Anda di halaman 1dari 15

Fahmi Muslim (18010005), Teknik Tekstil, Politeknik STTT Bandung

E-mail: fahmimuslim964@gmail.com

Phone: 0877-7884-6217

ABSTRAK

Pada praktikum kali ini, menggunakan metode meletakan sumber cahaya,


lensa dan layar sesuai dengan rancangan percobaan, untuk menentukan titik focus
lensa dengan menggeserkan layar. Untuk percobaan ini menggunakan lensa
positif positif (++), lensa positif (+) dan juga lensa negatif (-). Dalam percobaan
ini jarak focus lensa ditentukan dengan 3 metode , yaitu penentuan jarak focus,
percobaan abrasi khromatik, dan percobaan distorsi.

A. PENDAHULUAN
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias
paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan
sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat lengkungan kedua
permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan
pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan
membuat bayangan akhir ( Sarojo,2011:137 ).
Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada
lensa cembung (lensa positif) sinar datang mengumpul (konvergen) dan pada
lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar. Pada lensa terdapat sinar –
sinar istimewa. Tentunya, sinar – sinar istimewa pada lensa cembung berbeda
dengan lensa cekung (purwoko, 2007:61 ).
Sumbu utama sebuah lensa adalah garis yang di tentukan oleh dua pusat
C1 dan C2, dimana sinar datang dipermukaan pertama dibiaskan sepanang
sinar. Jika di teruskan akan melewati sumbu utama dan karena itu merupakan
bayangan yang di hasilkan oleh permukaan pembias utama. Jarak benda dan
jarak bayangan dapat diukur 0 atau 0,2,tetapi jika lensanya sangat tipis,
ketebalan 0,02 dapat diabaikan dan semua jarak dapat diukur dari titik pusat

LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’ 1


yang sama 0. Dan pada pembias kedua di Q dengan menggabungkan
persamaan pertama dan kedua. Fokus benda (f 0) adalah posisi benda dimana
sinar – sinar keluar sejajar dengan sumb utama setelah melewati lensa. Jarak f0
dengan lensa disebut panjang fokus benda yang dilambangkan dengan f,
sehingga persamaan fokus lensa. Dengan persamaan ini, jika f ditentukan
eksperimen maka digunakan sebuah lensa tanpa perlu mengetahui indeks
biasnya atau jari – jarinya. Pada sebuah lensa tipis kedua fokus terletak
simetris pada sebuah sisi. Jika f (+) lensanya disebut konvergen dan jika (-)
divergen ( Arkuntoro,2007:56-57 ).

B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menentukan jarak fokus lensa
2. Mahasiswa mampu menentukan panjang kawat wolfram
3. Mahasiswa dapat mengenal aberasi kromatik, distorsi, astigmatisme,
kedalaman medan, dan pengaruh diafragma.

C. DASAR TEORI

Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias
paling sedikit satu diantaranya lengkung sehinggan terjadi dua kali pembiasan
sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat lengkungan kedua
permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan
pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan
membuat bayangan akhir (Sarojo,2011).

Terdapat dus jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada
lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (kovergen) dan pada
lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar (divergen). Pada lensa
terdapat sinar-sinar istimewa. Tentunya, sinar-sinar istimewa pada lensa
cembung berbeda dengan lensa cekung (Purwoko,2007).

LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’ 2


Lensa memiliki bagian-bagian penting. Permukaan lensa depan berupa
suatu busur lingkaran atau suatu bidang datar. Permukaan lensa yang berupa
suatu busur lingkaran tentu saja mengikuti persamaan lingkaran dan memiliki
radius kelengkungan (R) (Zemansky, 1994).

Lensa yang memiliki permukaan datar dianggap memiliki radius


kelengkungan yang besarnya tak terhingga, lensa juga memiliki pusat
kelengkungan dan titik fokus. Pusat optik adalah  titik dimana lensa dimana
berkas sinar yang melalui titik akan diteruskan tanpa dibiaskan, fokus utama
(F) adalah dimana berkas sinar sejajar akan dikumpulkan.  Jarak fokus pada
lensa merupakan jarak antara pusat optik dan fokus utama lensa (Sutrisno,
1979).

Menurut Giancoli (2001) jika berkas-berkas yang paralel dengan


sumbu lensa (garis lurus yang melewati pusat lensa dan tegak lurus terhadap
kedua permukaannya) jatuh pada lensa tipis, maka akan difokuskan pada satu
titik yang disebut titik fokus f. Titik fokus merupakan titik bayangan untuk
benda pada jarak tak terhingga dari sumbu utama. Kaidah-kaidah
pembentukan bayangan oleh lensa, yaitu sebagai berikut :
1. Sinar sejajar sumbu utama dari sebelah kiri bidang utama pertama
akan dibiaskan ke titik fokus pertama setelah sampai di bidang
utama kedua, sebaliknya sinar sejajar sumbu utama dari sebelah
kanan bidang utama kedua akan dibiaskan ke titik fokus pertama
setelah sampai di bidang utama pertama.
2. Sinar yang melewati titik fokus pertama akan dibiaskan sejajar
sumbu utama setelah sampai di bidang utama pertama, sebaliknya
yang melewati titik fokus kedua akan dibiaskan sejajar sumbu
utama setelah sampai bidang utama kedua.
3. Sinar menuju titik utama pertama akan dibiaskan sejajar dari titik
utama kedua, sebaliknya sinar yang menuju titik utama kedua akan
dibiaskan sejajar dari titik utama pertama (Soedojo,2004).

LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’ 3


Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal
daripada bagian pinggirnya. Lensa cembung terdiri atas 3 macam bentuk yaitu
lensa bikonveks (cembung rangkap), lensa plankonveks (cembung datar) dan
lensa konkaf konveks (cembung cekung). (Purwoko,2007).

Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung :


1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan menuju titik fokus
2. Sinar datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melalui titik pusat lensa diteruskan (tanpa dibiaskan)

Gambar 1. Sinar Pada Lensa Cembung https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa


Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis
daripada bagian pinggirnya. Lensa cekung ada 3 macam bentuk yaitu lensa
bikonkaf (cekung rangkap), lensa plankonfaf (cekung datar) dan lensa
konveks konkaf (cekung cembung). (Purwoko,2007).

Tiga sinar istimewa pada lensa cekung :

1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan seakan-akan


berasal dari titik fokus aktif.
2. Sinar datang seakan-akan menuju titik fokus pasif F2 dibiaskan
sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa
pembiasan.

Gambar 2. Sinar Pada Lensa Cekung https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa


Dalam pembahasan tentang lensa, dikenal apa yang dinamakan
titik fokus pertama (F1) dan titik fokus kedua (F2). Titik fokus pertama
merupakan titik benda pada sumbu utama yang bayangannya berada di

LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’ 4


tempat yang sangat jauh (tak hingga), sedangkan titik focus kedua adalah
titik bayangan pada sumbu utama dari benda yang letaknya sangat jauh
(tak hingga).

Gambar 3. Urutan Mencari Titik Fokus Lensa https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa


Jarak fokus lensa sederhana dapat dihitung dengan rumus :

Gambar 4. Rumus Fokus Lensa

Gambar 5. Metode Bessel https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa


Dengan metode Bessel, jarak fokus lensa positif dapat dihitung dengan
rumus :

D 2−d 2
f=
4D
Gambar 6. Rumus Fokus Lensa https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa

D = Jarak benda sampai ke layar


d = Jarak diantara dua kedudukan lensa
Misalkan jarak antar benda dan layar sama dengan D. Jika sebuah
lensa berjarak fokus f ditempatkan diantara benda dan layar, maka ada dua
kedudukan lensa yang dapat memberikan bayangan tegas pada layar,
asalkan D lebih besar dari 4 f.

LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’ 5


Gambar 7. Bayangan Pada Lensa https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa

S1 = s2

Aberasi Kromatik terjadi bila berkas sinar polikromatik yang


melewati lensa tidak hanya dibiaskan, tapi juga diuraikan warna-warni
seperti warna pelangi. Setiap warna akan mempunyai titik fokus yang
berbeda-beda dimana warna merah mempunyai fokus paling jauh dan
warna ungu mempunyai fokus paling dekat ke pusat optik. (Purwoko,2007).

Gambar 8. Aberasi Kromati https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa

Distorsi atau kelengkungan medan terjadi bila bayangan dari suatu


benda yang datar (pipih) yang jauh dan tidak terletak pada sumbu utama
lensa tampak melengkung. Distorsi dibedakan menjadi dua yaitu distorsi
barrel dan distorsi pincushion. (Purwoko,2007).

Gambar 9. Macam-macam Distorsi https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa

LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’ 6


Astigmatisme adalah kelainan pembentukan bayangan dari suatu
benda titik yang jauh dari sumbu utama. Bayangan dari benda titik tidak
berupa titik, tetapi dapat berupa elips, lingkaran atau garis. (Purwoko,2007).

Gambar 10. Astigmatisme https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa

D. METODE EKSPERIMEN
I. Alat-alat
1. Dua lensa positif dengan jarak fokus yang berlainan
2. Satu lensa negatif
3. Celah berbentuk anak panah
4. Dua lampu pijar 100 Watt 115 Volt-125 Volt
5. Layar
6. Mistar plastik
7. Diafragma
8. Bangku optik kayu beserta meteran gulung
9. Kaca kawat atau kaca bergaris

II. Cara Kerja


1. Menentukan jarak fokus lensa (++ , + , -).
 Lampu putih → Benda (anak panah) → lensa (++ , + , -) →
layar.
Mencatat kedudukan benda, lensa dan layar.
2. Menghitung panjang dan tinggi kawat wolfram.

LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’ 7


 Lampu pijar wolfram → lensa (++) → layar.
Gunakan lampu pijar sebagai benda dan salah satu lensa
positif.
3. Aberasi kromatik.
 Lampu pijar wolfram → lensa ++ → layar.
 Lampu pijar wolfram → lensa ++ → diafragma → layar.
Gunakan lampu pijar sebagai benda dan lensa (++). Carilah
dua kedudukan layar dimana masing masing tepi berwarna
merah dan berwarna biru. Catat dua kedudukan layar tadi.
Letakkan diafragma yang terbesar didepan dan didekat lensa.
Carilah apa yang terjadi menurut pengamatan.
4. Distorsi.
 Lampu putih → kaca bergaris → lensa (++) → layar.
 Lampu putih → kaca bergaris → lensa (++)→ diafragma
→ layar.
Gunakan kawat bergaris yang diterangi lampu putih sebagai
benda dan lensa (++). Dengan mengubah-ubah kedudukan
layar dan catat apa yang terjadi. Letakkan diafragma didepan
lensa.
5. Astigmatisme
 Lampu putih → kaca bergaris → lensa (++) dimiringkan →
layar.
Lensa yang diletakkan miring terhadap sumbu benda dan layar.
6. Kedalaman Medan
 Lampu pijar wolfram → lensa (++) → layar.
Gunakan lampu wolfram sebagai benda, lensa (++) dan layar.
Dengan mengubah-ubah kedudukan lampu, tentukan arah
dimana masih terdapat bayangan yang masih tegas. Catatlah
dua kedudukan lampu yang terdekat dan yang terjauh terhadap
lensa imana masih terbentuk bayangan yang masih tegas.

LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’ 8


E. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Penentuan jarak fokus lensa.


 Lensa ++
S = 22,4 cm
S' = 44,2 cm

s x s'
f=
s+ s '
22,4 x 44,2
f=
22,4+ 44,2
990,08
f=
66,6
f = 14,8 cm

 Lensa +
S = 50,4cm
S' = 34,2 cm

s x s'
f=
s+ s'
50,4 x 34,2
f=
50,4+ 34,2
1723,68
f=
84,6
f = 20,3 cm

 Lensa -
S = 49,5 cm
S' = 31,8 cm

s x s'
f =
s+ s '
49,5 x 31,8
f =
49,5+ 31,8

LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’ 9


1574,1
f=
81,3
f = 19,3 cm

2. Menghitung panjang/tinggi kawat wolfram.


Lensa (++)

s = 19,2 cm
s' = 54,5 cm
h' = 5,6 cm

s'
M =
s
54,5
M =
19,2
M = 2,8

h'
h =
M
5,6
h =
2,8
h = 2 cm

3. Aberasi kromatik.
Lensa (++)
 Bayangan warna jingga (orange)
 Tanpa Diafragma
Tanpa menggunakan diafragma, warna bayangan yang terbentuk
dari lampu kawat yang terlihat di papan layar berbentuk besar
sedikit kurang jelas dan di pinggiran kawat berwarna jingga
(orange).
 Menggunakan Diafragma
1
LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’
0
Dengan menggunakan diafragma ukuran kecil dan besar, dari
gambar layar terlihat bentuk kawat berwarna jingga (orange),
bentuk kawat terlihat sedikit jelas (focus) dan bentuknya tidak
begitu besar layaknya tanpa menggunakan diafragma.

 Bayangan warna biru.


 Tanpa Diafragma
Ketika belum ditambahkan diafragma, gambar kawat di papan
layar terlihat berwarna biru di pinggiran kawat, terlihat kurang
focus (blur) dan terlihat besar bentuk kawatnya.
 Dengan Menggunakan Diafragma
Setelah ditambahkan diafragma dengan ukuran kecil dan besar,
gambar dari papan layar terlihat sedikit focus, dipinggiran kawat
terdapat warna biru dan bentuk kawat agak sedikit lebih kecil
dibandingkan tanpa menggunakan diafragma

4. Distorsi.
Lensa (++)
Dari gambar di layar terlihat apabila tanpa menggunakan diaragma,
garis – garis pada layar terlihat focus dan cahayanya terang di tengah –
tengah lensa. Namun, dengan menggunakan diafragma, gambar tidak
terlihat begitu jelas lebih terlihat blur dan cahaya pada layar tidak
terlihat begitu jelas.

5. Astigmatisme.
Lensa (++)
Dari gambar di layar terlihat apabila tanpa menggunakan diaragma,
garis – garis pada layar terlihat tidak terlalu focus dan cahayanya redup
di tengah – tengah lensa. Namun, dengan menggunakan diafragma,
1
LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’
1
gambar menjadi semakin tidak terlihat begitu jelas lebih terlihat blur dan
cahaya pada layar tidak terlihat begitu jelas.

6. Kedalaman Medan.

Normal s = 7 cm
s' = 68 cm

sxs'
f=
s +s '
7 x 68
=
7+ 68
476
=
75
= 6,34 cm
 Maju
s = 6,5 cm
s' = 68 cm
sxs'
f=
s +s '
6,5 x 68
=
6,5+68
442
=
74,5
= 5,93 cm
 Mundur
s = 8 cm
s' = 68 cm
sxs'
f=
s +s '

1
LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’
2
8 x 68
=
8+ 68
544
=
76
= 7,15 cm

F. KESIMPULAN

Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari melakukan eksperimen


mengenai lensa, yaitu diantaranya :
1. Ada beberapa metoda untuk mengukur panjang titik fokus, yaitu
dengan menggunakan persamaan:
1 1 1
+ =
s s' f

D 2−d 2
f=
4D

s 1 . s 1'
f= '
s 1+ s 1

s1'
f=
1−m

2. Aberasi terjadi ketika lensa gagal untuk mengarahkan seluruh


gelombang warna ke titik fokus yang sama. Ini disebabkan karena
lensa memiliki indeks bias yang berbeda untuk panjang
gelombang cahaya yang berbeda.

1
LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’
3
3. Kedalaman medan adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus yang
dibentuk pada bayangan atau ketajaman yang membentang ke
depan dan ke belakang dari titik yang benar-benar menjadi fokus
pada saat itu. Kedalaman medan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu aperture (difragma), panjang fokus lensa, dan jarak benda
terhadap lensa.
4. Titik fokus dari hasil eksperimen pada lensa gabungan adalah tak
terhingga
5. Semakin dekat jarak benda terhadap lensa, maka kedalaman
medan akan semakin sempit. Semakin jauh jarak benda terhadap
lensa, maka semakin lebar area kedalaman medan.

DAFTAR PUSTAKA

Yuksinau.Lensa Pengertian Rumus dan Sifat Bayangan.2019[online].


https://www.yuksinau.id/lensa-cembung-pengertian-rumus-sifat-bayangan/#!
.diakses tanggal 28 Maret 2019

Pratama Ainun.Laporan Praktikum Fisika Lensa.2019[online].


http://ainunpratama21.blogspot.com/2015/12/jarak-fokus-lensa.html diakses
tanggal 28 maret 2019

Lensa [online] https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa Diakses tanggal 23 Maret


2019

E. Hecht (1987). Optics (edisi ke-2nd). Addison Wesley. ISBN 020111609X.


Chapters 5 & 6. [online] https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa Diakses tanggal 23
Maret 2019

Hecht, Eugene (1987). Optics (edisi ke-2nd). Addison Wesley. ISBN 0-201-


11609-X. Chapters 5 & 6. [online] https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa Diakses
tanggal 23 Maret 2019

1
LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’
4
Hecht, Eugene (2002). Optics (edisi ke-4th). Addison Wesley. ISBN 0-321-18878-
0. [online] https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa Diakses tanggal 23 Maret 2019

Greivenkamp, John E. (2004). Field Guide to Geometrical Optics. SPIE Field


Guides vol. FG01. SPIE. ISBN 0-8194-5294-7. [online]
https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa Diakses tanggal 23 Maret 2019

1
LAP. PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 ‘LENSA’
5

Anda mungkin juga menyukai