Kelas/NPM : Paralel/1606871915 Mata Kuliah : Filsafat Hukum (B)
Topik 5: Historical and Anthropological Jurisprudence
Terdapat dua gerakan penting yang muncul sebagai reaksi dari natural law yaitu Legal positivist dan Romantic reaction yang kontras dari legal positivism mengenai pertumbuhan peristiwa manusia yang merupakan hasil dari berbagai reaksi pikiran manusia yang kompleks. Savigny menolak aliran hukum alam. Menurutnya hukum adalah hasil dari kebudayaan yang baru kemudian diciptakan dengan menggunakan aktifitas yuristik. Ia juga melihat bahwa hukum bertumbuh kembang bersama Negara, hukum adalah salah satu organ Negara, dan memerlukan Negara untuk ada. Salah satu peninggalan holmes yang hingga saat ini perlu kita ingat adalah apabila kita melihat hukum maka secara jelas hal tersebut akan terkait dengan antropologi dan kitab harus menghormati dan mempelajari hukum sebagai suatu karya besar dari peninggalan- peninggalan dokumen antropologi. Sampai awal abad ke-21 masih umum untuk melihat hukum secara sempit dan kaku dimana masyarakat primitif yang tidak memiliki apparatus dan institusi hukum dianggap tidak memiliki hukum. Menurut Sir Henry Maine, bahwa keseimbangan dari lingkungan mungkin biasa dalam mekanisme yang sederhana dari masyarakat kuno daripada yang pada saat ini dan rangkaian pada kasus-kasus yang sama sepertinya mengikuti dan saling mengulangi satu sama lain. Disini kita memiliki unsur-unsur permulaan dari adat, suatu konsep permulaan dari themistes-themistes atau putusan-putusan. Makin banyak perhatian yang diberikan pada aktualisasi aturan hukum di dalam masyarakat suku adat. Dalam penelitiannya terhadap perkembangan hukum dalam masyarakat primitive ini, Hoebel memandangnya dari 4 Fungsi Hukum dalam masyarakat: 1. Untuk memberikan suatu ikatan dari seluruh anggota masyarakat terhadap hal-hal yang diterima dan pengaturanya; 2. Hukum sebagai alokasi kekuasaan untuk menerapkan kekuatan fisik sebagai suatu alasan yang sah; 3. Pendisposisian kasus-kasus yang timbul; 4. Menemukan kembali hubungan antara masing-masing individu dengan kelompok- kelompoknya sebagai suatu perubahan kehidupan hal ini berkaitan dengan hukum yangdinamis. M Gluckman menyatakan bahwa dalam menilai manusia secara keseluruhan, harus menginvestigasi, ke dalam sejarah panjang hubungan yang bersifat multiple dari bagian, pihak-pihak dalam melakukannya mungkin akan terbawa dalam lingkup pertimbangan dimana pihak-pihak tidak memenuhi atau melanggar kewajiban moral, aturan etika, anjuran ritual dan semacamnya. Menurut Fuller bahwa apabila kita dapat mengerti secara baik tentang adat istiadat, maka kita dapat menerima kedudukan adat istiadat itu sebagai suatu bagian penting dalam perkembangan kehidupan di dunia ini karena hukum internasional secara mendasar merupakan adat istiadat dan beberapa Negara yang berdiri saat ini masih diperintah berdasarkan hukum adat. Menurut Paul Bohannan, perlu adanya pembedaan pada jangkauan hukum, dari norma dan kebiasaan dimana jangkauan Hukum lebih besar namun lebih tepat dari custom dan norm karena mencakup keduanya. Norma adalah aturan sedangkan adat istiadat adalah tubuh dari norma-norma tersebut. Dua aspek penting yang membedakan institusi hukum dengan yang lainya adalah Institusi tersebut memiliki peraturan untuk dapat mengintervensi institusi yang bukan hukum terhadap permasalahan hukum dan memiliki aturan tersendiri dan substansi hukum tersendiri. Sedangkan menurut S Diamond kita harus bisa membedakan the rule of law dengan adat istiadat. Hukum dengan adat istiadat pada prinsipnya adalah saling bertentangan dan tidak berkesinambungan. Anthropological Jurisprudence dan Historical Jurisprudence saling berhubungan dalam hal studi hukum. Dimana Antropologi mempelajari bagaimana hukum bermula pada masyarakat-masyarakat sederhana di seluruh dunia dan secara historis, dapat dipelajari dari masyarakat sederhana itu bagaimana hukum bermula dan berkembang menjadi hukum seperti sekarang ini. Dari Historical Jurisprudence dapat disimpulkan bahwa hukum hanya dapat dihubungkan melulu sejarah karena dari perkembangannya, awal mula pembentuk hukum yaitu custom pada perkembangannya malah sedikit demi sedikit dihilangkan. Perkembangan hukum dapat dilihat sebagai dokumen antropologi mengenai manusia dan perkembangan aturan sosialnya. Hukum Internasional pada Masyarakat Internasional dewasa ini masih berada pada tahap masyarakat primitif atau sederhana. Dimana, tidak ada hukum yang cukup kuat untuk dipaksakan pada subyek hukumnya, dan hukum yang digunakan masih berupa kebiasaan atau custom. 3