Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP SIKAP

PEDULI SOSIAL SISWA DI SMP NEGERI 1 PALEMBANG

Tri Utami H, Alfiandra, Sri Artati Waluyati


FKIP, Universitas Sriwijaya
Email: utamitri0709@gmail.com

Abstract : This study aims to determine emotional intelligence influences on social care
attitudes of students in Palembang 1 State Middle School. this study uses a quantitative
approach with Expost Facto research method, where the population of students studied
amounted to 160 students and the sample taken amounted to 100 students. Selection is
done by random sampling technique taken randomly from the total population. Data
collection was carried out with documentation and questionnaire techniques. Based on
the results of data analysis with the Simple Linear Regression formula found that there is
a significant relationship between emotional intelligence on students' social care
attitudes. This is seen from the results of the regression test of significance value of 0,000
and the value (α) of 0.05. Thus, the results obtained are the sign value < α (0,000 < 0,05),
then the decision taken by H0 is rejected and Ha is accepted. With the acceptance of Ha as
a result of the analysis, it was concluded that there was a significant effect of emotional
intelligence on students' social care attitudes in Palembang 1 Middle School.

Keywords: Emotional Intelligence, Attitude of Students' Social Care

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecerdasan emosional berpengaruh


pada sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 1 Palembang. penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian expost facto, dimana populasi siswa
yang diteliti berjumlah 160 siswa dan sampel yang diambil berjumlah 100 siswa.
Pemilihan dilakukan dengan teknik random sampling yang diambil secara acak dari total
populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan angket.
Berdasarkan hasil analisis data dengan rumus Regresi Linier Sederhana didapatkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap sikap peduli
sosial siswa. Hal ini dilihat dari hasil uji regresi nilai signifikansi sebesar 0,000 dan nilai
(α) sebesar 0,05. Dengan demikian, hasil yang diperoleh adalah nilai sign < α (0,000 <
0,05), maka keputusan yang diambil H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan diterimanya H a
sebagai hasil analisis, maka didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari kecerdasan emosional terhadap sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 1
Palembang.

Kata Kunci : Kecerdasan Emosional, Sikap Peduli Sosial Siswa

PENDAHULUAN untuk kelangsungan hidupnya.


Kebudayaan pada masyarakat terbentuk
Secara kodrati manusia ialah
karena adanya interaksi antara anggota
makhluk sosial yang senantiasa
masyarakat satu sama lain yang saling
berhubungan dan membutuhkan orang
mempunyai kepentingan dan tujuan yang
lain dalam kehidupanya. Manusia tidak
sama. Sebagai makhluk sosial manusia
mungkin hidup sendirian tentunya satu
membutuhkan pergaulan atau semacam
manusia membutuhkan manusia lain
interaksi dengan orang lain yang dia

17
18 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 6, NOMOR 1, MEI 2019

kenal atau yang belum dikenal pada memotivasi peserta didik untuk
proses kehidupannya. Pada proses awal berpartisipasi aktif serta
kehidupan manusia sampai akhir memberikan ruang yang cukup
bagi prakasa kreativitas dan
hidupnya tentu manusia tersebut selalu
kemandirian sesuai dengan bakti
berhubungan dengan orang lain baik minat dan perkembangan fisik
dalam lingkup besar maupun kecil serta psikologi peserta didik.
seperti halnya lingkungan pergaulan,
lingkungan masyarakat, sekolah dan Para ahli psikologi membuktikan
yang terpenting keluarga. bahwa faktor yang mempengaruhi
perilaku seseorang dalam belajar bukan
Manusia belajar dengan berbagai hanya Intelligence Quotient (IQ), tetapi
macam cara, adapun cara yang banyak ada beberapa faktor lain yang
mempengaruhi dalam pembentukan berpengaruh salah satunya yaitu
karakternya sebagai makhluk sosial, kecerdasan emosional. Menurut
yaitu melalui jalur pendidikan formal di Khoerunnisa (2011) Kecerdasan sendiri
sekolah atau yang didapat dari proses memiliki tiga bagian yang umum pada
interaksi sosial di dalam keluarganya. diri manusia yaitu “Spritual (berkaitan
Jalur pendidikan formal di sekolah pada dengan keyakinan kepada Tuhan),
dasarnya merupakan proses untuk Intelektual (berkaitan dengan
membantu peserta didik dalam kemampuan daya pikir) dan Emosional
mengembangkan potensi dirinya (berkaitan dengan kemampuan
sehingga mampu menjalani mengelola emosi”). Sedangkan Menurut
perkembangan dunia. Pendidikan yang Goleman (2016:42-43) menjelaskan:
dilakukan bukan hanya memberikan
ilmu pengetahuan tapi juga “Kecerdasan intelektual (IQ)
hanya menyumbang kira-kira
mengembangkan watak peserta didik
20% bagi faktor-faktor yang
menjadi manusia yang seutuhnya. menetukan kesuksesan dalam
Pendidikan karakter didapat dari hidup, sedangkan 80% adalah
pendidikan nilai maupun kebijakan yang sumbangan dari faktor kekuatan-
menjadi nilai dasar budaya dan karakter kekuatan lain, diantaranya adalah
bangsa. Kebijakan yang menandai suatu kecerdasan emosional atau
karakter dasarnya adalah nilai. Hal Emotional Quotient (EQ) yakni
kemampuan memotivasi diri
tersebut sesuai dengan pengertian
sendiri dan bertahan menghadapi
pendidikan dalam Peratura Pemerintah mengatasi frustasi,
Nomor 32 Tahun 2013 Pasal 19 ayat (1) mengendalikan dorongan hati
(dalam Grafika, 2013:10) yaitu: dan tidak melebih-lebihkan
kesenangan, mengatur suasana
Proses pembelajaran pada satuan hati dan menjaga agar beban stres
pendidikan diselenggarakan tidak melumpuhkan kemampuan
secara interaktif, inspiratif, berfikir, berempati dan berdoa”.
menyenangkan menantang,
Pengaruh Kecerdasan Emosional…..Tri Utami H, Alfiandra, Sri Artati Waluyati 19

Kecerdasan intelektual saja tidak cara yang sama, akar cinta


cukup, harus diimbangi dengan sesama terletak pada empati,
kecerdasan emosional. Menurut yaitu kemampuan membaca
emosi orang lain, tanpa adanya
Goleman (2016:38) mengemukakan
kepekaan terhadap kebutuhan
bahwa “keberhasilan kita dalam atau penderitaan orang lain, tidak
kehidupan tidak hanya ditentukan oleh akan timbul rasa kasih sayang
kecerdasan intelektual, tetapi kecerdasan dan kepedulian terhadap sesama.
emosional (EQ) yang memegang
Berdasarkan penjelasan di atas
peranan. Sungguh, intelektualitas tidak
dapat disimpulkan bahwa siswa yang
dapat bekerja dengan sebaik-baiknya
mempunyai kecerdasan emosional
tanpa kecerdasan emosional”.
tentunya mempunyai kemampuan
Berdasarkan pendapat di atas dapat
pengendalian diri agar memotivasi
bahwa kecerdasan emosi sangat
dirinya agar melakukan hal-hal yang
dibutuhkan bagi kehidupan manusia agar
didasarkan pada hati nuraninya. Semua
meningkatnya kualitas hidup manusia
itu didukung oleh kemauan diri dan
tersebut lebih baik, yaitu cara yang
karakter untuk dapat berempati atau
digunakan untuk membantu manusia
keterampilan untuk membaca emosi
agar menghadapi dan menemukan solusi
orang lain, dengan kata lain yaitu
pada permasalahan yang dihadapinya
memiliki kepedulian sosial atau dapat
pada kehidupan sehari-hari di
ikut merasakan apa yang dirasakan orang
masyarakat di lingkungan sosial,
lain. Seperti dari penjelasan di atas
terutama membantu manusia tersebut
manusia adalah makhluk sosial karena
memiliki sikap kepedulian kepada
memiliki sikap kepedulian sosial untuk
sesama atau yang biasa disebut sikap
pergaulan sehari-hari. Adapun menurut
empati (kepedulian sosial).
Steiner (dalam Efendi, 2005: 171)
Selanjutnya menurut Goleman mengembangkan dengan emotional
(2016: xii-xiv) menguraikan kecerdasan literacy skills, agar mereka memiliki
emosional yang ada pada setiap diri lima keterampilan: (1) “keterampilan
manusia yaitu: memahami perasaan, (2) keterampilan
merasakan empati, (3) kemampuan
Mencakup keterampilan mengelola emosi, (4) keterampilan
pengendalian diri, semangat dan
memperbaiki kerusakan emosi, (5)
ketekunan, serta kemampuan
utuk memotivasi diri sendiri. mengembangkan keterampilan yang
Kecerdasan emosional disebut interaktivitas emosional”. Peduli
bertumpuh pada hubungan antara sosial adalah sikap dan tindakan yang
perasaan, watak, dan naluri selalu ingin memberi bantuan pada orang
moral. Kemampuan untuk lain. Memang harus diakui bahwa tanpa
mengendalikan dorongan hati perasaan peduli tidak akan mungkin
merupakan basis kemauan (will)
dan watak (character). Dengan tumbuh perasaan komunitas (sense of
community), begitu pula tanpa adanya
20 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 6, NOMOR 1, MEI 2019

empati tidak akan tumbuh perasaan mengontrol emosi, (4) mengekspresikan


memiliki suatu komunitas. Kepedulian emosi pada tempatnya”. Berdasarkan
sosial merupakan bagian dari watak dan pernyataan tersebut mengenai sikap
karakter seseorang sebagai makhluk kepedulian sosial merupakan sikap yang
sosial. Menurut Puskur (dalam terlihat dari tindakan nyata bahwa suka
Kemendiknas, 2011:26-27) membantu orang lain yang mengalami
mengemukakan bahwa memperkokoh kesulitan atau dapat menjalin hubungan
pelaksanaan pendidikan karakter telah terhadap sesama. Sikap empati dan dapat
terindentifikasi delapan belas nilai yang mengelola emosi dirinya sendiri menjadi
bersumber dari agama, pancasila budaya dasar untuk memiliki sikap peduli sosial.
dan tujuan pendidikan nasional, yakni: Oleh karena itu Sikap kepedulian sosial
memiliki hubungan dengan kecerdasan
(1) Religius, (2) jujur, (3) emosional karena siswa yang memiliki
Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja
keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, kecerdasan emosional akan berpengaruh
(8) Demokratis, (9) Rasa Ingin kepada rasa empati kepada orang lain.
Tahu, (10) Semangat
Kebangsaan, (11) Cinta Tanah Kecerdasan emosional memiliki
Air, (12) Menghargai Prestasi, berbagai aspek-aspek kecerdasan
(13) Bersahabat/Komunikatif, emosional menurut Mayer (dalam
(14) Cinta Damai, (15) Gemar Mashar, 2015:61) menerangkan tentang
Membaca, (16) Peduli “aspek-aspek yang terdapat dalam
lingkungan, (17) Peduli Sosial, kecerdasan emosional, yaitu: empati,
(18) Tanggung jawab.
mengungkapkan dan memahami
Menurut Kemendiknas (2011:30) perasaan, mengendalikan amarah,
mengemukakan bahwa “Peduli sosial kemandirian, kemampuan menyesuaikan
merupakan sikap dan tindakan selalu diri, disuikai, kemampuan memecahkan
ingin memberi bantuan bagi orang lain masalah pribadi, ketekunan,
dan masyarakat yang membutuhkan”. kesetiakawanan, keramahan, dan sikap
Sikap pengertian serta mampu hormat”. Selanjutnya menurut Yusuf
memahami satu sama lain adalah hal (2014:113-114) mengemukakan bahwa
prioritas dalam berkehidupan sosial yang aspek-aspek kecerdasan emosi
dapat dicapai oleh anak yang berdasarkan teori Goleman yang
berkemampuan intelektual tinggi”. dikembangkan ke dalam beberapa
Untuk membangun sikap peduli sosial indikator dari berbagai tindakan
menurut Monk (dalam Yaumi, seseorang antara lain: (a) Kesadaran diri,
2014:112-114) mengatakan bahwa setiap (b) Mengelola emosi, (c) Memotivasi
kali membangun sikap peduli sosial diri sendiri, (d) Empati, (f) Membina
selalu berhubungan dengan empat hubungan. Adapun menurut Cooper dan
elemen yaitu (1) “Membaca isyarat Sawaf (dalam Effendi (2005: 172)
sosial, (2) memberikan empati, (3) menjelaskan bahwa kecerdasan
Pengaruh Kecerdasan Emosional…..Tri Utami H, Alfiandra, Sri Artati Waluyati 21

emosional memiliki empat dimensi sekolah dan memiliki empat dimensi


utama yaitu: utama pada kecerdasan emosional.

(1) “Kesadaran emosi yang Kepedulian sosial yang dimaksud


bertujuan membangun rasa bukanlah untuk mencampuri urusan
percaya diri pribadi melalui orang lain, tetapi lebih pada membantu
pengenalan emosi yang dialami
menyelesaikan pemasalahan yang di
dan kejujuran terhadap emosi
yang dirasakan. (2) kebugaran hadapi orang lain dengan tujuan
emosi yang bertujuan kebaikan dan perdamaian. Sejalan
mempertegas antusiasme dan dengan pendapat di atas menurut
ketangguhan untuk menghadapi Darmiatun (2013:142) peduli sosial
tantangan dan perubahan. (3) adalah sikap dan tindakan yang selalu
kedalaman emosi yang mencakup ingin memberi bantuan pada orang lain
komitmen untuk menyelaraskan
dan masyarakat yang membutuhkan.
hidup dan kerja dengan potensi
serta bakat unik yang dimiliki. Peduli sosial merupakan bagian dari
(4) alkimia emosi yaitu nilai-nilai yang ada dalam karakter,
kemampuan kreatif untuk sehingga sikap, tindakan dan
mengalir bersama masalah- pelaksanaan peduli sosial sesuai dengan
masalah dan tekanan-tekanan perkembangan dalam pengertian
tanpa larut di dalamnya”. karakter itu sendiri. Kemudian menurut
Selanjutnya menurut Mashar Darmiatun (2013:142) mengemukakan
(2015:49) mengemukakan bahwa bahwa indikator yang dapat digunakan
perkembangan teori tentang emosi dapat mendeskripsikan karakter peduli sosial
diklasifikasikan dalam tiga pendekatan yaitu: (1) “Tolong-Menolong (2)
utama yaitu “teori psikodinamik, Tenggang Rasa (3) Toleransi (4) Aksi
pendekatan budaya dan kognitif, serta Sosial (5) Berahklak Mulia”.
perspektif perkembangan”.
Dari beberapa pendapat di atas
Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa sikap peduli
di atas dapat disimpulkan bahwa aspek- sosial itu ditandai dengan memiliki rasa
aspek kecerdasan emosional dapat empati dan kemauan untuk menjalin
tergambar dari adanya kesadaran diri, hubungan dengan sesama, semua itu
dapat mengelola emosi baik sendiri terlihat dari sikap dan tindakannya
maupun orang lain, dapat memanfaat apabila melihat orang lain yang
emosi secara produktif, adanya sikap mengalami kesulitan ia akan mencoba
empati seseorang, sekaligus membina membantunya guna meringankan beban
hubungan mengenali emosi orang lain. orang tersebut.
Maka dengan adanya aspek-aspek
Berdasarkan studi pendahuluan
tersebut dapat melihat yang harus
yang peneliti lakukan pada hari Sabtu 18
menguasai emosional siswa yang
Februari 2017 dengan melakukan
seharusnya dilakukan oleh guru di
22 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 6, NOMOR 1, MEI 2019

wawancara kepada salah satu guru METODE PENELITIAN


sekolah di SMP Negeri 1 Palembang
didapat hasil wawancara kecerdasan Penelitian ini menggunakan
emosional anak di smp Negeri 1 sudah pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian
cukup baik tetapi memang masih ada ini terdapat dua variabel yaitu:
anak murid yang masih belum peduli kecerdasan emosional (variabel bebas)
lingkungan sekitarnya seperti siswa dan sikap peduli sosial siswa (variabel
kelas VII karena masih transisi dari SD terikat). Kemudian, definisi operasional
ke SMP. Selanjutnya siswa yang variabel, yang dimaksud kecerdasa
memiliki kecerdasan emosional tentunya emosional dalam penelitian ini
memiliki sikap peduli sosial terhadap kemampuan mengenali perasaan diri kita
sesama. Sikap yang sering di munculkan sendiri dan perasaan orang lain,
siswa baik yang negatif dan positif di kemampuan memotivasi diri sendiri dan
sekolah yaitu seperti yang positif adalah kemampuan mengelola emosi dengan
saling membantu teman yang sedang baik pada diri sendiri dan dalam
membutuhkan bantuan dan memberi hubungannya dengan orang lain. Adapun
sambungan jika ada teman terkena menurut Yusuf (2014:113-114)
musibah atau acara amal sosial, mengemukakan bahwa aspek-aspek
sedangkan yang negatif adalah kecerdasan emosi berdasarkan teori
kurangnya kesadaran dalam Goleman yang dikembangkan ke dalam
membersihkan kelas dan tidak mengikuti beberapa indikator dari berbagai
acara amal yang dilakukan di sekolah. tindakan seseorang antara lain: 1.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Kesadaran diri, 2. Mengelola emosi, 3.
yang menjadi rumusan masalah dalam Memotivasi diri sendiri, 4. Empati, 5.
penelitian ini adalah apakah terdapat Membina hubungan. Selanjutnya, yang
pengaruh antara kecerdasan emosional dimaksud dengan kepedulian sosial
terhadap sikap peduli sosial siswa di siswa dalam penelitian ini adalah sikap
SMP Negeri 1 Palembang? dan tindakan selalu ingin memberi
bantuan bagi orang lain dan masyarakat
Berdasarkan rumusan masalah di yang membutuhkan. Menurut Darmiatun
atas, maka tujuan penelitian ini adalah (2013:142) peduli sosial ini memiliki
untuk mengetahui ada atau tidaknya indikator sebagai berikut: 1, Tolong-
pengaruh kecerdasan emosional terhadap menolong, 2. Tenggang rasa / empati, 3.
sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri Toleransi, 4. Aksi sosial, 5. Berakhlak
1 Palembang, hasil penelitian ini juga mulia.
dapat bermanfaat bagi siswa, guru, dan
sekolah. Pada saat studi pendahuluan yang
dilakukan Agustus 2017 awalnya
populasi dalam penelitian ini yaitu kelas
VII, tetapi melihat populasi yang telah
berubah menjadi kelas VIII pada saat
Pengaruh Kecerdasan Emosional…..Tri Utami H, Alfiandra, Sri Artati Waluyati 23

peneliti ingin melakukan penelitian berstrata, maka sampelnya juga


maka, populasi berubah menjadi kelas berstrata. Stratanya ditentukan menurut
VIII dengan tidak merubah siswa dan antar kelas. Dengan demikian masing-
sampel berjumlah 100 Orang, dan kelas masing sampel untuk antar kelas harus
IX tidak dijadikan sampel karena siswa proporsional sesuai dengan populasi,
tersebut sudah lama menjadi warga berdasarkan perhitugan dengan cara
sekolah dan tidak diizinkan oleh pihak berikut ini:
sekolah karena difokuskan belajar untuk
menghadapi ujian nasional akan Rumusnya :
dilaksanakan mendatang. Pendekatan Kelas VII 1 = 32/160 x 100 = 20
yang digunakan pada penelitian ini yaitu Kelas VII 3 = 32/160 x 100 = 20
pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan
yang digunakan untuk meneliti pada Kelas VII 2 = 32/160 x 100 = 20
populasi dan sampel tertentu. Kelas VII 4 = 32/160 x 100 = 20
Pengumpulan data menggunakan
Kelas VII 5 = 32/160 x 100 = 20
instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif statistik dengan Keterangan : 32 = Populasi / Kelas
tujuan untuk menguji hipotesis yang 100 = Taraf Kesalahan 10%
telah ditetapkan. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini diambil dengan 160 = Seluruh Populasi
menggunakan teknik simple random
Tabel. 1 Sampel Penelitian
sampling yaitu pemilihan sampel secara
acak dari populasi. Adapun pengambilan No Strata Jumlah Jumlah
sampel menurut Sugiyono (2013: 128) Kelas Populasi Sampel
bahwa penentuan jumlah sampel dari (Orang ) (Orang)
populasi tertentu dengan taraf kesalahan 1 Kelas 32 20
antara 1%, 5%, 10%. dalam penelitian VII 1
ini dengan populasi sebanyak 160 orang, 2 Kelas 32 20
sehingga sampel yang digunakan VII 2
sebanyak 100 siswa berdasarkan 3 Kelas 32 20
pertimbangan bahwa variabel yang akan VII 3
diteliti adalah kecerdasan emosional 4 Kelas 32 20
terhadap sikap peduli sosial siswa, maka VII 4
peneliti memakai sampel sebesar 10% 5 Kelas 32 20
dikarenakan populasi penelitian ini VII 5
tergolong banyak. Cara menghitungnya Jumlah 160 100
adalah sebagai berikut: Dengan Sumber: Sugiyono (2013:128) data
menggunakan Tabel 1.1, bila jumlah diolah, Tahun 2018
populasi 160 kesalahan 10% maka
jumlah sampelnya 100. Karena populasi
24 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 6, NOMOR 1, MEI 2019

Adapun tujuan penelitian adalah Deskripsi Data Hasil Angket


untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh kecerdasan emosional siswa Angket yang digunakan dalam
terhadap sikap peduli sosial siswa di penelitian ini adalah angket kecerdasan
SMP Negeri 1 Palembang. Teknik emosional yang berjumlah 22 pernyataan
pengumpulan data dalam penelitian ini dan angket sikap peduli sosial siswa
menggunakan teknik dokumentasi dan yang berjumlah 21 pernyataan , jadi
angket. Kemudian untuk uji persyaratan jumlah dari seluruhnya 43 pernyataan
instrumen yang digunakan adalah uji yang akan diberikan kepada seluruh
validitas, uji realibilitas. Selanjutnya siswa kelas VIII SMP Negeri 1
untuk uji persyaratan analisis data Palembang yang berjumlah 100 orang
digunakan adalah uji normalitas data, uji siswa.
linieritas data, uji homogenitas data dan Tabel. 2 Skor Berjenjang Skala Likert
uji hipotesis.
Pernyataan Positif Negatif
HASIL DAN PEMBAHASAN Sangat Setuju 5 1
(SS)
Deskripsi Data Hasil Dokumentasi Setuju (S) 4 2
Ragu-Ragu (R) 3 3
Dokumentasi yang diperoleh
Tidak Setuju 2 4
adalah dokumen-dokumen yang (TS)
diperlukan sebagai penunjang dalam Sangat Tidak 1 5
penelitian ini. Secara umum SMP Negeri Setuju (STS)
1 Palembang beridiri di atas tanah seluas
5.320 M2 dan luas bangunan 2.088 M2. Sumber: Widoyoko (2017:126)
Bangunan SMP Negeri 1 ini terdiri atas
Selanjutnya dari hasil
2 lantai. Ruang yang ada pada gedung
rekapitulasi angket untuk mengetahui
SMP Negeri 1 anatara lain Ruang
bagaimana kecerdasan emosional
Kepala Sekolah, Ruang Guru, 15 Ruang
terhadap sikap peduli sosial siswa dapat
Belajar, Ruang Tata Usaha, Ruang BK,
dideskripsikan pada tabel di bawah ini :
Ruang Perpustakaan, Ruang komputer,
Ruang Lab IPA, Ruang Lab Bahasa,
Mushollah, WC Guru/Siswa.

Tabel.3 Deskripsi Skor Jawaban Angket Kecerdasan Emosional

Jawaban
No Pernyataan SS S R TS STS Jumlah
(5)+ (4)+ (3)+ (2)+ (1)+
(1)- (2)- (3)- (4)- (5)-

1 Soal 1 55 31 12 0 2 100
Pengaruh Kecerdasan Emosional…..Tri Utami H, Alfiandra, Sri Artati Waluyati 25

Jawaban
No Pernyataan SS S R TS STS Jumlah
(5)+ (4)+ (3)+ (2)+ (1)+
(1)- (2)- (3)- (4)- (5)-

2 Soal 2 40 47 9 4 0 100
3 Soal 3 16 22 23 30 9 100
4 Soal 4 65 26 9 0 0 100
5 Soal 5 16 17 37 12 18 100
6 Soal 6 36 41 17 4 2 100
7 Soal 7 5 17 39 25 14 100
8 Soal 8 55 36 8 1 0 100
9 Soal 9 42 44 14 0 0 100
10 Soal 10 56 37 7 0 0 100
11 Soal 11 1 5 19 37 38 100
12 Soal 12 38 46 16 0 0 100
13 Soal 13 34 51 14 1 0 100
14 Soal 14 60 37 3 0 0 100
15 Soal 15 68 25 5 0 2 100
16 Soal 16 1 5 19 38 37 100
17 Soal 17 41 51 7 1 0 100
18 Soal 18 1 2 13 37 47 100
19 Soal 19 25 39 24 5 7 100
20 Soal 20 5 1 24 25 45 100
21 Soal 21 22 49 25 3 1 100
22 Soal 22 39 52 9 0 0 100
Jumlah 721 681 353 223 222 2200
Persentase 32,8% 31,0% 16,04% 10,13 10,09% 100%
%
Sumber: Data Primer diolah, Tahun 2018

Berdasarkan data di atas dapat d. Pada tanggapan (TS) didapatkan


diketahui bahwa dari 22 item pernyataan skor total 223 dengan persentase
dari angket yang disebar kepada 100 10,13%.
orang responden dapat diuraikan sebagai e. Pada tanggapan (STS) didapatkan
berikut : skor total 222 dengan persentase
10,09%.
a. Pada tanggapan (SS) didapatkan
skor total 721 dengan persentase Dengan demikian dapat
32,8%. disimpulkan bahwa pada variabel
b. Pada tanggapan (S) didapatkan skor kecerdasan emosional responden sangat
total 681 dengan persentase 31,0%. setuju bahwa mereka memiliki
c. Pada tanggapan (R) didapatkan skor kecerdasan emosional yang positif. Hal
total 353 dengan persentase 16,04%. ini terlihat pada jumlah skor tertinggi
sebanyak 721 pada tanggapan (SS)
dengan persentase 32,8%.
26 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 6, NOMOR 1, MEI 2019

Kemudian dari hasil rekapitulasi sikap peduli sosial siswa dapat


angket untuk mengetahui bagaimana dideskripsikan pada tabel di bawah ini:
Tabel. 4 Deskripsi Skor Jawaban Angket Sikap Peduli Sosial

Jawaban
No Pernyataan SS S R TS STS Jumlah
(5)+ (4)+ (3)+ (2)+ (1)+
(1)- (2)- (3)- (4)- (5)-

1 Soal 1 52 43 5 0 0 100
2 Soal 2 55 42 3 0 0 100
3 Soal 3 0 0 12 25 63 100
4 Soal 4 57 31 11 1 0 100
5 Soal 5 43 42 14 1 0 100
6 Soal 6 3 7 28 34 28 100
7 Soal 7 3 3 6 25 63 100
8 Soal 8 38 45 15 2 0 100
9 Soal 9 61 35 4 0 0 100
10 Soal 10 72 23 5 0 0 100
11 Soal 11 60 36 4 0 0 100
12 Soal 12 57 32 10 1 0 100
13 Soal 13 12 29 33 17 9 100
14 Soal 14 6 16 38 27 13 100
15 Soal 15 30 47 20 3 0 100
16 Soal 16 45 35 11 9 0 100
17 Soal 17 20 34 40 4 2 100
18 Soal 18 20 43 29 4 4 100
19 Soal 19 63 32 5 0 0 100
20 Soal 20 18 23 28 18 13 100
21 Soal 21 53 33 13 0 1 100
Jumlah 768 631 334 171 196 2100
Persentase 36,6% 30,4% 16,0% 8,14% 9,33% 100%
Sumber: Data Primer diolah, Tahun 2018

Berdasarkan data di atas dapat a. Pada tanggapan (SS) didapatkan


diketahui bahwa dari 21 item pernyataan skor total 768 dengan persentase
dari angket yang disebar kepada 100 36,6%.
orang responden dapat diuraikan sebagai b. Pada tanggapan (S) didapatkan
berikut: skor total 631 dengan persentase
30,4%.
Pengaruh Kecerdasan Emosional…..Tri Utami H, Alfiandra, Sri Artati Waluyati 27

c. Pada tanggapan (R) didapatkan n-2 dimana (n) merupakan jumlah


skor total 334 dengan persentase responden.
16,0%.
d. Pada tanggapan (TS) didapatkan Berdasarkan hasil uji coba
skor total 171 dengan persentase instrumen pada 30 orang siswa kelas
8,14%. VIII SMP Negeri 13 Palembang,
e. Pada tanggapan (STS) terdapat analisis data angket yang
didapatkan skor total 196 dengan dilakukan dalam penelitian ini, didapat
persentase 9,33%. data bahwa pada uji instrumen penelitian
semua butir pernyataan angket, baik
Dengan demikian dapat angket variabel (X) kecerdasan
disimpulkan bahwa pada variabel sikap emosional yang berjumlah 22 item,
peduli sosial responden menjawab maupun angket variabel (Y) sikap peduli
sangat setuju bahwa mereka memiliki sosial yang berjumlah 21 item,
sikap peduli sosial yang positif. Hal ini dinyatakan lulus uji validitas dan
terlihat pada jumlah skor sebanyak 768 reliabilitas.
pada tanggapan sangat setuju (SS)
dengan persentase 36,6%. Uji Validitas

Uji Instrumen Penelitian Tabel. 5 Rekap Uji Validitas


Angket Penelitian Kecerdasan
Agar tidak terjadi kesalahan Emosional
dalam pengukuran data, maka alat ukur
harus memiliki tingkat validitas dan No Perbandingan Nilai Kesim
realibilias yang tinggi. Sebuah instrumen Soal Signifikansi pulan
dikatakan valid apabila mampu r-hitung ( ˂ r-
mengukur apa yang diinginkan dan Corrected / tabel
mampu mengungkap data dari variabel item-total > (df:28
yang diteliti secara tepat. Dalam ( )
penelitian ini, peneliti menggunakan correlatio
validitas konstruk. Tujuan validitas ini n)
ialah untuk memastikan agar instrumen 1 0,408 > 0,361 Valid
tersebut dapat digunakan lebih lanjut 2 0,427 > 0,361 Valid
dalam penelitian. Pengujian dilakukan 3 0,396 > 0,361 Valid
menggunakan bantuan SPSS 22, dengan 4 0,473 > 0,361 Valid
rumus korelasi Product Moment. 5 0,640 > 0,361 Valid
Ketentuan instrumen dinyatakan valid 6 0,454 > 0,361 Valid
yaitu jika r-hitung (corrected item-total 7 0,359 > 0,361 Valid
correlation) > r-tabel (df: 28). Nilai r- 8 0,418 > 0,361 Valid
tabel sendiri didapat dengan rumus DF= 9 0,639 > 0,361 Valid
10 0,735 > 0,361 Valid
28 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 6, NOMOR 1, MEI 2019

No Perbandingan Nilai Kesim No Perbandingan Nilai Kesimp


Soal Signifikansi pulan Soal Signifikansi ulan
r-hitung ( ˂ r- r-hitung ( ˂ r-tabel
Corrected / tabel Correcte / (df:28
item-total > (df:28 d item- > )
( ) total (
correlatio correlati
n) on )
11 0,562 > 0,361 Valid 6 0,440 > 0,361 Valid
12 0,489 > 0,361 Valid 7 0,500 > 0,361 Valid
13 0,527 > 0,361 Valid 8 0,459 > 0,361 Valid
14 0,670 > 0,361 Valid 9 0,563 > 0,361 Valid
15 0,573 > 0,361 Valid 10 0,636 > 0,361 Valid
16 0,572 > 0,361 Valid 11 0,749 > 0,361 Valid
17 0,358 > 0,361 Valid 12 0,467 > 0,361 Valid
18 0,429 > 0,361 Valid 13 0,429 > 0,361 Valid
19 0,363 > 0,361 Valid 14 0,369 > 0,361 Valid
20 0,621 > 0,361 Valid 15 0,535 > 0,361 Valid
21 0,581 > 0,361 Valid 16 0,373 > 0,361 Valid
22 0,439 > 0,361 Valid 17 0,627 > 0,361 Valid
Sumber: Data Primer diolah, Tahun 18 0,712 > 0,361 Valid
2018 19 0,544 > 0,361 Valid
20 0,382 > 0,361 Valid
Tabel 6 Rekap Uji Validitas Angket 21 0,486 > 0,361 Valid
Penelitian Sikap Peduli Sosial Sumber: Data Primer diolah, Tahun
Item-Total Statistics 2018

No Perbandingan Nilai Kesimp Data hasil pengujian di atas dapat


Soal Signifikansi ulan disimpulkan bahwa item angket, baik
angket variabel kecerdasan emosional
r-hitung ( ˂ r-tabel
(tabel 4.7) yang berjumlah 22 item,
Correcte / (df:28
maupun angket variabel sikap peduli
d item- > )
sosial (tabel 4.8) yang berjumlah 21
total (
item, semuanya benilai valid, artinya
correlati
instrumen sudah dapat digunakan untuk
on )
mengukur apa yang hendak diukur.
1 0,799 > 0,361 Valid
2 0,552 > 0,361 Valid Uji Realibilitas Angket
3 0,625 > 0,361 Valid
4 0,491 > 0,361 Valid Setelah semua item butir
5 0,449 > 0,361 Valid pernyataan dinyatakan valid, maka uji
Pengaruh Kecerdasan Emosional…..Tri Utami H, Alfiandra, Sri Artati Waluyati 29

selanjutnya adalah menguji reliabilitas Dari hasil uji reliabilitas tersebut


kuisioner itu sendiri. Uji reliabilitas ini didapat bahwa Conbrach’s Alpha =
diuraikan pada tabel berikut ini: 0,844. Artinya nilai koefisien reliabilitas
lebih besar dari ketentuan tersebut (r11=
Tabel. 7 Hasil Uji Realibilitas 0,844 > 0,7. Jadi dapat disimpulkan
Angket Variabel Kecerdasan bahwa instrumen yang digunakan
emosional variabel Y adalah reliebel.

Reliability Statistics Uji Pengujian Persyaratan Analisis


Cronbach's N of Data
Alpha Items
Uji Normalitas
,848 22
Sumber: Data Primer diolah, Tahun Uji Normalitas merupakan syarat
2018 yang harus dipenuhi sebelum melakukan
uji regresi linier. Uji normalitas
Dari hasil uji relibilitas tersebut
digunakan untuk mengetahui apakah
didapat bahwa Cornbrach’s Alpha =
data yang diperoleh memiliki nilai
0,848. Artinya nilai koefisien relibilitas
residual yang terdistribusi normal atau
lebih besar dari ketentuan tersebut
tidak. Pengujian normalitas data kali ini
(r11)= 0,848 > 0,7. Jadi dapat
peneliti menggunakan uji normalitas
disimpulkan bahwa instrumen yang
Kolmogrov-Smirnov bantuan SPSS 22,
digunakan variabel X adalah reliebel.
dengan ketentuan:
Tabel. 8 Hasil Uji Reliabilitas
a. jika nilai signifikansi (α) > 0,05
Angket Variabel Sikap Peduli Sosial maka data terdistribusi normal.
Siswa b. jika nilai signifikansi (α) < 0,05
maka data tidak terdistribusi
Reliability Statistics normal.
Cronbach' N of
s Alpha Items Berikut ini merupakan hasil uji
,844 21 normalitas data tersebut:
Sumber: Data Primer diolah, Tahun
2018
30 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 6, NOMOR 1, MEI 2019

Tabel. 9 Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 5,00239873

Most Extreme Differences Absolute ,068

Positive ,044

Negative -,068

Test Statistic ,068

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan hasil tabel hasil uji Uji Linieritas


normalitas Kolmogrov-Smirnov tersebut
Uji linieritas dimaksudkan untuk
dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig
mengetahui pola hubungan antara
sebesar 0,200. Hal berarti nilai
variabel bebas dan variabel terikat
signifikansi (α) lebih besar dari 0,05
apakah berbentuk linear atau tidak. Uji
(Asymp.Sig>0,05). ( 0,200 > 0,05 )
linearitas dilakukan dengan Uji F dan
Dengan demikian, secara statistik
hasilnya yang menentukan teknik
dengan taraf kepercayaan 95% data yang
analisis data yang digunakan. Jika hasil
diperoleh tersebut memiliki nilai residual
uji linearitas merupakan data yang linier
yang berdistribusi normal.
maka digunakan analisis regresi linier
sederhana. Akan tetapi bila hasil yang
didapat tidak linier maka analisis regresi
linier tidak dapat digunakan dan harus
Pengaruh Kecerdasan Emosional…..Tri Utami H, Alfiandra, Sri Artati Waluyati 31

beralih pada regresi non-linier. Adapun b. Jika nilai Signifikansi < 0,05
dasar pengambilan keputusannya sebagai maka data tersebut dinyatakan
berikut: tidak linier.

a. Jika nilai Signifikansi > 0,05 Berikut ini adalah hasil nilai F dengan
maka data tersebut dinyatakan dengan bantuan SPSS 22 :
linier.
Tabel. 10 Hasil Uji Linieritas Data

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.

Sikap Between (Combined) 4362,890 28 155,818 5,558 ,000


Peduli Groups
Sosial * Linearity 3876,01 138,25
3876,015 1 ,000
Kecerdasa 5 5
n
Deviation from
Emosional 486,876 27 18,032 ,643 ,899
Linearity

Within Groups 1990,500 71 28,035

Total 6353,390 99

Sumber: Data primer diolah, Tahun 2018

Berdasarkan hasil pengolahan Uji Homogenitas


data pada uji linieritas di atas diketahui
bahwa nilai signifikansi yang didapat Uji homogenitas dilakukan
sebesar 0,899. Hal ini berati bahwa nilai dengan menggunakan bantuan program
sigfikansi tersebut lebih besar dari taraf SPSS 22 signifikansi 5% (α = .05),
kesalahan (0,899 > 0,05), maka dapat hasilnya adalah sebagai berikut:
disimpulkan bahwa antara variabel Tabel. 11 Hasil Uji Homogenitas Data
kecerdasan emosional (X) dan sikap
peduli sosial (Y) terdapat hubungan yang Test of Homogeneity of Variances
linier. Selanjutnya, setelah diketahui Sikap Peduli Sosial
bahwa hubungan variabel X dan Y Levene
Statistic df1 df2 Sig.
adalah linier, maka pengujian hipotesis
,599 20 71 ,901
dapat dilanjutkan dengan menggunakan
Sumber: Data Primer diolah, Tahun
rumus regresi linier sederhana.
2018
32 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 6, NOMOR 1, MEI 2019

Berdasarkan data di atas dapat 95% (α =0,05) yaitu: jika taraf


diketahui bahwa nilai signifikasi .901 > signifikansi> α ( 5% atau 0,05 ) maka Ho
.05 maka dapat disimpulkan bahwa diterima dan Ha ditolak, akan tetapi jika
variances kelompok data sama atau taraf signifikansi ≤ α ( 5% atau 0,05)
homogenitas. maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berikut ini adalah hasil dari uji regresi
Uji Hipotesis linier sederhana dengan bantuan SPSS
Sebelumnya telah dilakukan uji 22 :
normalitas dan linieritas, kemudian Koefiensi regresi tesebut bernilai
didapatkan hasil bahwa data yang positif artinya terjadi hubungan positif
diperoleh terdisitribusi normal dan antara variabel X dan Y. Selanjutnya
variabel X dan Y memiliki hubungan berdasarkan uji regresi linier yang telah
yang linier, maka dapat dilanjutkan dilakukan diperoleh nilai signifikansi
tahap berikutnya yaitu uji sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih besar
hipotesis.Hipotesis yang diajukan dalam dari taraf kesalahan 5% (0,05). Dengan
penelitian ini yaitu: demikian, peneliti menolak Hₒ dan Hₐ
Ho : Tidak ada pengaruh dari serta menyimpulkan bahwa terdapat
kecerdasan emosional terhadap pengaruh yang signifikan dari
sikap peduli sosial siswa di kecerdasan emosional dengan sikap
SMP Negeri 1 Palembang peduli sosial siswa. Jadi, dari hasil uji
regresi linier yang telah dilakukan di atas
Ha: Ada Pengaruh dari kecerdasan dapat didapatkan bahwa kecerdasan
emosional siswa terhadap sikap emosioanl mempunyai pengaruh yang
peduli sosial siswa di SMP signifikan pada sikap peduli sosial di
Negeri 1 Palembang SMP Negeri 1 Palembang. Sedangkan
besaran pengaruh dari kecerdasan
Uji hipotesis dalam penelitian ini
emosional adalah sebesar 61,0%
menggunakan rumus regresi linier
terhadap sikap peduli sosial siswa dan
sederhana dengan bantuan SPSS 22.
sisanya 39,0% ditentukan oleh variabel
Adapun tingkat kriteria pengujian
lain yang tidak diteliti.
hipotesis ini dengan taraf kepercayaan
Tabel. 12 Hasil Uji Regresi Linier

Model Summaryb

Std. Error
Mo R Adjusted of the
del R Square R Square Estimate

1 ,781a ,610 ,606 5,028


Pengaruh Kecerdasan Emosional…..Tri Utami H, Alfiandra, Sri Artati Waluyati 33

a. Predictors: (Constant), Kecerdasan


Emosional

b. Dependent Variable: Sikap Peduli Sosial

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients

Std.
Model B Error Beta t Sig.

1 (Constant) 7,279 6,352 1,146 ,255

Kecerdasa
12,38
nEmosion ,873 ,071 ,781 ,000
3
al

a. Dependent Variable: SikapPeduliSosial

Berdasarkan hasil uji regresi b. Koefisien regresi variabel X


linier sederhana pada tabel Coefficients sebesar 0,873, artinya setiap
di atas (tabel 4.14) maka didapat penambahan 1% nilai variabel
persamaan regresinya sebagai berikut: X, maka variabel Y akan
mengalami peningkatan sebesar
Nilai Constant (a) = 7,279 0,873. Koefisien regresi tersebut
Nilai (b) = 873 bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara variabel
Y’ = a + bX X dan Y.

Y’ = 7,279+ 0,873X Berdasarkan hasil uji regresi


linier sederhana pada tabel Coefficients
Angka-angka ini dapat diartikan sebagai
di atas (tabel 4.14) maka dapat dilihat
berikut:
bahwa taraf signifikansi yang diperoleh
a. Konstanta sebesar 7,279, artinya yaitu 0,000 < 0,05. Maka dapat
jika kecerdasan emosional siswa disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
(X) nilainya adalah 0, maka diterima. Dengan demikian, kesimpulan
sikap peduli sosial (Y) nilainya yang dapat diambil adalah terdapat
positif yaitu sebesar 7,279. pengaruh yang signifikan dari
34 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 6, NOMOR 1, MEI 2019

kecerdasan emosional terhadap sikap peneliti diketahui bahwa adanya


peduli sosial siswa di SMP Negeri 1 pengaruh yang positif dari kecerdasan
Palembang. emosional dengan sikap peduli sosial,
begitu pula sebaliknya, hal ini dapat
Besaran pengaruh yang diberikan dilihat pada persamaan regresi yang
oleh variabel kecerdasan emosional diperoleh sebagai berikut:
dengan terhadap sikap peduli sosial
siswa dapat dilihat dari hasil uji regresi Y= 7,279+0,873X
pada tabel Model Sumary pada bagian R
Square terlihat hasil sebesar 0,610. Hasil Persamaan regresi tersebut
ini memperlihatkan bahwa kecerdasan menunjukan bahwa setiap penambahan
emosional dengan memberikan 1% nilai variabel x, maka variabel Y
kontribusi sebesar 61,0% terhadap sikap akan mengalami peningkatan sebesar
peduli sosial siswa. Maka dari itu, 0,873. Koefiensi regresi tesebut bernilai
Kondisi ini mencerminkan bahwa positif artinya terjadi hubungan positif
kecerdasan emosional siswa memberikan antara variabel X dan Y. Selanjutnya
pengaruh yang signifikan pada sikap berdasarkan uji regresi linier yang telah
peduli sosial siswa. Sedangkan sisanya dilakukan diperoleh nilai signifikansi
39,0% ditentukan oleh variabel lain yang sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih besar
tidak diteliti. Alasan mengapa dari taraf kesalahan 5% (0,05). Dengan
menggunakan hipotesis regresi linier demikian, peneliti menolak Hₒ dan Hₐ
sederhana karena pada korelasi antardua serta menyimpulkan bahwa terdapat
variabel, hubuungan antara koefisien pengaruh yang signifikan dari
korelasi dan regresi linier sederhana kecerdasan emosional dengan sikap
dapat dijelaskan makin tinggi nilai peduli sosial siswa. Jadi, dari hasil uji
korelasi antara dua variabel, makin regresi linier yang telah dilakukan di atas
berdekatanlah kedudukan kedua variabel dapat didapatkan bahwa kecerdasan
x dengan y. Jika nilainya = 1,00, emosioanl mempunyai pengaruh yang
kedudukan setiap nilai x dan y akan signifikan pada sikap peduli sosial di
terletak pada satu garis lurus. Bertujuan SMP Negeri 1 Palembang. Sedangkan
juga tidak hanya mengukur derajat besaran pengaruh dari kecerdasan
keeratan hubungan tetapi juga menduga emosional adalah sebesar 61,0%
besarnya arah hubungan itu serta terhadap sikap peduli sosial siswa dan
menduga besarnya variabel dependen sisanya 39,0% ditentukan oleh variabel
jika nilai variabel indenpenden lain yang tidak diteliti.
diketahui. Beberapa temuan penelitian ini
yang menyimpulkan bahwa terdapat
Pembahasan
hubungan antara lain yaitu menurut
Berdasarkan hasil penelitian dan Monalisa pada tahun 2014 yang berjudul
analisis data yang telah dilakukan oleh “Pengaruh Kecerdasan Emosional
Pengaruh Kecerdasan Emosional…..Tri Utami H, Alfiandra, Sri Artati Waluyati 35

terhadap Interaksi Sosial disekolah pada SIMPULAN DAN SARAN


Siswa Kelas Akselerasi”. Berdasarkan
hasil analisis data dan pembahasan, Simpulan
dapat diambil simpulan bahwa terdapat Berdasarkan hasil penelitian dan
pengaruh yang signifikan antara pembahasan, maka dapat diambil
kecerdasan emosional dengan interaksi kesimpulan bahwa terdapat pengaruh
sosial. Kedua variabel tersebut saling yang signifikan antara kecerdasan
mempengaruhi satu sama lainnya. Hal emosional dengan sikap peduli sosial
tersebut terbukti dari hasil analisis siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari
statistik SPSS yang menunjukan bahwa hasil uji hipotesis menggunakan
nilai regresi kecerdasan emosional Analisis Regresi Linier. Dari pengujian
dengan interaksi sosial diperoleh nilai tersebut diperoleh nilai sig sebesar 0,000
signifikansi = .021. angka ini lebih kecil dan nilai α (0,000 < 0,05), maka Hₒ
dari nilai α yaituα = .05 (signifikansi ditolak dan Hₐ diterima. Dengan
95%) ata dalam kata lain sig .021 < α = diterimanya Hₐ sebagai hasil analisis,
.05. dan dapat dilihat pada garis yang berarti terdapat pengaruh yang
persamaan linier yang menggunakan signifikan dari kecerdasan emosional
persamaa Y=a=b X dimana a= (constant) terhadap sikap peduli sosial siswa di
dan b= (X). Dengan begitu persamaan SMP Negeri 1 Palembang.
garis linier menjadi Y= 73,965 = .044X.
dengan demikian setelah hasil uji regresi Saran
sederhana dilakukan maka hipotesis
Berdasarkan kesimpulan di atas,
penelitian dinyaakan “terdapat pengaruh
maka peneliti menyarankan kepada
kecerdasan emosional terhadap interaksi
beberapa pihak yang terkait sebagai
sosial disekolah pada siswa kelas
berikut:
akselerasi di SMP Negeri 8 Palembang”
dapat terbukti atau dengan kata lain Ha
diterima dan Ho ditolak.
Bagi Guru
Jadi dengan berlandaskan dari
teori, penelitian terdahulu dan uji regresi Diharapkan sebagai bahan
linier sederhana yang telah dilakukan di informasi bagi guru agar dapat
atas dapat disimpulkan kecerdasan mengetahui kecerdasan emosional dan
emosional mempunyai pengaruh yang kepedulian sosial masing-masing
signifikan pada sikap peduli sosial siswa siswanya dan menjadi pedoman untuk
di SMP Negeri 1 Palembang. meningkatkan kepedulian sosial siswa
terutama di lingkungan kelas dan
sekolah.

Bagi Siswa
36 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 6, NOMOR 1, MEI 2019

Siswa diharapkan dapat Penelitian dan Pengembangan


memberikan pemahaman dan Pusat Kurikulum dan
memanfaatkan atau menggunakan Pembukuan.
kecerdasan emosional dengan tepat
Kementerian Pendidikan Nasional.
memiliki kepedulian sosial yang tinggi (2011). Pendidikan Karakter
dalam lingkungan rumah, sekolah dan dalam Pembelajaran PKn.
masyarakat. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum
Bagi Sekolah dan Pembukuan.
Sebagai bahan informasi kepada Mashar, Riana. 2015. Emosi Anak Usia
pihak sekolah bahwa, kecerdasan Dini dan Strategi
emosional memiliki pengaruh yang Pengembangan. Jakarta;
positif terhadap sikap kepedulian sosial Kencana.
siswa.
Peraturan Pemerintah Nomor 32. (2013)
Amandemen Standar Nasional
Pendidikan (PP No. 32 Tahun
DAFTAR PUSTAKA 2013) dilengkapi dengan PP No.19
Tahun 2005. Jakarta: Penerbit
Darmiatun, S, D., (2013). Implemntasi Sinar Grafika.
Pendidikan Karakter di Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Efendi, A. (2005). Revolusi Kecerdasan Bandung: Alfabeta.
Abad 21. Bandung: Alfabeth
Widoyoko, E, P., (2017). Teknik
Goleman, Daniel. (2016). Emotional Penyusunan Instrumen Penelitian.
Intelligence: Kecerdasan Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Emosional. Jakarta: PT.
Gramedia Utama Yaumi, M. (2014). Pendidikan Karakter
Landasan, Pilar dan
Khoerunnisa. (2011). Pengaruh Implementasi. Jakarta:
Kecerdasan Emosional Siswa Prenadamedia Group
Terhadap Akhlak Siswa.
Retrieved from Yusuf, Syamsu (2014). Psikologi
http://journal.uniga.ac.id/index.p Perkembanga Anak dan Remaja.
hp/JP/article/ download/35/38. Bandung: PT. Remaja Rosda.
Pada tanggal 24 Desember 2016,
jam 20.00 WIB.

Kementerian Pendidikan Nasional.


(2011). Pembelajaran
Kontenstual dalam Membangun
Karakter Siswa. Jakarta: Badan

Anda mungkin juga menyukai