Bab 1,2,3 Observasi Inklusi
Bab 1,2,3 Observasi Inklusi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan apa yang tercantum pada UU No. 35 Tahun 2014 pasal 51
disebutkan bahwa anak penyandang disabilitas diberikan kesempatan dan
aksesbilitas untuk memperoleh layanan pendidikan inklusif. Sehingga sudah jelas
bahwa anak berkebutuhan khusus berhak mendapat jaminan dari pemerintah baik
berupa sekolah segregasi (SLB) atau sekolah inklusi. Sekolah inklusi merupakan
bentuk dari perkembangan dunia pendidikan yang selalu berusaha memberikan
pelayanan yang optimal untuk keberagaman peserta didik termasuk kebutuhan
akan ABK.
1
mengapa perlu dilakukanya observasi di Sekolah inklusi adalah untuk melihat di
Lapangan apakah sebuah sekolah inklusi telah mampu mmberikan pelayanan –
pelayanan khusus terhadap anak berkebutuhan khusus dan memberikan system
pengelolaan kelas yang mampu mengakomodasi keberagaman dari anak
berkebutuhan khusus yang ada. Sehingga dapat diberikan penilaian apakah
sekolah inklusi tersebut telah berhasil menerapkan keinklusifannya atau belum.
Untuk kepentingan pengajaran, dan penyelidikan tentang anak berkebutuhan
khusus dengan klasifikasi kesulitan belajar spesifik, maka diperlukan observasi
maupun penelitan. Karena itu, penulis melakukan observasi di SMP Lazuardi
Kamila GIS Surakarta.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil SMP Lazuardi Kamila GIS Surakarta?
2. Bagaimana proses rekruitmen ABK di SMP Lazuardi Kamila GIS
Surakarta?
2. Bagaimana profil ABK di SMP Lazuardi Kamila GIS Surakarta?
3. Adakah perbedaan materi pelajaran, metode/strategi pembelajaran dan
evaluasi bagi ABK?
4. Apakah ada perbedaan, bagaimana menyesuaikan kurikulum reguler
dengan kebutuhan ABK? Model penyesuaian kurikulum apa yang
digunakan?
5. Bagaimana kondisi guru (guru reguler maupun GPK) di SMP Lazuardi
Kamila GIS Surakarta? Apakah kualifikasi pendidikan guru sudah sesuai
dengan kebutuhan ABK?
6. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana di sekolah? Apakah bisa
memenuhi kebutuhan ABK?
7. Bagaimana ketertiban orang tua peserta didik ABK terhadap
penyelenggaraan pendidikan inklusi di SMP Lazuardi Kamila GIS
Surakarta?
8. Faktor apa saja yang menjadi pendukung pelaksanaan pendidikan inklusi?
9. Adakah faktor penghambat dari penyelenggaraan pendidikan inklusi?
2
10. Bagaimana kegiatan pembelajaran olahraga bagi ABK di SMP Lazuardi
Kamila GIS Surakarta?
C. Tujuan Observasi
Kegiatan observasi di SMP Lazuardi Kamila GIS Surakarta bertujuan
untuk mengetahui proses pembelajaran dan kegiatan sehari-hari peserta didik.
Serta dapat menyimpulkan kegiatan dan proses yang sudah atau belum
tercapai di SMP Lazuardi Kamila GIS Surakarta.
1. Untuk mengetahui profil SMP Lazuardi Kamila GIS Surakarta
2. Untuk mengetahui proses rekruitmen ABK di SMP Lazuardi Kamila GIS
Surakarta
3. Untuk mengetahui profil ABK di SMP Lazuardi Kamila GIS Surakarta
4. Untuk memahami perbedaan materi pelajaran, metode/strategi
pembelajaran dan evaluasi bagi ABK di SMP Lazuardi Kamila GIS
Surakarta.
5. Untuk mengetahui penyesuaian kurikulum reguler dengan kebutuhan ABK
serta model yang digunakan dalam penyesuaian kurikulum serta
mengetahui kualifikasi guru di sekolah yang sesuai dengan kebutuhan
ABK.
6. Untuk memahami kondisi sarana dan prasarana di sekolah inklusi yang
dapat memenuhi kebutuhan ABK.
7. Untuk mengetahui keterlibatan orang tua peserta didik ABK terhadap
penyelenggaraan pendidikan inklusi di SMP Lazuardi Kamila GIS
Surakarta
8. Untuk memahami faktor pendukung pelaksanaan pendidikan inklusi.
9. Untuk memahami faktor penghambat dari penyelenggaraan pendidikan
inklusi.
10. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran olahraga bagi ABK
di SMP Lazuardi Kamila GIS Surakarta
3
BAB II
A. Profil Sekolah
1. Nama Sekolah : SMP Lazuardi Kamila Global Islamic
School
2. NPSN : 69820627
3. Alamat Sekolah : Jl Monginsidi 93 RT01/RW02, Kestalan,
Kec. Banjarsari, Surakarta
4. Kode POS : 57133
5. Nomor Telepon : (0271) 631533
6. Visi :
7. Misi :
4
Pelasaksanaan PPDB di SMP tersebut antara siswa normal dan
siswa berkebutuhan khusus tidak dibedakan. Artinya dalam penerimaan
siswa baru semua sama, tidak ada persyaratan khusus bagi calon siswa
berkebutuhan khusus. Seperti yang telah diutarakan narasumber kami
Bapak Anton selaku Kepala Sekolah dan Bapak Gigih selaku Guru
Pembimbing Khusus beliau menyatakan bahwa prosesn penerimaan siswa
baru di SMP lazuardi semua disamakan, baik anak normal maupun anak
berkebutuhan khusus. Syarat utama yang harus dimiliki oleh siswa baru
yaitu ijazah SMP. Namun beliau juga menyatakan bahwa sebelum
menerima siswa ABK, dari pihak sekolah juga melihat tingkat keparahan
atau kecacatan yang disandang calon siswa guna menyiapkan
pembelajaran dan penyediaan sarana prasarana atau fasilitas.
5
Global Islamic School maka setiap pagi terdapat kegiatan rutin solat duha,
solat duhur jamaah, dan ketika sore terdapat kegiatan Ekstrakulikuler.
6
pembelajaran SMP Lazuardi dalam menangani Anak Berkebutuhan
Khusus.
7
oleh masing-masing anak berbeda antara satu dengan yang lainnya
sehingga Pelangi Lazuardi Kamila memberikan layanan yang maksimal
untuk anak berkebutuhan khusus salah satunya adalah dengan memberikan
pelatihan berenang bagi anak berkebutuhan khusus. Dalam kegiatan
berenang ini anak-anak diajarkan untuk melakukan aktivitas keseharaian
secara mandiri terutama pada saat aktivitas mandi, ganti baju, menjaga
kerapihan dalam berpakaian dan juga melakukan perawatan diri.
8
Faktor pendukung utama dalam penyelenggaran pendidikan inklusi
di SMP Lazuardi Kamila- GIS Surakarta adalah adanya layanan dari pihak
sekolah yakni layanan yang diberi nama Pelangi. Pelangi merupakan pusat
layanan terapi tumbuh kembang anak. Pelangi Lazuardi Kamila
memberikan layanan kepada anak-anak berkebutuhan khusus (ABK)
sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang mereka hadapi untuk
membantu agar anak mampu dengan optimal mengikuti pembelajaran saat
disekolah selain itu juga meningkatkan kemandirian anak. Keberadaan
Pelangi ini mendukung keberhasilan dan lancarnya program sekolah
inklusi yang ada di Lazuardi Kamila-GIS baik di unit TK, SD dan juga
SMP.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan inklusif adalah pendikan yang mengakomodasikan
semua anak dengan tidak memperdulikan keadaan fisik, ekonomi, maupun
sosialnya, dengan melakukan proses penyesuaian lingkungan terhadap
individu masing-masing.
Salah satu penyelenggara pendidikan inklusif adalah SMP
Lazuardi Kamila- GIS Surakarta. Sekolah ini menerima Anak
Berkebutuhan Khusus, dan memberikan hak kepada ABK untuk
bersekolah, selain itu sekolah meberikan fasilitas dan layanan yang
dibutuhkan serta menyesuaikan penyempaian materi kurikulum untuk
ABK sesuai dengan kebutuhannya. Dan dalam pelaksanaannya sekolah
SMP Lazuardi Kamila- GIS Surakarta benar-benar menerapkan
pendidikan inklusi secara menyeluruh. Julukan inklusi yang disematkan
pada sekolah ini memang sudah layak dan optimal.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diaatas, maka penulis dapat memberika saran,
sebagai berikut :
1. Kepada pihak sekolah Lazuardi Kamila, semoga pengembangan
kecerdasan interpersonal siswa melalui pendidikan inklusi yang
diterapkan tetap dilaksanakan dan menjadi edu – brand nyata yang bisa
menjadi percontohan bagi lembaga pendidikan lainnya.
2. Kepada orang tua siswa, pembelajaran yang di dalamnya terdapat
program MIR ( Multiple Intelligence Research ) terutama dalam proses
belajar mengajar hendaknya juga diterapkan di lingkungan keluarga,
sehingga akan ada hubungan yang baik antara pihak sekolah dan orang
tua.
10
3. Kepada sekolah menengah pertama di Surakarta yang lain, harapannya
dapat mencontoh prgram MIR ( Multiple Intelligence Research ) yang
terdapat pengembangan kecerdasan interpersonal siswa yang sudah
dilaksanakan di SMP Lazuardi Kamila Global Islamic Schoo ( GIS )
Surakarta sebagai sekolah inklusi.
11
DAFTAR REFERENSI
12
LAMPIRAN
13
14
15
16
17