Prosedur Perawatan Umum Isuzu Panther PDF
Prosedur Perawatan Umum Isuzu Panther PDF
Menyemprot elemet dengan udara tekan dari arah dalam diputar, teka-
nan udara tidak melebihi 7 kg/
PEMBAHASAN
Saringan udara berfungsi sebagai penyaring udara yang berdebu dan ke-
luar sudah berupa udara yang bersih. Tujuan dari pembersihan saringan udara
agar mengurangi penyebab tenaga mesin berkurang dan bahan bakar yang bo-
ros serta dapat mengurangi gejala asap gas buang hitam yang ditimbulkan oleh
kotoran atau debu yang tertinggal dalam saringan udara. Untuk pengantian sa-
ringan udara setiap 20.000 km.
Prosedur Penggantian
7. Menggunakan kunci saringan oli dan tambah putaran sebanyak satu seperdela-
pan putaran
8. Memeriksa ketinggian oli mesin dengan menggunakan stik oli yang terpasang
pada mesin dan tambah sesuai spesifiksinya .
5.2 (1,35/1,41)
PEMBAHASAN
hitam pekat dan kekentalan sudah berubah maka perlu pengantian oli mesin.
Pengantian oli setiap 2500 km sesuai spesifikasi.
Prosedur penggantian
5. Memutar saringan oli sampai permukaannya berhubungan dan hati – hati jan-
gan sampai solar tumpah.
6. Memutar saringan oli dengan menambah 1/3 sampai 2/3 putaran
7. Mengendurkan baut pembuangan angin pada over flow valve pompa injeksi
8. Mempompakan pompa tangan sampai solar dan angin keluar
9. Menggencangkan kembali baut pembungan angin
10. Mempompa pompa tangan beberapa kali untuk memeriksa kebocoran solar
Pembahasan
Lampu akan menyala apabila ketinggian air dalam water separator me-
lebihi spesifikasi mengeluarkan air dan kotoran dari water separator dengan
prosedur sebagai berikut
Pembahasan
25
c. Pemeriksaan Nozzle
(1) Baik
(2) Tidak baik ( lubang tersumbat)
(3) Tidak baik ( menetes)
26
PEMBAHASAN
Apabila nozzle tidak terbuka pada tekanan spesifikasi menambah atau mengu-
rangi shim untuk menyetelnya
Peringatan :
Pengujian nozzle dengan bentuk kabutan dan tekanan yang tinggi dengan
mudah dapat menyentuh kulit jauhi tangan dari alat pengujian nozzle setiap
saat
Catatan:
2. Membersihkan jarum dan body nozzle dengan solar yang bersih setelah mem-
bersihkan
f. Membuang Angin
1. Mengendurkan baut pembuang angin pada overflow valve pompa injeksi
2. Menggoprasikan pompa priming sampai solar bercampur dengan udara dan
keluar dari baut pembungan angin
3. Menggecangkan baut pembungan angin
30
Memeriksa ketinggian air pendingin dan tambah air radiator dari tangki
candangan bila perlu, apabila ketinggian air pendingin kurang dari batas
“MIN” memeriksa sistem pendinginan dari kebocoran kemudian tambah airnya
sampai “MAX”
Catatan :
Jangan menggisi terlalu penuh ke tangki candangan. Membuka tutup
radiator mutlak bila diperlukan. Memeriksa air pendingin pada waktu mesin
dingin. Lihat pada tabel sebelah kiri untuk perbandingan yang benar antara
campuran air pendingin dengan anti beku
PEMBAHASAN
Tujuan pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa tutup radiator tidak
rusak saat diperiksa dengan alat uji. Didalam tutup radiator terdapat dua katup
yaitu katup tekan dan katup vakum. Jika terjadi kegagalan fungsi katup teka-
nan ini maka tutup radiator tidak dapat menjaga tekanan tinggi di dalam ruang
sirkulasi, akibatnya air di ruang sirkulasi akan cepat mendidih dan berubah
menjadi uap air yang dapat dengan mudah lolos dari ruang sirkulasi air sehing-
ga air radiator sering berkurang walau mesin tidak bermasalah dan indikator
temperatur juga tidak menunjukan panas yang significant. Atau sebaliknya jika
tekanan yang berlebih di dalam ruang sirkulasi tidak dapat di lepas ke udara
33
melalui reservoir maka di dalam ruang sirkulasi air akan terjadi tekanan tinggi
di luar kemampuan parts-parts kendaraan tersebut. Yang terjadi adalah indika-
tor temperatur akan menunjukan "hot " , parts-parts yang tidak tahan terhadap
tekanan tinggi akan menggembang dan akhirnya meletus/meledak atau bocor
seperti selang radiator, seal water pump bocor bahkan radiator itu sendiri yang
bocor.
Fungsi Vacum Valve : Jika terjadi kegagalan fungsi ini maka tutup ra-
diator tidak dapat membuka ketika terjadi pendinginan di dalam ruang sirkulasi
air, hal ini menggakibatkan air dari tabung reservoir tidak dapat masuk kembali
ke ruang sirkulasi air. Ketika dingin dan saat di check volume air radiator akan
terlihat berkurang padahal temperatur pada indikator temperatur normal. Se-
dangkan volume air di tabung reservoir akan penuh terus akibat dari katup va-
kum rusak sehingga saat terjadi vakum air tidak dapat menggalir ke radiator.
82 ( 180)
Memeriksa thermostat terbuka penuh pada temperatur
Thermostat terbuka
penuh pada temperatur ℃ (℉)
95 (203)
Posisi terbuka penuh ketinggian
Katup mm ( in)
8 (0,31)
34
PEMBAHASAN
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menggetahui kerja thermostat pada
saat mesin dingin dan mesin dalam kondisi kerja. Saat mesin dingin maka
thermostat harus menutup dibawah 82 ℃ karena air pendingin akan
bersirkulasi di dalam blok mesin untuk proses pendingian ke water jaket maka
saat ini thermostat akan menutup dan thermostat akan membuka pertama pada
suhu 82 ℃ dan terbuka penuh pada suhu 95 ℃ akan bersirkulasi ke radiator
untuk proses pendinginan oleh aliran udara melalui sirip - sirip dan air
pendingin yang sudah didinginkan akan bersirkulasi.
e. Penyetelan V-Belt
Memeriksa tegangan V-Belt dengan menekan bagian tengah V-Belt
dengan kekuatan 10 kg
Defleksi tali
Kipas mm (in)
10 (0,39)
Memeriksa V-Belt dari retakan dan kerusakan
(1) Damper puli poros engkol
(2) Puli altenator
(3) Puli kipas pendingin
(4) Puli pompa oli atau puli penghubung
35
f. V-Belt Pendingin
Tegangan V-Belt disetel dengan menggerakan altenator. Tekan bagian
tengah V-Belt dengan kekuatan 10 kg
(1) Puli kipas pendingin
(2) Damper puli poros engkol
(3) Puli altenator
Pembahasan
Tujuan penyetelan V-Belt pendingin ini untuk memastikan bahwa V-
Belt benar - benar tidak kendor. Bila kendor maka berakibat V-Belt dan puli
berputar slip yang akan mengganggu proses pendingin air di radiator dan
pompa air yang diputar lewat puli kipas akan berakibat sirkulasi air di dalam
pendingin tidak berjalan dengan baik serta bunyi yang kasar di V-Belt tersebut
36
Pembahasan
Tujuan penyetelan V-Belt ini agar putaran puli kompresor dan puli
poros engkol sama , bila kentor maka berakibat putaran kedua puli tersebut
akan terjadi slip yang akan menggangu pada sistem AC.
4. Memeriksa putaran fast idle. Apabila putaran mesin diluar spesifikasi, setel
putaran fast idle.
d. Kontrol Akselerasi
Penyetelan kabel pengontrol akselerasi
1. Mengendurkan baut penjepit kabel akselerasi(1)
2. Memeriksa tombol pengatur putaran stasioner pada waktu mesin hidup
3. Menahan lever akselerasi (2) dalam posisi tertutup penuh dan renggangkan
kabel pengontrol (3) dalam arah yang ditunjukkan tanda panah untuk membuka
kekendorannya
2. Memeriksa mur breket poros rocker arm dari kekendoran, menggecangkan mur
breket poros arm yang kendor, sebelum menyetel celah katup.
Torsi mur breket Poros
rocker arm kg.m(lb. ft/N.m)
5,5 ± 0,5 ( 39, 8 ±3,6/ 53,9±4,9 )
42
3. Memeriksa push rod pada katup buang dan katup masuk pada No. 1 apakah
dapat bermain apabila push rod pada katup buang dan katup masuk silinder No,
1 di TMA pada akhir langkah kompresi. Apabila push rod pada katup buang
dan katup masuk silinder No. 1 tidak dapat bermain /ketekan bahwa piston No.
4 berada di TMA pada akhir langkah kompresi.
Setel celah katup pada silinder No. 1 atau No. 4 di TMA pada akhir langkah
kompresi.
Celah katup ( dingin ) mm ( in )
0.4 ( 0.016 )
5. Memasukan alat pengukur celah /feller gauge dengan tebal yang ditentukan
antara rocker arm dan ujung batang katup.
Gambar 40. Bagian posisi celah katup yang disetel saat langkah kompresi 1
6. Memutar baut penyetel celah katup sampai alat pengukur celah /feller menjadi
seret.
7. Mengecangkan mur pengunci secukupnya.
8. Memutar poros engkol 360°
9. Menempatkan kembali tanda pada puli poros engkol dengan tanda pada jarum
penunjuk di TMA.
10. Menyetel celah katup yang belum disetel seperti urutan dalam gambar.41
Gambar 41. Bagian posisi celah katup yang disetel saat akhir langkah
kompresi 4
44
PEMBAHASAN
Tujuan penyetelan celah katup ini adalah memugkinkan bahwa celah
katup sesuai dengan spesifikasi yang telah tentukan oleh pabrik, apabila Celah
katup yang terlalu rapat, akan menggakibatkan terbukanya katup menjadi lama,
pengisian udara kedalam ruang bakar dan silinder menjadi lebih banyak (jika
katup masuk yang terlalu rapat), pembuangan gas bekas menjadi sangat bersih
(jika katup buang yang terlalu rapat), Mesin tidak mau stasioner. Celah katup
yang terlalu renggang, menggakibatkan terbukanya katup menjadi singkat,
pengisian udara ke dalam ruang bakar dan silinder terlalu kurang (jika katup
masuk yang terlalu renggang), mesin sulit dihidupkan, pembuangan gas bekas
tidak bersih (jika katup buang yang terlalu renggang), hidupnya mesin tidak
sempurna dan timbul suara ngelitik dari arah katup pada saat mesin hidup,
mesin tidak bertenaga dan cepat panas, dan mesin tidak mau stasioner
Memeriksa push rod pada katup masuk dan buang pada silinder No. 1,
apakah dapat bermain, apabila push rod pada katup masuk dan buang
silinder No. 1 dapat bermain, bahwa piston No.1 di TMA pada akhir
langkah kompresi
4. Memutar poros engkol sampai piston pada silinder No. 1 berada 30 - 40 derajat
sebelum TMA.
5. Menset jarum timing ke posisi ‘’0’’.
46
6. Menggerakan sedikit puli poros engkol kedua arah untuk memeriksa bah-
wa indikator gauge stabil.
7. Memutar poros engkol searah jarum jam dan membaca alat pengukur serta
tanda timing pada puli poros engkol (12°pada puli ) (1) segaris dengan pointer
(2)
Standar pembacaan mm (in)
0,5 (0,02)
Apabila Apabila
melebihi kurang
dari dari
standar standar
Penggerak
A R
gigi
A. Gerakan pompa injeksi mendekati mesin.
R. Gerakan pompa injeksi menjauhi mesin.
PEMBAHASAN
Tujuan pemeriksaan timing injeksi adalah bahwa timing injeksi sesuai
dengan specifikasi. Apabila timing injeksi terlalu maju dari spesifikasi maka
akan menyebabkan detonasi , yaitu tekanan yang melonjak sebelum waktunya.
Kondisi ini disebabkan karena saat bahan bakar diinjeksikan, temperatur udara
hasil kompresi belum memenuhi syarat untuk membakar bahan bakar.
Sehingga saat bahan bakar mulai terbakar sudah terjadi jumlah yang lebih
banyak. Hal ini yang menyebabkan tekanan di dalam silinder mendadak tinggi.
Glow plug
Fuel cut solenoid connector
3. Memasang adaptor dan compression gauge ke lubang glow plung silinder No.
1.
/ ( / ) at
Tekanan
200 rpm
kompresi
Standar Batas
31 22
( 441/3,038) ( 313/2,156)
koslet atau tidak berhubungan, glow relay rusak atau tidak terhubung, glow
timer rusak atau tidak terhubung, thermoswitch rusak.
Pengujian rangkaian/ multimeter segera setelah kunci kontak pada
posisi “ON” pertujuan untuk memastikan bahwa terdapat tegangan di glow
plug. Umumnya tegangan lebih rendah dari tegangan baterai, ini dimaksudkan
untuk menggatasi bila sedang dilakukan start mesin yang akan terjadi
tegangan baterai 12 volt akan turun menjadi kurang lebih 9 volt, dan tegangan
kerja busi pemanas dapat berkisar antara 5,5 volt sampai 9 volt. Saat
pemeriksaan tegangan , jika tegangan kerja di bawah spesifkasi maka pemanas
tidak berfungsi secara efektif untuk memanaskan ruang bakar, apabila ini
terjadi pada salah satu silinder maka berakibat mesin sulit dihidupakan pada
waktu dingin, hidup pincang pada waktu idle, dan banyak mengeluarkan asap
berwarna putih dari kenalpot. Apabila tegangan kerja terlalu besar dari
spesifikasi maka akan merusak busi pijar.