyelesaian hingga
menyimpulkan dan indikator mengevaluasi yaitu memberikan penilaian dan
uraian alasan terhadap solusi yang diberikan (Ayuningtyas & Rahaju, 2013).

Alasan dipilihnya materi SPLDV, karena banyak pengaplikasian dari SPLDV yang
sering ditemukan pada kehidupan sehari-hari sehingga memudahkan siswa
untuk memahami SPLDV secara kontekstual dan adanya kompleksitas pada
materi SPLDV karena memerlukan keterampilan yang tinggi sebab banyak
prosedur yang harus dilakukan untuk menemukan suatu penyelesaian. Siswa saat
mengerjakan soal cerita materi SPLDV kebanyakan menghafal dari contoh yang
disajikan, sehingga mereka kesulitan saat diberikan soal yang berbeda. Siswa
cenderung kurang paham dalam mengubah soal cerita ke dalam model
matematika, sehingga membuat siswa kesulitan menyelesaikan permasalahan
yang berbentuk soal cerita tersebut.

Namun terkadang siswa juga cenderung melakukan kesalahan pada saat


pengerjaan soal tersebut, seperti pada tahap operasi penjumlahan, perkalian, dan
bahkan pengurangan karena ketelitian sangat diperlukan dalam menyelesaikan
permasalahan SPLDV. METODE Penelitian ini bersifat deskriptif atau cenderung
menggunakan analisis. Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 2 Sukadana pada
kelas VIII. data yang dianalisis berupa skor tes kemampuan matematika siswa dan
kemampuan yang dimunculkan siswa dalam menyelesaikan masalah Higher
Order Thinking Skills(HOTS).
Kemampuan siswa yang muncul dianalisi berdasarkan pengkalsifikasian ke dalam
bentuk verbal atau bahasa, gambar, tabel, grafik, diagram, simbol, rumus,
numerik dan aljabar. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan
memberikan tes kemampuan Matematika dan tes pemecahan masalah. Tes
kemampuan matematika digunakan untuk mengetahui kemampuan matematika
siswa, sedangkan tes pemecahan masalah yang berupa masalah Higher Order
Thinking Skills (HOTS) digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa yang
muncul dalam menyelesaikan masalah HOTS. Kedua tes tersebut mengenai
materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV).

Dalam metode ini siswa dikelompokkan kedalam pengelompokan kemampuan


berfikir dipilih 3 siswa sebagai subjek penelitian yaitu satu siswa berkemampuan
tinggi, satu siswa berkemampuan sedang, dan satu siswa berkemampuan rendah.
Untuk mengetahui siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah kita
lakukan tes terlebih dahulu kepada siswa-siswa tersebut, supaya kita mengetahui
mana yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Dan selanjutnya 3 siswa
tersebut diberi tes pemecahan masalah yang berupa masalah HOTS, dan
penyelesaiannya disini kita pilih dengan menggunakan Creative Problem Solving
(CPS), yaitu (1) menemukan masalah dan fakta, (2) penemuan ide-ide yang
meliputi pembuatan ide-ide dan pengembangan ide-ide, dan (3) penemuan
solusi(Filsaime (2008: 9). dan dilakukan wawancara setelahnya.

Setelah pengumpulan data yang diperoleh dari hasil tes dan wawancara untuk
selanjutnya dianalisis sesuai dengan teknik analisis data yang telah ditentukan.
Peneliti menganalisis hasil tes kemampuan yang berupa masalah Higher Order
Thinking Skills (HOTS) yang meliputi materi terkait yaitu Sistem Persamaan Linier
Dua Variabel (SPLDV).Dalam penelitian tersebut apa saja yang dimunculkan siswa
ketika menyelesaikan masalah tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari
penelitian ini berupa tes yang telah diberikan oleh peneliti.

Supaya mengetahui kemampuan siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Sukadana yang
mempunyai kemampuan berfikir tinggi, sedang, dan rendah dalam
menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam materi berkaitan
yaitu sistem persamaanlinier dua pariabel (SPLDV). Bedasarkan hasil dari tes
tersebut diketahui bahawa ada 17 siswa berkemampuan berfikir tinggi (35,1%),
20 siswa berkemampuan berfikir sedang (50%) dan 5 siswa yang berkemampuan
berfikir rendah (14,9%). Adapun masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam
menyelsaikan soal Hots dalam materi (SPLDV) yaitu: Kesalahan konsep
Indikatornya adalah: Kesalahan menentukan teorema atau rumus untuk
menjawab suatu masalah.

Penggunaan teorema atau rumus oleh siswa tidak sesuai dengan kondisi
persyaratan berlakunya rumus tersebut atau tidak menuliskan teorema.
Kesalahan menggunakan data Indikatornya adalah: Tidak menggunakan data
yang seharusnya dipakai. Kesalahan memasukkan data ke variabel.
Menambahkan data yang tidak diperlukan dalam menjawab suatu masalah.
Kesalahan interpretasi bahasa Indikatornya adalah: Kesalahan dalam menyatakan
bahasa sehari-hari dalam bahasa matematika. Kesalahan menginterpretasikan
symbol-simbol, grafik, dan table ke dalam bahasa matematika. Kesalahan teknis
Indikatornya adalah: Kesalahan perhitungan atau komputasi. Kesalahan
memanipulasi operasi aljabar.

Kesalahan penarikan kesimpulan Indikatornya adalah: Melakukan penyimpulan


tanpa alas an pendukung yang benar. Melakukan penyimpulan pernyataan yang
tidak sesuai dengan penalaran logis. Pernyataan Lerner dalam artikel penelitian
Yulia (2012) mengemukakan bahwa kurikulum dalam bidang studi matematika
hendaknya mencakup tiga elemen, yaitu: Konsep Konsep menunjukkan pada
pemahaman dasar. Keterampilan Keterampilan menunjuk pada sesuatu yang
dilakukan oleh seseorang, sebagai contoh, proses dalam menggunakan operasi
dasar dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dalah suatu
jenis keterampilan matematika.

Pemecahan masalah Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan


keterampilan. Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa
kombinasi konsep dan 8 keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi yang
berbeda dari sebelumnya. Materi sistem persamaan linier dua variabel
merupakan salah satu materi dalam matematika yang di ajarkan pada Siswa
Menengah Pertama (SMP) khususnya pada kelas VIII. Materi ini perlu
pemahaman konsep yang mendalam pada penerapan soal cerita. Untuk
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua
variabel, siswa harus dapat menentukan dua variabel dan konstanta.

Untuk menentukan penyelesaian dalam sistem persamaan linier dua variabel


dapat menggunakan empat cara, yaitu substitusi, eliminasi, grafik dan cara
campuran. Kebanyakan siswa mengalami kesalahan dalam memahami apa yang
dimaksud dalam soal cerita, sehingga siswa mengalami kesalahan dalam
penyelesaian dan transformasi. Berdasarkan uraian tersebut, penulis berniat
untuk mengetahui dan menganalisis jenis kesalahan yang dilakukan siswa kelas
VIII beserta faktor penyebabnya dalam menyelesaikan soal cerita system
persamaan linier dua variabel di SMP PGRI 2 Sukadana.

Fokus kesalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini yaitu (1) kesalahan
konsep; (2) kesalahan keterampilan dan (3) kesalahan pemecahan masalah.
Keterbatasan pengembangan dalam instrumen tes untuk mengukur kemampuan
berpikir tingkat tinggi pada aspek pemecahan masalah di SMP PGRI 2 Sukadana
adalah sebagai berikut: Instrumen tes dibatasi pada materi matematika untuk
kelas VIII dengan sub pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel
Bentuk tes yang digunakan adalah uraian.hal Higher order thinking skills (HOTS)
adalah kemampuan berpikir kritis, logis reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif
yang merupakan kemampuan berfikir tinggi.

Dan HOTS juga salah satu cara untuk menguji apakah seseorang bisa
menganalisis, membandingkan, menghitung,dan sebagainya. Penelitian ini
dilakukan supaya setiap guru bisa mengetahui kemampuan berfikir siswa nya
dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Dan hal tersebut tentu saja
memudah kan seorang guru untuk menerapkan pembelajaran kepada siswa di
kelas nya. KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara berfikir
siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Sakadana dalam menyelesaikan soal Higher Order
Thinking Skills (HOTS) dalam pokok pembahasan materi Sistem Persamaan Linier
Dua Pariabel (SPLDV), dengan menggunakan metode tes dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat 17 siswa berkemampuan berfikir tinggi
(35,1%), 20 siswa berkemampuan berfikir sedang (50%) dan 5 siswa yang
berkemampuan berfikir rendah (14,9%).

Penelitian ini dilakukan agar setiap guru bisa mengetahui kemampuan berfikir
siswa nya dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Dan hal tersebut tentu saja
memudah kan seorang guru untuk menerapkan pembelajaran kepada siswa di
kelas nya.Adapun masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam menyelsaikan soal
Hots dalam materi (SPLDV) yaitu: kesalahan konsep, kesalahan menggunakan
data, kesalahan interpretasi bahasa, kesalahan teknis, dan kesalahan penarikan
kesimpulan. DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim Abdullah, Mahani Mokhtar, Noor
Dayana Abd Halim, Dayana Farzeeha Ali, Lokman Mohd Tahir, Umar Haiyat Abdul
Kohar. 2016.

Mathematics Teachers’ Level Of Knowledge And Practice On The Implementation


Of Higher-Order Thinking Skills (Hots). Abdullah Sholikhin. 2018. Analisis
Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linier Dua
Variabel. Agus Budiman Dan Jailani. 2014. Pengembangan Instrumen Asesmen
Higher Order Thinking Skill (Hots) Pada Mata Pelajaran Matematika Smp Kelas
Viii Semester 1. Vol 1. No 2. Martina. Pengembangan Instrumen Tes Higher Order
Thinking Skill (Hots) Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dan
Teorema Pythagoras Kelas Viii Smp Citra Samata Kab. Gowa. Merta Dhewa
Kusuma, Undang Rosidin, Abdurrahman, Agus Suyatna. 2017.

The Development Of Higher Order Thinking Skill (Hots) Instrument Assessment In


Physics Study. Vol 7. No 5 Nina Munazilla. 2019. Kemampuan Berpikir Keritis
Siswa Kelas Viii Dalam Menyelesikan Soal Sistem Persamaan Linier Dua Variabel.
Surakarta. Rionald Febriano, Sugiatno, Dede Suratman. Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Dikaji Dari Students Belief Dalam Materi Spldv Di Smp. Zuhriyah. 2012.
Representasi Matematika Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Higher Order
Thinking (Hot) Dengan Creative Problem Solving (Cps) Ditinjau Dari Kemampuan
Matematika Di Kelas Viii Smp. Surabaya. Vol 01. No 01 5.Thesis.Hal : 48-52 S
Ahmad, R C I Prahmana, A K Kenedi, Y Helsa, Y Arianil, M Zainil. The Instruments
Of Higher Order Thinking Skills. 2017.

Hal : 02

INTERNET SOURCES:
------------------------------------------------------------------------------------------
-
1% - https://www.linguistikid.com/2016/09/kemampuan-berfikir-tingkat-tinggi-
pembelajaran-bahasa-inggris.html
1% - https://www.soalcpns.org/2019/07/seleksi-cpns-2019-dengan-soal-hots-
apa-itu-hots.html
<1% - https://www.scribd.com/document/393034909/370570014-Contoh-Soal-
HOTS-Matematika-SMP-Doc
<1% - https://afrijalsukajadi.blogspot.com/2012/04/sejarah-perkembangan-
kurikulum.html#!
<1% - https://ulfhapendidikan.blogspot.com/2012/
<1% - https://www.academia.edu/14757581/APLIKASI_METODE_TAKAGI-
SUGENO_PADA_CARA_KERJA_MESIN_CUCI
<1% - https://mukhtaribenk.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - https://bertema.com/modul-ekonomi-sma-penyusunan-soal-hots-terbaru
<1% - https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik/article/download/9/9
1% - https://mtkrahma.blogspot.com/2019/08/hots.html
2% -
http://repositori.kemdikbud.go.id/11316/1/01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_H
OTS_2018-2.pdf
<1% - https://armandpattinson.blogspot.com/2010/12/program-linear.html#!
<1% - https://lailaffandy90.blogspot.com/2016/01/model-pembelajaran-
kontekstual.html
<1% - https://www.scribd.com/document/394911172/Modul-Matematika-SMA-
2017-Kelompok-Kompetensi-A
<1% - https://mafiadoc.com/peningkatan-kemampuan-penalaran-matematis-
siswa-_59c0fd891723dde21069fa1f.html
<1% - https://docplayer.info/42085902-.html
<1% - http://docplayer.info/29714687-Prosiding-tema-peranan-matematika-
dalam-peradaban-suatu-bangsa-sabtu-31-oktober-2015-penerbit-alim-s-
publishing-jakarta.html
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/8321/1/123911138.pdf
<1% -
https://www.academia.edu/28705841/PENGEMBANGAN_INSTRUMEN_AUTHENTI
C_ASSESSMENT_UNTUK_MENGUKUR_HIGHER_ORDER_THINKING_SKILLS_PESERT
A_DIDIK
1% - https://marinadwiana14.blogspot.com/2015/10/contoh-rpp-kurikulum-
2013-materi-spldv.html
<1% - https://karyatulisilmiah.com/skripsi-penerapan-pembelajaran-kooperatif-
tipe-two-stay-two-stray-siswa-kelas-x-a6-sma-negeri-1-palu-pada-pokok-
bahasan-system-persamaan-linear-dua-variabel/
<1% - https://tuhu5.blogspot.com/
<1% - https://metagunawan.blogspot.com/2015/09/teknik-analisis-data.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/291291029/Contextual-Teaching-and-Learning-
untuk-Meningkatkan-Problem-Solving-Skill-Siswa-SD-l
<1% - https://ml.scribd.com/doc/250142650/Modul-Matematika
<1% - https://viendutzz.blogspot.com/2009/
1% - http://eprints.walisongo.ac.id/2323/3/73511021_bab2.pdf
<1% - http://semnas-matematika.stkip-pgri-sumbar.ac.id/wp-
content/uploads/2017/01/Prosiding-Seminar-Nasional-2017-OK.pdf
<1% - https://www.slideshare.net/sahathuta2/3-sistem-persamaan-linier
<1% -
https://mgmpmatematikasmpsanggar10wonogiri.blogspot.com/2013/01/upaya-
meningkatkan-motivasi-dan.html
1% - https://www.scribd.com/document/383411025/Rifqah-Anita-Ramli

Anda mungkin juga menyukai